TEMA PRIORITAS DALAM PENELITIAN
TINDAKAN SEKOLAH (PTK) DAN
PENULISAN PRAKTIK TERBAIK
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
TUJUAN PTS
•
PTS dilakukan untuk memecahkan masalah
praktis dalam manajemen sekolah dan
TUJUAN PENULISAN PRAKTIK TERBAIK
•
Penulisan praktik terbaik (
Best Practice
) oleh
kepala sekolah dan pengawas mengungkap
desain, proses, dan hasil pelaksanaan tugas
keprofesian yang telah dilakukan sebelumnya,
yang dipandang berdampak positif di
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
PERMASALAHAN
•
PTS telah cukup banyak dilakukan oleh kepala sekolah dan
pengawas. Beberapa di antaranya telah dipublikasi, baik
dalam bentuk laporan, artikel jurnal dan dokumen web.
•
Namun, PTS yang dipublikasi tersebut lebih berfokus pada
bidang supervisi akademik daripada supervisi manajerial.
•
Pelaksanan PTS oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
ke depan perlu lebih mengarah pada bidang pengawasan
manajerial, agar potret pengetahuan praktis dalam kedua
bidang kepengawasan tersebut dapat diperoleh lebih
PERMASALAHAN (lanjutan)
•
Inovasi-inovasi yang dilakukan kepala sekolah
dan pengawas sekolah banyak kurang relevan
dengan kebijakan-kebijakan baru Pemerintah.
•
Untuk merespon permasalahan-permasalahan
tersebut, PTK dan penulisan praktik terbaik
Kepala sekolah dan pengawas ke depan perlu
memprioritaskan gagasan-gagasan inovatif
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
TEMA-TEMA PRIORITAS BAGI PTS
DAN PENULISAN PRAKTIK TERBAIK
(1) Supervisi 8 SNP
•
Terdapat sejumlah masalah dalam supervisi delapan (8) standar
nasional (SNP): Standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pelayanan, standar pembiayaan,
standar penilaian.
•
Inovatif perlu digagas untuk mengakselerasi pencapaian
standar-standar tersebut.
•
PTS ditantang untuk mengembangkan model-model efektif
supervisi delapan standar tersebut.
•
Kepala sekolah dan pengawas sekolah yang pernah melakukan
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
(2) Penguatan Pendidikan Karakter
•
Pendidikan karakter termasuk bagian integral dari proses
pendidikan di sekolah secara keseluruhan.
•
Pelbagai strategi telah dikembangkan untuk mengimplementasikan
pendidikan karakter, baik melalui pembelajaran di kelas dan luar
kelas. Namun demikian strategi-strategi pendidikan karakter
tersebut belum teruji keefektifan di lapangan.
•
PTS perlu diarahkan untuk mengembangkan model-model
pendidikan karakter yang efektif.
•
Kepala sekolah dan pengawas sekolah yang pernah membina
(3) Implementasi Pendidikan Abad 21
•
Persaingan global yang menjadi warna kehidupan di Abad ke-21
menuntut individu untuk memiliki sejumlah keterampilan, yang
dikenal sebagai “keterampilan Abad-21: Inovatif, kritis, pemecahan
masalah, komunikasi dan kolaborasi, literasi ICT dll. Pendidikan
untuk generasi masa kini perlu diarahkan untuk mengembangkan
keterampilan Abad 21.
•
Sangat penting kepala sekolah untuk menggagas dan
melaksanakan inovasi pembinaan sekolah dan guru dalam
mengintegrasikan keterampilan Abad 21 dalam program sekolah.
•
Kepala sekolah dan pengawas sekolah yang pernah membina
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
(4) Pengembangan Literasi Peserta Didik
•
Manusia yang hidup di era perkembangan iptek dan ekonomi
yang sangat pesat seperti saat ini berada dalam lingkungan
teknologi maju yang hadir di hadapannya, termasuk teknologi
informasi dan komunikasi (TIK). Mereka pun berhadapan dengan
dampak-dampak lingkungan dari aktivitas industrialisasi,
transportasi, dan pelbagai kehidupan masyarakat lainnya.
•
Generasi muda yang hidup di masa kini perlu literat (melek),
tidak terbatas pada kemampuan membaca, melainkan jauh lebih
luas dari itu, termasuk literasi lingkungan, literasi teknologi,
literasi ilmu pengetahuan, dan literasi ekonomi. Saat ini
peningkatan literasi menjadi bagian integral dari misi pendidikan
di hampir semua negara, termasuk Indonesia.
(4) Pengembangan Literasi Peserta Didik
•
Inovasi dalam supervisi program peningkatan literasi peserta
didik perlu digagas oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
dalam bentuk PTS.
•
Pengalaman dalam pelaksaan tugas supervisi terkait
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
(5) Perpanjangan jam sekolah (
Fullday school
)
•
Gagasan tentang perpanjangan jam sekolah telah diluncurkan
sebagai upaya peningkatan peran sekolah dalam proses
pendidikan secara lebih menyeluruh bagi peserta didik.
Fullday
school
telah dilakukan oleh sejumlah sekolah di Indonesia.
•
Wacana yang berkembang di masyarakat tentang
fullday school
akhir-akhir ini mengarah pada antisipasi pengelolaan program
pendidikan di sekolah dan penangan dampak negatif yang
(5) Perpanjangan jam sekolah (
Fullday school
)
•
Oleh sebab itu kepala sekolah yang telah mengimplementasikan
fullday school
serta pengawas sekolah yang melakukan supervisi
terhadap implementasi
fullday school
perlu memaparkan
pengalaman dalam konteks ini dalam tulisan praktik terbaiknya.
•
Pengalaman berharga tersebut dapat menjadi rujukan bagi
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
CONTOH-CONTOH TEMA KAJIAN PRIORITAS
UNTUK PTS DAN PRAKTIK TERBAIK
No. Isu Kebijakan Tema kajian PTS dan penulisan praktik terbaik 1. Supervisi 8 standar
nasional pendidikan
• Strategi efektif pemberdayaan MGMP tingkat sekolah. • Model kemitraan sekolah dan lembaga terkait untuk
meningkatkan mutu lulusan. 2. Penguatan
pendidikan karakter
• Model pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas
pendidikan karakter
• Model untuk mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam
program semester mata pelajaran 3. Implementasi
pendidikan Abad ke-21
• Model pengembangan kemampuan berinovasi terintegrasi
mata pelajaran
• Pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan
asesmen otentik dalam pembelajaran. 4. Pengembangaan
literasi peserta didik
• Pengembangan model pengembangan literasi teknologi
melalui kegiatan kokurikuler
• Peningkatan literasi lingkungaan melalui dekorasi kelas
5. Model pelaksanaan
fullday school • Penurunan kasus-kasus perilaku bermasalah peserta didik dalam implementasi perpanjangan jam sekolah (fullday school).