OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT
UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro
Program Studi Listrik Tenaga
Oleh:
Paskalis Dudijo
E. 0451. 0707327
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
Oleh Paskalis Dudijo
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan
© Paskalis Dudijo 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
KELAYAKAN IMPLEMENTASI TRAINER ANTAR-MUKA OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA
Oleh:
Paskalis Dudijo
E. 0451. 0707327
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Jaja Kustija, M.Sc Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19591231 198503 1 022 NIP. 19511122 198101 1 001
Mengetahui,
Ketua Tim Pembimbing Skripsi
Departemen Pendidikan Teknik Elektro
FPTK UPI
Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si NIP. 19721113 199903 1 001
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro
FPTK UPI
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card)
trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran Mengunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development yang sudah dimodifikasi dengan pendekatan kualitatif dan evaluatif. Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan trainer pembelajaran ini, yaitu: penentuan kompetensi dasar, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan perangkat trainer, penyusunan modul pendukung, validasi/uji ahli (expert judgement), dan uji coba pemakaian terbatas.
Tingkat kelayakan penggunaan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) berasal dari uji ahli media pembelajaran yang mencakup uji validasi isi (content validity) mata pelajaran MAULE berupa modul pembelajaran pendukung, validasi konstruk (construct validity) pada trainer pembelajaran dan uji pemakaian terbatas oleh siswa dan guru. Validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 95% dengan kategori sangat baik dan validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 85% dengan kategori baik. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa mendapatkan validitas dengan persentase sebesar 81,90% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil uji pemakaian oleh guru diperoleh persentase validitas sebesar 83,64% dengan kategori baik.
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
This study aims to find out how to apply/implementation and test results to determine the feasibility of the use of learning media trainer sound card based oscilloscope interface on subjects Mengunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) with a basic competence Menggunakan Osiloskop in Skills Competency Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung.
This study is a research and development that has been modified with qualitative and evaluative approach. There are several stages in the development of this learning trainer, namely: the determination of basic competence, manufacture Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), the manufacture of the trainer, preparation of supporting modules, validation/testing expert (expert judgment), and the use of a limited trial.
The feasibility of the use of learning trainer sound card based oscilloscope interface derived from expert test media that includes validation test content (content validity) MAULE subjects such as supporting learning modules, validation of the construct (construct validity) on tests of learning and the use of trainers limited by the student and the teacher. Validation of the content of the learning material gain expert level of validity with the percentage of 95% with very good category and construct validation by expert instructional media to obtain the validity of the percentage of 85% with both categories. While in use by the students get test validity with a percentage of 81.90% with both categories. Based on the test results obtained by the use by teachers percentage of 83.64% with a validity of either category.
Paskalis Dudijo, 2014
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang... Error! Bookmark not defined.
1.1. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
1.6. Struktur Organisasi Skripsi... Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.
2.1. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Definisi Media Pembelajaran... Error! Bookmark not defined.
2.1.2. Fungsi Media Pembelajaran... Error! Bookmark not defined.
2.1.3. Posisi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4. Osiloskop ... Error! Bookmark not defined.
2.4.1. Fungsi Osiloskop ... Error! Bookmark not defined.
2.4.2. Bentuk-Bentuk Gelombang ... Error! Bookmark not defined.
2.4.3. Osiloskop Analog... Error! Bookmark not defined.
2.4.4. Osiloskop Digital ... Error! Bookmark not defined.
2.4.5. Konsep Dasar Sinyal ... Error! Bookmark not defined.
2.4.6. Sound card/Audio card ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1. Metode Research and Development (R&D) Error! Bookmark not defined.
3.2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan (R&D)Error! Bookmark not defined.
3.3. Langkah- langkah Penelitian dan PengembanganError! Bookmark not defined.
3.3.1. Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2. Evaluasi Pengembangan ... Error! Bookmark not defined.
3.4. Lokasi dan Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.7. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not
defined.
4.1. Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.
4.1.1. Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2. Studi Evaluasi Pengembangan Media PembelajaranError! Bookmark
not defined.
4.1.3. Produk Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
Paskalis Dudijo, 2014
5.1. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Prestasi belajar anak didik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Menurut Slameto (2010, hal. 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar banyak jenisnya. Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh dalam
pencapaian hasil belajar adalah media pembelajaran yang digunakan saat proses
belajar mengajar. Menurut Hamalik dalam Arsyad (2013, hal. 19) mengemukakan
bahwa “penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran)”.
Perkembangan teknologi yang cukup pesat memberikan dampak pada
perkembangan media pembelajaran. Aplikasi seperti media dalam bidang
pendidikan melahirkan banyak terobosan baru dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses pembelajaran. Banyak sekolah dan lembaga pendidikan
melakukan investasi untuk mengembangkan infrastruktur bagi penggunaan
teknologi dalam bidang pendidikan. Peluang-peluang itu pula dimanfaatkan oleh
masyarakat pendidikan dengan mengembangkan berbagai media pembelajaran.
Profesionalisme seorang guru sebagai seorang pendidik bukanlah pada
kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi pada kemampuannya
untuk melaksanakan proses pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi
siswanya. Salah satu upaya guru untuk mendukung proses pembelajaran yang
menarik, yaitu dengan melakukan inovasi pembelajaran. Salah satu inovasi
pembelajaran yang bisa dilakukan pendidik adalah pada media pembelajaran.
Inovasi yang dilakukan pendidik harus berusaha agar materi pembelajaran yang
disampaikan mampu diserap dan dimengerti dengan mudah oleh peserta didik.
Perkembangan informasi dan teknologi, merupakan salah satu pendukung untuk
mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya pada media pembelajaran.
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pemanfaatan informasi dan teknologi
tersebut bisa diupayakan untuk membuat sebuah media pembelajaran yang bisa
membuat siswa dapat secara aktif melakukan proses pembelajaran, dimana peran
siswa tidak hanya sebagai penerima, tetapi juga secara aktif mendapatkan
pengalaman belajar bermakna.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pada kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) pada
program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di SMK Al Falah
Bandung, siswa-siswa mengalami keterbatasan media dan efektifitas waktu
praktikum yang masih kurang. Sehingga standar kompetensi pada mata pelajaran
MAULE perlu dioptimalkan proses pembelajarannya, agar para siswa memiliki
pemahaman yang kuat dan mendasari pemahaman untuk standar kompetensi pada
tingkat universitas atau dunia kerja.
Hal yang menarik perhatian peneliti ialah untuk standar kompetensi
tersebut belum memiliki media pembelajaran dalam bentuk trainer dan modul
pendukung praktikum untuk membantu pemahaman siswa. MAULE akan menjadi
materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami, jika disajikan dengan
suatu media yang praktis dan fleksibel, sehingga siswa dapat mengenal komponen
dengan berbagai macam variasi sesuai dengan materi praktikum. Kemudian media
tersebut perlu didukung sebuah modul pembelajaran. Media pembelajaran yang
berupa objek mendukung prinsip learning by doing sedangkan modul
pembelajaran mendukung prinsip individualized learning, dimana modul tersebut
sebagai sumber belajar yang memungkinkan siswa untuk belajar mandiri pada
pelaksanaan praktikum.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas dan berbagai faktor lainnya
mendukung peneliti tertarik dan melakukan kajian lebih dalam untuk membuat
sebuah media trainer pembelajaran yang akan digunakan pada proses
pembelajaran di SMK Al Falah Bandung pada Kompetensi Keahlian TITL yang
dapat membantu memahami mata pelajaran MAULE, pada kompetensi dasar
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan, sehingga standar kompetensi tersebut terpenuhi. Media
pembelajaran tersebut merupakan sebuah hardware trainer antarmuka osilosokop
yang dalam beroperasinya memanfaatkan jalur masukan port mic line-in kartu
suara (sound card) pada PC/laptop sebagai masukan bagi perangkat lunak
(software) untuk memproses serta menampilkan sinyal-sinyal hasil pengukuran
dan media pembelajaran pendukung berupa modul. Media pembelajaran ini diberi
nama oleh peneliti sebagai “Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara
(Sound Card)”. Media yang dibuat oleh peneliti tersebut belum diketahui tingkat
kelayakan implementasinya, sehingga mendorong peneliti untuk mencoba
mengkaji dan membahasnya dalam bentuk penelitian dan pengembangan dengan
judul: “KELAYAKAN IMPLEMENTASI TRAINER ANTAR-MUKA
OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI
TRAINER PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA”.
1.1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengimplementasikan trainer pembelajaran antarmuka
osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE
dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi
Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung?.
2. Bagaimana hasil uji tingkat kelayakan trainer pembelajaran antarmuka
osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE
dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi
1.2.Batasan Masalah
Bertolak dari permasalahan yang dikemukakan dalam perumusan masalah
yang telah diuraikan di atas. Maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji
penelitian ini dapat dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian hanya difokuskan pada penerapan trainer pembelajaran
antar-muka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran
MAULE dan dalam pemahamannya akan dibatasi mengenai fungsi dan
cara Menggunakan Osiloskop.
2. Penelitian hanya memfokuskan pada pendapat mengenai hasil uji
kelayakan trainer pembelajaran ini, tidak dilihat dari pengaruh trainer
terhadap prestasi siswa.
3. Penelitian ini dilaksanakan sampai pada uji coba terbatas saja, sehingga
penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas X TITL dan di satu
sekolah yaitu SMK Al Falah Bandung.
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui cara mengimplementasikan trainer pembelajaran berupa
antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) sesuai dengan
kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL
SMK Al Falah Bandung.
2. Mengetahui hasil uji tingkat kelayakan dari trainer pembelajaran ini pada
pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan
Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif sebagai
bahan pertimbangan dalam penggunaan media berupa trainer pembelajaran, serta
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembuatan trainer pembelajaran. Secara rinci, hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan
media pembelajaran, serta memberikan gambaran bagaimana
pengembangan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai
dengan silabus Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.
2. Bagi guru, trainer pembelajaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses
pembelajaran untuk memperbaiki kualitas proses dan kemampuan
memahami alat ukur listrik berupa osiloskop.
3. Bagi peserta didik, penggunaan trainer pembelajaran ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan untuk memahami materi Menggunakan
Osiloskop secara lebih mudah.
4. Bagi pengelola lembaga pendidikan, trainer pembelajaran ini diharapkan
dapat dijadikan inspirasi untuk mengambil kebijakan dalam mengadakan
dan memanfaatkan media pembelajaran.
5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk
memperluas wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran.
1.5.Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang perlu didefinisikan
dengan maksud agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai pokok masalah dan
arah penelitian, adalah sebagai berikut:
1. Implementasi secara sederhana bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan.
2. Alat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari
kuantitas atau variabel.
3. Kartu-suara (sound-card) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi
untuk mengolah data berupa audio atau suara. Baik digunakan untuk
4. Antarmuka (user interface) merupakan mekanisme komunikasi antara
pengguna (user) dengan sebuah sistem dalam hal ini bisa berupa perangkat
lunak komputer (software) mapun perangkat keras pendukung (hardware).
Sebuah sisitem antarmuka bekerja dengan menerima informasi dari
pengguna dan memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu
mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.
5. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau
menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efektif dan efisien.
6. Trainer atau modul latih merupakan suatu set peralatan yang digunakan
sebagai media pendidikan yang ditunjukkan untuk menunjang
pembelajaran peserta dididk dalam menerapkan pengetahuan/konsep yang
diperolehnya pada benda nyata.
1.6.Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman
peneliti agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju
tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan
struktur organisasi skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Menguraikan landasan teori yang berkaitan dengan media pembelajaran,
media pembelajaran trainer, pembelajaran menggunakan media trainer,
dan osiloskop secara umum.
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membahas tentang metode penelitian, prosedur penelitian,
langkah-langkah penelitian, uji coba produk, lokasi dan subyek penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan uraian hasil penelitian, seperti hasil studi pendahuluan, hasil
studi evaluasi perancangan & pengembangan, hasil akhir produk trainer
pembelajaran, dan pembahasan tentang hasil implementasi beserta hasil uji
tingkat kelayakan produk trainer pembelajaran.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Merupakan akhir dari seluruh penulisan skripsi, yang berisikan simpulan
dari hasil penelitian dan saran bagi para pengguna hasil perancangan
Paskalis Dudijo, 2014
Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian
mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian ada tiga macam,
yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti
data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang benar-benar baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu
digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau
pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas
pengetahuan yang telah ada. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan
hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2013,
hal. 3).
3.1.Metode Research and Development (R&D)
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan
pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development
(R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013, hal. 164).
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat
longitudinal (bertahap bisa multi years) (Sugiyono, 2013, hal. 297).
Dari beberapa pengertian ditasa dapat disimpulkan Metode Penelitian dan
Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah terstruktur untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah
ada supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, bersifat bertahap dan bertanggung
jawab.
Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada
pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan
baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta
praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena-fenomena fundamental
pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian
tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied
research). Beberapa penelitian terapan secara sengaja diarahkan pada
pengembangan suatu produk, beberapa penelitian lain melakukan pengembangan
produk secara tidak sengaja, karena dalam penelitiannya mengandung atau
menuntut pengembangan produk. Untuk mengetahui keampuham model
pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, menuntut
pengembangan modul atau bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran
jarak jauh. Pembuatan modul atau bahan ajar yang baik menuntut penelitian
pengembangan.
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau
pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering
dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat
teoritis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat
dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu
produk yang baik yang akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau perangkat
Terdapat tiga macam metode penelitian yang digunakan dalam
pelaksanaan metode penelitian pengembangan ini, yaitu: deskriptif, evaluatif dan
eksperimental. Metode Deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk
mengumpulkan data mengenai kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (1)
Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan
dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan. (2) Kondisi pihak
pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, peserta didik, serta pengguna
lainnya. (3) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan
penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia, sarana
prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan. Metode Evaluatif digunakan untuk
mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan
melalui serangkaian uji coba dan disetiapnya diadakan evaluasi, baik hasil
maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba tersebut diadakan
penyempurnaan. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari
produk yang dihasilkan. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain
pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok
kontrol. (Sukmadinata, 2013, hal. 165).
Dalam pelaksanaan penelitian R&D ini dilakukan metode deskriptif dan
metode evaluatif dengan pengujian terbatas. Metode deskriptif dan evaluatif
menekankan pada pengembangan dan penggunaan produk yang selanjutnya
dilakukan serangkaian uji coba baik berupa evaluasi (pengukuran) hasil maupun
evaluasi proses dalam rangka pengembangan produk, tanpa dilakukan evaluasi
pada kelompok pembanding. Produk baru yang dikembangkan berupa trainer
pembelajaran berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE
dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop.
3.2.Prosedur Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam teknologi
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sistem instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi ini banyak digunakan
untuk mengembangan model-model: desain atau perencanaan pembelajaran,
proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model
program pembelajaran. Penelitian dan pengembangan juga banyak digunakan
untuk mengembangkan bahan ajaran, media pembelajaran serta manajemen
pembelajaran.
Berikut merupakan tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik
dapat tergambar pada Gambar III-1:
Evaluasi dan
Gambar III-1 Tahap-tahap kegiatan penelitian Research and Development
(R&D) ( (Sugiyono, 2013, hal. 316) dengan modifikasi)
Tahap-tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
tahapan Penelitian dan Pengembangan (R&D) yang telah dimodifikasi oleh
Sukmadinata dan kawan-kawan dari sepuluh langkah Penelitian dan
Pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (Sukmadinata, 2013, hal.
184). Adapun secara lebih rinci pendekatan tahap-tahap penelitian R&D
(Research and Development) yang sudah dimodifikasi untuk mengetahui tingkat
kelayakan media pembelajaran berbasis trainer seperti dijelaskan dibawah ini:
1. Tahap Studi Pendahuluan; merupakan tahap pra-survey (tahap awal),
dimana kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: (a) mengkaji
teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dengan penggunaan
trainer pembelajaran, (b) mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang
berkaitan erat dengan pembelajaran dengan penggunaan trainer
pembelajaran (c) melakukan studi lapangan untuk mengetahui gambaran
umum berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, proses pembelajaran
yang sedang berlangsung, sarana, dan fasilitas pembelajaran yang
mendukung.
2. Tahap Studi Evaluasi Pengembangan, kegiatan yang dilakukan pada tahap
kedua ini adalah meliputi: (a) perencanaan media, seperti: pengembangan
materi, penyusunan flowchart dan skenario; (b) pengembangan draft
produk awal, (c) implementasi produk (d) meminta saran dan pendapat
guru yang menguasai bidang alat ukur listrik dan elektronika, siswa, dan
dosen ahli (e) uji coba terbatas (f) uji coba lebih luas (g) evaluasi hasil dan
proses dalam rangka pengembangan produk/perangkat (h) pengambilan
data dan (i) perolehan produk final.
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3.Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Langkah-langkah penelitian pengembangan yang dilakukan untuk
menghasilkan produk tertentu dan untuk menguji keefektifan produk yang
dimaksud. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukan Gambar
III-2.
Uji Coba Ahli (Expert Judgement) Rancangan Media dan Isi Modul
Pendukung
Diterima
A
Produk Akhir/Final
Gambar III-2 Flow-chart langkah-langkah Penelitian dan
Pengembangan/Research and Development (R&D) yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata dan kawan-kawan dengan pendekatan kualitatif dan evaluatif
3.3.1.Studi Pendahuluan 3.3.1.1.Studi Lapangan
Berikut adalah hasil studi lapangan yang diperoleh oleh peneliti setelah
melakukan observasi disekolah diantaranya:
1. Saat ini osiloskop merupakan sebuah alat ukur penting yang digunakan
dalam pengukuran listrik dan elektronika.
2. Kemampuan menggunakan/mengoperasikan osiloskop wajib dimiliki
siswa SMK Jurusan Listrik dan Elektronika sebagai nilai tambah untuk
berkompetisi di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagian besar
menggunakan metode ceramah sehingga tidak berpengaruh banyak
terhadap pemahaman materi kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop.
4. Keterbatasan siswa dalam memahami materi yang menyebabkan
kurangnya minat belajar dan motivasi siswa dalam belajar Menggunakan
Osiloskop, karena fasilitas sekolah yang kurang mendukung.
5. Pihak sekolah yang kadang kala tidak bersedia/mengijinkan siswa praktek
menggunakan alat ukur osiloskop sebenarnya. Karena disebabkan siswa
pada waktu praktikum ada saja alat ukur atau komponen dari peralatan
listrik yang terbakar atau mengalami kerusakan yang diakibatkan dari
keteledoran siswa itu sendiri sehingga menyebabkan pihak sekolah yang
harus menanggung kerugian.
3.3.1.2.Analisis Kebutuhan (Need Assesment) Siswa
Analisis kebutuhan/need assesment pembelajaran merupakan proses
sistematis yang mengkaji tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai dengan
mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi aktual (nyata) dengan yang
diharapkan, serta memilih/menetapkan prioritas tindakan (Lee dan Roadman
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam pembelajaran, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya
kesenjangan antara kompetensi (kemampuan, keterampilan, dan sikap) peserta
didik yang diinginkan dengan kompetensi yang mereka miliki sekarang.
Penetapan kompetensi yang ingin dicapai dapat didasarkan pada standar normatif
yang ditetapkan di sekolah (Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran/RPP), kebutuhan pengguna, dan bisa juga didasarkan pada
kebutuhan masa depan (future need). Kompetensi peserta didik dapat diketahui
dengan melakukan proses analisis karakteristik peserta didik, yaitu meliputi (a)
pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal peseta didik (b) kelas pengguna (user).
Selain itu berdasarkan uraian hasil studi lapangan diatas terlihat
pengggunaan media pembelajaran jelas sangat dibutuhkan untuk membantu
memudahkan guru dalam penyampaian materi dan pemahaman serta
meningkatkan hasil belajar siswa agar pembelajaran lebih aplikatif dan lebih
mudah dipahami oleh siswa.
3.3.1.3.Mengumpulkan Informasi dan Studi Literatur
Setelah analisis kebutuhan siswa dan perumusan tujuan pembelajaran sudah
diperoleh dengan jelas dan dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya
perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut.
Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau
landasan-landasan teoretis yang memperkuat suatu produk. Produk pendidikan, terutama
produk yang berbentuk model, media pembelajaran, program, sistem software dan
sejenisnya.
Untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung suatu
produk perlu dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi literatur juga
dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi
serta keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk
mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk
tersebut.
Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang
akan dikembangkan.
a. Apakah produk yang akan dibuat penting untuk bidang pendidikan?.
b. Apakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu, keindahan
dan kepraktisan?.
c. Apakah para pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman dalam mengembangkan produk ini?.
d. Dapatkah produk tersebut dikembangkan dalam jangka waktu yang
tersedia?.
Berdasarkan uraian diatas dalam perancangan dan pengembangan media
pembelajaran berbasis trainer antarmuka osiloskop. Peneliti telah mengumpulkan
literatur dari berbagai sumber diantaranya dosen yang menggeluti disiplin ilmu
pengukuran dan instrumentasi listrik dan elektronika, guru SMK Al Falah
Bandung, serta meneruskan penelitian tugas akhir tentang perancangan produk
dengan judul: “Rancang Bangun Trainer Oscilloscope Interface Berbasis Mic
Line-In Sound card Pada PC/Laptop Sebagai Media Pembelajaran” (Dudijo,
2014).
Berdasarkan informasi yang didapat peneliti mencoba untuk menuangkan
ide dan gagasan menjadi sebuah produk berupa media pembelajaran trainer
osiloskop berbasis sound card pada PC/laptop yang akan digunakan pada
pengukuran sederhana secara umum dan digunakan pada Sekolah Menengah
Kejuruan secara khusus.
3.3.1.4.Deskripsi Produk
Trainer pembelajaran yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memanfaatkan jalur masukan port mic line-in kartu suara (sound card) pada
PC/laptop sebagai masukan bagi perangkat lunak (software) “Sound card Scope”
untuk memproses dan menampilkan sinyal-sinyal hasil pengukuran. Dalam
penggunaannya perangkat ini hanya mampu mengukur sinyal masukan yang tidak
melebihi batasan-batasan yang ada pada sound card yang sering ditemui saat ini,
yaitu hanya bisa mengukur sinyal masukan pada rentang frekuensi audio
(20-20kHz) dengan besar amplitudo keluaran maksimum berkisar ±2Vp-p untuk
mencegah kerusakan pada sound card.
Tujuan penggunaan trainer ini adalah sebagai alat ukur osiloskop
sederhana untuk dipergunakan dalam pengukuran umum sehari-hari maupun
sebagai alat bantu untuk mempelajari pengenalan fungsi dasar dan penggunaan
Trainer Laptop/PC Sumber
Sinyal
(a)
Audio Generator Trainer Laptop/PC
Rangkaian PCB Trainer Laptop/PC
Audio Generator Rangkaian PCB Trainer Laptop/PC
(b)
Gambar III-3 Diagram pengukuran menggunakan perangkat trainer (a) secara
umum, dan (b) dengan menggunakan sumber sinyal yang berbeda
3.3.1.5.Desain Produk Awal
Perancangan media trainer pembelajaran dalam penelitian ini di sesuaikan
dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop yang harus dipenuhi dalam
silabus pembelajaran MAULE, untuk memenuhi hal tersebut trainer pembelajaran
antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) yang dirancang diharapkan
sesuai dengan kriteria seperti berikut:
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menyajikan media pembelajaran yang menyenangkan.
c. Hemat dalam segi pembiayaan pembuatan perangkat.
d. Dapat mempelajari fungsi-fungsi dasar alat ukur osiloskop dan cara
penggunaannya.
Untuk desain produk awal peneliti telah mendesain perangkat trainer
berdasarkan kriteria-kriteria sebelumnya dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Tegangan sumber (supply) menggunakan tegangan supply yang disediakan
oleh port USB (Universal Serial Bus) dengan tegangan supply tidak
melebihi 5V DC.
b. Versi tegangan kerja trainer interface osiloskop berbasis mic line-in sound
card pada PC/laptop.
Versi tegangan jenis ini adalah:
Input : 0-2V (Vp-p).
Output : 0,5V-2V (Vp-p).
c. Feature utama.
Feature utama trainer, antara lain:
Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat trainer.
Keluaran sinyal sebesar 2V (Vp-p).
d. Menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.
Pada Gambar III-4 berikut ditampilkan draf perangkat trainer awal yang
Gambar III-4 Draf perangkat trainer awal
Berikut pada Gambar III-5 ditampilkan digram blok draf perangkat produk
awal.
Filter DC, Bias Input, Voltage Protector
Penguat Sinyal (Amplifier)
LM358N
Sumber Sinyal Masukan Maks ± 2Vpp
Sinyal Keluaran Maks ± 2Vpp
Sumber Tegangan dari port USB (Universal
Serial BUS)
Antar Muka Osiloskop Berbasis Mic Line-In
Kartu Suara (Sound Card)
Gambar III-5 Diagram blok perancangan draf produk awal
3.3.1.6.Validasi Desain/Uji Coba Ahli (Expert Judgement)
Validasi desain/uji coba pada tahap studi pendahuluan merupakan proses
kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran
rasional, belum fakta lapangan. Uji coba atau validasi desain pada tahap studi
pendahuluan ini berupa uji coba ahli (expert judgement). Pengujian dilakukan
dengan melibatkan responden para ahli trainer pembelajaran dan bidang
studi/mata pelajaran. Kegiatan pengujian pada tahap ini terdiri atas Uji Validasi
Isi (Content Validity) oleh Ahli Mata Pelajaran, dan selanjutnya Uji Validasi
Konstruk (Construct Validity) oleh Ahli Media Pembelajaran. Kegiatan ini
dilakukan untuk me-review produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan
lebih lanjut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kelebihan
produk yang telah dirancang.
3.3.1.7.Perbaikan Desain
Tahap ini merupakan tahapan setelah validasi desain yang telah dilakukan
terlebih dahulu. Dan tahapan ini merupakan tahapan memperbaiki desain/produk
atas masukan dari para ahli bila produk tersebut masih terdapat kekurangan atau
belum memenuhi standar dari para ahli.
3.3.2.Evaluasi Pengembangan 3.3.2.1.Uji Coba Produk
Uji coba Produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian
pengembangan. Tahap ini dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba
Produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan
atau tidak yang dilihat dari kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan
masalah pembelajaran. Uji coba, untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat
dapat mencapai sasaran dan tujuan. Produk yang baik memenuhi 2 kriteria:
kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan
(presentation criteria).
Uji coba pada tahap evaluasi pengembangan dilakukan 2 kali: (1) Uji coba
yaitu di satu sekolah, ujicoba ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. (2) Uji
coba lebih luas, dilakukan terhadap sampel kelompok lebih besar sebagai
pengguna produk dan masih di satu sekolah yang sama, ujicoba ini dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan uji coba kualitas produk yang
dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
3.3.2.2.Revisi Produk
Revisi produk atau tahapan ini dilakukan bila dari hasil uji coba produk
dan pemakaian masih terdapat kekurangan dari hasil masukan-masukan yang
yang diberikan guru atau murid yang bisa terlihat dari hasil angket yang telah
dilakukan pada tahapan sebelumnya.
3.3.2.3.Tahap Evaluasi Hasil dan Proses Pengembangan Produk
Data yang didapatkan dari uji coba terbatas dan lebih luas dianalisis. Jika
diperoleh tingkat ketercapaian media dibawah 75% maka dilakukan revisi (lihat
Tabel III-2). Pengembangan produk trainer pembelajaran dihentikan apabila
sudah diperoleh tingkat ketercapaian diatas 75%.
3.3.2.4.Pembuatan Produk Final
Setelah melalui beberapa tahapan penelitian dan revisi produk dan uji coba
terbatas maka trainer pembelajaran siap diproduksi dengan mengambil pendapat
dari guru dan siswa.
3.4.Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian uji coba terbatas dilakukan di SMK Al Falah Bandung.
Penelitian ini akan dilakukan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas X pada
semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan program keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITL). Adapun secara lebih rinci adalah sebagai berikut seperti
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel III-1 Subyek Penelitian
kuesioner, interview, draf awal
produk; kesesuaian substansi,
Instrumen penelitian sendiri merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (variabel penelitian)
(Sugiyono, 2013, hal. 102). Instrumen yang digunakan sebagai pengumpulan data
penelitian ini adalah catatan lapangan, angket dan wawancara terstruktur. Catatan
lapangan, berisikan informasi-informasi dalam proses pembuatan trainer
pembelajaran ini. Dalam penelitian ini, angket dan wawancara terstruktur berguna
untuk mengetahui keadaan pembelajaran pada mata pelajaran MAULE, pendapat
dari guru dan siswa mengenai kualitas trainer yang dibuat, dari segi materi dan
tampilan trainernya. Sebelum penyusunan angket dilakukan, maka terlebih dahulu
dibuat kisi-kisi angket yang berisi variabel dan aspek yang akan dievaluasi.
3.6.Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif wawancara adalah sebuah proses interaksi
komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar
ketersediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan
mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan
trust sebagai landasan utama dalam proses memahami (Herdiansyah, 2013,
hal. 29). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dengan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2013, hal. 137).
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terstruktur yang disusun secara
terperinci sehingga menyerupai checklist. Wawancara ini dilakukan untuk
memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi
pembelajaran MAULE, penggunaan media pembelajaran, implementasi
pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman,
pandangan guru dan siswa terhadap media pembelajaran berbasis trainer.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti selama proses pembuatan trainer
pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE).
Dimana catatatan lapangan ini berisikan langkah-langkah kegiatan selama
proses produksi.
3. Kuesioner (Angket) Tertutup
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013, hal. 142). Dalam penelitian
ini dilakukan kuesioner tertutup dengan menggunakan kalimat positif dan
negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan
lebih serius dan tidak mekanistis. Kuesioner dalam penelitian ini juga
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
implementasi media pembelajaran berbasis trainer, pandangan siswa dan
guru terhadap perangkat trainer.
3.7.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan, menggunakan beberapa teknik
analisis berdasarkan data yang diperoleh yaitu:
a. Data Wawancara Terstruktur
Data yang diperoleh dari wawancara terstrukutur adalah berupa catatan
lapangan yang berupa kondisi pembelajaran pada mata pelajaran MAULE.
Kemudian data tersebut dianalisis lebih lanjut dengan cara menjelaskan dalam
bentuk deskriptif naratif.
b. Data Catatan Lapangan
Data yang diperoleh dari penelitian adalah berupa catatan lapangan yang
berupa langkah-langkah proses pembuatan trainer pembelajaran ini. Kemudian
data tersebut dianalisis lebih lanjut dengan cara menjelaskan dalam bentuk
deskriptif naratif.
c. Data Angket dari Guru dan Siswa
Data yang diperoleh melalui angket akan diuraikan secara deskriptif
naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket
berupa deskriptif persentase.
Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
n = jumlah seluruh item angket.
Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan,
maka digunakan ketetapan seperti yang terlihat pada Tabel III-2 sebagai berikut:
Tabel III-2 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
90%-100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi
75%-89% Baik Tidak perlu direvisi
65%-74% Cukup Direvisi
55%-64% Kurang Direvisi
0-54% Sangat Kurang Direvisi
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan “Kelayakan Implementasi
Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara Sebagai Media
Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika” di SMK Al Falah
Bandung, dapat ditarik beberapa simpulan yang ingin dikemukakan, yaitu sebagai
berikut:
1. Media pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah trainer
pembelajaran berupa antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card)
pada mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika
(MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah
Bandung. Dalam penggunaannya trainer pembelajaran disertai modul
pembelajaran pendukung yang berisi materi penggunaan maupun
pengoperasian trainer pembelajaran. Terdapat beberapa tahapan dalam
pengembangan trainer pembelajaran ini, yaitu: penentuan kompetensi dasar,
pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), perencanaan
perancangan perangkat, perancangan perangkat, pemilihan komponen,
pembuatan perangkat dan penyusunan modul pendukung penggunaan
perangkat trainer. Dalam pengembangannya media ini telah melewati
validasi/uji ahli (expert judgement) media pembelajaran, uji coba pemakaian
terbatas yang meliputi uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, baik berupa
evaluasi hasil maupun proses pengembangan produk trainer.
2. Tingkat kelayakan penggunaan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop
berbasis kartu-suara (sound card) berasal dari uji ahli (expert judgement)
media pembelajaran yang mencakup uji validasi isi (content validity) mata
Paskalis Dudijo, 2014
konstruk (construct validity) pada trainer pembelajaran dan uji pemakaian
oleh siswa. Validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat
validitas dengan persentase 95% dengan kategori sangat baik. Sedangkan
validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat
validitas dengan persentase 85% dengan kategori baik. Sedangkan dalam uji
pemakaian oleh siswa di TITL SMK Al Falah Bandung mendapatkan
validitas dengan persentase sebesar 81,90% dengan kategori baik.
Berdasarkan hasil uji pemakaian oleh guru juga diperoleh validitas sebesar
83,64% dengan kategori baik. Akan tetapi media ini belum dapat dikatakan
layak digunakan secara luas karena hanya dilakukan sampai uji
coba/evaluasi terbatas dalam rangka pengembangan produk trainer
pembelajaran saja. Sehingga perlu dilakukan eksperimen penggunaan lebih
meluas terhadap kelompok pembanding/kontrol untuk mengetahui
efektivitas trainer pembelajaran yang dihasilkan terhadap hasil belajar
siswa.
5.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat
beberapa saran untuk peserta didik maupun semua pihak yang berkepentingan.
Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu:
1. Rancangan hardware yang digunakan dari segi bentuk, tata letak komponen
dan desain layout PCB masih kurang menarik karena masih banyaknya
pengkabelan yang tidak praktis dan cukup rumit sehingga tidak praktis
dalam penggunaan. Untuk pengembangan selanjutnya diusahakan untuk
membuat perangkat yang lebih rapi dan portabel.
2. Modul pembelajaran pendukung dikemas lebih menarik lagi baik dari segi
redaksi maupun isi materi pembelajaran, agar dapat meningkatkan motivasi
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas
atau secara meluas dengan topik yang sama hanya saja dengan sampel lebih
besar. Hal ini bertujuan agar penelitiannya memberikan hasil yang lebih
Paskalis Dudijo, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dudijo, P. (2014). Rancang Bangun Interface Osiloskop Berbasis Mic Line-In Sound Card Pada PC/Laptop Sebagai Trainer Pembelajaran. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasan, S. (2006). Analisis Perakitan Trainer Unit Berdasarkan Aplikasi Konsep Refrigerasi pada Mata Kuliah Sisitem Pendingin. Bandung: (Bahan Kuliah Tidak Diterbitkan) FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta: Rajawali Pers.
Kharisma, W. A. (2013). Portable Digital Oscilloscope Menggunakan PIC18F4550. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). Universitas Komputer Indonesia.
MKDP, T. P. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Rahayu, D. B. (2012). Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar Untuk Mata Pelajaran Elektronika Dasar. Yogyakarta: (Skripsi Tidak Diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta.
Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan KurTekPend FIP Universitas Pendidikan Indonesia.
Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. (2009). Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2005). Metoda Statistik (Edisi Revisi). Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N. S., & Syaodih, E. (2012). Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Suryani, E. (2006). Pedoman dan Simulasi Media Pembelajaran. Yogyakarta: Alfabeta.
Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Textronix. (2008). XYZ's of Signal Generator. Oregon: Textronix Press.
Textronix. (2011). XYZ's of Oscilloscope. Oregon: Textronix Press.
Textronix. (2013). ABC's of Probes. Oregon: Textronix Press.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wikipedia. (2013, September 18). Kartu Suara. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_suara
Wikipedia. (2013, Desember 15). Osiloskop. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop