• Tidak ada hasil yang ditemukan

penelitian prodi s2 pte 2015 iwj staff site

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "penelitian prodi s2 pte 2015 iwj staff site"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

Tim Peneliti:

Dr. Istanto Wahyu Djatmiko Dr. Samsul Hadi Dr. Giri Wiyono Dr. Djoko Laras BT. Amelia Fauziah Husna, S.Pd

Sayyid Akhmad A.B., S.Pd

Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Negeri Yogyakarta Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta Nomor Kontrak: 4610d/UN34.17/SPPK/2015

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oktober 2015

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Syukut Alhamdulillah, kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufik-Nya, sehingga penelitian dengan judul

“Relevansi Program Magister Pendidikan Teknik Elektro terhadap Tuntutan Kompetensi dan Kualifikasi Pasar Kerja Pendidikan dan Pelatihan Vokasional” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Tim Peneliti menyadari bahwa kegiatan penelitian ini dapat terlaksana tidak lepas dari bantuan dan kerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) yang memberikan fasilitas untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini. 2. Ketua Program Studi S-2 Pendidikan Teknik Elektro PPs UNY yang

memberikan ijin untuk pelaksanaan penelitian ini.

3. Mahasiswa Program Studi S-2 Pendidikan Teknik Elektro PPs UNY yang yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini.

4. Berbagai pihak yang secara langsung memberikan data penelitan maupun pihak-pihak yang secara tidak langsung membantu pelaksanaan kegiatan penelitian ini

Akhirnya, semoga Laporan Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Tim Peneliti,

Ketua : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko Anggota:

Dr. Samsul Hadi Dr. Giri Wiyono Dr. Djoko Laras BT.

(3)

v DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

IDENTITAS PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Standar Pendidikan Tinggi vs Tuntutan Pasar Keja ... 6

B. Supply dan Demand pada Pendidikan Tinggi ... 12

C. Kurikulum S-2 Pendidikan Teknik Elektro ... 15

D. Fasilitas Pembelajaran Pendidikan Tinggi ... 17

E. Pertanyaan Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

C. Obyek dan Subyek Penelitian ... 18

D. Metode dan Alat Pengumpul Data ... 19

E. Metode Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Data Hasil Penelitian ... 22

(4)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 40

A. Simpulan ... 40

B. Saran ... 41

(5)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Sebaran Mata Kuliah Kurikulum S-2 PTE ... 16

Tabel 2 Jumlah Subyek Penelitian ... 19

Tabel 3 Rangkuman Kisi-kisi Instrumen Penelitia ... 20

Tabel 4 Data Relevansi Kurikulum S-2 PTE ... 22

Tabel 5 Data Karakteristik Kurikulum S-2 PTE ... 23

Tabel 6 Data Beban Studi S-2 PTE ... 23

Tabel 7 Data Kelompok Mata Kuliah Pascasarjana dan Beban Studi ... 23

Tabel 8 Data Kelompok Mata Kuliah Pendukung dan Beban Studi ... 24

Tabel 9 Data Kelompok Mata Kuliah Keahlian dan Beban Studi ... 24

Tabel 10 Data Kelompok Mata Kuliah Pilihan dan Beban Studi ... 24

Tabel 11 Data Kelompok Mata Kuliah Tugas Akhir dan Beban Studi... 24

Tabel 12 Data Relevansi Kurikulum S-2 PTE ... 25

Tabel 13 Data Proses Perkuliahan ... 25

Tabel 14 Data Penilaian Perkuliahan ... 26

Tabel 15 Data Tenaga Dosen ... 26

(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Peningkatan Level KKNI melalui Berbagai Jalur ... 7

Gambar 2 Pengemasan Standar Kompetensi Kerja Nasional ... 8

Gambar 3 Usaha Penyepadanan ... 10

Gambar 4 Keterkaitan Kompetensi dan Kualifikasi dengan Pendidikan Tinggi ... 12

Gambar 5 Keterkaitan Kelompok Mata Kuliah S-2 PTE ... 17

Gambar 6 Relevansi Kurikulum S-2 PTE ... 27

Gambar 7 Karakteristik Kurikulum S-2 PTE ... 28

Gambar 8 Beban Studi S-2 PTE ... 29

Gambar 9 Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Pascasarjana ... 30

Gambar 10 Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Vokasional ... 31

Gambar 11 Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Keteknikan ... 32

Gambar 12 Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Pilihan ... 33

Gambar 13 Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Tugas Akhir ... 33

Gambar 14 Relevansi Kurikulum S-2 PTE ... 34

Gambar 15 Implementasi Proses Perkuliahan ... 35

Gambar 16 Implementasi Penilaian Perkuliahan ... 36

Gambar 17 Tenaga Dosen ... 37

(7)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(8)

x

RELEVANSI PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO TERHADAP TUNTUTAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI PASAR KERJA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASIONAL

Dr. Istanto Wahju Djatmiko, dkk.

Abstrak

Program Studi Magister Pendidikan Teknik Elektro (S-2 PTE), Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) sebagai salah satu program studi magister baru perlu diketahui relevansinya dengan tuntutan pasar (demand market). Penelitian ini dirancang dengan tujuan: (1) mengetahui relevansi pengembangan Kurikulum Program Studi S-2 PTE PPs UNY dengan tuntutan stakeholder dan pasar kerja, (2) mengetahui kualitas isi program Kurikulum S-2 PTE PPs UNY ditinjau dari capaian kompetensi dan kesesuaian kualifikasi dengan pasar kerja, dan (3) mengetahui implementasi pembelajaran program S-2 PTE PPs UNY untuk pembentukan capaian kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan pasar kerja,

Penelitian ini dirancang dengan pendekatan survei, dengan subyek penelitian adalah guru SMK sebagai calon/ bakal mahasiswa S-2 PTE (Pengguna I) dan calon/bakal pengguna lulusan S-2 PTE (Pengguna II). Metode pengumpulan data dilakukan melalui angket dan focus group discussion. Angket terdiri atas tiga bagian dan telah diuji validitas dan reliabilitas masing-masing bagian, yaitu: (1) pengembangan Kurikulum S-2 PTE dengan nilai koefisien Alpha 0,797 dan nilai r sebesar 0,424 sampai dengan 0,722, (2) isi Kurikulum S-2 PTE dengan nilai koefisien Alpha 0,888 dan nilai r sebesar 0,354 sampai dengan 0,787, dan (3) implementasi Kurikulum S-2 PTE dengan nilai koefisien Alpha 0,809 dan nilai r sebesar 0,485 sampai dengan 0,811. Data dianalisis secara deskriptif (nilai modus) yang disajikan dalam bentuk data kategori dan grafik.

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa program pendidikan S2 PTE PPs UNY memiliki relevansi dengan tuntutan stakeholder dan pasar kerja, yang ditunjukkan melalui: Pertama, pengembangan Kurikulum Program Studi S-2 PTE

yang termasuk dalam kategori “relevan” menurut Pengguna I (58,0%) dan

termasuk dalam ketegori “sangat relevan” menurut Pengguna II (52,5%). Kedua, isi program pendidikan di dalam Kurikulum S-2 PTE PPs UNY memenuhi syarat ditinjau dari capaian kompetensi dan kesesuaian kualifikasi dengan pasar kerja sebagaimana dinyatakan Pengguna I (61,1%) termasuk dalam kategori “relevan”

dan termasuk dalam ketegori “sangat relevan” oleh Pengguna II (51,2%). Ketiga, implementasi pembelajaran program S2 PTE PPs UNY memenuhi syarat untuk pembentukan capaian kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan pasar kerja sebagaimana dinyatakan Pengguna I (50,0%) termasuk dalam kategori

“relevan” meskipun sebagian kecil Pengguna II (33,3%) menyatakan termasuk

dalam ketegori “sangat relevan”.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana yang disediakan oleh pemerintah untuk mencetak produk-produk pendidikan yang nantinya akan bersaing dalam pasar kerja. Oleh karena itu, di dalam sistem pendidikan terdapat kurikulum yang didesain sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja. Ketidaksesuaian antara kualitas pendidikan dengan relevansinya dengan dunia kerja menyebabkan banyak produk pendidikan yang mengalami kesulitan untuk memasuki dunia kerja. Meskipun jumlah lulusan perguruan tinggi terus meningkat setiap tahun, tetapi justru para lulusan tersebut masih banyak menganggur. Kondisi ini diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik bulan Februari 2014 bahwa pengangguran terbuka lulusan universitas di Indonesia berjumlah 398.298 orang. Jumlah tersebut setara dengan 4,31 persen dari total pengangguran terbuka sebanyak 7.147.069 orang. Kondisi ini perlu menjadi perhatian perguruan dalam menyelenggarakan program pembelajaran agar memperhatikan kebutuhan pasar kerja. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan program magister (S-2) dan doktor (S3) semakin dituntut agar lulusan yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

(10)

dikembangkan berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonenesia (KKNI) sehingga lulusannya akan mampu beradaptasi dengan tuntutan sesuai dengan kualifikasi pasar kerja.

Visi S-2 PTE PPs adalah “Mewujudkan Program Studi Magister Pendidikan Teknik Elektro yang unggul dan kompetitif dalam menghasilkan lulusan profesional yang bertaqwa, mandiri dan cendekia pada pendidikan dan pelatihan

vokasional pada tahun 2025”, dengan misi, yaitu: (1) menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan tenaga pendidik pada pendidikan dan pelatihan vokasional yang memiliki kemampuan akademik dan profesional dalam bidang pendidikan teknik Elektro, (2) melakukan penelitian, pengkajian, dan pengembangan untuk peningkatan mutu pendidikan teknik elektro dalam menerapkan keilmuan pendidikan dan pelatihan vokasional, (3) mengembangkan teori, konsep dan teknologi pendidikan dan pelatihan vokasional di bidang teknik elektro, (4) mendidik calon magister yang mampu merancang program, penelitian, dan penerapan pada pendidikan dan pelatihan vokasional pada jenjang pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pusat-pusat pelatihan, maupun lembaga pendidikan nonformal, (5) membangun jaringan kerjasama dengan berbagai instansi terkait dalam rangka pengembangan dan penerapan pendidikan dan pelatihan teknik Elektro.

(11)

pendidikan dan pelatihan teknik elektro, (9) melakukan pengembangan jaringan kerjasama bidang pendidikan teknik Elektro, dan (10) memiliki sikap terbuka, kritis, dan proaktif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang relevan dengan bidang pendidikan teknik elektro.

Profil lulusan Program Studi Magister Pendidikan Teknik Elektro diharapkan memiliki kompetensi sebagai pengembang, peneliti, dan pendidik yang berintegritas tinggi dalam merancang, melaksanakan, mengelola, serta mengevaluasi program keilmuan Pendidikan Teknik Elektro, serta memiliki karakter yang kuat untuk mengembangkan diri dan berperan aktif produktif dalam pembangunan pendidikan vokasional berdasarkan nilai luhur bangsa, yang diwujudkan antara lain: (1) mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui kegiatan penelitian bidang pendidikan teknik dengan metode ilmiah dan mempublikasikan hasilnya dalam jurnal atau forum ilmiah. (2) mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen teknis secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mempublikasikan melalui media massa, (3) mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pendidikan dan pelatihan vokasional di bidang teknik elektro berlandaskan kajian ilmiah dan nilai humaniora, (4) mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan alumni, rekan kerja, komunitas/ asosiasi keahlian teknik elektro atau serumpun, dan (5) mampu meningkatkan kapasitas diri secara berkelanjutan melalui pengembangan profesional.

(12)

ilmiah dalam tugas kelembagaan yang menjadi tanggungjawabnya secara institusional dan antar lembaga nasional, dan (4) memiliki komitmen, loyalitas, integritas, jujur, dan disiplin untuk melaksanakan tugas manajerial yang dibebankan dalam skala kelembagaan dan antar lembaga.

Arah pengembangan pendidikan S-2 PTE PPs UNY di atas diharapkan mampu meningkat kualitas pendidikan di Indonesia. Karena kualitas pendidikan merupakan faktor penting bagi kemajuan suatu negara. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Untuk mencapai harapan ini diperlukan peranserta stakeholder, sinergitas dan kemitraan antara pemerintah dan lembaga pendidikan agar tercapai adanya relevansi program pendidikan dengan tuntutan masyarakat. Untuk mencapai arah pengembangan pendidikan S-2 PTE PPs UNY ini perlu dilakukan kajian secara seksama relevan program pendidikan yang telah disusun dengan realitas kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan pasar kerja agar dapat diketahui keterkaitan dan kesepadanannya (link and match).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah relevansi pengembangan Kurikulum Program Studi S-2 PTE PPs UNY dengan tuntutan stakeholder dan pasar kerja?

2. Bagaimanakah kualitas isi program pada Kurikulum S-2 PTE PPs UNY ditinjau dari capaian kompetensi dan kesesuaian kualifikasi dengan pasar kerja?

3. Bagaimanakah kualitas implementasi pembelajaran program S-2 PTE PPs UNY untuk pembentukan capaian kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan pasar kerja?

C. Tujuan Penelitian

(13)

1. Mengetahui relevansi pengembangan Kurikulum Program Studi S-2 PTE PPs UNY dengan tuntutan stakeholder dan pasar kerja,

2. Mengetahui kualitas isi program Kurikulum S-2 PTE PPs UNY ditinjau dari capaian kompetensi dan kesesuaian kualifikasi dengan pasar kerja,

3. Mengetahui implementasi pembelajaran program S-2 PTE PPs UNY untuk pembentukan capaian kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan pasar kerja,

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi, antara lain: 1. Untuk bahan pertimbangan peninjauan kembali dalam merencanakan,

merancang, dan mengembangkan Kurikulum S-2 PTE PPs UNY yang memiliki relevansi yang tepat sesuai dengan tuntutan stakeholder dan pasar kerja,

2. Untuk melakukan peninjauan kembali (review) isi program, terutama pemilihan mata kuliah, pada Kurikulum S-2 PTE PPs UNY yang telah disusun saat ini ditinjau dari capaian kompetensi dan kesesuaian kualifikasi dengan tuntutan pasar kerja,

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan pendekatan penelitian survei terbatas. Pendekatan ini dipilih karena ingin mengumpulkan informasi dari stakeholder yang terdiri atas (1) masyarakat yang memiliki potensi sebagai calon mahasiswa S-2 PTE PPs UNY, dan (2) masyakarat yang dirancang sebagai pengguna calon lulusan S-2 PTE PPs UNY. Informasi dari stakeholder ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan, merancang, dan mengembangkan program-program pendidikan pada prodi S-2 PTE PPs.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), perguruan tinggi penyelenggara program diploma/sekolah vokasi, dan pusat/institusi/lembaga pendidikan vokasional teknik elektro di Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama memiliki keterkaitan erat dengan program Prodi S-2 PTE PPs UNY. Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 (lima) bulan dimulai bulan Juni sampai dengan Oktober 2015.

C. Obyek dan Subyek Penelitian

(15)

Tabel 2 Jumlah Subyek Penelitian

No. Jenis Subyek Lembaga Subyek Jumlah Subyek

SMK Muhamadiyah 1 Bantul 2

SMK N 1 Girisubo 1

APEI Yogyakarta 1

Global Technindo 1

LSP Gema PDKB, PT. PLN 1

Sekolah Tinggi “Akprin”, Yogyakarta 1 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional

(STTNAS) Yogyakarta

1

SMKN 2 Yogyakarta 1

SMKN 3 Yogyakarta 1

Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

1

Universitas Nusa Cendana, Kupang 1

D. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang berisi sejumlah

pernyataan dengan empat jawaban dengan nilai skor, yaitu: (1) skor 1 jika “Tidak Relevan”, (2) skor 2 jika “Kurang Relevan”, (3) skor 3 jika “Relevan”, dan (4)

(16)

Dengan mempertimbangkan metode pengumpulan data di atas, alat

pengumpulan data dalam penelitian ini berupa “angket semi tertutup” yang berisi sejumlah pernyataan terhadap tiga aspek utama, yaitu: Pengembangan Kurikulum Prodi S-2 PTE, Isi Kurikulum Prodi S-2 PTE, dan Implementasi Kurikulum S-2 PTE. Rangkuman kisi-kisi instrumen seperti pada Tabel 3, selanjutnya kisi-kisi instrumen lengkap dan angket dapat dilihat pada Lampiran 1.

Tabel 3 Rangkuman Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Aspek Dimensi

2. Karakteristik Kurikulum S-2 PTE 2. Isi Kurikulum Prodi

S-2 PTE

1. Beban studi

2. Penetapan/pemilihan mata kuliah dan beban studinya

3. Relevansi kurikulum 3. Implementasi

Kurikulum S-2 PTE

1. Proses pembelajaran/ perkuliahan 2. Penilaian pembelajaran

3. Tenaga pengajar/ dosen 4. Fasilitas pembelajaran

Validitas dan reliabilitas angket dilakukan melalui uji empirik, dimana validitas angket dilakukan dengan analisis butir dengan Pearson Product Moment sedang reliabiltas dengan Alpha Cronbach. Hasil uji validitas setiap aspek diperoleh nilai r sebagai berikut: (1) pengembangan Kurikulum S-2 PTE dengan nilai r sebesar 0,424 sampai dengan 0,722, (2) Isi Kurikulum S-2 PTE dengan nilai r sebesar 0,354 sampai dengan 0,787, dan (3) Implementasi Kurikulum S-2 PTE dengan nilai r sebesar 0,485 sampai dengan 0,811. Hasil uji validitas angket ini dapat diketahui semua butir angket dinyatakan valid karena memiliki nilai r lebih besar dari 0,3. Selanjutnya, hasil uji reliabilitas angket diketahui nilai koefisien Alpha dari ketiga aspek di atas masing-masing sebesar 0,797, 0,888, dan 0,809 yang berarti semua angket dinyatakan reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas angket secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.

(17)

E. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mengambil nilai modus dari data hasil penelitian. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memaknai gambaran data yang direpresentasikan jawaban responden atas pernyataan dan pertanyaan dalam penelitian ini. Olah data dilakukan dengan bantuan program SPSS dan Excel.

(18)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Penelitian

1. Data Pengembangan Kurikulum S-2 PTE

Data pengembangan Kurikulum S-2 PTE ini ditinjau dari dua aspek, yaitu terhadap relevansi Kurikulum Prodi S-2 PTE dan karakteristik Kurikulum S-2 PTE. Terdapat lima indikator yang terkait dengan relevansi Kurikulum S-2 PTE ini, yaitu relevansi terhadap visi, misi, tujuan, standar kompetensi lulusan (SKL), dan kompetensi di dunia kerja/ pasar kerja. Selanjutnya, terdapat empat indikator yang terkait dengan tinjauan karakteristik Kurikulum S-2 PTE, yaitu: (1) kebutuhan kompetensi pendidikan pada masa mendatang, (2) pertimbangan pada jenjang pendidikan sebelumnya (justifikasi), (3) output pembelajaran yang mencakup: keterampilan personal, sikap, dan orientasi dunia kerja, (4) outcome pembelajaran.

Tabel 4 Data Relevansi Kurikulum S-2 PTE

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

(19)

Tabel 5 Data Karakteristik Kurikulum S-2 PTE

Indikator Sangat Relevan Kategori/ Subyek PenelitianRelevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

1. Orientasi masa depan 2. Kompetensi sebelum 3. Output: (1) personal (2) Sikap

2. Data Isi Kurikulum S-2 PTE

Data tentang Isi Kurikulum S-2 PTE ini ditinjau dari tiga aspek, yaitu: beban studi, penetapan/pemilihan mata kuliah dan beban studinya, dan relevansi kurikulum. Tinjauan terhadap beban studi ini dilihat melalui dua indikator, yaitu kesesuaian dengan SNPT dan KKNI, serta beban dan lama studinya berdasarkan SNPT. Data modus beban studi ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Data Beban Sudi

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

SNPT & KKNI

Tinjauan terhadap penetapan/pemilihan mata kuliah dan beban studinya dilihat dari lima indikator penetapan kelompok mata kuliah dan beban studinya, yaitu kelompok: pascasarjana, pendukung, keahlian, pilihan, kelompok mata kuliah tugas akhir dan masing-masing dengan beban studinya. Data modus hasil penelitian terhadap penetapan kelompok mata kuliah Pascasarjana dan beban studinya dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Data Kelompok Mata Kuliah Pascasarjana dan Beban Studi

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

(20)

Data modus hasil penelitian terhadap penetapan kelompok mata kuliah Pendukung dan beban studinya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Data Kelompok Mata Kuliah Pendukung dan Beban Studi

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Kesesuaian Makul

Data modus hasil penelitian terhadap penetapan kelompok mata kuliah Keahlian dan beban studinya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Data Kelompok Mata Kuliah Keahlian dan Beban Studi

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Kesesuaian Makul

Data modus hasil penelitian terhadap penetapan kelompok mata kuliah Pilihan dan beban studinya dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Data Kelompok Mata Kuliah Pilihan dan Beban Studi

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Kesesuaian Makul

Data modus hasil penelitian terhadap penetapan kelompok mata kuliah Tugas Akhir dan beban studinya dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Data Kelompok Mata Kuliah Tugas Akhir dan Beban Studi

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

(21)

Selanjutnya, data modus hasil penelitian terhadap relevansi kurikulum S-2 PTE terhadap perkembangan teknologi dan pasar kerja dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Data Relevansi Kurikulum S-2 PTE

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Teknologi

3. Data Implementasi Kurikulum S-2 PTE

Data yang terkait dengan implementasi Kurikulum S-2 PTE ditinjau dari empat aspek yang meliputi: proses pembelajaran/ perkuliahan, penilaian pembelajaran/ perkuliahan, tenaga pengajar/ dosen, dan fasilitas pembelajaran. Aspek proses pembelajaran ditunjukkan melalui tiga indikator, yaitu pembelajaran teori, praktik, dan lapangan. Aspek penilaian perkuliahan dilihat melalui empat indikator, yaitu penilaian teori, praktik, lapangan, dan uji kompetensi. Aspek tenaga dosen ditinjau melalui empat indikator, yang mencakup latar belakang pendidikan dosen, keahlian yang relevan dengan bidang teknik elektro, keahlian bidang pendidikan vokasional, dan pengalaman mengajar. Selanjutnya, aspek fasilitas pembelajaran dilihat dari lima indikator yang terkait dengan fasilitas pembelajaran teori, praktik, perpustakaan, fasilitas umum, dan internet.

Data modus hasil penelitian terkait dengan proses perkuliahan dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Data Proses Perkuliahan

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Teori

(22)

Tabel 14 Data Penilaian Perkuliahan

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Teori

Data modus hasil penelitian terkait dengan tenaga dosen dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Data Tenaga Dosen

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Pendidikan

Data modus hasil penelitian terkait dengan fasilitas pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Data Fasilitas Pembelajaran/Perkuliahan

Indikator

Kategori/ Subyek Penelitian

Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan

Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi Camhs Institusi

Kuliah (Teori)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengembangan Kurikulum S-2 PTE

(23)

a. Relevansi Kurikulum S-2 PTE

Data hasil penelitian terkait dengan relevansi Kurikulum S-2 PTE yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 6.

Gambar 6 Relevansi Kurikulum S-2 PTE

Secara keseluruhan, relevansi Kurikulum S-2 PTE ditinjau dari visi, misi, tujuan, standar kompetensi lulusan (SKL), dan tuntutan pasar kerja menurut calon/

bakal pengguna lulusan (55,6%) termasuk dalam kategori “sangat relevan”,

sedangkan menurut calon/ bakal mahasiswa (53,8%) termasuk kategori “relevan”. Meskipun demikian, relevansi Kurikulum S-2 PTE ini secara keseluruhan dinilai

masih “kurang relevan” sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4, dimana hanya

sebagian kecil 1,5 % oleh calon/ bakal mahasiswa dan 8,9% oleh calon pengguna lulusan.

Gambar 6 dapat dimaknai bahwa Kurikulum S-2 PTE memiliki relevansi yang kuat ditinjau dari visi, misi, tujuan, SKL, dan tuntutan pasar kerja, yang dibuktikan adanya keterkaitan kecenderungan jawaban calon/ bakal mahasiswa

dengan kategori “relevan” dan “sangat relevan” oleh institusi calon/bakal

(24)

b. Karakteristik Kurikulum S-2 PTE

Data hasil penelitian terkait dengan karakteristik Kurikulum S-2 PTE dapat digambarkan melalui Gambar 7.

Gambar 7 Karakteristik Kurikulum S-2 PTE

Karakteristik Kurikulum S-2 PTE ditinjau dari orientasi masa depan, kompetensi jenjang pendidikan sebelumnya, output pembelajaran yang meliputi: personal, sikap, dan tuntutan dunia kerja menurut sebagian calon/ bakal insitusi pengguna lulusan (50,0%) termasuk dalam kategori “sangat relevan”, sedangkan menurut sebagian calon/ bakal mahasiswa (61,5%) termasuk kategori “relevan”. Tetapi, karakteristik Kurikulum S-2 PTE ini secara keseluruhan dinilai masih

“kurang relevan” sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4, dimana hanya sebagian

kecil 0,6 % oleh calon/ bakal mahasiswa dan 7,4% oleh calon pengguna lulusan. Gambar 7 dapat dinyatakan secara keseluruhan bahwa Kurikulum S-2 PTE sesuai ciri pendidikan vokasi yang dibuktikan adanya keterkaitan kecenderungan

jawaban calon/ bakal mahasiswa dengan kategori “relevan” dan “sangat relevan”

(25)

S-2 PTE ini diharapkan dapat membantu lulusan dalam menyesuaikan kompetensi yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan di dunia kerja.

2. Isi Kurikulum S-2 PTE

Data hasil penelitian terhadap Isi Kurikulum S-2 PTE ini dapat dijelaskan melalui tiga aspek, yaitu: beban studi, penetapan/pemilihan mata kuliah dan beban studinya, dan relevansi kurikulum. Hasil penelitian terhadap masing-masing aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Beban Studi

Data hasil penelitian terkait dengan beban studi pada Prodi S-2 PTE yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 8.

Gambar 8 Beban Studi Prodi S-2 PTE

Gambar 8 dapat diketahui bahwa Kurikulum S-2 PTE dikembangkan dengan mempertimbangkan SNPT dan KKNI sebagaimana dinyatakan sebagian calon mahasiswa (61,5%) termasuk “relevan, sedangkan sebagian institusi calon pengguna (55,6%) menyatakan “sangat relevan”. Demikian halnya dengan beban dan lama studi yang telah ditetapkan dalam Kurikulum S-2 PTE, dimana sebagian

calon mahasiswa (53,8%) menyatakan “relevan, sedangkan sebagian besar

(26)

ditunjukkan pada Tabel 6 masih dinilai “kurang relevan” oleh sebagian kecil 3,8% oleh calon/ bakal mahasiswa dan 11,1% oleh calon pengguna lulusan.

b. Penetapan Kelompok Mata Kuliah 1). Kelompok Mata Kuliah Pascasarjana

Data hasil penelitian terkait dengan penetapan/ pemilihan kelompok mata kuliah Pascasarjana dalam Kurikulum S-2 PTE yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 9.

Gambar 9 Penetapan/Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Pascasarjana Gambar 9 dapat diketahui bahwa penetapan kelompok mata kuliah Pascasarjana sesuai harapan stakeholder, meskipun secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 7 masih dinilai “kurang relevan” oleh sebagian kecil 2,6% dari calon/ bakal mahasiswa dan 11,1% oleh calon pengguna lulusan.

Data di atas dinyatakan sebagian calon mahasiswa memberi penilaian

(27)

2). Kelompok Mata Kuliah Vokasional

Data hasil penelitian terkait dengan penetapan/ pemilihan kelompok mata kuliah Vokasional dalam Kurikulum S-2 PTE yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 10.

Gambar 10 Penetapan/Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Vokasional Gambar 10 dapat diketahui bahwa pemilihan kelompok mata kuliah Vokasional dan mata kuliah di dalamnya sesuai dengan tujuan program magister pendidikan vokasional. Hal ini dinyatakan sebagian calon mahasiswa memberi

penilaian “relevan” terhadap pemilihan mata-mata kuliah dalam kelompok vokasional (57,7%) dan beban studinya (69,2%), serta cocok sebagai mata kuliah keilmuan vokasional (61,5%). Selanjutnya, penilaian “sangat relevan” diberikan oleh institusi calon pengguna terhadap pemilihan mata-mata kuliah (55,6%), beban studinya (44,4%), dan sebagai mata kuliah dasar ilmu bagi program magister (44,4%). Mata kuliah dan beban studi yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu: Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Vokasional (PPV), Pengembangan Kurikulum PPV, dan Model Pembelajaran Vokasional Evaluasi Pembelajaran Vokasional dengan beban studi masing-masing 2 sks.

3). Kelompok Mata Kuliah keahlian/Keteknikan

(28)

Gambar 11 Penetapan/Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Keteknikan Gambar 11 dapat diketahui bahwa pemilihan kelompok mata kuliah keteknikan dan mata kuliah di dalamnya sesuai dengan tujuan program magister pendidikan teknik elektro, meskipun secara keseluruhan sebagaimana

ditunjukkan pada Tabel 9 masih dinilai “kurang relevan” oleh sebagian kecil 1,0% dari calon/ bakal mahasiswa dan 8,3% oleh calon pengguna lulusan.

Data di atas dapat dinyatakan sebagian calon mahasiswa memberi penilaian

“relevan” terhadap pemilihan mata-mata kuliah dalam kelompok keteknikan (61,5%) dan beban studinya (53,8%), serta cocok sebagai mata kuliah keteknikan untuk pendidikan dan pelatihan vokasional masing-masing sebesar 69,2% dan 73,1%. Selanjutnya, penilaian “sangat relevan” diberikan oleh institusi calon pengguna terhadap pemilihan mata-mata kuliah (66,7%), beban studinya (55,6%), dan sebagai mata kuliah keteknikan pada pendidikan dan pelatihan vokasional (66,7% dan 44,4%). Mata kuliah dan beban studi yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu: Sistem Tenaga Listrik, Manajemen Energi Listrik, Sistem Otomasi, Sistem Proteksi Listrik, dan Pemanfaatan Energi Listrik dengan beban studi masing-masing 2 sks.

4). Kelompok Mata Kuliah Pilihan

(29)

Gambar 12 Penetapan/Pemilihan Kelompok Mata Kuliah Pilihan

Gambar 12 dapat diketahui bahwa penetapan kelompok mata kuliah pilihan mendukung kelompok mata kulihan vokasional dan keteknikan. Hal ini

dinyatakan sebagian calon mahasiswa memberi penilaian “relevan” terhadap

pemilihan mata-mata kuliah dalam kelompok pilihan (65,4%) dan beban studinya (53,8%). Selanjutnya, penilaian yang sama “sangat relevan” dan “relevan” diberikan oleh institusi calon pengguna terhadap pemilihan mata-mata kuliah (33,4%), beban studinya (44,4%).. Mata kuliah dan beban studi yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu: Desain e-Instruksio-nal, Kepemimpinan Pendidikan dan Pelatihan Vokasional, Pengembangan Keprofesionalan Pendidik Vokasional, Psikologi Vokasional, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kelistrikan, dan Manajemen Laboratorium Vokasional Teknik Elektro dengan beban studi masing-masing 2 sks.

5). Kelompok Mata Kuliah Tugas Akhir

Data hasil penelitian terkait dengan penetapan/ pemilihan kelompok mata kuliah tugas akhir dalam Kurikulum S-2 PTE yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 13.

(30)

Gambar 13 dapat diketahui bahwa penetapan kelompok mata kuliah tugas akhir merupakan bagian pokok dan integral untuk menyelesaikan program magister PTE. Hal ini dinyatakan sebagian calon mahasiswa memberi penilaian

“sangat relevan” dan “relevan” terhadap pemilihan mata-mata kuliah dalam kelompok tugas akhir (50,0%) dan beban studinya (50,0%). Selanjutnya, penilaian

“sangat relevan” diberikan oleh institusi calon pengguna terhadap pemilihan mata-mata kuliah (66,7%), beban studinya (88,9%). Mata kuliah dan beban studi yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu: Proposal Tesis 1 sks, Seminar Proposal Tesis 2 sks, Tesis 6 sks, dan Penulisan Karya Ilmiah 1 sks.

c. Relevan Kurikulum S-2 PTE

Data hasil penelitian terkait dengan relevansi isi Kurikulum S-2 PTE terhadap perkembangan teknologi dan dunia kerja yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 14. Menurut calon/ bakal calon/ bakal mahasiswa, Kurikulum S-2 PTE

termasuk “relevan” dalam mempertimbangkan perkembangan teknologi (53,8%) dan pasar kerja (61,5%), sedangkan menurut calon/ bakal pengguna lulusan juga

memberi penilaian “relevan” untuk perkembangan teknologi (55,6%) dan pasar kerja (77,8%).

Gambar 14 Relevansi Kurikulum S-2 PTE

Gambar 14 dapat dimaknai bahwa Kurikulum S-2 PTE memiliki relevansi yang kuat terhadap perkembangan teknologi dan pasar kerja, meskipun secara

keseluruhan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 12 masih dinilai “kurang

(31)

Data di atas dapat dimaknai bahwa Kurikulum S-2 PTE adaptif terhadap tuntutan teknologi dan dunia kerja. Dengan demikian, kompetensi lulusan Prodi S-2 PTE diharapkan akan dapat dengan mudah melakukan penyesuaian dalam dunia kerja.

3. Implementasi Kurikulum S-2 PTE

Data hasil penelitian terhadap Implementasi Kurikulum S-2 PTE ini dapat dijelaskan melalui empat aspek, yaitu: proses pembelajaran, penilaian, tenaga dosen, dan fasilitas. Hasil penelitian terhadap masing-masing aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Proses Pembelajaran/Perkuliahan

Data hasil penelitian terkait dengan implementasi proses perkuliahan pada Prodi S-2 PTE yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 15.

Gambar 15 Implementasi Proses Perkuliahan

Gambar 15 dapat diketahui bahwa proses pembelajaran teori, praktik, dan lapangan masih diperlukan dalam penyelenggaraan program S-2 PTE. Hal ini

dinyatakan sebagian calon mahasiswa memberi penilaian “relevan” terhadap

pembelajaran teori (61,5%), praktik (61,5%), dan lapangan (46,2%). Selanjutnya,

penilaian “sangat relevan” diberikan oleh institusi calon pengguna terhadap proses pembelajaran praktik (55,6%) dan lapangan (66,7%), sedangkan penilaian

(32)

ditunjukkan pada Tabel 13 masih dinilai “kurang relevan” oleh sebagian kecil 2,5

% dari calon/ bakal mahasiswa dan 7,4% oleh calon pengguna lulusan.

b. Penilaian Pembelajaran/Perkuliahan

Data hasil penelitian terkait dengan penilaian pembelajaran pada Prodi S-2 PTE yang diperoleh calon/ bakal mahasiswa dan calon/ bakal pengguna lulusan dapat digambarkan melalui Gambar 16.

Gambar 16 Implementasi Penilaian Perkuliahan

Gambar 16 dapat diketahui bahwa penilaian pembelajaran teori, praktik, lapangan, uji kompetensi lulusan diperlukan dalam penyelenggaraan program S-2

PTE. Hal ini dinyatakan sebagian calon mahasiswa memberi penilaian “relevan”

terhadap penilaian teori (57,7%), praktik (50,0%), lapangan (50,0%), dan uji kompetensi lulusan (53,8%). Selanjutnya, penilaian “sangat relevan” diberikan oleh institusi calon pengguna terhadap penilaian teori (77,8%), praktik (77,8%), lapangan (66,7%), dan uji kompetensi lulusan (77,8%). Hal ini berarti penilaian secara teori, praktik, dan lapangan masih diperlukan dalam penyelenggaraan program S-2 PTE, meskipun secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan pada

Tabel 14 masih dinilai “kurang relevan” oleh sebagian kecil 1,9% dari calon/

bakal mahasiswa dan 8,3% oleh calon pengguna lulusan.

c. Tenaga Dosen S-2 PTE

(33)

Gambar 17 Tenaga Dosen S-2 PTE

Gambar 17 dapat diketahui bahwa program S-2 PTE memenuhi syarat ditinjau dari kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya, meskipun secara

keseluruhan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 15 masih dinilai “kurang relevan” oleh sebagian kecil 1,9% dari calon/ bakal mahasiswa.

Lebih lanjut, Gambar 17 dapat diketahui sebagian calon mahasiswa dengan

memberi penilaian “sangat relevan” terhadap latar belakang pendidikan (53,8%)

yang pendidikan S-3, memiliki keahlian teknik (57,7%), keahlian vokasional (50,0%), dan memiliki pengalaman mengajar yang memadai (61,5%). Tetapi, bagi institusi calon pengguna memberikan penilaian yang bervariasi dan tidak semua responden memberikan jawaban. Hal ini dapat dipahami karena dalam FGD, responden belum mengenal secara pasti personil tenaga dosen pada Prodi S-2 PTE. Dari sebagai kecil responden dapat diketahui kecenderungan bahwa pendidikan dosen S-2 PTE relevan (22,2%), memiliki keahlian teknik yang sangat relevan (11,1%), memiliki keahlian vokasional yang sangat relevan (22,2%), dan memiliki pengalaman mengajar yang sangat relevan (11,1%). Hal ini berarti bahwa sosialisasi tenaga dosen S-2 PTE kepada masyarakat melalui berbagai media perlu dilakukan agar lebih dikenal stakeholder.

d. Fasilitas Prodi S-2 PTE

(34)

Gambar 18 Fasilitas Perkuliahan

Gambar 18 dapat diketahui bahwa fasilitas dalam mendukung perkuliahan S-2 PTE memenuhi syarat, meskipun secara keseluruhan sebagaimana

ditunjukkan pada Tabel 16 masih dinilai “kurang relevan” oleh sebagian kecil

2,3% dari calon/ bakal mahasiswa dan 4,4% oleh calon pengguna lulusan.

Gambar 18 dapat dinyatakan bahwa sebagian calon mahasiswa dengan

memberi penilaian “relevan” terhadap fasilitas perkuliahan teori (50,0%), praktik

(50,0%), perpustakaan (53,8%), fasilitas umum (69,2%), dan internet (50,0%). Sebagaimana penilaian pada tenaga dosen, institusi calon pengguna memberikan penilaian yang bervariasi dan tidak semua responden memberikan jawaban. Dari sebagai kecil responden dapat diketahui kecenderungan memiliki fasilitas perkuliahan teori yang sangat relevan (22,2%), fasilitas praktik yang relevan (22,2%), perpustakaan yang relevan (22,2%), fasilitas umum yang relevan (11,1%), dan fasilitas internet yang sangat relevan (11,1%). Hal ini mengindikasikan bahwa fasilitas pembelajaran S-2 PTE perlu memperoleh perhatian dan diperkenalkan kepada masyarakat melalui berbagai media, terutama website UNY.

Berdasarkan uraian di atas, secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa pengembangan Kurikulum S-2 PTE termasuk dalam kategori “relevan” menurut responden calon/ bakal mahasiswa S-2 PTE (58,0%) dan termasuk dalam ketegori

“sangat relevan” menurut responden calon pengguna atau institusi pengguna

lulusan (52,5%). Isi Kurikulum S-2 PTE termasuk dalam kategori “relevan” menurut responden calon/ bakal mahasiswa S-2 PTE (61,1%) dan termasuk dalam

(35)

dalam kategori “relevan” menurut responden calon/ bakal mahasiswa S-2 PTE (50,0%), tetapi bagi sebagian kecil responden calon pengguna atau institusi

(36)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data penelitian, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, program pendidikan S-2 PTE PPs UNY memiliki relevansi dengan tuntutan stakeholder dan pasar kerja, yang ditunjukkan melalui pengembangan Kurikulum S-2 PTE termasuk dalam kategori “relevan” menurut responden calon/ bakal mahasiswa S-2 PTE (58,0%), selanjutnya disebut “Pengguna I”, dan termasuk dalam ketegori “sangat relevan” menurut responden calon pengguna atau institusi pengguna lulusan (52,5%) selanjutnya disebut “Pengguna II”. Relevansi pengembangan Kurikulum S-2 PTE ini dapat pula diketahui melalui dua aspek yang melingkupinya, yaitu: relevansi kurikulum dan karakteristik dari Kurikulum S-2 PTE. Kedua aspek tersebut sebagaimana dinyatakan masing-masing Pengguna I dan II bahwa relevansi Kurikulum S-2 PTE 53,8% termasuk

“relevan” dan 55,6% termasuk “sangat relevan”, selanjutnya karakteristik Kurikulum S-2 PTE termasuk 61,5% termasuk “relevan” dan 50,0% termasuk

“sangat relevan”.

Kedua, isi program S-2 PTE PPs UNY, berdasarkan mata-mata kuliah di dalam Kurikulum S-2 PTE, telah memenuhi syarat ditinjau dari capaian kompetensi dan kesesuaian kualifikasi dengan pasar kerja. Hal ini dapat diketahui dari Isi Kurikulum S-2 PTE termasuk dalam kategori “relevan” menurut Pengguna I (61,1%) dan termasuk dalam ketegori “sangat relevan” Pengguna II (51,2%). Kesesuaian Kurikulum S-2 PTE ini dapat pula diketahui melalui tiga aspek yang melingkupinya, yaitu: beban dan lama studi, pemilihan kelompok mata kuliah, dan relevansi Kurikulum S-2 PTE. Ketiga aspek tersebut sebagaimana dinyatakan masing-masing Pengguna I dan II bahwa beban dan lama studi S-2 PTE 57,7% termasuk “relevan” dan 66,7% termasuk “sangat relevan”,

pemilihan kelompok mata kuliah 62,1% termasuk “relevan” dan 54,0% termasuk “sangat relevan”, dan relevansi Kurikulum S-2 PTE termasuk 57,7% termasuk

(37)

Ketiga, implementasi pembelajaran program S-2 PTE PPs UNY memenuhi syarat untuk pembentukan capaian kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Hal ini dapat diketahui dari implementasi Kurikulum S-2

PTE termasuk dalam kategori “relevan” menurut Pengguna I (50,0%), tetapi bagi sebagian kecil Pengguna II (33,3%) termasuk dalam ketegori “sangat relevan”. Kesesuaian implementasi Kurikulum S-2 PTE ini dapat pula diketahui melalui empat aspek yang melingkupinya, yaitu: proses perkuliahan, penilaian pembelajaran, tenaga dosen, dan fasilitas perkulihan. Keempat aspek tersebut sebagaimana dinyatakan masing-masing Pengguna I dan II bahwa proses perkuliahan S-2 PTE 56,4% termasuk “relevan” dan 48,2% termasuk “sangat

relevan”, penilaian pembelajaran 51,9% termasuk “relevan” dan 75,0% termasuk

“sangat relevan”, tenaga dosen 54,8% termasuk “sangat relevan” dan sebagian kecil 13,9% termasuk “sangat relevan”, serta fasilitas pembelajaran S-2 PTE termasuk 53,1% termasuk “relevan” dan sebagian kecil 11,1 termasuk “relevan”.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana diuraikan di atas, beberapa saran dapat disampaikan sebagai berikut.

1. Perlu dilakukan peninjauan kembali secara periodik terhadap Kurikulum S-2 PTE agar memiliki relevansi dan karakteristik sesuai dengan tuntutan stakeholder dan pasar kerja.

2. Perlu dilakukan optimalisasi isi Kurikulum S-2 PTE agar sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang diharapkan dunia kerja.

3. Perlu dilakukan publikasi terhadap potensi tenaga dosen S-2 PTE agar lebih dikenal masyarakat.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, E. dan Indriani, E. (2006). Membina Kompetensi Ekonomi. Jakarta: Grasindo.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Tim Sosialisasi KKNI. (2012). Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia: Indonesian Qualification Framework. Disampaikan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2008). Buku Panduan Pengembangan

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah Alternatif Penyusunan Kurikulum). Jakarta: Direktorat Akademik Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2014). Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Gilarso. (2003). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.

Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Muniarti dan Usman, Nasir. (2009). Implementasi Manajemen Stratejik dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Panduan Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT). DIKTI 2006.

Perpres. (2012). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Jakarta, Indonesia: Presiden Republik Indonesia.

PPs UNY. (2015). Panduan Akademik Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: PPs UNY.

Standards and Guidelines for Quality Assurance in the European Higher Education Area.

Gambar

Tabel 2 Jumlah Subyek Penelitian
Tabel 3 Rangkuman Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 5 Data Karakteristik Kurikulum S-2 PTE
Tabel 11 Data Kelompok Mata Kuliah Tugas Akhir dan Beban Studi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tetal benang kain poliester mempengaruhi hasil jadi ecoprint bunga kenikir (cosmos suphureus) pada scarf yang ditinjau dari

Evaluasi penggunaan alat elektronik dalam kelas ini dilakukan dengan kelas yang memiliki kesamaan dalam menggunakan alat elektronik. Alat elektronik yang dimaksud adalah RFID

[r]

Pada penyimpanan lestari paket limbah diskenario berkontak dengan air tanah sehingga terdapat kemungkinan pelepasan radionuklida ke lingkungan sekitar fasilitas penyimpanan.

Sehubungan dengan ketentuan III.3.4.dan III.3.5 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, dengan ini Direksi PT Perusahaan Gas Negara

Pokja ULP Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional bermaksud mengadakan :. Pekerjaan : Pengadaan

Karena tidak ada kejelasan kelanjutan dari Tax Amnesty 2.. Kecurigaan ada dari kalangan pengusaha dan

Perkembangan teknologi informasi di manfaatkan untuk membangun sebuah aplikasi kepariwisataan Raja Ampat berbasis multimedia pada perangkat mobile, dimana aplikasi ini