• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

No.Daftar/FPEB/064/UN.40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU

TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian

Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi pendidikan Ekonomi

Oleh:

Dinne Azharrochmah

NIM 0707636

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

==============================================================

PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU

TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG

Oleh

Dinne Azharrochmah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Dinne Azharrochmah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU

TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui oleh :

Pembimbing I

Dr. Kusnendi, MS.

NIP. 19611022 198603 1 002

Pembimbing II

Navik Istikomah,SE., M.Si.

NIP. 19751110 200501 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Ekonomi

(4)

ABSTRAK

“Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Pengusaha Tas Di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung”

Di bawah bimbingan Dr. Kusnendi, M.S dan Navik Istikomah, SE. M.Si

Oleh:

Dinne Azharrochmah (0707636)

Permasalahan menurunnya laba pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung dalam beberapa bulan terakhir mendasari dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persaingan dan perilaku kewirausahaan terhadap laba pengusahatas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan analisis data menggunakan Methode Succesive Interval (MSI) dan uji analisis jalur dengan program SPSS 12.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persaingan berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung. Persaingan dan perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN

PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... 9

2.1.1 Konsep Industri Kecil... 9

2.1.2 Struktur Pasar... 13

2.1.3 Laba... 19

2.1.3.1 Pengertian Laba………... 19

2.1.3.2 Teori Laba………... 20

2.1.4 Persaingan... 27

(6)

2.1.4.3 Kategori Tingkat Persaingan……….. 35

2.1.5 Perilaku Kewirausahaan... 39

2.1.5.1 Perilaku……… 39

2.1.5.2 Kewirausahaan……… 40

2.1.5.3 Perilaku Kewirausahaan……….. 42

2.1.5.4 Karakteristik dan Ciri Kewirausahaan………. 44

2.1.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian... 47

2.2 Kerangka Pemikiran... 48

2.3 HIPOTESIS... 55

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 56

3.2 Metode Penelitian... 56

3.3 Operasionalisasi Variabel... 57

3.4 Populasi dan Sampel... 59

3.4.1 Populasi……… 59

3.4.2 Sampel………. 59

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 60

3.6 Pengujian Instrmen Penelitian... 61

3.6.1 Uji Validitas………... 60

3.6.2 Uji Reabilitas………. 63

3.6.3 Uji Multikolinearitas……….. 64

3.6.4 Transformasi data melalui Method of Succesive Interval (MSI) ……….. 65

3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 66

3.7.1 Teknik Analisis Data………. 67

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian... 74

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 74

4.1.2 Gambaran Umum Responden... 75

4.1.2.1 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin….. 75

4.1.2.2 Karakteristik responden Berdasarkan Usia………. 76

4.1.2.3 Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan…….. 77

4.1.2.4 Karakteristik responden Berdasarkan Lama Usaha…… 78

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian... 78

4.1.3.1 Laba………. 79

4.1.3.2 Persaingan……… 80

4.1.3.3 Perilaku Kewirausahaan……….. 81

4.1.4 Hasil Instrumen Penelitian... 81

4.1.4.1 Uji Validitas……… 82

4.1.4.2 Uji Realibilitas………. 83

4.1.4.3 Uji Multikolinearitas……….. 85

4.1.5 Hasil Analisis Data... 86

4.1.5.1 Analisis Path Sub-struktur I X1 dengan X2…………... 87

4.1.5.2 Analisis Path Sub-struktur 2 X, X2 dengan Y………... 90

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 94

4.2.1 Pengaruh Persaingan Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah………. 94

4.2.2 Pengaruh Persaingan Terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah……… 96

4.2.3 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah………. 98

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 104

5.2 Saran... 104

DAFTAR PUSTAKA... 106

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu sektor perekonomian yang sedang mendapat perhatian dari

pemerintah pada saat ini adalah sektor perindustrian. Untuk dapat meningkatkan

sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

Industri kecil merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk

mendukung pengembangan perekonomian Indonesia. Peranan industri kecil

terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terbukti dapat

membantu pemerintah dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan

dan menekan angka pengangguran. Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah

besar, industri kecil terbukti tahan menghadapi krisis ekonomi yang pernah

melanda Indonesia.

Keberadaan industri kecil harus tetap dipertahankan dan dikembangkan

agar dapat terus berperan dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Kedudukan

industri kecil di tengah-tengah kehidupan masyarakat telah mendapat tempat yang

mantap, banyak menyerap tenaga kerja, mampu berdampingan dengan industri

besar dan ikut memperlancar kegiatan perekonomian negara.

Industri kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat mempunyai kedudukan,

potensi dan peran yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian

nasional yang makin berimbang berdasarkan demokrasi ekonomi. Potensi yang

(10)

1. Menciptakan lapangan kerja.

2. Memelihara dan membentuk modal sektor usaha.

3. Penyebaran kekuatan ekonomi, pertahanan dan keamanan.

4. Peningkatan keterampilan dan kesadaran kewirausahaan.

5. Penggunaan sumber daya alam bagi produksi.

Secara kualitatif, peranan usaha kecil dalam Suryana (2006:77) yaitu :

Pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui

berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur, dan

pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai

transformator antar sektor yang mempunyai kaitan ke depan dan ke belakang.

Kedua, usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam

menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat

menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal serta meningkatkan sumberdaya

manusia agar dapat menjadi wirausaha yang tangguh. Ketiga, usaha kecil

dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan

berusaha dan pendapatan, karena jumlahnya tersebar di perkotaan dan pedesaan.

Selama ini telah banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah

untuk membantu perkembangan industri kecil, salah satunya adalah penyediaan

tempat usaha khusus bagi industri kecil dalam bentuk pembagian sentra-sentra.

Hal tersebut akan memudahkan pemerintah untuk dapat memanfaatkan potensi

ekonomi dan kontribusi industri terhadap perekonomian tiap daerah.

Perkembangan industri kecil tidak hanya berlangsung secara nasional,

(11)

3

daerah, pemerintah daerah dapat lebih lagi memperhatikan perkembangan industri

kecil tersebut.

Dalam era globalisasi atau memasuki era perdagangan internasional

sekarang ini, persaingan merupakan hal yang harus menjadi perhatian bagi semua

negara. Khususnya bagi industri-industri, perusahaan dan pelaku ekonomi lainnya

disetiap negara jika ingin tetap eksis dalam perdagangan bebas.

Persaingan yang harus dihadapi oleh industri dan perusahaan lainnya

seperti yang diungkapkan Porter (1994:5) yaitu masuknya pendatang baru,

ancaman produk pengganti, kekuatan menawar pembeli, kekuatan

tawar-menawar pemasok (supplier) serta persaingan diantara pesaing yang ada

mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya

terbatas pada para pemain yang ada. Oleh sebab itu, negara harus lebih

meningkatkan produktifitas industri-industri dan perusahaan-perusahaan yang ada

di negaranya. Indonesia merupakan negara berkembang dengan potensi sumber

daya alamnya yang besar. Bidang pertanian dan industri merupakan sektor yang

harus dikembangkan untuk menggali potensi sumber daya alam yang ada di

Indonesia. Banyak industri-industri yang tumbuh dan berkembang di negara

Indonesia dari hasil industri kecil, industri sedang sampai industri besar.

Perkembangan industri kecil pun terus meningkat dari waktu ke waktu.

Terlihat dengan keberadaannya yang semakin meningkat bahkan sampai ke

peloksok daerah. Tabel 1.1 menjelaskan mengenai perkembangan industri kecil di

(12)

Tabel 1.1

Jumlah Unit Industri Kecil Menengah dan Besar Di Jawa Barat 2010

Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Barat

Jumlah industri kecil yang terdapat di Jawa Barat pada tahun 2010

menurut Badan Pusat Statistik mencapai 203.060 unit. Kinerja Unit Industri Kecil

menengah Jawa Barat ini mampu menyerap 4.216.671 orang tenaga kerja serta

dapat memberikan sumbangan investasi sebesar Rp 130.681.582,73 juta. Bandung

Kabupaten/Kota Unit Usaha Tenaga

(13)

5

yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat memberikan kontribusinya

sebesar 0,85% dari 25 kabupaten/kota se Jawa Barat.

Industri kecil selain menunjang tercapainya pembangunan yang merata,

juga dapat memberikan pendapatan yang cukup bagi masyarakat golongan

ekonomi lemah yang jumlahnya cukup banyak. Namun sejalan dengan itu

permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil sampai saat ini masih banyak

pengusaha kecil yang belum mampu mengembangkan usahanya.

Dalam perkembangannya usaha kecil sering kali mendapatkan hambatan

yang menyebabkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan. Kenyataanya, sampai saat ini perusahaan kecil

banyak yang kurang berhasil, karna memiliki keterbatasan kemampuan sehingga

mengalami hambatan dalam mengembangkan usahanya. Umumnya pengusaha

tersebut dalam menghadapi kegagalannya selalu mengatakan alasan, bahwa

keterbatasan modal yang dimiliki.

Bandung yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat memiliki

beberapa unit industri kecil, salah satunya yaitu industri tas yang berada di Desa

Margahayu Tengah. Industri tas merupakan salah satu mata pencaharian sebagian

besar penduduk di Desa Margahayu Tengah. Industri tas banyak menyerap tenaga

kerja hal ini dapat dilihat dari hampir sebagian besar penduduknya memperoleh

pendapatan dari industri ini. Sehingga industri tas ini harus terus dikembangkan.

Walaupun industri tas sudah ada sejak tahun 90an, namun perkembangannya tidak

selalu berjalan mulus. Seperti pada bulan November 2011 sampai dengan Maret

(14)

Tabel 1.2

Perkembangan Laba Pengusaha Tas Di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Bulan

November 2011 - Maret 2012

Bulan Laba Pengusaha Perkembangan

(%)

November 93.750.000 -

Desember 89.640.000 -4,38

Januari 82.680.000 -7,76

Februari 83.500.000 0.99

Maret 81.350.000 -2,57

Sumber: hasil pra penelitian diolah

Dari hasil penelitian diatas dapat dijelaskan bahwa laba dari 15 pengusaha

tas di desa Margahayu Tengah mengalami penurunan pada bulan November 2011

sampai dengan Maret 2012. Pada bulan desember laba yang didapatkan menurun

4,38% dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp 93.750.000 menjadi Rp 89.640.000.

Pada bulan Januari pun mengalami penurunan sebesar 7,76% dari bulan

sebelumnya. Akan tetapi pada bulan Februari mengalami kenaikan 0,99% dan

bulan berikutnya yaitu bulan maret mengalami penurunan kembali sebesar 2,27%.

Menurut bapak Moch Solihin, sebagai salah seorang pengusaha topi

bahwa permasalahan ini disebabkan oleh harga bahan baku yang terus melonjak,

naiknya upah tenaga kerja, naiknya tarif dasar listrik dan lain-lain menyebabkan

tingginya biaya produksi. Selain itu jumlah pesaing yang banyak menyebabkan

persaingan menjadi kurang sehat dan saling mematikan.

Permasalahan-permasalahan yang ada menyebabkan menurunnya laba yang diperoleh pengusaha

tas di Desa Margahayu Tengah.

Selain itu perilaku kewirausahaan pengusaha tas yang rendah dimana

(15)

7

menunjukkan perkembangan perusahaan yang sebenarnya, hal itu dikarenakan

kurangnya pengetahuan yang dimiliki pengusaha mengenai cara pencatatan

akuntansi yang benar. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya asosiasi

pedagang yang mengkoordinir para pengusaha sehingga tidak ada keteraturan

pengelolaan usaha, maupun perindustrian. Berdasarkan pra penelitian yang

dilakukan oleh penulis maka penurunan laba pengusaha tas di Desa Margahayu

Tengah diduga karena dua faktor yaitu perilaku kewirausahaan dan persaingan.

Oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Persaingan

dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa

Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, makan lingkup permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh persaingan terhadap perilaku kewirausahaan

pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah?

2. Bagaimana pengaruh persaingan terhadap laba pengusaha tas di Desa

Margahayu Tengah?

3. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap laba pengusaha

tas di Desa Margahayu Tengah?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

(16)

1. Mengetahui pengaruh persaingan terhadap perilaku kewirausahaan

pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah.

2. Mengetahui pengaruh persaingan terhadap laba pada pengusaha tas di

Desa Margahayu.

3. Mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap laba pengusaha

tas di Desa Margahayu Tengah.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberi

sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu ekonomi, khususnya

ilmu ekonomi mikro.

2. Manfaat praktis dilakukannya penelitian ini adalah sebagai bahan

umpan balik tentang apa dan bagaimana persaingan dan perilaku

kewirausahaan dapat mempengaruhi laba pengusaha tas di Desa

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Daerah yang akan dijadikan penelitian yaitu Desa Margahayu Tengah,

Kecamatan margahayu Kabupaten Bandung. Objek penelitian ini adalah

pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah, ruang lingkup penelitian ini adalah

untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu terdiri dari persaingan

(X1) dan perilaku kewirausahaan (X2) terhadap variabel terikat (Y) yaitu laba.

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang dilakukan atau yang diambil oleh peneliti

untuk mengkaji persoalan-persoalan atau masalah yang dihadapi. Agar masalah

tersebut dapat dipecahkan dengan tepat, sebuah penelitian harus memilih satu

metode penelitian yang sesuai.

Menurut Moh. Nazir, Ph.D (2005:55) metode deskriptif yaitu metode yang

digunakan untuk membuat gambaran mengenai suatu kejadian, sehingga metode

ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar. Metode survei adalah

penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala

yang ada dan mencari keterangan secara faktual, baik tentang situasi sosial,

ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah. Moh. Nazir, Ph.D

(18)

3.3 Operasionalisasi Variabel

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Untuk

memberikan arah dalam pengukurannya variabel-variabel tersebut dijabarkan

dalam konsep teoritis, konsep empiris, dan konsep analitis sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber

Persaingan (X1) Tingkat Persaingan

Indikator dari

Data diperoleh dari responden mengenai :

- Persepsi pengusaha tentang tingkat persaingan perusahaan sejenis.

- Persepsi pengusaha tentang tingkat harga yang di tetapkan oleh pesaing

- Persepsi pengusaha tentang kualitas produk yang dihasilkan oleh pesaing

- Persepsi pengusaha tentang diferensiasi produk yang dilakukan oleh pesaing

Data diperoleh dari responden mengenai :

- Pengetahuan atau penemuan ide tentang cara menjual produk baru - Penemuan cara-cara baru

untuk mengembangkan usaha

- Penerapan pengetahuan

(19)

58

Data diperoleh dari responden mengenai :

- Perilaku mengambil resiko dalam penjualan barang tidak laku dipasaran, hilang, atau rusak

- Perilaku dalam mengambil resiko penjualan secara kredit

- Perilaku berani mengambil resiko apapun untuk kemajuan usahanya

- Perilaku yang berani menerapkan hal-hal atau ide-ide baru walaupun itu menanggung banyak resiko - Perilaku berani melakukan sesuatu yang penuh resiko demi perkembangan usaha daripada menunggu orang lain dlu yang mencobanya

Data diperoleh dari responden mengenai:

- Kemampuan memimpin dan memotivasi semangat kerja karyawan, kemampuan dalam menyusun perencanaan perusahaan, kemampuan dalam membuat perhitungan laba/rugi, dan kemampuan mengamati

Data diperoleh dari jawaban responden tentang laba usaha yaitu mengenai:

- Jumlah penjualan rata-rata tiap bulan pada bulan terakhir.

(20)

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sugiyono (2007:61) menyatakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dan berdasarkan masalah yang

diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pengusaha tas yang berada di Kawasan Desa Margahayu Tengah Kecamatan

Margahayu yang berjumlah sebanyak 75 pengusaha.

3.4.2 Sampel

Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono (2006:56) “sampel

adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.”

Dalam penentuan jumlah sampel guru, dilakukan melalui perhitungan

dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

(Riduwan, 2004: 65)

Keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan 2

1 Ne

N

n

(21)

60

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

Dengan menggunakan rumus di atas didapat sampel guru sebagai berikut:

2

Dari hasil perhitungan diatassampel yang diambil adalah sebanyak 63

dari 75 pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu.

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data diperoleh

langsung dari lapangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan tiga teknik, yaitu:

a. Kuesioner atau angket, yaitu tekniik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepad responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang

akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan oleh responden.

b. Observasi, yaitu dengan meninjau dan mengamati secara langsung objek yang

diteliti. Dalam penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan yaitu teknik

(22)

pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia

sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal

sampai akhir tentang aktivitas peneli. Tetapi suatu saat peneliti juga tidak terus

terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari jika suatu

data yang dicari masih dirahasiakan, karena kemungkinan jika dilakukan

dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diizinkan untuk melakukan

observasi.

c. Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

jalan mengadakan pencatatan, pengumpulan bahan-bahan tertulis, literatur,

media masa, data statistik yang semuanya terkait dengan objek permasalahan

yang tengah diteliti.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

keshahihan suatu instrumen (Riduwan, 2007:348). Dalam uji validitas ini

menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total corelation).

Menurut Azwar dalam Kusnendi (2008:95), korelasi item-total dikoreksi

digunakan jika jumlah item yang diuji relatif kecil yaitu kurang dari 30. Item

dalam setiap variabel dalam penelitian ini kurang dari 30 sehingga menggunakan

metode tersebut.

Menurut Rianse dalam Sumiati (2011:68) Untuk menghitung koefisien item

total dikoreksi, maka terlebih dahulu mencari korelasi item total yaitu dengan

(23)

62

Keterangan :

r hitung = Koefisen korelasi antara variabel X dan Y

ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian

ΣY = Jumlah skortotal seluruh item dari keseluruhan responden n = Jumlah responden penelitian

Kemudian dilakukan uji validitas internal setiap item. Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut.

(Kusnendi, 2008:95)

Keterangan:

ri-itd = koefisien item total dikoreksi

= koefisien korelasi item-total

si =simpangan baku skor setiap item

sx = simpangan baku skor total

Untuk mengetahui item yang memiliki validitas yang memadai, menurut

Azwar dalam Kusnendi (2008:96) para ahli menetapkan patokan besaran

koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas

minimal valid tidaknya sebuah item. Dalam penelitian ini, batas minimal yang

diambil adalah 0,30. Artinya jika koefisien item total dikoreksi sebesar 0,30 atau

lebih dinyatakan valid sedangkan apabila dibawah 0,30 item dinyatakan tidak

valid dan akan didrop dari kuesioner penelitian.

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

ri-itd =

(24)

3.6.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui

apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas

menggunakan koefisien realibilitas Cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian

diindikasikan memiliki tingkat realibilitas memadai jika koefisien alpha

Croncbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Kusnendi, 2005:97).

Menurut Rianse dalam Sumiati (2011:69) langkah-langkah mencari nilai

realibilitas tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menghitung harga varians tiap item dari setiap item

Keterangan:

Si = Harga varian tiap item

ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX)2 = Kuadrat skor seluruh respondendari tiap item

N = Jumlah responden

2) Mencari varians total

Keterangan:

St = Harga varian total

ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total

(ΣY)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden ∑ ∑

(25)

64

3) Menghitung Reliabilitas Instrumen

Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas instrumen

k = Jumlah item

ΣSi = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Varians total

3.6.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap

koefesien determinan matriks kovaransi atau matriks korelasi data sampel. Jika

koefesien determinan matriks kovariansi atau matriks korelasi tersebut sangat

kecil atau mendekati nol mengindikasikan terdapat masalah multikolinearitas. Ini

berarti, sebelum koefisien korelasi dihitung maka multikolinearitas dihilangkan

dengan cara mengeluarkan variabel yang dicurigai paling dominan sebagai

sumber multikolinearitas (Kusnendi, 2008:161).

3.6.4 Transformasi Data melalui Method of Successive Interval (MSI)

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan

pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam

penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis

ordinal maka data tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of

Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval

(MSI) dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal

ke interval (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 30). [

] [ ∑

(26)

Langkah-langkah transformasi data tersebut sebagai berikut:

1) Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

2) Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan

(menjawab) skor 1,2,3,4, dan 5 yang disebut dengan frekuensi.

3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya

disebut Proporsi (P).

4) Tentukan nilai Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara

proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya secara berurutan

perkolom skor.

5) Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z

untuk setiap proporsi kumulatif yang telah diperoleh.

6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh

dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.

7) Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala (NS) dengan rumus sebagai

berikut:

SV / NS =

8) Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban

dengan rumus :

Y = SV + [1 + (SV Min)]

(27)

66

3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.7.1 Teknik Analisis Data

Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengolahan data dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Menyeleksi data

2. Mentabulasi data

3. Analisis data

4. Pengujian hipotesis

Gambar 3.1

Alur Penelitian

3.7.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunkan metode analisis jalur

(path analysis). Menurut Gall, gall dan Borg “Path analysis is method for testing

the validity of the theory about causal relationship between three or more

Angket Penelitian

Data Variabel

Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis Data

Uji HIPOTESIS LAMPIRAN C

LAMPIRAN B

(28)

-0,057 0,538

variables that have been studied using correlational research design”(Analisis

Jalur adalah metode untuk mengukur validitas dari teori mengenai hubungan

kausal antara tiga atau lebih variabel yang dapat dipelajari menggunakan

rancangan penelitian korelasi) (Kusnendi, 2008:146).

Kusnendi (2008: 154) menjelaskan langkah-langkah menguji path analysis

adalah sebagai berikut.

1) Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap.

Adapun diagram jalur lengkap pada penelitian ini ditunjukan pada gambar

berikut:

Gambar 3.2

Model Diagram Jalur Lengkap Sumber : (Kusnendi, 2008:154)

2) Menghitung koefisien korelasi antar variabel penelitian dengan rumus

Sumber : (Kusnendi, 2008:154)

Menyatakan koefisien korelasi antar variabel tersebut dalam sebuah

matriks korelasi (R) yaitu sebagai berikut.

(29)

68

Sumber : (Kusnendi, 2008:154)

Menghitung determinasi matriks korelasi R antar variabel penyebab untuk

menentukan ada tidaknya problem multikoliniritas dalam data sampel.

3) Mengidentifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien

jalurnya dan merumuskan persamaan struktural. Penelitian ini menggunakan

dua sub struktur untuk menguji hipotesis. Adapun sub struktur itu adalah

sebagai berikut.

a) Persamaan Struktural 1 menganalisis pengaruh variabel eksogen terhadap

variabel endogen X2. Persamaan strukturalnya yaitu:

X2 = ρx x

X

1

+ e

1

ρx x

e 1 Gambar 3.3

Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 1 Sumber : (Kusnendi, 2008:154)

Y1 Y2 XI X2 …. Xk

1 rY1Y2 rY1XI rY1X2 …. rY1Xk

1 rY2XI rY2X2 …. rY2Xk

R = 1 rXIX2 …. rXIXk

1 …. rX2Xk

….

1

(30)

b) Persamaan Struktural 2 menganalisis pengaruh variabel eksogen X1 dan

X2 terhadap variabel endogen Y. Persamaan strukturalnya yaitu:

Y = X2 = ρYx

X

1

+

ρYx

X

2

+

e

2

ρYX

ρYX

e 2

Gambar 3.4

Diagram Analisis Jalur Sub Struktur 2 Sumber : (Kusnendi, 2008:154)

4) Identifikasi matriks korelasi antar variabel penyebab yang sesuai dengan

sub-sub struktur atau model yang diuji.

5) Menghitung matriks invers korelasi antar variabel penyebab untuk setiap

model yang akan diuji dengan rumus:

Sumber : (Kusnendi, 2008:154)

dimana ρYiXk menunjukkan koefisien jalur, Ri-1 adalah matriks invers korelasi

antar variabel eksogen dalam model yang dianalisis, dan r YiXk adalah

koefisien korelasi antara variabel eksogen dan endogen dalam model yang

dianalisis.

6) Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji

dengan rumus:

(Kusnendi, 2008:155) Ri-1 =

(adj.Ri)

ρYiXk = (Ri-1) (rYiXk)

XI Y

(31)

70

7) Menghitung koefisien determinasi R2YIXK dan koefisien jalur error variables

(ρei) melalui rumus:

Dan (Kusnendi, 2008:155)

8) Uji kebermaknaan koefisien determinasi dengan statistik uji F sebagai

berikut.

(Kusnendi, 2008:155)

Dimana k menunjukkan banyak variabel penyebab dalam model yang

dianalis, dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statistiknya

dirumuskan sebagai berikut:

H0: ρYiXI = ρ YiXk = …=ρYiXk = 0: Yi tidak dipengaruhi XI,X2,…Xk

H1: ρYiXI = ρYiXk= …=ρYiXk≠ 0: sekurang-kurangnya Yi dipengaruhi oleh

salah satu variabel XI,X2,..Xk

9) Melakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang diperoleh

dengan statistik uji t sebagai berikut.

(Kusnendi, 2008:155)

Dimana ρYiXI menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap

variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis, SE menunjukkan

∑(ρ )

ρei =

ti =

ρ =

ρYiXI

(32)

standar error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang dianalisis, n

adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel penyebab dalam model yang

dianalisis dan Ckk menunjukkan elemen matriks invers korelasi variabel

penyebab untuk model yang dianalisis.

Hipotesis statistik pengujian individual dirumuskan sebagai berikut.

H0 : RYiXI = 0 : Secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi

Hi : RYiXI > 0 : Secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau

H1 : RYiXI < 0 : Secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.

Karena model atau hipotesis penelitian yang akan diuji melalui analisis jalur

adalah model yang telah mendapat justifikasi teori yang kuat dan hasil-hasil

penelitian yang relevan maka pengujian individual dlam format analisis jalur

sifatnya akan merupakan uji satu arah (direksional). Jika dari hasil uji individual

terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan, maka model perlu diperbaiki

melalui trimming. Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam melakukan trimming.

Pertama, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik tidak signifikan.

Kedua, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik signifikan, tetapi

menurut pandangan peneliti pengaruhnya dipandang sangat lemah. Cara pertama

biasanya ditempuh jika ukuran sampel penelitian relatif kecil, dan cara kedua jika

ukuran sampel penelitian relatif besar. Apabila terjadi trimming, maka

perhitungan untuk memperoleh estimasi parameter diulang.

10) Melakukan pengujian overall model fit dengan statistik Q dan atau W

(33)

72

(Kusnendi, 2008:156)

Dimana R2m menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model, dan

M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur yang

tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien R2m dan M

dihitung dengan rumus sebagai berikut.

(Kusnendi, 2008:156)

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q=1 menunjukkan model yang diuji

fit dengan data. Dan jika Q<1, maka untuk menentukan fit tidaknya model

statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:

(Kusnendi, 2008:156)

Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang

ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

Selanjutnya dilakukan dekomposisi pengaruh antar variabel yang

ditunjukkan untuk menjelaskan pemisahan pengaruh total menjadi pengaruh

langsung dan tidak langsung (Kusnendi, 2008:150). Untuk mencari pengaruh

langsung dan tak langsung dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

 Pengaruh langsung (DE) dari satu variabel eksogen k terhadap

variabel endogen i dinyatakan oleh persamaan :

Q = 1 – R2m

1 – M

R2m = M =1- (1- R21)( 1- R22)…( 1- R2p)

(34)

 Pengaruh tak langsung (IE) dari satu variabel eksogen terhadap

variasi endogen dapat dinyatakan oleh persamaan :

IEikj = (ρikj) (ρiij)

 Pengaruh total (TB)

TEikj = DEikj = IEikj = (ρikj) + (ρikj) (ρiij)

Dimana:

ρikj = koefisien jalur variable eksogen Xk terhadap variable endogen Yi

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh persaingan

dan perilaku kewirausahaan terhadap laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu

Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandungmaka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Persaingan berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pada

pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah.

2. Persaingan berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap laba pada

pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah. Artinya semakin tinggi

persaingan maka laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah

akan semakin menurun.

3. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif

terhadap laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah. Artinya

semakin tinggiperilaku kewirausahaan para pengusaha tas, maka laba pada

pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah akan semakin meningkat.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan adalah sebagai

berikut :

1. Persaingan berpengaruh negatif terhadap perilaku kewirausahaan pada

(36)

yang semakin ketat para pengusaha tas lebih baik meningkatkan

pengetahuannya dalam menghadapi pasar. Dengan meningkatkan aspek

keinovasian karena dibutuhkan ide-ide maupun cara baru dalam

pengetahuan dan teknologi.

2. Persaingan berpengaruh negatif laba pada pengusaha tas di Desa

Margahayu Tengah. Para pengusaha tas harus memperkuat srategi

bersaing baik itu dengan penetapan strategi harga maupun strategi dalam

memperbaiki kualitas produk tas dan pelayanan terhadap para konsumen,

mengingat industri tas ini termasuk ke dalam pasar persaingan

monopolistik dimana tingkat persaingan sangat tinggi sehingga dibutuhkan

perhatian lebih dari para pengusaha yang berada di dalamnya supaya dapat

meningkatkan laba usahanya masing-masing.

3. Perilaku kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap laba pada

pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah. Perilaku kewirausahaan harus

terus ditingkatkan lagi baik itu dalam aspek keinovasian, kepemimpinan,

ataupun dalam aspek keberanian menanggung resiko. Untuk meningkatkan

perilaku kewirausahaan dapat dilakukan pendidikan informal bagi para

pengusaha seperti diklat, pelatihan, atau dengan mengikuti seminar

sehingga dapat memperkaya pengetahuan para pengusaha tas.

4. Penulis menganalisis persaingan dan perilaku kewirausahaan sehingga

diperlukan penelitian lebih lanjut dalam menganalisis variabel lain yang

(37)

DAFTAR PUSTAKA

A Samuelson. Paul & William D Nordhaus.(1999). Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga.

Billas, Richard.(1994). Teori Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga

Buchari, Alma.(2005). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta

Case, E Karl and Fair, C Ray. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Dumairy.(1996).Perekonomian indonesia.Jakarta:Erlangga

Eeng Ahman dan Yana Rohmana.(2007). Pengantar Ekonomi Mikro. Bandung:Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.

Gibson et al.( 1991).Organisasi, perilaku, struktur, proses.Jakarta:Erlangga

Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain.(2006). Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta.

Henry Faizal, Noor.(2007). Ekonomi manajerial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Kotler, Philip.(1995). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat

Kusnendi.(2008). Model-Model Persamaan Struktural. Bandung : Alfabetha

Masyhuri & M. Zainuddin.(2008) Metodologi Penelitian. Bandung : Refika Aditama.

Mudrajad Kuncoro.(2005). Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga

Muhammad Teguh.(2010). Ekonomi Industri. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Moch Nazir.(2005). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Porter, Michael E.(1994). Keunggulan Bersaing Menciptakan Dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Bineka Rupa Aksara

______________.(1995). Strategi bersaing tehnik menganalisis industri dan

pesaing. Jakarta:Erlangga

Panji Anoraga dan Sudantoko.(2002). Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha

(38)

Prathama, Raharja dan Mandala Manurung.(2008). Pengantar Ilmu Ekonomi

(Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit

Universitas Indonesia

Robbins, Stephen P.(1994). Perilaku Organisasi. Jakarta: INDEKS

________________.(2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: INDEKS

Sadono, Sukirno.(2003). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press

Salvatore, Dominick.(1994). Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga

Sugiyono. 2007).Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

Suharsimi, Arikunto.(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta

________________. 2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi VI. Jakarta: Rineka cipta

Sukirno. Sadono.(2003). Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Suryana.(2003). Kewirausahaan:Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju

Sukses (Edisi Revisi). Jakarta: Salemba Empat

Suryana .(2006) Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat

_______.(2006). Kewirausahaan:Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Tati, Suhartati & M. Fathorrozi (2003). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba empat

Widarjono, Agus.(2005). Ekonometrika. Yogyakarta: Ekonisia.

SKRIPSI

Nia, Soniangsih.(2009). Pengaruh Persaingan, Lokasi dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba (Studi Kasus Pada Usaha Kecil menengah bahan Bangunan di kecamatan Cimahi Tengah). Skripsi Sarjana pada

FPEB UPI: tidak diterbitkan.

Ressa, Ansiska.(2010). Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan

(39)

107

Pada Pengrajin Boneka di Kelurahan Warung Muncang Kota Bandung).

Skripsi Sarjana pada FPEB UPI: tidak diterbitkan.

Sambas, Santika.(2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba

Pengusaha Jasa Wartel (Studi Kasus Di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi). Skripsi Sarjana pada FPEB UPI: tidak

diterbitkan.

Putri, Rahmawati

.(2012).

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Persaingan Terhadap Kemampulabaan Suatu Kasus pada Pengusaha Meubel Kursi di Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

. Skripsi Sarjana

pada FPEB UPI: tidak diterbitkan.

INTERNET

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Unit Industri Kecil Menengah dan Besar Di Jawa Barat
Tabel 1.2 Perkembangan Laba Pengusaha Tas Di Desa Margahayu Tengah Kecamatan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Gambar 3.1 Alur Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan Penentuan Bobot Jenis Pada Minyak Daun

Remote login SSH dengan menggunakan kunci publik dan kunci privat yang dibuat oleh klien, memungkinkan remote login dapat dilakukan dengan aman tanpa memberikan username

Selama penulisan tugas akhir penulis banyak menerima bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, teristimewa kepada kedua Orangtuaku tercinta, Ayahanda Junjungan Hasugian dan

[r]

pendukung seperti kelembaban 58,4 % dan suhu 47,5 celcius maka curah hujan 32,2 mm yang berarti akan terjadi hujan dengan intensitas hujan rendah dengan hasil

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Backpropagation Neural Network dari hasil ekstraksi dari 5 besaran GLCM dapat mengenali

[r]

(4) ULP mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran kepada penerbit jaminan serta memastikan Jaminan