• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Need dan Role Pada Manajer Madya Berdasarkan Kriteria Perusahaan dan Kondisi Aktual di PT "X", Bekasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Need dan Role Pada Manajer Madya Berdasarkan Kriteria Perusahaan dan Kondisi Aktual di PT "X", Bekasi."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini diadakan untuk mendeskripsikan needs dan roles manager madya berdasarkan kriteria perusahaan dan kondisi actual di PT.”X”, Bekasi.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif dengan teknik survei.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kondisi actual needs dan roles manajer madya adalah dengan menggunakan Perception and Preference Inventory (PAPI) dari terdiri dari sepuluh need dan sepuluh role yang mengukur kepribadian dalam situasi kerja yang rancang Max.Martin Kostick. Untuk mengetahui kriteria needs dan roles manager madya yang di harapkan oleh perusahaan menggunakan Rating of job requirements.

Berdasarkan hasil pengambilan data , maka diperoleh hasil bahwa berdasarkan kriteria perusahaan dengan kondisi actual terdapat ketidak sesuaian pada Need to Achieve, Organized type, Need to be forcefull, Vigorous type, Need to belong to group, Need to be noticed, Need for closeness and affection, Theoretical type, Need to support authority, Emotional restrain, Need to control others.

Dari hasil penelitian tersebut maka peneliti menyarankan agar PT. X dapat memberiakan training dan pengembangan pada manajer madya seperti training mengenai motivasi, aktifitas bersama seperti outbound mengadakan aktifitas bersama seperti outbound, team building serta program olah raga yang teratur..

(2)

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... I

KATA PENGANTAR ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. DAFTAR ISI ... II DAFTAR BAGAN... V DAFTAR TABEL ... VI DAFTAR LAMPIRAN ... VII

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 12

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 12

1.3.1. Maksud Penelitian... 12

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 13

1.4. Kegunaan Penelitian ... 13

1.4.1. Kegunaan Ilmiah ... 13

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 13

1.5. Kerangka Pemikiran... 14

1.6. Asumsi ... 22

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 23

2.1. Perilaku Organisasi... 23

2.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 24

2.2. Manajer ... 28

(3)

iii

2.2.2. Manajer ... 30

2.2.3. Peran-peran Manajerial... 30

2.2.4. Fungsi – Fungsi Manajerial ... 33

2.2.5. Keterampilan Manajer... 36

2.2.6. Tugas-Tugas Manajer Terhadap Fungsi Manajemen ... 39

2.3. Perception and Preference Inventory (PAPI) ... 41

2.3.1. Pengertian Need dan Role ... 42

2.3.1.1.Macam-macam Need dalam PAPIKOSTICK ... 43

2.3.1.2.Macam -macam Role dalam PAPIKOSTICK ... 48

2.3.2. Panduan Interpretasi PAPI ... 50

2.4. Gambaran Umum Perusahaan ... 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 64

3.1. Rancangan Penelitian ... 64

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 65

3.2.3. Variable penelitian ini adalah needs dan roles. ... 65

3.2.4. Definisi Operasional ... 65

3.3. Alat Ukur ... 69

3.3.1. Needs dan roles manajer madya... 69

3.3.2. Needs dan roles berdasarkan kriteria perusahaan ... 72

3.4. Data Penunjang ... 73

3.5. Populasi Sasaran ... 73

3.5.1. Karakteristik populasi ... 73

(4)

iv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 75

4.1. Gambaran Populasi ... 75

4.1.1Berdasarkan Usia ... 75

4.1.2Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 76

4.1.3Berdasarkan Masa Kerja ... 77

4.2. Data Hasil Penelitian ... 78

4.2.1. Gambaran Skor Need Dan Roles Berdasarkan Harapan Perusahaan. ... ... ….78

4.2.2. Gambaran Area Perilaku Kerja Responden ... 84

4.2.3. Profil Needs dan Roles Manajer Madya PT. ”X” ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

5.1. Kesimpulan ... 122

5.2. Saran ... 123

(5)

v

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1.5 Kerangka Pikir 15

Bagan 2.4 Struktur Organisasi 61

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel Gambaran Perusahaan

Tabel 4.1.1.a Berdasarkan usia 75

Tabel 4.1.2.a Berdasarkan Latar belakang pendidikan 76

Tabel 4.1.3.a Berdasarkan Masa kerja 77

Tabel 4.2.1.a Rating of Job Requirement 78

Tabel 4.2.3.b Tabel perbandingan Profil Needs dan Roles Manajer Madya PT."X" Berdasarkan

Harapan Kriteria Perusahaan dengan Kondisi

(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Alat Tes PAPIKOSTICK

(8)

INVENTORY KEPRIBADIAN PAPIKOSTIK

PETUNJUK

Di dalam buku ini terdapat 90 pasang pernyataan. Pilihlah satu pernyataan dari

pasangan pernyataan itu yang anda rasakan paling mendekati gambaran diri anda,

atau yang paling menunjukan perasaan anda.

Kadang-kadang anda merasa bahwa kedua pernyataan itu tidak sesuai benar dengan diri

anda, namun demikian anda diminta tetap memilih satu pernyataan yang paling

menunjukan diri anda.

Jawaban anda di buat di LEMBAR JAWABAN dengan cara MELINGKARI PANAH yang

terdapat di dekat nomor pernyataannya.

Misalnya :

Saya seorang pekerja “keras” ……….… 

Saya bukan seorang pemurung ………..….. 

Bila anda seorang pekerja “keras”, maka lingkari lah semacam ini ……….

Tetapi bila anda bukan seorang pemurung, maka lingkarilah semacam ini .…..

Pastikan bahwa anda memilih jawaban anda pada kolom yang tepat di lembar jawaban

anda. Apabila anda meneruskannya ke halaman berikutnya, pastikan bahwa nomor di

lembar jawaban berada pada garis yang sama dengan nomor di buku soal.

Bekerjalah dengan cepat, tetapi jangan sampai ada nomor pernyataan yang terlewatkan. DI LEMBAR JAWABAN

(9)

1. Saya seorang pekerja “keras”………

Saya bukan seorang pemurung ………..

2. Saya suka bekerja lebih baik dari orang lain ……….

Saya suka mengerjakan apa yang sedang saya kerjakan sampai selesai………

3. Saya suka menunjukan caranya melaksanakan Sesuatu hal ……….…………..

Saya ingin bekerja sebaik mungkin ……….

4. Saya suka berkelakar ……….

Saya senang mengatakan kepada orang lain, apa yang harus dilakukannya ………....

5. Saya suka menggabungkan diri dengan kelompok –kelompok ………

Saya suka diperhatikan oleh kelompok –kelompok ………..

6. Saya senang bersahabat intim dengan seseorang ………..

Saya senang bersahabat dengan sekelompok orang ………

7. Saya cepat berubah bila hal itu diperlukan ……….

Saya berusaha untuk intim dengan teman - teman ……….

8. Saya suka “membalas dendam” bila saya benar-benar disakiti ……….

Saya suka melakukan hal – hal yang baru dan berbeda ……….

9. Saya ingin atasan saya menyukai saya ……….

Saya suka mengatakan kepada orang lain, bila mereka salah …………..……….

10. Saya suka mengikuti perintah –perintah yang diberikan kepada saya ……….…………..

Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya ………...……

11. Saya mencoba sekuat tenaga ………..…

Saya seorang yang tertib. Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya ………..

12. Saya membuat orang lain melakukan apa yang saya inginkan ………..

Saya bukan seorang yang cepat gusar ……….

13. Saya suka mengatakan kepada kelompok, apa yang harus dilakukan ………

Saya menekuni satu pekerjaan sampai selesai ………

14. Saya ingin tampak bersemangat dan menarik ………

Saya ingin menjadi sangat sukses ………

15. Saya suka menyelaraskan diri dengan kelompok ……….

Saya suka membantu orang lain menentukan pendapatnya ……….……

16. Saya cemas kalau orang lain tidak meyukai saya ………..………

Saya senang kalau orang – orang memperhatikan saya ……….….

17. Saya suka mencoba sesuatu yang baru ………...

Saya lebih suka bekerja bersama orang – orang daripada bekerja sendiri ………

(10)

Saya cemas bila seseorang tidak menyukai saya ………

19. Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya ………...………

Saya suka mencoba pekerjaan – pekerjaan yang baru dan berbeda ………..…

20. Saya menyukai petunjuk yang terinci untuk melakukan Sesuatu pekerjaan ………..

Saya suka mengatakan kepada orang lain bila mereka mengganggu saya ………

21. Saya selalu mencoba sekuat tenaga ………..………

Saya senang bekerja dengan sangat cermat dan hati – hati ………...…

22. Saya adalah seorang pemimpin yang baik ……….

Saya mengorganisir tugas – tugas secara baik ………

23. Saya mudah menjadi gusar ………

Saya seorang yang lambat dalam membuat keputusan ………..

24. Saya senang mengerjakan beberapa pekerjaan pada waktu yang bersamaan ………

Bila di dalam kelompok, saya lebih suka diam ……….

25. Saya senang bila diundang ……….

Saya ingin melakukan sesuatu lebih baik dari orang lain ……….…..

26. Saya suka berteman intim dengan teman –teman saya ………..

Saya suka memberi nasihat kepada orang lain ………...

27. Saya suka melakukan hal – hal yang baru dan berbeda ……….

Saya suka menceritakan keberhasilan saya dalam mengerjakan tugas ………..

28. Bila saya benar, saya suka mempertahankannya “mati-matian ……….

Saya suka bergabung ke dalam suatu kelompok ………

29. Saya tidak mau berbeda dengan orang lain ………...….

Saya berusaha untuk sangat intim dengan orang –orang ………...……

30. Saya suka diajari mengenai caranya mengerjakan suatu pekerjaan ………..…

Saya mudah merasa jemu ( bosan ) ..……….

31. Saya bekerja “keras”………..………..

Saya banyak berpikir dan berencana………

32. Saya memimpin kelompok ……….

Hal – hal yang kecil (detail) menarik hati saya ………

33. Saya cepat dan mudah mengambil keputusan ……….

Saya meletakkan segala sesuatu secara rapih dan teratur ………

34. Tugas – tugas saya kerjakan secara cepat ……….

Saya jarang marah atau sedih ………..

35. Saya ingin menjadi bagian dari kelompok ……….

(11)

36. Saya berusaha untuk intim dengan teman – teman saya ………

Saya berusaha keras untuk menjadi yang terbaik ………..

37. Saya menyukai mode baju baru dan tipe mobil baru ………

Saya ingin menjadi penanggung jawab bagi orang –orang lain ………

38. Saya suka berdebat ……….

Saya ingin diperhatikan ……….

39. Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya ………...…

Saya tertarik menjadi anggota dari suatu kelompok ………..

40. Saya senang mengikuti aturan secara tertib ………

Saya suka orang – orang mengenal saya benar – benar ……….

41. Saya mencoba sekuat tenaga ...………..……….

Saya sangat menyenangkan .………..

42. Orang lain beranggapan bahwa saya adalah pemimpin yang baik ………..………

Saya berpikir jauh ke depan dan terinci ...………..…

43. Seringkali saya memanfaatkan peluang ...………..

Saya senang memperhatikan hal – hal sampai sekecil –kecilnya ……….….

44. Orang lain menganggap saya bekerja cepat ………...…

Orang lain menganggap saya dapat melakukan penataan yang rapi dan teratur………

45. Saya menyukai permainan – permainan dan olahraga ……….

Saya sangat menyenangkan ………..

46. Saya senang bila orang – orang dapat intim dan bersahabat ………....

Saya selalu berusaha menyelesaikan apa yang telah saya mulai ………..……….

47. Saya suka bereksperiman dan mencoba sesuatu yang baru ………..

Saya suka mengerjakan pekerjaan – pekerjan yang sulit dengan baik ………..

48. Saya senang diperlakukan secara adil ..………..

Saya senang mengajari orang lain bagaimana caranya mengerjakan sesuatu ………....

49. Saya suka mengerjakan apa yang diharapkan dari saya ……….

Saya suka menarik perhatian ……….

50. Saya suka petunjuk – petunjuk terinci dalam melaksanakan suatu pekerjaan ………...

Saya senang berada bersama dengan orang –orang lain ………..

51. Saya selalu berusaha mengerjakan tugas secara sempurna ………...…….

Orang lain menganggap, saya tidak mengenal lelah, dalam kerja sehari –hari ……….

52. Saya tergolong tipe pemimpin ………..

Saya mudah berteman ………..

(12)

Saya banyak berfikir ………

54. Saya bekerja dengan kecepatan yang mantap dan cepat ………..………

Saya senang mengerjakan hal – hal yang detail ………..……….

55. Saya memiliki banyak energi untuk permainan – permainan dan olahraga ………….……….

Saya menempatkan segala sesuatunya secara rapih dan teratur ………

56. Saya bergaul baik dengan semua orang ………..

Saya “pandai mengendalikan diri”………..

57. Saya ingin berkenalan dengan orang – orang baru dan mengerjakan hal baru ………

Saya selalu ingin menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya mulai ………...

58. Biasanya saya bersikeras mengenai apa yang saya yakini ……….

Biasanya saya suka bekerja “keras”………

59. Saya menyukai saran – saran dari orang –orang yang saya kagumi ………

Saya senang mengatur orang lain ………..

60. Saya biarkan orang – orang lain mempengaruhi saya ………

Saya suka menerima banyak perhatian ………

61. Biasanya saya bekerja sangat “keras”………..

Biasanya saya bekerja cepat ………..

62. Bila saya berbicara, kelompok akan mendengarkan ………..

Saya terampil mempergunakan alat –alat kerja ……….

63. Saya lambat membina persahabatan ……….

Saya lambat dalam mengambil keputusan ……….

64. Biasanya saya makan secara cepat ……….

Saya suka membaca ………

65. Saya menyukai pekerjaan yang memungkinkan saya “berkeliling”………..

Saya menyukai pekerjaan yang harus dilakukan secara teliti ……….

66. Saya berteman sebanyak mungkin ……….

Saya dapat menemukan hal –hal yang teloah saya pindahkan ………...

67. Perencanaan saya jauh ke masa depan ………

Saya selalu menyenangkan ……….

68. Saya merasa bangga akan nama baik saya ………

Saya tetap menekuni satu permasalahan sampai ia terselesaikan ………..

69. Saya suka menyenangkan hati orang orang yang saya kagumi ………...

Saya suka menjadi seorang yang berhasil ………..

70. Saya senang bila orang – orang lain mengambil keputusan untuk kelompok ………..….

(13)

71. Saya selalu berusaha sangat “keras”……….

Saya cepat dan mudah mengambil keputusan ……….

72. Biasanya kelompok saya mengerjakan hal – hal yang saya inginkan ………..………..

Biasanya saya tergesa – gesa ..………

73. Saya seringkali merasa lelah ………..

Saya lambat di dalam mengambil keputusan ………

74. Saya bekerja secara cepat ………..

Saya mudah mendapat kawan ………..

75. Biasanya saya bersemangat atau bergairah ………..

Sebagian besar waktu saya untuk berpikir ……….

76. Saya sangat hangat kepada orang –orang ………

Saya menyukai pekerjaan yang menuntut ketepatan ………..………..

77. Saya banyak berpikir dan merencana ………

Saya meletakkan segala Sesuatu pada tempatnya ……….…

78. Saya suka tugas yang perlu ditekuni sampai kepada hal sedetilnya ………...

Saya tidak cepat marah ……….

79. Saya senang mengikuti orang – orang yang saya kagumi ………

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang saya mulai ………

80. Saya menyukai petunjuk – petunjuk yang jelas ………..

Saya suka bekerja “keras” ………

81. Saya mengejar apa yang saya inginkan ………

Saya adalah seorang pemimpin yang baik ……….

82. Saya membuat orang lain bekerja keras ……….

Saya adalah seorang yang “gampangan”(tak banyak pertimbangan) …………...………

83. Saya membuat keputusan – keputusan secara cepat ……….……..

Bicara saya cepat ...……….

84. Biasanya saya bekerja tergesa – gesa ..………..…

Secara teratur saya berolahraga ...………..

85. Saya tidak suka bertemu dengan orang –orang ……….

Saya cepat lelah …..………

86. Saya mempunyai banyak sekali teman ……….

Banyak waktu saya untuk berpikir ………..

87. Saya suka bekerja dengan teori ………

Saya suka bekerja sedetil – detilnya ………..

(14)

Saya suka mengorganisir pekerjaan saya ………

89. Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya ……….…………

Saya selalu menyenangkan……….

90. Saya senang diberi petunjuk mengenai apa yang harus saya lakukan ………..

(15)

RATING OF JOB REQUIREMENTS

Diisi oleh atasan dari

Posisi jabatan : _Managers_ Jabatan pengisi : ____________

Date : ____________

DIRECTIONS : 1. Lingkarilah angka yang paling baik untuk menggambarkan kriteria yang

dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan. Berikan lingkaran hanya pada

satu nomor saja

2. Berikan tanda (x) pada angka yang tidak menggambarkan criteria yang

dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan. Berikan (X) sebanyak yang

anda anggap tidak memenuhi criteria dari pekerjaan tersebut.

1. 8. Manajer madya mengharuskan tanggung jawab yang sangat tinggi untuk menyelesaikan

sendiri suatu tugas hingga selesai tanpa delegasi.

7. Manajer madya biasanya harus menyelesaikan sendiri suatu tugas hingga selesai tanpa

delegasi.

6. Manajer madya menangani beberapa tugas sekaligus, dan 10 % pakerjaannya dapat di

delegasikan.

5. Manajer madya menangani beberapa tugas sekaligus, dan 10 – 20 % pakerjaannya tersebut

dapat di delegasikan. Beberapa tugas harus diselesaikan sendiri sementara tugas yang

lainnya dapat didelegasikan.

4. Manajer madya dapat mendelegasikan 25 – 50 pekerjaanya.

3. Manajer madya dapat mendelegasikan 50 – 80 pekerjaanya.

2. Manajer madya dapat mendelegasikan 80 – 100 pekerjaanya.

2. 8. Manajer madya menunjukan semangat kerja keras yang luar biasa.

(16)

3. 8. Manajer madya membutuhkan standar kesempurnaan dan untuk memulai berbagai aktifitas, Juga untuk mendapatkan penghargaan dan kesempatan yang baik untuk menaikan karier.

7. Manajer madya membutuhkan standar yang sangat tinggi dalam pekerjaan dengan ketepatan dan antusiasme, juga untuk mandapatkan pengakuan dan penghargaan. 6. Manajer madya membutuhkan standar yang tinggi dalam pekerjaan dengan

ketepatan dan antusiasme, juga untuk mandapatkan pengakuan dan penghargaan 5. Manajer madya membutuhkan ambisi, inisatif dan ketelitian selain peluang untuk

mendapatkan pengakuan atau prestasi.

4. Manajer madya membutuhkan kesungguhan ambisi dan beberapa peluang untuk mendapatkan pengakuan.

3. Manajer madya tidak membutuhkan persaingan dan sedikit kesempatan untuk mendapatkan promosi

2. Manajer madya tidak membutuhkan semangat persaingan dan tidak ada peluang untuk mendapat promosi.

4. 8. Manajer madya menunjukan kepemimpinan dengan percaya diri, juga bertindak tegas dan

selalu dominant.

7. Manajer madya menunjukan kepercayaan diri dan asertive dalam kepemimpinan yang kuat

6. Manajer madya menunjukan diri sebagai pemimpin atau mendominasi serta percaya diri dalam pekerjaan.

5. Manajer madya terkadang menunjukan kepemimpinan.

4. Manajer madya terkadang bertindak tegas namun jarang menunjukan kepemimpinan.

3. Manajer madya jarang menunjukan tindakan tegas dalam memimpin

2. Manajer t madaya tidak menunjukan kepemimpinan nasmun lebih tepat sebagai pengikut.

5. 9. Manajer madya membutuhkan penggunaan kendali atas orang lain.

8. Manajer madya sebagian besar membutuhkan tanggung jawab langsung atas orang lain

7. Manajer madya sebagian besar membutuhkan tanggung jawab secara langsung maupun

tidak langsung atas orang lain.

A

L

(17)

6. Manajer madya banyak membutuhkan tanggung jawab secara langsung maupun tidak

langsung atas orang lain.

5. Manajer madya membutuhkan beberapa tanggung jawab untuk memimpin.

4. Manajer madya jarang membutuhkan tanggung jawab atas orang lain.

3. Manajer madya butuh mempengaruhi orang lain namun tidak mengendalikan secara

langsung.

2. Manajer madya tidak bertanggung jawab atas orang lain.

6. 8. Manajer madya membutuhkan pengambilan keputusan segera di bawah tekanan

7. Manajer madya membutuhkan pengambilan keputusan dengan cepat (dengan tenang).

6. Manajer madya membutuhkan pengambilan keputusan secara tenang namun dengan

pemikiran yang hati-hati.

5. Manajer madya membutuhkan ketenangan dalam menentukan pengambilan keputusan.

4. Manajer madya membutuhkan banyak waktu dalam menentukan suatu keputusan

3. Manajer madya membutuhkan pengambilan keputusan sesuai aturan atau prosedur yang

berlaku.

2. Manajer madya tidak menentukan pengambilan keputusan.

7. 8. Manajer madya seringkali melibatkan krisis dimana batas waktu sangatlah penting.

7. Manajer madya seringkali melibatkan krisis dan batas waktu.

6. Manajer madya harus dapat menyelesaikan pekerjaan diatas batas waktu yang ditentukan.

5. Manajer madya harus dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tempo yang

ditetapkan.

4. Manajer madya harus dapat menyelesaikan pekerjaan setelah melalui beberapa tekanan.

3. Manajer madya menyelesaikan pekerjaan dengan sedikit tekanan dan dikerjakan dengan

santai dan tidak terburu-buru.

2. Manajer madya tidak melibatkan tekanan dan batas waktu dalam bekerja.

8. 8. Manajer madya membutuhkan aktifitas fisik secara terus menerus lebih dari 80% dari

waktu kerjanya, (lebih banyak gerakan tangan dan kaki).

7. Manajer madya membutuhkan aktifitas fisik secara terus menerus lebih dari 70% dari

waktu kerjanya.

I

T

(18)

6. Manajer madya membutuhkan lebih dari separuh waktu kerjanya melibatkan aktifitas fisik

atau bergerak.

5. Manajer madya membutuhkan sedikit dari rata-rata waktu kerjanya yang melibatkan

aktifitas fisik atau bergerak.

4. Manajer madya membutuhkan aktifitas fisik yang sedang..

3. Manajer madya lebih banyak duduk kira-kira 75 % dari waktu kerjanya.

2. Manajer madya seringkali dalam posisi duduk lebih dari 90 % dari waktu kerjanya

9. 7. Manajer madya membutuhkan sikap dan gaya agresip dalam kelompok. (misalnya actor ).

6. Manajer madya membutuhkan sikap menonjolkan diri secara ektrim pada orang lain atau

kelompok.

5. Manajer madya membutuhkan sikap menonjolkan diri pada lain atau kelompok. 4. Manajer madya secara umum membutuhkan sikap menonjolkan diri.

3. Manajer madya membutuhkan sikap yang tidak terlalu menonjolkan diri.

2. Manajer madya membutuhkan sikap berhati-hati.

1. Manajer madya tidak membutuhkan sikap menonjolkan diri

10. 8. Manajer madya melakukan 90% dari waktu kerjanya untuk berkomunikasi melalui kontak

dengan orang lain.

7. Manajer madya melakukan 80% dari waktu kerjanya untuk berkomunikasi melalui kontak

dengan orang lain.

6. Manajer madya melakukan 70% dari waktu kerjanya untuk berkomunikasi melalui kontak dengan orang lain.

5. Manajer madya melakukan 60% dari waktu kerjanya untuk berkomunikasi melalui kontak

dengan orang lain.

4. Manajer madya melakukan fokus yang seimbang untuk berkomunikasi dan menyelesaikan

tugas..

3. Manajer madya melakukan komunikasi 40% dari waktu kerjanya.

2. Manajer madya lebih banyak memfokuskan pada tugas dari pada berkomunikasi. Job calls

for much more concern with tasks than with communication.

1. Manajer madya lebih banyak memfokuskan pada tugas dan tidak melalui komunikasi.

11. 8. Manajer madya membutuhkan identifikasi yang kuat terhadap sikap dan pendapat rekan-

kerja.

X

(19)

7. Manajer madya membutuhkan identifikasi terhadap sikap dan pendapat rekan kerja.

6. Manajer madya membutuhkan pemahaman tanpa perlu menjadi sama terhadap sikap dan

pendapat rekan kerja.

5. Manajer madya membutuhkan kepekaan terhadap rekan kerja namun tetap memiliki

pemikirannya sendiri.

4. Manajer madya membutuhkan kepekaan pemikirannya sendiri disertai oleh kesadaran akan

sikap dan pendapat rekan kerja.

3. Manajer madya tidak terpengaruh oleh sikap dan pendapat rekan kerja.

2. Manajer madya membutuhkan pemikirannya sendiri dan terkadang memiliki pemikiran

yang berlawanan dengan kelompok kerja

1. Manajer madya membutuhkan pemikirannya sendiri dan tidak terpengaruh oleh pandangan

kelompok. dapat menjalin relasi yang akrab dengan orang lain.

Bersikap formal

dalam menjalin relasi

dengan orang lain.

13. 8. Manajer madya melakukan pemikiran, perencanaan dan perumusan strategi sebesar 80%

dari waktu kerjanya.

7. Manajer madya melakukan pemikiran, perencanaan dan perumusan strategi sebesar 70% dari waktu kerjanya.

(20)

14. 7. Manajer madya berurusan dengan banyak detail yang tidak berhubungan yang memiliki

pengaruh terhadap hasil keseluruhan.

6. Manajer madya memiliki minat yang sangat tinggi terhadap hal-hal detail.

5. Manajer madya memiliki minat yang tinggi terhadap hal-hal detail.

4. Manajer madya memiliki minat untuk mengerjakan sesuatu secara detail dengan tenang.

3. Manajer madya memiliki minat yang terhadap hal-hal detail.

2. Manajer madya memiliki kecakapan dalam mengerjakan hal-hal detail.

1. Manajer madya memiliki kecakapan untuk memisahkan hal – hal yang penting dari rincian

yang kurang penting.

0. Manajer madya memiliki kecakapan tidak mengerjakan hal – hal detail.

15. 8. Manajer madya menggunakan 95-100% waktu kerjanya untuk mengorganisir dan

merancang suatu struktur kemudian menyempatkan sedikit waktu untuk mempelajarinya. 7. Manajer madya menggunakan 90-95%waktu kerjanya untuk merancang suatu

struktur dan mempelajarinya. dan mempelajari lebih dari pada umumnya..

3. Manajer madya menggunakan 5-10% waktu kerjanya untuk merancang suatu struktur dan banyak mempelajarinya.

2. Manajer madya menggunakan 5-10% waktu kerjanya untuk merancang suatu struktur dan hamper selalu mempelajarinya.

16.

8 7 6 5 4 3 2 Manajer madya : Menciptakan dan

(21)

ide-17.

8 7 6 5 4 3 2 1 Manajer madya : Tenag, mantap dalam

pengendalian emosi

Manajer madya : Selalu siaga dalam menghadapi orang lain

unquestioned good will forwards the company.

7. Job calls for sensitivity to the boss needs and unquestioning good will towards the

3. Job calls for being self-reliant and somewhat independent of authority.

2. Job calls for continuing with your ideas in spite of opposition from the boss and

antagonistic elements in the company.

20. 8. Manajer madya membutuhkan kepekaan yang tinggi terhadap perasaan atasan dan mampu

bekerja dengan memberikan dukungan penuh terhadap perusahaan.

7. Manajer madya membutuhkan kepekaan yang terhadap kebutuhan atasan dan mampu

bekerja dengan memberikan dukungan penuh terhadap perusahaan.

6. Job calls for following rules of procedure to the letter, without any variation whatsoever

5. Job calls for following rules of procedure with ease

4. Job calls for easy adjustment in the application of rules

3. Job calls for some modification of rules to fit the situation

2. Job calls for considerable modification of rules.

1. Job calls for working independently, with practically no supervision

0. Job calls for working independently, with absolutely no supervision.

E

K

F

(22)

KATA PENGANTAR

Responden yang terhormat,

Dalam rangka penyusunan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan ujian sarjana

pada Program Studi Sarjana Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka saya

melakukan penelitian dengan memberikan kuesioner yang berisikan daftar pernyataan.

Tujuan penyusunan tugas akhir adalah untuk mendapatkan data mengenai profil

needs dan roles pada manajer madya dengan menggunakan alat ukur Perception and

Preference Inventory dari Max Martin Kostick (PAPIKOSTICK).

Sehubungan dengan penelitian tersebut maka peneliti mengharapkan Bapak

bersedia menjadi responden dengan mengisi kuesioner berikut. Kerahasiaan dari data

yang telah diisi oleh responden akan dijaga dan hanya dipergunakan untuk kepentingan

penelitian ini.

Jawablah semua pertanyaan yang diberikan pada lembar jawaban yang tersedia

dengan cara dilingkari.Jawaban yang diberikan tidak ada yang dikatakan salah atau

benar. Oleh karena itu saya berharap saudara dapat mengisinya dengan spontan, jujur,

teliti dan lengkap sebagaimana yang dirasakan / dialami oleh responden

Atas perhatian, kerjasama dan waktu yang responden luangkan, peneliti

ucapkan terimakasih.

Bandung, November 2005

(23)

IDENTITAS PRIBADI

1. Nama(Inisial) : L / P *)

2. Alamat :

3. Tempat / Tgl. Lahir :

4. Agama :

5. Suku Bangsa :

6. Status Marital : ( Menikah / Belum Menikah / _______ )*) 7. Pekerjaan Suami/Istri :

8. Jumlah Anak :

9. Golongan Jabatan :

10. Bagian/ Dept :

11. Lama Bekerja :

12. Pendidikan Terakhir :

13. Riwayat Pendidikan :

a. Lulus SLTA tahun :

b. Lulus D3 tahun : Jurusan :

c. Lulus S1 tahun : Jurusan :

d. Lulus __________ : Jurusan :

14. Pengalaman kerja.

No. Nama PT (Inisial) Jabatan Kota Lama Bekerja

15. Pengalaman Kursus / Pelatihan

No. Nama Lembaga /Tempat Pelatihan Jenis^ Lama~

*Coret yang tidak perlu

^ Jenis kursus/pelatihan, misal : Komputer, Bhs Inggris, Kepemimpinan dll.

~ Lama Kursus/Pelatihan dlm hari/bulan/thn.

(24)

DATA MIDDLE MANAGEMENT PT.”X”

No. Nama Usia Thn Krj Pend Jab Dept.

1 M.L 45 6 S1 Ass. Men Purc

2 A 36 9 S1 Ass. Men Cost. Cont

3 ATS 45 13 S2 Mgr F&A

4 DY 33 3.5 S1 Sr. Spv Proc

5 SB 35 6 S1 Ass. Men MIS

7 AD 37 9 S1 Mgr GA & Legal

8 AL 31 2 S1 Mgr EPTE

9 HK 33 10 S1 Mgr Injection

10 BS 35 6 S1 Mgr Toner Ctd

11 SBS 37 6 S1 Mgr Injection

12 RF 34 3 D3 Cord. Spv Mold.Maint

13 RP 36 10 S1 Mgr PCBA

14 S 33 3 D3 Cord. Spv PCBA+PPIC

15 MS 37 3 D3 Mgr PED

16 AP 39 1 S1 Mgr QA

17 AS 27 2.5 D3 Spv QMER

18 AI 34 5 S1 Sr.Spv QA

19 H 38 9 S1 Ass. Men Injection

20 RH 33 5 S1 Mgr Buss Dev

(25)

DATA PAPI MIDDLE MANAGEMENT PT. “X”

No. F W N G A L P I T V X S B O R D C Z E K

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Diawali dengan persetujuan AFTA maka globalisasi merupakan suatu kenyataan yang memiliki dampak yang cukup besar terhadap kebanyakan aspek bisnis di Indonesia. Banyak para pengamat ekonomi memiliki pandangan yang optimis mengenai prospek perekonomian global yang dihadapi Indonesia (Media Indonesia, 16 Januari 2004). Akan tetapi ditengah permasalahan ekonomi, kondisi politik, sosial serta hukum yang masih belum kondusif saat ini, para pelaku bisnis harus tanggap dalam menghadapi permasalahan dalam dunia bisnis secara bijaksana; yaitu dengan mengambil langkah – langkah yang strategis dan memanfaatkan peluang yang ada melalui profesionalisme di segala bidang seiring dengan tuntutan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.

(27)

2

lingkungan bebas polusi dan sebagainya ikut mewarnai dunia usaha pada abad ini. Sehingga dengan banyaknya faktor lain yang juga menentukan kelangsungan hidup perusahaan maksimalisasi keuntungan bukan lagi menjadi penekanan utama. (Jurnal SDM UI, 2004).

Salah satu cara yang ditempuh untuk dapat meyakinkan pelanggan bahwa produk yang dihasilkan telah terstandarisasi yaitu dengan melakukan pengawasan dalam proses produksi untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Misalnya dengan menetapkan sistem serta mendapatkan sertifikasi ISO maupun sertifikasi internasional lainnya. Upaya menapatkan pengakuan secara internasional tentunya tidaklah mudah, untuk dapat meraih sertifikasi tersebut dibutuhkan berbagai macam persyaratan yang harus diikuti serta dipenuhi oleh perusahaan tersebut. Salah satu kegunaan dalam menerapkan sistem terstandar secara internasional diantaranya adalah meningkatkan efisiensi serta efektifitas proses produksi, agar dapat mencapai hal tersebut perlu dilakukan perbaikan manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act) dalam prosesnya tentunya berkaitan langsung dengan seluruh jajaran manajemen di perusahaan tersebut. Para manajer harus dapat meningkatkan komunikasi internal baik secara vertikal maupun horizontal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan.

(28)

3

digunakan tidak akan berhasil tanpa sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksananya.

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan asset terpenting dan termahal bagi organisasi bisnis atau perusahaan. Hersey & Blanchard (1982)

mengemukakan bila suatu perusahaan kehilangan sebagian dari pabrik, peralatan atau modal maka, asuransi atau pinjaman seringkali merupakan jalan yang dapat ditempuh untuk mengganti atau menambah pabrik, peralatan atau modal tersebut. Tetapi apabila mereka kehilangan separuh dari sumber daya manusia yang dimilikinya seperti manajer, supervisor atau staff, maka tidak ada satu asuransi pun yang dapat menanggung kerugian akibat kehilangan sumber daya manusia tersebut. Upaya perekrutan, pelatihan dan pengembangan pegawai baru dalam jumlah besar dan menjadikannya sebagai kelompok kerja memerlukan waktu bertahun-tahun.

(29)

4

dan memenuhi kebutuhan pasar secara baik sehingga dengan sendirinya perusahaan yang bersangkutan akan mampu mempertahankan kelangsungan operasionalnya.

PT “X” adalah perusahaan swasta yang bergerak di sektor industri manufaktur , berlokasi di daerah perindustrian di sebelah timur Jakarta dan telah berdiri sejak tahun 1994. PT. “X” dibangun dengan modal sebesar US$ 4,5 juta, memproduksi bagian-bagian komponen elektronik yang terbagi menjadi 4 (empat) kategori produksi yaitu Plastic Injection Molding, Coil Winding, Plastic Component AssemblydanPCBA (printed circuit board assembly). Pelanggan PT. ”X” terdiri dari perusahaan nasional dan multinasional yang akan menggunakan komponen tersebut menjadi bagian dari produk yang akan di hasilkan oleh masing-masing kastamer. Profesionalisme sangatlah dibutuhkan untuk dapat bersaing dan mempertahankan apa yang telah dicapainya.

Setelah mendapatkan sertifikasi UL, CSA serta ISO 9001 pada tahun 2000 dalam rangka meningkatkan citra dan kinerja lingkungan perusahaan serta memperluas pangsa pasar, PT. ”X” berusaha meningkatkan dan mengembangkan kualitas manajemen perusahaan menjadi lebih maju lagi, sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan Internasional ISO 14001. Melalui strategi ini perusahaan berusaha mengintegrasikan semua dimensi lingkungan hidup dengan peningkatan kualitas produk melalui sistem manajemen lingkungan dalam upaya melindungi lingkungan dari konsekuensi yang ditimbulkan akibat proses produksi

(Quality and Environtmental Manual PT. ”X”, 2004).

(30)

5

efektifitas perusahaan, secara umum perusahaan mampu menjalankan kegiatan rutinnya dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja terdapat beberapa masalah yang harus diatasi dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Sasaran utama yang menjadi target dalam peningkatan kualitas manajemen PT. “X” dalam rangka meningkatkan daya saing terhadap pasar, yaitu dengan 1) menekan angka cacat produk, 2) meningkatkan pencapaian target pengiriman, 3) mengurangi keluhan pelanggan, dan 4) meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sistem produksi yang dijalankan PT."X" mengadopsi sistem ban berjalan di mana masing-masing unit mengerjakan sebagian proses produksi yang membentuk alur produksi yang sistematis sehingga bila mengalami gangguan pada bagian tertentu maka akan menghambat kinerja bagian lainya yang tentu saja berpengaruh pada hasil akhir. Bila produk komponen yang dihasilkan cacat maka perusahaan harus memproduksi ulang komponen tersebut, sehingga semakin tinggi angka cacat produk semakan banyak komponen yang harus di produksi kembali sebab produk yang cacat tidak dapat digunakan dan akhirnya hanya menjadi limbah. Untuk memproduksi ulang tentunya sangat merugikan karena akan memerlukan tambahan bahan baku, biaya operasional serta waktu yang lebih lama sehingga waktu pengiriman menjadi terhambat dan berdampak kurang baik kepada pelanggan. Untuk dapat mencapai hal tersebut tentunya tidaklah mudah, peluang keberhasilan tercapainya target yang telah ditetapkan tersebut, dalam pelaksanaanya merupakan tanggung jawab sumber daya manusia yang menjalankannya.

(31)

6

mampu melakukan tindakan koreksi dan pencegahan segera bila terjadi kesalahan, kegagalan atau ketidaksesuaian dalam produk kemudian memastikan bahwa kesalahan tersebut segera ditindaklanjuti (SOP MANUAL PT.”X”,2004). Manajer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produksi selesai sebelum tanggal perjanjian kepada pelanggan, juga bertanggung jawab untuk meningkatkan dan menepati target pengiriman dari proses produksi hingga sampai tiba pada pelanggan. Manajer juga harus mampu melakukan tindakan koreksi dan melakukan pencegehan segera bila terjadi penundaan atau tidak dapat menepati perjanjiankemudian memastikan tindak lanjut dari perkembangan permasalahan tersebut.

Merupakan tanggung jawab seorang manajer pula untuk meningkatkan kualitas produksi dan memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pelanggan. Klaim dari pelanggan yang tidak puas serta tindak lanjutnya juga harus dapat ditangani oleh manajer sehingga dalam hal ini inspeksi dan pengecekan terhadap proses dan hasil produksi tidak boleh luput dari pengamatan dan kemudian mengantisipasi kemungkinan bila ditemukan produk yang tidak sesuai yang dapat menghambat pengiriman (SOP MANUAL PT.”X”,2004)

Untuk dapat mengurangi faktor resiko diatas terlebih lagi yaitu meningkatkan kualitas pekerja. Merupakan tugas manajer pula untuk merekrut sumber daya manusia yang kompeten kemudian mempertahankan serta mengembangkan sumber daya yang memiliki potensi yang dapat memajukan perusahaan.

(32)

7

serta kebijakan yang tersusun secara sistematis guna mencapai sasaran perusahaan. Manajer madya PT.”X” harus mampu menjabarkan sasaran tersebut ke dalam program kerja serta menjelaskannya kepada manajer lini.Kemudian mengalokasikan sumber daya dan mengatur aktifitas yang terkoordinasi sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dalam pelaksanaannya manajer madya harus dapat mengarahkan manajer lini agar dapat melaksanakan rencana tersebut sesuai tempo yang telah ditetapkan serta mengawasi dan memastikan bahwa tujuan yang diinginkan dapat tercapai seperti yang telah dijabarkan di atas. Sehingga dalam hal ini manajer madya PT."X" memiliki porsi paling besar dalam menjalankan fungsi manajerial dan sebagai penggerak perusahaan.

Manajer madya memiliki porsi lebih besar dalam menjalankan tugas manajerial (Sitterly & Duke, 1988). Sebab, manajer madya memiliki kedudukan yang istimewa yaitu berada diantara manajer puncak dan manajer lini, berdasarkan hal tersebut manajer madya harus dapat menterjemahkan sasaran yang telah di tetapkan oleh manajemen puncak ke dalam program kerja yang dapat di jalankan oleh manajer lini sehingga target yang hendak di capai dapat terwujudkan.

(33)

8

Berdasarkan wawancara terhadap pihak perusahan PT.X, direktur administrasi juga bertanggung jawab untuk menetapkan standar baku persyaratan kerja manajer madya di seluruh divisi. Menurut Direktur Administrasi karakteristik seseorang sangat menentukan bisa tidaknya orang tersebut menduduki posisi manajer madya. Tidaklah mudah unduk mencari orang yang tepat sebab kecerdasan serta tingginya jenjang pendidikan tidak menjamin orang tersebut mampu diajak bekerjasama untuk memajukan perusahaan. Setelah menempatkan orang yang dianggap kompeten tidak mudah pula untuk mempertahankan team kerja yang dianggap cocok, banyak faktor yang harus diperhatikan. Sebab bagaimanupun sumber daya manusia yang potensial dan berpengalaman merupakan aset yang berharga yang juga di cari oleh perusahaan lain yang sejenis (Wawancara terhadap Direktur Administrasi PT. ”X”). Karena begitu pentingnya peranan yang dimiliki oleh manajer madya sehingga untuk mencari orang yang benar-benar kompeten tidaklah sembarangan, selain haruslah memenuhi persyaratan pekerjaan beberapa faktor lain juga sangat menentukan.

(34)

9

pendekatan terhadap sistem kepribadian dimana kepribadian tersebut tidak dilihat secara tersendiri akan tetapi lebih mempelajari bagaimana efek dari suatu kepribadian terhadap orang lain (Perception and Preference Inventory, M.M. Kostick).

Kepribadian seseorang dalam situasi kerja berbeda-beda, hal tersebut tercemin dari perilaku yang ditampilkan oleh seorang manajer madya dalam menghadapi tugas-tugas manajerialnya. M. M. Kostick (1973) mengembangkan penelitian berdasarkan

needs dan role dalam situasi kerja. Kostick menyusun suatu instrumen pengukuran mengenaineeddanroledalam kaitannya dengan situasi kerja yang disebut Perception and Preference Inventory (PAPI) yang merupakan alat ukur untuk menggambarkan kepribadian melalui perilaku dalam situasi kerja. Sistem kepribadian tersebut dikaitkan kedalam dua puluh ciri kepribadian yang terdiri dari sepuluh needs, sembilan roles dan satu interest atau minat. Seorang manajer dapat memiliki nilai yang tinggi pada beberapa needs dan nilai yang sedang atau pun rendah untuk nilai yang lainnya. Demikian pula manajer tersebut dapat merasa nyaman terhadap roles tertentu akan tetapi juga menunjukan derajat ketidaknyamanan yang bervariasi terhadap roles yang lainnya. Semua needsdanrolesberintraksi dan membentuk suatu pola, sehingga dapat diperoleh aspek kepribadian yang berkaitan dengan aktivitas kerja.

(35)

10

berdasarkan ketujuh bidang PAPIKOSTICK maka dapat memberikan gambaran mengenai standar perilaku kerja yang di harapkan oleh manajemen PT. ”X” agar sasaran yang hendak dicapai dapat terlaksana.

Berdasarkan survai rating kepada manajer madya PT.”X” mengenai aspek yang paling utama yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas manajerialnya, diperoleh hasil bahwa manajer madya harus memiliki kemauan yang tinggi untuk bekerja keras serta selalu berusaha untuk mengatasi masalah yang timbul dalam pekerjaannya dan berkeinginan untuk mencapai prestasi dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, menurut Kostick hal ini terdapat pada bidang Work direction. Sikap dalam menjalin relasi di tempat kerja juga sangat penting terutama untuk bekerja dengan team karena seorang manajer akan selalu berhubungan dengan orang lain baik dengan atasan, rekan sejajar dari departemen lain maupun dengan bawahan, menurut Kostick hal ini terdapat pada bidang Social Nature. Keteraturan dalam menyelesaikan pekerjaan sangatlah di butuhkan terutama dalam menjalankan program kerja yang telah tersusun sedemikian rupa terutama yang menyangkut dengan ketepatan waktu dan kualitas produksi sebab kesalahan yang terjadi dalam melaksanakan program kerja dapat menimbulkan dampak cukup besar karena hal ini akan berhubungan dengan perusahaan lain yang menjadi konsumen perusahaan yang tentunya juga memiliki jadwal kerja tersendiri, menurut Kostick hal ini terdapat pada bidangWork style.

(36)

11

yang telah ditetapkan oleh manajemen. Akan tetapi keberhasilan tercapainya tujuan tersebut tentunya membutuhkan kerjasama dan usaha keras dari manajer madya, karena manajer madya memiliki porsi terbesar dalam menjalankan keseluruhan proses manajemen yang dirasakan belum sepenuhnya dapat terlaksana, baik karena keterbatasan kemampuan personal maupun keterbatasan sarana dan prasarana perusahaannya.

Perubahan pada arah dan gerak dalam organisasi PT.”X” menjadi perusahaan yang lebih memperhatikan kualitas lingkungan diikuti pula oleh perubahan pada proses manajemennya. Sehingga untuk dapat menyelaraskan perubahan yang terjadi dalam organisasi dengan orang-orang yang bekerja bersama dalam hal ini manajer madya PT ”X”. perlu diketahui bagaimana perilaku dalam situasi kerja manajer madya PT. ”X”.

Peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran needs dan roles manajer madya yang dibutuhkan perusahaan dan gambaranneedsdanrolesyang dimiliki oleh manajer madya dan sehingga dengan memperbandingkan kedua gambaran tersebut dapat digunakan sebagai dasar yang objektif bagi pembuatan rencana bagi pengembangan personal lebih lanjut dalam menjalankan tugas-tugas manajerial yang mengacu pada goal needs dan roles yang diharapkan oleh PT.”X” sesuai dengan tuntutan ISO 14001.

(37)

12

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang ingin diketahui dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran mengenai needs dan roles

pada manajer madya berdasarkan karakteristik perusahaan dan kondisi aktual di PT. “X”, Bekasi.

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan needs dan roles pada

manajer madya berdasarkan kriteria perusahaan dan kondisi aktual di PT “X”, Bekasi.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara rinci dan mendalam mengenai needs dan roles manajer madya berdasarkan kriteria perusahaan dan kondisi aktual di PT “X”, Bekasi.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah

1. Mengetahui dan mempelajari needs dan roles pada manajer madya.

(38)

13

3. Menjadi bahan bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan antara needs dan roles manajer madya dan needs dan roles

berdasarkan kriteria dan karekteristik perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi yang dapat dimanfaatkan bagi perusahaan untuk memaksimalkan fungsi manajerial dengan memperhatikan needs dan roles yang manajer madya berdasarkan tuntutan perusahaan.

2. Masukan bagi HRD dalam merencanakan program pelatihan dan

pengembangan bagi manajer madya maupun sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan jenjang karier selanjutnya.

3. Masukan bagi HRD untuk keperluan seleksi dan rekrutmen dalam pemilihan tenaga kerja untuk posisi manajer madya.

1.5. Kerangka Pemikiran

Seorang manajer mempunyai tugas untuk mendelegasikan pekerjaan ke unit tugas yang ada di dalam suatu organisasi, karena manajer berfungsi sebagai perangkat kerja (hirarki) dan unsur pemacu kerja (kondisi kerja dan produktivitas) (Hersey dan Blanchard, 1982). Kedudukan manajer dalam suatu organisasi sangat penting bahkan dapat dikatakan bahwa setiap keberhasilan manajemen berarti keberhasilan manajer dan setiap kegagalan manajemen berarti kegagalan manajer (Mullins, 1989).

(39)

14

manajer pada semua tingkatan tersebut sama yaitu melaksanakan seluruh fungsi manajerial serta fungsi operasional dan menjalankan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan perusahaan akan tetapi ruang lingkup dan penekanannya berbeda-beda untuk tiap tingkatan.

Manajer puncak lebih banyak menjalankan fungsi planingdanorganizingdari pada fungsi leading dan controlling, sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu merencanakan, mengambil keputusan dan mengorganisir, manajer madya memiliki aktivitas fungsi planing dan organizing yang seimbang dengan fungsi leading dan

controlling sehingga kerja pikirnya sama dengan kerja fisiknya. artinya selain menjalankan fungsi planing dan organizing dengan baik ia juga harus manpu menjalankan fungsileading dancontrolling.Pada manajer lini tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi leading dan controlling yang langsung memimpin para pekerja operasionalnya sehingga keterampilan yang lebih diutamakan adalah kemampuan teknis dari pada kecakapan manajerialnya.

(40)

15

diinginkan dapat tercapai. Sehingga manajer madya memiliki porsi paling besar dalam menjalankan fungsi manajerial dan sebagai penggerak perusahaan.

Tugas manajer madya adalah menjalankan funfsi manajerial. Fungsi-fungsi manajerial tersebut yang mencakup fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan (Hunsaker & Hunsaker, 1991; Sitterly & Duke 1988).

Perencanaan adalah proses dalam menentukan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya, dalam hal ini manajer madya menetapkan serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh unit yang dipimpinnya guna mencapai sasaran perusahaan dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut.

Pengorganisasian adalah suatu proses dalam memberikan tugas, mengalokasikan sumber daya dan mengatur aktifitas yang terkoordinasi sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Manajer madya memerinci terlebih dahulu seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan unitnya kemudian melakukan pembagian kerja secara tepat diantara para anggotanya guna mencapai sasaran perusahaan. Semakin terkoordinasi tugas-tugas sebuah organisasi, akan semakin efektiflah organisasi.

Pengarahan adalah proses mengarahkan usaha yang dilakukan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam hal ini manajer madya

(41)

16

pekerjanya agar menyelesaikan tugas-tugasnya. Caranya antara lain dengan mengembangkan komunikasi yang baik dengan para pekerja, sehingga dari komunikasi tersebut, diharapkan manajer dapat menemukan perubahan dan pengembangan yang diperlukan untuk kemajuan unitnya.

Dalam kenyataan sehari-hari seringkali terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti tidak selesainya suatu penugasan, tidak ditepatinya waktu penyelesaian, anggaran yang berlebihan dan peristiwa-peristiwa lain yang menyimpang dari rencana. Untuk menghindari hal itu maka dilakukakanlah suatu pengawasan yang ketat terhadap jalannya kegiatan organisasi. Pengawasan adalah proses dalam mengukur unjuk kerja dan mengambil tindakan untuk memastikan sasaran tersebut dapat tercapai dan bila terjadi penyimpangan, tindakan koreksi yang diperlukan dapat diambil sesegera mungkin

(42)

17

lebih lanjut mengenai pelatihan dan pengembangan karyawan agar dapat menyiapkan karyawan untuk suatu masa depan yang berbeda dari hari ini(Robbins, 1979).

Manajer madya yang produktif adalah manajer madya yang berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya, hal tersebut dapat dilihat dari unjuk kerja yang di tampilkannya (Maier,1965). Unjuk kerja dapat mencapai harapan perusahaan jika manager madya memiliki keterampilan, pengetahuan serta kecakapan-kecakapan yang dapat mendukung pekerjaannya. Unjuk kerja merupakan hasil dari kemampuan dan motivasi yang ada pada diri manajer madya (Mullins, 1989). Jadi kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer madya perlu ditunjang oleh motivasi tertentu untuk menampilkan ujuk kerja. Motivasi didasari oleh adanya kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan yang ada pada manajer madya menimbulkan dorongan-dorongan untuk menampilkan tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan (Luthans, 1981). Kebutuhan ini mempengaruhi cara manajer madya menerima, memikirkan, merasakan dan menampilkan tingkah laku (Murray, 1953).

(43)

18

Kostick (1973) mengembangkan penelitian berdasarkan needs dan roles

dalam situasi kerja. Role adalah standar gaya seseorang dalam berperilaku yaitu mengenai ”apa yang ia lakukan” sedangkan need adalah ”mengapa ia melakukannya". (M.M Kostick,1973) Needs dan roles berinteraksi dan membentuk suatu pola konfigurasi, pengukuran terhadap needs dan roles pada manajer level madya mencerminkan kecenderungan interpsikis dan gambaran mengenai aspek kepribadian manajer madya yang berkaitan dengan aktifitas kerja.

Dasar dari pengukuran terhadap needs dan roles pada manajer madya dapat menjadi masukan bagi perkembangan pribadi manajer madya tersebut. Kemudian pengukuran terhadap needs dan roles manajer madya menurut kriteria perusahaan dapat menjadi acuan dalam memperoleh karakteristik manajer madya yang dikehendaki oleh perusahaan. Dengan memperbandingkan konfigurasi antara needs dan roles manajer madya dengan needs dan roles yang di harapkan perusahaan maka dapat diperoleh gambaran mengenai aspek-aspek apa saja yang dapat menjadi penghambat dan penguat yang berkaitan dengan aktifitas kerja yang dapat mempengaruhi tercapainya sasaran perusahaan.

M.M. Kostick(1973) menjabarkan aspek – aspek kepribadian yang berkaitan dengan aktivitas kerja dalam duapuluh aspek yang masing – masing mewakili 10 need dan 10 role tertentu. Kemudian keduapuluh aspek tersebut dikelompokan dalam tujuh bidang yaitu Work direction, Leadership, Activity, Social nature, Work style,

Temperament dan Followership. Semua bidang tersebut terintegrasi dalam

(44)

19

Work direction menggambarkan cara kerja manajer level madya yang mau bekerja dengan keras, keinginan untuk mencapai prestasi dan mempunyai inisiatif untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaannya. Bidang ini terdiri dari need to finish a task(N),role of hard intense worker(G) danneed to achieve(A).

Leadership menggambarkan perilaku kepemimpinan manajer level madya, keinginan untuk mendominasi orang lain, pertimbangan dalam mengambil keputusan. Bidang ini terdiri dari leadership role (L), need to control others (P) dan ease in decision making(I).

Activity menggambarkan kesiapan mental manajer level madya dalam menghadapi tugas yang mendesak dan bagaimana kesiapan manajer level madya dalam bertindak. Bidang ini terdiri daripace(T) danvigorous type(V).

Socialnature menggambarkan sikap manajer level madya dalam menjalin relasi di dunia kerja apakah ia membutuhkan orang lain di dalam melakukan pekerjaannya, apakah afeksi dibutuhkan di dalam hubungan tersebut dan adakah kecenderungan untuk menjadi pusat perhatian, serta mampukah ia bekerja secara berkelompok. Bidang ini terdiri darineed to be noticed(X),social extension(S),need to belong to groups (B) dan need for clossness and affection(O).

Workstyle menggambarkan cara berpikir manajer madya, bagaimana cara kerja dan keteraturan manajer madya menyelesaikan tugas dalam pekerjaannya. Bidang ini terdiri dari theoretical type (R), interest in working with details (D) dan

organized type(C).

(45)

20

di sekitarnya. Bidang ini terdiri dari need for change (Z),emotional restraint (E) dan

need to be forceful(K).

Followership yang menggambarkan kemampuan dalam penyesuaian manajer level madya terhadap struktur organisasi. Bidang ini terdiri dari need to support authority(F) danneed for rules and supervision(W).

(46)

21

Dari paparan yang telah disampaikan, berikut ini ditampilkan gambar bagan pemikiran sebagai berikut :

role of hard intense worker (G)

need to achieve (A), LEADERSHIP

leadership role (L)

need to control others (P)

ease in decision making (I) ACTIVITY

race (T)

visorous type (V) SOCIAL NATURE

need for clossness and affection (O)

need to belong to groups (B)

social extension (S)

need to be noticed (X) WORKSTYLE

organized type (C)

interest in working with details (D)

theoretical type ( R

need to support authority (F)

(47)

22

1.6. Asumsi

Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa asumsi sebagai berikut:

 Setiap perusahaan memiliki kriteria dan karakteristik yang berbeda mengenai

sumber daya manusia yang dimilikinya.

 Manajer madya merupakan posisi yang sangat penting sebagai penggerak

dalam perusahaan yang memiliki berbagai latar belakang pendidikan serta motivasi yang berbeda dalam menjalankan tugas pekerjaannya akan tetapi setiap manajer di harapkan dapat menampilkan unjuk kerja yang optimal sesuai dengan sasaran perusahaan.

 Kesenjangan need dan role antara kriteria perusahaan dengan manajer madya

(48)

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil yang di lakukan maka dapat di buat kesimpulan, seperti di bawah ini :

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil yang di lakukan maka dapat di buat kesimpulan, seperti di bawah ini :

1) PT."X" memiliki criteria Need for rules and supervision, Pace, Need to finish a task, Leadership role, Ease in descision making, Social Extension,

Interest in working with detail, dan Need for change yang sesuai dengan

kondisi actual. Hal ini mendukung kinerja manajer madya dalam menjalankan tugas manejerial dalam organisasi sesuai dengan yang

diharapkan oleh PT.”X”.

2) PT."X" memiliki kriteria Need to Achieve, Organized type, Need to be forcefull, Vigorous type, Need to belong to group, Need to be noticed, Need

for closeness and affection, Theoretical type, Need to support authority,

Emotional restrain, Need to control others yang berbeda dengan kondisi

actual. Kondisi ini dapat menjadi indikasi permasalahan yang terjadi di

PT.”X”. Terutama menyangkut keterampilan interpersonal yang dimiliki

(49)

123

perusahaan termasuk dalam hal ini kerjasama tim dan loyalitas pada organisasi di PT.”X”.

5.2. Saran

Berkaitan dengan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan dengan menyadari berbagai keterbatasan yang ada, maka peneliti merasa perlu mengajukan beberapa saran:

5.2.1 Saran Praktis

1) Mengadakan training yang berkaitan dengan motivasi untuk meningkatkan need to achieve.

2) Mengadakan outbound bagi jenjang manajerial untuk membangun team building dan lebih meningkatkan kebersamaan dalam team work.

3) Mengadakan program olah raga bersama secara teratur untuk menjaga stamina dan kondisi fisik.

5.2.1 Saran Penelitian Lanjutan

1) Mengingat penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, maka hendaknya penelitian selanjutnya dapat lebih dikembangkan menjadi penelitian yang lebih mendalam, dengan menggali hubungan variable-variabel lain yang berkaitan dengan lingkungan kerja. Seperti kepuasan kerja, dikrepansi antara hubungan atasan bawahan.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Budiharjo, Andreas. 2004. Peran Strategi SDM Menghadapi Persaingan Global. Jurnal Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia, Januari 2004.

Davis, Keith, Newstrom, John W. 1985. Human Behaviour at work: Organizational Behaviour. 8th Ed . New York : McGraw Hill Book Company.

Hersey, P., Kenneth, H.B., 1993. Management of Organizational Behaviour : Utilizing Human Resources. 4th.Ed. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Kostick, Max Martin. Tenth Annual PAPI Seminar, 1973

Media Indonesia, 16 Januari 2004. Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini.

Nazir, Moh. 1988. Metode Pnelitian. Cetakan ketiga. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Singarimbun, Masri.,Effendi, Sofian., 1989. Metode Penelitian Survai. Cetakan Pertama. Jakarta : LP3ES

Robbins, Stephen P. 1979. Perilaku Organisasi; Konsep, Kotroversi, Aplikasi. Cetakan ketujuh. Prentice Hall. Inc

Schultz, D.P., Schultz, S.E. 1990. Psychology and Industry Today : Introduction to Industrial and Organizational Psychology. 5th Ed. New York: MacMillan

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan tenaga kesehatan (bidan) di puskesmas dapat meningkatkan kualitas pelayanan KIA, khususnya dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas , bayi baru

III. Perbedaan dan Persamaan Budaya dalam Perkembangan Kognitif.. Perkembangan kognitif adalah spesialiasasi dalam psikologi yang mempelajari bagaimna kemampuan berpikir

Sistem Informasi Geografis (SIG) / Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial

Program Kegiatan Individu Program Aplikasi Unand

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi

Pada tahap ini, bagian promosi FTI UKSW dapat membuat strategi promosi terbaru maupun kebijakan baru yang bertujuan untuk menjaga loyalitas calon mahasiswa baru

dengan brand image Zoya, kini membuat konsumen yang memiliki life style. cenderung memilih barang bermerek mencoba untuk membuat

merupakan salah satu jenis ikan kakap yang banyak dicari oleh konsumen. sebagai bahan konsumsi masyarakat yaitu sebagai lauk-pauk harian