No.Daftar/FPEB/064/UN.40.FPEB.1.PL/2013
PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU
TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian
Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi pendidikan Ekonomi
Oleh:
Dinne Azharrochmah
NIM 0707636
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
==============================================================
PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU
TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG
Oleh
Dinne Azharrochmah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Dinne Azharrochmah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU
TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG
Skripsi ini telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Dr. Kusnendi, MS.
NIP. 19611022 198603 1 002
Pembimbing II
Navik Istikomah,SE., M.Si.
NIP. 19751110 200501 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Ekonomi
ABSTRAK
“Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Pengusaha Tas Di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung”
Di bawah bimbingan Dr. Kusnendi, M.S dan Navik Istikomah, SE. M.Si
Oleh:
Dinne Azharrochmah (0707636)
Permasalahan menurunnya laba pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung dalam beberapa bulan terakhir mendasari dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persaingan dan perilaku kewirausahaan terhadap laba pengusahatas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan analisis data menggunakan Methode Succesive Interval (MSI) dan uji analisis jalur dengan program SPSS 12.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persaingan berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung. Persaingan dan perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAAN
PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah... 7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 8
1.3.1 Tujuan Penelitian... 8
1.3.2 Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... 9
2.1.1 Konsep Industri Kecil... 9
2.1.2 Struktur Pasar... 13
2.1.3 Laba... 19
2.1.3.1 Pengertian Laba………... 19
2.1.3.2 Teori Laba………... 20
2.1.4 Persaingan... 27
2.1.4.3 Kategori Tingkat Persaingan……….. 35
2.1.5 Perilaku Kewirausahaan... 39
2.1.5.1 Perilaku……… 39
2.1.5.2 Kewirausahaan……… 40
2.1.5.3 Perilaku Kewirausahaan……….. 42
2.1.5.4 Karakteristik dan Ciri Kewirausahaan………. 44
2.1.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian... 47
2.2 Kerangka Pemikiran... 48
2.3 HIPOTESIS... 55
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 56
3.2 Metode Penelitian... 56
3.3 Operasionalisasi Variabel... 57
3.4 Populasi dan Sampel... 59
3.4.1 Populasi……… 59
3.4.2 Sampel………. 59
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 60
3.6 Pengujian Instrmen Penelitian... 61
3.6.1 Uji Validitas………... 60
3.6.2 Uji Reabilitas………. 63
3.6.3 Uji Multikolinearitas……….. 64
3.6.4 Transformasi data melalui Method of Succesive Interval (MSI) ……….. 65
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 66
3.7.1 Teknik Analisis Data………. 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian... 74
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 74
4.1.2 Gambaran Umum Responden... 75
4.1.2.1 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin….. 75
4.1.2.2 Karakteristik responden Berdasarkan Usia………. 76
4.1.2.3 Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan…….. 77
4.1.2.4 Karakteristik responden Berdasarkan Lama Usaha…… 78
4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian... 78
4.1.3.1 Laba………. 79
4.1.3.2 Persaingan……… 80
4.1.3.3 Perilaku Kewirausahaan……….. 81
4.1.4 Hasil Instrumen Penelitian... 81
4.1.4.1 Uji Validitas……… 82
4.1.4.2 Uji Realibilitas………. 83
4.1.4.3 Uji Multikolinearitas……….. 85
4.1.5 Hasil Analisis Data... 86
4.1.5.1 Analisis Path Sub-struktur I X1 dengan X2…………... 87
4.1.5.2 Analisis Path Sub-struktur 2 X, X2 dengan Y………... 90
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 94
4.2.1 Pengaruh Persaingan Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah………. 94
4.2.2 Pengaruh Persaingan Terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah……… 96
4.2.3 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah………. 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 104
5.2 Saran... 104
DAFTAR PUSTAKA... 106
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu sektor perekonomian yang sedang mendapat perhatian dari
pemerintah pada saat ini adalah sektor perindustrian. Untuk dapat meningkatkan
sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.
Industri kecil merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk
mendukung pengembangan perekonomian Indonesia. Peranan industri kecil
terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terbukti dapat
membantu pemerintah dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan
dan menekan angka pengangguran. Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah
besar, industri kecil terbukti tahan menghadapi krisis ekonomi yang pernah
melanda Indonesia.
Keberadaan industri kecil harus tetap dipertahankan dan dikembangkan
agar dapat terus berperan dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Kedudukan
industri kecil di tengah-tengah kehidupan masyarakat telah mendapat tempat yang
mantap, banyak menyerap tenaga kerja, mampu berdampingan dengan industri
besar dan ikut memperlancar kegiatan perekonomian negara.
Industri kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat mempunyai kedudukan,
potensi dan peran yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian
nasional yang makin berimbang berdasarkan demokrasi ekonomi. Potensi yang
1. Menciptakan lapangan kerja.
2. Memelihara dan membentuk modal sektor usaha.
3. Penyebaran kekuatan ekonomi, pertahanan dan keamanan.
4. Peningkatan keterampilan dan kesadaran kewirausahaan.
5. Penggunaan sumber daya alam bagi produksi.
Secara kualitatif, peranan usaha kecil dalam Suryana (2006:77) yaitu :
Pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui
berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur, dan
pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai
transformator antar sektor yang mempunyai kaitan ke depan dan ke belakang.
Kedua, usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat
menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal serta meningkatkan sumberdaya
manusia agar dapat menjadi wirausaha yang tangguh. Ketiga, usaha kecil
dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan
berusaha dan pendapatan, karena jumlahnya tersebar di perkotaan dan pedesaan.
Selama ini telah banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah
untuk membantu perkembangan industri kecil, salah satunya adalah penyediaan
tempat usaha khusus bagi industri kecil dalam bentuk pembagian sentra-sentra.
Hal tersebut akan memudahkan pemerintah untuk dapat memanfaatkan potensi
ekonomi dan kontribusi industri terhadap perekonomian tiap daerah.
Perkembangan industri kecil tidak hanya berlangsung secara nasional,
3
daerah, pemerintah daerah dapat lebih lagi memperhatikan perkembangan industri
kecil tersebut.
Dalam era globalisasi atau memasuki era perdagangan internasional
sekarang ini, persaingan merupakan hal yang harus menjadi perhatian bagi semua
negara. Khususnya bagi industri-industri, perusahaan dan pelaku ekonomi lainnya
disetiap negara jika ingin tetap eksis dalam perdagangan bebas.
Persaingan yang harus dihadapi oleh industri dan perusahaan lainnya
seperti yang diungkapkan Porter (1994:5) yaitu masuknya pendatang baru,
ancaman produk pengganti, kekuatan menawar pembeli, kekuatan
tawar-menawar pemasok (supplier) serta persaingan diantara pesaing yang ada
mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya
terbatas pada para pemain yang ada. Oleh sebab itu, negara harus lebih
meningkatkan produktifitas industri-industri dan perusahaan-perusahaan yang ada
di negaranya. Indonesia merupakan negara berkembang dengan potensi sumber
daya alamnya yang besar. Bidang pertanian dan industri merupakan sektor yang
harus dikembangkan untuk menggali potensi sumber daya alam yang ada di
Indonesia. Banyak industri-industri yang tumbuh dan berkembang di negara
Indonesia dari hasil industri kecil, industri sedang sampai industri besar.
Perkembangan industri kecil pun terus meningkat dari waktu ke waktu.
Terlihat dengan keberadaannya yang semakin meningkat bahkan sampai ke
peloksok daerah. Tabel 1.1 menjelaskan mengenai perkembangan industri kecil di
Tabel 1.1
Jumlah Unit Industri Kecil Menengah dan Besar Di Jawa Barat 2010
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Barat
Jumlah industri kecil yang terdapat di Jawa Barat pada tahun 2010
menurut Badan Pusat Statistik mencapai 203.060 unit. Kinerja Unit Industri Kecil
menengah Jawa Barat ini mampu menyerap 4.216.671 orang tenaga kerja serta
dapat memberikan sumbangan investasi sebesar Rp 130.681.582,73 juta. Bandung
Kabupaten/Kota Unit Usaha Tenaga
5
yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat memberikan kontribusinya
sebesar 0,85% dari 25 kabupaten/kota se Jawa Barat.
Industri kecil selain menunjang tercapainya pembangunan yang merata,
juga dapat memberikan pendapatan yang cukup bagi masyarakat golongan
ekonomi lemah yang jumlahnya cukup banyak. Namun sejalan dengan itu
permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil sampai saat ini masih banyak
pengusaha kecil yang belum mampu mengembangkan usahanya.
Dalam perkembangannya usaha kecil sering kali mendapatkan hambatan
yang menyebabkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan. Kenyataanya, sampai saat ini perusahaan kecil
banyak yang kurang berhasil, karna memiliki keterbatasan kemampuan sehingga
mengalami hambatan dalam mengembangkan usahanya. Umumnya pengusaha
tersebut dalam menghadapi kegagalannya selalu mengatakan alasan, bahwa
keterbatasan modal yang dimiliki.
Bandung yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat memiliki
beberapa unit industri kecil, salah satunya yaitu industri tas yang berada di Desa
Margahayu Tengah. Industri tas merupakan salah satu mata pencaharian sebagian
besar penduduk di Desa Margahayu Tengah. Industri tas banyak menyerap tenaga
kerja hal ini dapat dilihat dari hampir sebagian besar penduduknya memperoleh
pendapatan dari industri ini. Sehingga industri tas ini harus terus dikembangkan.
Walaupun industri tas sudah ada sejak tahun 90an, namun perkembangannya tidak
selalu berjalan mulus. Seperti pada bulan November 2011 sampai dengan Maret
Tabel 1.2
Perkembangan Laba Pengusaha Tas Di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Bulan
November 2011 - Maret 2012
Bulan Laba Pengusaha Perkembangan
(%)
November 93.750.000 -
Desember 89.640.000 -4,38
Januari 82.680.000 -7,76
Februari 83.500.000 0.99
Maret 81.350.000 -2,57
Sumber: hasil pra penelitian diolah
Dari hasil penelitian diatas dapat dijelaskan bahwa laba dari 15 pengusaha
tas di desa Margahayu Tengah mengalami penurunan pada bulan November 2011
sampai dengan Maret 2012. Pada bulan desember laba yang didapatkan menurun
4,38% dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp 93.750.000 menjadi Rp 89.640.000.
Pada bulan Januari pun mengalami penurunan sebesar 7,76% dari bulan
sebelumnya. Akan tetapi pada bulan Februari mengalami kenaikan 0,99% dan
bulan berikutnya yaitu bulan maret mengalami penurunan kembali sebesar 2,27%.
Menurut bapak Moch Solihin, sebagai salah seorang pengusaha topi
bahwa permasalahan ini disebabkan oleh harga bahan baku yang terus melonjak,
naiknya upah tenaga kerja, naiknya tarif dasar listrik dan lain-lain menyebabkan
tingginya biaya produksi. Selain itu jumlah pesaing yang banyak menyebabkan
persaingan menjadi kurang sehat dan saling mematikan.
Permasalahan-permasalahan yang ada menyebabkan menurunnya laba yang diperoleh pengusaha
tas di Desa Margahayu Tengah.
Selain itu perilaku kewirausahaan pengusaha tas yang rendah dimana
7
menunjukkan perkembangan perusahaan yang sebenarnya, hal itu dikarenakan
kurangnya pengetahuan yang dimiliki pengusaha mengenai cara pencatatan
akuntansi yang benar. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya asosiasi
pedagang yang mengkoordinir para pengusaha sehingga tidak ada keteraturan
pengelolaan usaha, maupun perindustrian. Berdasarkan pra penelitian yang
dilakukan oleh penulis maka penurunan laba pengusaha tas di Desa Margahayu
Tengah diduga karena dua faktor yaitu perilaku kewirausahaan dan persaingan.
Oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Persaingan
dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa
Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, makan lingkup permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh persaingan terhadap perilaku kewirausahaan
pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah?
2. Bagaimana pengaruh persaingan terhadap laba pengusaha tas di Desa
Margahayu Tengah?
3. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap laba pengusaha
tas di Desa Margahayu Tengah?
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh persaingan terhadap perilaku kewirausahaan
pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah.
2. Mengetahui pengaruh persaingan terhadap laba pada pengusaha tas di
Desa Margahayu.
3. Mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap laba pengusaha
tas di Desa Margahayu Tengah.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberi
sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu ekonomi, khususnya
ilmu ekonomi mikro.
2. Manfaat praktis dilakukannya penelitian ini adalah sebagai bahan
umpan balik tentang apa dan bagaimana persaingan dan perilaku
kewirausahaan dapat mempengaruhi laba pengusaha tas di Desa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Daerah yang akan dijadikan penelitian yaitu Desa Margahayu Tengah,
Kecamatan margahayu Kabupaten Bandung. Objek penelitian ini adalah
pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah, ruang lingkup penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu terdiri dari persaingan
(X1) dan perilaku kewirausahaan (X2) terhadap variabel terikat (Y) yaitu laba.
3.2 Metode Penelitian
Metode merupakan cara yang dilakukan atau yang diambil oleh peneliti
untuk mengkaji persoalan-persoalan atau masalah yang dihadapi. Agar masalah
tersebut dapat dipecahkan dengan tepat, sebuah penelitian harus memilih satu
metode penelitian yang sesuai.
Menurut Moh. Nazir, Ph.D (2005:55) metode deskriptif yaitu metode yang
digunakan untuk membuat gambaran mengenai suatu kejadian, sehingga metode
ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar. Metode survei adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan secara faktual, baik tentang situasi sosial,
ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah. Moh. Nazir, Ph.D
3.3 Operasionalisasi Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Untuk
memberikan arah dalam pengukurannya variabel-variabel tersebut dijabarkan
dalam konsep teoritis, konsep empiris, dan konsep analitis sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber
Persaingan (X1) Tingkat Persaingan
Indikator dari
Data diperoleh dari responden mengenai :
- Persepsi pengusaha tentang tingkat persaingan perusahaan sejenis.
- Persepsi pengusaha tentang tingkat harga yang di tetapkan oleh pesaing
- Persepsi pengusaha tentang kualitas produk yang dihasilkan oleh pesaing
- Persepsi pengusaha tentang diferensiasi produk yang dilakukan oleh pesaing
Data diperoleh dari responden mengenai :
- Pengetahuan atau penemuan ide tentang cara menjual produk baru - Penemuan cara-cara baru
untuk mengembangkan usaha
- Penerapan pengetahuan
58
Data diperoleh dari responden mengenai :
- Perilaku mengambil resiko dalam penjualan barang tidak laku dipasaran, hilang, atau rusak
- Perilaku dalam mengambil resiko penjualan secara kredit
- Perilaku berani mengambil resiko apapun untuk kemajuan usahanya
- Perilaku yang berani menerapkan hal-hal atau ide-ide baru walaupun itu menanggung banyak resiko - Perilaku berani melakukan sesuatu yang penuh resiko demi perkembangan usaha daripada menunggu orang lain dlu yang mencobanya
Data diperoleh dari responden mengenai:
- Kemampuan memimpin dan memotivasi semangat kerja karyawan, kemampuan dalam menyusun perencanaan perusahaan, kemampuan dalam membuat perhitungan laba/rugi, dan kemampuan mengamati
Data diperoleh dari jawaban responden tentang laba usaha yaitu mengenai:
- Jumlah penjualan rata-rata tiap bulan pada bulan terakhir.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Sugiyono (2007:61) menyatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dan berdasarkan masalah yang
diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengusaha tas yang berada di Kawasan Desa Margahayu Tengah Kecamatan
Margahayu yang berjumlah sebanyak 75 pengusaha.
3.4.2 Sampel
Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono (2006:56) “sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.”
Dalam penentuan jumlah sampel guru, dilakukan melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
(Riduwan, 2004: 65)
Keterangan:
n = Ukuran sampel keseluruhan 2
1 Ne
N
n
60
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
Dengan menggunakan rumus di atas didapat sampel guru sebagai berikut:
2
Dari hasil perhitungan diatassampel yang diambil adalah sebanyak 63
dari 75 pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data diperoleh
langsung dari lapangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan tiga teknik, yaitu:
a. Kuesioner atau angket, yaitu tekniik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepad responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan oleh responden.
b. Observasi, yaitu dengan meninjau dan mengamati secara langsung objek yang
diteliti. Dalam penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan yaitu teknik
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia
sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal
sampai akhir tentang aktivitas peneli. Tetapi suatu saat peneliti juga tidak terus
terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari jika suatu
data yang dicari masih dirahasiakan, karena kemungkinan jika dilakukan
dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diizinkan untuk melakukan
observasi.
c. Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
jalan mengadakan pencatatan, pengumpulan bahan-bahan tertulis, literatur,
media masa, data statistik yang semuanya terkait dengan objek permasalahan
yang tengah diteliti.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
keshahihan suatu instrumen (Riduwan, 2007:348). Dalam uji validitas ini
menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total corelation).
Menurut Azwar dalam Kusnendi (2008:95), korelasi item-total dikoreksi
digunakan jika jumlah item yang diuji relatif kecil yaitu kurang dari 30. Item
dalam setiap variabel dalam penelitian ini kurang dari 30 sehingga menggunakan
metode tersebut.
Menurut Rianse dalam Sumiati (2011:68) Untuk menghitung koefisien item
total dikoreksi, maka terlebih dahulu mencari korelasi item total yaitu dengan
62
Keterangan :
r hitung = Koefisen korelasi antara variabel X dan Y
ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian
ΣY = Jumlah skortotal seluruh item dari keseluruhan responden n = Jumlah responden penelitian
Kemudian dilakukan uji validitas internal setiap item. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut.
(Kusnendi, 2008:95)
Keterangan:
ri-itd = koefisien item total dikoreksi
= koefisien korelasi item-total
si =simpangan baku skor setiap item
sx = simpangan baku skor total
Untuk mengetahui item yang memiliki validitas yang memadai, menurut
Azwar dalam Kusnendi (2008:96) para ahli menetapkan patokan besaran
koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas
minimal valid tidaknya sebuah item. Dalam penelitian ini, batas minimal yang
diambil adalah 0,30. Artinya jika koefisien item total dikoreksi sebesar 0,30 atau
lebih dinyatakan valid sedangkan apabila dibawah 0,30 item dinyatakan tidak
valid dan akan didrop dari kuesioner penelitian.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
ri-itd =
3.6.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui
apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas
menggunakan koefisien realibilitas Cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian
diindikasikan memiliki tingkat realibilitas memadai jika koefisien alpha
Croncbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Kusnendi, 2005:97).
Menurut Rianse dalam Sumiati (2011:69) langkah-langkah mencari nilai
realibilitas tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menghitung harga varians tiap item dari setiap item
Keterangan:
Si = Harga varian tiap item
ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX)2 = Kuadrat skor seluruh respondendari tiap item
N = Jumlah responden
2) Mencari varians total
Keterangan:
St = Harga varian total
ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total
(ΣY)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah responden ∑ ∑
64
3) Menghitung Reliabilitas Instrumen
Keterangan:
r11 = Nilai Reliabilitas instrumen
k = Jumlah item
ΣSi = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Varians total
3.6.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap
koefesien determinan matriks kovaransi atau matriks korelasi data sampel. Jika
koefesien determinan matriks kovariansi atau matriks korelasi tersebut sangat
kecil atau mendekati nol mengindikasikan terdapat masalah multikolinearitas. Ini
berarti, sebelum koefisien korelasi dihitung maka multikolinearitas dihilangkan
dengan cara mengeluarkan variabel yang dicurigai paling dominan sebagai
sumber multikolinearitas (Kusnendi, 2008:161).
3.6.4 Transformasi Data melalui Method of Successive Interval (MSI)
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan
pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam
penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis
ordinal maka data tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of
Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval
(MSI) dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal
ke interval (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 30). [
] [ ∑
Langkah-langkah transformasi data tersebut sebagai berikut:
1) Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
2) Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan
(menjawab) skor 1,2,3,4, dan 5 yang disebut dengan frekuensi.
3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut Proporsi (P).
4) Tentukan nilai Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara
proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya secara berurutan
perkolom skor.
5) Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z
untuk setiap proporsi kumulatif yang telah diperoleh.
6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh
dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.
7) Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala (NS) dengan rumus sebagai
berikut:
SV / NS =
8) Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban
dengan rumus :
Y = SV + [1 + (SV Min)]
66
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.7.1 Teknik Analisis Data
Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengolahan data dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Menyeleksi data
2. Mentabulasi data
3. Analisis data
4. Pengujian hipotesis
Gambar 3.1
Alur Penelitian
3.7.2 Rancangan Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunkan metode analisis jalur
(path analysis). Menurut Gall, gall dan Borg “Path analysis is method for testing
the validity of the theory about causal relationship between three or more
Angket Penelitian
Data Variabel
Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis Data
Uji HIPOTESIS LAMPIRAN C
LAMPIRAN B
-0,057 0,538
variables that have been studied using correlational research design”(Analisis
Jalur adalah metode untuk mengukur validitas dari teori mengenai hubungan
kausal antara tiga atau lebih variabel yang dapat dipelajari menggunakan
rancangan penelitian korelasi) (Kusnendi, 2008:146).
Kusnendi (2008: 154) menjelaskan langkah-langkah menguji path analysis
adalah sebagai berikut.
1) Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap.
Adapun diagram jalur lengkap pada penelitian ini ditunjukan pada gambar
berikut:
Gambar 3.2
Model Diagram Jalur Lengkap Sumber : (Kusnendi, 2008:154)
2) Menghitung koefisien korelasi antar variabel penelitian dengan rumus
Sumber : (Kusnendi, 2008:154)
Menyatakan koefisien korelasi antar variabel tersebut dalam sebuah
matriks korelasi (R) yaitu sebagai berikut.
68
Sumber : (Kusnendi, 2008:154)
Menghitung determinasi matriks korelasi R antar variabel penyebab untuk
menentukan ada tidaknya problem multikoliniritas dalam data sampel.
3) Mengidentifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien
jalurnya dan merumuskan persamaan struktural. Penelitian ini menggunakan
dua sub struktur untuk menguji hipotesis. Adapun sub struktur itu adalah
sebagai berikut.
a) Persamaan Struktural 1 menganalisis pengaruh variabel eksogen terhadap
variabel endogen X2. Persamaan strukturalnya yaitu:
X2 = ρx x
X
1+ e
1ρx x
e 1 Gambar 3.3
Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 1 Sumber : (Kusnendi, 2008:154)
Y1 Y2 XI X2 …. Xk
1 rY1Y2 rY1XI rY1X2 …. rY1Xk
1 rY2XI rY2X2 …. rY2Xk
R = 1 rXIX2 …. rXIXk
1 …. rX2Xk
….
1
b) Persamaan Struktural 2 menganalisis pengaruh variabel eksogen X1 dan
X2 terhadap variabel endogen Y. Persamaan strukturalnya yaitu:
Y = X2 = ρYx
X
1+
ρYxX
2+
e
2ρYX
ρYX
e 2
Gambar 3.4
Diagram Analisis Jalur Sub Struktur 2 Sumber : (Kusnendi, 2008:154)
4) Identifikasi matriks korelasi antar variabel penyebab yang sesuai dengan
sub-sub struktur atau model yang diuji.
5) Menghitung matriks invers korelasi antar variabel penyebab untuk setiap
model yang akan diuji dengan rumus:
Sumber : (Kusnendi, 2008:154)
dimana ρYiXk menunjukkan koefisien jalur, Ri-1 adalah matriks invers korelasi
antar variabel eksogen dalam model yang dianalisis, dan r YiXk adalah
koefisien korelasi antara variabel eksogen dan endogen dalam model yang
dianalisis.
6) Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji
dengan rumus:
(Kusnendi, 2008:155) Ri-1 =
(adj.Ri)
ρYiXk = (Ri-1) (rYiXk)
XI Y
70
7) Menghitung koefisien determinasi R2YIXK dan koefisien jalur error variables
(ρei) melalui rumus:
Dan (Kusnendi, 2008:155)
8) Uji kebermaknaan koefisien determinasi dengan statistik uji F sebagai
berikut.
(Kusnendi, 2008:155)
Dimana k menunjukkan banyak variabel penyebab dalam model yang
dianalis, dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statistiknya
dirumuskan sebagai berikut:
H0: ρYiXI = ρ YiXk = …=ρYiXk = 0: Yi tidak dipengaruhi XI,X2,…Xk
H1: ρYiXI = ρYiXk= …=ρYiXk≠ 0: sekurang-kurangnya Yi dipengaruhi oleh
salah satu variabel XI,X2,..Xk
9) Melakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang diperoleh
dengan statistik uji t sebagai berikut.
(Kusnendi, 2008:155)
Dimana ρYiXI menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap
variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis, SE menunjukkan
∑(ρ )
ρei = √
ti =
ρ =
ρYiXI
√
standar error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang dianalisis, n
adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel penyebab dalam model yang
dianalisis dan Ckk menunjukkan elemen matriks invers korelasi variabel
penyebab untuk model yang dianalisis.
Hipotesis statistik pengujian individual dirumuskan sebagai berikut.
H0 : RYiXI = 0 : Secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi
Hi : RYiXI > 0 : Secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau
H1 : RYiXI < 0 : Secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.
Karena model atau hipotesis penelitian yang akan diuji melalui analisis jalur
adalah model yang telah mendapat justifikasi teori yang kuat dan hasil-hasil
penelitian yang relevan maka pengujian individual dlam format analisis jalur
sifatnya akan merupakan uji satu arah (direksional). Jika dari hasil uji individual
terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan, maka model perlu diperbaiki
melalui trimming. Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam melakukan trimming.
Pertama, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik tidak signifikan.
Kedua, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik signifikan, tetapi
menurut pandangan peneliti pengaruhnya dipandang sangat lemah. Cara pertama
biasanya ditempuh jika ukuran sampel penelitian relatif kecil, dan cara kedua jika
ukuran sampel penelitian relatif besar. Apabila terjadi trimming, maka
perhitungan untuk memperoleh estimasi parameter diulang.
10) Melakukan pengujian overall model fit dengan statistik Q dan atau W
72
(Kusnendi, 2008:156)
Dimana R2m menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model, dan
M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur yang
tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien R2m dan M
dihitung dengan rumus sebagai berikut.
(Kusnendi, 2008:156)
Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q=1 menunjukkan model yang diuji
fit dengan data. Dan jika Q<1, maka untuk menentukan fit tidaknya model
statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:
(Kusnendi, 2008:156)
Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang
ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.
Selanjutnya dilakukan dekomposisi pengaruh antar variabel yang
ditunjukkan untuk menjelaskan pemisahan pengaruh total menjadi pengaruh
langsung dan tidak langsung (Kusnendi, 2008:150). Untuk mencari pengaruh
langsung dan tak langsung dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Pengaruh langsung (DE) dari satu variabel eksogen k terhadap
variabel endogen i dinyatakan oleh persamaan :
Q = 1 – R2m
1 – M
R2m = M =1- (1- R21)( 1- R22)…( 1- R2p)
Pengaruh tak langsung (IE) dari satu variabel eksogen terhadap
variasi endogen dapat dinyatakan oleh persamaan :
IEikj = (ρikj) (ρiij)
Pengaruh total (TB)
TEikj = DEikj = IEikj = (ρikj) + (ρikj) (ρiij)
Dimana:
ρikj = koefisien jalur variable eksogen Xk terhadap variable endogen Yi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh persaingan
dan perilaku kewirausahaan terhadap laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu
Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandungmaka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Persaingan berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pada
pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah.
2. Persaingan berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap laba pada
pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah. Artinya semakin tinggi
persaingan maka laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah
akan semakin menurun.
3. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif
terhadap laba pada pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah. Artinya
semakin tinggiperilaku kewirausahaan para pengusaha tas, maka laba pada
pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah akan semakin meningkat.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan adalah sebagai
berikut :
1. Persaingan berpengaruh negatif terhadap perilaku kewirausahaan pada
yang semakin ketat para pengusaha tas lebih baik meningkatkan
pengetahuannya dalam menghadapi pasar. Dengan meningkatkan aspek
keinovasian karena dibutuhkan ide-ide maupun cara baru dalam
pengetahuan dan teknologi.
2. Persaingan berpengaruh negatif laba pada pengusaha tas di Desa
Margahayu Tengah. Para pengusaha tas harus memperkuat srategi
bersaing baik itu dengan penetapan strategi harga maupun strategi dalam
memperbaiki kualitas produk tas dan pelayanan terhadap para konsumen,
mengingat industri tas ini termasuk ke dalam pasar persaingan
monopolistik dimana tingkat persaingan sangat tinggi sehingga dibutuhkan
perhatian lebih dari para pengusaha yang berada di dalamnya supaya dapat
meningkatkan laba usahanya masing-masing.
3. Perilaku kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap laba pada
pengusaha tas di Desa Margahayu Tengah. Perilaku kewirausahaan harus
terus ditingkatkan lagi baik itu dalam aspek keinovasian, kepemimpinan,
ataupun dalam aspek keberanian menanggung resiko. Untuk meningkatkan
perilaku kewirausahaan dapat dilakukan pendidikan informal bagi para
pengusaha seperti diklat, pelatihan, atau dengan mengikuti seminar
sehingga dapat memperkaya pengetahuan para pengusaha tas.
4. Penulis menganalisis persaingan dan perilaku kewirausahaan sehingga
diperlukan penelitian lebih lanjut dalam menganalisis variabel lain yang
DAFTAR PUSTAKA
A Samuelson. Paul & William D Nordhaus.(1999). Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Billas, Richard.(1994). Teori Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga
Buchari, Alma.(2005). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta
Case, E Karl and Fair, C Ray. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Dumairy.(1996).Perekonomian indonesia.Jakarta:Erlangga
Eeng Ahman dan Yana Rohmana.(2007). Pengantar Ekonomi Mikro. Bandung:Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.
Gibson et al.( 1991).Organisasi, perilaku, struktur, proses.Jakarta:Erlangga
Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain.(2006). Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta.
Henry Faizal, Noor.(2007). Ekonomi manajerial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Kotler, Philip.(1995). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat
Kusnendi.(2008). Model-Model Persamaan Struktural. Bandung : Alfabetha
Masyhuri & M. Zainuddin.(2008) Metodologi Penelitian. Bandung : Refika Aditama.
Mudrajad Kuncoro.(2005). Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga
Muhammad Teguh.(2010). Ekonomi Industri. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Moch Nazir.(2005). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Porter, Michael E.(1994). Keunggulan Bersaing Menciptakan Dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Bineka Rupa Aksara
______________.(1995). Strategi bersaing tehnik menganalisis industri dan
pesaing. Jakarta:Erlangga
Panji Anoraga dan Sudantoko.(2002). Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha
Prathama, Raharja dan Mandala Manurung.(2008). Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit
Universitas Indonesia
Robbins, Stephen P.(1994). Perilaku Organisasi. Jakarta: INDEKS
________________.(2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: INDEKS
Sadono, Sukirno.(2003). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press
Salvatore, Dominick.(1994). Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
Sugiyono. 2007).Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta
Suharsimi, Arikunto.(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
________________. 2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Revisi VI. Jakarta: Rineka cipta
Sukirno. Sadono.(2003). Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Suryana.(2003). Kewirausahaan:Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju
Sukses (Edisi Revisi). Jakarta: Salemba Empat
Suryana .(2006) Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat
_______.(2006). Kewirausahaan:Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Tati, Suhartati & M. Fathorrozi (2003). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba empat
Widarjono, Agus.(2005). Ekonometrika. Yogyakarta: Ekonisia.
SKRIPSI
Nia, Soniangsih.(2009). Pengaruh Persaingan, Lokasi dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba (Studi Kasus Pada Usaha Kecil menengah bahan Bangunan di kecamatan Cimahi Tengah). Skripsi Sarjana pada
FPEB UPI: tidak diterbitkan.
Ressa, Ansiska.(2010). Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan
107
Pada Pengrajin Boneka di Kelurahan Warung Muncang Kota Bandung).
Skripsi Sarjana pada FPEB UPI: tidak diterbitkan.
Sambas, Santika.(2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba
Pengusaha Jasa Wartel (Studi Kasus Di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi). Skripsi Sarjana pada FPEB UPI: tidak
diterbitkan.
Putri, Rahmawati
.(2012).
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Persaingan Terhadap Kemampulabaan Suatu Kasus pada Pengusaha Meubel Kursi di Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Skripsi Sarjana
pada FPEB UPI: tidak diterbitkan.INTERNET