• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Humor dan Tertawa Terhadap Berbagai Keluhan dan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Stres (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Humor dan Tertawa Terhadap Berbagai Keluhan dan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Stres (Studi Pustaka)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH HUMOR DAN TERTAWA TERHADAP BERBAGAI KELUHAN DAN PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES

Laura, 2006. Pembimbing I : Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes. Pembimbing II : Harry Tribowo Hady, dr., SpKj.

Setiap tahun, semakin bertambah bukti-bukti yang mengemukakan adanya dampak fundamental pola pikir, afek, emosi, dan kepercayaan terhadap kesehatan fisik dan mekanisme penyembuhan. Sudah sejak lama dunia medis mengenal stres bersifat destruktif bagi kesehatan. Namun, barulah sejak pertengahan tahun 1980-an, dunia medis mulai meneliti efek humor dan tertawa terhadap kesehatan.

Oleh karena itu, karya tulis ilmiah ini disusun untuk membahas kebenaran isu efek terapi humor dan tertawa serta menjelaskan mekanisme molekuler pengaruh stres terhadap kesehatan.

Stres kronis (distress) ternyata dapat mencetuskan berbagai perubahan fisiologis yang erat kaitannya dengan gangguan pada sistem saraf otonom vegetatif, ketidakseimbangan sistem endokrin, serta menurunnya kuantitas dan kualitas sistem imun, yang dapat mendatangkan serentetan keluhan dan penyakit-penyakit. Sementara itu, humor dan tertawa ternyata dapat meningkatkan sistem imun serta dapat mereduksi hormon-hormon stres yang bersifat destruktif terhadap kesehatan. Selain itu, tertawa juga dapat meningkatkan aliran darah, mengurangi rasa nyeri, menurunkan kadar gula, serta dapat meningkatkan oksidasi dan kapasitas vital paru.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa humor dan tertawa dapat mengurangi, menghilangkan, bahkan mencegah berbagai keluhan dan penyakit akibat stres.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

THE IMPACTS OF HUMOR AND LAUGHTER ON A VARIETY OF SYMPTOMS AND DISEASES DUE TO STRESS

Laura, 2006. First Tutor : Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes. Second Tutor : Harry Tribowo Hady, dr., SpKj.

Every year, there are more evidences that your thoughts, moods, emotions, and belief system have a fundamental impact on the body’s basic health and healing mechanisms. It has been long known in medical that stress is destructive for our body’s health. Only in the mid 1980s, however, did the researchers begin to study the impacts of humor and laughter on our body well-being.

Therefore, this scientific scription is written to examine the therapeutic effects of humor and laughter as well as to explain the molecular mechanism of stress on health.

Indeed, chronic stress (distress) can cause variety physiological changes which are closely connected to the vegetative autonomic nervous system disorders, dysregularity of endocrine system, as well as the decreases on the quantity and quality of immune system, which lead to a chain of symptoms and diseases. On the other side, humor and laughter apparently enchance immune system and reduce stress hormone, which are destructive for health. In addition, laughter can also increase blood circulation, reduce pain, reduce blood glucose, increase oxidation and vital capacity of lung.

Thus, it is concluded that humor and laughter are capable in diminishing, healing, even preventing a variety of symptoms and diseases due to stress.

(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SKEMA... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Kegunaan ... 4

1.5 Metode ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Stres... 5

2.1.1 Definisi Stres... 5

2.1.2 Definisi Stresor ... 6

2.1.3 Klasifikasi Stres ... 7

2.1.4 Gangguan Psikosomatik... 13

2.1.5 Dasar-dasar Psikopatofisiologi Stres ... 14

2.1.6 Tahapan-tahapan Respon Tubuh terhadap Stres... 39

2.1.7 Penatalaksanaan Stres ... 49

2.2 Humor dan Tertawa ... 53

2.2.1 Pengantar Humor ... 53

2.2.1.1 Asal-usul Kata ‘Humor’... 53

2.2.1.2 Pengertian Kata ‘Humor’ ... 53

2.2.1.3 Teori-teori Humor ... 55

2.2.2 Tertawa ... 59

2.2.2.1 Mengapa Kita Tertawa? ... 63

2.2.2.2 Anatomi Tertawa ... 64

2.2.2.3 Mekanisme Tertawa... 67

2.2.2.4 Perkembangan Respon terhadap Humor... 72

2.2.2.5 Perubahan Fisiologis Saat Tertawa ... 73

2.2.2.6 Sejarah Perkembangan Terapi Humor dan Tertawa ... 78

2.2.2.7 Kontraindikasi Terapi Humor dan Tertawa ... 80

2.2.3 Teori Mekanisme Efek Humor dan Tertawa terhadap Kesehatan ... 82

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

3.1.1 Definisi Stres... 85

3.1.2 Gangguan Psikosomatik... 85

3.2 Humor dan Tertawa ... 89

3.2.1 Manfaat Tertawa ... 89

3.2.2 Hubungan antara Humor dan Tertawa dengan Stres ... 92

3.2.3 Kontraindikasi Terapi Humor dan Tertawa ... 93

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

4.1 Kesimpulan ... 95

4.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Interaksi Hormon dan Sel-sel Imun ... 34

Tabel 2.2 Otot-otot yang Berperan secara Khusus saat Tertawa ... 64

Tabel 2.3 Otot-otot Wajah ... 65

(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Sistem Stres Sentral dan Perifer ... 18 Gambar 2.2 Pelepasan Sirkadian Kortisol dan ACTH... 19 Gambar 2.3 Representasi Skematis Interaksi Aksis HPA Reproduksi

-Pertumbuhan. ... .22 Gambar 2.4 Representasi Skematis Interaksi HPA-Tiroid-Sistem Imun. ... 24 Gambar 2.5 Representasi Skematis Efek Detrimental Stres Kronik pada

Metabolisme Jaringan Adiposa, Tulang, dan Otot... 25 Gambar 2.6 Representasi Skematis Efek Stres pada Fungsi Gastrointestinal ... 27 Gambar 2.7 Modulasi Respon Hormon oleh SSP yang berkaitan dengan Stres. ... 30 Gambar 2.8 Respon Sitokin Proinflamasi terhadap Infeksi dalam Keadaan

Normal. ... 31 Gambar 2.9 Model Teoritis yang Melukiskan Bagaimana Faktor Psikososial

dan Usia Berperan dalam Ketidakseimbangan Sistem Imun. ... 32 Gambar 2.10 NPY menstimulasi produksi sitokin dari APC, tetapi menginhibisi

Produksi Sitokin yang Berasal dari Sel T ... 35 Gambar 2.11 Representasi Interaksi Aksis HPA, Jaringan Adiposa, dan Pusat

Nafsu Makan – Rasa Kenyang... 38 Gambar 2.12 Sistem Limbik. ... 69 Gambar 2.13 Area Otak yang Mempunyai Peran Motorik, Afektif, dan Kognitif

Saat Tertawa... 70 Gambar 2.14 Area Otak dimana Aliran Darah Regional Berkorelasi dengan

Jumlah Tawa ... 71 Gambar 2.15 Area Frontal dan Area Prefrontal Medialis Diperkirakan Terlibat

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Pengertian Humor menurut Jim Lyttle ... 55 Diagram 2.2 Hubungan antara Stimulus Theory, Functional Theory dan Response

Theory ... 57 Diagram 2.3 Teori Humor Integrasi... 60 Diagram 3.1 Skema Hubungan antara Humor-Tertawa dengan Stres serta

(10)

106

RIWAYAT HIDUP

- Nama

:

Laura

- Nomor Pokok Mahasiswa :

0310035

- Tempat dan tanggal lahir

:

Kijang / 16 Maret 1985

- Alamat Bandung

:

Jalan Dangdeur Indah 16

- Agama

:

Kristen Protestan

- Riwayat Pendidikan

:

SD Negeri 017, Bintan Timur, lulus tahun 1996

SMP Negeri 1, Bintan Timur, lulus tahun 1999

SMU Negeri 1, Tanjung Pinang, lulus tahun 2002

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang

Tertawa merupakan fenomena yang esensial dalam kehidupan manusia. Pada tahap awal perkembangan perilaku sosial seorang anak, tepatnya pada usia 4 minggu, seorang bayi sudah dapat memberikan seulas senyuman sebagai respon terhadap kondisi fisik yang menyenangkan. Sedangkan tertawa, sebagai sebuah reflex motorik, baru muncul saat anak menginjak usia 4 bulan (Kaplan & Sadock, 1997). Memasuki usia 18 bulan, seorang anak dapat tersenyum sekali dalam tiap 6 menit dan ketika memasuki usia 4 tahun, rasio ini meningkat menjadi sebuah senyuman dalam tiap 80 detik. Rasio perbandingan tawa terhadap senyuman pun meningkat dari 1 : 10 ketika berusia 18 bulan, menjadi 1 : 3 pada usia 4 tahun (Stearns, 1997).

Tetapi dewasa ini, agaknya orang - orang telah melupakan fenomena tertawa. Orang – orang di kota besar berusaha untuk menahan tawa mereka untuk menjaga penampilan dan wibawa mereka. Taraf kehidupan yang semakin meningkat pun membuat orang – orang hidup di bawah tekanan, seolah – olah waktu terus mengejar mereka untuk berpacu, mereka lupa untuk menikmati hal – hal indah di sekitar mereka, yang bisa menimbulkan seulas senyuman pada wajah mereka. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Micheal Titze, seorang psikolog Jerman, “Pada tahun 1950-an orang bisa tertawa 18 menit sehari, tetapi dewasa ini kita tertawa tidak lebih dari 6 menit per hari” (Kataria, 2004).

(12)

Universitas Kristen Maranatha 2

dianggap hanya sebagai masalah psikologis saja, padahal dari stres dapat timbul berbagai penyakit yang berujung fatal.

Sementara semakin meningkatnya insidensi penyakit-penyakit, untuk kebanyakan orang di negara – negara berkembang, perawatan kesehatan modern menjadi sangat mahal dan di luar jangkauan mereka. Dalam kondisi yang seperti inilah muncul sebuah ide yang mengatakan tawa adalah obat yang menakjubkan, yang dapat menghemat pengeluaran biaya medis dengan memperkuat sistem kekebalan, yang memainkan peran kunci dalam pencegahan sejumlah besar penyakit (Kataria, 2004). Namun, benarkah pernyataan ini?

Sebenarnya, sejak berabad – abad yang lalu, berbagai budaya dan agama telah mempertimbangkan terapi humor dan tertawa sebagai obat yang manjur (McGhee, 1979; Banson, 1998; Berk, 2001). Bahkan, untuk menelusuri asal – usul konsep terapi humor dan tawa, kita perlu kembali ke zaman penulisan Alkitab (Bennett & Lengacher, 2006), yaitu ribuan tahun sebelum masehi, di mana Salomo menuliskan dalam Amsal 17 : 22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Hughes, 2003; LBI, 2003). Demikian juga dengan sebuah pepatah Inggris yang mengatakan “Cheerfulness is the best promoter of health and is as friendly to the mind as to the body” (Kegembiraan adalah promotor kesehatan yang terbaik dan sebagaimana bersahabatnya kegembiraan terhadap pikiran, sedemikian pulalah bersahabatnya kegembiraan terhadap tubuh kita), sebuah amsal Swedish yang menyatakan “A good laugh makes you healthy” (Sebuah tawa membuat anda sehat), bahkan Shakespeare sendiri pun pernah mengatakan “Mirth and merriment…bars a thousand harms and lengthens life” (Keriangan dan kegembiraan…menghalangi beribu-ribu bahaya dan memperpanjang hidup) (Tugade et al, 2004; Mahony, 2005).

(13)

3

Journal of Medicine oleh Norman Cousins pada tahun 1976 (Martin, 2002; Adams, 1998; Berk, 2001; Bennett, 2003; Kataria, 2004). Sehingga, studi – studi yang mendokumentasikan efek tertawa pada fisiologi tubuh masih terbatas, bahkan belum ada studi kontrol adekuat teridentifikasi yang mendokumentasikan efek tertawa pada kesehatan klinis (Bennett & Lengacher, 2006; Martin, 2006). Sementara di Indonesia sendiri, sampai saat ini istilah terapi tertawa masih sangat asing dalam dunia medis.

Oleh karena itu, dalam segala keterbatasan sumber, penulis hendak mencoba menyampaikan konsep terapi baru ini ke dalam dunia medis Indonesia dengan semaksimal mungkin serta mengemukakan adanya kemungkinan peran tertawa dalam mencegah timbulnya penyakit-penyakit tertentu.

I. 2 Identifikasi Masalah

Perubahan fisiologis apa sajakah yang timbul saat distress?

• Perubahan fisiologis apa sajakah yang timbul saat tertawa?

• Bagaimana hubungan efek terapeutik terapi humor dan tertawa dengan stres?

• Apakah kegunaan terapi humor dan tertawa hanya terbatas pada keluhan dan penyakit akibat stres?

• Keadaan apa sajakah yang merupakan kontraindikasi untuk terapi humor dan tertawa?

I. 3 Maksud dan Tujuan

Maksud : untuk mengetahui peranan humor dan tertawa bagi kesehatan. Tujuan : untuk memperkenalkan efek terapeutik humor dan tawa

(14)

Universitas Kristen Maranatha 4

I. 4 Kegunaan

Kegunaan praktis : agar masyarakat luas dapat mengetahui bahwa tertawa tidak hanya sebatas ekspresi sukacita, namun juga dapat berperan sebagai obat pencegahan dan penyembuhan penyakit.

Kegunaan akademis : untuk memperkenalkan terapi humor dan tertawa sebagai salah satu modalitas pencegahan dan terapi berbagai keluhan penyakit.

I. 5 Metode

Studi Pustaka

(15)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4. 1 Kesimpulan

Dalam keadaan distress, dapat terjadi berbagai perubahan fisiologis yang erat kaitannya dengan gangguan pada sistem saraf otonom vegetatif, ketidakseimbangan sistem endokrin, serta menurunnya kuantitas dan kualitas sistem imun, yang terjadi secara bersamaan dan saling tumpang tindih.

• Humor dan tertawa menguntungkan bagi kesehatan fisik karena beberapa hal berikut:

1. Tertawa dapat meningkatkan sistem imun (berperan sebagai immunoenchancer).

2. Tertawa dapat mengurangi hormon-hormon stres, seperti epinefrin, kortisol, dan dopamin serta dapat meningkatkan growth hormone. 3. Tertawa dapat meningkatkan sirkulasi darah.

4. Tertawa dapat berperan sebagai analgesik karena tertawa dapat meningkatkan sekresi endorfin serta dapat mengurangi ketegangan otot.

5. Tertawa dapat menurunkan kadar gula darah.

6. Tertawa meningkatkan kapasitas vital paru dan oksidasi paru.

• Humor dan tertawa dapat mengurangi, menghilangkan, bahkan mencegah stres serta berbagai keluhan dan penyakit akibat stres.

• Kegunaan terapi humor dan tertawa tidak hanya terbatas untuk berbagai keluhan dan penyakit yang ditimbulkan oleh stres.

• Kontraindikasi terapi humor dan tertawa:

(16)

Universitas Kristen Maranatha 96

2. Wanita yang sedang hamil atau penderita prolapsus uteri.

3. Penyakit infeksi saluran pernafasan, seperti flu dan TBC, karena dengan tertawa akan mempermudah penyebaran penyakit tersebut. 4. Penderita penyakit jantung dengan sesak nafas.

4. 2 Saran

• Penelitian lebih lanjut dengan kontrol yang adekuat untuk membuktikan faktor predominan yang memberi dampak positif pada fisiologis tubuh adalah afek positif atau aktivitas tawa itu sendiri.

• Penelitian lebih lanjut dengan kontrol yang adekuat untuk memberikan kepastian tentang efek immunoenchancer humor dan tawa serta pengaruhnya terhadap hormon-hormon stres, menimbang penelitian-penelitian beberapa dekade terakhir ini yang selalu memberikan hasil yang inkonsisten tentang masalah tersebut.

• Penelitian lebih lanjut dalam bidang psikoneuroimunoendokrinologi tentang mekanisme pengaruh humor dan tawa pada sistem neuroendokrin dan sistem imun.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

AAAS. 2003. The laughing brain 1: How we laugh.

http://www.sciencenetlinks.com/lessons.cfm?DocID=381, October 13

th

,

2006.

Abel M. 2002. Humor, stress, and coping strategies.

http://www.csulb.edu/~djorgens/abel.pdf, December 29

th

, 2006.

Anderson, R. A. 2003. Psychoneuroimmunoendocrinology review and

commentary.

http://www.highbeam.com/library/..%3AMode19b%3ADocG%3AResult&a

o=, September 13

th

, 2006.

Anonym. 2004. Steroidal hormone principle pathways.

http://www.biodia.com/resources_chronic_stress_source_of_illness.html,

October 31th, 2006.

_______. 2005. Laughter helps blood vessels function better.

http://www.sciencedaily.com/releases/2005/03/050310100458.htm, January

5

th

, 2006.

_______2006. Chronic stress affects both mind and body.

http://www.stress-and-health.com/, October 31th, 2006.

APS. 2006. Expecting mirthful laughter ups endorphins 27%, Hgh 87%.

http://www.newswise.com/articles/view/519285/?sc=rssn\, May 24

th

, 2006.

Baxter N. 2007. Laughter therapy.

http://www.freewebs.com/laughtertherapy/humourtherapy.htm, Februari 4

th

,

2007.

Beaton D. B. 2003. Effects of stress and psychological disorders on the immune

system. http://www.personalityresearch.org/papers/beaton.html, August 1

st

,

2006.

Bennett H. J. 2003. Humor in medicine.

http://www.medscape.com/viewarticle/466270_print, August 1

st

, 2006.

Bennett M. 1997. The effect of laughter on stress and immune function.

(18)

98

Bennett M. P., Lengacher C. A. 2005. Humor and laughter may influence health.

http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1375238,

October 13

th

, 2006.

Berk L. S., Felten D. L., Tan S. A., Bittman B. B., Westengard J. 2001.

Modulation of neuroimmune parameters during the eustress of

humor-associated mirthful laughter. http://www.drleeberk.com/art_modulation.pdf,

May 24

th

, 2006.

_______, Tan S. 1996. The laughter – immune connection.

2Berk.pdf, December 29

th

, 2006.

Bona Simanungkalit, Dr., DHSM, M.Kes., Bien Pasaribu Drs. 2007. Terapi tawa.

Jakarta: Papas Sinar Sinanti. p.24-33, 41-59.

Brain M. 2006. How laughter works.

http://people.howstuffworks.com/laughter1.htm, September 8

th

, 2006.

BUPA. 2005. Is laughter the best medicine.

http://www.bupa.co.uk/health_information/html/health_news/160305laugh.h

tml, September 8

th

, 2006.

Chaudhuri T. 2001. A serious look at laughter.

http://serendip.brynmawr.edu/biology/b103/f01/web2/chaudhuri.html,

September 8

th

, 2006.

Champion T. (tt). Stress really is a laughing matter.

http://stressmanagementadvice.com/2006/06/22/stress-really-is-a-laughing-matter/, September 8

th

, 2006.

Colbert D. 2006. Stress less. Jakarta: Immanuel Publishing House. p.9-14, 17-34.

Conger K. 2003. Laughter, like drugs, tickles brain’s reward center.

http://news-service.stanford.edu/news/2003/december10/laughter.html,

September

8

th

, 2006.

Danielson R. R. 2001. The body’s response to stress.

http://danielson.laurentian.ca/drdnotes/4515ch03.htm, October 31th, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus besar bahasa indonesia. Edisi 3.

Jakarta: Balai Pustaka. p.412.

(19)

99

Diggs T. S. (tt). Laughter: Is it healthy?

http://fly.hiwaay.net/~garson/laughter.htm, January 5

th

, 2007.

Dyah Triarsari. 2004. Paul Toar: Mati ketawa tanpa sebab.

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0412/06/110539.htm,

19 September 2006.

Epps H. L. V. 2005. NPY’s mixed messages.

http://www.jem.org/cgi/content/full/202/11/1456, December 25

th

, 2006.

Euis Sri Rodiyanti. 2005. Atasi stres lewat ketahanan tubuh.

www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0105/17/1104.htm, 15 November 2006.

E. Mudjaddid, Hamzah Shatri. 2004. Gambaran umum gangguan psikosomatik.

Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi 3. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI.. h.653-688.

Fauber J. 2003. UW research links emotional state to strength of immune

response. http://thestressoflife.com/uw_research_links_emotional_stat.htm,

May 3

rd

, 2006.

Flynn L. B. 1960. Serve Him with mirth.

http://www.selectchristianresources.com/ServeHimwithMirth.pdf,

September 8

th

, 2006.

Griffin R. M. 2006. Is laughter the best medicine?

http://www.cbsnews.com/stories/2006/04/07/health/webmd/main1481492.sh

tml, August 1

st

, 2006.

Glaser R., Kiecolt J. 2005. Stress-induced immune dysfunction: Implication for

health.

http://www.sci.sdsu.edu/classes/psychology/psy760/readings/stressimmune.

pdf, May 3

rd

, 2006

Hamer E. (tt). Laughter and health: The truth behind the sites.

http://healthpsych.psy.vanderbilt.edu/laughter.htm, December 29

th

, 2006.

Harris C. R., Alvarado N. 2001. Humor, tickle, and pain.

http://www.csupomona.edu/~nalvarado/PDFs/harris.pdf#search='stearns%2

(20)

100

Hutchens B. 2002. Laughing matters in joyful therapy.

http://ezp.pasadena.edu/login?url=http://proquest.umi.com/pqdweb?did=114

814894&Fmt=3&clientId=7617&RQT=309&VName=PQD, December 25

th

,

2006.

Iwase M., Ishii R., Takahashi K., Takahashi H., Nakakachi T., Sekiyama R., et al.

2006. Laboratory of cognitive-behavioral-physiology.

http://www.med.osaka-u.ac.jp/pub/psy/www/en/labo/seiri.html, October

13

th

, 2006.

Jones C. 2005. Is laughter really the best medicine?

http://ezp.pasadena.edu/login?url=http://proquest.umi.com/pqdweb?did=857

655541&Fmt=3&clientId=7617&RQT=309&VName=PQD, December 25

th

,

2006.

Joseph M. H. 1999. Rx laughter. http://www.rxlaughter.org/letter.htm, May 22th,

2006.

Kadkhodayan A. 2005. Humor and health: Is it effective?

http://www2.uic.edu/orgs/jphas/journal/vol4/issue1/research_ak.shtml,

September 8

th

, 2006.

Kenyon C. A. P. 2000. Hormones and stress.

http://salmon.psy.plym.ac.uk/year1/stressho.htm, October 31th, 2006.

Kibiuk L. 2001. Humor, laughter and the brain.

http://web.sfn.org/ . . ._humorLaughterAndTheBrain, September 8

th

, 2006.

Kuhn C. (tt). Free natural medicine.

http://www.natural-humor-medicine.com/free-natural-medicine.html,

September 8

th

, 2006.

Lehman K. M., Burke K. L., Martin R., Sultan J., Czech D. R. 2001. A

reformulation of the moderating effects of productive humor.

https://www.degruyter.de/journals/humor/2001/pdf/14_131.pdf, December

29

th

, 2006.

Lyttle J. 2001a. Theories of humor. http://www.proffesorlyttle.com/phd/, May

24

th

, 2006.

(21)

101

_______2001b. Humor research. http://www.proffesorlyttle.com/phd/, May 24

th

,

2006.

Mahony D. L. 2005. Is Laughter the Best Medicine or Any Medicine at All?

http://www.louienep.com/ . . . /is_laughter_the_best_medicine.php, August

1

st

, 2006.

Maranan J. T. 2001. Natural health.

http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m0NAH/is_6_31/ai_80088276,

May 24

th

, 2006.

Martin R. A. 1996. Humor as therapeutic play: Stress-moderating effects of sense

of humor. http://www.lin.ca/resource/html/Vol23/v23n4a3.htm, May 24

th

,

2006.

_______2002. Humor, laughter, and physical health.

http://uni-duesseldorf.de/WWW/mathNat/.../humor,laughter&health.pdf,

May 24, 2006.

Mayes S. 2005. The healing power of humour.

http://www.carleton.ca/catalyst/2005/s3.html, August 1

st

, 2006.

McEwen B., Krahn D. 2006. The response to stress.

http://www.thedoctorwillseeyounow.com/articles/behavior/stress_3/,

October

31th,

2006.

McGhee P. 2001. Humor and health. http://www.corexcel.com/html/humor.htm,

May 24

th

, 2006.

Nidus. 2001. What is stress?

http://www.reutershealth.com/wellconnected/doc31.html, September 13

th

,

2006.

NIH. 2002. Stress system malfunction could lead to serious, life threatening

disease. http://www.nih.gov/news/pr/sep2002/nichd-09.htm, October 31th,

2006.

Nurmiati Amir. 2005. Depresi: Aspek neurobiologi, diagnosis dan tatalaksana.

(22)

102

Orr, T. B. 2003. From tears to laughter.

http://galenet.galegroup.com.ezp.pasadena.edu/servlet/OVRC?locID=pasa19

871, December 25

th

, 2006.

Pattillo C. G. S., Itano J. 2001. Laughter is the best medicine.

http://www.utmb.edu/gem/pdfs/laughter.pdf, September 8

th

, 2006.

Peer W. V. 2004. Humor and health potential.

http://www.redes.de/humor/about.htm, December 29

th

, 2006.

Peter C. Kurniali, Irianti Erningpraja. 2005. Control your mind control your

health. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. p. 46-49, 63-65.

Provine R. 1999a. A big mystery: Why do we laugh?

http://msnbc.msn.com/id/3077386/, October 13

th

, 2006.

_______. 1996b. Laughter. http://cogweb.ucla.edu/Abstracts/Provine_96.html,

October 13

th

, 2006.

Puder C. 2003. The healthful effects of laughter.

http://www.cyc-net.org/cyc-online/cycol-0803-humour.html, September

19

th

, 2006.

Rafetto M., Cherniske S., French G. 2005. Health Effects of Coffee and Caffeine

on Stress. http://www.teeccino.com/stress.aspx, May 3

rd

, 2006.

Ramesh S. 2002. Laughter therapy: Tears of joy and stress relief.

http://ezp.pasadena.edu/login?url=http://proquest.umi.com/pqdweb?did=495

897681&Fmt=3&clientId=7617&RQT=309&VName=PQD, December 25

th

,

2006.

Resnick M. 2006. Just the expectation of a mirthful laughter esperience boosts

endorphins.

http://www.medicalnewstoday.com/medicalnews.php?newsid=40947, May

24

th

, 2006.

Restak R. 2004. The new brain. London: Rodale Ltd. p. 100-105.

Robles T. F., Glaser R., Kiecolt J. K. 2005. Out of balance.

http://www.uic.edu/classes/...%20illness,%20CurrDirPsySci,%202005.pdf,

November 15

th

, 2006.

(23)

103

Roth R. 2002. A look at humor, laughter, tickling and, of course, the brain.

http://serendip.brynmawr.edu/bb/neuro/neuro02/web3/rroth.html, Oktober

13

th

, 2006.

Santoro L. M. (tt). Laughter is the best medicine.

www.cnr.edu/home/SON/holistic/santoro.htm, May 24

th

, 2006.

SAPF. 1995. Pain. http://www.painstudy.ru/pje/1998pain.htm, September 8

th

,

2006.

Satow T., Usui K., Matsuhashi M., Yamamoto J., Begum T., Shibasaki H., et al.

Mirth and laughter arising from human temporal cortex.

http://jnnp.bmjjournals.com/cgi/content/full/74/7/1004, September 8

th

, 2006.

Schwartz E. A. (tt). Humor development in children froom infancy to eight grade.

http://www.graduateresearch.com/schwartz.htm, August 26

th

, 2006.

Seiler B. 2005. Laughter helps blood vessels function better.

http://www.eurekalert.org/pub_releases/2005-03/uomm-lhb022805.php,

October 31th, 2006.

Seto E. 2004. Can you make yourself laugh?

http://serendip.brynmawr.edu/bb/neuro/neuro04/web1/eseto.html,

September 8

th

, 2006.

Simon H. 2002. Stress.

http://www.mercydesmoines.org/ADAM/WellConnected/articles/000031.as

p, December 29

th

, 2006.

Strubbe B. 2003. Getting serious about laughter.

http://galenet.galegroup.com.ezp.pasadena.edu/servlet/OVRC?locID=pasa19

871, December 25

th

, 2006.

Stone A. 2006. Best medicine.

http://ezp.pasadena.edu/login?url=http://proquest.umi.com/pqdweb?did=117

0247501&Fmt=3&clientId=7617&RQT=309&VName=PQD, December

25

th

, 2006.

(24)

104

Tsigos C., Kyrou I., Chrousos G. 2004. Stress, Endocrine Physiology and

Patophysiology.

http://www.endotext.org/adrenal/adrenal8/adrenalframe8.htm, May 3

rd

,

2006.

Tugade M. M., Fredrickson B. L., Barrett L. F. 2004. Psychological resilience and

positive emotional granularity: Examining the benefits of positive emotions

on coping and health.

http://faculty.vassar.edu/mitugade/Resil&Gran.JofPers.pdf,

May

24

th

, 2006.

Ursin H., Eriksen H. R. 2002. The cognitive activation theory of stress.

http://www.uib.no/ibmp/rapporter/CATS/CATSsubmitIJBM2002_oct.htm,

October

31

th

, 2006.

Watchie J. 2006. Laugh and live longer.

http://www.cardiopt.org/csm06/11164.pdf, September 8

th

, 2006.

Wild B., Rodden F. A., Grodd W., Ruch W. B. 2003. The neural correlates of

laughter and humour.

http://www.acnr.co.uk/pdfs/volume3issue6/v3i6journalreviews.pdf,

September 8

th

, 2006.

Wilson S. 2001. Laughter therapy: Humor used to reduce stress.

http://ezp.pasadena.edu/login?url=http://proquest.umi.com/pqdweb?did=844

79749&Fmt=3&clientId=7617&RQT=309&VName=PQD, December 25

th

,

2006.

Wooten P. 1996. Humor an antidote for stress.

http://www.worldlaughtertour.com/pdfs/Wooten_Hmr_Antidote-Hol_Nrsg_Jrnl.pdf, September 8

th

, 2006.

_______. 2002. Laughter as therapy for patient and caregiver.

http://www.jesthealth.com/ch_pulm.html, May 22th, 2006.

Wu S. 2005. The first laugh: New study posits evolutionary origins of two types of

laughter.

http:// www.eurekalert.org/pub_releases/2005-11/uocp-tfl112205.php,

October 31th, 2006.

(25)

105

Zegans L. S. 1982. Stress and the Development of Somatic Disorders. In:

Goldberger L., Breznitz S. eds. Handbook of Stress, New York: The Free

Press. p.141-150.

Zweyer K., Velker B., Ruch W. tt. Humor and pain tolerance.

http://www.psychologie.unizh.ch/perspsy/texte_forschung/pain.pdf,

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, perawi menyebutkan tanggal/waktu mendengarkan berita naskh. Seperti; aku mendengar ini pada tahun penaklukan mekkah. Atau perawi menukil nasikh dan mansukh secara

Dengan demikian, berdasarkan data dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar 42 (42%) mahasiswa sering paham bahwa perlunya pendekatan untuk

Seseorang dengan keluarga terdekat yang mempunyai kanker kolorektal mempunyai kemungkinan untuk menderita kanker kolorektal dua kali lebih tinggi bila dibandingkan

Gambar IV.15.: Peta variogram porositas unit batupasir 1 menunjukkan kesamaan arah variasi dengan arah variasi dari data proses geologi yaitu pada arah N 155 0 E untuk

Dengan keterbatasan itu, salah satu pilihan adalah dengan menempatkan televisi di sebuah ruang yang menjadi pusat kegiatan atau stand berkumpulnya keluarga,

Dengan diskusi, siswa mampu memberikan contoh sikap yang men- cerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat dengan benar.. Dengan diskusi, siswa mampu

yang bertujuan untuk memberikan rasa manfaat yang sama dari adanya pembangunan pariwisata. Masalah yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana dampak

Perjanjian yang batal mutlak dapat juga terjadi, jika suatu perjanjian yang dibuat tidak dipenuhi, padahal aturan hukum sudah menentukan untuk perbuatan hukum tersebut harus