• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bangunan Gedung Rumah Tinggal dengan Kayu Laminated Veneer Lumber.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Bangunan Gedung Rumah Tinggal dengan Kayu Laminated Veneer Lumber."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BANGUNAN GEDUNG RUMAH TINGGAL

DENGAN KAYU LAMINATED VENEER LUMBER

YANUAR SIDHARTA NRP:1121052

Pembimbing : Dr. YOSAFAT AJI PRANATA, S.T., M.T.

ABSTRAK

Kebutuhan rumah tinggal di Indonesia sangat besar, untuk mengejar target dibutuhkan suatu sistem alternatif konstruksi bangunan yang mudah dan cepat pembangunannya. Salah satu bahan bangunan yang dapat diaplikasikan secara cepat dan sumbernya dapat diperbaharui adalah bahan kayu. Bahan kayu dapat diproduksi dari jenis kayu yang cepat tumbuh melalui (Hutan Tanaman Industri) HTI sesuai dengan rencana kebutuhan ke depan. Salah satu alternatif kayu olahan yang dikaji dalam kegiatan ini adalah Laminated Veneer Lumber (LVL). Masalah utama yang ada dalam analisis ini adalah susunan bresing harus dibuat sedemikian rupa agar menghasilkan kekakuan struktur bangunan rumah kayu yang lebih kaku dibandingkan dengan data sekunder. Dalam kegiatan penelitian ini dilakukan kajian terhadap alternatif susunan bresing baik untuk bangunan Tipe (Rumah Instan Kayu) R maupun bangunan Tipe T.

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah melakukan analisis struktur untuk mempelajari perilaku kekakuan bangunan gedung kayu baik Tipe R (satu lantai) maupun Tipe T (dua lantai) serta membandingkan hasil perilaku kekakuan struktur bangunan gedung kayu tersebut terhadap data sekunder hasil penelitian [Rusli, 2014].

Hasil dari penelitian tugas akhir ini memberikan alternatif bangunan yang memiliki kekakuan lebih tinggi dibandingkan bangunan yang dibahas dari sumber literatur. Untuk bangunan tidak bertingkat, alternatif bangunan dengan modifikasi bentuk dan susunan bresing yang diusulkan dalam tugas akhir ini memiliki kekakuan lebih tinggi -13,64% sampai -15% dibandingkan hasil pengujian di laboratorium (Tipe R). Sedangkan untuk bangunan bertingkat dengan modifikasi bentuk dan susunan bresing yang diusulkan dalam tugas akhir ini memiliki kekakuan lebih tinggi -94,49% sampai -96,86% dibandingkan hasil penelitian sebelumnya (data sekunder, Tipe T).

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ANALYSIS OF RESIDENTIAL BUILDINGS

WITH LAMINATED VENEER LUMBER WOOD

YANUAR SIDHARTA NRP: 1121052

Supervisor : Dr. YOSAFAT AJI PRANATA, S.T., M.T.

ABSTRACT

Residential needs in Indonesia is very large, the target needed to pursue an alternative system of building construction that is easy and fast development. One of the building materials that can be applied quickly is a renewable source of wood material. Wood can be produced from fast-growing timber species through timber according to plan future needs. One alternative wood studied in this activity is Laminated Veneer Lumber (LVL). The main problems that exist in this analysis is bracing arrangement must be made in order to produce the structural rigidity of building wooden house more rigid than the secondary data. In this research activities carried out studies on the composition of bracing good alternative for building types (Instant Home Wood) R or the T type building.

The purpose of this essay is to analyze the structure to study the behavior of building wood stiffness both types R (one floor) as well as the type of the T (two floors) and to compare the results of behavioral rigidity of the structure of the wooden building from the secondary data research [Rusli, 2014].

The results of this research provide an alternative building which has a higher stiffness than the buildings are covered from literature sources. For non-storey building, an alternative to building the shape and arrangement bresing modifications proposed in this essay has higher stiffness -13,64% to -15% compared to the results of laboratory tests (R type). While for multi-storey buildings with a modification of the shape and bresing arrangement proposed in this essay has higher stiffness -94,49% to -96,86% compared to the results of previous research (secondary data, T type).

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Surat Keterangan Tugas Akhir... ii

Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir... iii

Lembar Pengesahan... iv

Pernyataan Orisinalitas Laporan Tugas Akhir... v

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian... vi

Kata Pengantar... vii

1.2 Tujuan Penelitian... 6

1.3 Ruang Lingkup Penelitian... 6

1.4 Sistematika Penulisan... 7

1.5 Metodologi Penelitian... 7

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR... 9

2.1 Kayu... 9

2.1.1 Kayu Solid... 14

2.1.2 Kayu LVL... 14

2.2 Bangunan Gedung Kayu... 15

2.2.1 Bangunan Kayu Tanpa Bresing... 16

2.2.2 Bangunan Kayu Dengan Bresing... 17

2.2.3 Bresing... 18

2.3 Pembebanan... 19

2.3.1 Beban Gravitasi... 20

2.3.2 Beban Gempa... 22

2.4 Analisis Riwayat Waktu... 23

2.4.1 Dasar Teori... 23

2.4.2 Rekaman Gempa El Centro... 24

2.5 Pengujian Eksperimental Di Laboratorium... 29

2.6 SAP2000 Software... 39

BAB 3 STUDI KASUS GEDUNG SATU LANTAI DAN PEMBAHASAN... 41

3.1 Data Bangunan dan Material... 41

3.2 Data Sekunder Hasil Pengujian Laboratorium... 44

3.3 Pemodelan Rumah Dengan SAP2000... 44

(4)

Universitas Kristen Maranatha BAB 4 STUDI KASUS GEDUNG DUA LANTAI DAN PEMBAHASAN. 59

4.1 Data Bangunan... 59

4.2 Data Bahan Material... 66

4.3 Pemodelan Rumah... 66

4.4 Pembahasan... 69

4.4.1 Peralihan dan Drift... 69

4.4.2 Displacement... 76

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 79

5.1 Kesimpulan... 79

5.2 Saran... 79

Daftar Pustaka... 80

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 1... 2

Gambar 1.2 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 2... 2

Gambar 1.3 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 3... 3

Gambar 1.4 Rumah eco... 3

Gambar 1.9 Bagan Alir Penelitian Tugas Akhir... 8

Gambar 2.1 Rumah Kayu Modern Minimalis Tanpa Bresing... 16

Gambar 2.2 Rumah Kayu Minimalis Tanpa Bresing... 16

Gambar 2.3 Rumah Kayu Dengan Bresing... 17

Gambar 2.4 Rumah Kayu Dengan Bresing di Jepang... 17

Gambar 2.5 Grafik Rekaman Gempa El Centro... 29

Gambar 2.6 Denah dan Potongan Rumah LVL Laboratorium... 30

Gambar 2.7 Proses Pembuatan Model Bangunan Di Laboratorium... 31

Gambar 2.8 Gambar Rencana Pola Pembebanan... 32

Gambar 2.9 Set-up Pembebanan Model Uji Bangunan... 33

Gambar 2.10 Set-up Alat Ukur Lendutan (LVDT)... 34

Gambar 2.11 Proses Pengujian Di Laboratorium... 35

Gambar 2.12 Kurva Hysteresis Hubungan Beban dan Lendutan Hasil Uji Dinding dan Bangunan... 37

Gambar 2.13 Kurva Hubungan Beban dan Perpindahan Bangunan... 39

Gambar 3.1 Model Bangunan LVL (3D)... 41

Gambar 3.2 Model Bangunan Uji Coba Tipe R... 41

Gambar 3.3 Denah Tampak Depan Bangunan Tipe R... 42

Gambar 3.4 Denah Tampak Belakang Bangunan Tipe R... 42

Gambar 3.5 Denah Tampak Samping Bangunan Tipe R... 42

Gambar 3.6 Denah Tampak Dinding Tengah Bangunan Tipe R... 43

Gambar 3.7 Denah Sloof dan Pondasi Bangunan Tipe R... 43

Gambar 3.8 Model 3D (validasi) Hasil Run Program SAP2000 Tipe R... 44

Gambar 3.9 Tampak Depan (validasi) Hasil Run Program SAP2000 Tipe R. 45 Gambar 3.10 Tampak Belakang (validasi)Hasil Run Program SAP2000 Tipe R... 45

Gambar 3.11 Tampak Dinding Tengah (validasi) Hasil Run Program SAP2000 Tipe R... 45

Gambar 3.12 Tampak Atas (validasi) Hasil Run Program SAP2000 Tipe R.... 46

Gambar 3.13 Model 3D Hasil Run Program SAP2000 Tipe R Dengan Modifikasi Bresing... 46

Gambar 3.14 Tampak Depan Hasil Run Program SAP2000 Tipe R Dengan Modifikasi Bresing... 47

(6)

Universitas Kristen Maranatha Gambar 3.16 Tampak Dinding Tengah Hasil Run Program SAP2000 Tipe R

Dengan Modifikasi Bresing... 47

Gambar 3.17 Tampak Atas Hasil Run Program SAP2000 Tipe R Dengan Modifikasi Bresing... 48

Gambar 3.18 Pembuatan Grid... 48

Gambar 3.19 Memasukkan Data Material... 49

Gambar 3.20 Memasukkan Data Material Kayu LVL Sengon... 49

Gambar 3.21 Memasukkan Data Material Panel Dinding Plywood... 50

Gambar 3.22 Pembuatan Balok, Kolom, dan Bresing Beserta Ukurannya... 50

Gambar 3.23 Pembuatan Balok Beserta Ukurannya... 51

Gambar 3.24 Pembuatan Kolom Beserta Ukurannya... 51

Gambar 3.25 Pembuatan Bresing Beserta Ukurannya... 52

Gambar 3.26 Pembuatan Panel Dinding Plywood... 52

Gambar 3.27 Pemilihan Jenis Frame... 53

Gambar 3.28 Penggambaran Panel Dinding... 53

Gambar 3.29 Pembuatan Load Patterns... 53

Gambar 3.30 Pilih Perletakan Jepit... 54

Gambar 3.31 Pilih Kesembilan Titik Joint Pada Elevasi +3,00 m... 54

Gambar 3.32 Masukkan Besar Gaya... 55

Gambar 3.33 Tampilan Gaya yang Sudah Diberikan Pada Kesembilan Titik Joint Pada Elevasi +3,00 m... 55

Gambar 3.34 Jalankan Analisa Program SAP2000... 56

Gambar 3.35 Tabel Joint Displacements... 56

Gambar 3.36 Rentang Bentang yang Ditinjau Pada Kurva Hysteresis Hubungan Beban dan Lendutan Hasil Uji Dinding dan Bangunan... 57

Gambar 4.1 Model 3D Bangunan Tipe T... 59

Gambar 4.2 Tampak Depan Bangunan Tipe T... 60

Gambar 4.3 Tampak Belakang Bangunan Tipe T... 60

Gambar 4.4 Tampak Samping Bangunan Tipe T... 60

Gambar 4.5 Denah Lantai 1 Bangunan Tipe T... 61

Gambar 4.6 Denah Plafond Bangunan Tipe T... 61

Gambar 4.7 Model 3D Bangunan Tipe A... 61

Gambar 4.8 Tampak Depan Bangunan Tipe A... 62

Gambar 4.9 Tampak Belakang Bangunan Tipe A... 62

Gambar 4.10 Tampak Samping Bangunan Tipe A... 62

Gambar 4.11 Denah Lantai 1 Bangunan Tipe A... 63

Gambar 4.12 Denah Plafond Bangunan Tipe A... 63

Gambar 4.13 Model 3D Bangunan Tipe B... 63

Gambar 4.14 Tampak Depan Bangunan Tipe B... 64

Gambar 4.15 Tampak Belakang Bangunan Tipe B... 64

Gambar 4.16 Tampak Samping Bangunan Tipe B... 64

Gambar 4.17 Denah Lantai 1 Bangunan Tipe B... 65

Gambar 4.18 Denah Plafond Bangunan Tipe B... 65

Gambar 4.19 Bangunan Tipe T Hasil Run Gempa Arah-x SAP2000... 67

Gambar 4.20 Bangunan Tipe A Hasil Run Gempa Arah-x SAP2000... 67

Gambar 4.21 Bangunan Tipe B Hasil Run Gempa Arah-x SAP2000... 68

Gambar 4.22 Bangunan Tipe T Hasil Run Gempa Arah-y SAP2000... 68

(7)

Gambar 4.24 Bangunan Tipe B Hasil Run Gempa Arah-y SAP2000... 69

Gambar 4.25 Nomor Joint Pada Atap... 77

Gambar 4.26 Nomor Joint Pada Plafond... 77

Gambar 4.27 Nomor Joint Pada Lantai 1... 78

Gambar L3.1 Tabel Section Property Bangunan Tipe T... 91

Gambar L3.2 Tabel Section Property Bangunan Tipe A... 91

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beban Hidup Pada Lantai Gedung [SKBI-1.2.53.1987]... 20

Tabel 2.2 Koefisien Reduksi Beban Hidup [SKBI-1.2.53.1987]... 21

Tabel 2.3 Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung [SKBI-1.2.53.1987]... 22

Tabel 2.4 Rekaman Gempa El Centro... 25

Tabel 2.5 Tabel Rencana Pola Beban... 32

Tabel 2.6 Data Hubungan Beban-Lendutan Pada Puncak Dorong... 37

Tabel 2.7 Data Hubungan Beban-Lendutan Pada Puncak Tarik... 38

Tabel 2.8 Titik Krisis Hasil Uji Bangunan... 39

Tabel 3.1 Perbandingan Deformasi Bangunan Tipe R... 57

Tabel 4.1 Peralihan dan Drift Bangunan Tipe T... 70

Tabel 4.2 Peralihan dan Drift Bangunan Tipe A... 72

Tabel 4.3 Peralihan dan Drift Bangunan Tipe B... 74

Tabel 4.4 Displacement Bangunan Tipe T, Tipe A, Tipe B... 76

Tabel L1.1 Joint Displacements Tipe R (validasi) Dengan Gaya P Sebesar 11,2 KN... 83

Tabel L1.2 Joint Displacements Tipe R (validasi) Dengan Gaya P Sebesar 12,7 KN... 83

Tabel L1.3 Joint Displacements Tipe R (validasi) Dengan Gaya P Sebesar 14,1 KN... 84

Tabel L1.4 Joint Displacements Tipe R (validasi) Dengan Gaya P Sebesar 15,2 KN... 84

Tabel L1.5 Joint Displacements Tipe R (validasi) Dengan Gaya P Sebesar 18,4 KN... 85

Tabel L2.1 Joint Displacements Modifikasi Bresing Tipe R Dengan Gaya P Sebesar 11,2 KN... 87

Tabel L2.2 Joint Displacements Modifikasi Bresing Tipe R Dengan Gaya P Sebesar 12,7 KN... 87

Tabel L2.3 Joint Displacements Modifikasi Bresing Tipe R Dengan Gaya P Sebesar 14,1 KN... 88

Tabel L2.4 Joint Displacements Modifikasi Bresing Tipe R Dengan Gaya P Sebesar 15,2 KN... 88

Tabel L2.5 Joint Displacements Modifikasi Bresing Tipe R Dengan Gaya P Sebesar 18,4 KN... 89

Tabel L3.1 Jenis dan Jumlah Bresing Bangunan Tipe T... 91

Tabel L3.2 Jenis dan Jumlah Bresing Bangunan Tipe A... 92

(9)

DAFTAR NOTASI

A Nilai percepatan puncak dari percepatan muka tanah asli gempa

masukan yang diskalakan ke taraf pembebanan gempa nominal

Ao Percepatan puncak muka tanah akibat pengaruh Gempa Rencana yang

bergantung pada Wilayah Gempa dan jenis tanah tempat struktur gedung

berada.

d Nilai deformasi dari suatu struktur yang dinyatakan dalam besaran jarak.

E Modulus elastisitas kayu Laminated Veneer Lumber

Fb Kuat lentur kayu Laminated Veneer Lumber

Fc Kuat tekan kayu Laminated Veneer Lumber

Fe Kuat tumpu pasak pada kayu Laminated Veneer Lumber

Ft Kuat tarik kayu Laminated Veneer Lumber

Fyb Kuat leleh lentur Plywood

G Modulus geser kayu

P Gaya dorong, dinyatakan dalam satuan Newton.

R Faktor reduksi gempa, rasio antara beban gempa maksimum akibat

pengaruh Gempa Rencana pada struktur gedung elastik penuh dan beban

gempa nominal akibat pengaruh Gempa Rencana pada struktur gedung

daktail, bergantung pada faktor daktilitas struktur gedung tersebut; faktor

(10)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Joint Displacements Bangunan Tipe R (validasi)... 82 Lampiran 2 Tabel Joint Displacements Modifikasi Bresing Bangunan Tipe

R... 86 Lampiran 3 Perbandingan Jumlah Bresing Bangunan Tipe T Dengan Tipe A

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya pertumbuhan penduduk membuat permintaan akan bangunan

rumah dan gedung sebagai tempat tinggal, beraktifitas dan bersosialisasi bagi

masyarakat ikut meningkat sehingga kebutuhan bahan bangunan juga terus

meningkat. Jika sumber daya alam sebagai sumber bahan bangunan tidak dikelola

dengan baik maka kerusakan lingkungan hidup tidak akan terhindarkan.

Di samping kerugian lingkungan hidup seperti tersebut di atas, tentunya akan

menurunkan produksi bahan bangunan, khususnya kayu, dan pada giliran

berikutnya akan menaikkan harga kayu untuk konstruksi bangunan yang semakin

tidak terjangkau oleh masyarakat. Pada kondisi tersebut, maka dicari alternatif

lain berupa kayu olahan untuk memenuhi kebutuhan kayu. Dipilihnya kayu

olahan karena dapat diproduksi dari kayu cepat tumbuh dengan kualitas yang

rendah dan ukuran yang tidak terlalu besar yang diperoleh dari kayu hasil Hutan

Tanaman Industri (HTI) dan hutan rakyat sebagai bahan baku. Kayu olahan dapat

menggantikan fungsi kayu gergajian dalam berbagai penggunaan seperti:

komponen furniture, pintu, kusen, dapat pula ditingkatkan untuk struktur rangka

kuda-kuda dan komponen struktur bangunan kayu, yaitu untuk kolom dan balok.

Produk kayu olahan ini ternyata mempunyai sifat yang sebanding dan bahkan

melebihi sifat kayu gergajian. Sekarang produk ini sudah berkembang di Amerika,

Eropa, Jepang dan Selandia Baru. Di Indonesia produk ini masih belum begitu

dikenal walaupun sebenarnya sudah diproduksi tetapi untuk tujuan ekspor ke

Negara maju.

Dalam rangka turut membantu memasyarakatkan kayu olahan ini untuk

penggunaan dalam industri konstruksi, maka dilakukan kajian dan penelitian

penggunaan kayu olahan sebagai alternatif bahan konstruksi bangunan. Kayu

olahan yang dimaksud adalah Laminated Veneer Lumber (LVL). Kajian dilakukan

terhadap kekakuan komponen struktural yang sesuai dengan kondisi di Indonesia

(12)

Universitas Kristen Maranatha

beban horizontal siklik. Produk kayu olahan ini diperkirakan akan mempunyai

masa depan yang sangat baik. (Kajian Kayu Olahan LVL untuk Struktur

Konstruktur Bangunan - Ir. Sutadji Yuwasdiki, Dipl. E.Eng)

Laminated veneer lumber (LVL) adalah produk kayu rekayasa yang

menggunakan beberapa lapisan kayu tipis yang digabungkan dengan perekat.

LVL menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan kayu gergajian biasa,

dibuat di pabrik di bawah spesifikasi terkontrol, lebih kuat, kaku, dan lebih

seragam.

Beberapa contoh Kayu Laminated Veneer Lumber (LVL) adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 1

(sumber:http://cms.esi.info/Media/productImages/Finnforest_UK_Ltd_Kerto_Q_laminated_veneer

_lumber_2.jpg, diakses pada tanggal 28 April 2014)

Gambar 1.2 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 2

(sumber: http://www.soa.utexas.edu/matlab/search/images/product/LVL.jpg,

(13)

Gambar 1.3 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 3

(sumber: http://www.structuremag.org/images/0807-pw-2.jpg,

diakses pada tanggal 28 April 2014)

Beberapa contoh bangunan dengan menggunakan kayu Laminated Veneer Lumber

(LVL) adalah sebagai berikut:

(14)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.5 Rumah Kayu LVL

(sumber:http://www.engineeredtrusssystems.com/_client_media/item_photos/gall_379_img_52.jpg

, diakses pada tanggal 28 April 2014)

Gambar 1.6 Rumah Kayu LVL 1 (komples PU di Jl. Suling, Turangga, Bandung)

(15)

Penggunanaa kayu LVL juga dipakai untuk lumbung padi masyarakat

Sunda Baduy (Leuit) berbentuk seperti rumah panggung namun berukuran lebih

kecil, tidak berjendela, dan hanya ada satu pintu yang digunakan untuk

memasukkan dan mengeluarkan padi. Pintunya tidak terletak dekat dengan tanah

melainkan menyentuh atap sehingga dibutuhkan tangga untuk menjangkaunya.

Gabah dimasukkan bersama dengan tangkai gabah yang sengaja disisakan ketika

dipanen. Lantai Leuit dibuat dari bilah-bilah kayu yang disusun sejajar namun

tidak terlalu rapat. Pondasi yang digunakan berupa batu kali yang pipih. Dinding

Leuit berupa anyaman bambu. Penutup atap dibuat dari susunan daun sagu dan

ijuk yang dibuat dari helai daun pohon aren. Atap diikat dan dikencangkan dengan

pengikat rotan atau anyaman bambu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Lumbung_padi)

Namun pada saat ini rumah lumbung banyak digunakan untuk bangunan

vila atau bungalow. Salah satu bungalow unik berbentuk lumbung diadaptasi dari

bangunan Sambi yaitu sejenis lumbung yang terdapat di masyarakat suku Sasak di

pulau Lombok propinsi Nusa Tenggara Barat.

Lumbung adalah tempat menyimpan hasil panen antara lain padi, palawija,

dan sebagainya, sedangkan sambi adalah jenis lumbung yang berada di luar

rumah. Sama halnya dengan bangunan sambi, penginapan rumah lumbung terdiri

dari dua lantai. Pada lantai dasar rumah lumbung ini terdapat kamar mandi dan

pelataran dengan letak terpisah. Pelataran berlantai kayu di lantai dasar sedangkan

pada lantai atas terdapat ruang tidur dan teras.

(http://sokabali.blogspot.com/2013/02/rumah-tradisional-lumbung-suku-sasak.html)

Gambar 1.8 Rumah Lumbung (sumber: https://www.facebook.com/laminatedveneerlumber,

(16)

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis struktur untuk mempelajari perilaku kekakuan bangunan

gedung kayu tidak bertingkat dan bertingkat.

2. Membandingkan hasil perilaku kekakuan struktur bangunan gedung kayu

tersebut terhadap data sekunder hasil penelitian sebelumnya [Rusli, 2014].

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini dibatasi dengan ruang sebagai berikut:

1. Bangunan kayu berbasis material LVL yang ditinjau adalah rumah tidak

bertingkat (selanjutnya disebut rumah Tipe R), dan rumah bertingkat

(selanjutnya disebut rumah Tipe T).

2. Fungsi bangunan untuk tempat tinggal. Bangunan terletak di Propinsi Jawa

Barat (wilayah gempa 4 tanah keras).

3. Tipe R memiliki elevasi lantai dasar +0,00, dan elevasi ring balok atap +3,00.

4. Tipe T memiliki elevasi lantai dasar +0,00, elevasi lantai 1 +3,30, dan elevasi

ring balok atap +6,60.

5. Material yang digunakan untuk penyusun sistem struktur balok, kolom,

pengaku (bracing) dinding bangunan, serta struktur rangka atap seluruhnya

menggunakan kayu Laminated Veneer Lumber (LVL).

6. Kayu Laminated Veneer Lumber (LVL) yang digunakan dalam penelitian

Tugas Akhir ini adalah kayu rekayasa produksi lokal, yaitu properti sifat

mekanika kayu diperoleh dari data sekunder literatur (Samko Timber, 2014).

7. Analisis struktur dilakukan dengan menggunakan program SAP2000 dengan

tipe analisis statik beban dorong lateral untuk rumah Tipe R, dan analisis

riwayat waktu untuk rumah Tipe T.

8. Peraturan gempa yang digunakan adalah peraturan gempa berdasarkan SNI

(17)

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian,

sistematika penulisan, dan metodologi penelitian.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Berisi kajian teori mengenai kayu, Bangunan Gedung Kayu, Tipe

Pembebanan, Analisis Riwayat Waktu, Pengujian Eksperimental di

Laboratorium, dan software mengenai SAP2000.

BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Berisi Data Bangunan dan Material, Data Sekunder Hasil Pengujian

Laboratorium, Pemodelan Rumah Dengan SAP2000, dan Pembahasan.

BAB IV STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Berisi Data Bangunan, Data Bahan Material, Pemodelan Rumah, dan

Pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi Kesimpulan dan Saran dari hasil penelitian.

1.5 Metodologi Penelitian

1. Tahap pertama melakukan studi literatur sebagai bahan kajian teoritis

dari jurnal, buku, dan data sekunder dari Puskim, Balitbang,

Kementerian PU-PERA.

2. Tahap kedua mengumpulkan data struktur bangunan dan data material

bangunan.

3. Tahap ketiga adalah melakukan pemodelan rumah dengan program

SAP2000.

4. Tahap keempat adalah merencanakan bentuk dan ukuran bresing.

5. Tahap kelima adalah melakukan analisis dengan menggunakan

software SAP2000.

6. Tahap keenam melakukan pembahasan dan menyusun kesimpulan

(18)

Universitas Kristen Maranatha

Adapun diagram alir dari tahapan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa

Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 1726-2002).

Standar Konstruksi Bangunan Indonesia. 1987. Pedoman Perencanaan

Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SKBI-1.2.53.1987).

Setiadji, R. 2014. Laporan Rumah APBN Kayu LVL 2 Lantai, Puskim, Balitbang, Kementerian PU.

Prabawati, A.T., 2010, Analisis Struktur bangunan dan Gedung dengan SAP 2000

versi 14, Edisi Pertama, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Yuwasdiki, S., 2005, Kajian Pemanfaatan Kayu Olahan LVL Dalam Konstruksi

Bangunan Gedung, Kolokium dan Open House, Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Permukiman, Badan Penelitian Dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Laminated_veneer_lumber, diakses pada tanggal 27 Maret 2014.

URL:http://id.wikipedia.org/wiki/Lumbung_padi, diakses pada tanggal 27 Maret 2014.

URL:http://sokabali.blogspot.com/2013/02/rumah-tradisional-lumbung-suku-sasak, diakses pada tanggal 28 Maret 2014.

URL:http://atapkayu.com/v1, diakses pada tanggal 29 Maret 2014.

URL:http://cms.esi.info/Media/productImages/Finnforest_UK_Ltd_Kerto_Q_lami

nated_veneer_lumber_2, diakses pada tanggal 5 April 2014.

URL:http://www.soa.utexas.edu/matlab/search/images/product/LVL, diakses pada tanggal 5 April 2014.

URL:http://www.structuremag.org/images/0807-pw-2, diakses pada tanggal 5April 2014.

URL:http://www.bchydro.com/news/conservation/2013/focus-on-energy-efficient-new-homes, diakses pada tanggal 5 April 2014.

URL:http://www.engineeredtrusssystems.com/_client_media/item_photos/gall_37

(20)

81 Universitas Kristen Maranatha

URL: http://puskim.pu.go.id/en/produk-litbang/teknologi-terapan/teknologi-rumah-tahan-gempa-dengan-struktur-kayu-laminasi-lvl, diakses pada tanggal 18 April 2014.

URL:http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/sejarah-gempa-el-centro-yang-dijadikan.html, diakses pada tanggal 30 Juli 2014.

URL:http://www.academia.edu/5175797/BAB_I_SIFAT_DAN_JENIS_KAYU, diakses pada tanggal 30 Juli 2014.

URL:http://www.academia.edu/4433833/kayu_olahan, diakses pada tanggal 30 Juli 2014.

URL:http://materialsupply.wordpress.com/2007/08/13/sifat-sifat-kayu-dan-penggunaannya/, diakses pada tanggal 19 Agustus 2014.

URL:http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.html, diakses pada tanggal 15 Oktober 2014.

URL:http://sinarindo.co.id/index.php/id/artikel/104-survei-baja-ringan-sudah-menjadi-pengganti-kayu?showall=&start=4, diakses pada tanggal 15

Oktober 2014.

URL:http://www.gambarrumahminimalis.net/30-gambar-desain-rumah-kayu-minimalis-modern/, diakses pada tanggal 15 Januari 2015.

Gambar

Gambar 1.1 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 1
Gambar 1.3 Contoh Kayu Laminated Veneer Lumber 3
Gambar 1.6 Rumah Kayu LVL 1 (komples PU di Jl. Suling, Turangga, Bandung)
Gambar 1.8 Rumah Lumbung (sumber: https://www.facebook.com/laminatedveneerlumber,
+2

Referensi

Dokumen terkait

Companies such as Lyft, Uber, TaskRabbit, Postmates, Upwork (and too many other new startups to count) all depend on a large pool of workers who make no set work commitments, who

Jadi, peranan guru adalah menggunakan aktiviti bahasa yang bermakna dan berkesan untuk membolehkan kanak-kanak menguasai struktur bahasa yang terdapat di dalam sistem bahasanya

Dalam menganalisis data, peneliti akan menyajikan data dengan cara memaparkan data hasil wawancara terhadap responden pembina/ ustadz dan santri sesuai hasil apa

Menentukan %entuk setara dari PLSV den$an 'ara kedua ruas ditam%ah/ Menentukan %entuk setara dari PLSV den$an 'ara kedua ruas ditam%ah/ dikuran$i/ dikalikan atau di%a$i den$an

Pada sebuah penelitian dimana peningkatan respon saraf diobservasi di amigdala kanan untuk menampilkan wajah marah dan gembira pada anak yang mengalami trauma psikis di masa

diberi perlakuan. X: Peneliti memberikan perlakuan kepada anak dengan menerapkan permainan playdough. Tempat penelitian di TK Pertiwi 2 Kahuman, Polanharjo,

Kreditna linija ili okvirni kredit - predstavlja kreditni odnos u kojem banka odobrava maksimalni iznos sredstava koje komitent može koristiti prema potrebi.. Obično se koristi na

Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Pe- rempuan Klas IIA Tangerang hanya memfasili-tasi untuk para narapidananya melalui penye-diaan seperti halnya informasi tentang agama,