• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan media radio PTPN (acara Hallo Surakarta) dalam penanganan komplain pelanggan PT. Telkom Ayu Ratna Dewi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan media radio PTPN (acara Hallo Surakarta) dalam penanganan komplain pelanggan PT. Telkom Ayu Ratna Dewi"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA RADIO PTPN (ACARA HALLO

SURAKARTA) DALAM PENANGANAN KOMPLAIN

PELANGGAN PT. TELKOM

Oleh:

AYU RATNA DEWI

D1607054

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Sebutan Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul

PENGGUNAAN MEDIA RADIO PTPN (ACARA HALLO

SURAKARTA) DALAM PENANGANAN KOMPLAIN

PELANGGAN PT. TELKOM

OLEH:

NAMA : AYU RATNA DEWI

NIM : D 1607054

Konsentrasi: PUBLIC RELATIONS

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 24 juni 2010 Menyetujui Dosen Pembimbing

(3)

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial

Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Tugas Akhir

1. Dra. Prahastiwi Utari, Msi, Ph.D ( ) NIP. 19600813 198702 2 001

2. Drs. Kandyawan. ( ) NIP. 19610413199 003 1 002

Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

(4)

MOTTO

“Jadikan impian sebagai motivasi dalam hidup.”

“Yakinlah pada kemampuan sendiri karna dengan keyakinan akan dapat memperkuat diri kita sendiri.”

”Kita tidak akan menjadiapapun, jika kita tidak menginginkan apapun.”

”Hidup bukanlah sesuatu yang diberikan kepadamu begitu saja. Hidup diberikan

karena kau harus tumbuh, belajar dan meluaskan jiwa serta semangatmu. Setiap

orang memiliki tempatnya dan kepentingannya sendiri pada semesta kehidupan

ini.” (Elvis Presley)

“ Satu hal yang paling penting dalam hidup adalah bagaimana cara kita

(5)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa cinta dan hormat

Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk : 1. Ayah dan ibu tercinta Damsiri HS dan Patini. 2. Kakak tercinta Rini Setyowati dan Rino

Noviana.

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Penggunaan Media Radio PTPN

(Acara Hallo Surakarta) Dalam Penanganan Komplain Pelanggan PT. Telkom.” Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md) Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisannya Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu, serta pengalaman penulis masih banyak kekurangan. Namun penulis telah menyajikan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. H. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

(7)

3. Dra. Prahastiwi Utari, M. Si, Ph. D, selaku pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir ini. Yang memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis. 4. Drs. Kandyawan , selaku penguji dalam penulisan Tugas Akhir ini.

5. Bp. Yogo Santoso, ST, selaku Manager Fixed Phone PT. TELKOM Kandatel Solo. Yang telah memberikan bimbingan pada masa magang penulis.

6. Bp. Agung Prabowo, selaku Assistant Manager Customers Care PT. TELKOM Kandatel Solo yang membantu penulis pada saat magang.

7. Ibu Murniningsih, selaku Community Management Telkom Flexi PT. Telkom Kandatel Solo yang sangat membantu penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

8. Bp. Agus, Bp. Totok, Ibu Siti, Bp. Indra, Bp. Zaeni, Ibu Wiwik, Ibu ME Indriati, Ibu Dwi, Ibu Sri Handayani, Ibu Yulita dan seluruh staff pada Divisi Telkom Flexi PT. TELKOM Kandatel Solo. Yang telah memberikan perhatian dan dukungan kepada penulis selama magang.

9. Bp. Eko, Bp. Supriyadi dan Ibu Ma’in, yang berada disekretariat PT. TELKOM Kandatel Solo. Yang telah membimbing penulis pada masa magang.

10.Canvasser Flexi, Mas Wahyu, Mb. Vita dan Mas Rois atas seluruh bantuan dan perhatian yang diberikan selama masa magang penulis.

(8)

12.Teman-teman Magang selama penulis di Telkom Flexi Timur, Rosya, Nico, kiki, Anggun, yang sudah banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

13.Dyah, Yosep, Edy, Hendro, Andra, Meidly, Resa, Ryan, Edo, Bagus, teman hati dan sahabat-sahabatku yang telah banyak membantu dan memberiku berjuta pengalaman.

14.Pada teman-teman saya, anak-anak Public Relations A san B yang selalu bahu membahu untuk membantu penulisan Tugas Akhir ini. Keep Our Friendship.

15.Dan kepada semua pihak telah banyak memberikan bantuan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, dengan tangan terbuka, penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis berharap semoga dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun pembaca.

Surakarta, 24 Juni 2010 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

1.Pengertian Public Relations ... 7

2.Fungsi dan Peranan Public Relations ... 10

3.Hubungan Dengan Public Eksternal ... 14

B. MEDIA RELATIONS ... 16

1.Pengertian Media Relations ... 16

2.Tujuan Penggunaan Media dalam Public Relations ... 17

3.Macam Media Relations ... 17

C. PENANGANAN KELUHAN (COMPLAINT) PELANGGAN 18 BAB III : DESKRIPSI LEMBAGA. ... 21

(10)

B. Visi dan Misi PT. Telkom ... 28

C. Arti Logo PT. Telkom ... 29

D. Arti Tagline PT. Telkom ... 30

E. Maskot Telkom Be Bee ... 31

F. Struktur Organisasi PT. Telkom ... 33

G. Job Deskriptions PT. Telkom ... 34

H. Bidang Usaha PT Telkom Kandatel Solo ... 42

I. Visi dan Misi Canvassing PT Telkokom devisi Telkom flexi .. 49

J. Sasaran Kegiatan Canvassing PT. Telkom ... 49

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ... 53

A. Laporan Kuliah Kerja Media ... 53

B. Aktifitas Magang ... 55

BAB V PENUTUP ……….. .. 61

A. Kesimpulan ……… 61

B. Saran ……….. 63 DAFTAR PUSTAKA

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka lulusan perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul.

Dewasa ini, seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam mandiri, mampu berkomunikasi, memiliki jejaring (networking) yang luas, mampu mengambil keputusan.

Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kualifikasi tersebut sulit ditemukan, untuk hal tersebut maka dibutuhkan sebuah program magang sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa tingkat akhir Jurusan Komunikasi Terapan DIII Public Relation.

(12)

serta terus-menerus. Sedangkan magang seperti dikutip dalam www.diktinas.com pada 15 April 2010 dikatakan sebagai suatu model diklat dengan kegiatan praktek kerja untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan manajerial dalam proses bisnis mulai dari produksi, pengendalian mutu dan pemasaran. Lain lagi yang dingkapkan oleh Public Relations Sadsonic Lab Management dikutip dalam belia forum www.pikiran-rakyat.com pada 19 April 2010 ”Magang bisa diartikan pula sebagai bentuk pekerjaan dalam jangka waktu yang singkat, kurang terikat, serta berfungsi sebagai tahap awal atau pengenalan sebelum terjun ke dalam dunia

kerja yang sebenarnya”.

Magang dapat dianggap sebagai langkah awal sebelum mencapai masa dunia kerja. Jenis job description serta mekanisme magang sendiri bisa berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan, karena dalam magang berarti seseorang ikut bekerja pada perusahaan tersebut.

Fungsi dari magang agar mahasiswa mengetahui gambaran jelas dunia komunikasi, terutama di bidang Public Relation dalam meningkatkan kreativitas dan profesionalisme mahasiswa, agar dapat memprediksi serta mempersiapkan diri menghadapi persaingan di era globalisasi.

(13)

Relation agar memperoleh sebutan Ahli Madya dengan merampungkan Tugas Akhir dalam menerapkan teori-teori yang di dapat pada masa perkuliahan.

Bidang pekerjaan yang bisa dipilih dalam magang sangat luas. Seseorang bisa memilih berdasarkan minat, kemampuan, serta waktu yang dimiliki. Dengan melakukan magang seseorang bisa belajar dan menimba pengalaman seluas mungkin mengenai berbagai bidang pekerjaan yang dipilih. Untuk kegiatan magang mahasiswa harus menempuh praktek kerja selama minimal 1 bulan dan maksimal 3 bulan pada suatu perusahaan yang sesuai dengan bidang studinya.

Setiap mahasiswa tingkat akhir Program Diploma III Public Relation yang telah melaksanakan magang selama waktu yang ditentukan, wajib membuat laporan magang serta memenuhi indeks prestasi kelulsannya. Dalam menulis laporan magang ini, penulis berharap dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang proses komunikasi dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk diterapkan dalam bidang pekerjaan di masa yang akan datang.

(14)

Banyak kegiatan yang dilakukan penulis saat magang di PT. Telkom. Penulis memperoleh pengetahuan praktis dan pengalaman dalam menghadapi masalah-masalah secara realistis, menyadari dan memahami kompleksitas obyek pekerjaan serta mempelajari cara pemecaahan masalah secara teoritis dan praktis.

Dalam pelaksanaan magang, penulis ditempatkan pada satu bagian yaitu Divisi Telkom Flexi (DTF). Kegiatan magang dilaksanakan pada hari kerja mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB pada hari Senin sampai Kamis, sedangkan di hari Jumat, masuk pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

Adapun kegiatan yang dilakukan saat magang, yaitu: 1. Selling Product

2. Mengikuti acara Launching Produk Flexi

3. Menelpon beberapa konsumen Flexi untuk memberikan informasi

4. Membuat konsep iklan Flexi Ngroompi yang akan di tayangkan di MTA TV 5. Meringkas buku ”CROWD” Marketing Becomes Horizontal

6. Mempresentasikan hasil resume buku “CROWD” di depan para karyawan DTF

7. Mengikuti acara PENDI (Pensiunan Dini) 8. Mengikuti acara Gethering di Tlatar, Boyolali 9. Visit Counter

(15)

12.Mengunjungi Catel Klaten 13.Survey Counter

14.Mengantar Survey Classy ke plasa

15.Mendapat tugas untuk menganalisis STP dan Membuat Pemasaran Marketing MIX

16.Di foto oleh surat kabar Jawa Pos yang digunakan untuk iklan HP Chating 17.Mengimput data Canvaser

18.Mengikuti pameran HP dan Modem di Diamond Convention Center 19.Mendata kartu/perdana dari berbagai BTS yang akan di operasikan 20.Mengikuti pembekalan dalam program Bina Mitra di Aula PT. Telkom

21.Mengikuti acara ”Hallo Surakarta” dengan PTPN Radio di ruang meeting seketariat

22.Mengikuti pameran Flexi, karena Flexi menjadi sponsorship dalam acara

seminar solopos ”Debat Terbuka Bakat Calon Walikota dan Wakil Walikota

Solo” di 6th solopos di Lor In Hotel

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) terus memacu inovasi untuk membuat layanan Flexi semakin aktraktif bagi pelanggan. Pada saat sekarang ini Telkom Flexi memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi

yaitu melalui ”Hallo Surakarta”. Dengan acara ini kita dapat mendengarkan

(16)

Dengan adanya acara ”Hallo Surakarta” membawa dampak yang sangat

besar di Indonesia khususnya di PT. Telkom. Acara berkerja sama antara pihak Telkom dengan PTPN Radio untuk melayani konsumen baik dalam penanganan komplain ataupun memberikan informasi kepada khalayak luas mengenai PT. Telkom. Dengan tersedianya layanan tersebut yang dilakukan secara realtime dan interaktif dengan dukungan infrastruktur jaringan.

Untuk itulah dibutuhkan peran media komunikasi Public Relations. Dimana peran media komunikasi Public Relation dalam menyalurkan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi itu kepada khalayak sasaran. Ini merupakan alasan penulis tertarik untuk mengetahui Pengunaan Media Radio PTPN (Acara Hallo Surakarta) Dalam Penanganan Komplain pelanggan Telkom.

B. Tujuan Magang

Program Magang bertujuan agar mahasiswa mampu:

(17)

b. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu menumbuhkan pengeyahuan kerja sesuai dengan laar belakang bidang ilmu mahasiswa.

c. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam bekerja.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PUBLIC RELATION

1. Pengertian Public Relations

Public Relations merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Banyak yang mengira bahwa Public Relations hanyalah kegiatan yang tampak. Belum lagi masing-masing selalu memandang dari sudut yang berbeda. Ada yang memandang dari segi kepribadian, komunikasi, hingga publikasi.

Pada konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.

(19)

(2003; hal 16) bahwa “Public Relations is planned, persuasive communication design to influence significant public.” Ini memperlihatkan

bahwa Public Relations perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen kepada target-target publik tertentu. Kegiatan Public Relations

menggunakan dengan cara membujuk (persuasive) kepada sasaran khalayak (significant public).

Terdapat pula definisi lain yang melihat Public Relations sebagai

“suatu ilmu, suatu system, seni, fungsi, profesi, metode, kegiatan, dan

sebagainya. Lebih lanjut International Public Relations Association (IPRA) seperti yang dikutip dalam buku “Dasar-Dasar Public Relations” oleh soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto (2004; hal 12) para pakar Public Relations

telah menyepakati tiga (3) definisi yang mereka yang dianggap baik:

a. J. C Seidel, direktur Public Relations, Divisionof Housing, State New York berbunyi: Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan public yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan.

(20)

individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari public. Kedua, pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh.

c. Howard Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat, menyatakan, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap suatu individu atau organisasi perusahaan.

Definisi lain menyebutkan Public Relations tidak hanya melakukan manajemen. Tapi juga melakukan konsep ”be good and tell it.” Menurut E. L. Berney seperti yang dikutip dalam bukunya “Dasar-Dasar Public Relations

(Teoti dan Praktik)” oleh Maria Assumpta (2002; hal 9) mengatakan bahwa

Public Relations adalah upaya dengan menggunakan informasi, persuasi dan penyesuaian untuk menghidupkan dukungan public atas suatu kegiatan atau suatu sebab.

2. Fungsi dan Peranan Public Relations

(21)

sebuah manajemen perusahaan perlu adanya perbaikan hubungan masyarakat yang mampu menciptakana iklim dan suasana yang baik guna melaksanakan tanggung sosialnya.

Berdasarkan gambaran diatas secara umum fungsi Public Relations

menurut Rhenald Kasali dalam bukunya ”Manajemen Public Relations” (2003; hal 17) yang pertama berupaya menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu perusahaan guna memperoleh citra baik (goodimage), itikad baik (goowill), saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence) dan toleransi (tolerance).

Menurut Bertrand R. Confield yang dikutip dalam buku ”Human

Relations dan Public Relations” oleh Ochnong Uchjana Effendy (1993; hal 137-140) menyebutkan adanya 3 (tiga) fungsi Public Relations:

a. It should serve the public’s interest (Mengabdi kepada kepentingan umum)

bahwa kegiatan seorang Public Relations harus benar-benar dicurahkan kepada kepentingan umum, harus bisa membina hubungan baik ke dalam dan ke luar.

(22)

c. Stress good morals and manners (Menitikberatkan moral dan perilaku baik)

Public Relations Officer harus mampu menjadi teladan dan mempunyai wibawa. Jika para humas berprilaku terpuji dengan moral yang tinggi, maka organisasi yang diwakilinya itu memperoleh pandangan yang positif dari publik, baik publik internal maupun publik eksternal.

Pendapat lain diungkapkan oleh S. Black en Melvin L. Sharpo seperti yang dikutip dalam buku ”Dasar-Dasar Public relations (Teori dan Praktik)”

Maria Assumpta (2002; hal 35) bahwa Public Relations sebagai jalan penengah antara perusahaan dengan publik internal maupun publik eksternal. Ketika ada permasalahan dalam perusahaan, seorang Public Relations dengan komunikasi yang tepat serta pendekatan akan memotivasi publik internal untuk ikut dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga Public Relations dapat meminimalis munculnya keluhan, konflik, isu, dan sebagainya.

(23)

a. Expert prescriber

Sebagai praktisi ahli Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). b. Communications fasilisator

Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebgai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan organisasi kepada pihak publiknya.

c. Problem solving process fasilitator

Peranan praktisi Public Relations dalam hal proses pemecahan persoalan publis relations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik secara penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.

d. Communications technician

Berbeda dengan peranan praktisi Public Relations professional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Sedangkan dalam peranan Communications technician sebagai

(24)

komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organizations dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian.

Philip Kotler & William Mindak, dalam bukunya ”Marketing Public Relations” (1978; hal 59) menerangkan bahwa peran Public Relations dalam

mendukung kinerja, antara lain:

a. Meningkatkan kesadaran terhadap produk dan pelayanan yang diberikan perusahaan, sehingga dapat membantu bagian marketing dalam meningkatkan volume penjualan.

b. Building Corporation Identity and Image

- Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif, sehingga mendapat penerimaan yang baik dalam publik

- Mendukung komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak

c. Facing Crisis

Menangani komplain membentuk manajemen krisis dan Recovery of Image, memperbaiki lost of image and damage.

3. Hubungan Dengan Publik Eksternal

(25)

juga halnya dengan public internal maka public eksternal juga menyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang bersangkutan. Menurut J. W. Hill (1977), seperti yang dikutip dalam (www.prejour.wordpress.com, 3 maret 2009) bahwa, organisasi juga harus memuaskan harapan-harapan publik.

Dalam bukunya ”Human Relations dan Public Relations” oleh Onong Uchjana Effendy (1993; hal 150) bahwa Publik Eksternal yang menjadi sasaran Public Relations adalah para pelanggan (customer), khalayak sekitar

(community), instansi pemerintah (government), pers (press), dan lain-lain kelompok di luar organisasi/perusahaan.

Menurut Oemi Abdurachman, M. A dalam bukunya “Dasar-Dasar

Public Relations”, yang dikutip oleh (www.widieyz.blogspot.com, 6 Januari

2009) bahwa, salah satu tujuan eksternal Public Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar perusahaan sehingga terbentuk opini publik yang favorable terhadap perusahaan. Bagi perusahaan hubungan dengan publik eksternal merupakan suatu keharusan, yang berfungsi untuk:

a. Memperkenalkan produk b. Mencari modal dan hubungan

(26)

B. MEDIA RELATIONS

1. Pengertian Media Relations

Untuk menyampaikan sesuatu ide dan informasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media. Personal contact dapat dilakukan secara berhadapan langsung (face to face), dengan menggunakan telephone, dengan surat-menyurat dsb. Perusahaan memerlukan sebuah media untuk berkomunikasi dengan publik yang efektif dan komunikator yang capable. Bagaimana hasil usaha menghubungi dan mempengaruhi publik tergantung pada kecakapan komunikator.

Media Public Relations adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan seorang Public Relaions (mewakili organisasi) dengan publiknya, yaitu publik internal maupun publik eksternal untuk membantu pencapaian tujuan. Alat-alat komunikasi dyang dipergunakan dalam hali ini ada berbagai jenis. Dikutip dari ”Dasar-Dasar Public Relations (Teori dan

Praktik)” menurut Maria Assumpta (2002; hal 118).

Menurut Frank Jefkins yang dikutip dalam buku ”Media Relations

(Sarana Membangun Reputasi Organisasi)” oleh Diah Wardani (2008; hal 9)

(27)

Dari definisi di atas bisa dikatakan bahwa media relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.

2. Tujuan Penggunaan Media Dalam Public Relations

Secara umum penggunaan media dalam kegiatan Public Relations mempunyai beberapa tujuan. Menurut Maria Assumpta dalam bukunya ”Dasar-Dasar Public Relations (Teori dan Praktik)” (2002; hal 118) tujuan

tersebut adalah:

a. Membantu mempromosikan dan meningkakan kegiatan pemasaran suatu produk dan jasa

b. Menjalin komunikasi berkesinambungan c. Meningkatkan kepercayaan publik

d. Meningkatkan citra baik perusahaan/organisasi

3. Macam Media Relations

Menurut Oemi Abdurrachman dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relations (2001; hal 99) bahwa media yang dapat digunakan komunikator diantaranya ada yang dapat dimasukkan kedalam:

(28)

b. The spoken Word (kata-kata lisan)

Dalam hal ini dikenalkan berbagai macam media yang dapat digunakan dalam kegiatan Public Relations. Menurut Maria Assumpta dalam bukunya ”Dasar-Dasar Public Relations (Teori dan Praktik)” (2002; hal 118) secara garis besar media tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut: a. Media cetak, termasuk di dalamnya adalah house journal, surat kabar,

majalah, dan sebagainya

b. Broadcastingmedia, termasuk di dalamnya adalah radio, televisi c. Special event (kegiatan-kegiatan khusus)

d. Media luar ruang, termasuk di dalamnya spanduk, papan, reklame poster.

C. Penanganan Keluhan (Complaint) Pelanggan

Widodo Muktiyo dalam bukunya ”Menjadi Profesional dan Komunikatif

Dikantor” (2006; hal 84) menjelaskan bahwa komplain berarti

keluhan/pengaduan dari konsumen kepada instansi. Praktisi Public Relations seharusnya mengetahui apa dan bagaimana dalam menangani keluhan dan komplian yang mungkin akan muncul dari pihak pelanggan.

(29)

Dengan adanya komplain pelanggan menandakan dua hal yaitu: pertama, dapat berusaha meningkatkan layanan berdasarkan informasi komplain tersebut.

Kedua, pelanggan cukup peduli dengan layanan yang diberikan, dan menginginkan untuk diperbaiki oleh perusahaan tersebut.

Tujuan utama dari penanganan komplain bukanlah mengatasi akar permasalahan, melainkan juga mempertahankan pelanggan. Seperti yang dikutip Rinella Putri (www.managementfile.com, 21 januari 2010) Berikut adalah langkah-langkah dalam penanganan komplain pelanggan, diantaranya:

a. Tangani Komplain dengan Cepat

Masalah lebih cepat selesai, tentunya lebih bagus. Oleh karena itu, usahakan untuk menangani komplain dengan cepat, langsung on the spot. Pelanggan akan tetap loyal jika komplain mereka ditangani saat itu juga. b. Dorong Pelanggan Untuk Komplain

Perusahaan harus lebih banyak mendengar komplain dari pelanggan. Bagaimana perusahaan akan memperbaiki layanan/produk jika tidak ada komplian. Oleh karena itu, doronglah pelanggan untuk mengemukakan suaranya, termasuk komplain.

c. Customer Service yang Kompeten

(30)

d. Follow Up

Melakukan follow up kepada pelanggan untuk mengkonfirmasi apakah sudah sesuai dengan diharapkan pelanggan.

e. Delightful Recovery

(31)

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

A. Sejarah dan Perkembangan PT. Telkom

Keberadaan PT. Telkom tidak terlepas dari sejarah pertelekomunikasi Indonesia. Berikut penulis akan menjelaskan secara singkat mengenai sejarah berdirinya PT. Telkom, data diolah dari company profile yang bersumber dari www.telkom.com.

Dimulai dari badan usaha yang bernama Post en Telegraafdients yang didirikan dengan Staatsbland No. 52 Tahun 1884, dimana sebuah badan usaha swasta dengan nama Post en Telegraafdients yang menyediakan layanan post dan telegraf berdasar Staatsbland No. 52 Tahun 1882 dibentuk oleh pemerintah colonial Belanda. Tercatat sampai tahun 1905 terdapat 38 perusahaan telekomunikasi. Pada tahun 1906 semua perusahaan tersebut diambil alih oleh pemerintahaan kolonial belanda berdasarkan staatsbland No. 395 Tahun 1906. Sejak saat itu berdirilah Post Telegraf en Telefoondients atau disebut PTT-Dients. PTT-Dients ditetapkan sebagai perusahaan Negara berdasarkan staatsbland No. 419 Tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijven Wet (I.B.W atau Undang-ndang Perusahaan Negara).

(32)

sebuah perusahaan Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk tetap menjadi perusahaan negara (PN) dan dengan Peraturan Undang-undang Dasar No. 20 Tahun 1961 berubah menjadi Prusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN. Postel).

Selanjutnya pada tahun 1965 PN. Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro), dan Perusahaan Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 dan 30 Tahun 1965. Mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan Surat Kepurusan Menteri Perhubungan No. 129/U/1970/PN. Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan perumtel dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1974 yang menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri.

Kemudian berdasarkan Peraturan No. 36 Tahun 1974 yang mengatur tentang Perumtel, diubah dan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi yang mengatur mengenai peran serta swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi dalam negeri.

Selanjutnya pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia atau PT. Telkom, hal ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991.

(33)

Organization), PT. Telkom berusaha menjadi actor persaingan bebas tersebut dengan menjadi perusahaan telekomunikasi yang tergolong World Class Operator. Maka pada tahun 1995 PT. Telkom melakukan rencana strategi manajemen, yaitu:

a. Restrukturisasi Internal

Pada saat awal perubahan dari Perumtel ke PT. Telkom organisasi TELKOM bersifat sentralisasi dan tidak dinamis, pada saat itu TELKOM terbagi atas Kantor Pusat sebagai pengendali operasi dan 12 wilayah telekomunikasi (WITEL) sebagai unit strategis.

Mengingat PT. Telkom dihadapkan kepada persaingan global yang semakin keras menghantam, maka pihak manajemen TELKOM memandang perlu untuk diadakan resrukturisasi internal. Dari bentuk lama kemudian dipecah-pecah menjadi unit yang lebih kecil tetapi solid, terdiri dari:

a) Divisi Bisnis Utama, meliputi penyelenggaraan jasa telpon lokal dan jarak jauh dalam negeri (terdiri atas Divisi Network, Divisi Multimedia, dan tujuh Divisi Regional).

b) Divisi pengembangan bisnis (Sistem Telepon Bergerak Selular (STBS)), sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan jasa nilai tambah tertentu (Divisi Risti/Riset dan Teknologi).

(34)

c) Divisi Pendukung, bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi. Namun, keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Yang termasuk dalam bidang usaha ini adalah pelatihan sistem informasi, Divisi Kesehatan, dan Divisi Atelir).

Sementara itu di tingkat Direksi terdapat satu Direktur Utama dan empat direktur, yaitu Direktur Operasional dan Pemasaran (diropsar), Direktur Keuangan (Dirkeu), Direktur Perencanaan Teknologi (Dirprantek) dan Direktur SDM. Masing-masing direktur membawahi divisi sebagai berikut:

1. Diropsar membawahi Divisi Bisnis Utama 2. Dirprantek membawahi Pengembangan Bilros 3. Dir SDM membawahi Divisi Pendukung

Dalam penempatan bidang usaha-usaha tersebut, milai 1 juli 1995 TELKOM telah menghapus struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (WITEL) dan secara de facto meresmikan berdirinya divisi yang terbagi dalam tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional (Divre) menyelenggarakan jasa telekomunikais di wilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network

(35)

1. Divisi Regional I, beroperasi di wilayah Sumatera

2. Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) 3. Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten

4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 5. Divisi Regional V, Jawa Timur

6. Divisi Regional VI, Kalimantan

7. Divisi Regional VII, Kawasan Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Masing-masing divisi dikelola oleh tim manajemen yang trepisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan divisi lainnya) serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah. Sedangkan divisi-devisi pendukung meliputi Divisi Properti, Divisi Pelatihan, Divisi Sistem, Divisi Atelir, dan Divisi Rise Teknologi Informasi.

(36)

Kantor perusahaan PT. Telkom berdasarkan akte perusahaan yang terakhir berkedudukan di Jalan Japati No. 1 Bandung, bertanggung jawab atas penyampaian sasaran pengelolaan perusahaan secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan divisi, kantor perusahaan hanyalah menetapkan hal-hal yang strategis, sedangkan penjabaran rasionalnya dilaksanakan oleh masing-masing divisi.

b. Kerjasama Operasi (KSO)

diadakannya kerja sama Operasi ini merupakan salah satu perwujudan dari program T-2001. memasuki abad 20, telekomunikasi menjadi kebuuhan masyarakat. Untuk meningkatkan Satuan Sambungan Telepon (SST) di seluruh Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari bahwa industri pertelekomunikasian memerlukan pihak swasta.

(37)

Indonesia Timur dengan mitra PT. Bukaka Sigtel. Tahun 1999 disahkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan Telekomunikasi oleh PT. Telkom.

KSO adalah suatu organisais kemitraan yang tidak membentuk suatu badan hukum. Namun tetap sebagai divisi dari PT. Telkom. Divisi KSO dikelola oleh mitra KSO yang merupakan konsorsium dari berbagai perusahaan dalam dan luar negeri.

Adapun maksud dan tujuan KSO yaitu:

1. Mempercepat pembangunan telekomunikasi untuk kurun waktu REPELIKA VI, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.

2. Memperoleh alih teknologi dari operator kelas dunia yang tergabung dalam mitra KSO.

3. Meningkatkan kemampuan berkompeisi dalam era pasar bebas. c. Go Public atau International (initial Public Offering)

Disamping KSO, PT. TELKOM juga menghimpun dana dari masyarakat melalui pasar modal, baik di dalam maupun luar negeri dengan cara menjual sahamnya (go public) tertera dalam Akte Berita Acara No. 52 tanggal 17 juli 1995. saham-saham PT. Telkom telah tercatat pada Bursa Efek Surabaya, New York Stock Exchange dan London Slack Exchange.

(38)

Indonesia. Program kepemilikan saham oleh karyawan atau Employee Stock Ownership Plan (ESPO), mengharuskan karyawan tidak menjual dalam waktu 1 tahun setelah pencatatan saham pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Penerimaan bersih dari emisi saham baru akan digunakan untuk membiayai program investasi perusahaan. Sekitar 39,22% digunakan untuk pelunasan kapasitas transmisi dan sentral, penambahan kapasitas dan pengembangan jaringan kabel melalui penggantian kabel tembaga denga kabel serta optic serta pengadaan Wireless Local Loop (WLL). Selain itu 39,51% akan digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan 21,27% dipersiapkan untuk pengembangan system teknologi baru dan peningkatan sumber daya manusia.

Semua usaha tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dilaksanakannya perdagangan kemampuan kompetiif ini diharapkan dapat menjadikan PT. Telkom menjadi salah satu kelas dunia (world Class Operator).

B. Tentang TELKOM 1. Visi PT. TELKOM

“To become a leading Infocom in The Religion”, menunjukkan suatu

(39)

2. Misi PT. TELKOM

a. To provide One Stop Service With Exellent Quality and Competitive Price,

TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupakemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang kompetitif.

b. Managing Business Though Best Practice, Optimizing Superior Human Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business Partner.

TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktik-praktik terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan saling mendukung secara sinergis.

C. Arti Logo TELKOM

Gambar 01. Logo PT. TELKOM

(40)

2. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

3. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

4. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

5. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :

1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.

2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis.

3. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

D. Arti Tagline PT. Telekomunikasi Indonesia

(41)

Hal ini dapat memberikan kepercayaan di hati pelanggan karena dapat dengan mudah mengakses apapun di dunia, memahaminya dan mempelajarinya dan menyuarakan pendapat isi hatinya dan pikirannya.

E. Maskot TELKOM Be Bee

Gambar 02. Maskot Be Bee

1. Antena Lebih Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan. 2. Mahkota kemenangan

3. Mata yang Tajam dan Cerdas. 4. Sayap Lincah dan Praktis.

5. Tangan Kuning memberikan Karya yang Terbaik. Filosofi Di Balik Sifat dan Perilaku Be Bee

(42)

keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu.

(43)
(44)

G. Job Deskriptions PT. Telkom Kandatel Solo Organisasi Kandatel terdiri atas:

1. Kantor Daerah Telekomunikasi, yang terdiri dari:

a. Pimpinan KANDATEL, yang disebut General Manager KANDATEL, dan untuk selanjutnya disingkat GM, KANDATEL.

b. Deputy GM KANDATEL c. Bagian Business Performance

d. Bagian Access Network Maintenance e. Bagian Access Network Operation f. Bagian Fixed Phone Sales

g. Bagian Data & VAS Sales h. Bagian General Support

2. Unit-Unit operasi yang berada di bawah kendali Kandatel, yaitu Kantor Cabang Pelayanan Telekomunikasi, disingkat KANCATEL.

(45)

Tanggung Jawab GM KANDATEL

1. GM. kANDATEL bertanggungjawab atas tercapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan melalui operasi KANDATEL di wilayah geografisnya, yaitu mencakup :

a. Terciptanya target revenue.

b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan.

c. Evisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan

customer segmen cunstomer atau retail, dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen consumer atau retail.

d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.

e. Terselenggaranya aktrifitas operasi layanan customer, sales, customer care, serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang diselenggarakan di wilayah geografisnya.

f. Terpenuhinya alokasi sumber daya operasional di divisi Regional, khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur access dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk customer

(46)

g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup KANDATEL yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol dengan semestinya.

2. Dalam melaksanakan perannya, GM. KANDATEL dibantu oleh beberapa posisi Manager dan Senior General Supervisor, yaitu :

a. Manager Business Performance

b. Manager access Network Maintenance

c. Manager Access Network Operation

d. Manager Customer Care

e. Manager Fixed Phone Sales

f. Manager Data & VAS Seles

g. Manager General Support

h. Junior Manager KANCATEL

3. Untuk evektivitas dan kelancaran penyelenggaraan operasinya, GM. KANDATEL dibantu oleh Deputy GM. KANDATEL dengan pembagian focus tugas diselaraskan dan disesuaikan dengan kondisi di masing masing Kandatel, yang pengaturannya ditetapkan oleh EGM. DIVRE IV

Bagian Deputi KANDATEL

(47)

menjalankan tugas kesehariannya maka secara otomatis semua tugas dan wewenang akan dipegang oleh Deputy General Manager agar kelangsungan kinerja perusahaan tetap berjalan.

Bagian Human Resource (HR), Finance, Billing & Credit, dan Arnet

Merupakan unit yang berperan sebagai Divisi Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Solo yang mendukung kelancaran tugas. Tugas-tugasnya meliputi: a. Human Resource (HR)

Tugas pokoknya adalah penyelenggara administrasi pelayanan bidang Sumber Daya Manusia (SDM), administrasi kesejahteraan karyawan salah satunya adalah administrasi kesehatan, pengembangan kompetensi SDM.

b. Finance

1. Tugas pokoknya adalah penyusun dan pengalokasian anggaran pendapatan dan biaya, evaluasi dan pengendalian anggaran pendapatan dan biaya. 2. Mengelola proses akuntansi Datel sesuai dengan kebijakan akuntansi PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk Solo, untuk menyajikan laporan keuangan yang wajar, akurat dan tepat waktu.

(48)

4. Menyelenggarakan proses pengelolaan anggaran di Datel agar aktivitas/ kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.

c. Billing dan Credit

1. Tugas pokoknya adalah melakukan pengelolaan penagihan pendapatan dalam pemakaian jasa telekomunikasi serta pendapatan yang belum terbayar.

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses outputnya.

3. Bertanggung jawab atas pengembangan kemampuan bawahan. 4. Bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran di unitnya. d. Arnet

Tugas pokoknya adalah mengelola area network SLJJ. Bagian Sekertariat KANDATEL

1. Bagian sekretariat kandatel dipimpin oleh pejabat setingkat Asman, yang disebut KANDATEl Sekretary.

2. KANDATEL Sekretari bertanggung jawab atas kelancaran dan efektifitas dukungan bagi kegiatan kegiatan perkantoran dan protokoler pada KANDATEL.

(49)

a. Melakukan peran sebagai koordinator speech writer dan content provider terhadap materi yang akan disampaikan GM. KANDATEL dalam berbagai pertemuan.

b. Mengelola jadwal aktifitas-aktifitas GM. KANDATEL dan Deputy GM. KANDATEL yang bersifat strategis khususnya yang terkait pada pihak ke tiga.

c. Mengkoordinasi kegiatan protokoler KANDATEL. d. Menyusun laporan managemen KANDATEL. Bagian Business Performance

1. Bagian Business P erformance, dipimpin oleh seorang Manager yang disebut

Manager business Performance.

2. Manager business Performance bertanggung jawab atas penyiapan rencana operasi kandatel, penyediaan guideline, operasi serta monitoring, evaluasi dan peningkatan performansinya. Sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi bisnis kandatel dilaksanakan dalam koridor pengendalian managemen secara memadai.

3. Untuk melakukan perannya, Manager business Performance ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Mengelola manajemen performansi Kandatel.

(50)

c. Mengelola upaya pencegahan fraud d. Mengelola upaya pengendalian kualitas

e. Melakukan supervise dan monitoring pelaksanaan kerjasama kemitraan Bagian Access Network Maintenance

1. Bagian access network maintenance dipompin oleh seorang manager yang disebut Manager access network maintenance.

2. Manager access network maintenance bertanggung jawab atas terjaganya kondisi kesiapan operasi access network.

3. Untuk melakukan perannya, Manager network maintenance ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.

b. Memelihara, meng- up date, dan entrydata a ccess network.

c. Melakukan pengetesan, pengukuran dan pengecekan fisik access network.

d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi, dengan perbaikan atau penggantian fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin.

e. Melakukan pemeliharaan supporting access facilities. Access Network Operation

(51)

2. Manager Access Network Operation bertanggung jawab atas berfungsinya secara efektif Access Network Operation dalam memenuhi layanan jasa pada

customer.

3. Untuk melakukan perannya, Manager Access Network Operation ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Melaksanakan operasi Access ( pasang baru, mutasi,penanganan gangguan) untuk menservice pelanggan corporate & OLO.

b. Melaksanakan operasi Access ( pasang baru, mutasi,penanganan gangguan) untuk menservice pelanggan personal dan public access.

c. Melaksanakan operasi W-Lan & public service access.

d. Melaksanakan operasi service access Interface Mgt dan access QoS serta dukungan teknis bagi layanan operasi akses, meliputi operasi MDF dan

testing dispacthing &clearance terhadaporder pasang baru atau penanganan gangguan dari pelayanan dan pengelolaan CPE CC.

Bagian customer Care

1. Bagian customer Care dipimpin oleh seorang Manager customer Care.

2. Manager customer Care bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas layanan kepada customer.

(52)

a. Melakukan problem handling, resolving customer problem, track &

manage customer & customer problem, monitoring, control, evaluasi kualitas pelayanan, pelaksanaan program customer loyality & retention, DOC & help desk untuk personal customer.

b. Melakukan aktivitas dukungan pelayanan & kemitraan channel distribution (Plasa flexi centre, Wartel, Net, Outlet, Athorized Dealer.

c. Mengelola data pelanggan. Bagian Fixed Phone Sales

1. Bagian Fixed Phone Sales dipimpin oleh seorang Manager Fixed Phone Sales.

2. Manager Fixed Phone Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas

sales untuk produk Fixed Phone (wirwlwss dan Wireline).

3. Untuk melakukan perannya, Manager Fixed P hone Sales ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan program promosi.

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk fixed phone. c. Melakukan kegiatan spreading & canvassing outlet.

d. Melakukan pengelolaan distribusi kartu.

e. Memonitor, memfasilitasi dan membina sales force. Bagian Data & VASSales

(53)

2. Manager Data & VAS Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas sales

untuk produk data dan Value added services.

3. Untuk melakukan perannya, Manager Data & VAS Sales ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan program promosi.

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk Data & Vas. c. Meonitoring, memfasilitasi dan membina sales force.

Bagian General Support

1. Bagian General Support dipimpin oleh seorang Manager yang disebut sebagai

Manager General Support.

2. Manager general support bertanggung jawab atas efektifitas penyelenggaraan fungsi general support pada lingkup wilayah operasi KANDATEL, sehingga kebutuhan fasilitas penyelenggara operasional KANDATEL dapat dipenuhi dan dilaksanakan dengan lancer, serta dilaksanakan secara efisien, dan dengan administrasi yang tertib.

3. Untuk melakukan perannya, Manager General Support ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

(54)

b. Mengelola, mengatur mendayagunakan, mengadministrasikan, serta memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset

yang berada di lingkungan wilayah operasi KANDATEL.

c. Mengelola aktifitas pengamanan asset, personil, informasi, dan data operasional perusahaan.

d. Mengelola aktifitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan lingkungan, termasuk community development, serta dukungan penyelenggara tanggung jawab perusahaan dalam hal penyelur dana bina kemitraan.

Bagian JUNIOR manager KANCATEL

Junior Manager Kancatel mengepalai Kantor Cabang Telekomunikasi, bertugas mendukung pelaksanaan kegiatan operasional jasa telekomunikasi kantor daerah telekomunikasi.

Bagian Asisten Manager (Asman)

Pembantu atau wakil manager, bertugas membantu pelaksanaan tugas sehari-hari manager sesuai dengan bidangnya masing-masing.

H. Bidang Usaha PT. TELKOM KANDATEL Solo

(55)

1. TELKOMPhone

TELKOMPhone adalah sambungan telepon pelanggan, merupakan fasilitas telekomunikasi (telepon atau facsimile) yang ada ditempat pelanggan. Kelompok produk TelkomPhone adalah Fixed P hone Standard, Fixed Phone Silver, Fixed Phone Gold, Fixed Phone Platinum, Limited Mobile Phone,

Flexiphone (CDMA), Telepon Satelit, LSD (Long Distance Suscriber), Akses

E-I DID untuk PBX (Private Branch Exchange),Center dan Fitur Telepone. 2. TELKOMFlexi

Merupakan sambungan telepon tetap tanpa kabel yang memiliki fitur mobilitas pada arah tertentu dengan menggunakan tekhnologi CDMA (Code Division Multiple Access). Produk ini memiliki keunguulan:

a. Kualitas suara lebih jjernih karena terhindar dari penggandaan (cloning)

dan tidak mudah diinterferensi (anti jamming).

b. Lebih sehat karena radiasi gelombang elektromagnetis yang dipancarkan sangat rendah.

c. Biaya pulsa lebih ringan dibanding seluler. 3. TELKOMSMS (Short Message Service)

(56)

4. Jasa Nilai Tambah

Layanan Jasa Nilai Tambah adalah fasilitas atau layanan tambahan yang diberikan kepada pelanggan dengan memanfaatkan perangkat tambahan sisi sentral maupun sisi terminal pelanggan yang mampu meningkatkan manfaat dengan beberapa kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi.

Yang termasuk dalam Jasa Layanan kelompok ini adalah:

a. TELKOMMemo (Voice Mail Box), adalah suatu fitur atau jasa layanan mailbox yang disediakan bagi pelanggan dengan menggunakan perangkat

VPS.

b. TELKOMTeleconference (Layanan Permata), adalah suatu fitur atau jasa yang memfasilitasi pembicaraan atau konferensi antar lebih dari dua pelanggan telepon, meliputi layanan audio conference maupun video conferene.

c. TELKOMFree (Free Call), adalah layanan jasa bebas pulsa dengan akses 0800 1xxxxxx.

d. TEKOMPremium (Premium Call), adalah layanan informasi dan hiburan yang dapat digunakan oleh badan usaha atau perorangan yang telah mendapat ijin dari pemerintah dengan harga pulsa berbeda dengan pulsa biasa.

(57)

f. FITURNadasela (Call Waiting), adlah layanan yang memungkingkan pelanggan dapat mengetahui atau menerima panggilan telepon lain pada waktu yang bersamaan tanpa memutuskan pembicaraan terlebih dahulu. g. FITURTrimitra (Three Party Call), adalah layanan yang memungkinkan

pelanggan dapat melakukan pembicaraan dengan dua pelanggan telepon lain pada waktu yang bersamaaan tanpa memutuskan pembicraan terlebih dahulu.

h. FITURSandinada, (Abreviated Dialling), adalah layanan yang memugkinkan pelanggan dapat memperpendek nomor telepon yang dipanggil sehingga pelanggan dapat menyimpan kependekan nomor

sebanyak 5, 10, 20, 30,…, 100 sehingga dapat mempercepat proses

diallling kenomor-nomor yang diinginkan.

i. FITURAndara (Hotline Deleyct Service), adalah layanan yang memungkinkan pelanggan dalam waktu singkat (secara otomatis) tersambung langsung kenomor tertentu sesuai yang diinginkan hanya dengan mengangkat gagang telepon

j. KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil atau Calling Line Identifications Restrictions), adalah agar terminal penerima mampu mengidentifikasi nomor pemanggil pada terminal khusus KLIP.

(58)

pelanggan pemanggil hanya mengenal satu nomor telepn sebagai call number.

5. TELKOMPayphone (Telepon Umum).

Telepon Umum adalah layanan telepon untuk umum/ public. Yang termasuk dalam layanan telepon umu adalah Telepon Umum Coin (TUC). 6. WarungTELKOM (Wartel)

Telepon Umum Coin Pelanggan (TUCP), Telepon Umum Kartu (TUK). WarungTELKOM adalah tempat menjual produk-produk layanan TELKOM yang disediakan untuk umum. TELKOM bekerjasama dengan mitra dalam kegiatan pelayanan, sarana dan fasilitas telekomunikasi dalam bentuk system bagi hasil (revenue sharing) atau penerapan tariff khusus. 7. TELKOMLokal

TELKOMLokal atau panggilan lokal adalah panggilan antar pelanggan telepon dalam jarak dibawah 30 km atau didalam satu wilayah (boundary) local. Pada umunya nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil masih dalam satu kode are (satu wilayah penomoran).

8. TELKOMSLJJ

(59)

Dalam melakukan panggilan SLJJ umunya pemanggil harus menekan kode area.

9. TELKOM-007

TELKOMSLI-007 atau panggilan SLI (Saluran Langsung Internasional) Adalah panggilan telepon Interanational Direct Dialling (IDI) dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang dipanggil berbeda wilayah Negara. Dalam melakukan panggilan SLI pemanggil harus menekan 007, Kode Negara (country code), Kode Area (area code), dan nomor telepon tujuan.

10.TELKOMGlobal-017

Merupakan layanan percakapan langsung internasional melalui teknologiVoIP premium dengan kode akses 017. Layanan ini memberikan tariff yang sangat ekonomis bagi pelayanan yaitu 60% dari tariff nomor SLI. 11.TELKOMCard

TELKOMCard adalah kelompok produk TELKOM yang berbentuk kartu telepon yang terdiri dari Kartu Magnetik dan Kartu Chip.

12.TELKOMNet

(60)

Produk TELKOMNet antara lain TelkomNet Instan, TELKOMNet ISDN, TELKOMNet Turbo.

13.Speedy

Speddy adalah layanan akses internet kecepatan tinggi berbsis teknologi ASDL (ASYmetric Subscriber Line) dari TELKOM yang memiliki kemampuan akses internet dengan kecepatan downstream sampai debfab 384 Kbps. Speedy memiliki beberapa kelebihan yaitu:

a. Memungkinkan akses internet dan pembicaraan telepon secara bersamaan (simultan).

b. Koneksi ke internet lebih cepat disbanding menggunakan modem analog. c. Koneksi internet lebih dapat dilakukan setiap saat (dedicated connection). d. Kecepatan sampai dengan 384 Kbps downstream, 64 Kbps upstream. e. Harga lebih terjangkau.

f. Segmentasi dari Speedy adalah:

g. Pelanggan Personal yang menginginkan akses internet kecepatan tinggi dengan harga lebih hemat.

h. Small Office Home Office (SOHO) untuk mengembangkan usaha melalui internet.

(61)

14.TELKOMWeb

TELKOMWeb adalah layanan Situs Web berupa situs portal dan situs informasi lainnya yang dapat diakses melalui internet. Kelompok produk TELKOMWeb ini antara lain: www.telkom.net.id, www.telkom.co.id, www.plasa.com.

15.TELKOMSave

TELKOMSave adalah layanan komunikasi suara dengan menggunakan teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) standar. Jenis layanan ini dalam bentuk Kartu Prabayar (Kartu TELKOMSave 17017) dan pasca bayar (melalui regristrasi 17017). Layanan ini memberikan tariff yang sangat ekonomis bagi pelanggan yaitu 40 % dari tariff normal SLI.

I. Sasaran Kegiatan Public Relations PT. TELKOM

Dengan memperhatikan pengertian Public relations (PR) khususnya arti public, dan misi manajemen Public Relations, maka ada batasan ruang lingkup tanggung jawab dan wewenang didalam komunikasi. Setiap unit kerja mempunyai unit fungsi komunikasi dengan setiap publikny, mulai dari Top Management sampai dengan jajaran terdepan.

(62)

menjadi proses bisnis utama dari setiap fungsi. Hal tersebut membawa konsekuensi yang mamu tidak mau, suka tidak suka bahwa setiap unit kerja, setiap insa perusahaan ikut bertanggung jawab dalam pemeliharaan, mengamankan, dan meningkatkan Knowledge Management, Corporate Image, Corporate Identity, Corporate Culture, dan Corporate Value.

Dengan segala kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut, sasaran kegiatan Public Relations adalah:

1. Public Understanding

Adalah proses komunikasi timbale balik yang mengarah kepada kesadaran dan pengertian public akan bergerak dan langkah perusahaan.

2. Public Convidence

Adalah proses komunikasi timbale balik yang bertujuan untuk meraih kepercayaan terhadap keberadaandan kegiatan perusahaan.

3. Public Support

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan public, terhadap setiap aktivitas perusahaan.

4. Public Coorporations

(63)

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Laporan Kuliah Kerja Media

Dalam bab ini, penulis ingin menyampaikan tentang pelaksanaan magang yang berlangsung selama dua bulan yaitu terhitung tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Maret 2010 di PT. TELKOM Kandatel Solo.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini penulis di bimbing oleh Ibu Murniningsih selaku OFF2 Community Management Devisi Telkom Flexi. Beliau mengarahkan penulis mengenai apa saja yang harus dilakukan tiap harinya. Penulis ditempatkan pada satu bagian di Divisi Telkom Flexi. Menimba pengalaman dan mempraktikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan realisasi dari kegiatan magang atau KKM.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari senin-kamis mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB sedangkan di hari jumat, masuk pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

(64)

Kendala yang dihadapi di minggu pertama dan kedua adalah pada saat penulis dihadapkan dengan keluhan dari konsumen yang tidak bisa ditangani secara langsung. Karena tugas seperti ini baru penulis dapatkan pada saat magang atau KKM. Sebagai tahap pengenalan sebelum terjun ke dalam dunia kerja yang sebenarnya. Tapi hal ini bisa diatasi ketika hal ini dibicarakan dengan Ibu Murni, selaku OFF2 Community Management.

Penulis banyak melakukan aktivitas diluar ruangan yaitu menunggu stand pameran dan selling product terbaru Flexi di Solo Square. Ini merupakan salah satu cara Telkom Flexi memperkenalkan produknya kepada khalayak luas. Selain itu penulis juga melakukan kegiatan dengan memberikan informasi dengan cara menelpon kepada beberapa pelanggan Telkom Flexi.

Penulis juga berkesempatan membuat konsep iklan Flexi Ngroompi yang akan ditayangkan di MTA TV. Kegiatan ini merupakan suatu tantangan tersendiri untuk penulis, karena iklan tersebut harus bisa diterima oleh semua kalangan dan

semua usia. Selain itu penulis juga mendatangi sebuah acara ”Debat Terbuka

Bakat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo” yang berada di Lor In Hotel,

karena Telkom Flexi juga menjadi sponsor di acara ini.

(65)

pelanggan karena pelanggan bisa mendengarkan info produk dan promo terbaru sampai dengan menyampaikan kritik dan saran yang nantinya akan di tanggapi langsung oleh narasumber.

Penulis merasa banyak mendapatkan pengalaman berharga di PT. Telkom. Dengan melakukan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk penulis dan untuk bekal nanti pada saat penulis terjun langsung didunia kerja. Kemudian di minggu ketiga sampai dengan kesembilan penulis merasa sudah cukup paham dan mengerti akan tugas-tugas yang telah diberikan. Karena sebagian sudah dilakukan pada minggu-minggu sebelumnya. Sehingga tidak ada cara khusus yang dilakukan. Yang paling penting tetap melakukan interaksi dengan karyawan/staff sehingga memudahkan dalam melakukan tugas yang ada.

B. Aktivitas Magang

Berikut ini beberapa pekerjaan yang diberikan atasan kepada penulis selama kegiatan kuliah kerja media:

1. Selling Product

(66)

menguntungkan bagi negosiator. Disini penulis terlebih dahulu mempelajari info produk dari flyer dan para canvasser. Sehingga selling product yang menggunakan proses negosiasi dapat berjalan dengan baik. Hasil yang diperoleh pun penulis dapat menjual beberapa produk flexi.

2. Menelpon Pelanggan Flexi

Penulis ditugaskan untuk memberikan informasi bagi pelanggan Telkom Flexi dengan bahasa yang sopan, santun dan jelas. Tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Karena berhubungan dengan Mata Kuliah Human Relations dan Etika Pengembangan Pribadi.

3. Meringkas dan Mempresenasikan Buku ”CROWD” Marketing Becomes Horizontal

Dalam kegiatan ini penulis berkesempatan untuk mempresentasikan

hasil meringkas buku “CROWD” di depan para karyawan yang di tugaskan

oleh Bp. Yogo Santoso, selaku Manager Divisi Telkom Flexi. Hal kegiatan ini tidak mudah, karena penulis harus bisa menyampaikan dengan jelas, bahasa yang mudah dimengeri oleh semua karyawan DTF.

4. Gethering dengan para Frontliner

Sebagai keluarga besar di Telkom Flexi, tidak ketinggalan penulis juga di minta mengikuti acara Gethering di Tlatar, Boyolali. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Telkom Flexi dengan para

(67)

kembali hubungan dengan frontliner, karena keberadaan frontliner sangatlah penting.

5. Mengikuti Kegiatan Canvasing

Dalam kegiatan ini penulis bersama-sama dengan Bp. Indra selaku Off 2 Teritory Mgt dan M. Wahyu selaku canvaser melakukan canvasing counter-counter handphone di daerah Palur. Kegiatan ini bertujuan untuk selalu memperbaharui program promosi dari Flexi ke counter-counter handphone

melalui penyebaran flyer, spanduk, kaos dan material promo lainnya agar masyarakat lebih mengenal Flexi.

6. Kunjungan Catel Klaten

Dalam kegiatan ini penulis bersama dengan Bp. Agus Suharto selaku

Spreading & Canvassing DTF mengunjungi catel Klaten. Selain mengantar material promo Telkom Flexi dan kegiatan ini juga berfungsi untuk menjalin hubungan baik dengan para cabang-cabang Telkom. Selain itu penulis juga melakukan kegiatan survey di counter-counter dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan Flexi di daerah klaten.

(68)

dengan para konsumen dan publishing info produk juga supaya para pelanggan tertarik untuk membeli produk Flexi.

8. Membuat konsep Iklan

Dalam kegiatan ini penulis bersama dengan teman magang lainnya mendapakan tugas untuk membuat konsep iklan Flexi Ngroompi yang akan ditayangkan di MTA TV. Ini merupakan tantangan baru bagi penulis, karena iklan tersebut harus bisa diterima oleh semua kalangan dan semua usia. Dalam tugas ini penulis menerapkan ilmu dari Mata Kuliah Teknik Audio Visual pada semester 3 dan Pemasaran Sosial pada semester 5.

9. Mengikuti Acara Pembekalan dan Penyaluran Dana Kemitraan di Aula Telkom

Dalam kegiatan ini penulis berkesempatan mengikuti acara pembekalan dan penyaluran dana kemitraan di Aula PT. Telkom, acara ini bertujuan untuk membantu mitra Telkom dalam berbisnis. Dengan cara meminjami dana kepada mitra dan rutin mengadakan pertemuan dengan para mitra. Ini merupakan salah satu cara Telkom mempromosikan kepada khalayak luas.

10.Mengikuti Acara Seminar Solopos di Lor In Hotel

Selain itu penulis bersama dengan staff DTF juga mendatangi acara 6th

Solopos mengadakan Seminar ”Debat Terbuka Bakat Calon Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Solo” yang diselenggarakan di Lor In Hotel. Untuk mengecek material

(69)

perkembangannya saat ini cukup efektif dalam membangun brand awareness (pengenalan merek). Dengan konsep seperti inilah Telkom Flexi juga aktif menjadi sponsorship dengan tujuan membangun brand awareness kepada masyarakat umum yang mendatangi acara tersebut.

11.Mengikuti Program Siaran ”Hallo Surakarta” Dengan PTPN Radio Di Ruang Seketariatan

Penulis juga mengikuti acara ”Hallo Surakarta” yang disiarkan setiap hari

Rabu mulai dari Pukul 12.00 -13.00 WIB. Program ini merupakan program kerja sama antara PT. Telkom Solo dengan Radio PTPN yang disiarkan secara live. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan dengan konsumen, dan agar konsumen memiliki media untuk bertanya seputar produk Flexi dan publishing product.

Disini penulis bersama dengan karyawan Telkom juga turut mendengarkan program tersebut. Acara berlangsung satu jam dan disini pendengar bisa menyampaikan kritik saran bahkan keluhan dan itu semua nantinya akan langsung ditanggapi oleh narasumber dari Telkom. Program ini bertujuan:

a. Menginformasikan produk atau peraturan baru kepada khalayak terutama pelanggan PT. Telkom

(70)
(71)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian diatas dan kegiatan Kuliah Kerja Media yang telah penulis laksanakan di PT. Telkom Kandatel Solo, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pekerjaan menjadi seorang PR ternyata tidak semudah yang kita pelajari dibangku perkuliahan. Banyak hal yang harus dipersiapakan karena kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal terhadap perusahaan.

2. Media Relations merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menghubungkan dengan publik eksternal, sehingga perusahaan tersebut dapat mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi, dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak melalui sebuah media.

3. Fungsi media relations adalah meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan point of selling, membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam publik. 4. Keberadaan Media Relations di PT. Telkom, dinilai sangat membantu dalam

(72)

keuntungan tersendiri bagi PT. Telkom, dalam mempromosikan serta produk yang akan ditawarkan kepada customer.

5. Proses kerja di bidang Kehumasan yang penulis jalani di PT. Telkom antara lain, membangun image Flexi kepada konsumen melalui acara ”Halo

Surakarta” yang bekerjasama antara PT. Telkom dengan PTPN radio,

canvassing di Solo Baru, Palur dan Sukoharjo. Disini penulis melakukan proses negosiasi dengan para konsumen dan publishing info produk juga supaya para pelanggan tertarik untuk membeli produk Flexi. Harus lebih kreatif dalam membuat konsep iklan, agar dapat diterima oleh semua kalangan.

6. Dengan Penggunaan Media Relations yaitu program acara ”Hallo Surakarta” bisa menyampaikan kritik saran bahkan keluhan dan itu semua nantinya akan langsung ditanggapi oleh narasumber dari Telkom yang disiarkan melalui Radio PTPN akan menciptakan image perusahaan dan produk dengan memberikan suatu kepuasan bagi pihak pelanggan (Customer Satisfactions), yakni memberikan kepuasan bagi para pelanggannya yang sekaligus menumbuhkan (developing) kepercayaan, loyalitas tinggi terhadap produk PT. Telkom.

Gambar

Gambar 01. Logo PT. TELKOM

Referensi

Dokumen terkait