• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1946

TENTANG

WARGA NEGARA DAN PENDUDUK NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa unt uk meneguhkan kedudukan Negara Republ ik Indonesia, perl u sekal i diadakan at uran yang menet apkan kewargaan Negara dan kedudukan hukum penduduk Negara Republ ik Indonesia;

Mengingat : Akan pasal 26, pasal 20 ayat 1, berhubung dengan pasal IV At uran Peral ihan dari Undangundang Dasar dan Makl umat Wakil Presiden, t ert anggal 16-10-1945 No. X;

Dengan perset uj uan Badan Pekerj a Komit e Nasional Pusat :

Memut uskan : Menet apkan perat uran sebagai berikut :

UNDANG-UNDANG TENTANG WARGA NEGARA DAN PENDUDUK NEGARA INDONESIA.

Pasal 1. Warga Negara Indonesia ial ah :

a. orang yang asel i dal am daerah Negara Indonesia;

b. orang yang t idak masuk dal am gol ongan t ersebut diat as akan t et api t urunan dari seorang dari gol ongan it u, yang l ahir dan bert empat kedudukan dan kediaman di dal am daerah Negara Indonesia, dan orang bukan t urunan dari gol ongan t ermaksud, yang l ahir dan bert empat kedudukan dan kediaman sel ama sedikit nya 5 t ahun bert urut -t urut yang pal ing akhir di dal am daerah Negara Indonesia, yang t el ah berumur 21 t ahun, at au t el ah kawin, kecual i j ika ia menyat akan keberat an menj adi Warga Negara Indonesia karena ia adal ah warga negara Negeri l ain;

c. orang yang mendapat kewargaan Negara Indonesia dengan cara nat ural isasi;

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(2)

d. anak yang sah, disahkan at au diakui dengan cara yang sah ol eh bapanya, yang pada wakt u l ahirnya bapanya mempunyai kewargaan Negara Indonesia;

e. anak yang l ahir dal am 300 hari set al ah bapanya, yang mempunyai kewargaan Negara Indonesia, meninggal dunia;

f . anak yang hanya ol eh ibunya diakui dengan cara yang sah, yang pada wakt u l ahirnya ibunya mempunyai kewargaan Negara Indonesia;

g. anak yang diangkat dengan cara yang sah ol eh seorang Warga Negara Indonesia; h. anak yang l ahir di dal am daerah Negara Indonesia, yang ol eh bapanya at aupun

ol eh ibunya t idak diakui dengan cara yang sah;

i. anak yang l ahir di dal am daerah Negara Indonesia, yang t idak diket ahui siapa orang t uanya at au kewargaan negara orang t uanya.

Pasal 2.

(1) Seorang perempuan sel ama di dal am perkawinan t urut kewargaan negara suaminya.

(2) Permohonan at au pernyat aan unt uk merubah kewargaan negara t idak dapat diaj ukan ol eh seorang ist eri.

Pasal 3.

(1) Kewargaan Negara Indonesia yang diberikan kepada seorang bapa dengan sendirinya berl aku j uga unt uk anak-anaknya yang sah, disahkan at au ol ehnya diakui dengan cara yang sah, dan anak-anak-angkat nya yang bel um berumur 21 t ahun dan bel um kawin.

(2) Kewargaan Negara Indonesia yang diberikan kepada seorang ibu-j anda dengan cara nat ural isasi dengan sendirinya berl aku j uga unt uk anak-anaknya yang sah at au disahkan, yang bel um berumur 21 t ahun dan bel um kawin.

(3) Kewargaan Negara Indonesua yang didapat ol eh seorang ibu dengan sendirinya berl aku j uga unt uk anak-anaknya yang hanya ol ehnya diakui dengan cara yang sah, yang bel um berumur 21 t ahun dan bel um kawin.

(4) Kehil angan kewargaan Negara Indonesia seorang bapa at au seorang ibu menurut perincian di at as berl aku j uga unt uk anak-anaknya menurut perincian it u dan anak-anakangkat nya, hanya j ika anak-anak it u t urut mendapat kewargaan negara negeri l ain.

(5) Kehil angan kewargaan Negara Indonesia seorang ibu karena at au sebagai akibat dari perkawinannya at au karena pernyat aan sebagai t ersebut dal am pasal 10 t idak berl aku unt uk anak-anaknya.

Pasal 4.

(1) Pernyat aan t ersebut dal am pasal 1 bab b harus disampaikan dengan t ul isan kepada Ment eri Kehakiman dal am wakt u 1 t ahun set el ah perat uran dal am pasal t ersebut berl aku buat orang yang bersangkut an.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(3)

(2) Bersama dengan surat pernyat aan, orang yang menyat akan harus menyampaikan at au bersanggup akan memberi bukt i-bukt i yait u :

a. kel ahirannya dan kel ahiran anak-anaknya menurut perincian dal am pasal 3, yang bel um berumur 21 t ahun dan bel um kawin, dengan nama-nama yang l engkap dari mereka dan dari ist eri-ist erinya;

b. perkawinan-perkawinannya;

c. perput usan perkawinan-perkawinannya;

d. bahwa mereka adal ah warga negara negeri l ain.

(3) Dengan sel ekas-l ekasnya set el ah menerima surat pernyat aan it u Ment eri Kehakiman harus mendaf t arkan dan mengumumkan pernyat aan it u dal am maj al ah Pemerint ah, j ika pernyat aan it u disahkan dan unt uk siapa pernyat aan it u berl aku, dan memberit ahukan put usan t ent ang pernyat aan it u kepada orang yang menyat akan.

Pasal 5.

(1) Kewargaan Negara Indonesia dengan cara nat ural isasi diperol eh dengan berl akunya undang-undang yang memberikan nat ural isasi it u.

(2) Yang dapat memperol eh kewargaan Negara Indonesia dengan cara nat ural isasi ial ah orang yang t el ah berumur 21 t ahun at au yang t el ah kawin, yang t el ah bert empat kedudukan at au bert empat kediaman di dal am daerah Negara Indonesia sel ama 5 t ahun bert urut -t urut yang pal ing akhir dan cakap berbahasa Indonesia.

(3) Unt uk t iap-t iap nat ural isasi harus dibayar kepada Kas Negeri Indonesia sej uml ah f 500, -.

(4) Permohonan unt uk mendapat kewargaan Negara Indonesia, dengan cara nat ural isasi harus disampaikan dengan t ul isan di at as kert as yang bermet erai kepada Ment eri Kehakiman dengan perant araan Pengadil an Negeri dari daerah t empat kedudukan pemohon.

(5) Bersama dengan permohonan unt uk nat ural isasi pemohon harus menyampaikan at au bersanggup akan memberi bukt ibukt i dari hal :

a. kel ahirannya dan kel ahiran anak-anaknya menurut perincian dal am pasal 3, yang bel um berumur 21 t ahun dan bel um kawin, dengan nama-nama l engkap dari mereka dan dari ist eri-ist erinya;

b. perkawinan-perkawinannya;

c. perput usan perkawinan-perkawinannya;

d. t el ah bert empat kedudukan at au bert empat kediaman di dal am daerah Negara Indonesia sel ama 5 t ahun bert urut -t urut yang pal ing akhir;

e. kecakapan berbahasa Indonesia;

f . t el ah membayar unt uk nat ural isasi yang sej uml ah yang dit et apkan diat as kepada Kas Negeri Indonesia;

g. j ika pemohon it u orang dari negeri asing, bahwa undang-undang negeri

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(4)

asing it u t idak menj adi hal angan bagi nat ural isasi t ersebut .

(6) Set el ah menerima surat permohonan it u maka Pengadil an Negeri waj ib dengan sel ekas-l ekasnya memeriksanya unt uk menet apkan apakah syarat -syarat yang dit et apkan ol eh undang-undang ini dipenuhi. Dengan sel ekas-l ekasnya set el ah mengambil penet apan t ent ang permohonan it u maka Pengadil an Negeri berwaj ib mengirimkan sal inan dari penet apan it u disert ai dengan surat permohonan dan surat -surat l ampirannya kepada Ment eri Kehakiman.

(7) Jika permohonan it u dikabul kan maka dengan sel ekasl ekasnya Ment eri Kehakiman harus memberit ahukannya kepada pemohon dengan perant araan Ket ua Pengadil an Negeri yang bersangkut an.

(8) Undang-undang yang mengabul kan permohonan unt uk nat ural isasi akan berl aku pada hari pemohon dihadapan Pengadil an dari daerah t empat kedudukannya bersumpah at au berj anj i set ia kepada Negara Indonesia sebagai berikut :

Saya bersumpah (berj anj i), bahwa saya mengakui dan menerima kekuasaan yang t ert inggi dari Negara Indonesia dan akan menepat i keset iaan kepadanya, bahwa saj a akan menj unj ung t inggi hukum-hukum Negara Indonesia, dan bahwa saj a memikul kewaj iban ini dengan rel a hat i dan t idak akan mengurangi sedikit pun.

(9) Dari penyumpahan at au pengambil an j anj i ini ol eh penul is Pengadil an Negeri harus dibikin rencana.

(10) Kepada orang yang t el ah bersumpah at au berj anj i it u dan kepada semua orang yang t urut t erbawa dal am nat ural isasi it u ol eh Pengadil an Negeri seket ika it u j uga harus diberikan sehel ai kart u bukt i Warga Negara Indonesia menurut cont oh yang dit et apkan ol eh Ment eri Kehakiman.

(11) Dengan sel ekas-l ekasnya Pengadil an Negeri harus memberit ahukan pemberian kart u bukt i it u kepada Ment eri Kehakiman.

(12) Dengan sel ekas-l ekasnya set el ah menerima pemberit ahuan t ersebut di at as maka Ment eri Kehakiman harus mendaf t arkan dan mengumumkannya dal am maj al ah Pemerint ah.

(13) Jika permohonan unt uk nat ural isasi t idak dikabul kan maka j uml ah uang yang dibayarkan kepada Kas Negeri Indonesia harus dikembal ikan l agi.

Pasal 6.

(1) Bil amana anak yang mendapat kewargaan Negara Indonesia karena t erbawa dal am nat ural isasi bapa at au ibunya sampai berumur 21 t ahun at au sebel um it u kawin, maka dal am t ahun yang berikut ia bol eh menyat akan bahwa ia t idak suka l agi t erbawa dal am nat ural isasi it u.

(2) Pernyat aan it u harus disampaikan kepada Ment eri Kehakiman dengan t ul isan. Bersama dengan surat pernyat aan orang yang menyat akan harus menyampaikan at au bersanggup akan memberi bukt ibukt i t ent ang :

a. kel ahirannya dan kel ahiran anak-anaknya menurut perincian dal am pasal

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(5)

3, dengan nama-nama yang l engkap dari mereka dan dari ist eri-ist erinya; b. kel ahirannya sebel um bapa at au ibunya mendapat kewargaan Negara

Indonesia dengan cara nat ural isasi. c. perkawinan-perkawinannya.

d. perput usan perkawinan-perkawinannya.

e. bahwa anak-anaknya t ersebut di at as dengan pernyat aan ini mendapat kewargaan Negara negeri l ain.

(3) Dengan sel ekas-l ekasnya set el ah menerima surat pernyat aan it u maka Ment eri Kehakiman harus mendaf t arkan dan mengumumkan pernyat aan it u dal am maj al ah Pemerint ah, j ika pernyat aan it u disahkan dan unt uk siapa pernyat aan it u berl aku, dan memberit ahukan put usan t ent ang pernyat aan it u kepada orang yang menyat akan.

Pasal 7.

Nat ural isasi j uga dapat diberikan dengan beral asan kepent ingan Negara. Dal am hal ini maka perat uran-perat uran t ersebut dal am pasal 5 ayat 2 sampai dengan ayat 7 dan ayat 13 t idak berl aku.

Undang-undang yang memberikan nat ural isasi ini t iapt iap kal i menet apkan syarat -syarat unt uk nat ural isasi ini.

Pasal 8. Kewargaan Negara Indonesia akan hil ang :

1. ol eh karena mendapat kewargaan Negara dari negeri l ain.

2. ol eh karena dengan t idak mendapat idzin l ebih dahul u dari Presiden Republ ik Indonesia masuk menj adi peraj urit at au pegawai Negeri negeri l ain.

Pasal 9.

(1) Seorang perempuan yang disebabkan ol eh at au sebagai akibat dari perkawinannya kehil angan kewargaan Negara Indonesia, dapat memperol eh kewargaan it u kembal i, j ika dal am wakt u 1 t ahun set el ah perkawinannya t erput us ia menyat akan kehendaknya kepada Ment eri Kehakiman dengan t ul isan.

Bersama dengan surat pernyat aan orang yang menyat akan harus menyampaikan at au bersanggup akan memberi bukt ibukt i t ent ang:

a. perkawinannya;

b. perput usan perkawinannya;

c. bahwa ia sebel um kawin it u adal ah Warga Negara Indonesia;

d. kel ahiran dan nama-nama yang l engkap dari anaknya yang l ahir di l uar perkawinan sesudahnya perkawinan t ermaksud diat as t erput us, yang hanya ol ehnya diakui dengan cara yang sah.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(6)

(2) Dengan sel ekas-l ekasnya set el ah menerima surat pernyat aan it u maka Ment eri Kehakiman harus mendaf t arkan dan mengumumkan pernyat aan it u dal am Maj al ah Pemerint ah, j ika pernyat aan it u disahkan dan unt uk siapa pernyat aan it u berl aku, dan memberit ahukan put usan t ent ang pernyat aan it u kepada orang yang menyat akan.

Pasal 10.

(1) Seorang perempuan yang disebabkan ol eh at au sebagai akibat dari perkawinannya mendapat kewargaan Negara Indonesia, t et ep menj adi Warga Negara Indonesia, kecual i j ika dal am wakt u 1 t ahun set el ah perkawinannya t erput us, ia menyat akan dengan t ul isan kepada Ment eri Kehakiman, bahwa ia t idak suka l agi menj adi Warga Negara Indonesia.

Bersama dengan surat pernyat aan orang yang menyat akan harus menyampaikan at au bersanggup akan memberi bukt ubukt i t ent ang:

a. perkawinannya.

b. perput usan perkawinannya;

c. bahwa ia sebel um kawin it u bukan Warga Negara Indonesia;

(2) Dengan sel ekas-l ekasnya set el ah menerima surat pernyat aan it u maka Ment eri Kehakiman harus mendaf t arkan dan mengumumkan pernyat aan it u dal am maj al ah Pemerint ah j ika pernyat aan it u disahkan, dan memberit ahukan put usan t ent ang pernyat aan it u kepada orang yang menyat akan.

Pasal 11.

(1) Anak Warga Negara Indonesia yang kehil angan kewargaan Negara Indonesia karena t erbawa ol eh bapa at au ibunya yang dengan cara nat ural isasi memperol eh kewargaan Negara dari negeri l ain, dapat memperol eh kewargaan Negara Indonesia kembal i, j ika dal am wakt u 1 t ahun set el ah ia berumur 21 t ahun at au sebel um it u set el ah ia kawin ia menyat akan kehendaknya kepada Ment eri Kehakiman dengan t ul isan.

Bersama dengan surat pernyat aan orang yang menyat akan harus menyampaikan at au bersanggup akan memberi bukt ibukt i t ent ang:

a. kel ahirannya dan kel ahiran anak-anaknya menurut perincian dal am pasal 3, dengan nama-nama yang l engkap dari mereka dan dari ist eri-ist erinya; b. kel ahirannya sebel um bapa at au ibunya mendapat kewargaan negara dari

negeri l ain dengan cara nat ural isasi; c. perkawinannya;

d. perput usan perkawinan-perkawinannya.

(2) Dengan sel ekas-l ekasnya set el ah menerima surat pernyat aan it u maka Ment eri Kehakiman harus mendaf t arkan dan mengumumkan pernyat aan it u dal am maj al ah Pemerint ah, j ika pernyat aan it u disahkan dan unt uk siapa pernyat aan

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(7)

it u berl aku, dan memberit ahukan put usan t ent ang pernyat aan it u kepada orang yang menyat akan.

Pasal 12.

Ment eri Kehakiman harus mengadakan dan memel ihara dal am depart emennya sebuah daf t ar guna pendaf t aran-pendaf t aran t ersebut diat as.

Pasal 13.

Barang siapa bukan Warga Negara Indonesia, ial ah orang asing.

Pasal 14.

(1) Penduduk Negara Indonesia ial ah t iap-t iap orang yang bert empat kedudukan di dal am daerah Negara Indonesia sel ama 1 t ahun bert urut -t urut .

(2) Kedudukan-hukum Penduduk Negara Indonesia seseorang hil ang dengan sendirinya ol eh karena orang it u bert empat kedudukan di l uar daerah Negara Indonesia.

(3) Seorang perempuan sel ama di dal am perkawinan t urut kedudukan-hukum penduduk negara suaminya.

(4) Anak yang bel um berumur 21 t ahun dan bel um kawin dianggap sebagai penduduk Negara Indonesia, j ika bapa at au wal inya mempunyai kedudukan-hukum Penduduk Negara Indonesia.

Bil amana anak it u sampai berumur 21 t ahun at au sebel um it u kawin, maka ia t et ap menj adi Penduduk Negara Indonesia, j ika ia bert empat kedudukan di dal am daerah Negara Indonesia.

Pasal 15.

Undang-undang ini mul ai berl aku pada hari diumumkannya.

Perat uran peral ihan.

1. Orang-orang, yang pada wakt u undang-undang ini mul ai berl aku t idak mempunyai bapa l agi dan pada wakt u it u bel um berumur 21 t ahun dan bel um kawin, adal ah Warga Negara Indonesia, j ika bapanya pada wakt u meninggal dunia memenuhi syarat -syarat t ersebut dal am pasal 1 bab b.

Yang dapat menyat akan sebagai t ersebut dal am achir pasal 1 bab b buat orang-orang t ersebut di at as ial ah wal i orang-orang it u.

2 Seorang perempuan yang pada wakt u undang-undang ini mul ai berl aku t idak mempunyai suami l agi karena suaminya yang akhir meninggal dunia, sedangkan suami it u pada wakt u meninggal dunia memenuhi syarat -syarat t ersebut dal am pasal 1 bab a at au bab b, adal ah Warga Negara Indonesia, kecual i j ika dal am wakt u 1 t ahun sesudahnya undang-undang ini berl aku ia menyat akan t idak suka menj adi Warga Negara Indonesia karena ia sendiri t idak memenuhi syarat -syarat

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(8)

t ersebut .

Dal am hal ini berl aku perat uran-perat uran dal am pasal 10 dengan perbedaan ayat 1 kal imat 2 bab c menj adi : bahwa ia t idak memenuhi syarat -syarat t ersebut dal am pasal 1 bab a at au pasal 1 bab b.

3. Sampai wakt u yang akan dit et apkan dengan perat uran Pemerint ah maka surat pernyat aan t ersebut dal am pasal 4 ayat 1, pasal 6 ayat 2, pasal 9 ayat 1, pasal 10 ayat 1 dan pasal 11 ayat 1 harus disampaikan kepada Ment eri Kehakiman dengan perant araan Pengadil an Negeri dari daerah t empat kedudukan orang yang menyat akan.

Set el ah menerima surat pernyat aan t ersebut dal am ayat 1 maka Pengadil an Negeri dengan sel ekas-l ekasnya harus meneruskannya kepada Ment eri Kehakiman.

Agar undang-undang ini diket ahui ol eh umum, memerint ahkan supaya diumumkan sebagai biasa.

Dit et apkan di Yogyakart a pada t anggal 10 April 1946. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

SOEKARNO

Ment eri Kehakiman,

SOEWANDI

Diumumkan

pada t anggal 10 April 1946. Sekret aris Negara,

A. G. PRINGGODIGDO

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(7) Pengguna SPSE selain Penyedia BarangIJasa yang dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b adalah ULPlPejabat Pengadaan, PPK, Auditor, atau entitas lain yang ditetapkan dalam

[r]

Fotokopi Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama tentang penetapan atau pemberhentian Guru dan Dosen penerima tunjangan yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang

[r]

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG PADA KEMENTERIAN AGAMA SEBAGAI INSTANSI PEMERINTAH YANG

[r]

[r]