• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Frekuensi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstensor Wrist Pada Penderita Stroke.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Frekuensi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstensor Wrist Pada Penderita Stroke."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu bagi orang yang

selamat dari serangan stroke. WSO (Word Stroke Organisation, 2009)

menyatakan bahwa stroke adalah penyebab utama kualitas hidup yang

buruk. Stroke adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang

mempengaruhi arteri penting yang menuju ke otak, terjadi ketika

pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi menuju ke otak

terblokir oleh bekuan maupun pecahan sehingga otak tidak mendapat

darah yang dibutuhkan, sehingga sel-sel otak mengalami kematian. Akibat

lanjut dari kematian jaringan otak ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi

kendali sebuah jaringan.

Adapun problematika pasca stroke secara umum diantaranya

adalah gangguan sensomotorik, gangguan kognitif dan gangguan psikiatrik

atau emosional. Gangguan sensomotorik merupakan problematik yang

paling mendasar yaitu meliputi gangguan motorik yang mengakibatkan

kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh abnormalitas tonus otot, dan

gangguan sensori yang mengakibatkan kelainan sensibilitas, perasaan

gerak dan gangguan koordinasi (Kuntono 2012).

Penyumbatan pada arteri serebri media yang sering terjadi

menyebabkan kelemahan otot dan spastisitas kontralaterla, serta defisit

(2)

2   

postsentralis. Kelemahan tangan maupun kaki pada pasien stroke akan

mempengaruhi kontraksi otot. Berkurangnya kontraksi otot disebabkan

karena berkurangnya suplai darah ke otak belakang dan otak tengah,

sehingga dapat menghambat hantaran jaras-jaras utama antara otak dan

medula spinalis. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau group otot

menghasilkan tegangan dan tenaga selama usaha maksimal baik secara

dinamis maupun statis. Pemulihan kekuatan otot masih menjadi masalah

utama yang dihadapi oleh pasien stroke yang mengalami hemiparesis.

Pemulihan fungsi ekstremitas atas lebih lambat dibandingkan dengan

ekstremitas bawah (Jyh-Geng, et al., 2005) sedangkan fungsi paling utama

lengan dan tangan adalah untuk berinteraksi dengan lingkungan

(Krakauer, 2005). Penanganan fisioterapi pada pasien stroke adalah

kebutuhan yang mutlak bagi pasien untuk dapat meningkatkan kekuatan

gerak dan fungsinya.

Berbagai metode telah dikembangkan untuk penanganan pada

pasien pasca stroke seperti eletrotherapy, hidrotherapy, exercise therapy.

Dalam rangka meningkatkan proses pemulihan, telah dikembangkan

metode rehabilitasi dan pemilihan intervensi harus disesuaikan dengan

kondisi pasien. Menurut Laura (2008) Salah satu modalitas yang

menimbulkan kontraksi otot kemudian menghasilkan peningkatan

kekuatan otot adalah Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES).

(3)

3   

otot tertentu berkontraksi. Dengan meletakkan elektrode pada bagian kulit

tertentu maka dapat mempengaruhi serabut otot untuk berkontraksi.

Salah satu metode arus listrik yang digunakan dalam NMES

dengan menggunakan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation

(TENS). Tanggap rangsan jaringan tubuh lebih ditentukan oleh durasi dan

ampitudo stimulasi listrik dan bukannya nama arus listrik yang digunakan.

Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi respon jaringan ialah frekuensi,

dimana pada stimulus yang menimbulkan tanggap rangsang motorik

frekuensi menentukan bentuk kontraksi otot yaitu single brisk, parsial

tetanik ataupun tetanik penuh. Frekuensi stimulus yang diperlukan untuk

menghasilkan kontraksi tetanik pada suatu kelompok otot dikenal sebagai

Critical Fusion Frequency (CFF).

Besarnya tergantung dari lokasi atau regio kelompok otot dan atau

jenis otot yang bersangkutan yaitu fasik atau tonik. Untuk otot fasik

rentang CFF antara 30pps-100pps dan secara umum frekuensi pada

tanggap rangsang motorik 10-50Hz. Frekuensi dibagi menjadi tiga yaitu

10Hz, 30Hz dan 50Hz untuk membandingkan pengaruh yang dihasilkan.

Oleh karena itu peneliti tertarik dengan NMES menggunakan arus TENS

dengan frekuensi diatas diharapkan mengetahui kefektifan dari tiga

frekuensi tersebut dalam meningkatkan kekuatan otot ekstensor wrist pada

penderita stroke.

(4)

4   

B. Rumusan masalah

Apakah ada pengaruh frekuensi TENS terhadap peningkatan

kekuatan otot ekstensor wrist pada penderita stroke?

C. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui pengaruh frekuensi TENS terhadap peningkatan

kekuatan otot ekstensor wrist pada penderita stroke.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Menambah pengetahuan pengaruh frekuensi TENS terhadap

peningkatan otot ekstensor wrist penderita stroke.

2. Manfaat praktis

a. Dapat digunakan sebagai acuan bagi para peneliti untuk

memperluas wawasan terhadap pengaruh frekuensi TENS untuk

meningkatkan kekuatan otot ekstensor wrist pada penderita stroke.

b. Untuk meyakinkan bahwa terapi dengan TENS berdasarkan

frekuensi yang lazim di gunakan untuk meningkatkan kekuatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam peningkatan kekuatan otot anggota gerak atas pada pasien stroke hemorragik

Untuk mengetahui manfaat dari SWD, TENS dan terapi latihan terhadap peningkatan kekuatan otot, menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS) serta meningkatkan

Untuk mngetahui adanya perbedaan pengaruh antara NMES dengan arus Trancutaneous electrical nerve stimulation (TENS) pada metode grup otot dengan metode nerve

Pada kasus osteoartritis lutut sering menggunakan beberapa bentuk modalitas terapi, modalitas terapi yang diberikan pada penderita kasus osteoartritis lutut adalah dengan terapi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian NMES dan exercise dalam meningkatkan kekuatan otot quadriceps, mengetahui pengaruh pemberian exercise dalam

Terapi Genggam Bola Karet didapatkan bahwa skala kekuatan otot 3 dan hasil Penerapan terapi genggam bola karet efektif meningkatkan kekuatan otot bila dilakukan dengan frekuensi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan yaitu : Ada pengaruh penambahan transcutenous electrical nerve stimulation (TENS) pada latihan

Penelitian ini mengkolaborasikan ROM dengan terapi oukup untuk peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke. Dimana terapi oukup bermanfaat untuk memperlancar aliran