• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ANT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ANT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DISIPLIN PNS PP 53 THN 2010 (mulai diterapkan sejak 6 Juni 2010)

Sejak tanggal 6 Juni 2010 telah diundangkan oleh Menkumham Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

PP ini merupakan penyempurnaan dari aturan sebelumnya yang dirasa sudah sangat ketinggalan jaman. Banyak kondisi yang tidak tercover dalam PP 30 Tahun 1980, terutama ketentuan mengenai aturan PNS dalam pemilihan umum. Terbitnya PP ini juga sudah diamanatkan dalam UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian.

Sosialisasi Peraturan Pemerintah RI No. 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang disampaikan langsung oleh Biro Kepegawaian Kementrian Pendidikan Nasional, yaitu Kepala Bagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai pada Biro Kepegawaian, Wolter B. W. Siringori6ngo,SH., didampingi Pembantu Pimpinan pada Sub Bagian Disiplin Pegawai,Rhea K. Kirana, SH dan Analisis Kepegawaian Muda, Drs. John Frits Tarihorang.

Dalam sosialisasi ini dibahas tentang kewajiban dan larangan PNS, jenis pelanggaran disiplin, jenis hukuman disiplin, pejabat yang berwenang menghukum, serta proses dan prosedur hukuman disiplin.

Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Di dalam PP No.53 tahun 2010 terdapat aturan tentang adanya penjatuhan hukuman disiplin kepada pejabat yang tidak menjatuhkan hukuman disiplin terhadap bawahannya yang melanggar aturan. Di samping itu, penjatuhan hukuman disiplin dan pemeriksaan terhadap PNS harus dilakukan oleh atasan langsung PNS bersangkutan, misalnya dosen atasan langsungnya adalah Ketua Jurusan, sesuai dengan kewenangan dan jenis pelanggaran disiplin yang dilakukan.

Masalah jam kerja juga menjadi pembahasan yang sangat menarik pada acara sosialisasi tersebut. PNS diharapkan mentaati ketentuan jam kerja, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Hukuman disiplin yang dijatuhkan kepada PNS di bawah Kementerian Pendidikan Nasional sering disebabkan oleh pelanggaran akan kewajiban /meninggalkan tugas.

(2)

Tabel. Hukuman Disiplin Bagi PNS Yang Melanggar Ketentuan Jam Kerja

NO Tidak Masuk Tingkat

Hukuman Jenis Hukuman

1 5 Hari Kerja Ringan Teguran lisan

2 6 – 10 Hari Kerja Ringan Teguran tertulis

3 11 – 15 Hari Kerja Ringan Pernyataan tidak puas secara tertulis

4 16 – 20 Hari Kerja Sedang Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

5 21 – 25 Hari Kerja Sedang Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

6 26 – 30 Hari Kerja Sedang Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

7 31 – 35 Hari Kerja Berat Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

8 36 – 40 Hari Kerja Berat Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

9 41 – 45 Hari Kerja Berat Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu

10 > 46 Hari Kerja Berat Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

PP 53 ini seperti kitab baru karena memang tebal terdiri dari 51 pasal yang gemuk-gemuk sementara PP 30/1980 hanya terdiri dari 32 pasal yang kurus-kurus sehingga tebalnya tidak ada 1/4 nya. Hal ini karena dalam PP baru ini per pasal-nya diperinci sampai mendetail

Hal-hal baru yang saya temukan dalam PP ini diantaranya adalah :

(3)

 Pada Bagian Keempat yaitu mulai Pasal 15 mengatur dengan rigid dan detail siapa saja pejabat yang berwenang menghukum terhadap siapa.

 Adanya penambahan Bab mengenai Upaya Administratif terhadap pegawai yang tidak puas dengan hukuman yang telah dijatuhkan berupa keberatan dan banding administratif. sebelumnya hanya merupakan bagian singkat mengenai Keberatan atas Hukuman Disiplin.

Hal-hal diatas adalah perubahan-perubahan yang mendasar, sedangkan hal lain yang secara khusus dibahas dalam PP baru, kiranya ada beberapa poin yang menarik diantaranya :

 Dalam bagian mengenai Kewajiban PNS terdapat poin2 baru diantaranya adalah mengucapkan sumpah PNS dan sumpah jabatan, secara tegas disebutkan. Juga adanya poin menarik yaitu mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan yang dalam uraian jenis hukumannya ditentukan pencapaian sasaran kerja harus diatas 75%, dibawah itu PNS akan sanksi hukuman disiplin.

 Dalam bagian mengenai Larangan bagi PNS ditambah dengan poin bekerja pada perusahaan asing, dan yang paling krusial adalah larangan mengenai keterlibatan PNS dalam dukung mendukung parpol maupun perseorangan maupun pasangan calon dalam Pemilu. Hal ini menyebabkan tidak ada celah lagi bagi PNS untuk ikut aktif dalam kegiatan kampanye dalam bentuk apapun. Dalam prakteknya selama ini sering incumbent memanfaatkan kekuasaannya untuk menekan eksekutif ikut-ikutan dalam kegiatan ini meskipun tidak secara terang-terangan. Semua PNS sudah tahu lah masalah ini, kesulitannya adalah dalam penindakannya karena notabene yang melakukan pelanggaran ini biasanya orang berkuasa kan?.

 Kemudian ketentuan mengenai jam kerja diatur sedemikian sehingga PNS tidak dengan leluasa membolos kerja. Dalam aturan baru ini disebutkan PNS yang 50 hari berturut-turut tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas dapat diberhentikan. PNS yang 5 hari tidak masuk kerja mendapat hukuman disiplin ringan berupa teguran. Tidak masuk bekerja dan keterlambatan masuk kerja sesuai jam kerja yang telah ditentukan disini bersifat akumulatif jadi hal ini memungkinkan bagi SKPD untuk secara ketat menghitung berapa kali dan berapa jam keterlambatan seseorang dan setelah mencapai batasan minimal 5 hari kerja PNS bisa dikenai hukuman disiplin

 Atasan yang berhak memberikan hukuman disiplin apabila lalai tidak memberikan hukuman terhadap PNS yang nyata melakukan pelanggaran pejabat terkait bisa dikenai hukuman disiplin setingkat dengan pelanggaran yang dilakukan bawahannya tersebut. (Pasal 21)

(4)

BKD. Karena kurangnya pengawasan melekat ini bisa mengakibatkan pelanggaran yang tadinya bisa dijatuhi hukuman ringan atau sedang karena lamanya pelanggaran berlangsung bisa saja menjadi pelanggaran disiplin dengan kategori hukuman berat.

Aturan telah dibuat baik akan tetapi penegakannya tergantung dari pelaksananya, apabila penegakan aturan ini berbenturan dengan kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan maka seketat apapun aturan tidak akan berguna, tetap saja dicari celah untuk dilanggar.

Implementasi PP No 53 tahun 2010

Pengawasan Kehadiran Dosen di PT Diperketat

Pasca dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS), ternyata juga berimbas pada kinerja dan kehadiran dosen PNS yang dipekerjakan (DPK) di perguruan tinggi (PT). Pasalnya, pengawasan dosen PNS DPK akan diperketat agar sesuai dengan peraturan tersebut.

''PP No 53 tahun 2010 merupakan perubahan dari dari PP 30 tahun 1980. Pada penyempurnaan regulasi ini kedisiplinan melalui kehadiran dosen di kampus semakin diutamakan. Yaitu, selain harus memenuhi minimal 12 SKS per minggu, mereka juga wajib datang ke kampus sesuai yang ditentukan masing-masing PT

Beban dosen yang harus dipenuhi dalam seminggu yaitu 12 SKS minimal dan 16 SKS maksimal. 12 SKS itu terdistribusi, 9 SKS untuk pendidikan dan penelitian dan 3 SKS untuk melaksanakan pengabdian.

''Diharapkan dengan beban tugas dan kehadiran seperti yang telah ditentukan itu, mereka dapat mengembangkan diri sesuai ilmu dan kompetensinya.

Sanksi Tegas

Evaluasi bagi yang melanggar dapat berbentuk peringatan kepada yang bersangkutan. Bagi yang tidak masuk dalam jangka waktu kurang dari 5 hari dapat berupa peringatan lisan, sementara jika hingga melebihi 45 hari akan diberikan sanksi pencabutan hak hingga pemberhentian sebagai PNS.

(5)

Batas Usia dan Lamanya Masa Tugas Belajar

Batas Usia Tugas Belajar

Permendiknas no. 48 tahun 2009 :

http://www.depdiknas.go.id/produk_hukum/permen/permen_48_2009.pdf

Bab VII Batas usia

Batas usia maksimal pegawai pelajar adalah : a. 25 tahun untuk Diploma I/sederajat

b. 25 tahun untuk DiplomaII/sederajat c. 25 tahun untuk Diploma III/sederajat d. 25 tahun untuk Sarjana atau Diploma IV e. 37 tahun untuk Magister atau yang setara f. 40 tahun untuk Doktor

PENETAPAN Surat Edaran Mendiknas no 4159/A4.3/Kp/2010 tgl 27 Jan 2010 kemudian memberi persyaratan lunak,

Silahkan baca item no 8:

Referensi

Dokumen terkait

32 Cipta Eka Puri Tidak dievaluasi karena tidak memasukkan dokumen kualifikasi dan penawaran Gugur. 33

Untuk tinggi tekan yang lebih rendah sering dipakai impeller pembuangan radial, hisapan aksial seperti yang ditunjukan pada gambar (c), perbandingan diameter pipa

Misalnya, jika kita ingin memahami seluruh isi bacaan dari buku yang kita baca maka langkah- langkah yang harus ditempuh adalah: (1) pilih buku yang paling disukai dan

b) Jaringan prasarana angkutan penyeberangan ( tersedianya pelabuhan pada setiap ibukota Kab/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan pada jaringan trayek

When you click Save at the bottom of the page, if Oracle iLearning tells you that the student account name is already in use, please add your initials to the school abbreviation

Sanksi pidana berupa pidana penjara atau kurungan yang terdapat dalam KUHP dan di beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan akan semakin memperparah kondisi lapas di

Status ekonomi rendah, malnutrisi, berat badan lahir rendah, tidak mendapat ASI eksklusif, hunian padat, serta polusi udara merupakan faktor risiko yang

Realisasi vertikal menyangkut tindakan makro yang diterapkan dalam rangka mewujudkan tujuan dari suatu wacana (dimensi progresi) dan tindakan makro menurut