• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK BOYOLALI Pengelolaan Tenaga Pendidik Di Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK BOYOLALI Pengelolaan Tenaga Pendidik Di Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK BOYOLALI

ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan Kepada

Program St udi M agist er M anajem en Pendidikan Program Pascasarjana Universit as M uhamm adiyah Surakart a untuk M em enuhi Salah Sat u Syarat

Guna M emperoleh Gelar M agist er Pendidikan

Oleh : Heri Prastow o NIM . Q. 100 110 028

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

ii

ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK BOYOLALI

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

1

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK BOYOLALI

Oleh: Heri Prastow o1, Bambang Sumardjoko2, Endang Fauziati3 M ahasisw a UM S1, Staff Pengajar UM S2, Staff Pengajar UM S3

ABSTRACT

The purpose of t his st udy w as t o describe (1) t he planning of public elem ent ary school educators I Ringin Array Boyolali. (2) t he organization of public element ary school educators I Ringin Array Boyolali. (3) the direct ion of public element ary school educators I Ringin Array Boyolali. (4) evaluation of the perform ance of public elem ent ary school educat ors I Ringin Array Boyolali.

This research is qualit at ive research w it h et hnographic research design. Researchers t ake a place in the Elem ent ary School I Ringin Array Boyolali. Dat a w as collect ed by observat ion, in-depth int erview s, and observat ions. Analysis of t he dat a using int eract ive analysis met hods.

The result s of t his st udy are: (1) Planning needs t eacher, a principal act ivit y in planning t he number and qualit y of t eachers t o support the im plement at ion of education, based on t he rat io t hat each t eacher needs 20-32 t akes 1 (one) classroom t eachers, t eachers of religion in accordance w ith religious adopt ed by student s, and a t eacher Penjasorkes. (2) Organizing public elem ent ary school educat ors I Ringin Array Boyolali conduct ed by t he principal t o creat e a cooperat ive relat ionship with the t eachers, st aff, and st udent s t o achieve t hose object ives effect ively and efficient ly. (3) Direct ing public elem ent ary school educat ors I Ringin Boyolali array is t he principal form of act ivit y in order t o convey informat ion and provide motivat ion for educat ors to be able t o perform dut ies in a professional manner. (4) Evaluat ion of the perform ance of educat ors is t he principal act ivit ies of assessing t he perform ance of dut ies of t eachers based on the division of t asks has been est ablished, w it h the aim to assess t he success of t eachers in preparing lesson plan, m anaging learning, building relat ionships with student s, and to assess . Keyw ords: planning, organizing, direct ing, evaluat ing t eachers

PENDAHULUAN

(4)

2

organisasi dan bekerjasam a dengan guru-guru dalam mendidik sisw a unt uk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keprofesionalan kepala sekolah ini pengem bangan profesionalism e t enaga kependidikan m udah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah m em aham i kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kom pet ensi guru t idak hanya mandeg pada kom pet ensi yang ia miliki sebelum nya, m elainkan bert ambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan t erw ujud.

Karena t enaga kependidikan profesional t idak hanya m enguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan m et ode yang t epat , akan tet api mampu mem ot ivasi pesert a didik, m em iliki ket eram pilan yang t inggi dan w aw asan yang luas t erhadap dunia pendidikan. Profesionalism e t enaga kependidikan juga secara konsint en menjadi salah sat u fakt or t erpent ing dari mut u pendidikan. Tenaga kependidikan yang profesional m ampu m em belajarkan murid secara efekt if sesuai dengan kendala sumber daya dan lingkungan. Namun, untuk menghasilkan guru yang profesional juga bukanlah t ugas yang m udah. Guru harus harus lebih dinamis dan kreat if dalam m engem bangkan proses pembelajaran sisw a. Agar proses p endidikan dapat berjalan efekt if dan efisi en, guru dituntut m em iliki kom pet ensi yang mem adai, baik dari segi jenis maupun isinya.

M aria Carmela T M ancao (2010) dengan judul “ Recruit ment View point s

(5)

3

mempunyai spesifikasi m at a pelajaran yang t inggi. Selain it u tingkat perguruan t inggi juga pent ing. Seorang guru harus lulus dari perguruan tinggi. Tingkat professional bisa didapat kan dengan m elihat hasil w awancara.

Pat rick J. M cEwan (1999) dengan judul penelit ian “ Recruit ment of Rural

Teachers in Developing Count ries: an Economic Analysis” . Tujuan dalam penelitian ini adalah m engklarifikasi kebijakan insentif dan tujuan pengorganisasian guru untuk keefekt ifan. Hasil penelit ian ini m enunjukkan bahw a insentif untuk guru pedesaan m erupakan aspek perfasif dalam sist em pendidikan di Negara berkembang. Nam un hanya ada sedikit bukt i yang dapat mengarah pada penerapan dan evaluasi kebijakan t ersebut . Seharusnya t eori ekonomi perbedaan kompensasi berguna untuk m emikirkan t ent ang insent if. Di Am erika diberikan bat asan dukungan t et ang gaji guru m onet er dan gaji guru non monet er dalam aspek pekerjaan dan lokasi.

Ronit Bogler (2004) dengan judul penelitian “ Influence of Teacher

Empow erment on Teachers’ Organizat ional Commit ment , Professional

Commit ment and Organizat ional Cit izenship Behavior in Schools” . tujuan penelitian ini adalah unt uk m enguji hubungan ant ara pem berdayaan guru dan pengorganisasian komit men, profesional dan sikap guru. M et ode penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan t eknik analisis data korelasi pearson dan korelasi ganda. Hasil penelit ian ini m enunjukkan bahw a sejum lah dim ensi pemberdayaan guru berdampak pada set t ing sekolah. Dit em ukan hasil studi mengat akan adanya ket idakt ahuan pihak luar sekolah bahw a t ingginya tingkat pengorganisasian komit men, professional dan sikap m erupakan hal yang sangat pent ing. M ent eri pendidikan selaku kant or pusat dan t ingkat operasional lokal harus m endorong partisipasi guru dalam seminar dan program yang m endorong profesional guru dan kepercayaan diri.

Susanna Loeb (2009) dengan judul penelitian ” The St at e Role in Teacher

(6)

4

kebijakan pengem bangan profesional dan m elatih guru yang lebih baik. Hasil penelitian ini adalah pengarahan profesional dan kebijakan pendidikan guru berpot ensi unt uk mem pengaruhi kemampuan guru m engajar, dan berpengaruh pada kem ampuan siswa belajar. Negara mem punyai beberapa peran dalam pendidikan guru dan pengarahan profesi. Negara t erakhir ini m elakukan pra pelayanan pendidikan, induksi dan ment oring, pengarahan professional dan evaluasi guru. Pengarahan professional dan pendidikan guru digunakan berbagai cara melalui karir guru sebelum guru mulai pengajaran, pengarahan profesional dan program pendidikan guru dimaksudkan untuk m enguat kan ket ram pilan dan at au menilai tujuan yang t elah dicapai.

Pengelolaan t enaga kependidikan di Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali oleh kepala sekolah, hingga saat ini m asih banyak fakt or penghambat sepert i dalam perencanaan kebutuhan t enaga kependidikan, kepala sekolah masih t erkendala dengan proses pengangkat annya t idak t rasnparan. Dari segi penugasan t enaga kependidikan t erkendala dengan ket erbat asan kem am puan dalam m engukur kinerja guru, sehingga penugasan dirasa kurang t epat , sehingga banyak guru yang kurang bersem angat dalam melaksanakan tugas. Dem ikian halnya dengan kem am puan kepala sekolah dalam melakukan evaluasi dan monitoring, masih t erkendala dengan kem ampuan dalam m enyusun inst rumen evaluasi. Namun dem ikian sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali dinyat akan sebagai Sekolah Dasar yang memiliki t enaga pendidik dengan kinerja yang baik. Unt uk itu penulis t ert arik unt uk m elakukan penelitian t ent ang pengelolaan t enaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali.

(7)

5

perencanaan kebutuhan guru dan fakt or-fakt or yang m em pengaruhi kebutuhan guru, rekruit m en guru? (2) Bagaimana pengorganisasian t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengorganisasian t enaga pendidik meliput i: tujuan pengorganisasian guru, proses pengorganisasian guru, dan st rukt ur organisasi sert a t ugas guru? (3) Bagaimana pengarahan t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengarahan t enaga pendidik m eliputi: fungsi pengarahan, cara pengarahan, dan m odel pengarahan? (4) Bagaimana evaluasi kinerja t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, evaluasi kinerja t enaga pendidik m eliput i: tujuan evaluasi kinerja guru dan met ode evaluasi guru?

Berdasarkan uraian fokus penelitian di at as, m aka tujuan penelit ian ini adalah (1) Untuk m endeskripsikan perencanaan tenaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, perencanaan t enaga pendidik m eliputi: kebutuhan guru dan fakt or-fakt or yang m em pengaruhi kebut uhan guru, rekruit men guru. (2) Unt uk m endeskripsikan pengorganisasian t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengorganisasian tenaga pendidik m eliput i: tujuan pengorganisasian guru, proses pengorganisasian guru, dan st rukt ur organisasi sert a t ugas guru. (3) Unt uk m endeskripsikan pengarahan t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengarahan t enaga pendidik meliput i: fungsi pengarahan, cara pengarahan dan model pengarahan. (4) Unt uk mendeskripsikan evaluasi kinerja t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, evaluasi kinerja t enaga pendidik m eliput i: t ujuan evaluasi kinerja guru dan m etode evaluasi guru.

M ETODE PENELITIAN

(8)

6

mengajukan beberapa pert anyaan kepada para inform an yang m eliputi: guru, komit e sekolah, dan sisw a yang kem udian dipert egaskan lagi oleh key inform an yait u kepala sekolah SD Negeri 1 Ringin Larik Boyolali. Waw ancara dilakukan guna memperoleh dat a yang berkait an dengan fokus penelit ian yang meliputi: perencanaan guru, pengorganisasian guru, pengarahan guru, dan evaluasi kinerja guru. Dalam cat at an lapangan dit ranskipkan t em pat penelit ian, w aktu, kegiat an dan gam baran secara um um kegiat an pengam at an dan hasil rekam an selam a m engadakan pengamat an. Data yang diperoleh dalam dokum ent asi dapat digunakan untuk mem ant apkan hasil pengamat an dan waw ancara karena dokument asi penting unt uk m endukung dan menam bah bukt i dari sumber-sum ber lainnya.

Analisis data dilakukan m elalui t iga t ahapan (M iles dan Huberm an, 2004: 16) yait u meliput i: reduksi dat a, penyajian data dan penarikan kesim pulan/ verifikasi. Analisis dat a dalam penelit ian kualit atif m erupakan proses penyederhanaan dat a ke dalam bentuk yang m udah dibaca dan diint erprest asikan. Pada prinsipnya analisis data dilakukan bersam a dengan proses pengum pulan dat a. Teknik analisis dat a dalam penelit ian ini menggunakan t eknik dom ain, t eknik t aksonomi, t eknik kom ponensial, dan t eknik t em a (Spradley, 2005: 56).

HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN

(9)

7

Rekruit m en guru dilakukan oleh pemerint ah melalui seleksi penerim aan pegaw ai negeri sipil (PNS). Adapun prosedur rekruit men guru dilakukan m elalui t est pengadaan pegaw ai negeri sipil (PNS) yang diselenggarakan oleh Pemerint ah Kabupat en Boyolali. Pengangkat an dan penet apan t ugas guru dilakukan oleh pem erint ah Kabupat en Boyolali.

Penyusunan perencanaan kebutuhan t enaga pendidik dilakukan oleh kepala sekoalh berdasarkan analisis kebut uhan yaitu di m ana set iap 20 – 32 sisw a harus disediakan seorang guru kelas, seorang guru agam a (sesuai dengan jumlah agama pesert a didik), dan seorang guru penjasorkes. Adanya analisis yang t epat m em ungkinkan kebutuhan guru dapat t erpenuhi baik segi kuantit as m aupun kualit as yang diharapkan. Hal ini sependapat dengan t eori yang dikem ukakan oleh M ulyasa (2009: 42), yang menyat akan bahw a: “ sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan analisis pekerjaan (job analysis) dan analisis jabat an unt uk memperoleh deskripsi pekerjaan (gambaran t ent ang tugas-t ugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan). Inform asi ini sangat m em bantu dalam m enent ukan jum lah pegaw ai yang diperlukan, dan juga untuk menghasilkan spesifikasi pekerjaan (job

spesif icat ion)” .

(10)

8

rekruit m en, organisasi mulai m elakukan komunikasi dengan pihak-pihak t ert ent u unt uk memperoleh sum ber daya manusia yang pot ensial, sehingga akan banyak pencari kerja dapat m engenali dan m enget ahui organisasi yang pada akhirnya akan m emutuskan kepast ian at au tidaknya dalam bekerja”

2. Pengorganisasian t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali

Pengorganisasian bert ujuan agar pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh t anggungjaw ab, m em bantu koordinasi, m emperlancar pengawasan, maksimalisasi m anfaat spesialisasi, penghem at an biaya, dan m eningkat kan kerukungan hubungan ant ar guru. Proses pengorganisasian diaw ali dengan m erinci seluruh jenis kegiat an yang ada, mem bagi t ugas pekerjaan dalam akt ivit as-akt ivit as yang lebih rinci, m embagi tugas kepada guru, dan m engkoordinir seluruh kegiat an yang dilakukan oleh guru.

Proses pengorganisasian guru dilakukan oleh kepala sekolah yang diawali dengan memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh guru untuk mencapai tujuan pendidikan yang t elah dit et apkan, m embagi pekerjaan ke dalam akt ivit as-akt ivit as yang secara logis yang harus dilakukan oleh guru, memerinci akt ivit as guru dalam kegiat an yang lebih rinci, dan t erakhir m enet apkan m ekanism e kerja dalam st rukt ur organisasi.

(11)

9

kepala sekolah dengan kom it e sekolah, kepala sekolah dengan siswa, guru dengan sisw a dan sebaliknya, dan orang menunjukkan kedudukan tugas, w ew enang dan t anggung jaw ab yang berbeda-beda.

Pem bagian tugas t ersebut dilakukan oleh kepala sekolah karen t ugas-t ugas yang begiugas-t u banyak, sehingga kepala sekolah harus m elakukan t indakan t ersebut . Akt ivit as demikian m enurut Sagala (2009: 61), m erupakan sebuah akt ivit as yang disebut dengan pengorganisasian yang m erupakan fungsi yang harus dijalankan oleh set iap m anajer pada sem ua t ingkat an, jenis kegiat an, dan bentuk organisasi besar at au kecil. Kegiat an pengorganisasian adalah unt uk m enentukan siapa yang akan m elaksanakan t ugas sesuai prinsip pengorganisasian. Pengorganisasian sebagai kegiat an pem bagi tugas-t ugas pada orang yang t erlibat dalam kerja sama pendidikan. Karena t ugas-t ugas ini demikian banyak dan t idak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, m aka t ugas-t ugas ini dibagi untuk dikerjakan oleh m asing-m asing organisasi.

(12)

10

dalam pencapaian tujuan sekolah maka diperlukan pengorganisasian kom it m en, professional dan sikap Guru. Adanya koordinasi yang pengorganisasian yang baik guru merasa m em iliki andil di sekolah, yang pada dasarnya akan m enunjukkan pengorganisasian komit men, professional dan sikap.

Adanya st rukt ur organisasi yang t egas t ersebut m em berikan gambaran bahwa m asing-masing individu yang t ergabung dalam organisasi SD Negeri I Ringin Larik Boyolali t elah m em iliki tugas dan t anggung jaw ab sesuai dengan pem bagian t ugas yang t elah diberikan kepadanya. Demikian juga dengan m ekanism e perint ah dan koordinasi, secara t egas t elah digambarkan dalam st rukt ur organisasi SD Negeri I Ringin Larik Boyolali, ciri-ciri t ersebut menunjukkan bahw a st rukt ur organisasi SD Negeri I Ringin Larik Boyolali m erupakan organisasi fungsional (M ulyono, 2008: 78).

3. Pengarahan t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali Pengarahan yang dilakukan oleh kepala sekolah mem punyai fungsi m embantu guru dalam m engubah rencana ke dalam t indakan dan untuk m eningkat kan efekt ifit as dan efisiensi kerja secara maksimal sert a m encipt akan lingkungan kerja yang sehat , dinam is. Cara-cara pengarahan yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu: (1) Orient asi, yaitu cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiat an dapat dilakukan dengan baik. (2) Perint ah, yaitu pengarahan dengan cara m emint a kepada guru untuk m elaksanakan t ugas dengan baik dengan m enggunakan bahasa yang sant un dan bersahabat .

(13)

11

kom pet ensi pedagogik, kom pet ensi sosia, kompet ensi kepribadian dan kom pet ensi profesional.

Dat a yang diperoleh di lapangan m enunjukkan bahw a kepala sekolah m elakukan pengarahan kepada guru dalam bent uk bimbingan kelompok m aupun secara individu. Kepala sekolah m em berikan m ot ivasi dan cara-rat a pelaksanaan t ugas, agar guru dapat bekerjasam a dengan set iap w arga sekolah sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahw a kepala sekolah t elah m elakukan peran sebagai m anager sekolah dengan baik, artinya kepala sekolah menunjukkan dirinya sebagai pem im pin organisasi yang bert ugas m enunjukkan arah kebijakan sekolah dan t ujuan sekolah sert a cara-cara yang efekt if untuk m encapai tujuan yang t elah dit et apkan. Hal ini sesuai dengan t eori yang dikem ukakan oleh Sagala (2009: 68) yang menyat akan bahw a: “ Pengarahan m erupakan pengarahan yang diberikan kepada anggot a organisasi, sehingga m ereka m enjadi personil yang penget ahuan dan akan bekerja efekt if m enuju sasaran yang t elah dit et apkan organisasi. Pengarahan juga mencakup kegiat an yang dirancang untuk mem beri orient asi kepada pegaw ai antara lain m em berikan informasi t ent ang hubungan ant ar bagian, ant ar pribadi, kebijaksanaan, dan t ujuan organisasi” .

(14)

12

m emberikan pengalaman dan penget ahuan lebih luas. Karena jika guru diarahkan unt uk m elakukan penelitian naka Jika harapan untuk pengembangan profesi melalui penelitian t idak dibat asi, m aka guru akan lebih banyak m em punyai peluang harapan profesional yang lebih tinggi, dan kem ungkinan profesional yang t inggi bisa dicapai dan pengajaran profesional dapat dipert ahankan. Dengan demikian hasil penelitian ini m endukung penelitian yang dilakukan oleh Sit ch (2005), yang m enyimpulkan bahwa: Guru m elakukan penelit ian yang berkait an dengan keseluruhan aktifit as kerja lebih m endalam. Dengan m elakukan penelit ian guru mem punyai peluang harapan profesional yang lebih tinggi. Para guru ahli merasakan frust asi dengan adanya pembat asan pada kegiat an penelitian, selain itu infleksibilit as kurikulum dan t es yang dilakukan oleh pem erint ah pusat kurang dapat dit erima oleh guru. Jika harapan untuk pengembangan profesi m elalui penelit ian tidak dibat asi, kem ungkinan profesional yang tinggi bisa dicapai dan pengajaran profesional dapat dipert ahankan.

4. Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali

Tujuan penilaian kinerja guru adalah untuk menilai keberhasilan guru dalam m elaksanakan pekerjaannya diant aranya keberhasilan guru dalam m erencanakan rancangan pem belajaran, dalam melakukan pengelolaan pem belajaran, dalam mem bina hubungan dengan sisw a, dan dalam m elakukan penilaian, bert ujuan m eninjau kemam puan yang ada dan m enent ukan bentuk pem binaan yang dibutuhkan guna m eningkat kan kinerja yang ada. Evaluasi kinerja guru dilakukan oleh kepala sekolah dengan m enggunakan m et ode penilaian yang berorient asi m asa lalu dengan m enggunakan met ode rat t ing scal, check point, dan performance

(15)

13

Evaluasi kinerja yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan langkah dalam rangka mem berdayakan guru untuk lebih profesional. Hal ini m enunjukkan bahwa Kepala sekolah t elah m enyadari bahw a evaluasi kinerja yang rasional dan dit erapkan secara obyekt if adalah m erupakan kepent ingan bagi pegaw ai yang bersangkut an dan kepent ingan organisasi. Hasail evaluasi nant inya digunakan oleh kepala sekolah sebagai umpan balik t ent ang berbagai hal sepert i kem am puan, kelet ihan, kekurangan, dan pot ensi yang pada gilirannya akan sangat bermanfaat unt uk m enent ukan t ujuan, jalur, rencana dan pengembangan karirnya. Sedangkan bagi sekolah, evaluasi kinerja guru sangat pent ing art i sert a peranannya dalam pengambilan keputusan t ent ang berbagai hal, sepert i ident ifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelat ihan, rekrut men, seleksi, program pengenalan, penem pat an, promosi sist em im balan dan berbagai aspek lain dari keseluruhan program manajemen sumber daya m anusia secara efekt if, dengan dem ikian hasil penelit ian ini sesuai dengan t eori evaluasi kinerja yang dikemukakan oleh Siagian (2008: 223).

PENUTUP

(16)

14

melalui seleksi penerimaan pegawai negeri sipil (PNS), melalui prosedur yang t elah dit et apkan oleh Pem erint ah Kabupat en Boyolali.

Pengorganisasian t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri 1 Ringin Larik Boyolali dilakukan oleh kepala sekolah untuk m encipt akan hubungan kerjasam a dengan guru, st af, dan sisw a untuk m encapai t ujuan yang t elah dit et apkan dengan efekt if dan efisien. Proses pengorganisasian guru m erupakan kegiat an memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh guru, m em bagi pekerjaan ke dalam akt ivit as-akt ivit as yang secara logis yang harus dilakukan oleh guru, memerinci akt ivit as guru dalam kegiat an yang lebih rinci, dan menet apkan m ekanisme kerja dalam st rukt ur organisasi. St ruktur organisasi Sekolah Dasar Negeri 1 Ringin Larik Boyolali memberikan gam baran yang jelas t ent ang garis w ewenang dan t anggung jaw ab. M elalui pengorganisasian membantu kepala sekolah dalam m elakukan koordinasi, penghem at an biaya, dan m eningkat kan kerukunan hubungan ant ar guru.

Pengarahan berfungsi m em bantu guru dalam m engubah rencana ke dalam tindakan, meningkat kan efekt ifit as dan efi siensi kerja, dan m encipt akan lingkungan kerja yang sehat , dinam is. Cara-cara pengarahan yang dilakukan oleh kepala sekolah yait u: Orient asi, dan Perint ah. M odel pengarahan yang digunakan oleh kepala sekolah adalah model Sumber Daya M anusia, yaitu suatu model dengan m em berikan m ot ivasi kepada guru dan m endorong kepada guru agar dapat bekerja lebih baik dengan selalu m eningkat kan profesionalisme.

Evaluasi kinerja t enaga pendidik merupakan kegiat an kepala sekolah melakukan penilaian t erhadap pelaksanaan tugas-t ugas guru berdasarkan pembagian tugas yang t elah dit et apkan, dengan tujuan untuk menilai keberhasilan guru dalam m enyusun rencana pelaksanaan pem belajaran, melakukan pengelolaan pem belajaran, membina hubungan dengan siswa, dan melakukan penilaian. Evaluasi kinerja guru dilakukan dengan menggunakan met ode penilaian yang berorient asi m asa lalu dengan menggunakan m et ode

(17)

15

Penelit ian ini m enyarankan kepada Kepala Sekiolah, sebaiknya dalam merencanakan kebut uhan guru, kepala sekolah t idak hanya m em perhat ikan rasio kebutuhan berdasarkan jumlah siswa, t et api juga kebut uhan guru khusus, misalnya guru unt uk kelas inklusi. Sebaiknya kepala sekolah m ew ajibkan kepada sem ua guru unt uk m em aham i uraian tugas secara baik, dan dalam melaksanakan t ugas t et ap berpedoman pada st rukt ur organisasi yang t elah ada. Pemberian pengarahan sebaiknya t idak hanya m enggunakan cara orient asi dan perint ah, t et api m enggunakan cara lain sepert i delegasi apabila kepala sekolah harus m eninggalkan t em pat tugas dalam w akt u t ert ent u sehingga akt ivit as organisasi t idak t erganggu. Evaluasi kinerja t enaga pendidik sebaiknya t idak hanya dinilai dengan rant ing scale dan check point saja, t et api dapat digunakan cara lain sepert i performance t est , yait u met ode evaluasi yang dilakukan dengan suat u t es keahlian sepert i dem onst rasi ket eram pilan. Selain itu dalam menilai kinerja guru sebaiknya dilakukan secara obyekt if dan t ransparan.

Saran unt uk guru, sebaiknya set iap guru m em punyai rencana pengem bangan karir dan disam paikan kepada kepala sekolah agar kepala sekolah dapat m em prediksi kebutuhan guru secara t epat . Sebaiknya dalam melaksanakan kerjasam a dengan kepala sekolah dan guru lain, guru berpedom an pada st rukt ur organisasi yang t elah ada. Sebaiknya guru berlapang dada jika hasil penilaian kinerjanya m asih kurang, dan m enanyakan kekurangan sebagai bahan m asukan perbaikan dikem udian hari.

Saran unt uk peneliti berikut nya, sebaiknya melakukan penelit ian t erkait dengan pengelolaan t enaga pendidik di SD dengan sub fokus yang berbeda, misalnya perencanaan pembelajaran, perencanaan sarana prasarana, dan perencanaan pendapat an dan anggaran sekolah. M elakukan penelit ian untuk w ilayah penelitian yang lebih luas, misalnya guru SD se Kecamat an.

(18)

16

Bogler, Ronit . 2004. Influence of Teacher Empow erment on Teachers’

Organizat ional Commit ment , Professional Commit ment and

Organizat ional Cit izenship Behavior in Schools. Teaching and Teacher Education, w w w.elsevier.com / locat e/ t at e.

Castet t er, B. William , 2006, The Personnel Funct ion in Education Administ ration, New York: M acM illan Publishing Co.

M ancao, M aria carm ela T. 2010. Recruit ment View point s For Hiring Teachers in

Basic Educat ion Schools. Philippine Norm al Universit y, M anila.

M cEw an, Pat rick J.. 1999. Recruit ment of Rural Teachers in Developing

Count ries: an Economic Analysis. Teaching and Teacher Education, w w w.elsevier.com/ locat e/ tat e.

M iles, M at hew, B., Huberman., 2004, Analisis Data Kualit atif. Jakart a : UI Press,. M ulyasa E., 2009. M anajemen Berbasis Sekolah Konsep St rat egi dan Implikasi,

Bandung, PT Remaja Rosda Karya.

M ulyono, 2008, M anajemen Administ rasi dan Organisasi Pendidikan,Yogyakart a: Ar-Ruzz M edia.

Sagala, Syaiful, 2009, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabet a

Siagian, Sondang P., 2008, M anajemen Sumber Daya M anusia, Jakart a, PT. Bumi Aksara.

Sit ch, Greg, 2005, Professionalism and Aut onomy: Unbalanced Agent s of Change

Referensi

Dokumen terkait

Pada dimensi responsiveness, pelayanan IMB dapat dilihat dari kemampuan petugas layanan dalam menanggapi keluhan pelanggan, kesegeraan tindakan petugas layanan dalam

Suyono, M.Pd, dosen Fakultas Sastra, NIp 196312291988021001, Guru Besar, Pembina Utama Madya, Golongan Ruang, lv ld, untuk melanjutkan sisa masa jabatan sebagai Ketua

membaca pemahaman terhadap teks narasi dalam bahasa Indonesia dapat lebih. ditingkatkan dengan pemberian latihan membaca

Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam ketidakdisiplinan kliien ini berawal dari dirinya sendiri dan juga didukung oleh faktor lingkungan yaitu temannya yang mengajak untuk

This research was carried out with the intention of examining the impact of transformational leadership dimensions (Idealized Influence Attribute, Idealized

Metode Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode perhitungan yang sederhana untuk menentukan harga pokok produk/jasa dengan dasar bahwa aktivitaslah yang

pada UD Jaya Mulya Lawang-Malang, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur yang ada belum berjalan dengan baik, ini dapat dilihat dari beberapa kelemahan antara lain : (1) Pada

Manakala pemboleh ubah bersandar (dependent variable) pula adalah hasil perubahan yang dibawa oleh pemboleh ubah dalam pemboleh ubah tidak bersandar (Kumar, 2005). pemboleh