• Tidak ada hasil yang ditemukan

moda 2016 edisi 5 final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "moda 2016 edisi 5 final"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

1

(2)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

2

Setiap tahun ada dua perayaan di Indonesia yang terkait dengan wanita, yakni hari Kartini di bulan April dan hari Ibu di bulan Desember. Sementara, di skala internasional, adapula perayaan hari ibu Internasional yang jatuh pada minggu kedua bulan Mei. Semua perayaan ini bertujuan memberi semangat, dorongan, dan penghargaan bagi para wanita.

Peran wanita dari jaman ke jaman terus berkembang, mulai dari ibu hingga kini banyak pula yang sukses berkarir. Tidak terkecuali di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sudah banyak wanita yang mampu berkarya hingga memberi pengaruh dalam berbagai keputusan penting.

Pada edisi kali ini, newsletter Moda pun mengangkat tema wanita untuk mendorong para wanita agar mampu berkarya serta berkontribusi dalam perannya sebagai pegawai Kemenhub. Pada rubrik beranda, diulas bagaimana posisi wanita agar mampu berkarya dengan baik. Simak pula opini para pegawai pada halaman opini dan sambung rasa.

Selain itu, kami juga mengangkat proil bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu yang menyediakan fasilitas pendukung bagi para ibu, anak, serta kaum difabel. Tidak lupa kami berikan informasi seputar ASI di rubrik P3K dan komunitas para ayah pendukung program asi eksklusif di rubrik ASI.

Sebagai wanita, kita tentu tidak boleh melupakan kodrat sebagai seorang ibu yang mengayomi anak serta keluarga. Namun, di sisi lain, kita pun dituntut agar mampu bekerja dengan baik dalam lingkungan kerja.

Semoga Moda kali ini dapat memberi inspirasi bagi para pegawai wanita. Selamat Membaca.

11

12

BERANDA

Ayo Maju, Berkarya, dan Berkontribusi

Saatnya Wanita Berkaryaama

WANITA Berkarya dan Berkontribusi

4-5

8-9

SEREMONIA

3

6

UDEKA

Disnav

Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-38 KOPDEPHUB

WARTA KARSA

Menjadi Institusi yang Peduli

SAMBUNG RASA

Setara Bukan Berarti Sama

7

10

PROFIL

Bandara yang Ramah Terhadap Ibu, Anak, dan Difabel

14

P3K

ASI Tetap yang Terbaik

15

16

TRANSIT

Tidak Hanya Para Ibu yang Peduli ASI

LENSAWAN

Penanggung Jawab J. A. Barata Redaktur Eksekutif Israfulhayat Redaktur Pelaksana Tinitah Sri Amrantasi Editor

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, dan Revi Yohana.

Penulis

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, Yosephin P, M. Mifdhal, dan Revi Yohana.

Fotografer

Herdin, Hari S, Hariyadi D. P. H, Deni Hendra, dan Daniel P

Sekretariat Redaksi

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, dan Revi Yohana

Email

newsletter@dephub.go.id modakemenhub@gmail.com

Alamat Redaksi

Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Gedung Karya Lt. 7

Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta Telp/Fax : 021-350 4631

SALAM

(3)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

3

AYO MAJU,

BERKARYA,

dan

BERKONTRIBUSI

J

ika jaman dahulu. wanita harus berjuang untuk bisa duduk di posisi tertentu dalam pekerjaan, kini hal itu hampir tidak dirasakan lagi. Akses untuk menempati suatu posisi sudah terbuka lebar dan tidak dibedakan antara pria maupun wanita. Begitu pula yang terjadi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Bisa kita lihat saat ini, sudah ada pejabat struktural eselon I dan II yang dijabat oleh kaum wanita. Sementara, untuk jabatan eselon III dan IV yang dijabat oleh kaum wanita sudah banyak sekali. Penerimaan taruna dalam sekolah tinggi di bidang transportasi pun tidak pernah membatasi kaum wanita. Tidak heran, kini masyarakat sudah tidak asing lagi dengan para pekerja di lapangan yang juga banyak wanita. Pilot, masinis, nahkoda, bahkan supir bis yang cantik sudah banyak ditemui saat ini.

Dengan akses yang sudah semakin luas dan terbuka lebar sudah seharusnya kaum wanita lebih bersemangat dalam berkarya dan menunjukkan kontribusinya dalam dunia pekerjaan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja Pengarus Utamaan Gender (Pokja PUG) yang juga menjabat

terhadap tersedianya fasilitas transportasi atau aturan-atuan yang memudahkan kaum lansia, difabel, ibu hamil, dan anak-anak dalam menikmati layanan transportasi.

Tak lupa pula Peni

mengingatkan agar kaum wanita juga terus mengisi ilmu dan memperbanyak pengetahuan yang dimiliki, baik itu soft skill

maupun hard skill. Jangan ragu untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, mengambil berbagai diklat maupun bimbingan yang bisa meningkatkan kemampuan diri. Dengan begitu, pola pikir maupun pekerjaan yang dilakukan bisa jadi jauh lebih baik. Kesempatan untuk menimba ilmu saat ini terbuka lebar. Ini semua harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Saya ingin sekali menghimbau, ayo para

perempuan kita maju. Tingkatkan terus kualitas diri, manfaatkan kesempatan yang ada. Teruslah berkarya dan memberikan kontribusi bagi institusi ini,” kata Peni dengan penuh semangat. (rev)

sebagai Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Peni Pudji Turyanti.

“Kesenjangan itu sudah tidak ada lagi. Sekarang bagaimana karyawati bisa meraih kesempatan dan memanfaatkannya untuk kebaikan,” ujar Peni. Menurutnya, wanita harus memiliki kekuatan positif, mau maju, dan bisa diandalkan dalam pekerjaannya. Bahkan, kehadiran wanita dalam kementerian seharusnya bisa dirasakan dalam wujud pelayanan Kemenhub kepada masyarakat.

Dengan begitu, kontribusi kaum hawa tidak hanya bisa dirasakan di internal Kemenhub, tetapi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Sebagai pegawai negeri sipil, kita ini pelayan masyarakat. Bersama-sama kita harus berusaha supaya kehadiran karyawati bisa turut membuat aturan-aturan yang peka terhadap kebutuhan masyarakat. Bagaimana kita menjadikan institusi ini peduli terhadap beberapa bentuk kondisi masyarakat yang kita layani,” tambah Peni. Misalnya, dukungan

(4)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

4

NEWSLETTER MODA EDISI 05 MEI 2016 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

S

ebagai wanita masa kini, para wanita patut bersyukur dengan situasi yang kian mendukung wanita untuk bekerja dan berkarya. Akses untuk menjabat suatu posisi sudah terbuka lebar, setara baik bagi pria maupun wanita. Sarana dan prasarana yang memudahkan kaum wanita menjalani peran ganda sebagai wanita pekerja sekaligus ibu pun semakin banyak disediakan, misalnya ruang menyusui dan ruang penitipan anak di sekitar kantor.

Di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri, dukungan bagi kaum wanita untuk bekerja pun sudah dilakukan sejak lama. Peni Pudji Turyanti, Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (Sesbadan BPSDMP) sekaligus Ketua Kelompok Kerja Pengarus Utamaan Gender (Pokja PUG) menyatakan bahwa di Kemenhub, sejak tahun 2008 sudah terbentuk Pokja PUG yang kegiatannya adalah meminimalisir perbedaan antara laki - laki dan perempuan di dunia kerja agar bisa merasakan manfaat dan akses yang sama terhadap kebutuhannya.

Melalui Pokja ini telah terbentuk berbagai vocal point. Vocal point

ini merupakan orang - orang yang dipilih untuk diberikan bimbingan dan pembinaan mengenai pengarus utamaan gender. Tujuannya, agar dalam internal Kemenhub dari Sabang sampai Merauke, terjadi keseimbangan dan kesamaan akses baik bagi wanita maupun pria. Selanjutnya diharapkan Kemenhub pun bisa memberikan pelayanan yang juga peduli terhadap kebutuhan berbagai kondisi masyarakat.

Pada tahun 2012 dan 2013, Kemenhub pun menerima Anugerah Parahita Ekapraya sebagai salah satu Kementerian yang aktif dalam menerapkan pengarusutamaan gender dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dari sisi internal Kemenhub, struktur organisasinya dan kebijakan pimpinan tidak membedakan antara laki - laki

dan perempuan. Dari sisi eksternal, kebijakan dan peratutan - peraturan yang dikeluarkan Kemenhub pun mendukung kesetaraan akses dan hak terhadap kebutuhan masing - masing kelompok.

“Secara aturan maupun tata kelola pemerintahan itu tidak membedakan laki - laki dan

perempuan. Artinya, pekerjaan laki - laki juga bisa dikerjakan perempuan dan sebaliknya. Kesenjangan sudah tidak ada lagi. Nah, sekarang tinggal bagaimana kita sebagai karyawati dalam menerima kondisi kita dan memanfaatkan kesempatan yang sudah dibuka. Bagaimana meraih kesempatan itu dengan baik,” tutur Peni.

Mari Berkarya dan Berkontribusi

Dengan akses yang sudah terbuka luas, wanita bisa meraih karir jabatan apapun dan bisa menggapai jabatan apapun yang sesuai dengan potensinya. Tinggal bagaimana para wanita memberi karya terbaiknya dan berkontribusi. “Kita harus punya kekuatan positif. Dalam kegiatan sehari - hari juga harus mampu seirama dan bergaul dengan sesama yang lain. Tidak perlu merasa minder, tidak juga merasa lebih tinggi,” tambah Peni.

Menurut Peni, kontribusi yang diberikan bisa dalam banyak hal. Mulai dari hal kecil, seperti bekerja dengan baik di kantor. Pasalnya, masih ada pula karyawati yang digambarkan senang berkelompok dan bergosip saja dalam jam kerja atau asik membaca tabloid. Bahkan, tidak jarang pula ada yang berjualan peralatan rumah tangga, makanan atau aksesoris di kantor.

“Secara aturan maupun tata kelola pemerintahan itu tidak membedakan laki - laki dan perempuan. Artinya, pekerjaan laki - laki juga bisa dikerjakan perempuan dan sebaliknya. Kesenjangan sudah tidak ada lagi. Nah, sekarang tinggal bagaimana kita sebagai karyawati dalam menerima kondisi kita dan memanfaatkan kesempatan yang sudah dibuka. Bagaimana meraih kesempatan itu dengan baik,” tutur Peni.

4

Peni Pudji Turyanti

Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan

SAATNYA

WANITA

(5)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

5

bimbingan tekhnis di hampir seluruh UPT untuk sosialisasi mengenai pengarusutamaan gender.

Di masing - masing sub sektor dan wilayah juga dibentul vocal point. Vocal point ini akan dibekali dengan berbagai ilmu. Harapannya, mereka akan juga menyebarkan isu pengarusutamaan gender di lingkungannya. Dampaknya, semakin gencar pula sosialisasi dan dorongan untuk menyediakan pelayanan transportasi yang memfasilitasi kebutuhan para ibu, anak, lansia, dan difabel.

Dengan terus disosialisasikan, ketersediaan layanan yang baik pada seluruh masyarakat pun semakin banyak. Misal, tersedianya toilet yang layak dan terpisah antara pria dan wanita, tersedianya gerbong terpisah antara pria dan wanita, tersedianya kursi prioritas bagi lansia, ibu hamil dan anak di bus maupun kereta, dan tersedianya tangga-tangga yang mampu dilalui kursi roda menuju moda transportasi. Hal seperti inilah yang perlu terus diperjuangkan.

Seimbangkan Pekerjaan dan Keluarga

Dalam bekerja dan berkarya, tidak dipungkiri kaum hawa kerap menghadapi kendala atau batasan. Kendala yang kerap muncul adalah saat harus memilih antara keluarga dengan pekerjaan. Pasalnya, para wanita yang sudah berkeluarga masih dituntut pula untuk tetap bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan baik. Kebutuhan rumah tangga harus terus diperhatikan, begitu pula kebutuhan anak-anak, diantaranya makanan, kesehatan, pakaian, urusan sekolah anak yang biasanya ditangani para ibu.

Dalam hal ini, para ibu kerap mengalami dilema jika harus lembur atau pergi dinas yang memakan waktu panjang meninggalkan

rumah. Maka, hal yang harus dilakukan para wanita saat ini adalah pintar dalam memanajemen waktu dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dengan begitu, waktu yang ada memang padat dipakai untuk hal - hal yang berguna.

Ketika mau bekerja, konsekuensinya adalah harus mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Jangan mengorbankan keluarga demi pekerjaan sehingga keluarga terlantar, begitu pula sebaiknya, jangan korbankan pekerjaan demi keluarga sehingga pekerjaan terlantar. Sebisa mungkin semua dibuat seimbang.

Selain itu, Peni menyarankan agar para karyawati yang juga ibu bisa belajar memberi kepercayaan dan berbagai perawatan anaknya dengan orang - orang terdekat. Jangan semua dipikirkan dan diusahakan sendiri. “Perlu diingat peran mendidik anak tanggung jawab suami istri, itu bukan hanya tugas ibu tapi ayah dan ibu. Jadi kalau sama - sama bekerja, kita juga belajar membagi tugas berdua. Tidak fair jika untuk keperluan anak, istri terus yang ijin,” ujar Peni.

Pesan lain yang disampaikan Peni adalah, para wanita jangan membatasi dulu untuk berkembang. Jangan pula malas untuk meningkatkan kualitas diri. Kesempatan bagi wanita saat ini terbuka lebar, baik untuk bersekolah setinggi - tingginya, maupun untuk berkarir. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Ayo para wanita, tingkatkan ilmu dan kapasitas diri, maksimalkan waktu yang dimiliki, raih kesempatan saat ini, agar kita dapat bermanfaat bagi institusi dan juga bagi negeri. (rev)

5

Hal ini yang justru disayangkan karena tidak memanfaatkan kesempatan yang ada dengan baik.

Kontribusi lainnya yang dapat dilakukan para karyawati adalah mendorong peningkatan kualitas pelayanan transportasi. Sebagai pihak yang tiap hari bersentuhan dengan aturan transportasi Indonesia, alangkah baiknya kita mampu melihat pelayanan transportasi seperti apa yang dibutuhkan masyarakat.

Apalagi, sebagai wanita, kita seharusnya bisa lebih peka dengan kebutuhan - kebutuhan kelompok tertentu dalam bertransportasi. Misalnya, menjembatani kebutuhan anak, ibu hamil, lanjut usia, dan kaum difabel dalam bertransportasi. Bagaimana kelompok - kelompok tersebut dapat menikmati fasilitas dan pelayanan transportasi yang baik sesuai kebutuhan mereka. Hal seperti ini yang perlu terus didorong.

Sebisa mungkin, para karyawati berperan mendorong tercapainya pelayanan dan fasilitas transportasi yang nyaman bagi masyarakat. Dalam hal ini, menurut Peni, Pokja PUG Kemenhub pun terus melakukan berbagai kegiatan yang mendorong pengarusutamaan gender dalam layanan masyarakat. Misalnya, selama ini Pokja PUG Kemenhub telah menyelenggarakan

(6)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

6

1. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 45 TAHUN 2016

Petunjuk Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Tanggal Disahkan : 19 April 2016 Tanggal Berlaku : 20 April 2016

PUU : PM 45 Tahun 2016

2. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 54 TAHUN 2016 Standar Spesiikasi Teknis Identitas Sarana Perkeretaapian

Tanggal Disahkan : 29 April 2016 Tanggal Berlaku : 3 Mei 2017 PUU : PM 54 Tahun 2016

3. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 55 TAHUN 2016

Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional

Tanggal Disahkan : 2 Mei 2016 Tanggal Berlaku : 3 Mei 2016 PUU : PM 55 TAHUN 2016

PERATURAN DAN INSTRUKSI MENTERI TERBARU

dengan pilihan professionalisme pekerjaan. Pada kenyataannya dalam kesehariannya di tuntut professionalisme dan multitasking baik dalam bekerja maupun dalam keluarga.

Dibalik senyum dan keteguhan seorang wanita tersimpan rasa bersalah saat pulang ke rumah ataupun

menatap anak mereka. Karena waktu yang kurang tersedia untuk anak - anak dan keluarga.

Waktu bersama keluarga adalah waktu yang sangat berharga, namun disisi lain tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diemban bukanlah hal sepele bagi seorang professional.

Mengacu pada hal kedua hal tersebut, sudah seharusnya seorang wanita tidak membuang - buang waktu yang berharga yang sepadan dengan meninggalkan keluarga atau anak di rumah untuk melakukan hal - hal yang tidak berkualitas. Manajemen waktu adalah kunci menuju pintu aktivitas dengan efektif.

Pengembangan karier merupakan hal yang mutlak dilakukan jika ingin Kiprah Wanita dalam pekerjaan

tidak kalah dari kaum pria. Bahkan tidak sedikit dari para wanita tersebut berada pada level yang membuat orang berdecak kagum. Khususnya di kementerian perhubungan (Kemenhub) para srikandi tangguh menyebar di berbagai instansi darat, laut maupun udara dari Sabang sampai Merauke. Wanita pada umumnya senantiasa melipat gandakan usaha ataupun motivasi agar mampu bersaing dan tidak dianggap sebelah mata oleh kaum pria atau hanya sekedar tidak ingin mendengar opini yang menyatakan bahwa wanita adalah kaum lemah.

Usaha tersebut adalah hal yang dilematis, sebab disatu sisi seorang wanita juga memiliki kodrat sebagai ibu dalam rumah tangga, banyak yang dipertimbangkan saat akan mengambil suatu keputusan, profesionalisme dalam pekerjaan atau tanggung jawab sebagai seorang ibu. Namun pada akhirnya semua bisa dikerjakan secara berdampingan meski jika di jawab secara jujur keluarga akan selalu dinomor duakan saat dihadapkan

DIAN MORIS, S.Si.T

Pengadministrasi Umum Kinerja Perkantoran Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang

File dapat diunduh melalui website

http://www.dephub.go.id/ klik link regulasi atau website http://jdih.dephub.go.id.

Pendapat Mereka Tentang

WANITA Berkarya dan

Berkontribusi

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

6

maju, mengikuti seminar, workshop, diklat, dan sebagainya adalah multivitamin dalam bekerja. Maka jika dihadapkan dengan berbagai tugas sudah seyogyanya dilakukan dengan penuh tanggung jawab, mengibaratkan semua kegiatan yang dilakukan sepadan dengan meninggalkan keluarga dirumah.

Untuk itu dipandang perlu adanya kebijakan atau regulasi yang bisa mensupport para pegawai wanita dalam bekerja, sehingga waktu yang telah mereka luangkan benar - benar bermanfaat. Sarana yang mendukung agar para pegawai wanita bisa bekerja dengan nyaman dan mengurangi

peraturan yang terlalu detail untuk mereka. Wanita adalah mahluk yang diciptakan indah sehingga secara naluriah menyukai hal - hal yang rapi dan cantik tanpa harus dibuatkan aturan baku.

(7)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

7

S

ebagai pelayan masyarakat, kita patut melayani dengan sepenuh hati. Salah satunya

adalah dengan memahami kondisi masyarakat yang kita layani. Secara umum, melayani masyarakat dibagi atas enam kelompok kondisi, yakni laki - laki, perempuan, tua, muda, difabel, dan non - difabel. Masing - masing kelompok memiliki kebutuhan yang berbeda - beda, khususnya dalam hal bertransportasi. Dengan begitu, pelayanan transportasi yang diberikan pun berbeda mengikuti kondisi pengguna jasa transportasi.

Hingga kini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah dan terus menerus mengakomodir berbagai kebutuhan dalam pelayanan transportasi. Ada dua peran yang diambil Kemenhub, yakni membuat Standar

Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi acuan dalam pembuatan sarana dan prasarana transportasi serta kedua adalah menerapkan SPM tersebut pada pengadaan sarana dan prasarana transportasi yang dipegang Kemenhub.

Ketersediaan fasilitas yang menjawab kebutuhan masing -

masing kelompok semakin banyak saat ini. Misalnya, pemisahan toilet pria dan wanita hingga penyediaan gerbong khusus wanita. Dari sektor perhubungan udara saat ini hampir sudah tidak ada masalah dalam penyediaan fasilitas khusus. Hampir semua bandara sudah bisa diakses oleh kaum difabel dan pengguna kursi roda. Akses bandara hingga naik turun pesawat sudah banyak yang mengikuti aturan internasional. Sehingga hampir tidak ada masalah. Ketersediaan

nursery room (ruang menyusui dan perawatan anak) di bandara pun sudah mulai digalakkan.

Pada sektor darat dan kereta api pun sudah mulai menuju ke sana. Misalnya saja sudah ada beberapa stasiun yang nyaman untuk perpindahan antar kereta serta naik - turun kereta dari stasiun dengan menggunakan kursi roda. Begitu pun pada bus transjakarta.

Meski begitu, tetap masih banyak hal yang perlu dibenahi. Misalnya, pada sektor laut. Akses masuk kapal laut, seperti kapal PELNI, masih menggunakan tangga yang tidak mulus berbahan tali rami. Ini tentu menyulitkan kaum difabel saat

harus naik turun kapal laut. Begitu juga akses naik transjakarta di shelter - shelter yang pada umumnya menaiki tangga berundak-undak. Ini pun masih menyulitkan kaum difabel maupun ibu hamil. Jadi memang masih ada hal - hal yang perlu kita benahi.

Maka itu, marilah kita terus bergiat mendukung

pelayanan yang peduli terhadap kebutuhan tiap - tiap kelompok sesuai kondisinya. Selain unsur keselamatan, unsur pelayanan Juga harus ditekankan. Kita perlu membuat produk aturan yang mengikis kesenjangan dalam mengakses sarana dan prasaran transportasi serta memfasilitasi kebutuhan berbagai kelompok tertentu. Selain itu perlu juga menegakkan aturan - aturan yang telah dibuat mengenai standar pelayanan minimal, baik kepada

stakeholder maupun kepada unit pelaksana kita masing - masing yang melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana transportasi.

Semoga kedepannya kita bisa terus menjadi isntitusi yang melayani dengan penuh kepedulian. (Rev)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub)

sudah dan terus menerus

mengakomodir berbagai kebutuhan

dalam pelayanan transportasi

yang

PEDULI

Menjadi Institusi

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

7

Peni Pudji Turyanti

(8)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

8

Diresmikan Menhub,

Ini Wajah Baru

Bandara Matahora

Wakatobi

M

enteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan Terminal Penumpang Bandara Matahora di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu (8/5). Hadir pula dalam

peresmian tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis, dan Bupati Wakatobi Hugua.

Bandara kelas III yang dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, kini miliki wajah baru dengan tampilan terminal penumpang yang megah dan modern, serta ditunjang dengan fasilitas yang lebih lengkap baik di sisi darat (ground side) maupun sisi udara (air side).

Menhub Resmikan

Pelabuhan di NTT

Foto by BKIP/Herdin

F

o

to

b

y

B

K

IP

/H

e

rd

in

8

Foto by BKIP/Nazilul

F

o

to

b

y

B

K

IP

/N

a

zi

lu

l

M

enhub Ignasius Jonan meresmikan secara serentak 3 pelabuhan

penyeberangan dan 6 pelabuhan laut penghubung dan perekat kepulauan terluar, terdepan dan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (8/5), di

Pelabuhan Atapupu, NTT.

Ketiga pelabuhan penyeberangan tersebut yaitu, Pelabuhan Kewapante, Pelabuhan Pamana, dan Pelabuhan Seba. Sedangkan

enam pelabuhan laut yaitu Pelabuhan Atapupu, Ba’a, Papela, Reo, Pota, dan Larantuka.

(9)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

9

Gedung Baru BPTJ

Diresmikan

M

enteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan kantor Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ), Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang terletak di Jl. M.T. Haryono Kav 45-46, Jakarta Selatan pada Rabu (11/5).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, BPTJ merupakan unit organisasi khusus yang bertugas mengembangkan, mengelola, dan meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di wilayah Jabodetabek. Pembentukan BPTJ ini

dilatarbelakangi oleh penanganan masalah transportasi Jabodetabek yang terkendala kondisi daerah yang berbeda satu sama lain dari segi perencanaan, kemampuan inansial, maupun kondisi infrastruktur sehingga mengakibatkan kebijakan sektor transportasi yang dibuat setiap daerah masih merujuk kebutuhan sistem transportasi masing - masing.

3 Stasiun Lintas

Tanah Abang - Maja

Resmi Beroperasi

P

engoperasian tiga stasiun di lintas Tanah Abang - Maja dilakukan pada Rabu (11/5) oleh Hermanto Dwiatmoko, yang saat pelantikan ini dilaksanakan menjabat sebagai Dirjen Perkeretaapian. Ke-3 stasiun tersebut yaitu Stasiun Kebayoran, Stasiun Parung Panjang, dan Stasiun Maja yang telah dibenahi sejak pertengahan tahun 2014 lalu dan kini memiliki tampilan baru yang lebih rapi dan modern.

Selain itu, diresmikan juga pengoperasian Jalur Ganda dan elektriikasi lintas Parung Panjang - Maja sepanjang ± 21 km yang merupakan bagian dari program

pembangunan jalur ganda elektriikasi lintas Tanah Abang - Rangkasbitung sepanjang ± 62,7 km.

Foto by BKIP/Daniel

F

o

to

b

y

B

K

IP

/H

a

ry

a

d

i

Foto by BKIP/Haryadi

9

Foto by BKIP/Daniel

(10)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

10

K

aryawati Kementerian Perhubungan patut berlega. Kesetaraan atau pengaruh utama gender kini bukan sekedar wacana. Tidak ada perbedaan hak antara karyawan dan karyawati. Melalui sistem seleksi yang didahului dengan assesment, perempuan dan laki - laki memiliki hak yang sama untuk menempati jabatan. Pada proses pendidikan yang bersifat isik sekalipun, hampir tidak ada perbedaan perlakuan antara keduanya. Namun apakah kesetaraan selalu diartikan dengan mendapatkan perlakukan dengan sama?

Perempuan dengan label “karyawati” dituntut untuk mampu berperan banyak. Tidak hanya sebagai pegawai yang harus mengabdi pada negara, bahkan beberapa perempuan yang sudah menduduki posisi sebagai pemimpin harus memiliki sikap yang pantas untuk diteladani, padahal di rumah mereka tetap dituntut untuk menjadi istri dan juga ibu yang ideal. Berbagai peran yang diemban seringkali menimbulkan konlik batin, setidaknya guilty feeling pasti terbersit di hati para karyawati saat mereka dituntut untuk berangkat sebelum anak - anak mereka bangun dan pulang saat anak - anak sudah terlelap.

Semua teknologi sudah dimanfaatkan, dari CCTV untuk pengawasan dan video call

untuk berkomunikasi, namun itu semua tidak akan mampu untuk

menggantikan dekapan ibu terhadap keluarga. Ada

situasi lainnya, saat seorang karyawati diharuskan untuk

berpindah tugas di luar kota, slogan “siap

ditugaskan dimana

saja” seolah menguap. Jangankan berpisah dari anak - anak, di kantor pun rasanya sulit berkonsentrasi saat anak - anak demam. Apalagi saat para ibu masih pada masa menyusui, bonding yang sangat kuat membuat keengganan berpisah walaupun masih dalam hitungan hari. Satu lagi, terkait ruang laktasi. Kuantitas dan kualitas ruang laktasi belum bisa dikatakan cukup. Seyogyanya ruang laktasi didesain dengan nyaman, aman, luas sehingga dapat menampung para ibu menyusui serta dilengkapi dengan fasilitas pendingin untuk menyimpan ASI.

Posisi dilematis tersebut jika dibiarkan akan membelenggu dan mengganggu kinerja seorang karyawati. Hidup memang penuh pilihan, namun bukan berarti keduanya tidak bisa beriringan. Saat situasi itu muncul, ada beberapa hal yang mungkin dapat dipertimbangkan. Pertama perlu adanya komunitas karyawati yang diisi dengan berbagai kegiatan untuk saling memperkuat motivasi kerja. Kedua, lebih baik jika disediakan unit khusus untuk menerima konseling. Ketiga, ruang laktasi dan Tempat Penitipan Anak menjadi penting sehingga para ibu bisa lebih fokus bekerja. Dan keempat diharapkan adanya pertimbangan yang berbeda menyikapi sisi perbedaan yang memang tidak bisa dihindari. Karena setara bukan berarti sama dalam perlakuan. (red/nit)

Tidak ada perbedaan hak antara kar

yawan dan karyawati. Melalui

sistem seleksi yang didahului deng

an assesment, perempuan dan

laki - laki memiliki hak yang sama

untuk menempati jabatan.

SETARA

bukan

BERARTI SAMA

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

(11)
(12)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

12

menyiarkan acara anak - anak serta mainan anak seperti ayunan dan mainan lainnya.

Anak - anak tentu tidak bosan jika harus menunggu penerbangan jika disediakan tempat yang menarik seperti di Bandara Mutiara ini. Bandara Mutiara memang merupakan bandara yang ramah terhadap ibu, anak, dan difabel. Sejumlah fasilitas penunjang disediakan bagi kenyamanan pengunjung, tidak terkecuali para ibu, anak, dan difabel.

Tengok saja, selain area bermain anak, di bandara ini juga tersedia ruang menyusui yang nyaman. Di dalam ruang menyusui disediakan sofa yang nyaman,

D

i salah satu sudut ruang tunggu Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah terlihat anak-anak asik bermain ayunan sambil menunggu waktunya mereka akan berangkat menaiki pesawat bersama orang tuanya. Sudut tersebut merupakan area bermain anak yang

disediakan di dua sisi ruang tunggu Bandara Mutiara Sis Al-Jufri.

Area bermain ini di desain menarik dengan lapisan karpet warna - warni pada lantainya dan deretan rapih kursi - kursi mungil yang juga berwarna - warni serta tempelan stiker tokoh kartun favorit anak - anak. Pada area ini juga disediakan televisi yang

kulkas tempat para ibu bisa menyimpan ASI sementara waktu, wastafel tempat mencuci tangan dan botol, serta kabinet tempat mengganti popok atau pakaian bayi. Ada pula pendingin ruangan (AC), televisi, hingga area mandi bola mini untuk anak yang lebih besar jika turut menunggu sang ibu di dalam ruangan tersebut.

Tidak hanya itu, bandara ini juga menyediakan stroller gratis yang bisa digunakan di kawasan bandara bagi para ibu yang membawa balita. Bagi para difabel dan lansia juga disediakan ruang tunggu khusus. Di ruangan ini tersedia kursi roda serta sofa yang lebih nyaman bagi para lanjut usia dan difabel.

“Fasilitas Ini semua kami bangun atas masukan dari

masyarakat,” ujar Benyamin Noach Aputuley, Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Mutiara Sis Al jufri. “Setelah dibangun pada April 2014 lalu, kami buat kotak saran. Di situlah banyak masukan untuk membuat fasilitas - fasilitas ini,” tambah Benyamin.

Fo

to

b

y

B

K

IP

/G

a

tu

t

Foto by BKIP/Gatut

Benyamin Noach Aputuley

Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Mutiara Sis Al jufri

Bandara yang Ramah

Terhadap Ibu, Anak,

dan Difabel

Foto by BKIP/Gatut

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

(13)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

13

Setelah dievaluasi, ternyata

kebutuhan akan ruang menyusui, area bermain anak serta ruang lansia, dan difabel dianggap sangat perlu untuk dipenuhi. Saat ini mobilitas ibu menyusui, anak, lansia maupun difabel semakin tinggi. Mereka banyak melakukan perjalanan dan menggunakan fasilitas bandara. Sementara, melihat kondisi mereka, mereka berhak atas ruangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Benyamin mengungkapkan fasilitas seperti ini seharusnya menjadi standar yang juga disediakan di semua bandara. Meski begitu, memang masih belum semua bandara

menyediakan fasilitas seperti ini. Tidak heran, banyak pula bandara lain yang melakukan study banding

ke Bandara Mutiara untuk melihat bandara ini serta segala fasilitas, layanan serta manajemennya. Misalnya, kunjungan dari Merauke, Gorontalo serta bandara -

bandara sekitar Sulawesi.

Benyamin berharap Bandara Mutiara Sis Al Jufri bisa menyediakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sebaik mungkin. Karenanya, pihaknya selalu terbuka dengan masukan - masukan yang ditulis para

pengguna bandara di kotak saran. Jika permintaan tersebut termasuk kebutuhan dan demi kebaikan, tentu pihaknya akan mewujudkan.

“Pada prinsipnya kalau kita selaku pelaku pengelola bandara mau bersikap sebagai konsumen, kita bisa tahu bahwa masih banyak sekali kekurangan yang perlu dibenahi. Dari saran - saran yang ada saya berinisiatif, kalau permintaannya memang perlu dan bisa kita penuhi kenapa tidak, karena untuk kepentingan dan pelayanan masyarakat. Sementara, kalau kita bersikap sebagai operator pengelola yang apatis tentu kita akan membela diri terus dengan alasan - alasan yang bermacam - macam,” jelas Benyamin.

Ke depannya, masih ada sejumlah fasilitas lain yang masih akan digarap. Diantaranya fasilitas layanan jemput antar untuk mobil. Selain itu, jalur kedatangan dan keberangkatan rencananya akan dipisah supaya lebih teratur. Hal ini masih diusahakan mengingat jalan yang tersedia terbilang sempit, sehingga saat ramai terjadi kemacetan.

Bandara ini direncanakan akan menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Jika menjadi BLU tentu tarif - tarif akan naik. Oleh karena itu, Benyamin berharap mereka mampu meningkatkan layanan terlebih dahulu sehingga masyarakat pun memahami pentingnya peningkatan tarif guna mendukung layanan.

Pembenahan bandara yang dilakukan oleh UPBU pun bukan demi kebanggaan diri semata. Menurut Benyamin, pihaknya tidak mengincar penghargaan - penghargaan, akan tetapi lebih berharap tanggapan positif dari masyarakat. Seperti layanan ruang menyusui, area main anak, ruang lansia, dan difabel yang mendapat banyak sekali tanggapan positif dari pengguna bandara.

Dalam kotak saran saat ini yang mereka terima pun bukan hanya kritikan dan saran, tapi juga respon positif. Banyak yang menyatakan puas dan berterima kasih atas fasilitas yang tersedia. “Saya pikir bukan penghargaan yang menjadi target kita, tetapi bagaimana mengurangi kritikan - kritikan dari masyarakat. Semakin minimal kritikan berarti konsumen sudah merasa senang,” kata Benyamin. Karena, penghargaan yang sesungguhnya adalah datang dari para pengguna jasa itu sendiri. (Rev/Nit)

Foto by BKIP/Gatut

Foto by BKIP/Gatut

Foto by BKIP/Gatut

Foto by BKIP/Gatut Foto by BKIP/Gatut

(14)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

14

mengkonsumsi ASI juga cenderung jarang sakit.

ASI LEBIH TERJAMIN MUTUNYA KARENA SELALU DISAJIKAN SEGAR, HIGIENIS DAN TIDAK BASI.

ASI langsung dihasilkan di payudara sang ibu tanpa campur tangan bahan kimia atau kandungan lain. Selama asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu bergizi seimbang dan tepat, maka ASI yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang baik.

PEMBERIAN ASI PASCA MELAHIRKAN DAPAT MEMBANTU MEMPERCEPAT PEMULIHAN RAHIM DAN MENGURANGI RESIKO KANKER OVARIUM.

Rahim yang melar usai melahirkan akan pulih kembali dengan ASI yang keberadaannya dapat mengeluarkan toksin dan mengembalikan rahim ke bentuk semula. Sudah banyak penelitian yang membuktikan ibu menyusui lebih kecil resikonya terkena kanker ovarium.

Kualitas ASI pada dasarnya akan tetap baik dan terjaga, meskipun sang ibu sesekali mengkonsumsi makanan yang kurang sehat. Ini terjadi karena proses produksi ASI adalah dengan mengambil sari pati makanan yang dikonsumsi ibu. Sari pati baik akan dimasukkan ke dalam kandungan ASI. Akan tetapi, sangat disarankan ibu menyusui untuk tetap menjaga kesehatannya. Baik melalui makanan

Idealnya berapa lama masa menyusui?

Pemberian ASI yang diharuskan adalah mulai dari bayi lahir hingga usia bayi enam bulan. Ini berasal dari berbagai penelitian, seperti WHO. Kaitannya pada kondisi pencernaan bayi. Rata-rata bayi siap menerima makanan di usia enam bulan dan sudah dapat menerima makanan di atas usia enam bulan.

Pemberian ASI eksklusif yang baik adalah selama 2,5 tahun. tetapi jika lebih tidak masalah. Hindari memaksa anak untuk berhenti mengkonsumsi ASI (Sapih). Gunakan cara-cara yang baik dan bertahap untuk membuat anak berhenti minum ASI. Anak dengan usia dibawah 2 tahun, jika ibunya hamil lagi, jangan dilarang untuk berhenti minum ASI. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap psikis anak tersebut. Secara perlahan-lahan anak bisa disapih. Menyusui di masa hamil tidak menjadi masalah, selama ibu hamil tidak mengalami kontraksi.

Tanya : Jawab :

maupun menjaga isik dan jiwanya

tetap sehat.

Pasalnya, kualitas ASI secara berlanjut akan dipengaruhi dari kualitas makanan sang ibu. Tekstur ASI mungkin berbeda mengikuti makanan yang dikonsumsi ibu dan kebutuhan bayi berdasarkan usianya. Jika yang dikonsumsi ibu banyak mengandung karbohidrat dan protein, maka kualitas ASI cenderung lebih kental. Jika si ibu mengkonsumsi sayur, maka ASI yang dikeluarkan pun akan lebih deras dan encer.

Begitu pula ibu yang mengkonsumsi obat akan mempengaruhi ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui tidak boleh

sembarang mengkonsumsi obat. Harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Sementara, dari sisi kuantitas, produksi ASI banyak dipengaruhi oleh kesehatan jiwa dan kepercayaan diri sang ibu.

Ibu menyusui yang stres berpengaruh terhadap kuantitas ASI yang dikeluarkan. Stres akan membuat ASI sulit keluar. Oleh karena itu, ibu menyusui harus tenang dan bahagia serta jauh dari stres. Selain itu, juga harus yakin dan percaya diri bahwa ASI yang diproduksinya cukup bagi bayinya.

Foto google/image

S

alah satu fase yang biasanya dilalui hampir semua ibu adalah fase menyusui. Pasca melahirkan, para ibu harus memenuhi kebutuhan gizi sang bayi melalui Air Susu Ibu (ASI). Selama enam bulan pertama kehidupannya, bayi hanya boleh mengkonsumsi ASI. Oleh karena itu, kegiatan menyusui termasuk kegiatan yang sangat penting di awal kelahiran dan tumbuh kembang bayi.

ASI dan menyusui memberikan banyak hal positif baik untuk bayi maupun untuk ibu. Beberapa keuntungan yang diperoleh jika ibu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan kepada bayi adalah:

MENINGKATKAN EMOSI ANTARA IBU DAN ANAK (BONDING).

Proses menyusui membuat ibu dan

anak lebih intens bersentuhan isik

(skin to skin) yang juga berpengaruh pada kedekatan emosinya. Ibu juga sebaiknya menatap mata anak, menyanyikan lagu, mengusap kepala, dan menepuk-nepuk lembut bayi selama menyusui.

KANDUNGAN GIZI ASI TETAP PALING UNGGUL.

Bila dibandingkan ASI dengan produk susu kalengan atau formula (sufor), ASI tetap terunggul dan tidak terkalahkan. ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, kolostrum, lemak, zat besi yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi, oleh karenanya ASI jauh lebih unggul dibandingkan dengan susu apapun.

ASI MEMBERIKAN KEKEBALAN TUBUH YANG OPTIMAL UNTUK BAYI.

ASI mengandung antibodi yang membantu pembentukan sistem Imun sang bayi. Semakin baik sistem imun anak maka akan membuat anak jarang sakit. Dengan begitu, bayi yang

ASI

Tetap

yang Terbaik

(15)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

15

M

engasuh dan

memberi makan anak identik dilakukan oleh para ibu. Apalagi, jika anak masih baru lahir atau masih bayi yang lebih banyak membutuhkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Namun, sebetulnya peran ayah pun sangat penting pada masa-masa awal kelahiran anak atau masa ibu menyusui. Hal ini juga disadari para ayah yang tergabung dalam komunitas Ayah ASI.

Ayah ASI merupakan salah satu komunitas pria untuk memenuhi kebutuhan informasi akan peran ayah juga suami seputar menyusui dan ASI.

Keberadaan komunitas ini bermula dari pencetusnya, Shaiq Pontoh, seorang ayah yang mengalami kebingungan ketika hendak membantu sang istri dalam memberikan ASI untuk bayinya. Mengingat ASI merupakan gizi terbaik dan harus menjadi asupan perdana yang dikonsumsi bayi, Shaiq mengandalkan internet dan jejaring sosialnya (twitter) untuk mencari berbagai informasi berkenaan dengan cara membantu istri dalam memberikan ASI eksklusif bagi bayi.

Ia kemudian bertemu dengan seorang konselor Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Sejak saat itu, Shaiq mulai mendapatkan banyak informasi mengenai sikap atau tindakan apa saja yang harus dilakukan seorang ayah, ketika berhadapan dengan kondisi istri yang hendak

memberikan ASI eksklusif namun mengalami kesulitan. Shaiq pun ingin berbagi pengetahuan kepada para ayah yang juga mengalami kondisi seperti dirinya.

Shaiq akhirnya bergerak sebagai pencetus organisasi

“Ayah ASI” Indonesia dan membuat akun twitter @ ID_AyahASI sejak 27 September 2011. Para pria punya wadah untuk berbagi pengalaman juga pengetahuan seputar ASI dan bagaimana menjalankan peran terbaik sebagai suami dan ayah.

Keberadaan “Ayah ASI” bukan sebagai sumber informasi ataupun pengetahuan yang sifatnya menggurui. Sebab para ayah sadar betul, bahwa dirinya ataupun admin yang lain bukanlah seorang dokter ataupun pakar berkaitan hal tersebut. Akan tetapi gerakan mereka terlahir murni dari permasalahan yang mereka alami dan bertujuan membagi pengalaman melalui organisasi “Ayah ASI”. Maka pola komunikasi yang diterapkan dalam organisasinya adalah berbagi cerita atau pengalaman, serta tindakan atau sikap yang berhasil dilakukan oleh para ayah yang tergabung dalam “Ayah ASI”. Namun juga tidak hanya para ayah, organisasi “Ayah ASI” juga di follow oleh banyak kaum ibu. Bahkan kuantitas para ibu di “Ayah ASI” lebih dominan ketimbang kaum ayah. Hal tersebut yang membuat para anggota semakin mudah mendapatkan informasi dan lebih memahami kebutuhan para ibu menyusui.

Secara umum, “Ayah Asi” memberikan tips bagi para ayah, bagaimana peran mereka untuk mendukung para ibu menyusui. Pertama adalah menjadi

cheerleader atau penyemangat untuk istri saat menyusui. Saat ibu senang, hormon prolaktin dan oksitosin yang penting untuk produksi ASI akan bekerja lebih baik. Kedua, Menjadi juru bicara dan pelindung bagi istri.

Ketiga, Menjadi manajer yang baik. Anda bisa memulai mengaturnya dengan membuat daftar apa saja yang diperlukan untuk menyimpan ASI, diantaranya mencari stok botol dan

memberikan label tanggal ASI masuk freezer. Temani istri saat sedang memompa di malam hari dan selalu ingatkan istri untuk memompa ASI. Ayah adalah manajer logistik ASI.

Keempat, ayah juga bisa menjadi sumber informasi, carilah informasi sebanyak-banyaknya seputar ASI. Selain itu, tidak egois, bijaksana, memberi motivasi, dan lepaskan beban istri dengan mendampingi dan meberikan dukungan.

Hingga saat ini, twitter @ ID_AyahASI telah memiliki 212.000 pengikut (follower). Selain itu, komunitas Ayah ASI ini juga telah berkembang di tingkat lokal. Ada Ayah ASI Jakarta, juga komunitas serupa yang telah berkembang di Medan, Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang, Bali, dan daerah lainnya. (rev/ Ayu)

Foto google/image

Tidak Hanya Para

Ibu yang Peduli ASI

Ayah ASI merupakan salah satu komunitas pria untuk memenuhi kebutuhan informasi akan peran ayah juga suami seputar menyusui dan ASI. Keberadaan komunitas ini bermula

dari pencetusnya, Shaiq Pontoh, seorang ayah yang mengalami

(16)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 05 MEI 2016

16

Redaksi menerima foto dari para karyawan Kementerian Perhubungan untuk ditampilkan dalam rubrik “LENSAWAN”. Tema foto berkaitan dengan Transportasi ataupun aktiitas karyawan Kementerian Perhubungan, yang memiliki daya tarik untuk ditampilkan.

File foto agar dikirimkan ke redaksi dalam format RAW atau JPEG ile utuh tanpa dikompres. Apabila tidak dapat dikirimkan melalui email, dapat dikirim dalam bentuk CD/DVD dengan disertai data teknis pemotretan.

Email : newsletter@dephub.go.id / modakemenhub@gmail.com

Alamat Redaksi:

Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Gedung Karya Lt. 7, Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta

Telp./Fax. : 021-350 4631

CAMERA

Nikon D4

Size 5,97 MB

4927 x 3280 Pixels Iso : 300 28mm f/11 | 1/500 | -0,3

CAMERA

Xiaomi

Size 613 KB

1280 x 720 Pixels Iso : 72

Kesibukan Pagi Hari

Lokasi: Pangkal Pinang, Bangka

Foto by BKIP/Hari Supriyono

Berbaris Rapih di Teluk Sabang

Lokasi: Sabang, Aceh

Referensi

Dokumen terkait