PEMBUATAN DAN
Penelitian tentang teknol mencari metode terefisien adalah hidrolisis asam.Na masih tergolong mahal, k Limbah asam ini dapat sulit.Melihat kondisi terse dilakukan suatu modifik didapatkan memiliki yield dengan proses hidrolisis m tersulfonasi ini dibuat da dalam asam sulfat 98% p waktu (2, 4, 6 jam). Hasil morfologi dengan SEM, l penelitian menunjukkan b waktu sulfonasi selama 6 uji BET didapat luas pe terbaca pada vibrasi bilan Kata Kunci: ArangAktifT
Research on a variety of efficient method. A commo the process still has some still low and there is a byp the reaction proceeds the another way to resolve th optimize the production o method is the hydrolysis sulfonated activated carb sulphonated in 98% sulfu N), and time (2, 4, 6 hours the form of test structure FTIR. The results showed N, and sulfonation time fo is more overt, to test obtai group FTIR vibrational w Keywords:Activated Sulfo
AN KARAKTERISASI KATALIS KA
SEBAGAI KATALIS RAMAH LINGK
PROSES HIDROLISIS BIOMASSA
izki Amelia, Harlanto Pandapotan, Purwanto*
)Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Dipone
arto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024
Abstrak
nologi yang dapat mengubah biomassa menjadi ethan sien.Metode yang umum digunakan dalam mengubah
.Namun, proses tersebut masih memiliki beberapa keku l, konversi yang masih rendah serta terdapat hasil samp
at mencemari lingkungan, serta proses pemisahan h rsebut maka dibutuhkan cara lain untuk mengatasi mas ifikasi metode hidrolisis yang dapat mengoptimasi ield glukosa yang tinggi, murah dan ramah lingkunga is menggunakan katalis heterogen berupa karbon aktif dari tempurung kelapa yang telah diaktivasi sebelumn
pada variabel proses: temperatur (30, 50, 70oC), nor asilnya kemudian dicuci dan dikeringkan.Karakteristik k , luas permukaan katalis dengan BET, dan uji gugus fu n bahwa uji karakteristik katalis terbaik pada variabel
6 jam. Pada uji SEM struktur morfologi katalis karbon permukaansebesar 2219,484 m2/g, untuk uji FTIR ke langan gelombang 1750 cm-1 dan 1379 cm-1.
tifTersulfonasi; Hidrolisis Katalitik Abstract
of technologies that can turn biomass into ethanol is d mon method used in converting cellulose to glucose is me shortcomings, such as the process is still relatively ex
byproduct of acid waste. These acid wastes can pollute th the separation process a little more difficult. Seeing t the issue. There should be a modification of the metho n of glucose were found to have a high glucose yield, ch sis process using heterogeneous catalysts such as act arbon is made from coconut shell that had been a lfuric acid in process variables: temperature (30, 50, 70 urs). And then it is washed and dried. Characteristic mo ures with SEM, BET surface area of the catalyst, and ed that the best test of a catalyst characteristics on the p for 6 hours. In the test SEM morphological structure of tained BET surface area of 2219,484 m2 / g, and to test t l wave numbers legible at 1750 cm-1 and 1379 cm-1. ulfonated Carbon; Catalytic Hydrolysis
ARBON AKTIF
kurangan, seperti prosesnya mping berupa limbah asam. n hasil reaksi sedikit lebih asalah tersebut. Maka perlu asi produksi glukosa yang ngan. Metode tersebut yakni tif tersulfonasi. Karbon aktif mnya, kemudian disulfonasi normalitas (4, 7, 10 N), dan ik katalis berupa uji struktur s fungsi dengan FTIR. Hasil bel proses 40 oC, 10 N, dan bon aktif lebih terbuka, untuk keberadaan gugus sulfonat1. Pendahuluan
Biomassa merupakan sa dapat menggantikan sumber ene berbagai penelitian tentang tekno metode terefisien. Selulosa meru proses hidrolisis yaitu selulosa pembuatan glukosa dengan cara lebih singkat jika dibandingka konversinya tergolong rendah da suatu modifikasi metode hidrolis glukosa yang tinggi, murah dan aktif tersulfonasi untuk mengata pemisahan produk glukosa yan produksi.
Karbon aktif atau aran 900oC.Karbon aktifadalah bent danvolume pori. Karakteristik aplikasifase cair maupun fase distribusipori-porididalam matri 1977). Keunggulan arang aktif keberadaan gugus fungsional kim ditunjukkan dengan nilai daya s dinilai berkualitas bilamana nila dihasilkan sangat dipengaruhi ole kimia dari oksidapermukaan dan pori sebagian besar ditentukan ol awalalamibiasanyaterdiri dari85 mewakilianorganik(abu) konstitu dapat digunakan sebagai bahan b karbon,terutama kayu, gambut, b dari persik dan buah-buahan lain (Balcı,1992)
Produksi karbon aktif d Aktifasi fisik dilakukan de mengurangikandunganvolatilebah suasanauapsulfur padasuhu yan 1970;Wigmans, 1985).
Aktifasi karbon aktif sec dilakukan dengan mereaksikan z terdapat gugus asam sulfonat -SO dalam suatu molekul ataupun persenyawaan SO2, dan senyawa
zat alifatik misalnya hidrokarbon dan lain sebagainya. Zat pensulfo secara langsung. SO3 yang bany
karena dengan SO3 hidrat, air aka
Dalam penelitian ini ak waktu reaksi sulfonasi terhadap kondisi operasi optimum pembua
salah satu sumber energi alternatif renewable (dapat d energi dari bahan bakar fosil. Seiring dengan perkemb knologi yang dapat mengubah biomassa menjadi ethano erupakan salah satu biomasa yang dapat diubah menja sa diubah menjadi glukosa, kemudian glukosa diuba ra hidrolisis asam lebih aplikatif karena biaya produksi gkan reaksi enzimatis.Akan tetapi hidrolisi dengan dan limbah asam tersebut dapat mencemari lingkungan. lisis yang dapat mengoptimasi produksi glukosa yang d an ramah lingkungan, yakni dengan proses hidrolisis m
atasi masalah tersebut. Keuntungan menggunakan kata ang lebih mudah, dan dapat di gunakan kembali se
rang aktif adalah suatu bahan hasil proses pirolisis entukdominanamorfkarbonyang memilikiluas permuk k iniunik initerkait dengan sifat serapnya, yang dim ase gas. Karbon aktifadalahadsorbenyang sangatser atrikskarbondapat dikontroluntuk memenuhikebutuhan tif adalah kapasitas dan daya serapnya yang besar kimiawi di permukaan arang aktif seperti C=O, C2-, dan
a serap Iod di mana berdasarkan ketetapan dari SNI nilai daya serap Iodnya mendekati 750 mg/g. Kualita
oleh bahan awal.Meskipun prosedur aktivasi digunakan an luas permukaan produk yang dihasilkan, struktur pori oleh sifat dari bahan awal.Komposisi unsurkarbon aktif i85-90% C, 0,5% H, 0,5% N, 5% O, 1% S tituen(Faust etal., 1983). Setiap bahan dengan karbon tin bakumaterial. Bahan baku untuk produksi karbon akti t, batubara coklat, batubara bitumen, lignit, batok kelap ainnya, residu minyak bumiberbasis, residu pabrik pulp,
if dilakukan dengan dua metode aktifasi yakni aktifas dengan pemanasan suhu tinggi (karbonisasi)
bahan sumberuntukmengubahnya men
ekarbonisasitersebut, kandungan karbonprod akarbonisasisebagian besarunsur-unsur non-kar luarkandalam bentuk gasolehdekomposisipirolitikbahan okkankedalam formasikristalografit terorg roduk yang dihasilkankarbonisasimemilikikapasitas ad ada suhuyang lebih rendah, bagian daritaryang t mukaannya.Bahanyang telah dikarbonasi tersebutsebagi , ataupelarut yang sesuai, atau denganreaksi kimia(m ang lebih rendahdaripada reaksidengan karbonberlang
secara kimia dilakukan dengan menambahkan zat berup zat tertentu dengan karbon aktif. Salah satu zat terseb SO3H. Reaksi tersebut melibatkan penggabungan gugus
un ion (sulfonasi).Jenis-jenis zat pensulfonasi adala wa sulfoalkilasi. Sedangkan, zat-zat yang mengalami re bon jenuh, oleofin, alkohol, selulosa, senyawa aromatis, ulfonasi yang paling efisien adalah SO3 karena hanya m
nyak digunakan adalah SO3 dalam bentuk hidrat (oleum
akan bertindak murni sebagai pelarut (Ulanira, 2009). akan dipelajari mengenai pengaruh konsentrasi H2SO
p struktur morfologi, luas permukaan katalis arang akti uatan katalis arang aktif tersulfonasi.
147 t diperbarui) yang dipercaya mbangan ilmu pengetahuan, anol dilakukan guna mencari njadi etanol dengan melalui bah menjadi etanol. Proses ksinya rendah dan prosesnya an asam tergolong mahal, n. Oleh sebab itu diperlukan g didapatkan memiliki yield menggunakan katalis arang atalis arang aktif ini adalah sehingga menghemat biaya
isis arang pada suhu 600-ukaanyang luar biasabesar
manfaatkandalam berbagai serbagunakarena ukurandan an pasarsaat ini (Jüntgen, ar karena struktur pori dan an C2H-. Kualitas arang aktif
I 06-3730-1995 arang aktif litas dari karbon aktif yang an terutama menentukan sifat ori-pori dandistribusi ukuran tifyang dihasilkan daribahan S, dankeseimbangan5-6% tinggi dan kadar abu rendah ktif meliputi sejumlah bahan elapa,almond kerang, lubang lp, dan resin pertukaran ion.
ifasi secara fisik dan kimia. ) dengan tujuan untuk
enjadibentuk yang
rodukmencapainilaisekitar80 arbon, hidrogen dan an awaldan atomkarbonyang organisiryang dikenal adsorpsikecil. Diperkirakan, terbentuktetap dalampori-agian dapatdiaktifkandengan
misalnya, pemanasan dalam angsung)(Smisek danCerny,
upa asam atau basa. Aktifasi sebut adalah H2SO4, dimana
us asam sulfonat, -SO3H, ke
alah -SO3, H2SO4, oleum,
i reaksi sulfonasi antara lain tis, naphtalena, antraquinone melibatkan satu reaksi adisi eum atau asam sulfat pekat)
SO4, suhu reaksi sulfonasi,
2. Bahan dan Prosedur Peneliti
2.1 Bahan
Bahan yang digunakan
2.2 Prosedur Penelitian Mula-mula dilakukan p Setelah diperoleh ukuran yang d setiap variabel. Setelah itu pros pekatdengan Aquadest, sehingga
Gamb
Proses selanjutnya adal dengan berbagai variabel (suhu pengadukan dengan magnetic s selanjutnya adalah menyaring k kemudian membasuhnya menggu dilakukan proses pengeringan da 500oC di dalam furnace elektrik. menggunakan alat SEM-EDS, BE
3.Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini ak waktu reaksi sulfonasi terhadap s kondisi operasi optimum pembua
3.1Uji KarakterisasiStruktur M
Pada penelitian ini dilaku seberapa luas permukaan dari ser dilakukan pada semua sampel. N morfologi yang paling bagus pad Berikut hasil uji SEM dengan per
Larutan H2S
litian
adalah H2SO4teknis dan Karbon aktif
n proses pengayakan untuk memperoleh ukuran karbo g diinginkan, dilakukan penimbangan berat karbon akt roses pembuatan larutan H2SO4dilakukan dengan me
ga diperoleh konsentrasi larutan H2SO4 yang diinginkan.
mbar 1. Diagram alir proses pembuatan katalis arang aktif ters
dalah mereaksikan sejumlah berat karbon aktif tersebut uhu reaksi,normalitas larutan H2SO4 dan waktu pen
c strirrer dan heater pada waktu tertentu. Setelah karbon aktif tersulfonasi tersebut menggunakan kerta ggunakan aquadest bersuhu 60oC.Setelah diperoleh katal dalam ovenpada suhu 100oC. Setelah kering, proses kals .Setelah proses kalsinasi dilakukan, karbon aktif tersu BET Surface, dan FT-IR.
akan dipelajari mengenai pengaruh konsentrasi H2SO
p struktur morfologi, luas permukaan katalis arang aktif uatan katalis arang aktif tersulfonasi.
r Morfologi dan Luas Permukaan Katalis
kukan uji SEM dan BET Surface Area untuk mengetah serbuk karbon aktif tersulfonasi yang dihasilkan. Uji SE . Namun pembahasan lebih akan difokuskan pada samp ada konsentrasi H2SO4 10 N, waktu pengadukan 6 jam
perbesaran 500 kali adalah seperti di bawah ini: Pengeringan T = 110 ℃sampai
berat konstan dan dikalsinasi
500 oC
Karbon aktif tersulfonasi Reaksi Sulfonasi dalam labu
Karbon aktif 50 gr
SO4
Pencucian Penyaringan Didinginkan pada suhu ruang
Karakterisasi katalis yang meliputi uji FT-IR, BET-Surface dan SEM
rbon aktif sebesar 0,5 mm. aktif sejumlah 150 gr untuk melarutkan sejumlah H2SO4
an.
ersulfonasi
but ke dalam larutan H2SO4
engadukan) lalu dilakukan proses reaksi dilakukan, rtas saring biasa (whatman) talis arang aktif tersulfonasi, alsinasi dilakukan pada suhu sulfonasi lalu dikarakterisasi
SO4, suhu reaksi sulfonasi,
ktif, sehingga akan diketahui
Ga
Pada gambar SEM di permukaan pori dengan rongga k aktivasi sebelumnya yang kuran Ukuran pori ini tentunya akan me
Gamb
Berdasarkan gambar di a dan suhu sulfonasi 40 oC merupa struktur morfologi yang paling b Surface Area) pada kondisi oper Hal ini dimungkinkan karena s struktur katalis. Luas permukaan permukaan katalis (Mochida, et.a
Dari gambar dapat dilih masih dapat menahan spesies s sehingga peluang terjadinya reak reaksi. Kemudian juga terlihat s variabel-variabel yang lain (terla masuk ke permukaan katalis sehi
3.1.1 Uji Karakterisasi Uji Gug
Aktifitas katalitik terti morfologi, kuatnya keasaman pe memiliki sifat keasaman permuk dilakukan pada semua sampel, n
Gambar 2. SEM sampel variabel tanpa sulfonasi perbesaran 5
di atas menunjukkan bahwa karbon aktif yang belum a kecil dan rapat. Ukuran rongga yang kecil dan rapat in rang lama dan tinggi, sehingga proses pembukaan po mempengaruhi jumlah H2SO4 yang akan terserap.
mbar 3. SEM sampel variabel 4 (40oC, 10 N, 6 jam) perbesara
di atas, dapat disimpulkan pada konsentrasi H2SO4 10 N
pakan kondisi operasi dengan hasil katalis karbon aktif t g baik, kemudian hal ini sesuai dengan hasil luas perm perasi yang sama diperoleh luas permukaan terbesar ya a spesies sulfat yang teradsorpsi di dalam pori katali
an katalis ini diharapkan berperan dalam interaksi pusat t.al. 2006).
ilihat bahwa katalis ini memiliki kristalinitas tetragonal s sulfat selain itu tampak bentuk morfologi permuka aksi makin besar. Bentuk permukaan katalis berpengaruh
t struktur permukaannya lebih terbuka dibandingkan d rlampir). Struktur morfologi yang lebih terbuka memun ehingga diharapkan bisa berinteraksi dengan gugus H+ ya
ugus Fungsional
ertinggi untuk karbon aktif tersulfonasi dapat dihub permukaan dan besarnya pori-pori permukaan katalis. ukaan yang kuat tidak lain karena mengikat sulfat. P , namun berikut dibawah ini adalah katalis karbon aktif
149
n 500 X
lum disulfonasi mempunyai t ini, disebabkan oleh proses pori yang belum sempurna.
aran 500 X
N, waktu pengadukan 6 jam if tersulfonasi yang memiliki ermukaan pori katalis (BET yaitu sebesar 2219,484m2/g. talis memberikan kestabilan at aktif dengan selulosa pada
al tertinggi, sehingga katalis kaan katalis bersifat amorf ruh terhadap interaksi proses n dengan karbon aktif pada ungkinkan reaktan (selulosa) yang terikat di permukaan.
H2SO4 10 N, waktu pengadukan
tersulfonasi yang paling baik, dip
Gambar 4.H Dari gambar 4 dapat di 1750 cm-1 dan bilangan gelomba sulfonat SO3H (Rispiandi 2010) aktif setelah sulfonasi mengandun
3.1.2 Uji Karakterisasi Kandun
Pengujian dengan EDS di elemen pada karbon aktif tersul katalis karbon aktif tersulfonasi y
Gambar 5.Hasil P
Sesuai difraktogram ED dihasilkan terdapat unsur-unsur natrium, seng dan oksigen. Akan tersebut adalah unsur karbon de berasal dari mineral aditif pada p 390
an 6 jam dan suhu sulfonasi 40 oC yang diasumsikan seb diperoleh hasil sebagai berikut :
Hasil Pembacaan FT-IR dengan kondisi operasi 40oC, 10
dilihat bahwa terdapat perbedaan pita puncak vibrasi bang 1250 cm-1, pada bilangan gelombang tersebut ter 0). Dengan demikian, hasil pembacaan FT-IR menunju dung gugus sulfonat sebagai bagian aktif (active site) dar
ungan Unsur (% Mass) dengan SEM-EDS
digunakan untuk menganalisa secara kuantitatif dari pe sulfonasi. Berikut ini hasil pengujian pada variabel ya
i yang palingbaik.
l Pembacaan SEM-EDS dengan kondisi operasi 40oC, 10 N H2
EDS di atas dapat dilihat susunan unsur dari serbuk karb ur pengotor selain karbon. Pengotor tersebut adalah bel kan tetapi jumlah persentase unsur terbesar pada sampe
dengan persentasese besar 68,0%. Unsur unsur pengot a proses pembuatan karbon aktif dan juga dari senyawa a
900
sebagai aktivasi karbon aktif
0 N H2SO4, 6 jam.
si pada bilangan gelombang terdeteksi keberadaan gugus njukkan bukti bahwa karbon dari katalis karbon aktif.
persentase masing – masing yang dimungkinkan sebagai
2SO4, 6 jam.
arbon aktif tersulfonasi yang belerang, silika, alumunium, el karbon aktif tersulfonasi gotor tersebut dimungkinkan
Gambar
Dari gambar ditunjukka 0,7%, Unsur S ini merupakan gu gugus sulfonat seperti pada uji ku
3.2 Pengaruh Suhu Sulfonasi, Katalis
3.2.1 Pengaruh Suhu S
Gambar 7. (a) SEM karbo
oC perbesa
Pada reaksi katalis hete karena adanya gaya mempunyai j fisik mempunyai orde besaran berlangsung pada temperatur rend
bar 6.Hasil pembacaan SEM-EDS karbon aktif tanpa treatmen
kan bahwa karbon aktif tersulfonasi mengandung kandu gugus sulfonat yang terikat pada karbon aktif. Hasil in kualitatif FT-IR.
si, Waktu Sulfonasi, dan KonsentrasiAsam Sulfat
Sulfonasi
(a) (b)
(c)
rbon aktif suhu sulfonasi 40 oC perbesaran 1000x, (b) SEM ka
esaran 1000x, (c) SEM karbon aktif suhu sulfonasi 80oC perbe
eterogen terjadi reaksi adsorpsi fisika dan adsorpsi kim ai jarak jauh tapi lemah dan energi yang dilepaskan jika ran yang sama dengan entalpi kondensasi. Adsorps endah,dan molekul teradsorp tidak terikat kuat pada perm
151
ent
dungan belerang (S) sebesar l ini menguatkan keberadaan
Terhadap Karakteristik
(b)
karbon aktif suhu sulfonasi 30 rbesaran 1000x
Sedangkan dalam adsor fenomena ini disebut kemisorpsi panas adsorpsi mempunyai rang Permukaan zat padat dapat me pengumpulan molekul-molekul s pada permukaan tersebut. Biasan banyaknya zat yang teradsorpsi p atau tetap yang dinyatakan denga
Gambar
Dari gambar 8 dapat d struktur dan luas permukaan kata 80oC memiliki luas permukaanya terjadi penumpukan sulfat pada p sesuai teori yang dijelaskan bah karakteristik beberapa sampel kat
No Variabel
1 30oC
2 40 oC
3 80oC
3.2.2 Pengaruh Waktu
Lu
a
s
P
e
rm
u
k
a
a
n
(m
2/g
)
sorpsi kimia, jika molekul teradsorpsi bereaksi secara psi. Karena ikatan kimia diputuskan dan dibentuk dalam
nge nilai yang sama dengan reaksi kimia (mencapai 4 mengadsorpsi zat terlarut dari larutannya. Hal ini d
l suatu zat pada permukaan zat lain sebagai akibat ketid anya adsorpsi diikuti dengan pengamatan isotherm adso si persatuan berat adsorben dengn konsentrasi zat terlaru
gan kurva (Oscik,1982).
ar 8. Grafik hubungan luas permukaan katalisterhadapsu
t dilihat bahwa peningkatan suhu reaksi berpengaruh atalis. Namun pengaruh tersebut tidak bersifat linier Ha yang lebih kecil dibandingkan dengan suhu 40 oC. hal a permukaan katalis, sehingga pori-pori menjadi renggan ahwa pada reaski adsorpsi fisik dilakukan pada suhu katalis dapat dilihat di tabel berikut ini :
Tabel 1. PengaruhSuhu Terhadap Karakteristik Katalis
Morfologi Gugus Fungsional Luas P
tertutup terdapat SO3H 1901
rapat, terbuka terdapat SO3H 2219,
renggang, terbuka terdapat SO3H 2060,
tu Sulfonasi
(a) (b)
1850 1900 1950 2000 2050 2100 2150 2200 2250
0 50 100
Suhu (oC)
ra kimia dengan permukaan, lam proses kemisorpsi maka i 400 KJ) (Castelan, 1982). disebabkan karena adanya etidakseimbangan gaya-gaya sorpsi yaitu hubungan antara arut pada temperatur tertentu
uhu sulfonasi
uh nyata terhadap terhadap Hal ini dibuktikan pada suhu hal ini dimungkinkan karena ang dan sedikit tertutup, dan u yang relatif rendah. Hasil
s Permukaan
01,257m2/g
,484 m2/g
,838 m2/g
Gambar 9. (a) SE
sulfonasi 0,64 ja
Dalam teorinya, waktu berkisar antara beberapa menit h variabel yang mempengaruhi pr Aktif) dengan adsorbat (Sulfat). terjadi suatu kesetimbangan, seh penelitian ini variasi waktu konta
Gambar
Pada gambar 4.9 dapat permukaan katalis, semakin lama dibuktikan pada suhu 6 jam mem jam dan 0,64 jam. Hal dikarena terbentuk pori-pori yang lebih te ini:
SEM karbon aktif waktu sulfonasi 6 jam perbesaran 1000x, (b jam perbesaran 1000x, (c) SEM karbon aktif waktu sulfonasi
tu untuk mencapai keadaan setimbang pada proses sera it hingga beberapa jam. (Bernasconi, 1995).Waktu kon proses penyerapan yang merupakan lamanya kontak at). Dalam suatu proses adsorpsi, proses akan terus b sehingga perlu dilakukan percobaan dengan memvarias ntak yang dilakukan mulai dari 2 sampai 6 jam.
bar 10. Grafik hubungan luas permukaan katalisterhadap wakt
pat dilihat bahwa pengaruh waktu berbanding lurus ma waktu sulfonasi maka semakin besar luas permukaa emiliki luas permukaanyang paling tinggi dibandingkan enakan ikatan reaksi yang terjadi lebih lama sehingga terbuka. Hasil karakteristik beberapa sampel katalis da
Tabel 2. Pengaruh Waktu Terhadap Karakteristik Katalis
bel Morfologi Gugus Fungsional Luas Pe
m tertutup terdapat SO3H 204,20
renggang, terbuka terdapat SO3H 2088,
rapat, terbuka terdapat SO3H 2219,
0 si 4 jam perbesaran 1000x
erapan logam oleh adsorben
s terhadap strukturdan luas aanyang didapatkan. Hal ini an dengan waktu sulfonasi 4 gga pada permukaan katalis dapat dilihat di tabel berikut
lis
Permukaan
2004 m2/g
,941 m2/g
3.2.3 Pengaruh Norma
Gambar 11. (a) SEM
sulfat 4 N per
Secara umum konsentra reaksi adalah khas untuk kesetimbangan,konsentrasi perea hasil) sehingga konsentrasi za diperkecil,maka kesetimbangan b Pada sistem kesetimba demikian,perubahan konsentrasi pergeseran kesetimbangan namun pereaksi yang tertempel pada mo
Gambar
Dari gambar 12 dapat di struktur dan luas permukaan kat lebih kecil dibandingkan pada n
Lu
a
s
P
e
rm
u
k
a
a
n
(
m
2/g
)
malitas Asam Sulfat
(a) (b)
(c)
M karbon aktif normalitas sulfat 10 N perbesaran 1000x, (b) erbesaran 1000x, (c) SEM karbon aktif normalitas sulfat 12,05
trasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi, pengaruh k setiap reaksi. Dalam teori kesetimbangan reaksi ditambah atau diperbesar,maka kesetimbangan ak
zat hasil bertambah sebaliknya, jika konsentrasi p n bergeser ke kiri(pereaksi)sehingga konsentrasi pereaks bangan heterogen di dalam larutan,konsentrasi zat ca si zat padat dan zat cair dalam sistem kesetimbangan ti
un pada reaksi heterogen ini, semakin tinggi konsentra olekul-molekul dalam setiap satuan luas.
ar 12. Grafik hubungan luas permukaan katalisterhadapnorma
t dilihat bahwa pengaruh variabel normalitas sulfat tidak katalis, pada normalitas sulfat sebesar 12,05 N didapa a normalitas sulfat 10 N. Namun terjadi perbedaan lu
0 500 1000 1500 2000 2500
0 5 10 15
Normalitas (N)
(b)
b) SEM karbon aktif normalitas 05 N perbesaran 1000x
ruh konsentrasi terhadap laju n dijelaskan “Jikadalam akan bergeser ke kanan (zat pereaksi di kurangi atau
ksi bertambah”.
cair adalah tetap. Dengan n tidak berpengaruh terhadap trasi berarti semakin banyak
malitas H2SO4
ak berbanding lurus terhadap patkan luas permukaanyang luas permukaanyang cukup
N maupun 12 N. Hal dikarenaka permukaan katalis, hal tersebut memiliki luas permukaan yang berikut ini:
No Variabel
1 4 N
2 10 N
3 12,05 N
4.Kesimpulan
Arang aktif tersulfonas biomassa. Uji karakteristik pad permukaanyang paling besar ya vibrasi pada bilangan gelomban terbuka pada karbon aktif setela sulfat.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih k mendanai sebagian penelitian ini
Daftar Pustaka
Abdallah, W., 2004.Production Divinylbenzene Copolymer. The
Ambarsari, I., 2003.Pengaruh Je Berbasis Asam Lemak dari Miny
APCC., 2002. Perkembangan Ko
Bailey, A.E.,1950.Industrial Oil a
Bird,T.,M.A.Nur., M. Syahri.,198
Carberry J. J., 1976.Chemical and
Dinata, 2009. Studi Pembuata Pendahuluan.Institut Teknologi S
Faust, S. D., Aly, O. M., 1983. C
Hill, C.G.,1977. An Introduction Son
Idrus, R,.2013. Pengaruh Suhu A Jurnal Prisma Fisika Vol. 1, No 1
Istadi. 2011. Teknologi Katalis un
akan jika reaksi atau kontak sulfat dengan normalitas ya but akan menyebabkan pori-pori katalis tertutup oleh g lebih kecil. Hasil karakteristik beberapa sampel kat
Tabel 3. PengaruhNormalitas Terhadap Karakteristik Katal
bel Morfologi Gugus Fungsional Luas Pe
tertutup Terdapat SO3H 1689,
rapat, terbuka Terdapat SO3H 2219,4
N renggang terbuka Terdapat SO3H 2088,9
nasi dapat memenuhi syarat sebagai katalis reaksi h ada kondisi operasi 40oC, 10 N, dan 6 jam dengan yaitu 2219,484 m2/g, untuk uji FTIR keberadaan gug ang 1750 cm-1 dan 1379 cm-1, pada uji SEM struktu telah proses sulfonasi karena pengaruh suhu, waktu pe
kami sampaikan kepadaFakultas Teknik Universitas ini melalui Research Grant tahun 2012/2013.
ion and Characterization of Activated Carbon Fro he Middle East Technical University
Jenis dan Konsentrasi Katalis Pada Proses Pembuatan inyak Inti Sawit. Institute Pertanian Bogor.
Komoditi Kelapa dan Kerjasama Melalui Asian and Paci
il and Fat Products. Interscholastic Publisting Inc, New Y
1983. Kimia Fisik. Bogor : Bagian Kimia IPB
and Catalytic Reaction Engineering. New York: Mc Gra
atan Glukosa Dari Tongkol Jagung Secara Enzim i Sepuluh November
. Chemistry of Water Treatment.Woburn :Butterworth Pu
on To Chemical Engineering Kinetics And Reactor Desi
u Aktivasi Terhadap Kualitas Karbon Aktif Berbahan D o 1. Universitas Tanjungpura Pontianak
s untuk Konversi Energi. Semarang : Graha Ilmu
155 yang terlalu tinggi terhadap leh sulfat excess. Sehingga katalis dapat dilihat di tabel
talis
Permukaan
,534m2/g
484 m2/g
941 m2/g
i heterogen pada hidrolisis gan uji BETmemiliki luas gugus sulfonat terbaca pada ktur morfologi katalis lebih pengadukan dan normalitas
itas Diponegoro yang telah
From Sulphonated Styrene
tan Surfaktan Dietanolamida
acific Coconut Community.
w York.
raw Hill
zimatis Dengan Perlakuan
Pub.
esign.Canada : John Wiley &
Mills P. L., 1992.Multiphase Re Company
Onda, T.A., 2009. Hydrolysis of Under Hydrothermal Conditions.
Rispiandi. 2010. Preparasi dan K Selulosa menjadi Glukosa. Jurnal
Stanley, 1989.Reaction Kinetics f
Ullmann, 2002.Ullmann’s Encyc
Reaction Engineering For Fine Chemical And Pharma
of Cellulose Selectively into Glucose Over Sulfonated A .Top Catal vol.52. Kochi University
Karakterisasi Katalis Heterogen Arang Aktif Tersulfona nal Fluida Vol.VIII, No.1. Politeknik Negeri Bandung
cs for Chemical Engineers.USA: Butterworth Publisher
yclopedia of Industrial Chemistry, 6th Edition.
WILEY-rmaceuticals.USA : Du Pont
d Activated-Carbon Catalyst
onasi untuk Proses Hidrolisis