PROSES PEMBEBASAN BANGSA ISRAEL DALAM KITAB ESTER
MENURUT PERSPEKTIF TEORI KEKERASAN
TESIS
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh :
Maria Belandina Tuulima
752010009
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
Segala perkara dapat ku tanggung
di dalam Dia yang memeberi kekuatan kepadaku
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan kemurahanNya, saya dapat menyelesaikan pendidikan di UKSW, khususnya di Progdi Magister Sosiologi Agama. Penulis menyadari bahwa selama menjalani masa pendidikan banyak hal telah di dapat tidak hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga pelajaran-pelajaran berharga lainnya.
Kembali ke salatiga seperti memori yang diputar kembali. Di sini sekitar sebelas tahun yang lalu penulis juga menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teologi, namun di sadari bahwa walaupun kampus tercinta begitu banyak berubah, tetapi suasana persaudaraan dan keakraban antara dosen dan mahasiswa tidak pernah berubah. Hal ini juga turut membangkitkan semangat penulis untuk terus maju menyelesaikan pendidikan di UKSW.
Dalam proses belajar penulis telah mendapatkan banyak hal. Dan semua hal yang harus dikerjakan dalam proses ini merupakan perjuangan tersendiri, termasuk menyelesaikan penulisan tesis sebagai bagian akhir dari seluruh proses ini. Tetapi puji dan syukur kepada Tuhan bahwa semua itu bisa dilalui dengan baik.
Tesis ini dapat tersusun karena sumbangsih banyak orang. Karena itu sudah sepantasnyalah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah turut memberikan andil bagi penyelesaian tesis ini.
1. Prof. Pdt. John. A. Titaley, Th.D., selaku pembimbing I, merupakan suatu kehormatan bagi saya bisa dibimbing oleh bapak. Terimakasih atas semua bantuan, dukungan, dan bimbingan yang tak kenal lelah, meskipun begitu banyak kesibukan yang harus dikerjakan, tetapi disela-sela kesibukan (bahkan pada saat makan) masih memberikan kesempatan bagi saya untuk berkonsultasi. 2. Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, sebagai pembimbing II, terimakasih untuk kesabaran bapak dalam membimbing saya, bahkan mau menjawab sms-sms saya dan meluangkan waktunya untuk membimbing saya.
v
4. Seluruh staff dosen dan karyawan, terimakasih karena telah membantu selama proses perkuliahan berlangsung.
5. Terimakasih untuk Majelis Sinode Gereja Masehi injili di Timor (GMIT), yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan pendidikan, dan juga memberikan bantuan-bantuan bagi kelancaran studi.
6. Almh. Mama Len Tuulima-Bolla, your never ending love and support still live
in my heart, i am who i am... mama thanks to you. Papa, terimakasih untuk doa
dan kasihmu. I Love you papa.
7. Terimakasihku untuk Saudara-saudariku: K. Roys, Novy, Ardian, Ellen dan Meggy, serta anak-anakku tersayang: Moreno, Bonic, Devy, Gracia, dan Tristan, yang telah memberikan warna indah dalam kehidupanku. Keberhasilanku berkat doa-doa kalian.
8. Teman-temanku senasib-sepenanggungan: Helda, dan Hellen (kalian berdua yang terbaik!!!), Chandra, Katriana, Agnes, Ella, Osian, Ongen, kapan kita jalan-jalan lagi???? Untuk seluruh teman-teman MSA 2010 terimakasih untuk kebersamaan kita... We are the best !!. Khusus untuk kak. Leny Tucunan, ayo semangat kak, jangan lupakan aku ya kalau udah pulang kampung..
9. Untuk mereka yang tak tersebutkan namanya tapi berarti dalam kehidupanku. Terimakasihku untuk semua bantuan, dorongan, dukungan, dan doa.
Salatiga, awal Februari 2012
vi BAB II TEORI KEKERASAN PERSPEKTIF JOHAN GALTUNG
I. Pendahuluan 14
II. Teori Kekerasan Secara Umum 15 III. Teori Kekerasan Menurut Perspektif Johan Galtung 18
3.a. Riwayat Hidup 18
BAB III. PEMBEBASAN BANGSA ISRAEL DALAM KITAB ESTER
I. Pendahuluan 41 IV. PEMBEBASAN BANGSA ISRAEL DALAM KITAB ESTER
4.a. Israel dalam Dominasi Wangsa Seleucid 53
II. Helenisasi Sebagai Kekerasan Langsung, Struktural, Dan Kultural 83 BAB V. PENUTUP
I. Kesimpulan 90
II. Saran
vii
Abstrak
Kisah dalam kitab Ester berisi sebuah perayaan kemenangan atas penindasan yang di alami bangsa Israel, yang dikenal dengan hari raya Purim. Banyak ahli berpendapat bahwa tujuan penulisan kitab ini adalah untuk menjastifikasi hari raya Purim tersebut. Meskipun kitab ini mengetengahkan kisah yang berlatar belakang kerajaan Persia, tetapi sesungguhnya kitab ini ditulis pada masa Makabean-Hasmonean, hal ini menunjuk kepada sebuah peristiwa yang tercatat di dalam kitab 2 Makabe 15:36, tentang perayaan “hari Mordekhai” yang dilakukan ketika Yudas makabe mengalahkan Syria.
Ada banyak peristiwa kekerasan yang dialami bangsa Israel dalam proses memeperoleh pembebasan mereka akibat pemaksaan budaya Yunani (hellenisasi) oleh raja Antiokhus Epiphanes IV. Jika dilihat dari perspektif teori kekerasan Johan Galtung, maka ditemukan ada tiga jenis kekerasan, yaitu: kekerasan Langsung, kekerasan struktural, dan kekerasan budaya. Ketiga bentuk kekerasan ini begitu nyata dalam kehidupan bangsa Israel pada era ini, sehingga bangsa Israeel melakukan perlawanan di bawah pimpinan Mathatias dan anak-anaknya Yudas dan Yonathan. Perang sipil ini kemudian dikenal dengan perang Makabe.