• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 Peradaban Kerajaan Islam Mughal Di India

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 2 Peradaban Kerajaan Islam Mughal Di India"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Peradaban Kerajaan

Islam Mughal di India

Sumber : http://www.ejiusa.com/india_city_details/agrafort.jpg

Sejarah merupakan kejadian masa lalu, keseluruhan fakta unik dan peristiwa yang berlaku pada setiap manusia baik secara individu maupun sosial. Hanya sekali seumur hidup dan tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itu, ada yang berpandangan bahwa masa lalu tidak perlu dikirkan lagi, anggap saja masa lalu biarkan menjadi kenangan saja. Pandangan ini tentu saja sangat subyektif dan cenderung apriori sekaligus tidak memiliki argumentasi yang kuat. Tapi bagaimanapun sebuah peristiwa dan kejadian yang terjadi di masa lalu bisa dijadikan petunjuk dan pedoman serta pandangan untuk kehidupan yang akan datang agar bisa lebih baik lagi. Seperti kekuasaan yang telah Allah tentukan di setiap kehidupan di muka bumi

(2)

ini. Mengalami masa pertumbuhan, kejayaan dan setelah sampai titik puncaknya akan mengalami masa kemunduran dan bahkan kehancuran.

KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR

1. Mendiskripsikan sejarah lahirnya Dinasti Mughal.

2. Mendiskripsikan wilayah penyebaran Islam pada masa Dinasti Mughal.

3. Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan para khalifah Dinasti Mughal.

4. Memaparkan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Dinasti Mughal.

(3)

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Mughal.

2. Siswa dapat menjelaskan penyebaran Islam pada masa Dinasti Mughal.

3. Siswa dapat menjelaskan kebijakan kebijakan yang dilakukan para penguasa Dinasti Mughal.

4. Siswa dapat menjelaskan kemajuan peradaban masa Dinasti Mughal.

5. Siswa dapat menjelaskan kemunduran Dinasti Mughal.

PETA KONSEP

SEJARAH LAHIRNYA KERAJAAN ISLAM MUGHAL

SEKILAS TENTANG TAJ MAHAL

KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN

MUGHAL

KEMAJUAN PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN

MUGHAL

(4)

Perhatikan Ayat Berikut :

قن ُ ق َ لا

َ

قإ

ق قت قي قب

ُ قحْ قي

قمقو

ق ْ قعْلا

ا ُتو

ُ

أ

ق يق َلا

قروُ ُص

قف

ٌت ق قكيقب

ٌت قيآ

ق ُه

ْ قب

Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. QS. Al-Ankabūt (29) : 49

AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN

Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/cb/Taj_Mahal_.jpg

Taj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shah Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah museum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtazul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Shah Jehan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa kejayaannya. Pada 1631 istri ketiganya dan merupakan istri yang paling dicintainya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka. Pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

(5)

1. ...

2. ...

3. ...

4. ...

5. ...

PENDAHULUAN

Mari Kita Baca

(6)

PENDALAMAN MATERI

1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Islam Mughal.

Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.

Kerajaan Mogul/Mughal ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M) salah satu dari cucu Timur Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Syafawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1494 M.

Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Kala itu Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody di Delhi. Permohonan itu langung diterimanya. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kota Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju Delhi. Pada 21 April 1526 M, terjadilah pertempuran yang dahsyat di Panipat. Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mughal di India.

(7)

Babur bukanlah orang India. Syed Mahmudunnasir menulis, “Dia bukan orang Mughal. Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti Mughal. Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah, dan meskipun Timur (Timur Lenk) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu.” Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor berdirinya Kerajaan Mughal adalah:

a. Ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia.

b. Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India.

2. Strategi dan Kebijakan Pemerintahan Kerajaan Mughal.

Selama masa pemerintahannya Kerajaan Mughal dipimpin oleh beberapa orang raja. Raja-raja yang sempat memerintah adalah :

a. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530). Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mughal. Masa kepemimpinannnya digunakan untuk membangun fondasi pemerintahan. Awal kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh, utamanya dari kalangan Hindu yang tidak menyukai berdirinya Kerajaan Mughal. Orang-orang Hindu segera menyusun kekuatan gabungan, namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran. Sementara itu dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan Babur dengan pimpinan Muhammad Lody. Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat menumpas kekuatan Lody pada tahun 1529. Setahun kemudian yakni pada tahun 1530 Babur meninggal dunia.

(8)

oleh penguasa Syafawiyah yang bernama Tahmasp. Setelah lima belas tahun menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia, Humayun berhasil menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi pada tahun 1555 M. Ia mengalahkan kekuatan Khan Syah. Setahun kemudian, yakni pada tahun 1556 Humayun meninggal.

c. Akbar (1556-1605). Pengganti Humayun adalah raja Mughal paling kontroversial. Masa pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai sebuah dinasti Islam yang besar di India. Ketika menerima tahta kerajaan ini Akbar baru berusia 14 tahun, sehingga seluruh urusan pemerintahan dipercayakan kepada Bairam Khan, seorang penganut Syi’ah. Di awal masa pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang paling mengancam kekuasaan Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan pemberontak berusaha memasuki kota Delhi.

Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan tersebut sehingga terjadilah peperangan dahsyat yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap, kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh. Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan-persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik.

(9)

d. Jahangir (1605-1627). Kepemimpinan Jihangir yang didukung oleh kekuatan militer yang besar. Semua kekuatan musuh dan gerakan pemberontakan berhasil dipadamkan, sehingga seluruh rakyat hidup dengan aman dan damai. Pada masa kepemimpinannya, Jahangir berhasil menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1614 M) Kangra. Usaha-usaha pengamanan wilayah serta penaklukan yang ia lakukan mempertegas kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar.

e. Syah Jihan (1628-1658). Tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit disintegrasi mulai tumbuh pada pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi Mughal. Dalam masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan. Tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan, namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar Singh Bundela kemudian diusir. Pemberontakan yang paling hebat datang dari Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan. Pemberontakan ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 pemberontakan inipun dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati.

Pada masa ini para pemukim Portugis di Hughli Bengala mulai berulah. Di samping mengganggu keamanan dan toleransi hidup beragama, mereka menculik anak-anak untuk dibaptis masuk agama Kristen. Tahun 1632 Shah Jahan berhasil mengusir para pemukim Portugis dan mencabut hak-hak istimewa mereka. Shah Jahan meninggal dunia pada 1657, setelah menderita sakit keras. Setelah kematiannya terjadi perang saudara.

f. Aurangzeb (1658-1707). Aurangzeb menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan Mughal sebagai entitas Muslim India nyaris hancur akibat perang saudara. Maka pada masa pemerintahannya dikenal sebagai masa pengembalian kedaulatan umat Islam. Periode ini merupakan masa konsolidasi II Kerajaan Mughal sebagai sebuah kerajaan dan sebagai negeri Islam. Aurangzeb berusaha mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik keagamaan Akbar.

(10)

Bahadur Syah. Jehandar dimenangkan dalam persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai raja Mughal oleh Jenderal Zulqar Khan meskipun Jehandar adalah yang paling lemah di antara putra Bahadur. Penobatan ini ditentang oleh Muhammad Fahrukhsiyar, keponakannya sendiri.

Dalam pertempuran yang terjadi pada tahun 1713, Fahrukhsiyar keluar sebagai pemenang. Ia menduduki tahta kerajaan sampai pada tahun 1719 M. Sang raja meninggal terbunuh oleh komplotan Sayyid Husein Ali dan Sayyid Hasan Ali. Keduanya kemudian mengangkat Muhammad Syah (1719-1748). Ia kemudian dipecat dan diusir oleh suku Asyfar di bawah pimpinan Nadzir Syah. Tampilnya sejumlah penguasa lemah bersamaan dengan terjadinya perebutan kekuasaan ini selain memperlemah kerajaan juga membuat pemerintahan pusat tidak terurus secara baik. Akibatnya pemerintahan daerah berupaya untuk melepaskan loyalitas dan integritasnya terhadap pemerintahan pusat.

h. Jehandar (1712-1713). Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal diserang oleh pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani. Kekalahan Mughal dari serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam kekuasaan Afghan. Syah Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai sultan. Akbar II (1806-1837 M) pengganti Syah Alam, memberikan konsesi kepada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang diinginkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris harus menjamin penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi awal masuknya pengaruh Inggris di India.

i. Bahadur Syah (1837-1858). Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi perjanjian yang telah disepakati oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konik antara Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan Mughal diusir dari istana pada tahun (1885 M). Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Islam Mughal di India

3. Kemajuan Peradaban Islam Masa Mughal.

a. Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan

(11)

seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bercorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan kemiliteran

Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam. Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geogras bagi kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad.

Para pejabat dipindahkan dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak pakai. Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.

b. Bidang Ekonomi

Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian. Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang dimilikinya dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya untuk menyetorkan penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga terikat terhadapnya.

(12)

pemerintahan pusat mempunyai peran penting dalam pengumpulan pajak. Di tingkat subdistrik administrasi lokal dipercayakan kepada seorang qanungo, yang menjaga jumlah pajak lokal dan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen jagirdar, dan seorang chaudhuri, yang mengumpulkan dana (uang pajak) dari zamindar.

Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) -Perusahaan Inggris-India Timur- untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka mengekspor katun dan busa sutera India, bahan baku sutera, sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak dan jenis logam lainnya dalam jumlah yang besar.

c. Bidang Agama

Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India. Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan simbol-simbol agama yang di kedepankan. Umar Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia. Penelitiannya menyimpulkan, “Din-i-llahi itu merupakan semacam Ideologi/ dasar pemerintahan Akbar dan Pancasilanya bagi bangsa Indonesia.

Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk terutama dari kasta rendah yang merasa disia-siakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh. Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu percampuran budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal.

(13)

memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan terhadap mazhab hukum, tariqat Su, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi’i. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodikasi hukum Islam yang dinamakan fatwa Alamgiri. Kodikasi ini ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari’at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-i- Ilahi.

d. Bidang Seni dan Budaya

Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya. Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj Mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).Taman-taman kreasi Mughal menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.

4. Kemunduran Peradaban Islam Mughal.

(14)

merasa ditekan, maka mereka, baik yang beragama Hindu maupun Islam bangkit mengadakan pemberontakan.

Mereka meminta kepada Bahadur Syah untuk menjadi lambang perlawanan itu dalam rangka mengembalikan kekuasaan kerajaan. Dengan demikian, terjadilah perlawanan rakyat India terhadap kekuatan Inggris pada bulan Mei 1857 M. Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah. Inggris kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap para pemberontak. Mereka diusir dari kota Delhi, rumah-rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal terakhir, diusir dari istana (1858 M). Dengan demikian berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal di daratan India. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:

a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.

b. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.

c. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan - sultan sesudahnya.

d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.

5. Sekilas Tentang Taj Mahal

Sebenarnya Taj Mahal adalah sebuah makam yang dibangun selama lebih kurang 22 tahun oleh Shah Jehan sebagai bangunan monumental untuk mengenang istri tercintanya Mumtaz'ul Zamani yang lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Seusai dengan maksud dibangunkannya bangunan itu maka disebut sebagai Taj Mahal. Letaknya di Agra, India kawasan Uttar Pradesh. Persis di tepian Sungai Yamuna. Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja, arsitek paling ahli, seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligra, pemahat, ahli batu dari seantero India, Persia, dan Turki.

(15)

batu marmer dan batu pasir dalam teknik konstruksi pengunci besi. Seribuan gajah digunakan sebagai pengangkut material itu.

Untuk memenuhi kebutuhan batu pasirnya, didatangkan dari tambang di dekat Fatehour Sikri, lalu marmer putihnya dari Raja Jai Singh di Makrana, Rajasthan. Permata jasper berasal dari Punjab, permata jade dan kristal dari Tiongkok. Permata pirus dari Tibet, batu lapis Lazuli dari Afghanistan, batu sar dari Srilanka dan carnelian dari Arabia. Setidaknya ada 28 jenis batu permata yang digunakan sebagai penghias Taj Mahal.

Beberapa orang yang terlibat dalam pembangunan Taj Mahal adalah :

a. Kubah utama ini dirancang oleh Ismail Afandi (a.ka. Ismail Khan), dari Kekaisaran Ottoman dan dianggap sebagai desainer utama dari belahan dan kubah.

b. Ustad Isa dari Persia (Iran) dan Isa Muhammad Effendi dari Persia (Iran), dilatih oleh Koca Mimar Sinan Agha Kekaisaran Ottoman, sering dikreditkan dengan peran kunci dalam desain arsitektur, tetapi ada sedikit bukti untuk mendukung klaim ini.

c. ‘Puru’ dari Benarus, Persia (Iran) telah disebutkan sebagai arsitek mengawasi.

d. Qazim Khan, yang berasal dari Lahore, pemain nial emas murni.

e. Chiranjilal, sebuah singkat dari Delhi, dipilih sebagai pematung kepala dan mosaicist.

f. Amanat Khan dari Shiraz, Iran adalah kaligra kepala. Namanya telah tertulis di akhir prasasti di gateway Taj Mahal.

g. Muhammad Hanif adalah seorang pengawas tukang batu dan Mir Abdul Karim dan Mukkarimat Khan dari Shiraz, Iran (Persia) menangani keuangan dan manajemen produksi harian.

REFLEKSI

Setelah melaksanakan pembelajaran kali ini : 1. Hal-hal baru apa sajakah yang kalian dapatkan! 2. Kalian tertarik dengan strategi Rasulullah bukan?

(16)

TUGAS DAN KEGIATAN

Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut :

1. Deskripsikan latar belakang berdirinya kerajaan Mughal di India

2. Deskripsikan kemajuan-kemajuan kerajaan Mughal di India

3. Deskripskan faktor-faktor kemunduran kerajaan Mughal di India

PENDALAMAN KARAKTER

Dengan memahami perkembangan Islam di India (Kerajaan Mughal), maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :

1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim di seluruh dunia.

2. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri sendiri

3. Memiliki keinginan untuk selalu berkir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

EVALUASI

1. Uraian singkat

1) Pendiri kerajaan Mughal di India adalah ...

2) Raja ke-dua Kerajaan Mughal di India adalah ...

(17)

4) Tajmahal dibangun oleh Syah Jehan sebagai salah satu bentuk pengungkapan rasa cinta raja terhadap permaisurinya yang bernama ...

5) Kemunduran Kerajaan Mughal ditandai dengan adanya penerus kerajaan yang lemah, raja yang terakhir berkuasa adalah ...

2. Essay

1) Jelaskan awal berdirinya kerajaan Mughal !

2) Pendiri kerajaan Mughal adalah bukan orang India. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut !

3) Dalam bidang militer kerajaan Mughal mendirikan dua (2) benteng sebagai pertahanan Negara, sebutkan !

4) Apa isi pokok dari politik toleransi universal yang digagas Sultan Akbar ?

5) Bagaimanakah system pengelolaan perpajakan di zaman kerajaan Mughal ?

3. Portofolio

Carilah beberapa peninggalan peradaban dari kerajaan Mughal dengan mengisi kolom di bawah ini :

No. Nama Peninggalan dan Jenis Peninggalan

Penguasa Mughal Yang Memprakarsai 1

2

3

4

5

4. Skala Sikap

(18)

No. Perilaku Yang Dipelajari Tanggapan / Komentar Anda

1.

2.

3.

4.

5.

HIKMAH

Kenikmatan yang diharamkan begitu cepat sirna, Dosa dan cela tetap melekat selama-lamanya, Akibat keburukan tetap terlihat nyata Tiada

Referensi

Dokumen terkait

DIALOG AGAMA DAN BUDAYA (Studi Komparasi Spiritualisme Raja Akbar- Dinasti Mughal India (1555-1605 M) dan Sultan Agung Hanyokrokusumo- Kerajaan Mataram Indonesia (1613-1645

Pendiri kerajaan banten ini adalah Hasanudin yang mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng TirtayasaA.

Abstrak: Masa Pertengahan dalam Periodesasi Sejarah Islam merujuk pada masa eksistensi tiga kerajaan besar yakni Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan Safawi di

Lahirnya Din Ilahi juga tidak terlepas dari pemahaman Sultan Akbar sebagai khalifatullah (wakil Allah) dalam sistem pemerintahan dinasti Mughal.. Pengakuan Sultan

Sebagai masa kebangkitan Islam kedua,kerajaan Safawi masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kerajaan Safawi.Secara politik mampu mengatasi berbagai kemelut

Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa

Kerajaan Islam berbentuk monarki yang kedua selepas Bani Umayyah ialah kerajaan Abbasiyah4. Walau bagaimanapun dalam masa yang hampir sama, kerajaan Bani Umayyah

Pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) yang merupakan puncak kejayaan Mataram terlihat penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir Jawa tidak hanya