ABSTRAK
Otomatisasi pemilihan buah matang dan yang belum matang di dalam
industri perkebunan dapat meningkatkan efesiensi kerja dalam hal membantu
mempercepat proses pengemasan. Pada tugas akhir ini telah dibuat alat pendeteksi
tingkat kematangan buah. Photodioda digunakan sebagai sensor warna untuk
mendeteksi perbedaan warna pada kulit buah. Setiap perbedaan warna yang
dideteksi sensor warna akan menyebabkan perbedaan tegangan. Tegangan sensor
warna kemudian akan diubah menjadi bentuk digital oleh Analog to Digital
Converter (ADC) dan di proses Mikrokontroler. Hasil dari mikrokontroler akan ditampilkan dalam Liquid Crystal Display (LCD). Hasil pengujian yang
dilakukan dalam Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa alat pendeteksi kematangan
buah telah berhasil mendeteksi kematangan buah dengan peluang keberhasilan
ABSTRACT
Automatization election of ripe fruit or not in plantation industry can
improve efficiency works so that can assist to quicken packing process. In this
final project, tool for detection ripe of fruit has been made. Photodiode is used as
colour sensor to detect the difference of colour at fruit’s skin. Each difference of
colour is detected by colour sensor will cause difference voltages. Voltages from
colour sensor then will be turned into digital by Analogue to Digital Converter
(ADC) and will be processed in Microcontroller. Result from Microcontroller will
be presented in Liquid Crystal Display (LCD). The result of the test indicates
that tool for detection ripe of fruit has succeeded to detect level of ripe fruits with
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PENGESAHAN
ABSTRAK………...…...………...i
ABSTRACT……….………...………….ii
KATA PENGANTAR……….….…………...……….iii
DAFTAR ISI ………...…………...v
DAFTAR GAMBAR………..………...vii
DAFTAR TABEL………...………...viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………..………....1
1.2. Identifikasi Masalah………..………1
1.3. Maksud dan Tujuan………...………1
1.4. Pembatasan Masalah………..………...1
1.5. Sistematika Penulisan………...………...2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Photodioda………...………...3
2.1.1. Sensitivitas………...………..3
2.1.2. Respon Warna...………..………..5
2.1.3. Tanggap Waktu………..………...5
2.2. Panjang Gelombang………..………5
2.3. Analog to Digital Converter (ADC) ………...…………..8
2.4. Mikrokontroler AT89S51………...……….10
2.4.1. Deskripsi Mikrokontroler AT89S51………..……...11
2.4.2. Deskripsi Software………..………...………….14
2.4.3. Struktur Memori AT89S51………..………...14
2.5. Liquid Crystal Display (LCD) M1632………..…….……….15
2.5.1. Display Data Random Access Memory (DDRAM) …...……15
2.5.3. Character Generator ROM (CGROM) …………...…………16
2.5.4. Pin Out LCD M1632………...………18
2.5.5. Perintah-Perintah LCD M1632…………...……….19
2.5.6. Perhitungan Rata-Rata………...………..20
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1. Diagram Blok………..………...21
3.2. Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras………...………21
3.2.1. Rangkaian Power Supply………..………..21
3.2.2. Rangkaian Sensor Warna………..……..22
3.2.3. Rangkaian Analog To Digital Converter………...…..23
3.2.4. Rangkaian Pengolah………...25
3.2.5. Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) …………...……...26
3.3. Perancangan Perangkat Lunak………..………..26
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISA 4.1. Setting Point………..………..32
4.2. Pengujian Terhadap Tingkat Keberhasilan Alat Pendeteksi Warna...38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………...………...44
5.2. Saran………...………...44
LAMPIRAN A Skema Rangkaian………...………A-1
LAMPIRAN B Listing Program………..………...B-1
LAMPIRAN C Foto Alat………..………...C-1
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rangkaian Photodioda... 3
Gambar 2.2 Fisik Photodioda... 3
Gambar 2.3 Pemasangan Lensa Pada Photodioda... 4
Gambar 2.4 Pengaruh Lensa pada Photodioda... 4
Gambar 2.5 Respon Photodioda Terhadap Panjang Gelombang... 5
Gambar 2.6 Hubungan Panjang Gelombang dengan Energi Foton... 7
Gambar 2.7 Spektrum Cahaya Berdasarkan Panjang Gelombang... 8
Gambar 2.8 Setiap kode digital merepresentasikan sebagian dari rentang masukan analog total... 9
Gambar 2.9 Konfigurasi PIN ADC0804... 10
Gambar 2.10 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S51... 12
Gambar 2.11 Struktur Memori AT89S51... 15
Gambar 2.12 Ilustrasi Penempatan dan Pergeseran Data Pada DDRAM Sesuai Dengan Alamatnya... 16
Gambar 2.13 Hubungan Antara CGROM dan DDRAM... 17
Gambar 2.14 Posisi Pin Out M1632... 18
Gambar 3.1 Blok Diagram Alat Pendeteksi Kematangan Buah.…... 21
Gambar 3.2 Rangkaian Power supply... 22
Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Warna... 23
Gambar 3.4 Rangkaian Analog To Digital Converter... 24
Gambar 3.5 Rangkaian Pengolah……….. 25
Gambar 3.6 Rangkaian LCD………. 26
Gambar 3.7 Program inisialisasi LCD, pemilihan jenis buah serta pengambilan data konversi ADC1 dan data konversi ADC2... 27
Gambar 3.8 Program Membandingkan Data Buah Jeruk... 28
Gambar 3.9 Program Membandingkan Data Buah Tomat... 29
Gambar 4.1 Range Tegangan Untuk Buah Jeruk dan Tomat... 37
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Port Paralel 8 Bit... 13
Tabel 2.2 Pin Out M1632... 18
Tabel 2.3 Set Instruksi M1632………... 19
Tabel 3.1 Tampilan LCD Pada Buah Jeruk... 30
Tabel 3.2 Tampilan LCD pada buah Tomat... 31
Tabel 4.1 Data Pengamatan Tegangan Pada Buah Jeruk dan Tomat... 33
Tabel 4.2 Setting point Pada Buah Jeruk dan Tomat... 38
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
jnc status2_matangt ; carry = matang
ljmp status2_tdk_matangt ; no carry = blm matang
status2_matangt:
mov status2,#'M' ljmp cek_statust
status2_tdk_matangt:
ljmp tampilkan_setengah_matang tbm: ljmp tampilkan_blm_matang
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
Instruksi-instruksi Keluarga MCS51
A. Operasi Aritmatika
1. ADD
ADD A,Rn
Tambahkan Akumulator A dengan Rn di mana n = 0…7 dan simpan hasil
di Akumulator A
Contoh:
Add A,R7
Isi dari R7 akan ditambahkan dengan akumulator A dan hasilnya disimpan
di Akumulator A
ADD A,direct
Tambahkan Akumulator A dengan data di alamat memori tertentu secara
langsung.
Contoh:
Add A,00H
Isi dari Akumulator A akan ditambahkan dengan isi dari memori RAM
Internal di alamat 00H
ADD A,@Ri
Tambahkan Akumulator A dengan data yang berada di alamat Ri (ditunjuk
oleh Ri) dan hasilnya disimpan di Akumulator A. Ri adalah Register Index
di mana pada MCS51 adalah berupa R0 atau R1
Contoh:
Add A,@R0
Isi dari Akumulator A akan ditambahkan dengan isi dari memori RAM
Internal yang ditunjuk oleh R0. Apabila R0 berisi 05H maka, isi dari
alamat 05H akan dijumlahkan dengan Akumulator A dan hasilnya
disimpan di Akumulator A
ADD A,#data
Tambahkan Akumulator A dengan sebuah konstanta dan hasilnya
Contoh:
Add A,#05H
Isi Akumulator A ditambah dengan data 05H dan hasilnya disimpan dalam
Akumulator A
2. ADDC
ADDC A,Rn
Tambahkan Akumulator A dengan Rn di mana n = 0…7 dan simpan hasil
di Akumulator A
Contoh:
Addc A,R7
Isi dari R7 akan ditambahkan dengan akumulator A beserta carry flag dan
hasilnya disimpan di Akumulator A. Apabila carry flag set maka hasil
yang tersimpan di Akumulator A adalah A + R7 + 1.
ADDC A,direct
Tambahkan Akumulator A dan carry flag dengan data di alamat memori
tertentu secara langsung.
Contoh:
Addc A,00H
Isi dari Akumulator A akan ditambahkan dengan isi dari memori RAM
Internal di alamat 00H beserta carry flag dan hasilnya disimpan di
Akumulator A, Apabila carry flag set maka hasil yang tersimpan di
Akumulator A adalah A + isi alamat 00H + 1
ADDC A,@Ri
Tambahkan Akumulator A beserta carry flag dengan data yang berada di
alamat Ri (ditunjuk oleh Ri) dan hasilnya disimpan di Akumulator A. Ri
adalah Register Index di mana pada MCS51 adalah berupa R0 atau R1
ADDC A,#data
Tambahkan Akumulator A beserta carry flag dengan sebuah konstanta dan
Contoh:
Addc A,#05H Isi Akumulator A beserta carry flag ditambah dengan data
05H dan hasilnya disimpan dalam Akumulator A. Apabila carry flag set
maka hasil di Akumulator A adalah A + 5H+ 1.
3. SUBB
SUBB A,Rn
Lakukan pengurangan data di Akumulator A dengan Rn (n = 0…7) dan
simpan hasilnya di Akumulator A
Contoh:
Subb A,R0
Data di akumulator A beserta carry flagnya dikurangi dengan isi R0 dan
hasilnya disimpan di Akumulator A
SUBB A,direct
Lakukan pengurangan data di Akumulator A dengan data di memori
tertentu yang ditunjuk secara langsung.
Contoh:
Subb A,00H
Data di Akumulator A beserta carry flagnya dikurangi dengan data
dialamat 00H dari RAM Internal dan hasilnya disimpan di Akumulator A
SUBB A,@Ri
Lakukan pengurangan data di Akumulator A beserta carry flag dengan
data yang ditunjuk oleh Ri (Register Index) di mana Ri dapat berupa R0
atau R1
Contoh:
SUBB A,@R0
Data di Akumulator A beserta carry flagnya dikurangi dengan data yang
ditunjuk oleh R0 dan hasilnya disimpan di Akumulator A
SUBB A,#data
Lakukan pengurangan data di Akumulator A beserta carry flag dengan
sebuah konstanta dan hasilnya disimpan di Akumulator A
Contoh:
Data di Akumulator A beserta carry flag dikurangi dengan data 05H dan
hasilnya disimpan di Akumulator A
4. INC
INC A
Tambahkan nilai Akumulator A dengan 1 dan hasilnya disimpan di
Akumulator A
INC Rn
Tambahkan nilai Rn (n= 0…7) dengan 1 dan hasilnya disimpan di Rn
tersebut
INC direct
Tambahkan data yang di RAM Internal yang alamatnya ditunjuk secara
langsung dengan 1 dan hasilnya disimpan di alamat tersebut.
Contoh:
Inc 00H
Data di alamat 00H ditambah dengan 1 dan hasilnya disimpan di alamat
00H.
INC @Ri
Tambahkan data yang alamatnya ditunjuk oleh Ri (Register Index) dengan
1 dan simpan hasilnya di alamat tersebut.
Contoh:
Inc @R1
Data di alamat yang ditunjuk oleh R1 dan hasilnya disimpan di alamat
tersebut, apabila R1 berisi 10H maka data di alamat 10H ditambah dengan
1 dan simpan kembali di alamat 10H.
INC DPTR
5. DEC
DEC A
Lakukan pengurangan pada nilai Akumulator A dengan 1 dan hasilnya
disimpan di Akumulator A
DEC Rn
Lakukan pengurangan pada nilai Rn (n= 0…7) dengan 1 dan hasilnya
DEC direct
Lakukan pengurangan pada data yang di RAM Internal yang alamatnya
ditunjuk secara langsung dengan 1 dan hasilnya disimpan di alamat
tersebut.
Contoh:
Dec 00H
Data di alamat 00H dikurangi dengan 1 dan hasilnya disimpan di alamat
00H.
DEC @Ri
Lakukan pengurangan pada data yang alamatnya ditunjuk oleh Ri
(Register Index) dengan 1 dan simpan hasilnya di alamat tersebut.
Contoh:
DEC @R1
Data di alamat yang ditunjuk oleh R1 dan hasilnya disimpan di alamat
tersebut, apabila R1 berisi 10H maka data di alamat 10H dikurangi dengan
1 dan simpan kembali di
alamat 10H.
B. Operasi Logika dan Manipulasi Bit
1. ANL
ANL A,Rn
Melakukan operasi AND antara akumulator A dan Rn (R0…R7) dan
hasilnya disimpan di akumulator A
ANL A,direct
Melakukan operasi AND antara akumulator A dan alamat langsung dan
hasilnya disimpan di akumulator A.
Contoh:
ANL A,05H
Akumulator A di AND dengan data di alamat 05H dan hasilnya disimpan
di akumulator A
ANL A,@Ri
Melakukan operasi AND antara akumulator A dan data yang ditunjuk oleh
Contoh:
ANL A,@R0
Akumulator A di AND dengan data yang ditunjuk oleh R0, misalkan R0
berisi 50H, maka akumulator A di AND dengan data yang tersimpan di
alamat 50H dan hasilnya disimpan di akumulator A.
ANL A,#data
Melakukan operasi AND antara akumulator A dan immediate data serta
hasilnya disimpan di akumulator A
ANL direct,A
Melakukan operasi AND antara alamat langsung dengan akumulator A
serta hasilnya disimpan di alamat langsung tersebut.
Contoh:
ANL 07H,A
Data di alamat 07H di AND dengan akumulator A dan hasilnya kembali
disimpan di alamat 07H
ANL direct,#data
Melakukan operasi AND antara alamat langsung dengan immediate data
serta hasilnya disimpan di alamat langsung tersebut.
2. ORL
ORL A,Rn
Melakukan operasi OR antara akumulator A dan Rn (R0…R7) dan
hasilnya disimpan di akumulator A
ORL A,direct
Melakukan operasi OR antara akumulator A dan alamat langsung dan
hasilnya disimpan di akumulator A.
Contoh:
ORL A,05H
Akumulator A di OR dengan data di alamat 05H dan hasilnya disimpan di
akumulator A
ORL A,@Ri
Melakukan operasi OR antara akumulator A dan data yang ditunjuk oleh
Contoh:
ORL A,@R0
Akumulator A di OR dengan data yang ditunjuk oleh R0, misalkan R0
berisi 50H, maka akumulator A di OR dengan data yang tersimpan di
alamat 50H dan hasilnya disimpan di akumulator A.
ORL A,#data
Melakukan operasi OR antara akumulator A dan immediate data serta
hasilnya disimpan di akumulator A
ORL direct,A
Melakukan operasi OR antara alamat langsung dengan akumulator A serta
hasilnya disimpan di alamat langsung tersebut.
Contoh:
ORL 07H,A
Data di alamat 07H di OR dengan akumulator A dan hasilnya kembali
disimpan di alamat 07H
ORL direct,#data
Melakukan operasi OR antara akumulator A dan immediate data serta
hasilnya disimpan di akumulator A
3. CLR
CLR A
Memberikan nilai 0 pada 8 bit Akumulator A
4. CPL
CPL A
Melakukan komplemen pada setiap bit dalam akumulator A.
Contoh :
Bila nilai akumulator A adalah 55H atau 01010101b, maka setelah terjadi
proses komplemen nilai akumulator A berubah menjadi AAH atau
10101010b.
5. RL
RL A
Contoh:
Nilai Akumulator A adalah 05H atau 00000101b, setelah dilakukan proses
pergeseran maka nilai Akumulator A akan berubah menjadi 00001010b
atau 0AH.
6. RR
RR A
Melakukan pergeseran ke kanan 1 bit untuk setiap bit dalam akumulator A
Contoh:
Nilai Akumulator A adalah 05H atau 00000101b, setelah dilakukan proses
pergeseran maka nilai Akumulator A akan berubah menjadi 10000010b
atau 0AH.
7. SWAP
SWAP A
Melakukan operasi penukaran nibble tinggi dan nibble rendah di
akumulator A
Contoh:
Isi akumulator A adalah 51H, setelah instruksi SWAP A dilakukan maka
data 5 di nibble tinggi akan ditukar dengan data 1 di nibble rendah menadi
15H
8. SETB
SETB bit
Set bit atau mengubah bit-bit pada RAM Internal maupun register yang
dapat dialamat secara bit (bit addressable) menjadi 1
9. JC
JC rel
Melakukan lompatan ke suatu alamat yang didefinisikan apabila carry flag
set. Apabila carry flag clear maka program akan menjalankan instruksi
selanjutnya.
Contoh:
Jc Alamat1
Mov A,#05H
Apabila carry flag set, maka program akan lompat label alamat 1 dan
menjalankan instruksi Mov R1,#00H, namun bila carry flag clear maka
program akan menjalankan instruksi Mov A,#05H terlebih dahulu sebelum
menjalankan instruksi di label alamat 1.
10 JNC
JNC rel
Melakukan lompatan ke suatu alamat yang didefinisikan apabila carry flag
clear. Apabila carry flag set maka program akan menjalankan instruksi
selanjutnya.
Contoh:
Jnc Alamat1
Mov A,#05H
Alamat1: Mov R1,#00H
Apabila carry flag clear, maka program akan lompat label alamat 1 dan
menjalankan instruksi Mov R1,#00H, namun bila carry flag set maka
program akan menjalankan instruksi Mov A,#05H terlebih dahulu sebelum
menjalankan instruksi di label alamat 1.
C. Transfer Data
1. MOV
MOV A,Rn
Melakukan pemindahan data dari Rn (R0…R7) menuju ke akumulator A
MOV A,direct
Melakukan pemindahan data dari alamat langsung ke akumulator A
Mov A,@Ri
Melakukan pemindahan data dari alamat yang ditunjuk oleh Register
Index (R0 atau R1) menuju ke akumulator A
Mov A,#data
Melakukan pemindahan data dari immediate menuju ke akumulator A
Contoh:
Data EQU 05H
Konstanta Data yang dideklarasikan sebagai 05H dipindah ke akumulator
A sehingga nilai akumulator A menjadi 05H
Mov Rn,A
Melakukan pemindahan data dari akumulator A menuju ke Rn (R0…R7)
Mov Rn,direct
Melakukan pemindahan data dari alamat langsung menuju ke Rn
(R0…R7)
Contoh:
Mov R7,10H
Data di alamat 10H dipindah ke dalam R7
Mov Rn,#data
Melakukan pemindahan data dari immediate menuju ke Rn (R0…R7)
Contoh:
Mov R7,#05H
Data 05H dipindah ke dalam R7
Mov direct,A
Melakukan pemindahan data dari akumulator A menuju ke alamat
langsung
Contoh:
Mov 10H,A
Data di akumulator A dipindah ke alamat 10H
Mov direct,Rn
Melakukan pemindahan data dari Rn (R0…R7) menuju ke alamat
langsung
Mov direct,direct
Melakukan pemindahan data dari alamat langsung menuju ke alamat
langsung.
Mov direct,@Ri
Melakukan pemindahan data dari alamat yang ditunjuk oleh Register
Index (R0 atau R1) ke alamat langsung
Contoh:
Bila R0 sebelumnya berisi 20H, maka nilai atau data yang tersimpan di
alamat 20H akan dipindah ke alamat 05H.
Mov direct,#data
Melakukan pemindahan data dari immediate ke alamat langsung.
Mov @Ri,A
Melakukan pemindahan data dari akumulator A menuju ke alamat yang
ditunjuk oleh Register Index (R0 atau R1).
Mov @Ri,direct
Melakukan pemindahan data dari alamat langsung menuju ke alamat yang
ditunjuk oleh Register Index (R0 atau R1)
Mov @Ri,#data
Melakukan pemindahan data immediate menuju ke alamat yang ditunjuk
oleh Register Index (R0 atau R1)
Mov DPTR,#data16
Melakukan pemindahan data immediate 16 bit menuju ke DPTR.
Contoh:
Mov DPTR,#2000H
Data 2000H dalam bentuk 16 bit dipindah ke alamat Register DPTR
Movc A,@A+DPTR
Contoh:
Mov A,#50H
Mov DPTR,#2000H
Movc A,@A+DPTR
Data yang terletak di komponen memori di luar AT89S51 dan terletak
pada alamat 2000H + 50H akan dibaca dan hasilnya disimpan di
akumulator A
D. Percabangan
1. ACALL
ACALL addr11
Melakukan lompatan ke suatu subroutine yang ditunjuk oleh alamat pada
2.RET
RET
Instruksi ini digunakan pada saat kembali dari subroutine yang dipanggil
dengan instruksi ACALL atau LCALL.
RETI
Instruksi ini digunakan untuk melompat ke alamat tempat akhir instruksi
yang sedang dijalankan ketika.
3. JUMP
LJMP addr16
Long Jump, melompat dan menjalankan program yang berada di alamat
yang ditentukan oleh addr16.
Contoh:
LJMP Lompatan2
Mov A,#05H
Lompatan2: Mov R0,#00H
Program akan melompat ke alamat lompatan 2 dan menjalankan instruksi
Mov R0,#00H, tanpa melalui instruksi MOV A,#05H
JZ rel
Melakukan lompatan ke alamat yang ditentukan apabila akumulator A
adalah 00H dan langsung meneruskan instruksi dibawahnya bila
akumulator A tidak 00H.
Contoh:
JZ Lompat1
MOV A,#07H
Lompat1: MOV B,#00H
Apabila nilai akumulator A tidak 00H maka program akan langsung
meneruskan instruksi dibawahnya yaitu MOV A,#07H dan program akan
menjalankan instruksi di alamat Lompat1 yaitu MOV B,#00H apabila nilai
JNZ rel
Melakukan lompatan ke alamat yang ditentukan apabila akumulator A
adalah bukan 00H dan langsung meneruskan instruksi dibawahnya bila
akumulator A adalah 00H.
Contoh:
JNZ Lompat1
MOV A,#07H
Lompat1: MOV B,#00H
Apabila nilai akumulator A adalah 00H maka program akan langsung
meneruskan instruksi dibawahnya yaitu MOV A,#07H dan program akan
menjalankan instruksi di alamat Lompat1 yaitu MOV B,#00H apabila nilai
akumulator A adalah bukan 00H.
4. CJNE
Instruksi ini melakukan perbandingan antara data tujuan dan data sumber
serta melakukan lompatan ke alamat yang ditentukan apabila hasil
perbandingan tidak sama.
CJNE A,#data,rel
Melakukan perbandingan antara akumulator A dan data immediate serta
melakukan lompatan ke alamat yang ditentukan apabila hasil
perbandingan tidak sama.
Contoh:
CJNE A,#00H,lompat1
Program akan menuju ke alamat lompat 1 apabila data akumulator A tidak
sama dengan data 00H..
5. DJNZ
DJNZ Rn,rel
Melakukan pengurangan pada Rn (R0…R7) dengan 1 dan lompat ke
alamat yang ditentukan apabila hasilnya bukan 00.
Apabila hasilnya telah mencapai 00, maka program akan terus
Contoh:
Tunggu: DJNZ R7,Tunggu
RET
Selalu melakukan lompatan ke alamat tunggu dan mengurangi R7 dengan
1 selama nilai R7 belum mencapai 00
6. NOP
NOP
Instruksi ini berfungsi untuk melakukan tundaan pada program sebesar 1
1.1.Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara agraris yang terkenal akan hasil pertanian yang termasuk didalamnya bidang perkebunan. Hasil dari perkebunan berupa buah-buahan kemudian akan didistribusikan ke industri perkebunan. Didalam industri perkebunan buah-buahan akan dipilih berdasarkan buah matang dan belum matang. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang secara otomatis dapat memilih buah matang dan belum matang. Alat tersebut dapat direalisasikan dengan sensor elektronik yang mampu membedakan warna kulit buah.
Dalam Tugas Akhir ini dibuat sebuah alat elektronika yang mampu mendeteksi kematangan buah untuk keperluan industri perkebunan sehingga dapat meningkatkan efesiensi kerja industri tersebut.
1.2.Identifikasi Masalah
¾ Bagaimana merancang sebuah alat elektronika yang mampu mendeteksi kematangan buah?
1.3.Maksud dan Tujuan
Merancang dan merealisasikan aplikasi peralatan elektronika yang mampu mendeteksi kematangan buah berdasarkan warnanya sehingga dengan mengetahui warnanya diharapkan dapat diketahui buah itu matang atau belum.
1.4.Pembatasan Masalah
1 Buah yang akan dijadikan sebagai objek percobaan adalah Buah Tomat dan Buah Jeruk yang berubah warna pada saat matang.
2 Output hanya ditampilkan melalui LCD (Liquid Crystal Display). 3 Jumlah sensor yang dipakai sebanyak 2(dua) buah.
5 Sensor tidak dapat mendeteksi kebusukan.
1.5. Sistematika Penulisan
Agar dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini lebih terarah dan teratur serta terstruktur maka akan dibagi dalam :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, pembatasan masalah, identifikasi masalah dan sitematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang menunjang dalam pembuatan alat. Teori yang dimaksud adalah Photodioda sebagai sensor warna, Analog to
Digital Converter untuk mengubah tegangan analog menjadi
digital, Mikrokontroler sebagaipengolah dari keseluruhan sistem,
Liquid Crystal Display sebagai Output. BAB III PERANCANGAN
Berisi perancangan dan implementasi, yang membahas tentang perencanaan dan implementasi sistem yang dibangun, meliputi pembuatan rangkaian sensor, menjalankan fungsi-fungsi mikrokontroler dan perangkat lunak untuk pengontrol perangkat keras.
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISA
Berisi hasil pengamatan dan analisa terhadap alat yang telah dirancang. Pengamatan dan analisa untuk 100 kali percobaan pada buah tomat dan jeruk. Pengamatan dan analisa untuk rangkaian
Analog to Digital Converter – Liquid Crystal Display.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pengamatan dan analisa dalam tugas akhir ini, dapat diambil
kesimpulan dan saran sebagai berikut:
5.1. Kesimpulan
1 Rangkaian yang dirancang dalam Tugas Akhir ini telah berhasil mendeteksi
kematangan buah dengan tingkat keberhasilan pada jeruk 78.33% dan pada
tomat 77.67%.
2 Sistem dapat mendeteksi kematangan buah jeruk dan tomat berdasarkan warna
kulit buah dengan asumsi tidak ada buah yang busuk.
3. Selain bekerja sebagai infra merah, sensor Photodioda dapat digunakan untuk
mendeteksi perbedaan warna berdasarkan tingkat penyerapan warna bahan.
5.2.Saran
1. Sensor photodioda dapat diganti menjadi sensor yang lebih baik untuk
mendapatkan peluang keberhasilan lebih baik.
2. Pada sensor photodioda perlu ditambahkan lensa cembung supaya dapat
meningkatkan akurasinya.
3. Untuk menjaga kestabilan sistem, diperlukan tambahan rangkaian buffer
DAFTAR PUSTAKA
1. Craig Freudenrich, Ph.D., ”How Light works”, 2005.
http://science.howstuffworks.com/physical-science-channel.htm
2. Doebelin, Ernest O, 1983, Measurement Systems. Tokyo: McGraw-Hill
International BookCompany, 1983.
3. Histand Michael, “Introduction to Mechatronics and Measurement Systems”,
2003.
4. Kirkup, Les, Calculating and Expressing Uncertainty in Measurement.
Faculty of science, University of Technology Sidney, Australia (dari
internet),2002.
5. Krutz Ronald, “Interfacing Techniques in Digital design With Emphasis on
Mikroprocessors”, 1988.
6. Malik Ibnu, ST, ”Belajar Mikrokontroler ATMEL AT89S8252”, 2003.
7. Paulus Andi Nalwan, Panduan Praktis Teknik Antar Muka dan Pemrograman
Mikrokontroller AT89S51, 2003.
8. Putra Agfianto,”Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55(Teori dan Aplikasi)”,
2004.
9. Richard Syms dan John Cozens, Optical Guided Waves and Device, McGraw
Hill, London 1993.
10.Texas Instrument, “Data Sheet”, 2005.
http://www.ti.com/
11.Wahyunggoro, Oyas, Pengukuran Besaran Listrik. Yogyakarta: Diktat bahan