• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. harus dikelola dengan maksimal agar menghasilkan produktifitas yang baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. harus dikelola dengan maksimal agar menghasilkan produktifitas yang baik"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

Sumber daya manusia merupakan bagian yang penting dalam pencapaian tujuan organisasi baik itu perusahaan besar maupun kecil, suatu perusahaan memiliki peralatan yang modern dengan teknologi tinggi, untuk itu harus dikelola dengan maksimal agar menghasilkan produktifitas yang baik dalam organisasinya. Tujuan memahami dan mempelajari manajemen sumber daya manusia sebagai pengetahuan yang diperlukan untuk memiliki kemampuan analisa dalam menghadapi masalah – masalah manajemen khususnya di bidang organisasi.

Sumber daya manusia harus benar-benar diperhatikan karena sumber daya manusia merupakan partner bagi seorang pengembang usaha untuk mencapai tujuan organisasi dan mampu terus bertahan dan bersaing di bidangnya, dominasi teknologi saja tidak cukup jika tidak ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal.Sebuah organisasi ditentukan dari kinerja sumber daya manusia yang dimilikinya. Hasibuan (2016:10) menyatakan sumber daya manusia (SDM) merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Meningkatkan produktifitas dalam organisasi ditunjang dari tingkat keefektifitas suatu kinerja karyawan, apabila seorang kinerja karyawan tidak maksimal maka organisasi tersebut tidak akan bisa maju dan berkembang

(2)

begitu sebaliknya. Sering terjadi kinerja karyawan menurun dikarenakan beberapa faktor yang disebabkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjamenyatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : kompensasi, lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja , disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi (Siagian, 2002:124).

Organisasi membutuhkan kepemimpinan dan manajemen yang kuat agar efektivitasnya menjadi lebih baik dan optimal, sehingga dapat dikatakan bahwa semua tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan ada yang bertanggung jawab dan ditentukan oleh manusia yang menjadi anggota perusahaan. Organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada tugas dan pengawasan yang merupakan faktor penentu tercapainya sebuah tujuan perusahaan agar dapat dikatakan tingkat produktivitas sebuah organisasi berjalan dengan baik. Organisasi atau perusahaan harus mampu membentuk sumber daya manusia yang ada agar dapat memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan bidangnya.

Upaya yang diakukan untuk menunjang keberhasilan tersebut perusahaan harus mampu memberikan rangsangan yang tinggi kepada sumber daya manusia yang ada agar dapat memberikan dampak positif bagi kinerja karyawan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan salah satunya adalah gaya kepemimpinan, lingkungan kerja disiplin kerja, ketiga faktor ini berperan penting dalam produktifitas dan keefektifitasan dalam sebuah organisasi.

Faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah

(3)

mengenai kinerja karyawan. Kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2013:67) pengertian kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Seorang karyawan harus merasakan kenyamanan dalam bekerja dengan begitu maka mereka dapat bekerja dengan maksimal dan optimal, begitu sebaliknya. Kenyamanan dapat dirasakan dimulai dari lingkungan kerja maupun seorang pemimpin pada sebuah organisasi, apabila hal tersebut sudah terpenuhi maka berdampak juga pada produktivitas pada suatu organisasi.

Kepemimpinan mengambil ahli peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau kelompok. Menurut Hasibuan (2016:9) gayakepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap karyawan dan perusahaan, dalam suatu organisasi baik itu berupa organisasi bisnis maupun organisasi non bisnis, kepemimpinan menjadi faktor penting yang menentukan kelangsungan atau keberlanjutan organisasi tersebut.

Pemimpin membutuhkan sekelompokorang lain,yang dikenal sebagai bawahan atau karyawan yang digerakkan,diarahkan dan dibina sedemikian rupa sehingga dapat menjalankan tugas pemerintahan secara efektif, efisien, ekonomis dan produktif sebagai bentuk pengabdian kepadaorganisasi.

Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian visi dan

(4)

misi suatu organisasi. Pemimpin harus mampu mengatur dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif di mana suasana kerja yang ada membuat karyawan merasa nyaman dan menumbuhkan rasa disiplin untuk menyelesaikan pekerjaan. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah yang mampu mengarahkan dan menggunakan sumber daya manusia yang tersedia secara optimal, sehingga karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja dan akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan.

Sihombing (2004:175) mengemukakan bahwa lingkungan kerja fisik adalah salah satu unsur yang harus diperhatikan perusahaan sehingga dapat menimbulkan rasa aman, tentram dan dapat meningkatkan hasil kerja yang baik untuk peningkatan kinerja karyawan. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan bagi karyawan sangat penting untuk menunjang produktivitas yang dihasilkannya. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan suatu dorongan kepada karyawan agar dapat bekerja lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Ketika sebuah organisasi sudah tercipta suasana yang kondusif maka untuk tingkat kedisiplinan seorang karyawan juga akan meningkat karena tingkat kenyamanan yang sudah terbangun secara emosional yang didukung oleh faktor yang sudah terpenuhi.

Rivai (2014:825) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan. Disiplin karyawan yang baik akan akan mempercepat

(5)

tujuan organisasi, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapain tujuan organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Sari, Roro Anggar (2014) menyatakan gaya kepemimpinan, kedisiplinan kerja dan lingkungan kerja secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja aparatur Pemerintah Kecamatan Kaliwates dengan arah positif, dan yang paling dominan adalah gaya kepemimpinan. Penelitian yang dilakukan Kuddy, Andrias (2017) juga menyatakan bahwa secara simultan (bersama-sama), faktor kepemimpinan, motivasi kerja , dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua, Secara parsial (sendiri-sendiri), semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh yang diberikan ketiga variabel bebas tersebut bersifat positif, dan variabel yang paling berpengaruh adalah gaya kepemimpinan.

Penelitian yang dilakukan Sidanti, Heny (2015) menyatakan bahwa faktor disiplin kerja, dan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pada Pegawai Negeri sipil Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun, dan faktor lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri sipil Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun. Variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh paling dominan terhadap terhadap kinerja Pegawai Negeri sipil Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun.

Obyek dari penelitian ini adalah Kantor Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang merupakan kantor pemerintahan daerah yang

(6)

membawahi 13 desa atau kelurahan yaitu Capang, Cowek, Dawuhan Sengon, Gajahrejo, Gerbo, Jatirejo, Lebakrejo, Parerejo, Pucang Sari, Purwodadi, Semut, Sentul dan Tambak Sari. Kantor kecamatan purwodadi merupakan salah satu instansi sektor publik, dimana kantor tersebut memberikan pelayanan kepada masyarakat purwodadi.

Terdapat total 36 karyawan yang berada di kantor kecamatan purwodadi. Pada profil Kantor Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan memiliki visi Terwujudnya perencanaan, koordinasi penyelenggaraan pemserintahan dan pelayanan masyarakat yang efisien, efektif dan akuntabel di Kecamatan Purwodadi dan memiliki misi Mewujudkan perencanaan yang partisipatif dan sesuai dengan skala prioritas di Kecamatan Purwodadi, meningkatkan koordinasi pembangunan yang berada di Kecamatan purwodadi, meningkatkan pembinaan penyelenggaraan Pemdes atau Kelurahan, meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat.

Kecamatan Purwodadi terletak pada Kabupaten Pasuruan yang merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan dengan total penduduk keseluruhan 113.931 jiwa. Laki-laki 56.873 jiwa dan perempuan sebanyak 57.058 jiwa . Jumlah penduduk yang tinggi pada Kecamatan Purwodadi dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan efisien. Faktor gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja penting dalam menunjang efektivitas layanan di lingkungan Kecamatan Purwodadi tersebut. Fungsi administratif kecamatan secara struktural mempunyai fungsi yang sangat strategis dan penting bagi

(7)

masyarakat. Pengurusan administrasi layanan umum seperti KTP, KK, Surat Pindah, Surat Pengantar Nikah dan lain-lain, masyarakat umumnya hanya perlu dilakukan sampai pada tingkat kecamatan.

Wilayah Kecamatan yang menjadi muara pengurusan administratitif dan sekaligus membawahi banyak kelurahan tersebut, pegawainya akan mempunyai tugas dan beban kerja yang sangat tinggi intensitasnya dibandingkan di tingkat kelurahan, faktor kompetensi pegawai sangat diperlukan untuk menunjang efektivitas dan efisiensi layanan di lingkungan Kecamatan untuk memberikan layanan umum yang lebih baik. Sementara pelatihan yang diikuti berbeda-beda sesuai golongan kepangkatan. Semakin tinggi tingkat kepangkatan akan semakin tinggi frekuensi pelatihan yang pernah diikuti.

Tingginya jumlah pegawai dengan pendidikan terkahir pada tingkat SLTA menjadikan kendala terhadap penyesuaian dan adaptasi penguasaan teknologi informasi, sehingga kualitas SDM menjadi rendah. Perwujudan visi dan misi Kecamatan Purwodadi tentunya harus didukung oleh pengelolaan sumber daya manusia yang efektif sehingga kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan. Ketegasan dan kebijakan dari seorang pemimpin pada sebuah organisasi atau intansi sangatlah berpengaruh terhadap karyawannya, unuk itu sangat dibutuhkan pemimpin yang efektif agar tujuan dapat tercapai dengan maksimal.

Melalui wawancara dengan beberapa karyawan diperoleh informasi bahwa kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh pemimpin menyangkut

(8)

kepentingan karyawan belum mempertimbangkan aspirasi karyawan dan tidak adanya koordinasi yang memadai terhadap sasaran/target dan rencana aksi pada tiap jenjang organisasi, sebagian kebijakan baru yang dibuat oleh pimpinan tidak melibatkan karyawan, hal tersebut dirasa menunjukkan hubungan komunikasi yang kurang baik antara pimpinan atau manajemen dengan karyawan pada Kantor Kecamatan Purwodadi.

Lingkungan kerja fisik pada Kantor Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan yang didapat dari observasi awal terlihat suasana yang tidak kondusif. Kondisi ruangan terkadang tidak kondusif disebabkan ketika ada karyawan yang sedang mengerjakan tugasnya tetapi beberapa karyawan lain mengobrol dengan suara keras sehingga membuat kosentrasi karyawan terganggu dan jika ingin menegur merasa tidak nyaman karena perbedaan usia antara karyawan (sungkan). Komputer yang tebatas, hal tersebut membuat pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan dengan cepat terhambat karena beberapa fasilitas yang belum memadai.

Lingkungan non fisik di Kantor Kecamatan Purwodadi seperti hubungan sesama karyawan kerap kali menjadi keluhan di antara sesama karyawan. Seperti ketika beberapa karyawan mengeluhkan kinerja dari rekan-rekannya yang sering kali terlambat dan keluar tanpa izin.

Keterlambatan seperti ini akhirnya menimbulkan kesan yang kurang baik untuk karyawan yang lain sesama rekan kerja seperti ikut-ikutan datang terlambat dan keluar kantor seenaknya sendiri. Serta sistem kerja yang masih menerapkan senioritas membuat beberapa karyawan baru atau yang

(9)

lebih muda juga mengeluhkan, seperti tanggung jawab pekerjaan karyawan baru lebih banyak daripada karyawan lama karena tidak disama ratakan.

Terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu disiplin kerja. Pada Kantor Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan tingkat kedisiplinan karyawannya masih rendah ditandai dengan karyawan yang tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya dan masih adanya sebagian karyawan yang meninggalkan tugas atau kantor kecamatan pada saat jam kerja tanpa keterangan yang jelas dan juga banyaknya karyawan yang sering terlambat pada saat upacara rutin hari senin maupun kedatangan setiap harinya.

Saat wawancara dilakukan oleh peneliti kepada karyawan bagian kepegawaian kecamatan Purwodadi, dapat dilihat dari data absensi karyawan dalam kegiatanupacara salah satunya yaitu sering terjadinya keterlambatan antar karyawan. Keberhasilan aparat kecamatan dalam melaksanakan tugas – tugasnya adalah merupakan keberhasilan camat dimana berperan sebagai pemimpin, maka dari itu dalam pelaksanaan perlu adanya disiplin kerja oleh aparat pemerintah kecamatan sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil (PNS). Berikut data absensi kehadiran saat upacara:

Tabel 1.1 Presentase Kehadiran karyawanKantor Kecamatan Purwodadi tahun 2019

Kegiatan Jumlah

karyawan Terlambat Datang tepat

waktu %

Upacara rutin pagi 36 20 16 45 %

Upacara hari

besar nasional 36 18 18 50%

Sumber: Laporan Badan Kepegawaian Daerah Kecamatan Purwodadi,2019

(10)

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa presentase kehadiran karyawan kantor kecamatan purwodadi masih cukup rendah dilihat dari jumlah persentase pada keterlambatan karyawan pada kegiatan upacara rutin sebesar 45% dan kehadiran pada saat upacara hari nasional hanya 50% Kondisi ini menimbulkan permasalahan bagi pimpinan untuk memberikan pengarahan bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan memperbaiki kinerja karyawan tersebut.

Tabel 1.2 Data Absensi Karyawan 2019 Bulan

Total karyawan

(orang)

Total hari kerja (hari)

Datang terlambat

(orang)

Meninggalkan lokasi tanpa

izin (orang)

Tidak masuk tanpa izin

(orang)

Januari 36 26 5 3 3

Februari 36 26 4 5 4

Maret 36 26 3 2 2

April 36 26 7 2 4

Mei 36 26 4 4 3

Juni 36 26 5 3 2

Juli 36 26 6 3 4

Agustus 36 26 5 6 6

September 36 26 7 4 2

Oktober 36 26 8 2 3

November 36 26 5 2 4

Desember 36 26 4 5 5

Sumber:Laporan Badan Kepegawaian Daerah Kecamatan Purwodadi,2019 Dari data absensi karyawan pada tahun 2019 yang terlihat pada tabel diatas dapat diketahui bahwa masih masih banyak karyawan yang sering datang terlambat. karyawan yang datang terlambat paling banyak terdapat pada bulan oktober dengan jumlah 8 orang. karyawan yang meninggalkan kantor tanpa izin paling banyak terdapat pada bulan agustus dengan jumlah 6 orang.

karyawan yang tidak masuk tanpa izin terdapat pada bulan agustus dengan jumlah 6 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua

(11)

karyawan disiplin dalam bekerja

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti keadaan yang ada di kecamatan purwodadi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja karyawan Kantor Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan“.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Kantor Kecamatan Purwodadi dengan rumusan masalah :

1. Bagaimana gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kinerja karyawan pada Kantor KecamatanPurwodadi?

2. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial pada Kantor KecamatanPurwodadi?

3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan pada Kantor Kecamatan Purwodadi?

4. Diantara gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja manakah variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Kecamatan Purwodadi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja pada karyawan Kantor KecamatanPurwodadi.

(12)

2. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan disiplin kerja, berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan kecamatan purwodadi.

3. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan pada Kantor Kecamatan Purwodadi.

4. Untuk menganalisis diantara gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Kecamatan Purwodadi.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pimpinan Kantor

Hasil penelitian ini diharapkan untuk menjadi evaluasi dan bahan masukan bagi pemimpin Kantor Kecamatan Purwodadi dalam hal meningkatkan gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja pada sumber daya manusianya sehingga dapat tercapai tujuan organisasi atau perusahaan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan mampu menjadikan bahan pustaka dan ilmu pengetahuan sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya khususnya terkait pengaruh gaya kepemimpian, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan kantor kecamatan purwodadi.

Gambar

Tabel 1.1 Presentase Kehadiran karyawanKantor Kecamatan Purwodadi  tahun 2019
Tabel 1.2 Data Absensi Karyawan 2019  Bulan  Total  karyawan  (orang)   Total hari kerja (hari)  Datang  terlambat (orang)  Meninggalkan lokasi tanpa izin  (orang)  Tidak  masuk  tanpa izin (orang)  Januari  36  26  5   3   3   Februari  36  26   4   5   4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkuliahan-perkuliahan beliau – beliau memegang mata kuliah Sejarah Islam Indonesia, Pengantar Ilmu Politik, dan Filsafat Sejarah – materi yang dibahas dalam

Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, hanya dapat dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan sebagai pertimbangan dan evaluasi bagi pihak Bank, khususnya yang berkaitan dengan masalah

Sekalipun dalam penelitian kualitatif kebanyakan data diperoleh dari sumber data melalui observasi dan wawancara, akan tetapi dokumentasi digunakan j uga untuk memperoieh data

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan strategi pemasaran dengan memperhatikan faktorfaktor apa saja

Bagi Puskesmas Bunut hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan Puskesmas Bunut dalam meningkatkan kualitas Posyandu Usila Bagi penelitian selanjutnya

a) Penelitian ini diharapkan dapat membantu gaya kepemimpinan yang baik untuk meningkatkan kinerja karyawan. b) Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat

 Responden di Kalimantan cenderung untuk berubah opini menjadi setuju pencabutan subsidi BBM setelah menerima informasi terkait daripada responden di Jawa & Bali (21,3%).