• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Kategori : 3. Penyelamatan Sumber Daya Air

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan

A. LATAR BELAKANG PROGRAM

Air menjadi kebutuhan mendasar manusia. Kebutuhan akan air bersih dapat dipenuhi salah satunya dengan merawat mata air yang ada. Mendukung hal ini, PT Pertamina Integrated Terminal Cilacap melakukan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) khususnya di kawasan CA (Cagar Alam) Nusakambangan sejak tahun 2019. Upaya ini tentunya dilakukan untuk menekan illegal loging dan pengalihan fungsi lahan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Kawasan hutan. Selain itu kegiatan ini juga mendukung perlindungan mata air dimana peningkatan peran masyarakat dalam melestarikan hutan dan mata air untuk keberlangsungan hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, terutama masyarakat di daerah desa dalam bentuk air baku.

Nusakambangan merupakan relict (sisa-sisa) hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa di Pulau Jawa yang masih ada. Keberadaan hutan Nusakambangan ini menjadi tempat penting bagi flora – fauna khas Jawa. Terdapat beberapa spesies yang masuk dalam kategori nilai konservasi tinggi, diantaranya adalah Panthera pardus melas atau macan tutul jawa, selain itu terdapat pula Artictis binturong (Binturong), Nisaetus bartelsi (Elang Jawa) dan Trachypithecus auratus (Lutung Jawa). Dan data terbaru Hutan Nusakambangan juga sebagai tempat bernaung 148 jenis burung. 3 jenis burung diantaranya merupakan bagian dari 13 jenis rangkong (hornbill) yang ada di Indonesia. Tiga jenis tersebut yaitu Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris), Julang Emas (Rhyticeros undulatus) dan yang terakhir yaitu Rangkong Badak (Buceros rhinoceros). Semua satwa tersebut dilindungi berdasarkan Permen LHK No. 106 Tahun 2018.

Selain berfungsi sebagai rumah besar bagi flora fauna endemik, langka dan dilindungi, Nusakambangan berperan sangat penting dan vital bagi keselamatan warga sekitar, yaitu sebagai benteng perlindungan (great barrier) dari bencana tsunami dan gelombang besar Samudra Hindia. Hal ini mengingat Cilacap merupakan daerah yang sangat rawan gempa. Pusat gempa sering sekali

(2)

berada di barat daya pulau, karena merupakan pertemuan 2 lempeng besar dunia (asia dan australia). Dari uraian di atas, sudah sepatutnya bahwa wilayah hutan Nusakambangan ditetapkan sebagai wilayah dengan Nilai Konservasi Tinggi.

Namun demikian, berbagai ancaman dihadapi oleh Pulau Nusakambangan, diantaranya illegal logging, pengalihan habitat dari hutan lindung menjadi lahan produksi, perburuan liar serta adanya aktifitas industri komersial.

Sejak tahun 2019, PT Pertamina Integrated Terminal Cilacap Bersama dengan komunitas Save Our Nusakambangan Island bekerja bersama Gerakan Citanduy Lestari dan berbagai komunitas dan organisasi melakukan serangkaian aksi penanaman untuk kawasan penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat.

Kegiatan ini didukung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah dan Kemenkumham. Namun, dengan musim kemarau yang berkepanjangan di tahun 2019, prosentase hidup tanaman hasil penanaman tergolong rendah. Hanya setengah dari total tanaman yang mampu bertahan hidup. Melihat kondisi yang demikian, Panitia Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan melakukan kegiatan penanaman tanaman di area penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat.

B. TUJUAN PROGRAM

Tujuan dari kegiatan penanaman pohon di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat adalah untuk merehabilitasi hutan dan lahan, menjaga perlindungan mata air bawah tanah di Pulau Nusakambangan serta mengembalikan habitat penting satwa liar dan flora langka di Pulau Nusakambangan. Kegiatan penanaman pohon di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat didasarkan pada hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Selain itu juga didasarkan dengan Berita Acara Penanaman, mengingat kegiatan penanaman pohon merupakan bagian dari keberlanjutan dari acara penanaman tersebut. Dasar hukum yang mendasari kegiatan penanaman ini adalah :

• Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

• Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam

• PERMEN LHK Nomor P.106/MenLHK/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

• BA Penanaman Pohon RHL Kawasan Penyangga CA Nusakambangan

(3)

Manfaat :

Manfaat dari adanya kegiatan penanaman pohon di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat adalah:

• Perbaikan fungsi ekologi-hidrologi hutan dan lahan

• Perbaikan/peningkatan keanekaragaman hayati

Keluaran :

Keluaran/hasil dari adanya kegiatan penanaman pohon di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat adalah:

• Fungsi ekologi-hidrologi hutan dan lahan menjadi lebih baik

• Habitat penting satwa liar dan flora langka menjadi lebih baik

• Menjadi tempat dan media edukasi

• Dokumen pelaporan kegiatan penanaman pohon RHL.

C. PENERIMA MANFAAT PROGRAM

Target utama penerima manfaat pada program Rehabilitasi Hutan dan lahan (RHL) Cagar Alam Nusakambangan ini yaitu masyarakat di Pulau Nusakambangan.

Selain itu manfaat dari program penanaman pohon ini sangat besar diantaranya perbaikan dan peningkatan keanekaragaman hayati, dan juga perbaikan fungsi ekologi-hidrologi hutan dan lahan di Pulau Nusakambangan. Pemberdayaan masyarakat menjadi mainstream utama pelaksanaan RHL khususnya di Kabupaten Cilacap, mulai dari pembibitan, penanaman, hingga pemeliharaan. Sejak adanya kegiatan RHL, pandangan masyarakat jadi berubah, dari yang tadinya hanya menanam, kini masyarakat akan menjaga kawasan hutan dan lahan.

Kegiatan RHL telah memberikan indikasi penurunan deforestasi dari 3,51 Jt Ha di tahun 1996, turun 1,09 juta ha di 2015, dan 115 ribu Ha di tahun 2020. Terendah sepanjang sejarah. Selain itu data indeks kualitas tutupan lahan (IKTL) tercatat membaik meningkat dari 58,42 (2016) menjadi 60,74 di tahun 2020. Secara nasional pemulihan dengan penanaman pohon melalui kegiatan RHL tahun 2015-2020 telah menjangkau total Luas penanaman 574.556 ha (ditambah penanaman mangrove

(4)

seluas 18.704 Ha) dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 658.980.085 batang (ditambah 74.788.914 batang /propagul).

D. PERMULAAN PROGRAM DAN PERENCANAAN

Kegiatan Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan sebagai habitat penting satwa liar dan flora langka yang ada di Pulau Nusakambangan. Selain itu juga menjadi tempat edukasi dan media belajar bagi pelajar, mahasiwa dan masyarakat umum terkait tumbuhan. Program ini berawal dari banyaknya lahan rusak dan kritis akibat pembalakan liar pohon-pohon di Nusakambangan. PT Pertamina Integrated Terminal Cilacap Bersama dengan Komunitas Peduli Lingkungan di Kabupaten Cilacap seperti Save Our Nusakambangan Island, Yayasan Nusa Segara Indonesia, Balai KSDA RKW Cilacap dan beberapa komunitas lainnya menggagas kegiatan RHL ini di Pulau Nusakambangan.

Program RHL ini sebelumnya telah dilakukan pada awal tahun 2017 oleh beberapa komunitas dan pelajar/mahasiswa yang ada di Kabupaten Cilacap sebelum pada tahun 2019, PT Pertamina Integrated Terminal Cilacap turut serta dalam kegiatan tersebut. Penanaman ini bukan hanya tanaman-tanaman RHL biasa, ada juga tanaman langka dan dilindungi dimana PT Pertamina Integrated Terminal Cilacap memiliki Ijin Penangkaran Tanaman Langka dan Dilindungi di Indonesia

E. IMPLEMENTASI

Kegiatan penanaman pohon rehabilitasi hutan dan lahan dilakukan di Pulau Nusakambangan dengan koordinat penanaman 108.80089º BT dan 7.71452º LS. Lokasi tersebut merupakan kawasan penyangga CA Nusakambangan Barat.

Secara hukum, lahan tersebut merupakan lahan milik Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Wilayah Lembaga Pemasyarakatan Permisan, Pulau Nusakambangan. Lahan tersebut seharusnya tidak ada kegiatan manusia selain untuk peruntukan lembaga masyarakat. Namun, sejak awal tahun 2000an banyak orang mulai menggarap lahan secara ilegal, sehingga hutan-hutan yang berdampingan langsung dengan Cagar Alam Nusakambangan Barat berubah

(5)

menjadi area perkebunan dan pertanian. Keadaan seperti ini bila dibiarkan terus- menerus maka dapat mengancam kelestarian Cagar Alam Nusakambangan Barat.

Kebijakan atau produk hukum yang berkaitan dengan zonasi kawasan pertanian, perkebunan, hutan tanaman industri, hutan lindung kawasan konservatif dan hutan produksi adalah Undang-Undang No. 41 Tahun 1999.

Lokasi penanaman pohon berdampingan dengan lokasi dilakukannya penanaman pada bulan Februari 2021. Pada kegiatan penanaman pohon rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2022, lokasi kegiatan dibagi menjadi 2 blok penanaman, yaitu blok timur, dan blok barat. Karakteristik daerah blok timur yaitu tanah berpasir gersang dan panas karena hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai, Di blok ini, jarang terdapat tanaman naungan sehingga bibit tanaman yang ditanam adalah jenis bibit yang tahan panas dan bisa beradaptasi dengan kondisi daerah pesisir. Karakteristik blok barat yaitu cenderung lembab karena masih ada tegakan pohon yang dijadikan naungan. Di bibit tanaman yang ditanam adalah bibit campuran yang perlu tumbuh dibawah naungan.

Lokasi Penanaman di CA Nusakambangan

(6)

F. HASIL IMPLEMENTASI PROGRAM

Kegiatan Penanaman Pohon Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat didukung sepenuhnya oleh Resort Konservasi Wilayah Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Batu Pulau Nusakambangan - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Bentuk dukungan dari Balai KSDA Jawa Tengah antara lain dengan menerjunkan personil dari Resort Konservasi Wilayah Cilacap untuk mendampingi panitia dan peserta penanaman selama kegiatan berlangsung dan memberikan dukungan berupa bibit pohon.

Pendampingan tersebut merupakan jawaban atas surat pemberitahuan sekaligus undangan Nomor 005/PAN-PP/I/2022 yang dilayangkan oleh Yayasan Nusa Segara Indonesia tertanggal 17 Januari 2022. Selain itu, PT. Pertamina (Persero) Integrated Terminal Cilacap juga memberikan dukungan untuk kegiatan ini dalam bentuk penyediaan bibit pohon.

Kegiatan pelaksanaan penanaman berupa kegiatan pembabatan dan pembersihan lahan, pembuatan lubang tanam, penancapan ajir dan yang terakhir kegiatan penanaman tanaman. Sedangkan kegiatan pasca penanaman adalah penyusunan laporan kegiatan dan perawatan tanaman.

(7)

Peserta Penanaman Rehabilitasi Hutan & Lahan Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat tahun 2022 terdiri dari berbagai pihak baik dari lembaga pemerintah maupun dari komunitas masyarakat. Total peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan berjumlah 59 peserta. Rincian jumlah peserta yang berpartisipasi adalah sebagai berikut:

(8)

Jumlah peserta penanaman tahun 2022 sengaja dibatasi atau menggunakan sistem kuota kepesertaan. Hal ini mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang membatasi jumlah partisipan dalam segala bentuk kegiatan. Selain itu, transportasi yang digunakan untuk mencapai lokasi kegiatan melalui jalur perairan sehingga memerlukan alokasi dana khusus untuk bisa mengakomodir peserta.

Sumber Bibit :

Pada kegiatan Penanaman RHL di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat 2022, bibit tanaman bersumber dari 3 lokasi, yaitu penyemaian yang dimiliki oleh Yayasan Nusa Segara Indonesia, rumah bibit PT.

Pertamina (Persero) Integrated Terminal Cilacap dan dari rumah bibit Resort Koservasi Wilayah Cilacap BKSDA Jawa Tengah. Bibit dari PT. Pertamina (Persero) Integrated Terminal Cilacap diserahkan kepada panitia penanaman RHL melalui Berita Acara Serah Terima Tanaman Program Adopsi Pohon Integrated Terminal Cilacap dengan Nomor HSSE/ITCLPG/002/2022 yang dilakukan pada hari Jum’at tanggal 21 Januari 2022. Bertindak sebagai pihak pertama atau perwakilan dari PT. Pertamina (Persero) Integrated Terminal Cilacap yaitu Hanung Kurniawan, jabatan SPV HSSE. Sedangkan pihak kedua atau perwakilan dari panitia Penanaman Pohon yaitu Ustadi Ahmad Santoso, Ketua Panitia Penanaman Pohon RHL Kawasan Penyangga CA Nusakambangan Barat 2022.

(9)

Jenis & Jumlah BIbit :

Jenis dan jumlah bibit yang ditanam pada Penanaman Pohon di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat tahun 2022 adalah sebagai berikut:

(10)

Beberapa jumlah bibit yang ditanam merupakan bibit tanaman lokal dan langka. Tanaman seperti Medang (Neolitsea sp.), Nagasari (Mesua ferrea), Meranti (Shorea sp.), Merbau (Intsia bijuga), Kecapi (Sandoricum koetjape), Gintung (Bischofia javanica), Langsat hutan (Aglaia argantea) dan Pasang (Lithocarpus platycarpus) merupakan jenis-jenis tanaman lokal yang mulai jarang ditemui.

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) dalam The IUCN Red List of Threatened Species atau daftar spesies terancam menyebutkan tanaman seperti Pasang (Lithocarpus platycarpus) masuk kategori Terancam (Endangered/EN),sedangkan Meranti (Shorea leprosula) dan Merbau/Kayu Besi (Instia bijuga) sebagai jenis-jenis pohon yang masuk kategori Hampir Terancam (Near Threatened/NT), Ketapang laut (Terminalia catappa), Singkil (Premna serratifolia), Salimuli (Cordia subcordata), Cempaka (Magnolia champaca), Kemiri (Aleurites moluccana), Langsat hutan (Aglaia argantea), dan Nyamplung (Calophyllum inophyllum) masuk dalam daftar Least Concern/LC.

Beberapa jenis tanaman seperti Dondong Hutan (Spondias pinnata), Gondang (Ficus variegata), Rukem (Flacourtea roukam), Kapundung/Menteng (Baccaurea sp), Asam Jawa (Tamarincus indica), Cempedak (Artocarpus integer), Jambu Alas (Syzygium sp.), Wuni (Antidesma bunius), Sawo Hutan (Pallaquium sp.), Kemit (Planchonella duclitan) dan Buah Makasar (Brucea javanica) merupakan jenis-jenis tanaman penghasil buah. Fungsi buah-buahan di hutan adalah sebagai pakan bagi satwa-satwa liar yang ada di hutan. Kegiatan Penanaman RHL memasukan beberapa jenis tanaman buah dimaksudkan untuk memberi daya dukung area sekitar dalam rangka konservasi Kawawan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat

Survey Lokasi :

Kegiatan survey lokasi dilakukan pada tanggal 1-2 Januari 2022. Survey dilakukan untuk menentukan lokasi mana yang akan digunakan untuk melakukan penanaman. Saat dilakukan survey, diketahui bahwa telah terjadi alih fungsi lahan di area tersebut, dimana hutan primer telah diubah menjadi lahan perkebunan dan pertanian. Namun, di beberapa titik lokasi tersebut, lahan yang telah terbuka ditinggalkan begitu saja.

(11)

Serah Terima Bibit :

Sumber bibit tanaman berasal dari Yayasan Nusa Segara Indonesia, serta bantuan dari Resort Konservasi Wilayah Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah dan PT. Pertamina (Persero) Integrated Terminal Cilacap. Serah terima bibit dari Pertamina dilakukan pada hari Jum’at, 21 Januari 2022.

(12)

Dropping Bibit :

Pengangkutan bibit menuju lokasi penanaman dilakukan pada pagi hari.

Hal ini dilakukan untuk menghindari stress pada tanaman akibat terkena terik matahari secara langsung, selain itu juga untuk mengindari cuaca buruk yang menurut prakiraan terjadi pada siang menjelang sore hari. Beberapa panitia dibantu oleh Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MMP) Nusakambangan Timur terlebih dahulu memindahkan bibit tanaman di Sentolo Kawat menuju perahu. Kemudian bibit diangkut menuju lokasi penanaman di Kalijati, Kawasan Penyangga CA Nusakambanagn Barat. Untuk mencapai lokasi tersebut perahu diharuskan melewati daerah Pelawangan Barat, yaitu tempat bertemunya muara Sungai Citanduy dengan laut lepas. Di area ini, ombak cenderung lebih tinggi. Rentang waktu antara pengangkutan bibit dan penanaman akan memberikan kesempatan bagi bibit tanaman agar beradaptasi dengan lokasi penanaman.

Penanaman Tanaman :

Minggu, 30 Januari 2022 merupakan hari pelaksanaan penanaman pohon.

Semua panitia maupun peserta penanaman mengawali kegiatan dengan sarapan pagi bersama. Sarapan dilakukan di lokasi titik kumpul di sekitar rumah Mbah Slamet. Selepas sarapan bersama, peserta mulai bersiap-siap untuk melanjutkan

(13)

aktifitas penanaman tanaman. Sebelum acara penanaman dimulai, peserta terlebih dahulu dibagi menjadi 2 tim berdasarkan blok penanaman. Kemudian diberikan arahan dari koordinator kegiatan dan coordinator penanaman mengenai teknis penanaman.

(14)

Penanaman RHL Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Tahun 2022 selesai pada siang hari. Seluruh panitia dan peserta memastikan semua tanaman tertanam dan memastikan pula tidak ada perlengkapan atau sampah yang tertinggal.

(15)

G. EVALUASI

Rangkaian kegiatan Penanaman Tanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat telah dilaksanakan mulai sejak perencanaan tanggal 1 Oktober 2021 hingga berakhir tanggal 30 Januari 2022. Penanaman tanaman melibatkan berbagai komunitas, lembaga pemerintahan dan pendukung kegiatan. Total peserta termasuk panitia penanaman berjumlah 59 orang. Beberapa bibit tanaman merupakan tanaman langka dan masuk ke dalam daftar IUCN RedList. Total bibit pohon yang tertanam berjumlah 850 bibit dengan 50 jenis tanaman. Meskipun kegiatan penanaman tanaman telah selesai dilaksanakan, bukan berarti tugas dan tanggung jawab semua pihak, terutama panitia telah selesai. Tindak lanjut kegiatan berupa monitoring dan perawatan tanaman wajib dilaksanakan untuk memastikan kesempatan hidup yang tinggi pada tanaman.

H. HASIL DAN DAMPAK

Hasil dan dampak program yang diterima oleh penerima manfaat ini yaitu hutan di Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan telah direhabilitasi, hal ini juga dapat mendukung perlindungan atau penyelamatan sumber daya air tanah di Pulau Nusakambangan. Masyarakat yang tinggal di Pulau tersebut masih dapat menikmati sumber daya air baku tanpa harus mencari di tempat lain. Penanaman pohon juga memperbaiki fungsi ekologi-hidrologi hutan dan lahan serta peningkatan/perbaikan keanekaragaman hayati CA Nusakambangan.

I. KOMUNIKASI

Dalam menjalankan komunikasi pada berbagai pihak, Integrated Terminal Cilacap dengan cara media online, spanduk dan poster serta plangisasi para stakeholder mencoba menginformasikan kegiatan dan program yang berada di area konservasi perusahaan. Tentu saja media sosial online secara pribadi dan staf internal digunakan untuk memberikan informasi seacara luas terlebih bagi karyawan dan masyarakat luas di luar perusahaan. Hal tersebut mendorong seluruh karyawan Integrated Terminal Cilacap untuk lebih peduli terhadap satwa yang dilindungi dengan adanya informasi melalui postingan dari Official Account Integrated Terminal Cilacap.

Referensi

Dokumen terkait

Di lain pihak, membersihkan wajah secara berlebihan dengan produk-produk seperti alkohol-based cleanser dan scrub dapat mengiritasi kulit lebih jauh dan memperparah

Korelasi antara suhu udara ambien dan konsentrasi CO2 di Taman Alun – Alun Merdeka pada pukul 13.00 memiliki nilai r sebesar 0.52 (Tabel 6, Gambar 4) yang berarti

Secara keseluruhan, maturasi oosit selama 20 jam baik dengan maupun tanpa penambahan LIF menunjuk- kan persentase yang lebih tinggi baik pada oosit yang membelah maupun yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran sosialisasi yang dilakukan Koperasi syariah Mitra Niaga sangat berperan penting bagi kegiatan usaha koperasi juga bagi

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana hasil pemahaman membaca mahasiswa, bagaimana kemampuan menulis paragraf mahasiswa, apakah ada hubungan yang

2.1 Bagi siswa panduan praktikum kimia sebagai produk hasil penelitian yang dikembangkan dapat menjadi panduan praktikum yang menarik dan bermanfaat dengan melakukan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah agar pelaksanaan evaluasi dapat berjalan efektif dan efisien dipandang perlu membentuk Tim Evaluasi

Pada bidang empat T.ABC, bidang alas ABC merupakan segitiga sama sisi, TA tegak lurus pada bidang alas, panjang TA sama dengan 1 dan besar sudut TBA adalah 30 . Limas beraturan