• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode Tahun 2009-2011 (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode Tahun 2009-2011 (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The telecomunication industry in Indonesia experienced rapid growth and an increasingly tight competition among telecomunication companies. This led to the company being required to further improve their performance. Performance appraisal is required to describe the condition of the company, one form of information to look and assess the financial performance of the company is the financial reports. The purpose of this research was to assess and compare the financial performance of the PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT. XL Axiata Tbk from year 2009-2011. This research uses financial ratio analysis measured from liquidity ratio, solvability ratio, activity ratio and profitability ratio. The result of this research concluded that the overall of ratio rate of the 3 companies has decreased and less efficient performance from year 2009-2011 ,because of the tight competition. After we compare with the industry average ratio we can concluded that most of industry average ratio of PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk is the best among the two other companies, this means that financial performance of PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk better than PT. Indosat Tbk and PT. XL Axiata Tbk.

(2)

ABSTRAK

Indutri telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan telekomunikasi. Hal ini menyebabkan perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan kinerja mereka. Penilaian kinerja diperlukan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan, salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja keuangan dan perbandingan kinerja dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk dari tahun 2009-2011. Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yang diukur dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan nilai rasio ketiga perusahaan mengalami penurunan dan kinerja yang kurang efisien dari tahun 2009-2011, hal ini disebabkan karena adanya persaingan usaha yang cukup ketat. Setelah dilakukan perbandingan dengan rasio rata-rata industri dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nilai rata-rata rasio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk paling baik diantara kedua perusahaan lain, hal ini berarti PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Indosat Tbk dan PT. XL Axiata Tbk.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8

2. Kajian Pustaka ... 8

2.1 Pengertian Kinerja Keuangan ... 8

(4)

2.2 Laporan Keuangan ... 9

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 9

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 10

2.2.3 Pengguna Laporan Keuangan ... 11

2.2.4 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan ... 13

2.2.5 Keterbatasan Laporan Keuangan ... 14

2.3 Analisis Laporan Keuangan ... 16

2.3.1 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan ... 16

2.3.2 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 19

2.3.3 Jenis Analisis Laporan Keuangan ... 21

2.4 Analisis Rasio Keuangan ... 22

2.4.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan ... 22

2.4.2 Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio ... 23

2.4.2.1 Keunggulan Analisis Rasio ... 23

2.4.2.2 Keterbatasan Analisis Rasio ... 24

2.4.3 Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 25

2.5 Kerangka Pemikiran ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Objek Penelitian ... 34

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 34

3.1.2 Sejarah Singkat PT. Indosat Tbk ... 35

3.1.3 Sejarah Singkat PT. XL Axiata Tbk ... 37

(5)

3.3 Jenis Data ... 39

3.4 Populasi dan Sampel ... 39

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.7 Metode Analisis Data ... 41

3.8 Alat Analisis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Analisis Kinerja Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 44

4.2 Analisis Kinerja Keuangan PT. Indosat Tbk ... 55

4.3 Analisis Kinerja Keuangan PT. XL Axiata Tbk ... 65

4.4 Analisis Perbandingan dengan Rata-rata Industri... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode tahun 2009-2011 ... 44 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk periode tahun 2009-2011 ... 47 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

periode tahun 2009-2011 ... 49 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk periode tahun 2009-2011 ... 52 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas PT. Indosat Tbk periode tahun

2009-2011 ... 55 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas PT. Indosat Tbk periode tahun

2009-2011 ... 57 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas PT. Indosat Tbk periode tahun

2009-2011 ... 60 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Indosat Tbk periode tahun

2009-2011 ... 62 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas PT. XL Axiata Tbk periode tahun

2009-2011 ... 66 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas PT. XL Axiata Tbk periode

(8)

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas PT. XL Axiata Tbk periode tahun 2009-2011 ... 70 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. XL Axiata Tbk periode

tahun 2009-2011 ... 73 Tabel 4.13 Perbandingan Rasio Keuangan dengan Rata-rata Industri tahun

2009 ... 76 Tabel 4.14 Perbandingan Rasio Keuangan dengan Rata-rata Industri tahun

2010 ... 81 Tabel 4.15 Perbandingan Rasio Keuangan dengan Rata-rata Industri tahun

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

(10)

BAB I PENDAHULUAN

Industri telekomunikasi memainkan peran yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Industri telekomunikasi terutama telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, baik di negara maju maupun sedang berkembang. Pembangunan telekomunikasi di Indonesia telah memasuki babak baru dengan semakin berkembang pesatnya industri teknologi informasi. Jangkauan telepon seluler sudah mencapai seluruh propinsi di Indonesia dan sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia.

Perkembangan telepon seluler yang dari tahun ke tahun menjadikan telepon seluler tidak lagi menjadi barang yang mewah, yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu saja, sekarang hampir semua masyarakat Indonesia menjadikan telepon seluler sebagai barang kebutuhan mereka. Telepon seluler dapat dengan mudah didapatkan disertai harga yang terjangkau, baik dalam sarana telekomunikasi fixedline wiredline ataupun fixedline wireless serta seluler. Semua lapisan masyarakat kini memiliki akses untuk dapat menggunakan sarana telekomunikasi untuk berbagai keperluan, baik untuk urusan bisnis, keluarga, ataupun keperluan lainnya.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA beragam dengan berbagai fitur yang semakin menarik, jangkauan yang semakin luas, dan harga yang semakin murah sehingga masyarakat semakin dimanjakan dan dapat menikmati manfaat dari perkembangan pasar seluler ini. Dari berbagai hal itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa para investor lebih memilih untuk berinvestasi di sektor telekomunikasi.

Semakin bertambahnya jumlah pengguna telepon seluler di Indonesia, maka operator juga menjadi bertambah banyak dan menyebabkan persaingan yang cukup ketat. Sebanyak 10 operator tercatat sebagai pemain aktif di Indonesia. Namun, pangsa pasar industri telekomunikasi seluler tahun 2011 hanya didominasi oleh 3 pemain besar yaitu, Telkomsel, Indosat, dan XL masing–masing sebesar 48.10%, 21.55%, dan 18.40% (Usman dan Simanjuntak 2011). Hal ini mengindikasikan terjadinya persaingan yang kuat diantara ketiga perusahaan.

Gambar 1.1

Pangsa Pasar Seluler GSM 2011

(sumber: Usman dan Simanjuntak 2011)

Telkomsel

(12)

BAB I PENDAHULUAN

3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Peran industri telekomunikasi sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat maupun perekonomian nasional. Pertumbuhan sektor jasa telekomunikasi merupakan yang tertinggi dalam perekonomian nasional dibanding sektor-sektor lainnya. Kelompok transportasi dan komunikasi juga kini menjadi salah satu kelompok kebutuhan pokok yang digunakan dalam penghitungan inflasi.

Pendapatan operasional sebuah perusahaan dapat menjadi salah satu indikator kinerja perusahaan tersebut. Apabila pendapatan dari masing-masing perusahaan dalam industri telekomunikasi di akumulasikan, maka akan tergambar kinerja industri tersebut. Kinerja industri telekomunikasi di Indonesia dapat diamati dari total pendapatan 3 operator utama yang apabila dijumlahkan memiliki market share lebih dari 60%. Grafik dibawah ini menunjukkan gambaran total pendapatan operasional dari 3 operator telekomunikasi utama di Indonesia (PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. Xl Axiata Tbk)

Gambar 1.2

Total Pendapatan Operator di Indonesia

(13)

BAB I PENDAHULUAN

4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Hal ini menjadi salah satu alasan banyak investor tertarik untuk melakukan investasinya di perusahaan yang bergerak dalam industri komunikasi. Sebelum investor melakukan investasi, investor melakukan analisis kinerja perusahaan dengan menggukan rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan ini dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang keuangan. Analisis rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan khususnya untuk perusahaan yang go public. Investor atau bisa di sebut pemegang saham, kreditor yang berminat untuk membeli saham maupun obligasi suatu perusahaan tidak hanya akan melihat bagaimana pergerakan saham secara historis akan tetapi perform atau kinerja keseluruhan perusahaan juga harus diukur.

Pengukuran terhadap kinerja perusahaan diperlukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola modal perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu mengelola dana yang berasal dari investor atau pemegang saham sehingga investor atau pemegang saham tersebut dapat melihat seberapa besar capital gain yang dapat mereka peroleh. Semakin tinggi tingkat capital gain yang akan diberikan perusahaan kepada investor maka nilai perusahaan akan semakin tinggi, hal ini tercemin dalam nilai saham di bursa efek. Namun, investor dalam menilai suatu perusahaan tentunya tidak hanya melihat dari tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan, tetapi juga risiko yang dihadapi perusahaan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

5

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA menilai berapa jauh efektivitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuannya diperlukan metode pengukuran tertentu. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya, misalnya menggunakan pendekatan beberapa dengan rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas, rasio aktifitas dan rasio pasar.

Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan membantu berbagai pihak dalam merumuskan atau pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam hal keuangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dipilih judul “PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE

TAHUN 2009 – 2011 (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk)”

1.2 Rumusan Masalah

(15)

BAB I PENDAHULUAN

6

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1. Bagaimana kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk dengan menggunakan analisis rasio keuangan?

2. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

2. Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan salah satu bentuk penerapan ilmu yang di dapat selama di bangku kuliah yang sekaligus sebagai sarana menambah wacana mengenai apa itu rasio keuangan.

2. Bagi Perusahaan (emiten)

Dapat digunakan sebagai suatu informasi, yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan atau sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan atau mengambil suatu keputusan.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

7

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Dapat digunakan sebagai sumber informasi, dan sebagai perbandingan perusahaan yang layak diinvestasikan.

3. Bagi peneliti lain

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan menggunakan rasio keuangan seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktifitas, dan rasio profitabilitas dari tahun 2009-2011, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara umum kinerja ketiga perusahaan jasa berdasarkan rasio keuangannya belum efisien. Tetapi, bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk paling baik daripada PT. Indosat Tbk dan PT. XL Axiata Tbk dan secara umum dilihat dari rasio keuangan, rata-rata kinerja PT. Indosat Tbk paling buruk dibandingkan dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT. XL Axiata Tbk.

2. Berdasarkan analisa rasio likuiditas, memperlihatkan bahwa Telkom memiliki rasio yang paling baik dari tahun 2009-2011 bila dibandingkan dengan Indosat dan XL. Pada tahun 2009, Indosat memiliki rasio yang baik karena berada diatas rasio rata-rata industri, tetapi ditahun berikutnya mengalami penurunan.

(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

92

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4. Berdasarkan analisa rasio aktifitas, memperlihatkan bahwa Telkom dan XL memiliki rasio yang baik dari tahun 2009-2011 bila dibandingkan dengan rata-rata industri. XL memiliki rasio rata-rata pengumpulan piutang yang paling baik dari tahun 2009-2011 dibandingkan dengan Telkom dan Indosat. 5. Berdasarkan analisa rasio profitabilitas, memperlihatkan bahwa secara

keseluruhan Telkom memiliki rasio yang paling baik dari tahun 2009-2011 bila dibandingkan dengan Indosat dan XL. return on equity XL dapat dikatakan baik juga, karena berada diatas rata-rata industri. Tetapi untuk rasio profitabilitas Indosat dari tahun 2009-2011 bila dibandingkan dengan rata-rata industri dapat dikatakan kurang baik.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka berikut saran yang dapat diberikan kepada perusahaan yaitu:

1. Bagi ketiga perusahaan telekomunikasi agar lebih meningkatkan lagi efektifitas penggunaan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan agar dapat memaksimalkan laba perusahaan, agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya.

(19)

93 Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Salemba Empat, Jakarta.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, edisi 1. Penerbit Indeks, Jakarta.

Djarwanto, Ps. 2004. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. BPFE-Yogyakarta. Fahmi, Irham. 2011. Analisis laporan Keuangan. Cetakan pertama. Alfabeta,

Bandung.

Hanafi, Mamduh M dan Halim A. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 3. UPP STIM YPKN, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan S. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Horne, James. Van. 2000. Financial Management and Policy, fifth Edition. Pracntice- Hall International,inc, London.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Seri Penutup Pebelanjaan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Jumingan. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen keuangan, Edisi Pertama. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Salemba Empat, Jakarta.

Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Liberty.

Prastowo dan Juliaty. 2008. Analisa Laporan Keuangan, Edisi 2. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

(20)

94

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta.

Usman dan Simanjuntak. 2011. Telkom Lebih Baik dibandingkan XL dari Sisi Pangsa Pasar dan Net Margin. Indonesia Finance Today, 8 Agustus 2011 diakses dari http://old.indonesiafinancetoday.com/read/12510/Telkom-Lebih-Baik-Dibanding-XL-dari-Sisi-Pangsa-Pasar-dan-Net-Margin.html pada tanggal 25 Februari 2013.

Widuri, Nurmaya. 2012. Pertumbuhan Industri Telekomunikasi di Indonesia. Manajemen Telekomunikasi, 23 Juli 2012 diakses dari http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/07/pertumbuhan-industri-telekomunikasi-di.html pada tanggal 25 Februari 2013.

Gambar

Gambar 1.1   Pangsa Pasar Seluler GSM 2011
Gambar 1.2  Total Pendapatan Operator di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pelangan keju kambing PE sebagian besar adalah Warga Negara Asing (WNA) atau tourist yang sedang berlibur di wilayah Magelang dan sekitarnya. Salah satu cara yang

Pola Resistensi Bakteri dalam Darah Terhadap Kloramfenikol, Trimethoprim/Sulfametoksazol, dan Tetrasiklin di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia (LMK

“K egiatan mahasiswa baru diawali dengan pengenalan kultur akademik Fakultas Teknik UNY sehingga diharapkan para mahasiswa baru dapat me mahami cara belajar pada level

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhikebutuhan guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai

Proyek pembangunan Hotel Santika Banyuwangi ini merupakan salah satu langkah yang dapat memudahkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, juga dapat memajukan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dan pertumbuhan Ikan Bawal Bintang yang dipelihara pada salinitas yang

Alasan dipilihnya model kerangka Theory of Planned Behavior ini adalah karena model Theory of Planned Behavior merupakan suatu model teori perilaku yang telah terbukti