• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH pH DAN RASIO COD:N TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH INDUSTRI ALKOHOL (VINASSE) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH pH DAN RASIO COD:N TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH INDUSTRI ALKOHOL (VINASSE) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH pH DAN

DENGAN BAHAN BA

Gita Khaerunni

Jurusan Teknik

Jln. Prof. H. Soedarto, S

P

Limbah industri etanol, yaitu menjadi biogas. Penelitian in nutrisi yang dibutuhkan untuk dalam digester volume 5L, d perbandingan COD:N 800:7, vinasse, rumen, serta NH4HC pengaruh pH, perbandingan yang optimum dalam mengh awal. Produksi biogas optim (0,96 ml biogas/mg TS COD) TS COD) pada campuran vi NH4HCO3 menghasilkan biog Kata kunci: biogas; COD:N

Industrial waste ethanol, whic was conducted to assess the biogas with optimum results temperature and neutral pH mixture, rumen, urea and vi taken from this research are i optimum condition of pH in p ratio of COD: N: P 800:7 is rumen, urea and 3839 ml (13 due to the comparison easier and NH4HCO3 produces mor maintain the pH range so that Key Words: biogas; COD:N

1. Pendahuluan

Seiring dengan krisis energ dapat terbarukan (renewable resour tebu (sugar cane) yang mendorong berkembang di Indonesia. Namun, y etanol.

Limbah vinasse merupaka pemupukan yang tinggi. Kekuatan p organik dan memiliki BOD (Biologi karena itu, limbah vinasse ini tidak d atau pengurangan kadar logam dan

N RASIO COD:N TERHADAP PROD

BAKU LIMBAH INDUSTRI ALKOHO

nisa (L2C009027) dan Ika Rahmawati (L2C

nik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Dipon

S.H., Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax

Pembimbing: Dr. Ir. Budiyono, M. Si

Abstrak

aitu vinasse merupakan salah satu sumber yang berpo n ini dilakukan untuk mengkaji potensi limbah vinasse tuk mendapatkan biogas dengan hasil yang optimum. Pe , dioperasikan pada suhu kamar dan pH netral deng :7, 900:7, 1000:7 pada campuran vinasse, rumen, urea d HCO3 dalam waktu 30hari. Respon yang diambil pada pe an COD:N dan penggunaan nutrisi terhadap produksi b ghasikan biogas adalah pada pH 7 atau hanya dilaku timum dihasilkan pada perbandingan COD:N 800:7 ya

) pada campuran vinasse, rumen, urea dan 3839 ml ( vinasse, rumen, NH4HCO3. Sementara campuran vin iogas lebih banyak dibanding campuran vinasse, rumen :N; vinasse; urea; NH4HCO3

Abstract

hich vinasse is one potential source to be processed into the potential of vinasse waste and comparison nutrient

lts. Experiments conducted in the digester volume 5L pH by varying the ratio of COD: N: P 800:7, 900:7,

vinasse mixture , rumen, and NH4HCO3 within 30 da re influence of pH, ratio of COD:N and nutrition to biog in producing biogas is at 7. Production of biogas produ

is equal to 280 ml (0,96 ml biogas/mg TS COD) in a 13,73 ml biogas/mg TS COD) in a mixture of vinasse ier bacteria decompose organic compounds. While vinas

ore biogas than vinasse mixture, rumen, urea may be that the bacteria can survive.

:N; vinasse; urea; NH4HCO3

ergi di dunia, banyak penelitian dilakukan untuk menc

ources). Indonesia memiliki banyak keanekaragaman h

g cukup banyaknya industri gula dan industri etanol. I n, yang menjadi permasalahan baru adalah limbah yang

akan limbah hasil penyulingan yang memiliki daya n polusinya mencapai 100 kali lebih kuat daripada limb

ogical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen D

k dapat langsung dibuang ke lingkungan karena rendahn an nonorganik pada limbah vinasse tersebut. Beberap

1

ODUKSI BIOGAS

HOL (VINASSE)

2C009090)

onegoro

ax: (024)7460058

rpotensi untuk diolah sse dan perbandingan Percobaan dilakukan engan memvariasikan ea dan juga campuran penelitian ini adalah si biogas. Kondisi pH lakukan penetralan di yaitu sebesar 280 ml (13,17 ml biogas/mg vinasse, rumen, serta en dan urea.

into biogas. This study ents needed to obtain 5L, operated at room , 1000:7 on vinasse days. Respons which iogas production. The duced at the optimum a mixture of vinasse, sse, rumen, NH4HCO3

nasse mixture, rumen, be due NH4HCO3 to

encari energi alternatif yang hayati, di antaranya adalah l. Industri-industri ini cukup ang dihasilkan dari produksi

ya polusi tinggi dan nilai imbah domestik, kaya bahan

n Demand) yang tinggi. Oleh

(2)

melakukan penelitian yang berkait melakukan penelitian pemurnian e dirancang dengan menggunakan 10 penelitian yang mempelajari konsu kolom bagian stripping pada 94,4oC (2010) melakukan penelitian yang be Sludge Blanket) untuk mengkonv Bioreaktor diinokulasi dengan 4 L lu Dari penelitian terdahulu, metode y kombinasi metode yang efektif dan karakteristik dari limbah tersebut.

Penelitian ini dilakukan unt optimum serta untuk mengetahui bio

2. Bahan dan Metode Penelitian

Bahan yang digunakan dala Vinasse didapatkan dari Desa bekona Alat yang digunakan pada p

Gambar 1. Gambar Rangkaia

Penetralan pH dilakukan de menggunakan pH meter elektrik. Pen

3. Hasil dan Pembahasan

a. Pengaruh pH terhadap P Penjepit COD:N 1000:7 pH 7 COD:N 900:7 pH kontrol

aitan dengan pembuatan biogas, di antaranya Corte etanol dengan mengaplikasikan McCabe-Thiele pa 10 tray untuk mendapatkan etanol 80% berat. Stamp sumsi energi pada farm-scale distillation, dengan car C, 95 oC dan 95,6oC serta menghitung energi yang dib bertujuan untuk mempelajari performa dari bioreaktor U nversi limbah cair vinasse menjadi biogas dan ma lumpur aktif dari bioreaktor UASB. Bioreaktor ini diop e yang digunakan memerlukan investasi yang besar. O an murah untuk menangani limbaah vinasse dengan ter

untuk mengetahui pH dan perbandingan nutrisi terbaik u biogas yang dihasilkan setiap harinya.

an

alam penelitian ini adalah vinasse, rumen, urea, NH4HC

onang, Solo, Jawa Tengah.

a penelitian ini dapat digambarkan secara umum seperti

aian Alat

dengan menambahkan larutan NaOH 1N dan penguku Pengukuran biogas dilakukan setiap 2 hari sekali.

Produksi Biogas dioperasikan pada s memvariasikan perband dilakukan pada 12 tangk vinasse, rumen, dan ure COD:N sebesar 800:7, 90 pH awal 7. Tangki 4, 5, 6 urea dengan perbandingan 900:7, serta 1000:7 denga empat hari sekali digest untuk dilakukan penetralan vinasse, rumen, serta bu perbandingan COD:N seb 1000:7 dengan pH awal 7. 12 berisi vinasse, rumen dengan perbandingan COD serta 1000:7 dengan pH hari sekali digester terse dilakukan penetralan pH.

20 30 40

ri

ke-COD:N 900:7 pH 7 COD:N 800:7 pH kontrol COD:N 1000:7 pH kontrol

Gambar 2 m pH terhadap campuran vinass tambahan sumbe Volume biogas campuran vinasse tidak dinetralkan dibandingkan bio dinetralkan. Vol drastis pada hari setelah itu akum sudah tidak terben Gambar 2 produksi biogas d gambar dapat dil banyak diproduk pH yang dinetra dibutuhkan. Soeprijanto dkk. r UASB (Upflow Anaerobic material-material sederhana. operasikan pada volume 9 L. . Oleh karena itu diperlukan terlebih dahulu mempelajari

k untuk menghasilkan biogas

HCO3, NaOH, dan aquades.

rti pada gambar berikut:

kuran pH dilakukan dengan lam digester volume 5L dan suhu kamar dengan ndingan COD:N yang gki. Tangki 1, 2, 3 berisi urea dengan perbandingan 900:7, serta 1000:7 dengan 6 berisi vinasse, rumen, dan gan COD:N sebesar 800:7,

OD:N sebesar 800:7, 900:7, H awal 7 dan setiap empat rsebut akan dibuka untuk

menunjukkan pengaruh produksi biogas pada

asse dan rumen dengan

ber nitrogen dari urea. as yang dihasilkan dari

sse, rumen dan urea yang

an lebih banyak kuantitasnya ogas dari campuran yang olume biogas meningkat ari ke-8 dan ke-10, namun umulasinya konstan karena bentuk biogas.

(3)

Gambar 2 Grafik pengaruh pH terhad campuran vinasse, rumen dan urea

Sedangkan produksi biogas yang dinetralkan tiap empat hari. B biogas/mg TS COD.

Sebagaimana diketahui bah asidogenesis dan asetogenesis. Pad reaktor. Keseluruhan proses anaerob peka terhadap pH, tetapi pH dalam re Pengaturan pH dapat dilak

pencampuran agar kesetimbangan re tanpa bantuan penyeimbang pH, ma bila mencapai 5,5 aktivitas bakter dipengaruhi oleh jumlah asam lema dihasilkan.

Faktor pH sangat berperan tidak dapat tumbuh dengan maksimu menghambat perolehan gas metana. 7,8 (Simamora dkk, 2006).

Pertumbuhan bakteri pengh sampai 7. Nilai pH terbaik untuk su bakteri metanogen akan menurun d Darwis, 1990). Bila proses ferment otomatis berkisar antara 7 – 8,5. J populasi bakteri metanogen, sehingg Pada botol 4, 5, 6, 10, 11, setiap empat hari sekali. Sedangkan penetralan pH selama penelitian.

Pengolahan limbah secara anaerobik. Pada proses aerobik, ber proses anaerobik justru sebaliknya ka

Di dalam reaktor biogas, t bakteri metanogenik. Kedua jenis memanfaatkan bahan organik dan me Mereka memerlukan kondisi terten keasaman dan jumlah material organ karateristik. Bakteri ini mempunyai b seperti Methanomicrobium, Methano

Pada tahap pembentukan metanogenesis akan memanfaatkan h

Gambar 3 menunjukkan pe terhadap produksi biogas pada

vinasse dan rumen dengan tambah

nitrogen dari NH4HCO3. Dari gam

diketahui bahwa volume biogas den akumulasi volumenya lebih banyak biogas yang dihasilkan dari camp dinetralkan setiap empat hari seka yang dihasilkan pada kondisi COD dan pH 7 adalah 13,17 ml biogas/mg

Derajat keasaman (pH) menunjukan atau basa pada suatu bahan. Derajat merupakan suatu ekspresi dari kons hidrogen, [H+] yang besarannya dalam minus logaritma dari konse hidrogen, yaitu:

pH = - log [H+]

hadap produksi biogas pada

as terendah yang ditunjukkan dengan gradien garis yang i. Biogas yang dihasilkan pada kondisi COD:N 800:7

ahwa salah satu tahap dalam dekomposisi bahan organ ada tahap ini terbentuk asam lemak volatil yang aka robik terjadi pada pH antara 6 – 8. Walaupun bakteri

reaktor tidak harus dikendalikan secara ketat.

lakukan dengan menjaga umpan tidak terlalu asam ser reaksi antara tahap asidogenik dan metanogenik terjaga maka pada nilai pH dibawah 6 aktivitas bakteri metan

terial akan terhenti sama sekali. Konsetrasi pH di

mak volatil (VFA), ammonia, CO2 dan kandungan al

an pada dekomposisi anaerob karena pada rentang pH y imum dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada na. Derajat keasaman yang optimum bagi kehidupan mi

ghasil gas metana akan baikbila pH bahan berada pada suatu digester yaitu sekitar 7,0. Apabila nilai pH di b n dan apabila nilai pH di bawah 5,0, maka fermentasi entasi berlangsung dalam keadaan normal dan anaerob Jika pH lebih tinggi dari 8,5 akan mengakibatkan pe gga akan mempengaruhi laju pembentukan biogas dalam 11, dan 12, campuran dinetralkan mencapai pH 7 dan

an 6 botol yang lain, campuran dinetralkan pada awal p

ara biologis dibedakan menjadi dua proses, yaitu pr berlangsungnya proses sangat tergantung dari adanya o

karena oksigen akan menghambat jalannya proses.

, terdapat dua jenis bakteri yang sangat berperan, yak is bakteri ini perlu eksis dalam jumlah yang berim memproduksi metan dan gas lainnya dalam siklus hidup tentu dan sensitif terhadap lingkungan mikro dalam re ganik yang akan dicerna. Terdapat beberapa spesies met

ai beberapa sifat fisiologi yang umum, tetapi mempunya

anosarcina, Metanococcu, dan Methanothrix (Haryati, 20

n gas metana, bakteri yang berperan adalah bakter n hasil dari tahap kedua yaitu asetat, format, karbondiok

0 COD:N 1000:7 pH 7 COD:N 900:7 pH kontrol

pengaruh pH nsentrasi ion a dinyatakan nsentrasi ion

(1) Gambar 3 Grafik pengaruh pH terhad

campura vinasse, rumen, dan NH4HCO3

3

ng paling kecil adalah pada pH 0:7 dan pH 7 adalah 0,96 ml

anik anaerobik adalah tahap kan menurunkan pH dalam ri pembentuk metana sangat

serta mengendalikan jumlah ga dengan baik. Pada kondisi

n akan mulai terganggu dan i dalam reaktor ini sangat alkalinitas bikarbonat yang

yang tidak sesuai, mikroba a akhirnya kondisi ini dapat mikroorganisme adalah

6,8-ada ke6,8-adaan (basa) yaitu 6,5 i bawah 6,5, maka aktivitas tasi akan terhenti (Yani dan robik, maka pH akan secara pengaruh yang negatif pada lam reaktor.

an akan dinetralkan kembali l proses dan tidak dilakukan

proses aerobik dan proses a oksigen, sedangkan dalam

akni bakteri asidogenik dan rimbang. Bakteri-bakteri ini upnya pada kondisi anaerob. reaktor seperti temperatur, etanogenik dengan berbagai yai morfologi yang beragam , 2006).

teri metanogenesis. Bakteri oksida, dan hidrogen sebagai

30 40

COD:N 900:7 pH 7 COD:N 800:7 pH kontrol COD:N 1000:7 pH kontrol

(4)

substrat untuk menghasilkan metan bakteri obligat anaerobik dan sangat dan asetogenesis, bakteri metanog mempunyai struktur morfologi yang molekul yang berbeda dengan bakter Produksi biogas akan lebih tanpa oksigen (O2). Sehingga pada p

menghasilkan biogas dengan optimu dilakukannya pengambilan sampel terdapat pada reaktor. Solusi yang m pengambilan sampel, agar kemungki lubang sampel.

Pada hasil terlihat bahwa se hingga 6 sudah mengalami penurun

menurun dan di saat nilai pH menc kembali. Penurunan pH dapat dilihat

Dari gambar tersebut dapa sehingga fermentasi terhenti dan tid aktivitas mikroorganisme penghasil m dapat terbentuk pada hari ke-13 kare

pada kondisi netral. Seperti diketahu kondisi anaerob, menghasilkan enzim yaitu 5-7 (Weimer et al., 1999; Peres e

b. Pengaruh Perbandingan Chemical Oxygen Demand

dibutuhkan oleh oksidator (misal k anorganik yang terdapat dalam air substrat, dimana protein dihidroli sederhana, dan lemak dihidrolisis anorganik cukup besar, maka oksige hewan air lainnya yang membutuhka Dari hasil terlihat bahwa p sebesar 280 ml (0,96 ml biogas/mg optimum hanya diperoleh sebesar 2 COD). Dari gambar 3, produksi bi yaitu sebesar 3839 ml (13,17 ml bi biogas optimum hanya diperoleh seb TS COD). Perbandingan COD:N 8 bakteri lebih mudah menguraikan diperoleh hasil biogas yang paling

3 4 5 6 7

0 5 10 15

p

H

Hari

ke-800:7 900:7

Gambar 4 Grafik pH harian campura

dan urea

tana, karbondioksida, sisa-sisa gas seperti H2S dan ai

gat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Berbeda da ogenesis termasuk dalam genus Archaebacter yaitu ng sangat berbeda-beda (heterogen), sifat biokimia yan teri lain.

bih optimum jika fermentasi anaerobik yang dilakukan a penelitian dengan pH kontrol yang dilakukan tiap em mum. Kondisi yang memungkinkan masuknya oksigen p

el bahan dari dalam reaktor. Sampel bahan diambil mungkin bisa dilakukan adalah dengan memperbaiki de gkinan masuknya oksigen dikurangi, yaitu dengan sistem

setelah hari ke 13 sudah tidak dihasilkan biogas. Hal i

unan hingga di bawah 6,5, yang menyebabkan aktivita

ncapai di bawah 5,0, maka fermentasi terhenti sehingg hat pada gambar berikut ini:

apat dilihat bahwa pada hari ke-13, pH campuran me tidak dapat dihasilkan biogas. Nilai pH yang terlalu l metana. Sedangkan pada campuran vinasse, rumen, da rena NH4HCO3 merupakan buffer yang yang digunakan

hui bahwa bakteri metanogenik memiliki karakteristik zim Silanase actinobacteria dan hanya dapat hidup pad es et al., 2002).

n COD:N Terhadap Produksi Biogas

and (COD) atau kebutuhan oksigen kimiawi merupak

l kalium dikhromat) untuk mengoksidasi seluruh mate ir (MetCalf & Eddy, 2003). Mikroba membutuhkan u olisis menjadi asam-asam amino, karbohidrat dihid is menjadi asam-asam berantai pendek. Jika kandung igen terlarut di dalam air dapat mencapai nol sehingga tu

kan oksigen tidak memungkinkan hidup.

a pada perbandingan COD:N 800:7 produksi biogas m /mg TS COD), sementara pada perbandingan COD:N r 250 ml (0,857 ml biogas/mg TS COD) dan 208 ml biogas optimum yang diperoleh juga terdapat pada pe l biogas/mg TS COD), sementara pada perbandingan C sebesar 3088 ml (10,589 ml biogas/mg TS COD), dan 15

800:7 menghasilkan biogas yang optimum, karena pa an senyawa-senyawa organik. Sedangkan pada perba ng kecil yang menandakan bahwa penurunan COD ju

20 25 30

1000:7

5 5.5 6 6.5 7

0 5 10 15

p

H

Hari k

800:7:1 900:

uran vinasse, rumen, Gambar 5 Grafik pH harian ca

dan NH4NC

4

air. Bakteri ini merupakan dangan bakteri asidogenesis itu kelompok bakteri yang ang umum, dan sifat biologi

an benar-benar pada kondisi empat hari sekali tidak dapat n pada reaktor adalah ketika il dari lubang sampel yang i desain sistem reaktor ketika em buka-tutup otomatis pada

l itu karena pH pada botol 1

itas bakteri metanogen akan ngga biogas tidak dihasilkan

mencapai nilai di bawah 5 lu asam dapat menghambat dan NH4HCO3 biogas masih

kan untuk menjaga pH tetap tik antara lain membutuhkan ada kisaran pH yang sempit

pakan jumlah oksigen yang aterial baik organik maupun udara dalam mendegradasi hidolisis menjadi gula-gula ngan senyawa organik dan tumbuhan air, ikan-ikan dan

mampu mencapai optimum :N 900:7 dan 1000:7 biogas ml (0,713 ml biogas/mg TS perbandingan COD:N 800:7 n COD:N 900:7 dan 1000:7 1586 ml (5,44 ml biogas/mg pada perbandingan tersebut rbandingan COD:N 1000:7 juga kecil pula. Sedikitnya

15 20 25 30

i

ke-00:7:1 1000:7:1

campuran vinasse, rumen,

(5)

penyisihan COD karena oleh bebera selanjutnya dirombak menjadi metan asam (VFA) dan melebihi kemam sehingga proses metanasi terhambat

c. Pengaruh Penambahan Nu

Gambar 6 di atas menunjuk dihasilkan. Dari gambar tersebut, d lebih banyak daripada menggunakan Urea dipilih sebagai sumber yang berisi nitrogen menjadi sumber menghambat produksi metana (Anun

Dari hasil penelitian yang urea menunjukkan hasil yang tidak yang bagus untuk pertumbuhan mik semakin besar, sehingga kadar C/ pembentukan biogas karena akan perkembangan bakteri. Oleh karena i

Pada proses pembentukan disebabkan oleh pembentukan asam hidrogen, karbondioksida, dan beb menyebabkan mikroorganisme pemb inaktif (Vicenta et al., 1984)

Di samping itu, agar bak penambahan buffer ke dalam diges

yang juga berfungsi sebagai buffer un Tingkat keasaman maupun metanogenesis mempunyai pH optim berada dalam rentang 6,8-7,2 dengan 1t al., 1987; Bunchueydee, 1984; H pH antara 6,5-8,2 (Buyukkamaci dan

Pembentukan biogas yang hidrolisa terlebih dahulu yang merup yang lebih sederhana yaitu disakarid oleh bakteri asetogenik dan juga pro dijumpai pada fermentasi 1 tahap, se yang terlalu cepat inimenyebabkan

0

Gambar 6 Grafik Penambahan Urea Biogas

erapa hal, yaitu bahan organik pada tahap asidifikasi diro tana pada tahap metanasi. Semakin besar bahan organi ampuan bakteri metanogen untuk merombak mengak at dan penyisihan COD kurang maksimal (sitasi).

Nutrisi terhadap Volume Biogas

jukkan pengaruh dari penggunaan sumber nitrogen terh , dapat dijelaskan bahwa produksi biogas dengan men

an urea.

ber nitrogen karena mudah dicerna oleh berbagai mikroo ber nutrisi bagi pertumbuhan mikroorganisme. Akan teta

unputtikul, 2004).

g dapat dilihat pada gambar 6 didapatkan bahwa vina k maksimal. Hal ini karena rasio C/N pada limbah sud ikroorganisme sehingga penambahan urea menyebabk C/N semakin kecil. Kadar C/N yang relatif kecil an meningkatkan emisi nitrogen sebagai amonium a itu, perlu ada alternatif lain yang digunakan sebagai nu

an biogas sering terjadi penurunan pH yang cukup dr am yang terlalu cepat. Selain pembentukan asam juga

eberapa VFA seperti asam propionate dan butirat. mbentuk biogas yaitu bakteri metanogenesis (bakteri rum

akteri metanogenik mampu tumbuh dan berkembang ester untuk meningkatkan alkalinitasnya. Oleh karena

untuk meningkatkan alkalinitas selama proses fermenta pun basa pada froses fermentasi dinyatakan dengan

timum mendekati netral (Jones et al., 1987). pH optimu gan batasan rentang operasi tanpa hambatan yang signifi

Haga et al., 1979). Bakteri metanogenesis terkadang d dan filibeli, 2004).

ng lebih besar pada proses fermentasi 2 tahap disebabk rupakanproses degradasi senyawa kompleks yaitu poli arida dan monosakarida sehingga akanmempermudah p proses pembentukan metan oleh bakteri metanogenesis.

, sehingga akan terjadi pembentukanasam yang terlalu an banyaknya bakteri metanogenesis yang mati karena ti

900:7 1000:7

andingan COD:N

urea vinasse, rumen, NH4HCO3

rea dan NH4HCO3 terhadap Volume

irombak menjadi asam yang anik yang dirombak menjadi gakibatkan akumulasi asam

erhadap volume biogas yang enggunakan NH4HCO3 jauh

roorganisme. Selain itu, urea etapi, kekurangan urea dapat

inasse yang diberi tambahan

dah berada pada komposisi bkan kadar N dalam umpan il tidak baik untuk proses yang dapat menghalangi i nutrisi sumber nitrogen.

drastis di awal proses yang ga karena pembentukan gas t. pH yang rendah mampu rumen) berada dalam kondisi

ng dengan baik diperlukan na itu digunakan NH4HCO3

ntasi berlangsung.

n pH. Kebanyakan bakteri imum dalam produksi biogas ifikan sekitar 6,5-7,6 (Anglo dapat tumbuh pada rentang

abkan karena adanya proses olisakarida menjadi senyawa h proses pembentukan asam is. Proses tersebut tidakakan lu cepat. Pembentukan asam a tidak tahandengan suasana

an organik yang diuraikan ganisme tanpa oksigen, akan beberapa jumlah metana. elemen khusus yang untuk pertumbuhan me akan membatasi produksi isi ditandai dengan rasio itrogen (perkiraan 20-30:1) l, 2004). Oleh karena itu, kan penambahan nutrisi, urea dan NH4HCO3 sebagai

(6)

asam. Terjadinya penurunan pH ini

range pH agar bakteri dapat bertahan

4. Kesimpulan

Hasil penelitian di atas men dinetralkan di awal tanpa penetralan dan 1000:7, yang dapat menghasilka Biogas yang dihasilkan pad

hari. Selain itu, dari penelitian ini NH4HCO3 , juga sekaligus berperan

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih disampaikan Laboratorium Pengolahan Limbah T

Daftar Pustaka

Anunputtikul, W., Rodtong, S., Inve of the 15th Annual Meet Thailand, 2004, p. 70. Ayu, Audra and Vinsencia Dyan. 2

Effluent With Ruminant B Faculty, Diponegoro Univer Buren, A. 1979. A Chinese Biogas M Cortella, Giovanni and Carla Da P

Spirits Originating From F

Dahuri, D. 2007. Sampah Organik, K 2007)

Engler CR., dkk. 2000. Economics Strategy. http://tammi.tamu Fardiaz, S. 1990 . Fisiologi Fermenta Fry, L. J. 1974. Practical Building

Santa Barbara: California. Gijzen HJ. 1987. Anaerobic Digestio Hambali E, dkk. 2007. Teknologi B Haq PS dan Soedjono ES. 2009. Lingkungan. FTSP-ITS: Su Indartono, Yuli Setyo. 2006. Reaktor

April 2007)

Indira. 2007. Laju Produksi CH4

http://digilib.itb.ac.id. (3 Me Judoamidjojo, M. dan A. A. Darwi

Bogor.

Nandiyanto, A. B. D. dan F. Rumi. jepang.org/article.php?d=19 Padmono, Djoko. 2007. Kemampua

Fixed Bed. Pusat Teknologi

Prasetio B. 2010. Optimasi porduks Fakultas Matematika dan Ilm Sahidu, S. 1983. Kotoran Ternak Seb Salomon, K. R. dan Silva Lora, E.

Sources of Biogas in Brazil.

Sathianathan, M. A. 1975. Biogas Melalui Proses ’Rumen De Pertanian, Fakultas Teknolo Soeprijanto,dkk. 2010. Pengolahan V

Bioreaktor UASB. Jurnal Pu

ini diatasi dengan penambahan NH4HCO3 yang bertujua

han.

enunjukkan bahwa pH yang baik untuk produksi biogas lan harian. Sedangkan diantara variabel perbandingan C lkan biogas dengan optimal adalah variabel 800:7.

ada kondisi COD:N 800:7 dan pH 7 adalah 13,73 ml b ini dapat diketahui bahwa nutrisi yang baik sebagai an sebagai buffer yang dapat mengatasi penurunan pH pa

kan kepada

Dr

. Ir. Budiyono, M. Si selaku dose Teknik Kimia Universitas Diponegoro.

vestigation of The Potential Production of Biogas from

eeting of The Thai Society for Biotechnology and

n. 2010. Biogas Production Using Anaerobic Biodiges t Bacteria as Biocatalyst. Thesis. Chemical Engineerin

versity. Semarang.

s Manual. Intermediate Technology Publications Ltd. Lo

Porto. 2003. Design of a Continuous Distillation Pla

Fermented Grape. Journal Of Food Engineering 58: 37

k, Kotoran Kerbau Sumber Energi Alternatif. http://www

ics and Environmental Impact of Biogas Production a u.edu/Engler2.pdf. (2 Mei 2011)

entasi. Pusat Antar Universitas - IPB. Bogor.

ng of Methane Power Plants for Rural Energy Indepe

stion of Cellulatic Waste by Rumen Derived Process. Den i Bioenergi. Jakarta: Agromedia Pustaka.

9. Potensi lumpur tinja manusia sebagai penghasil Surabaya.

tor Biogas Skala Kecil/Menengah. http://www.indeni.or

dari Degradasi Sampah Kota Secara Anaerob den Mei 2007)

rwis. 1990. Teknologi Fermentasi. Pusat Antar Univer

i. 2006. Biogas Sebagai Peluang Pengembangan Ener 199 (25 April 2007)

uan Alkalinitas Kapasitas Penyangga (Buffer Capacity

ogi Lingkungan. Jakarta.

uksi xilitol oleh sel amobil candida tropicalis melalui f Ilmu Pengetahuan Alam. IPB, Bogor.

Sebagai Sumber Energi. Dewaruci Press. Jakarta.

E.E. 2009. Estimate of the Electric Energy Generatin

zil. Biomass and Bioenergy 33 (2009) page 1101-1107

as Echiefemens and Challanges. 1992. Mempelajari Derived Anaerobic Digestion’ (RURAD). Skripsi. Depa

ologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

n Vinasse dari Air Limbah Industri Alkohol menjadi Bio

Purifikasi, Vol.11 No. 1 hal.11-20.

6

juan untuk mempertahankan

as adalah pH 7 atau pH yang COD:N yaitu 800:7, 900:7,

l biogas/mg COD selama 30 gai sumber nitrogen adalah pada awal proses.

sen pembimbing dan Staf

om Cassava Tuber, Abstracts

d JSPS-NRCT Symposium,

gester From Cassava Starch ring Department, Technical

London.

Plant for The Production of

: 379.

ww.energilipi.go.id (26April

n as a Manure Management

pendence. Standard Printing

en Haag: Bibliotech.

sil biogas. Jurusan Teknik

.org/content/view/63/48/. (21

dengan Variasi Temperatur.

versitas Bioteknologi - IPB.

ergi Alternatif.

http://io.ppi-ity) dalam Sistem Anaerobik

i fermentasi batch. Skripsi.

ating Potential for Different

ari Cara Pembuatan Biogas partemen Teknologi Industri

(7)

Stampe. S , dkk. 1983. Energy Cons 355.

Sttafford, D. A., D. L. Hawkes., da Press, Inc. Florida.

Sulaeman D. 2007. Pengom http://agribisnis.Deptan.go.i Tchobanoglous, G. dan Burton, F.L.

McGraw Hill, New York, p Wahyuni. 2009. Biogas. Jakarta: Pen Weismann U. 1991. Anaerobic Treat Yani M dan Darwis AA. 1990. Dikta

onsumption of a Farm-Scale Ethanol Distillation System

dan R. Homton. 1980. Methan Production From Wa

gomposan: Salah Satu Alternatif Pengolah o.id/Pustaka/dede. (24 April 2007)

.L. (1991). Wastewater Engineering: Treatment, Disposa , pp.1334.

enebar Swadaya.

eatment of Industrial Wastewater. Institut fur Verhahren ktat Teknologi Biogas. Pusat Antar Universitas Biotekno

7

tem. Energy in Agriculture 2: aste Organic Matter. CRC

ahan Sampah Organic

osal and Reuse, third edition.

Gambar

Gambar 2 mterhadap menunjukkan pengaruh  produksi
Gambar 3 Grafik pengaruh pH terhadHCOhadap produksi biogas pada
Gambar 4 Grafik pH harian campura uran vinasse, rumen,
Gambar 6 Grafik Penambahan Urea Biogas   rea dan NH4HCO3 terhadap Volume

Referensi

Dokumen terkait

Pemaparan makJumat secara terus kerana pengguna boleh meletakkan teks dan grafik pada paparan dalam sknn. Pencapaian maklumat secara terus melalui sambungan htperteks

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Proses Adopsi Inovasi Biogas Sebagai Sumber Energi Alternatif Di Nagari Kasang Kecamatan

Sebuah karya tulis ilmiah yang dicurahkan kepada tulisan ini yang berjudul “Penerapan Gaya Mengajar Guided Discovery Pada Pembelajaran Permainan Bulutangkis

Dalam konteks implikasi konsep manusia terhadap dasar pendidikan berbasis Tauhid, tentu saja berangkat dari sumber konsep manusia itu sendiri baik secara unsur, kedudukan, dan

Berdasarkan hasil penelitian variabel stres kerja mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja, variabel kualitas kehidupan kerja mempunyai

Tulisan di atas memiliki kesamaan dengan penelitian penulis, dimana sama–sama membahas akan persepsi etnis Tionghoa. Perbedaannya, tulisan tersebut berfokus pada

Nilai rata-rata per unsur pelayanan yang paling tinggi adalah pada kemudahan persyaratan pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang yaitu

Secara formal, upaya Sayyid Hasan dalam rangka kaderisasi kepemimpinan terhadap putra-putranya dilakukan dengan beberapa hal, yaitu memberi kesempatan kepada