• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAS Vol 14 No 1 Memahami Isu dibalik Ekonomi Informal Perkotaan 01-Kover Dalem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JAS Vol 14 No 1 Memahami Isu dibalik Ekonomi Informal Perkotaan 01-Kover Dalem"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nurul Widyaningrum

Pinky Chrysantini Rini Andrijani

Sonya I. Sondakh

Eveline

Dian Arbianto

Jl. Tubagus Ismail II/2, Bandung 40134 Telp. (022) 2502302 Faks. (022) 2535824 E-mail: [email protected], [email protected] Homepage: www.akatiga.org

ISSN 1411-0024 Terbit Sejak 1996

J U R N A L

Redaksi

Penyunting Bahasa

Penata Letak & Perancang Kulit

Alamat Penerbit & Redaksi

Penerjemah

Vol. 13 No. 1 Juni 2008

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Keseluruhan biaya ini terutama untuk membayar biaya administrasi (formulir maupun untuk mendapatkan cap dari kantor kelurahan dan kecamatan daerah asal dan daerah tujuan serta

nyewa/membayar biaya sewa tempat, menjadi sangat dirugikan dengan hadirnya PKL besar sebagai pesaing, karena dapat menjual dagangannya dengan harga yang lebih murah

Kegiatan ekonomi informal me- miliki keterkaitan yang cukup erat dengan ekonomi formal, baik dari sisi produksi dan distribusi, maupun hubungan kerja para pelakunya.

Cina “memonopoli usaha manufaktur dengan tenaga kerja yang diupah rendah… negara-negara [lainnya] tidak dapat menandingi persediaan tenaga kerja tak terbatas di

Masalah teknis yang seringkali dihadapi oleh PRT adalah kesulitan mengasuh anak, kurangnya kete- rampilan dalam melakukan pekerja- an rumahtangga, sikap mental nrimo dan

otomatis dukungan pemerintah akan diarahkan untuk mengformalisasi sektor ini. Pendekatan semacam ini mengasumsikan bahwa satu-satunya hambatan bagi pertumbuhan sektor informal

Kasus menarik dari Palopu, Sulawesi Tengah, yang ditulis oleh Laksmi Adriani Savitri memperlihatkan proses yang serupa dengan kasus dari Mexico di atas; perempuan

Another interesting case from Palopu, Central Sulawesi, written by Laksmi Adriani Savitri , shows similar process of the Mexican case upon women in Desa Palopu,