PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA
KOMPETENSI MEMBUAT GARNISH KELAS X
SMK NEGERI 10 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
JUANNA INDHA FRISTY
5101142005
PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Juanna Indha Fristy: Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Membuat Garnish Kelas X SMK Negeri 10 Medan. Skripsi: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2015.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah siswa mendapatkan media pembelajaran pada waktu proses belajar mengajar di kelas pada kompetensi membuat garnish. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Membuat Garnish Kelas X SMK Negeri 10 Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah 77 responden siswa jurusan Tata Boga kelas X di SMK Negeri 10 Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada pada suatu objek penelitian untuk dianalisis. Cara mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis multimedia. Sebelum menjaring data penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument kelayakan media pembelajaran kepada 2 orang ahli yaitu ahli materi dan ahli media pembelajaran serta uji coba kelompok kecil kepada siswa lain (non sample). Dari hasil uji coba instrument responden menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis multimedia pada kategori layak/baik digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 6 aspek indikator yang menjadi sudut pandang siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia pada kompetensi membuat garnish, yaitu penggunaan media pembelajaran mendapatkan respon sangat setuju dalam kategori sangat baik yaitu sebanyak 41,27%, ketersediaan media pembelajaran mendapatkan respon setuju dalam kategori baik yaitu sebanyak 66,88%, manfaat media pembelajaran mendapatkan respon setuju dalam kategori baik yaitu sebanyak 47,53%, fungsi media pembelajaran mendapatkan respon setuju dalam kategori baik yaitu sebanyak 55,66%, kriteria media pembelajaran mendapatkan respon sangat setuju dalam kategori sangat baik yaitu sebanyak 50,22% dan pengembangan media pembelajaran mendapatkan respon setuju dalam kategori baik untuk kelayakan isi yaitu sebanyak 51,14% dan 51,12% untuk kegrafikan. Dengan demikian Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Membuat Garnish Kelas X SMK Negeri 10 Medan sebagai sampel mendapatkan tanggapan yang baik, untuk itu disarankan kepada tenaga pendidik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk selalu memanfaatkan media sebagai alat bantu pembelajaran.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat rahmat dan hidayah-Nya dan semata-mata atas kehendak-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini merupakan karunia dan kenikmatan yang tiada ternilai, karena atas kuasa-Nya penulis dapat memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi S1 Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Banyak tantangan, hambatan dan kesulitan yang setiap saat dihadapi penulis baik dalam persiapan, pelaksanaan, penyusunan, maupun penulisan skripsi ini. Berkat bantuan, bimbingan serta motivasi yang tulus dari berbagai pihak baik yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung, yang akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak atas luangan waktu dalam memberikan saran, masukkan, bimbingan, arahan dan dorongan hingga terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terselesaikan. 2. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan nasehat, bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.
3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd dan Ibu Dra. Frida Dinar, M.Pd , selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Abd. Hamid K.,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.
5. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Unimed.
6. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan PKK Unimed dan Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Unimed. 7. Ibu Dr. Erli Mutiara M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga Unimed.
9. Para dosen Jurusan Pendidikan Tata Boga di Unimed yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.
10. Sangat teristimewa penulis mempersembahkan dan mengucapkan beribu terima kasih kepada ayahanda H. Hendry Mandry dan ibunda tercinta Milfa Yetti yang senantiasa mendukung penulis dengan do’a, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi sampai dalam penyusunan skripsi ini. Saudara tersayang yang selalu mensuport penulis (Andrea, Vanny, Nanda, Salsa, Tari, Devi, M. Iqbal).
11. Terima kasih penulis ucapkan kepada Yudha Prawira yang senantiasa memberi semangat, motivasi, kasih sayang dan kekuatan bagi penulis agar dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR ... 11
A. Deskripsi Teori ... 11
1. Persepsi ... 11
2. Media Pembelajaran ... 13
3. Multimedia ... 18
4. Kompetensi Membuat Garnish ... 23
B. Penelitian yang Relevan ... 38
C. Kerangka Berfikir ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
A. Desain Penelitian ... 45
B. Defenisi Operasional Variabel ... 45
C. Populasi dan Sampel ... 46
1. Populasi ... 46
2. Sampel ... 47
E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 49
1. Instrumentasi ... 49
2. Teknik Pengumpulan Data ... 52
F. Uji Coba Instrumen ... 52
1. Uji Kelayakan (Tinjauan Tim Ahli) ... 52
2. Angket Persepsi Siswa ... 53
3. Uji Coba Validitas Angket ... 54
4. Uji Coba Reliabilitas ... 55
G. Teknik Analisis Data ... 56
1. Deskriptif Data ... 56
2. Persentase ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 58
1. Uji Kelayakan Media Pembelajaran ... 58
2. Angket Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media ... 59
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 80
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Simple Garnish untuk hidangan makanan ... 25
Gambar 2. Composite Garnish untuk hidangan makanan ... 25
Gambar 3. Labu kuning/waluh ... 26
Gambar 4. Lobak ... 26
Gambar 5. Wortel ... 26
Gambar 6. Sawi putih ... 27
Gambar 7. Timun ... 27
Gambar 8. Singkong ... 27
Gambar 9. Cabai... 28
Gambar 10. Daun bawang ... 28
Gambar 11. Bengkuang ... 28
Gambar 12. Nanas ... 29
Gambar 13. Semangka ... 29
Gambar 14. Melon ... 29
Gambar 15. Pepaya ... 30
Gambar 16. Apel ... 30
Gambar 17. Anggur ... 30
Gambar 18. Jeruk ... 31
Gambar 19. Tomat ... 31
Gambar 20. Peralatan ukir buah dan sayur ... 34
Gambar 22. Hiasan bunga krep dari timun ... 34
Gambar 22. Hiasan bunga melati dari wortel... 35
Gambar 23. Hiasan kupu-kupu dari tomat ... 36
Gambar 24. Hiasan bunga hebra dari cabai ... 36
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Jumlah Siswa Kelas X Jurusan Tata Boga SMK Negeri
10 Medan ... 46 Tabel 2. Kisi-kisi Instrument Tentang Kualitas Materi Pembelajaran... ... 50 Tabel 3. Kisi-kisi Instrument Tentang Kualitas Media Pembelajaran. ... 50 Tabel 4. Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan
Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada
Kompetensi Membuat Garnish ... 51 Tabel 5. Kriteria Penilaian ... 53 Tabel 6. Bobot Skor Angket Tertutup ... 53 Tabel 7. Sebaran Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Penggunaan Media Pembelajaran ... 61 Tabel 8. Persentase Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Penggunaan Media Pembelajaran ... 62 Tabel 9. Sebaran Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Ketersediaan Media Pembelajaran ... 63 Tabel 10. Persentase Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Ketersediaan Media Pembelajaran ... 64 Tabel 11. Sebaran Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Manfaat Media Pembelajaran ... 65 Tabel 12. Persentase Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Manfaat Media Pembelajaran ... 66 Tabel 13. Sebaran Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Fungsi Media Pembelajaran ... 67 Tabel 14. Persentase Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Fungsi Media Pembelajaran ... 68 Tabel 15. Sebaran Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Kriteria Media Pembelajaran ... 69 Tabel 16. Persentase Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
Tabel 17. Sebaran Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Kelayakan Isi Media Pembelajaran ... 71 Tabel 18. Persentase Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Kelayakan Isi Media Pembelajaran ... 73 Tabel 19. Sebaran Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
pada Indikator Kegrafikan Media Pembelajaran ... 74 Tabel 20. Persentase Persepsi Responden Siswa SMK Negeri 10 Medan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus SMK Negeri 10 Medan ... 85
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 88
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahan Ajar (Berbasis Multimedia) ... 93
Lampiran 4. Hasil Rancangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia. 98
Lampiran 5. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Kompetensi Membuat Garnish ... 104
Lampiran 6. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Desain Pembelajaran 107
Lampiran 7. Angket Uji Coba Kelompok Kecil Siswa SMK N 10 Medan Jurusan Tata Boga ... 110
Lampiran 8. Angket Penilaian dan Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Membuat Garnish ... 112
Lampiran 9. Perhitungan Uji Kelayakan Materi Pembelajaran... ... 116
Lampiran 10. Perhitungan Uji Kelayakan Media Pembelajaran... ... 117
Lampiran 11. Perhitungan Uji Coba Kelompok Kecil Terhadap Media Pembelajaran... ... 118
Lampiran 12. Uji Coba Instrument ... 119
Lampiran 13. Perhitungan Uji Coba Validitas Angket Persepsi Siswa ... 120
Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Angket Persepsi Siswa ... 123
Lampiran 15. Perhitungan Data Hasil Penelitian ... 128
Lampiran 16. Tabel Data Hasil Penelitian ... 129
Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian ... 131
Lampiran 18. Data Hasil Penelitian ... 132
Lampiran 19. Persentase Hasil Penelitian ... 133
Lampiran 21. Tabel Perhitungan Sebaran Persepsi Responden Siswa
pada Indikator Ketersediaan Media Pembelajaran ... 136 Lampiran 22. Tabel Perhitungan Sebaran Persepsi Responden Siswa
pada Indikator Manfaat Media Pembelajaran... ... 137 Lampiran 23. Tabel Perhitungan Sebaran Persepsi Responden Siswa
pada Indikator Fungsi Media Pembelajaran... ... 138 Lampiran 24. Tabel Perhitungan Sebaran Persepsi Responden Siswa
pada Indikator Kriteria Media Pembelajaran ... 140 Lampiran 25. Tabel Perhitungan Sebaran Persepsi Responden Siswa
pada indikator kelayakan isi media pembelajaran ... 141 Lampiran 26. Tabel Perhitungan Sebaran Persepsi Responden Siswa
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1977). Defenisi Teknologi Pendidikan (satuan tugas defenisi & terminologi AECT). Jakarta: Rajawali.
Andromeda Valentino Sinaga. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris. Abstrak Tesis magister, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Darmawaty Br. Tarigan. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Pada Pembelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 12 Medan. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Fogg (2004). pengertian-kompetensi-menurut-para-ahli diakses pada 17 july 2014 dari http://www.pengertianahli.com/2013/11/html.
Fridiarty, Lelly. dkk. 2014. Bahan Ajar Dekorasi Penataan dan Penyajian Makanan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Hamalik, Oemar. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia.
Hassan, H. 2004. Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hernanto. 2001. Garnish Flora. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hidayahtullah, Priyanto, dkk. 2011. Animasi Pendidikan Menggunakan Flash. Bandung: Informatika.
Hofstetter, Fred T. (2001). Multimedia Literacy. 3rd edition. McGraw-Hill, USA.
Julianda Winda. (2013). Hubungan Penggunaan Sumber Belajar Dengan Hasil Belajar Membuat Garnish Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan. Abstrak skripsi, Program Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke-3. Balai Pustaka, Jakarta. Gramedia.
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Pernada Media dan Pustekkom Diknas.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2007). Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nanda Widya. (2012). Hubungan Media Pembelajaran Interaktif Dekorasi Cake Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Shandy Putra 2 Medan. Abstrak skripsi, Program Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Nurwahyuni Idawati dan Yustina Pratiwi. (2008). Garnish Buah dan Sayur. Kanisius. Yogyakarta.
Palan. (2007). pengertian-kompetensi-menurut-para-ahli diakses pada 17 july 2014 dari http://www.pengertianahli.com/2013/11/html.
Pratiwi, Yustina. 2008. Garnish Buah dan Sayur. Yogyakarta: Kanisius.
Rahayu Sri Utami. (2013). Hubungan Persepsi Penggunaan Media Video Pada Mata Pelajaran Mengeringkan Rambut Secara Elektrik Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Abstrak skripsi, Program Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Rita. (2013). Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Internet Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP Chandra Kusuma T.A. 2012/2013. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Rusman, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: Rajawali.
Sadiman, A. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud.
Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanaky, Hujair. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta.
Suparno (2005). pengertian-kompetensi-menurut-para-ahli diakses pada 17 july 2014 dari http://www.pengertianahli.com/2013/11/html.
Syamsurijal, (2009). Elektronika Daya, Buku Ajar, Tidak dipublikasikan. Makassar: Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
Thorn. (2006). Points to Consider when Evaluating Interactive Multimedia. [Online]. Tersedia: http://iteslj.org/Articles/Thorn-EvalueConsider.html [28 maret 2014].
Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offsed.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan
negara. Karena itu hampir semua negara menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional. Suatu rumusan nasional
tentang istilah “Pendidikan” adalah sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang” (Hamalik, 2010).
Dalam dunia pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bagian terpadu dari sistem Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan
penting di dalamnya menyiapkan serta mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini sejalan dengan defenisi pendidikan kejuruan yaitu bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar mampu bekerja terutama
dalam bidang tertentu.
Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan merupakan sarana
untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan (Sagala, 2011). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap sebagai tenaga yang siap kerja. SMK Negeri 10 Medan merupakan salah satu sekolah menegah kejuruan yang memiliki 4 program
Pada jurusan Tata Boga kelas X terdapat mata pelajaran Boga Dasar dengan kompetensi mampu menjelaskan pengertian, fungsi, jenis dan karakteristik
bahan makanan yang digunakan untuk garnish serta mampu mengaplikasikannya pada pembuatan garnish. Pembelajaran garnish adalah kompetensi yang
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan mengukir buah atau sayuran untuk hiasan suatu hidangan makanan dan minuman, bertujuan untuk membekali peserta didik agar memiliki dasar pengetahuan dan keterampilan
dalam mengukir buah dan sayuran untuk mengembangkan daya kreativitas dalam pengaplikasian pada praktikum yang dilakukan. Dalam kompetensi tersebut, siswa
dituntut harus mampu membuat garnish dasar, seperti membuat timun berbentuk bunga krep, bunga melati dari wortel, tomat berbentuk kupu-kupu, cabai dan daun
bawang berbentuk bunga hebra serta bentuk simple lainnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran membuat garnish yaitu proses belajar yang dilakukan guru disekolah secara konvensional, dimana pada pembelajaran
membuat garnish pada siswa terbatas pada waktu pertemuan yaitu 1 kali pertemuan dalam satu semester dimana pada kompetensi ini memiliki alokasi
waktu 45 menit dalam satu pertemuan. Dengan melihat alokasi waktu yang sangat minim ini membuat tidak semua buah dan sayuran siswa praktekkan dikarenakan waktu yang kurang dalam mempelajari membuat garnish sehingga kompetensi
dalam membuat garnish ini tidak tercapai secara maksimal, kemudian kurangnya media pembelajaran atau penambahan pengetahuan sebagai bahan ujian atau tes.
pembuatan garnish yang benar, kadang ada juga tanya jawab tapi respon dari siswa rendah sekali ini diindikasi sebab suasana kelas monoton. Padahal menurut
tuntutan kurikulum yang berlaku, siswa diharapkan bukan hanya sekedar dapat menambah pengetahuan, tetapi diharapkan dapat mencapai kompetensi dan
keterampilan.
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti kepada Ibu Dra. Rinayanti, MM selaku ketua jurusan tata boga sekaligus guru pengajar di
kelas X kompetensi membuat garnish pada 18 Maret 2014, disimpulkan bahwa selama ini pembelajaran dilaksanakan dengan ceramah dan pengamatan gambar
macam-macam bentuk garnish untuk suatu hidangan makanan. Praktek yang disimulasikan terlebih dahulu oleh guru, kemudian dipraktekkan secara
bersama-sama oleh siswa dengan satu guru. Hal ini tentu saja menyebabkan kurang tersampaikannya tujuan dalam proses belajar mengajar. Siswa menganggap bahwa kompetensi membuat garnish sangat sulit untuk dipahami, memerlukan
penalaran yang sangat baik, sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran ini khususnya materi membuat garnish dikarenakan persediaan sumber
belajar seperti buku tentang garnish, media belajar berupa alat praktek yang kurang mendukung. Siswa hanya mengandalkan guru untuk memberi contoh tentang membuat garnish. Mengamati fasilitas yang telah disediakan sekolah
untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti : Lab komputer, Infocus, WiFi serta para guru yang memiliki laptop, ini memungkinkan seorang
media komputer sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas lebih menarik dan bervariasi dengan adanya media pembelajaran.
Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh dalam setiap proses pembelajaran, khususnya saat mengajarkan materi garnish dalam bentuk
simple, guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi kepada siswa tetapi juga
harus menanamkan konsep pengetahuan sampai siswa memahami materi yang diajarkan. Siswa sebagai subyek dalam pembelajaran merupakan individu yang
unik dengan segala karakteristik yang berbeda-beda. Tidak mudah bagi seorang guru dalam proses pembelajaran menanamkan konsep pengetahuan yang dapat
langsung dipahami oleh siswa. Siswa akan lebih mudah memahami konsep materi apabila guru menggunakan media dalam proses pembelajaran. Karena pada usia
ini siswa masih dalam tahap operasi konkret sehingga dalam pembelajaran siswa membutuhkan media agar pembelajaran menjadi tidak monoton/abstrak bagi siswa. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akan lebih efektif apabila
dalam proses pembelajaran praktikum seperti garnish guru menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan kutipan yang disadur dari De Porter dalam
Hidayahtullah, dkk (2011), yang mengatakan “I Hear I Forget, I See I Know, I Do
I Understand” yang dalam bahasa indonesia memiliki arti “saya mendengarkan
saya lupa, saya melihat saya tahu, saya mengerjakan saya mengerti”. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh De Porter tersebut disimpulkan bahwa manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70 persen dari apa yang dikerjakan, 50
dibacanya hanya 10 persen, maka jelas terlihat bahwa untuk mencapai penyerapan materi ajar sebanyak minimal 50 persen terhadap siswa maka guru dapat
menggunakan media pembelajaran yang inovatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyiapkan persoalan yang dimaksud adalah dengan
memanfaatkan media pembelajaran berbasis multimedia yang di dalamnya memuat aplikasi teks, suara, gambar, animasi dan video dengan menggunakan Macromedia Flash, karena di masa-masa mendatang fitur Macromedia Flash ini
akan semakin meningkat dengan adanya pembaharuan-pembaharuan teknologi pembelajaran, maka arus informasi akan semakin meningkat dan menuntut
pemahaman serta penguasaan terhadap teknologi jika tidak ingin tertinggal oleh masyarakat global, dengan demikian pendidikan khususnya proses pembelajaran
cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari perkembangan IPTEK.
Kemajuan teknologi dan telekomunikasi yang begitu pesat akan memberikan berbagai kemudahan dalam melakukan dan mengembangkan teknik
pembelajaran yang inovatif sehingga akan menghasilkan keluaran yang baik dan berkualitas. Demikian halnya pada siswa, dengan teknologi dan multimedia
diharapkan akan memudahkan bagi mereka dalam menentukan dengan apa dan bagaimana untuk dapat menyerap informasi secara efektif.
Media pembelajaran sebagai sumber informasi dan pengetahuan sebaiknya
tidak hanya berpusat pada buku teks namun harus mampu menggunakan teknologi yang dapat digunakan lebih efektif dibandingkan dengan buku teks yang kurang
Media pembelajaran interaktif mencakup berbagai media yang terintegrasi menjadi satu. Setiap komponen media merangsang satu atau lebih indera manusia.
Hidayahtullah, dkk (2011), menjelaskan bahwa “Semakin banyak indera yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih
efektif”. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan dari satu indera
manusia dalam proses pembelajaran sangat disarankan. Oleh karena itu, pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat diharapkan memberi
kemudahan dan pemahaman terhadap siswa dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran praktikum yaitu garnish membutuhkan penalaran secara section per
section untuk pembuatan garnish yang benar.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMK Negeri 10 Medan
pembelajaran garnish pada siswa kelas X , yang menggunakan konsep pembelajaran secara konvensional dan simulasi yang dilakukan oleh guru terlebih dahulu dengan waktu yang singkat untuk mencapai pembuatan garnish dalam 5
macam bentuk simple peneliti menyebarkan angket kepada 77 siswa yang dijadikan sampel dan melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas X
jurusan tata boga pada bulan April 2014, bertujuan untuk mencari tahu permasalahan yang dialami siswa. Pada kesimpulan angket tersebut siswa membutuhkan sarana dan media pembelajaran yang dapat memudahkan mereka
mengerjakan lagkah-langkah praktek, mulai dari section per section serta aplikasi teknis mengukir buah dan sayuran dalam bentuk demo tutorial melalui video
Menurut hasil penelitian oleh (Rita, 2013) menyatakan “Bahwa angket
yang disebarkan ke 50 guru di SMP Chandra Kusuma Deli Serdang mengenai
media pembelajaran multimedia interaktif menunjukan bahwa 80 persen dari guru-guru membutuhkan media pembelajaran interaktif dalam proses
pembelajaran, sedangkan dari hasil angket yang disebarkan kepada 50 orang siswa yang diambil sebagai sampel, 100 persen siswa menyatakan membutuhkan media pembelajaran interaktif yang dapat mereka jadikan sebagai sarana
pembelajaran secara individual”.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia sangat
bermanfaat sebagai referensi pembelajaran. Multimedia memiliki sifat yang sederhana, jelas dan mudah dimengerti sehingga materi yang disampaikan dapat
cepat diserap melalui indera penglihatan, pendengaran dan melalui visualisasi gambar (animasi) dapat merangsang siswa untuk bersemangat mencoba memulai praktek garnish.
Dari uraian permasalahan di atas maka seorang guru dituntut untuk mengembangkan suatu bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi menarik. Salah satunya adalah bahan ajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul: “ Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Membuat Garnish Kelas X SMK
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut; (1) Pembelajaran pada kompetensi membuat garnish selama ini dilakukan dengan cara ceramah dan
hanya memanfaatkan media cetak; (2) Alokasi waktu dalam pembelajaran pada kompetensi membuat garnish sangat minim yaitu 1x45 menit yang membuat tidak semua pembuatan garnish terealisasikan kepada siswa; (3) Kurangnya bahan dan
alat peraga sebagai pengetahuan dalam pembuatan garnish yang membuat siswa kurang memahami step by step pembuatan garnish yang benar; (4) Sulitnya
memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk materi pembelajaran garnish di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang menarik yang menimbulkan
kebosanan pada siswa; (5) Guru bidang studi kurang mampu menggunakan media pembelajaran yang tersedia; (6) Penilaian dan tanggapan siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia pada kompetensi membuat
garnish.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini melakukan pembatasan masalah. Mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka penelitian
ini akan dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti. Adapun yang akan menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
wortel berbentuk bunga melati, tomat berbentuk kupu-kupu, cabai dan daun bawang berbentuk bunga hebra.
2. Media pembelajaran yang dibuat hanya melihat dari segi penilaian dan tanggapan siswa mengenai program media pembelajaran berbasis multimedia
(teks, suara, gambar, animasi dan video) yang didalamnya memuat teknik pembuatan simple garnish dengan software Macromedia Flash. Media yang dibuat sudah mengalami proses pengembangan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi siswa terhadap
penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia pada kompetensi membuat garnish siswa kelas X SMK Negeri 10 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat
bermanfaat bagi siswa, sekolah dan peneliti diantaranya sebagai berikut: 1. Bagi siswa:
Untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran yaitu pada kompetensi membuat garnish dan sebagai masukan kepada siswa-siswi SMK Negeri 10 Medan jurusan Tata Boga untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan
belajar pada pembuatan garnish. 2. Bagi sekolah:
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi sekolah khususnya para pendidik/guru yang mengajar pada kompetensi membuat garnish agar
menyiapkan konsep belajar yang menarik sehingga siswa dapat melakukan tugasnya dengan maksimal.
3. Bagi peneliti:
Sebagai bahan masukan, sumbangan fikiran dan referensi ilmiah bagi peneliti-peneliti yang ada relevansinya dikemudian hari dengan melibatkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Membuat Garnish Kelas X SMK Negeri 10 Medan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Membuat Garnish terdapat 6 indikator yaitu: a. Persepsi siswa terhadap indikator penggunaan media pembelajaran berbasis
multimedia pada kompetensi membuat garnish mendapatkan tanggapan positif dengan kategori sangat setuju/sangat baik sebesar 41,27 persen.
b. Persepsi siswa terhadap indikator ketersediaan media pembelajaran yang meliputi sarana dan prasarana pendukung media pembelajaran memiliki
respon dengan kategori setuju/baik sebesar 66,88 persen.
c. Persepsi siswa terhadap indikator manfaat media pembelajaran di sekolah mendapatkan tanggapan positif dengan kategori setuju/baik sebesar 47,53
persen.
d. Persepsi siswa terhadap indikator fungsi media pembelajaran di sekolah
e. Persepsi siswa terhadap indikator kriteria media pembelajaran di sekolah mendapatkan tanggapan positif dengan kategori sangat setuju/sangat baik
sebesar 50,22 persen.
f. Persepsi siswa terhadap indikator pengembangan media pembelajaran
berbasis multimedia pada kompetensi membuat garnish mendapatkan tanggapan positif dengan kategori setuju/baik untuk kelayakan isi sebesar
51,14 persen dan untuk kegrafikan sebesar 51,12 persen.
2. Persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia pada kompetensi membuat garnish kelas X SMK Negeri 10 medan
mendapatkan tanggapan yang baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada tenaga pendidik yaitu guru SMK Negeri 10 medan untuk tetap menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dan dapat
mengembangkan media pembelajaran tersebut ke dalam bentuk yang lebih menarik, interaktif, dan inovatif.
2. Kepada siswa SMK Negeri 10 medan sebaiknya dapat bekerjasama dengan
guru dalam pembelajaran dengan selalu memiliki keinginan dan motivasi belajar yang tinggi agar guru juga dapat termotivasi untuk
3. Pembelajaran sebaiknya mengikuti perkembangan IPTEK untuk itu diharapkan kepada pihak sekolah untuk mendukung proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dengan terus memperbaiki dan mengembangkan sarana dan prasarana pendukungnya.
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini hendaknya dapat dijadikan suatu motivasi bagi para pendidik untuk dapat menerapkan
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1977). Defenisi Teknologi Pendidikan (satuan tugas defenisi & terminologi AECT). Jakarta: Rajawali.
Andromeda Valentino Sinaga. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris. Abstrak Tesis magister, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Darmawaty Br. Tarigan. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Pada Pembelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 12 Medan. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Fogg (2004). pengertian-kompetensi-menurut-para-ahli diakses pada 17 july 2014 dari http://www.pengertianahli.com/2013/11/html.
Fridiarty, Lelly. dkk. 2014. Bahan Ajar Dekorasi Penataan dan Penyajian Makanan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Hamalik, Oemar. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia.
Hassan, H. 2004. Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hernanto. 2001. Garnish Flora. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hidayahtullah, Priyanto, dkk. 2011. Animasi Pendidikan Menggunakan Flash. Bandung: Informatika.
Hofstetter, Fred T. (2001). Multimedia Literacy. 3rd edition. McGraw-Hill, USA.
Julianda Winda. (2013). Hubungan Penggunaan Sumber Belajar Dengan Hasil Belajar Membuat Garnish Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan. Abstrak skripsi, Program Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke-3. Balai Pustaka, Jakarta. Gramedia.
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Pernada Media dan Pustekkom Diknas.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2007). Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nanda Widya. (2012). Hubungan Media Pembelajaran Interaktif Dekorasi Cake Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Shandy Putra 2 Medan. Abstrak skripsi, Program Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Nurwahyuni Idawati dan Yustina Pratiwi. (2008). Garnish Buah dan Sayur. Kanisius. Yogyakarta.
Palan. (2007). pengertian-kompetensi-menurut-para-ahli diakses pada 17 july 2014 dari http://www.pengertianahli.com/2013/11/html.
Pratiwi, Yustina. 2008. Garnish Buah dan Sayur. Yogyakarta: Kanisius.
Rahayu Sri Utami. (2013). Hubungan Persepsi Penggunaan Media Video Pada Mata Pelajaran Mengeringkan Rambut Secara Elektrik Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Abstrak skripsi, Program Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Rita. (2013). Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Internet Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP Chandra Kusuma T.A. 2012/2013. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Rusman, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: Rajawali.
Sadiman, A. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud.
Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanaky, Hujair. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta.
Suparno (2005). pengertian-kompetensi-menurut-para-ahli diakses pada 17 july 2014 dari http://www.pengertianahli.com/2013/11/html.
Syamsurijal, (2009). Elektronika Daya, Buku Ajar, Tidak dipublikasikan. Makassar: Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
Thorn. (2006). Points to Consider when Evaluating Interactive Multimedia. [Online]. Tersedia: http://iteslj.org/Articles/Thorn-EvalueConsider.html [28 maret 2014].
Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offsed.