• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wahyu Hidayat Mengenal Teknologi CGI Dalam Industri Film

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Wahyu Hidayat Mengenal Teknologi CGI Dalam Industri Film"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Mengenal Teknologi CGI Dalam Industri Film

Wahyu Hidayat

Hidayat@raharja.info

Abstrak

Apa itu CGI? Tentu tak sedikit dari kita yang mempertanyakan dengan teknologi apa dan bagaimana film-film kreatif ini dibuat. Ternyata, kunci pembuatan film-film ini adalah sebuah aplikasi komputer grafis yang disebut computer generated imagery (CGI). Dengan perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki. Beberapa software CGI populer antara lain Art of Illusion, Maya, Blender, dan lain-lain. CGI banyak digunakan di dalam efek visual karena memiliki kualitas yang biasanya lebih tinggi dan lebih mudah dikontrol dibandingkan dengan teknik lain, seperti miniatur. Teknik ini juga dapat menghemat banyak biaya karena sanggup membuat adegan tidak dapat dibuat dengan teknik lain. Perkembangan CGI yang makin marak, makin murah dan makin canggihnya teknologi yang dipakai mengakibatkan CGI dapat dijangkau oleh perusahaan kecil yang mampu membuat film kelas dunia.

Kata Kunci:3D Animation,Visual Effect,Desain Grafis

Pendahuluan

CGI merupakan tehnik penerapan teknologi komputer grafik untuk pembuatan efek kusus (special effect) dalam film. Perangkat lunak (software/program) komputer yang biasanya digunakan dalam penerapan CGI antara lain 3ds Max, Blender, Light Wafe 3D, Maya, dan Autodesk Softimage.Computer-Generated Imagery (CGI) adalah penggunaan grafik komputer (atau lebih tepatnya, grafik komputer 3D) dalam efek spesial. CGI digunakan dalam film, acara televisi dan iklan, dan juga media cetak. Permainan video umumnya menggunakan grafik komputer waktu-nyata (jarang disebut sebagai CGI), namun juga

(2)

Pembahasan

Teknologi CGI mula-mula diperkenalkan pada tahun 1973 pada film Westworld. Film hasil karya Michael Crichton ini merupakan film pertama yang menggunakan citra digital komputer sebagai bagian dari filmnya. Dikisahkan, di dunia Westworld, dimana semua tokohnya adalah robot (yang secara kebetulan mirip dengan kisah Surrogates). Salah satu tokohnya, robot Gunslinger (diperankan oleh Yul Brynner), mengalami kerusakan sehingga berusaha membunuh pengunjung Westworld. Komputer digunakan untuk menggamabarkan point of view dari Gunslinger secara 2D. Untuk setiap scene 10 detik dari sudut pandang si Ginslinger ini dibutuhkan waktu 8 jam proses.

Walaupun teknologi CGI yang digunakan saat ini adalah teknologi 2D, namun ini merupakan suatu terobosan baru dalam dunia film yang menggunakan CGI. Pada tahun 1976, film Futureworld yang merupakan sequel dari film Westworld, mengawali penggunaan CGI 3D untuk menganimasikan tangan dan wajah. Film laris Star Wars, pada tahun 1977 juga menggunakan teknologi CGI 3D untuk scene DeathStar, dan pada tahun 1978, untuk kali pertamanya dibuat film yang menggunakan teknologi CGI secara keseluruhan, yaitu The Works (film ini tidak pernah selesai).

Teknologi CGI berhasil memukau publik melalui film Jurassic Park karya Stephen Spielberg pada tahun 1993. Atas kecanggihan penggunaan CGI 3D pada visualisasi dinosaurus, film ini menjadi box office dan memenangi 3 piala Oscar, yang salah satunya untuk kategori Visual Effect.

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan software, pada tahun-tahun berikutnya teknologi CGI 3D digunakan dengan lebih fantastis. Film-film box office yang tercatat menggunakan teknologi CGI ini adalah Terminator, Harry Potter, The Lord of The Rings, Spiderman, King Kong, The Dark Knight, Iron Man, Transformer, dan The Curious Case of Benjamin Button.

Kalau kita tengok ke belakang, ”Toy Story” (1995), film debutan Pixar yang dibiayai dan

dipasarkan The Walt Disney Company itu sukses besar sebagai film pertama yang secara penuh menggunakan teknologi komputer. Sejak saat itu studio animasi digital lain seperti Blue Sky Studios (Fox), DNA Productions (Paramount Pictures and Warner Bros.), Onation Studios (Paramount Pictures), Sony Pictures Animation (Columbia Pictures), DreamWorks, dan yang lainnya tak mau ketinggalan untuk memproduksi film sejenis.

Tentu tak sedikit dari kita yang mempertanyakan dengan teknologi apa dan bagaimana film-film kreatif ini dibuat. Ternyata, kunci pembuatan film-film ini adalah sebuah

aplikasi komputer grafis yang disebut computer generated imagery (CGI). Dengan

(3)

dikehendaki. Beberapa software CGI populer antara lain Art of Illusion Maya, Blender, dan lain-lain.

CGI 2D dipakai pertama kali pada film ”Westworld” (1973) karya novelis scifi Michael

Crichton dan sekuelnya ”Futureworld” (1976) menggunakan CGI 3D untuk membuat

tangan dan wajah yang dikerjakan oleh Edwin Catmull, ahli komputer grafik dari New York Institute of Technology (NYIT). Tapi, tidak semua film berhasil memberikan

sentuhan animasi yang bagus. Film ”Tron” (1982) dan ”The Last Starfighter” (1984)

termasuk yang gagal karena efek yang mereka berikan kelihatan sekali buatan komputer.

Teknologi CGI biasa dipakai dalam pembuatan film, program televisi, dan beberapa iklan komersial, termasuk media cetak. Aplikasi ini memberikan kualitas grafis yang sangat tinggi dengan efek yang lebih terkontrol daripada metode konvensional seperti membuat miniatur untuk pembuatan adegan kecelakaan yang dramatis atau menambah aktor figuran untuk menggambarkan suasana keramaian penuh sesak.

Di tahun 1991 film ”Terminator 2: Judgement Day” yang dibintangi Gubernur California

sekarang Arnold Schwarzeneger membuat decak kagum penonton dengan efek morphing (perubahan dari satu wajah/bentuk ke wajah/bentuk yang lain secara halus) dan liquid metal si penjahat pada beberapa aksinya. Dua tahun kemudian film legendaris tentang

dinosaurus, ”Jurassic Park” juga memberikan efek visual yang mengagumkan pada

makhluk purba itu sehingga tampak betul-betul hidup. ”Jurassic Park” membawa revolusi

pada industri perfilman dan Hollywood bertransisi dari animasi konvensional menjadi teknik digital.

Tahun berikutnya, ”Forrest Gump”, film drama dengan aktor tersohor Tom Hanks, juga memanfaatkan teknologi CGI untuk efek menghilangkan salah satu kaki Letnan Dan (dimainkan Gary Sinise) agar tampak pincang betulan. Efek lainnya adalah pergerakan bola ping-pong yang sangat cepat ketika dimainkan oleh Tom Hanks. Bahkan, adegan dengan efek bulu melayang di udara merupakan garapan sebuah studio animasi di Bandung.

CGI pun semakin mendarah daging dalam industri perfilman modern selanjutnya. Mulai tahun 2000-an, CGI memegang peran dominan untuk pemberian efek visual pada sebuah film.

Teknologinya pun berkembang sehingga memungkinkan dalam sebuah adegan berbahaya, sang aktor digantikan oleh aktor ciptaan komputer dengan perbedaan yang tidak kentara. Figuran yang diciptakan dengan komputer seperti pada triloginya Peter

Jackson, ”Lord of The Ring”, pun banyak dipakai untuk menciptakan adegan keramaian

(4)

Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario. Contohnya wajah Sean Bean (pemeran

Boromir) dalam ”The Lord of the Rings: the Two Tower” ketika mati dibuat lebih pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.

Lantas, bagaimana dengan mimik wajah yang bisa mengekspresikan perasaan haru, sedih, ataupun gembira pada tokoh ciptaan komputer? Dalam pembuatannya, animasi komputer mengkombinasikan vektor grafik dengan pergerakan yang sudah terprogram. Bagian-bagian utama seperti pada wajah, tangan, kaki, dll terdiri dari sejumlah variabel animasi yang akan dikendalikan dengan pemberian nilai tertentu untuk menampilkan ekspresi atau mimik wajah yang dikehendaki.

Tokoh Woody dalam ”Toy Story” terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100

variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Jadi, tidak heran berbagai ekspresi wajah seperti tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100 variabel tadi.

Sekumpulan variabel dengan nilai yang berubah pada setiap frame yang ditampilkan

berurutan menjadi kontrol pergerakan figur tersebut. Hebatnya, animator ”Toy Story”

mengendalikan variabel-variabel animasinya secara manual. Bisa jadi, bagi seorang animator yang berbakat, terampil dan berpengalaman malah menghasilkan efek yang lebih bagus dibanding acting orang asli.

Kalau dilihat dari ukurannya, satu frame CGI untuk film biasanya dibuat berukuran 1,4–

6 megapiksel. Contohnya, ”Toy Story” berukuran 1536 x 922 (1,42 megapiksel).

Bayangkan saja, ternyata waktu yang dibutuhkan untuk rendering tiap frame sekira 2-3 jam, bahkan bisa 10 kali lebih lama untuk menciptakan adegan yang sangat kompleks. Meskipun kecepatan CPU makin tinggi, tidak banyak mengubah waktu yang dibutuhkan karena mereka akan membuat adegan yang lebih kompleks lagi untuk hasil yang lebih bagus lagi. Kendati demikian, dengan peningkatan eksponensial kecepatan CPU, teknologi CGI juga makin potensial ke depan.

Sebagai gambaran, untuk pembuatan film ”Madagascar”, para teknisi menggunakan

2.500 komputer Linux Cluster yang dipasang di dua studio Dream Works dan lab penelitian komputer Hewlett Packard di Palo Alto, California. Komputer sebanyak itu

digunakan untuk ”tugas besar” siang malam rendering frame demi frame film berukuran

gigabit. Untuk membuat film ”Madagascar” sampai jadi, dibutuhkan waktu lebih dari 11

juta jam.

(5)

Tidak semua film ciptaan komputer berjalan mulus menjadi box office di pasaran.

Contohnya, film yang dikembangkan dari sebuah game yaitu ”Final Fantasy: The Spirit

Within” (2001). Meski terkenal sebagai film pertama yang menciptakan tokoh manusia

dengan CGI, tapi pasar tak antusias menyambutnya. Tak heran bila setelah produksi

ke-2 ”Final Flight of the Osiris” sebuah film pendek sebagai prolog film ”The Matrix Reloaded”, Square Pictures gulung tikar.

Pengembangan teknologi CGI terus dilaporkan setiap tahun pada konferensi tahunan SIGGRAPH mengenai komputer grafis dan teknik interaktif yang dihadiri oleh puluhan ribu profesional komputer. Di sini para tokoh di balik penciptaan animasi-animasi bertemu. Bukan hal yang tidak mungkin suatu hari kelak para animator Indonesia pun akan banyak berbicara di pentas dunia.

Penutup

Sekian penjelasan mengenai Mengenal Teknologi CGI dalam Industri Film. Semoga

Artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru untuk kita semua Tentang

Mengenal Teknologi CGI dalam Industri Film.

Referensi

http://giveme11.blogspot.co.id/2014/12/mengenal-teknologi-cgi-dalam-animasi.html

http://setiawati1990.blogspot.co.id/2014/11/mengenal-teknologi-cgi-dalam-industri.html

 http://vxercise.blogspot.co.id/2016/09/mengenal-teknologi-cgi-di-perfilman.html

http://jalannyauzanks.blogspot.co.id/2012/02/mengenal-teknologi-computer-generated.html

(6)

Biografi

Nama Wahyu Hidayat, Lahir di Tangerang 24 tahun yang lalu, Hobi Olahraga Fisik

dan Seorang Grafhic Designer disebuah Perusahaan Digital Printing di BSD. Saat ini

masih berjuang menjadi Seorang Sarjana di salah satu Perguruan Tinggi di daerah

Tangerang.

Email : Hidayat@raharja.info atau Wahyuhidayat0711@gmail.com

Telp/WA : 081280730892

Referensi

Dokumen terkait

Pembagian kewenangan perlu diperjelas untuk pengalokasian sumberdaya, dimana adanya  kerjasama  sinergi  pada  pembiayaan  akan  mempercepat  terwujudnya 

Tetapi yang membedakan dengan paramagnet adalah pada saat pengaruh dari medan magnet luar dihilangkan maka arah dari momen magnetnya akan tetap sejajar.. Contoh dari ferro-

Penelitian pengembangan yang dilakukan telah menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berupa Silabus, RPP, dan LKPD menggunakan pendekatan realistic mathematics

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif, sesuai dengan Rencana

Faktor-faktor tersebut akan menentukan keadaan cuaca di suatu daerah, misalnya berawan, cerah, panas, dingin, hujan, atau berangin.. Cuaca cerah adalah keadaan ketika

Kepada setiap pemegang izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dikenakan retribusi kajian teknis dan retribusi pembuangan air limbah, yang besarnya sebagai berikut :.. Balai

Pembelajaran dengan metode cerita itu suatu pembelajaran yang lebih menekankan pada guru bukan pada keaktifan siswa, hal itu sesuai dengan kurikulum KTSP yaitu