• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur Suprasegmental Dalam Fonologi Bahasa Rusia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unsur Suprasegmental Dalam Fonologi Bahasa Rusia."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UNSUR SUPRASEGMENTAL

DALAM FONOLOGI BAHASA RUSIA

Makalah

Dipresentasikan di Program Pascasarjana

BKU Linguistik

November 2006

Oleh

Tri Yulianty K.

NIP 132310586

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

Abstrak

(3)

UNSUR SUPRASEGMENTAL

DALAM FONOLOGI BAHASA RUSIA

A. PENDAHULUAN

Dalam ujaran selain terdapat unsur yang dapat disegmentasikan

terdapat pula unsur luar yang tidak disegmentasikan yang berkenaan

dengan keras lembut, panjang pendek, dan jeda bunyi (Chaer,

2003:120). Unsur ini merupakan unsur prosodi yang berada di atas

segmen dan suku kata bahkan di atas kata dan kalimat (Yusuf, 1998:

55). Unsur demikian disebut unsur suprasegmental. Verhaar (2004: 87)

membagi unsur suprasegmental ini atas intonasi, nada, aksen, dan

tekanan, sedangkan Chaer (2003: 120-122) membagi unsur ini atas

tekanan atau stress, nada atau pitch, dan jeda. Verhaar membicarakan

jeda dalam pembahasan mengenai intonasi, sementara aksen oleh ahli

linguistik tertentu disebut tekanan.

Setiap bahasa memiliki unsur suprasegmental yang berbeda. Hal ini

disebabkan oleh sifat unik setiap bahasa, misalnya pada bahasa-bahasa

nada (Cina, Thailand) tinggi-rendahnya suara dapat membedakan arti.

Berdasarkan jenis-jenis unsur suprasegmental tersebut di atas, unsur

suprasegmental yang banyak dibicarakan dalam fonologi bahasa Rusia

adalah tekanan dan intonasi. Nada dan jeda (pause) disinggung dalam

pembahasan baik mengenai tekanan maupun intonasi karena, walaupun

tidak mutlak, tekanan sering diikuti oleh nada yang tinggi. Nada pun

merupakan bagian intonasi yang berurutan dalam suatu kalimat. Dalam

tulisan jeda dilambangkan dengan koma, jeda merupakan segmen untuk

penghentian sementara (dalam kalimat) yang diucapkan dengan intonasi

(4)

B. TEKANAN

Kata terdiri dari suku kata. Kata yang terdiri dari dua atau lebih suku

kata pada salah satu suku katanya mendapat tekanan sebagai pemisah.

Cara pemisahan melalui tekanan ini berbeda pada beberapa bahasa.

Pada bahasa Rusia tekanan jatuh pada huruf vokal dan vokal ini

diucapkan lebih keras daripada vokal yang tidak mendapat tekanan.

Perhatikan contoh-contoh berikut:

Dalam bahasa Rusia tekanan dapat jatuh pada sembarang suku kata

atau morfem, yaitu pada prefiks, akar kata, sufiks, atau akhiran.

Pada contoh 4 tekanan jatuh pada suku kata yang berupa prefiks - /vý-/, pada contoh 5 tekanan jatuh pada suku kata yang merupakan akar kata tersebut ( ó /dóm/), pada contoh 6 tekanan jatuh pada sufiks - /-itп/, sedangkan pada contoh 7 tekanan jatuh di suku kata terakhir pada akhiran kata tersebut (- á /-lá/).

Penempatan tekanan pada suatu suku kata dapat berpengaruh secara

fonetis dan fonemis.

Berubahnya pengucapan suatu bunyi vokal (misalnya оoп) yang tidak mendapat tekanan pada suatu kata akibat penempatan tekanan pada

(5)

Contoh:

8. á [ Λ á] /nogá/ оkakiп

9. ó [ ó t] /górod/ оkotaп

10. ó [ Λ ó] /molokó/ оsusuп

Pada contoh 8 к 10 tampak bahwa posisi tekanan yang berbeda pada

suku kata (vokal) mengakibatkan berubahnya pengucapan vokal o yang

berada di depan atau di belakang suku kata yang mendapat tekanan.

Pemberian tekanan pada suatu suku kata (vokal) dapat menjadi

pembeda makna leksikal dan/atau gramatikal, seperti terlihat pada

contoh-contoh berikut ini:

Kedua pasangan kata pada contoh 11 dan 12 memiliki tekanan pada

suku kata (vokal) yang berbeda dan pasangan kata tersebut memiliki

makna leksikal yang berbeda pula. Kedua pasangan kata pada contoh 13

dan 14 memiliki makna yang sama (tetap), tetapi perbedaan tekanan

pada suku katanya membedakan makna gramatikal kata tersebut.

Dalam pembentukan forma gramatikal tekanan dapat berpindah

(6)

17. é /dérevo/ оpohonп (N, n, t, nom.) к é /derévпja/ (N,

j, nom.)

18. ó /kólos/ оbulirп (N, m, t, nom.) - ó /kolósпja/ (N, j,

nom.)

Pada contoh 15 semua forma nomina feminin tunggal (kniga) yang

merupakan hasil deklinasi memiliki tekanan yang sama, yaitu pada suku

kata (vokal) pertama. Begitu pula dengan contoh 16, verba infinitif (delatп) memiliki tekanan pada suku kata (vokal) pertama dan hasil konjugasi dari verba infinitif tersebut pun memiliki tekanan yang sama.

Namun, pada pembentukan forma nomina tunggal menjadi jamak pada

contoh 17 dan 18 terjadi perpindahan tekanan kata, yaitu dari suku kata

(vokal) pertama ke suku kata (vokal) ke dua.

Hal yang sama terjadi pada pembentukan kata baru, yaitu tekanan

Pada pembentukan kata baru contoh-contoh tersebut, yaitu dari

adjektiva menjadi nomina (19 dan 21) dan dari verba menjadi nomina

(20 dan 22), pada contoh 19 dan 20 tidak terjadi perpindahan tekanan,

sedangkan pada contoh 21 dan 22 terjadi perpindahan tekanan.

Pada bunyi ujaran yang terdiri dari dua kata atau lebih (frasa,

klausa, kalimat) terjadi juga tekanan.

Beberapa kata memiliki tekanan yang lemah yang diberi tanda (`)

sebagai pembeda dari tekanan yang keras (´). Kata yang memiliki

tekanan lemah ini antara lain: preposisi dan konjungsi bersuku kata dua

(7)

pronomina, dan kopula seperti pada contoh-contoh berikut secara

Dalam frasa atau kalimat, kata yang diujarkan dengan tekanan yang

lebih keras merupakan pusat atau titik tujuan yang dimaksud ujaran

kalimat yang sama dengan tekanan yang jatuh pada kata yang berbeda. Pada 29a. kata /ja/ оsayaп mendapatkan tekanan dengan maksud bahwa dalam kalimat itu оsayalah yang melakukan kegiatan tersebut, bukan orang lainп. Dalam 29b. tekanan jatuh pada kata /pojdu/ оakan pergiп, artinya - оtidak melakukan kegiatan lainп, sedangkan dalam 29c. tekanan jatuh pada kata /v kino/ оke bioskopп, berarti - оtidak pergi ke tempat lainп. Tekanan dalam hal ini sangat berkaitan dengan intonasi yang akan dibahas pada subjudul berikut.

C. INTONASI

Intonasi merupakan ritme ujaran yang dalam kalimat digunakan

untuk menyatakan makna sintaktis dan mengekspresikan emosi. Intonasi

pun dapat menandai jenis-jenis kalimat (deklaratif, interogatif,

(8)

memunculkan intonasi adalah dengan tonasi (tone оnadaп), yaitu nada

rendah, sedang, dan tinggi.

Dalam bahasa Rusia terdapat lima tipe konstruksi dasar intonasi,

yaitu sebagai berikut:

1. Intonasi tipe-1 untuk menyatakan keselesaian dalam kalimat

deklaratif.

bagian yang mendapatkan tekanan sehingga diucapkan dengan nada

agak naik, sedangkan bagian belakang lebih rendah daripada nada

sedang.

2. Intonasi tipe-2 untuk menyatakan kalimat interogatif yang

menggunakan kata tanya. Contoh:

31. a). К ? b). К ? /K t o p o je t?/ /K u d a i d je t m a m a ?/ Siapa yang bernyanyi? Kemana mama pergi?

Pada contoh 31. kata tanya mendapatkan tekanan sehingga

merupakan pusat intonasi yang diucapkan dengan nada yang lebih

tinggi dan kuat, pada akhir kata nada merendah.

3. Intonasi tipe-3 untuk kalimat interogatif tanpa kata tanya.

Contoh:

(9)

Pusat intonasi pada kalimat 32 berada pada kata terakhir dengan

suku kata pertama yang mendapat tekanan. Bagian sebelum pusat

diucapkan dengan nada sedang, sedangkan bagian pusat diucapkan

agak naik kemudian menurun pada akhir suku kata.

Pada konstruksi ini dapat terjadi perpindahan nada disesuaikan

dengan pusat intonasi yang menjadi maksud ujaran dalam kalimat

interogatif. Perhatikan contoh berikut:

33. ? ( , ) /M a m a d o m a? (D a, m a m a)/ Mama (ada) di rumah? (Ya, mama)

Pada contoh 33., yang menjadi pusat intonasi adalah kata оmamaп

dengan tekanan jatuh pada suku kata pertama sehingga diucapkan

dengan nada lebih tinggi kemudian menurun hingga akhir. оmamaп

menjadi pusat karena dalam kalimat interogatif ini si penanya

menuntut jawaban dari lawan bicaranya mengenai siapa yang ada di

rumah sehingga jawabannya yaitu mama, bukan orang lain (berbeda dengan contoh 32. yang menekankan pada kata оdi rumah, bukan di tempat lainп sebagai jawaban yang dituntut). Hal yang sama, sebagai perbandingan, juga dapat kita perhatikan pada kedua contoh

berikut:

4. Intonasi tipe-4 untuk menyatakan pertanyaan dalam kalimat interogatif tak lengkap berkonjungsi komparatif-konstratif оaп.

(10)

36. ). А ? /A vy?/ b). А ? /A eto?/ Tapi (dan) Anda? Tapi (dan) itu?

Pada kedua contoh tersebut bagian depan bernada sedang,

sedangkan pusat intonasi diucapkan dengan nada yang naik. Untuk

memperjelas, sebagai ilustrasi, perhatikan contoh dalam bentuk

dialog pendek berikut ini:

37. к ? /Nina doma?/ оNina (ada) di rumah?п - . /Njet/ оTidak.п

- А ? /A Maksim?/ оDan Maksim?п

- И . /I ego njet/ оDia juga tidak di rumah.п

5. Intonasi tipe-5 digunakan untuk menyatakan ucapan, salam, terima

kasih, panggilan, permintaan, perintah, harapan, dan sebagainya

dalam kalimat imperatif.

Contoh:

38. a). ! /dobroe utro!/ Selamat pagi

b). С . /Spasibo/

Terima kasih.

c). , . /Nina, izvinite/

Nina, maafkanlah.

e). ! /Do svidanija/

Sampai jumpa lagi!

Pada contoh-contoh 38. tersebut, naiknya nada pada bagian yang

bertekanan diucapkan lebih keras daripada tipe-2. Pada akhir suku

(11)

Kelima tipe dasar intonasi ini dijadikan acuan dalam pengungkapan

kalimat-kalimat yang lebih kompleks dengan berbagai variasi seperti pada

contoh-contoh berikut:

kalimat deklaratif 40., bagian pertama diucapkan seperti tipe-3, tanda о/п

sebagai jeda, kemudian disusul bagian kedua diucapkan seperti tipe-1

dengan nada menurun di akhir kalimat.

D. PENUTUP

Dari kajian tersebut dapat disarikan bahwa dalam fonologi bahasa

Rusia unsur suprasegmental yang banyak dibicarakan adalah tekanan dan

intonasi. Unsur lain seperti nada disinggung di dalam pembahasan mengenai

intonasi karena nada merupakan cara dasar untuk memunculkan intonasi,

sedangkan jeda digunakan dalam frasa atau kalimat sebagai pemisah bagian

yang satu dengan yang lain.

Dalam bahasa Rusia tekanan dapat jatuh pada sembarang suku kata

(morfem). Suku kata (vokal) yang mendapat tekanan diucapkan lebih keras

daripada suku kata (vokal) yang tidak mendapat tekanan. Unsur

suprasegmental tekanan ini dapat bersifat fonetis, antara lain berpengaruh

terhadap bunyi lain yang tidak mendapatkan tekanan. Sifat fonemis dari

tekanan ini antara lain sebagai pembeda makna (leksikal dan gramatikal).

Dalam pembentukan forma baru dan kata baru tekanan dapat berpindah

(12)

ini tekanan jatuh pada pusat, yaitu kata yang menjadi tujuan ujaran.

Tekanan ini tidak lepas dari unsur intonasi karena suku kata yang mendapat

tekanan diucapkan pula dengan nada tinggi.

Sifat fonemis intonasi antara lain dapat menentukan jenis kalimat.

Dalam bahasa Rusia terdapat lima tipe dasar intonasi, yaitu intonasi untuk

kalimat deklaratif, intonasi untuk kalimat interogatif tanpa kata tanya,

intonasi untuk kalimat interogatif dengan kata tanya, intonasi untuk

kalimat interogatif dengan konjungsi komparatif-kontrastif, dan kalimat

yang digunakan untuk menyampaikan ucapan, salam, perintah,

permohonan, panggilan, dan sebagainya. Kelima tipe dasar intonasi

(13)

Daftar Pustaka

Bashilova, O.P. dkk. 1984. Russkiji Jazyk dlja Vseh ‘Bahasa Rusia untuk

Semua’. Moskwa: Russkiji Jazyk.

Chaer, Abdul, Drs. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Gorodilova, G.G. dkk. 1983. Speaking Russian. Moscow: Russky Yazyk.

Lekant, P.A. 1999. Sovremennyji Russkiji Literaturnyji Jazyk ‘Bahasa

Literatur Rusia Modern’. Moskwa: Vysshaja Shkola.

Trubetskoj, N.S. 2000. Osnovy Fonologija ‘Dasar-dasar Fonologi’. Moskwa:

Aspekt Press.

Valпgina, N.S. 1962. Sovremennyji Russkiji Jazyk ‘Bahasa Rusia Modern’.

Moskwa: Vysshaja Shkola.

Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Yusuf, Suhendra, M.A, Drs. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: Gramedia

Referensi

Dokumen terkait

Teknik dasar dalam penelitian ini adalah teknik pilah unsur penentu, yaitu teknik analisis data dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan yang dianalisis dengan