LEGALITAS TINDAKAN AS DAN INGGRIS TERHADAP
KONFLIK INTERNAL DI SURIAH MENURUT HUKUM
INTERNASIONAL
ABSTRAK
Dalam masyarakat internasional, seringkali terjadi perselisihan antara satu negara dengan negara lain. Bahkan dalam skala nasional juga tidak luput dari perselisihan antara pemerintah dengan warga negaranya, yang terkadang berujung pada pertempuran bersenjata dan sangat mengancam kemanusiaan disana. Konflik internal di Suriah telah memakan ratusan ribu korban jiwa. Pemberontak FSA maupun pasukan pemerintah Suriah tampak tidak memperdulikan hal tersebut sehingga membuat konflik bersenjata tersebut terus bergulir. Ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional adalah tanggung jawab Dewan Keamanan PBB namun ketika ancaman tersebut ada pada “domestic jurisdiction” suatu negara, kewenangan Dewan Keamanan PBB dipertanyakan. Terlebih jika ada negara-negara lain yang melakukan tindakan turut campur secara tidak langsung terhadap konflik tersebut dengan mengusung misi perlindungan terhadap kemanusiaan. Tindakan tersebut bukan tidak mungkin akan dianggap sebagai suatu ancaman oleh negara yang bersangkutan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu sumber serta peraturan dalam Hukum Internasional terkait dengan tindakan campur tangan dan Dewan Keamanan PBB serta bahan kepustakaan dan media internet yang berhubungan dengan hal tersebut Data-data ini kemudian digunakan untuk menggambarkan suatu objek permasalahan yang berupa sinkronisasi fakta yang terjadi dengan ketentuan dan teori yang berlaku
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa tindakan campur tangan yang terjadi dalam penelitian ini didasarkan pada Pasal 2 ayat 4 Piagam PBB yang diperjelas oleh Resolusi Majelis Umum Nomor 2131 Tahun 1965 serta Nomor 2625 Tahun 1970. Kemudian tanggung jawab serta kewenangan Dewan Keamanan PBB dalam konflik internal Suriah ini diatur dalam Bab VII dari Piagam PBB.
THE LEGALITY OF THE ACTIONS OF US AND UK TO SYRIAN
INTERNAL CONFLICT ACCORDING TO THE INTERNATIONAL
LAW
ABSTRACT
In the international community, there’s often occurs a conflict between states. Even on a national scale, there’s also many conflict occurs between the government and its citizens that sometimes led to the battle armed and extremely threatened humanity there. Internal conflict in Syria has claimed thousands of civilians victim. Neither the FSA rebels nor Syrian government troops care about the safety of the civilians. Threat to the international peace and security is the responsibility of Security Council but when the threat is on the domestic jurisdiction of a state, questions to the authority of Security Council will arise. Especially if there are other states that intervene indirectly to the conflict with the protection of humanitarian missions. But, such action is likely to be considered as a threat by the intervened state.
This research was written by using sources and regulations of International Law vis-à-vis intervention act and Security Council, other written materials and internet as secondary data in conjunction with intervention act and Security Council. The data used to describe the object, forms as synchronization between fact, existing regulation, and theories.
This research concludes that intervention act that happens in this research based on Article 2 paragraph 4 of UN Charter and being explained clearly by General Assembly Resolution No.2131 in 1965 and No.2625 in 1970. Then, responsibilities and authorities of Security Council in this Syrian internal conflict is regulated in Chapter VII of UN Charter.