KARAKTER
ALIRAN
LARUTAN
SIRUP
Fadilah11,
Elya
Retnap2>
dan Fetria W 21 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNSJI. Ir. Sutami 36 A
Kentingan
SurakartaAbstract : Viscous fluids are often found in many chemical
processes. These fluids show a deviation
from Newton's law of
viscosity
and called non-Newtonian fluid. In this research, syrup has beentreated as viscous
fluid,
and the characteristic of the flow has been studied. Research was conductedby
flowing
the syrup on ahorizontally
circularpipe
withgravity
force. Atsteady
state the pressuredrops
were observedby measuring
the differenceheight
of fluid in manometer.Pressure
drops
wereused to calculate the shear stresses and the shear rates were calculated
by using
theRabinowitch's
equation.
It was found that the syrup was follows the Otswald-de Waelemodel,
eventhough
it can be assumed as Newtonian fluid forsimplification.
Key
words : syrup, nonNewtonian,
shearstress,
shear rate...
(1}
• ....
Pendahuluan
lndustri
sirup cukup banyak terdapat
diIndonesia dan beredar di pasaran
dengan
berbagai
rasa dan merk.Sirup
yang beredarkebanyakan
berupa
cairankental,
yang berartimempunyai
viskositas yangtinggi.
Viskositas adalah salah satu sifat fisis fluida yang
sangat
berpengaruh
dalamperancangan
peratatan
induslri,
it:trulamaindustri kimia.
Pengetahuan
tentang
viskositasdapat
digunakan
sebagai
dasar untuk menentukanpola
aliran fluida. Disamping
ituviskositas
juga panting
untukmemperkirakan
kebutuhan power motor
pengaduk
pada
proses yang memeriukari
pengadukan.
Fluidayang kental
biasanya
memiliki sifatmenyimpang
dari karakteristik aliran fluidaNewton dan disebut fluida non-Newtonian
.
Fluida non - Newtonian adalah fluida
yang
viskositasnya
merupakar
Ifurrgsr
dart shearstress
(tegangan
geser)
yangterjadi
dalamfluids atau
fungsi
dari shear rate(gradien
kecepatan).
Pada
penelitian
ini akan dilakukanpengujian
jenis pola
aiir anpada
larutansirup,
sehingga
karakterisasinya
sebagai
fluida non-Newtonian
dapat
diketahui. Jika karakterisasifluida
dapat
diketahuidiharapkan
akandiperoleh
data - data kuantitatrfyang
mendukung
dalamperancangan
pemipaan
.
DasarTeori
Menurut hukum viskositas
Newton,
hubungan
shear stress(tegangan
geser(Tyx))
berbanding
lurusdengan
negatrf
shear rate(gradien
kecepatan
(dV,idy)).
Konstanta yangmenunjukkan
perbandingan
itu disebutviskositas,
danhubungan
itudinyatakan
dengan
persamaansebagai
berikut(Bird,1960):
dV Tyx=
-µ __J'._
d_v
Fluida yang
mengikuti
pola
aliranseperti
inidisebut fluida
Newtonian,
contoh fluidaNewtonian antara lain gas
mumi,
campurangas, dan cairan murni
dengan
berat molekul rendah(
nonpolimer
) (Bird,
1960).
Fluida yang tidak
mengikuti pola
aliran diatas disebut fluida non-Newtonian. Untuk
fluida
non-Newtonian,
viskositas adalahfungsi
dari shear rate
Dengan
katalain,
viskositas fluidanon-Newtonian
pada
persamaan di atas tidakkonstan
pada
kisaran shear stress dan shearrate yang
dijumpai,
tapi
dapat
bervariasidengan
faktor 100 atau lebih.Pengetahuan
tentang
bahan non-Newtonian dibahas dalamilmu
Reologi
(Brodkey,
1988).
Fluida non-Newtonian rm
banyak
dijumpai
dalam proses industrikimia, seperti
cat,slurry,
suspensi
padatan,
kecap,
sirup,
saus, serta fluida -fluida yang memiliki berat molekul yangtinggi
seperti
polimer,
baik dalambentuk leburan maupun larutan.
Persamaan
(1)
di atasdapat
digeneralisasi
dengan
persamaan yang baruyaitu:
av,
Tyx
= -11-(
2)
dy
dv
TJ
dapat
dinyatakan
sebagai
fungsi
-2:. ataudy
1
yx . Pada area dimana Tl menurun
dengan
meningkatnya
shear rate disebut fluidaPseudoplastic,
sedangkan
pada
area dimanaTl
meningkat dengan rneningkatnya
shear ratedisebut fluida Dilatant. Jika Tlbebas dari shear
rate maka fluida tersebut adalah fluida
Banyak
persamanempiris
atau model-model yangdiajukan
untukmenggambarkan
hubungan
shear stress dan shear ratepada
keadaansteady
state. Lima model yangpaling
umumdigunakan pada
fluida non-Newtonian adalah modelBingham,
model Otswald -deWaele, model
Eyring,
modelEllis,
dan modelReiner -
Philipof.
Dua model yang
paling sering
digunakan
adalah 1. modelBingham,
dv
T yx =-µ0i
± r0jikal
t yx ....(3)
Gambar 1. Potongan silinder dimana neraca
momentum dibuat untuk memperoleh profilekecepatan dan debit fluida
( 10)
,,dv
_.r =Ojika
I
r yxI<
r O(4)
dy
Bahan yang
mengikuti
duaparameter
di atasdisebut fluida
Bingham
piastic,bahan
ini akanmenjadi
kaku ketika shear stressberkurang
besarnya
daripada
yield
stress rO
tapi
mengalir seperti
fluida Newtonian ketika shear stressmelampui
tO • Model ini
cukup
akurat
untuk
beberapa
bahan campuran danpasta.
2. model Otswald de Waele,
_
I
dv;
I
n-1dv;
T yx - -m - -(
5)
dy
dy
Dua
parameter
di atasjuga
dikenalsebagai
power law. Untuk n =1,
persamaandiatas
akan
mengikuti
hukum Newtontentang
viskositas
dengan
m = µ.
Jika n < 1 maka sifat fluida tersebut adalah
pseudoplastic.
Jika n > 1 maka sifat fluida tersebut adalah
dilatant.
Nilai shear stress dan shear rate
dalam
pipa
pada
percobaan
ini dianalisismenggunakan
neraca momentum yangmengambil
asumsi-asumsisebagai
berikut:1. fluida
homogen,
2. fluida bersifat
incompressible
(p tetap),
3. aliran laminar(Re
<2100)
4.
steady
state5. tidak ada
slip
didinding pipa
Persamaan matematis disusun berdasarkan neraca momentum
pada
elemen velum 2 TT r Ll:!i.r,
seperti pada gambar
berikutNeraca momentum
pada
elemen volum akandiperoleh
persamaansebagai
berikut :T
rz
=
(
1\-L?
}
(
6)
kondisi batas
pada
r = R maka :r;
IR
=TR
=(J\-:L
)R
(7)
Oidefinisikan debit fluida yang melewati
elemen
luas,
r dr d(}
=dA,
makadiperoleh
persamaan
sebagai
berikut:dQ
=v?
dA .... ... ... ... ... ... ... . ... ...c
a>
a= -1r
J:
,2
dVz
dr
( 9)
dr
Dari persamaan
(6)
dan(7)
akandiperoleh
:r = R
'rz
'R
persamaan
{10)
dimasukkan dalampersamaan
(9)
maka persamaannyamenjadi
:a 3 _
,rR3
JR
dVZ
d( 3)
'R
- - -o - T ...(
11)
3 dr rzPersamaan
( 11)
dideferensialkanterhadap
rR•sehingga
diperoleh
:d(Qr/)
= _1rR3
__!!_
j
dVzd(rr:3)
.( 12)
d,R
3drR
O dr •persamaan
(12)
diselesaikan secara analitisdengan
metodeLeibnitz,
sehingga
diperoleh
:av,
1d
(
3)
-- =
3 2
\Q'RZ
( 13)
dr
JC/?.'R
d,R
persamaan
(13)
dikenalsebagai
persamaanRabinowtisch
(Bird, 1960)
Gambar 2. Gambar rangkaian alat percobaan
11
2?
13
1
y
3 5 Metode Penelitian BahanBahan yang
digunakan
adalah larutansirup.
AlatRangkaian
alatpercobaan
dapat
dilihatpada
gambar2.
Keterangan
gambar
: · 1. Bak penampung 2. Valve 3. Manometer 4.Pipa
kaca 5. Gelas ukurmanometer
pada
keadaanajeg.
Datapercot>aan
ditampilkan pada
tabel I.Tabel I. ? debit aliran sirup dengan beda
kelinggiencairan pada kaki manometer
No delta h
(Ah)
Debit(
Q)
1 12,6 0,30 2
14,7
0,34
318,0
0,40
419,8
0,45
523,1
0,55
625,2
0,60
728,3
0,65
832,7
0,78
936,0
0,82
1039,0
0,90
1141,7
0,94
dihitung
menggunakan
persamaanRabinowitsch
(13).
Nilai d(Q(i-
rz3))
diperoleh
d_r,.
dengan
cara menurunkan persamaan(
14)
terhadap
f'r:
sehingga
diperoleh
d
(Q(,
rz3)}
=
d
rrz
Densitas larutan
sirup
yangdigunakan
sebesar 1,3546
gr/cm3
dan diameterpipa
kacasebesar
0,3
cm. Data bedatinggi
yangdiperoleh
dan densitas larutansirup digunakan
untuk
menghitung
shear stresspada
dinding
pipa (
rr:
)
dengan
persamaan(
8), sehingga
((Qr
3)
data) dapat
dihitung.
Kemudian dicari,:
model persamaan yang
tepat
untukmenghubungkan
Q trz
3
sebagai
fungsi
,rz
Model persamaan yang
diperofeh
yaitu
: at',:
3 =0,
0206 r1'Z
3'9894
.... .. ... ... .
(
14)
dengan
ralat rata-rata2,0014
%(
----dV.
)
pada
dinding
pipa
dr
Cara
Kerja
PenelitianSirup
ditempatkan
pada
bakpenampung. Valve dibuka
sehingga
cairankeluar,
mengalir
mefafuipipa.
Setelahmencapai
bedatinggi
manometer yangajeg,
maka debit aliran diukur
dengan
cara mencatatwaktu yang
diperlukan
untuk menampungsejumlah
volume cairan dalamgelas
ukur.Percobaan ini
diulang-ulang
untukberbagai
debit.
Data pressure
drop
yangdiperoleh,
dapat
digunakan
untukmenghitung
shear stresspada
dinding
pipa
(
trz
)
dengan
persamaan
(8).
Kemudian dicari model persamaan yangtepat
untukmenghubungkan
Qr
rz
3
sebagai
fungsi
t?
untuk menentukannilai
d
(Qr
,.,,3)
d(r
,,J
·dV Shear rate __
z
pada
dinding
pipa
dr
dihitung
menggunakan
persamaanRabinowitsch
(13).
Dari data-data shearstress dan shear rate
pada
cairansirup
dalam
percobaan
ini,
dicobamenerapkan
modelhubungan
shear stress dan shear rate Hasil Penefitian dan PembahasanPercobaan dilakukan
dengan
caramengukur
debitsirup
yangmengalir
dalampipa
dan bedaketinggian
pada
kakiShear rate
0,08218
s;
2•9894.
Hasilperhitungan
dapat
dilihatpada
tabel II.dVZ
IO
Gamber 3. Grefik hubungan anlara t:
rz dan •
·-1
300 200 - dVz/ dr JOO 'n 100 t Trz(llfa) -Trz(hitma) ! • Trz (data) !I-Trz(hi1111g)I
0+---?--?--?---0:J
401
i!:
30 i:j
o?.----,---,--?----, 0Gambar 4. Gnlfik td>wlgan antara
'r,..
d8ndV.
- --- mtuk metode flir9lam
dr
av,
--- unluk metode Newtonian
dr
Model
Bingham
Persamaan
(3)
digunakan
untukmenguji
datadengan
modelBingham.
Konstanta persamaandiperoleh
dengan
caraleast
square. Persamaanyang
diperoleh yaitu
dV
T_
=0,1351
* _z-0,3045
(15)
,?dr
Dari
persamaari
diketahui nilaikonstanta - konstanta
yaitu
µ0 =
0,
1351 danr O = -
0,3045.
Hasilpertiitungan
gambar
4.Ralat rata-rata yang
diperoleh dengan
modelini sebesar
0,0625
% Model NewtonianPerhitungan
model ini dilakukandengan
cara mencari konstanta yangtepat
yang
menghubungkan
r n:sebagai
fungsi
av.
---seperti
pada
persamaan(1).
Konstantadr
diperoleh
dengan
menggunakan
cara least squaresdengan
menyamakan
persamaan(1)
dengan
bentuk persamaan y=ax, dimanaav.
v=
"n
danx=·dr.
Dari cara least squares ini
diperoleh
harga
a =0,
1339. Hasilperhitungan
dengan
persamaan yangdiperoleh
dapat
dilihatgambar
3. Ralatyang
diperoleh
dengan
model ini sebesar0,3792
%.Dari data-data shear stress dan shear
rate
pada
cairansirup
dalampercobaan
ini,
dicoba
menerapkan
modelhubungan
shearstress
dengan
shear rate.(,,.,,_
3\
dV
Tabet II. Hasi perhitungan d
?(
)
dan ---• dT,..
drd(Qr,..J)
-dVZ
,r,.. (data)
d(rn)
dr
14.6457 250.9838 110.4135 17.0867 397.9058 128.6058 20.9224 728.9669 157.1381 23.0147 969.2828 172.6778 26.8505 1536.6751 201.1286 29.2914 1993.1719 219.2104 32.8947 2819.4739 245.8741 38.0091 4342.9794 283.6672 41.8449 5789.0861 311.9762 45.3320 7354.0837 337.6878 48.4703 8983.2378 360.8096Dari persamaan
(3)
dangambar grafik
dV
dapat
dilihat bahwa - --· bernilaipositif
dr
sehingga
nilaislope
(
?)
positif
danintercepnya
{
TO)
juga
bemilaipositif,
sedangkan
dariperhitungan
diperoleh
nilai µc,=
0,
1351 dan r O= -
0,3045
. Dari nilai
konstanta - konstanta tersebut
dapat
diketahuibahwa larutan
sirup
tidakmengikuti
fluidaBingham
karena nilai rO
seharusnya
bemilaipositif.
Model Otswald - de Waele
Persamaan
(4)
dibuat persamaanlinier
sehingga
lebih mudah dalamperhitungan
untuk mencari
harga
konstanta n dan m.dV
lnrn
=In -m+ n InI
drz
I
(16)
Persamaan diatas
dapat
dibuatgrafik
linierdV
hubungan
antara In rrz dan In
drz
.Dengan
cara least square
diperoleh
persamaan untuk model Otswald - de Waeleyaitu
dV.
In r n: =1,0107
* In-- -2,0709
(17)
dr
Nilai konstanta persamaan adalah n =
1,0107
dan m =
0,1261.
Hasilperhitungan
dengan
metode inidapat
gambar
5. Ralat rata-rata dari model ini adalah0,0268
%.Daftar
Lambang
A area dimana shear stress
bekerja
(cm2)
Lpanjang pipa (cmJ
P tekanan(atm)
Q debit aliran(cm3/s}
tjari -jari
(cm)
x koordinat kartesian y koordinat kartesian z koordinat kartesian&
perbedaan
(
state 2 - state1)
µ viskositas
(
g/m.s)
7t ratio
keliling
lingkaran
dengan
diametemya
(3,
14159 ...)
p densitas
(dyne/cm3)
T shear stress
(
dyne/cm2)
V
kecepatan
alir fluida( cm/s}
Knimpulan
Dari
percobaan
yang telah dilakukandapat
diambil
kesimpulan
bahwa larutansirup
merupakan
fluida yangmengikuti
modelOstwald - de
Waele,
dengan
nilai n = 1,0107dan nilai m = 0.1261
dilatant
menunjukkan
meningkatnya
viskositasseiring dengan meningkatnya
shear rate.Daftar Pustaka
11]
Bird,
R.8.,Steward,
W.E.,
andLigtfood
,E.N.,
••
Transport
Phenomena".
JohnWiley
andSons,
NewYork, 1960,
pp. 5-15[2]
Brodkey,
R.S .•Hershey
,H.C.,
"
Transpcrt
Phenomena: A Unified
Approach",
, Mc
Graw-Hill Book
Company,
Singapore,
1988,
pp .755-783. -dVz/ drI
• Tn (dtta)I
j-Trz lhitmg)j 20 10I
?
30 •dV.
Gambar 5. Grafik huboogan antara r dan •---n
dr
ll'ltuk metode Otswakkle Waele
Dari
perhitungan
di atasdapat
diketahui bahwa larutansirup
adalah fluidayang
mengikuti
model Otswald - de Waelekarena konstanta n dan m yang
diperoleh
sesuai
dengan
persamaan(4)
dan ralat rata-ratanya
paling
kecildibanding dengan
duamodel yang lain. Namun demikian karena
model Newtonian
juga
memberikan ralat yang relatifkecil,
makapenyederhanaan
dapat
dilakukandengan
menganggap bahwa larutanmengikuti
persamaan Newtonian.Larutan