1
KOMISI INFORMASI ACEH
PUTUSAN
Nomor: 018/VIII/KIA/PTS-M/2020 KOMISI INFORMASI ACEH
Menimbang : Majelis Komisioner Komisi Informasi Aceh telah memeriksa kewenangan Komisi Informasi Aceh, kedudukan hukum (legal standing) para pihak, dan jangka waktu
pengajuan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.
Menimbang bahwa: Majelis Komisioner Komisi Informasi Aceh berwenang untuk menerima, memeriksa, dan memutus perkara a quo, Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam perkara a quo, Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk menjadi Termohon dalam perkara a quo, dan jangka waktu pengajuan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik telah terpenuhi.
Menimbang : Majelis Komisioner Komisi Informasi Aceh telah menerima dan membaca kesepakatan Para Pihak.
Menimbang bahwa pada hari Rabu tanggal Dua Puluh Satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh telah diadakan Mediasi Sengketa Informasi Publik bertempat di Kantor Sekretariat Komisi Informasi Aceh, Jalan Syiah Kuala Nomor 12, Banda Aceh antara :
Nama : YAYASAN ADVOKASI RAKYAT ACEH (YARA) Alamat
: Jalan Pelangi Nomor 88 Kampung Keuramat Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh selanjutnya disebut sebagai Pemohon.
Terhadap
Nama : BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG
Alamat : Jalan T. Panglima Polem, Kota Sabang selanjutnya disebut sebagai Termohon.
Menimbang bahwa para pihak menerangkan bersedia untuk mengakhiri Sengketa Informasi Publik dengan mengadakan kesepakatan bersama, dengan ketentuan sebagai berikut:
KOMISI
INFORMASI
ACEH
2
Pasal 1 : Bahwa informasi publik yang dimohonkan oleh Pemohon adalah : 1. Hasil tindak lanjut rekomendasi BPK RI tahun 2012, yang:
1.1 Memerintahkan PPK Sarana dan Prasarana Jalan dan PPK Sarana dan Prasarana Pelabuhan untuk mengenakan sanksi denda keterlambatan
kepada pihak rekanan sebesar Rp 3.516.059.560,47 dan disetorkan ke Kas Negara, yaitu :
1) Rekanan pelaksana pembangunan jalan dan jembatan kolektoral sebesar Rp 201.440.850,47;
2) Rekanan pelaksana pembangunan kawasan wisata dan pembangunan operasional pelabuhan sebesar Rp 3.314.618.710,00. Selanjutnya salinan bukti setor disampaikan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh.
Dalam Pekerjaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Kolektoral serta Pengembangan Kawasan Wisata dan Pembangunan Operasional Pelabuhan dan Perikanan Tahun Anggaran 2012.
1.2 BPK RI memerintahkan:
- Memberikan sanksi administrasi sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kontrak kepada pihak rekanan, yaitu PT. SYM dan PT. USM.
- Menagih kelebihan pembayaran kepada pihak rekanan sebesar Rp 1.973.324.563,30 dan menyetorkannya ke Kas Negara, yaitu : a) PT. San Yuri, selaku rekanan yang melaksanakan pembangunan Jalan Rhinon –
Meulingge, sebesar Rp 806.493.555,10. b) PT. Usaha Sejahtera Manikam, selaku rekanan yang melaksanakan pembangunan Jalan Gugop –
Lhuen Balee (lanjutan) sebesar Rp 1.166.831.000,-.
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Rhinon – Meulingge dan Pekerjaan Pembangunan Jalan Gugop – Lhuen Balee (Lanjutan) DiSubkontrak-kan dan Terjadi Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp 1.973.324.563,-.
1.3 Memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen Perbaikan Kapal Penumpang Pulo Duedap untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp 230.690.300 dalam Pekerjaan Perbaikan Kapal Penumpang KM. Pulo Deudap (Lanjutan Tahap III).
1.4 Memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen untuk :
1) Menginformasikan kepada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah Sabang dan Aceh Besar untuk melakukan pemungutan kepada rekanan atas pajak galian C sebesar Rp 1.864.499.425,00 dan
2) Menagih dan menyetorkan kelebihan pembayaran atas pekerjaan CT3 sebesar Rp 450.600.018,01 ke kas negara dan bukti setornya disampaikan ke BPK.
Dalam pekerjaan Pembangunan Terminal Container CT-3. Pekerjaan dilaksanakan oleh PT. AS sesuai dengan kontrak Nomor : 04/PPK- SARPRAS/KONT-CONST/2012 tanggal 20 Juni 2012 senilai Rp 129.999.000.000,- melalui proses Pelelamgan Umum.
KOMISI
INFORMASI
ACEH
3
1.5 Menginformasikan kepada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah Sabang dan Aceh Besar untuk melakukan pemungutan
kepada rekanan atas pajak galian c sesuai ketentuan yang berlaku sebesar Rp 576.389.804,65, pada:
1) Pekerjaan pembangunan jalan Rhinon – Meulingge sebesar Rp 221.363.600,97.
2) Pekerjaan pembangunan jalan Gugop – Lhuen Balee (lanjutan) sebesar Rp 253.659.115,66
3) pekerjaan pembangunan jalan Balohan-Anoi Itam-Ie Meulee sebesar Rp 101.367.088,03
2. Hasil tindak lanjut rekomendasi BPK RI tahun 2013, yang:
2.1 Memerintahkan PPK Sarana dan Prasarana Pelabuhan Sabang untuk
menarik kelebihan pembayaran pada kegiatan Pembangunan Pemasangan Jaringan Pipa Air Bersih di Kawasan Wisata Gapang - Iboih sebesar Rp 185.299.905,68 dari PT PCNP, menyetorkannya ke Kas Negara, dan menyerahkan bukti setornya kepada BPK RI, pada
Pembangunan Pemasangan Jaringan Pipa Air Bersih di Kawasan Wisata Gapang – Iboih.
2.2 Memerintahkan PPK Sarana dan Prasarana Jalan serta Pendukung
Kawasan Industri dan Wisata untuk menarik kelebihan pembayaran pada kegiatan Pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Lamteng- Deudap (Lanjutan) sebesar Rp 787.234.066,47 dari PT IJA,
menyetorkannya ke Kas Negara, dan menyerahkan bukti setornya kepada BPK RI;
- Memerintahkan PPK Sarana dan Prasarana Jalan serta Pendukung Kawasan Industri dan Wisata untuk melakukan tuntutan/klaim untuk pencairan atas jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai sisa pekerjaan
yang belum dikerjakan, yaitu sebesar Rp 59.727.630,00, menyetorkannya ke Kas Negara, dan menyerahkan bukti setornya kepada BPK RI;
- Memerintahkan PPK Sarana dan Prasarana Jalan serta Pendukung Kawasan Industri dan Wisata untuk menarik denda keterlambatan sebesar maksimal 5%.
Dalam Pekerjaan Pembangunan Jalan Lamteng-Deudap (Lanjutan).
3. Hasil tindak lanjut rekomendasi BPK RI tahun 2014, yang:
3.1 Memerintahkan PPK terkait untuk memproses kelebihan pembayaran sebesar Rp 1.587.807.998,82 dan memperbaiki pekerjaan tidak sesuai spesifikasi sebesar Rp 8.507.960.426,63 dengan pengawasan yang optimal dengan pengujian terhadap hasil perbaikan tersebut. Apabila setelah diuji tetap tidak sesuai spesifikasi, memerintahkan kepada rekanan melakukan penyetoran ke Kas Negara dalam pekerjaan sebagaiamana table di bawah ini:
KOMISI
INFORMASI
ACEH
4
3.2 Memproses pengenaan denda keterlambatan kepada penyedia jasa sebesar Rp 336.723.878,12 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
menyetorkannya ke Kas Negara. Dengan rincian sebagaimana dalam table di bawah ini:
3.3 memerintahkan PPK untuk mengurus dan memonitor pencairan jaminan uang muka dan jaminan pelaksanaan sebesar Rp 2.054.632.400,00 dengan melakukan konfirmasi tertulis kepada pihak terkait serta menyetorkannya ke Kas Negara dan memerintahkan PPK agar memasukkan PT IJA ke dalam daftar hitam serta melaporkannya ke LKPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Pekerjaan Pembangunan Jalan Lamteng -Pasie Jeneng (Lanjutan).
4. Hasil tindak lanjut rekomendasi BPK RI tahun 2015
4.1 Memproses pengenaan denda keterlambatan kepada penyedia jasa sebesar Rp 716.673.411,32 sesuai dengan ketentuan yang berlaku
KOMISI
INFORMASI
ACEH
5
dan menyetorkannya ke kas Negara dalam Pekerjaan Jasa Konstruksi sebagaimana dalam table di bawah ini:
4.2 Memerintahkan PPK mempertanggungjawabkanjaminan pelaksanaan sebesar Rp l75.077.550,00 yang tidak dapat dicairkan dan menyetorkannya ke Kas Negara;dan memerintahkan PPK supaya melaporkan PT ALP kepada LKPP sehingga dimuat dalamdaftar hitampenyediajasa dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan ke Kawasan Wisata Lbok Weng
5. Hasil tindak lanjut rekomendasi BPK RI tahun 2016, yang:
5.1 Memerintahkan PPK terkait untuk memproses pengenaan denda keterlambatan kepada penyedia jasa sebesar Rp 252.083.056,68 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menyetorkannya ke Kas Negara, dengan rincian sebagaimana table di bawah ini:
KOMISI
INFORMASI
ACEH
6
6. Hasil tindak lanjut rekomendasi BPK RI tahun 2017, yang:
6.1 meminta proses kelebihan pembayaran sebesar Rp 1.135.131.085,63 dan mengenakan denda keterlambatan minimal sebesar Rp
457.301.579,41 sesuai ketentuan yang berlaku serta menyetorkannya ke Kas Negara. Dalam pekerjaan sebagaimana table di bawah ini:
6.2 memproses kelebihan pembayaran sebesar Rp 851.443.740,00 sesuai ketentuan yang berlaku dan menyetorkannya ke Kas Negara dalam pekerjaan pembangunan jalan ke kawasan wisata Lhok Weng
7. Hasil tindak lanjut rekomendasi BPK RI tahun 2018
7.1 Memerintahkan PPK untuk memproses kelebihan pembayaran dengan cara melakukan pemotongan pembayaran termin atau penyetoran langsung ke kas negara sebesar Rp 2.634.400.043,-, pada Kegiatan Pengembangan Pelabuhan Balohan Terhambat dan Terdapat Kelebihan Pembayaran Pekerjaan Tiang Pancang.
7.2 memerintahkan PPK untuk memproses kelebihan pembayaran dengan menyetorkan ke kas negara sebesar Rp 22.656.992,-, pada kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan di Kawasan Industri Balohan.
KOMISI
INFORMASI
ACEH
7
Pasal 2 : Bahwa informasi yang dimohonkan Pemohon akan diserahkan oleh pihak Termohon kepada Pemohon.
Pasal 3 : Bahwa Termohon menyerahkan informasi yang dimohonkan oleh Pemohon pada tanggal Empat bulan Desember 2020 digandakan dan di ambil pada toko foto kopi CV. WARNA ALAM di simpang Garuda Sabang.
Pasal 4 : Seluruh biaya penggandaan di tanggung oleh Pemohon sesuai standar yang berlaku ditempat Termohon.
Menimbang bahwa kesepakatan telah dibuat secara tertulis pada hari Rabu tanggal Dua Puluh Satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh dan telah dibacakan dihadapan Para
Pihak oleh TASMIATI EMSA, selaku Mediator dan Para Pihak menyatakan menyetujui seluruh kesepakatan tersebut dihadapan Mediator.
Menimbang ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU KIP menyatakan bahwa:
Kesepakatan para pihak dalam proses Mediasi dituangkan dalam bentuk Putusan Mediasi Komisi Informasi.
Menimbang Ketentuan Pasal 47 ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik menyatakan bahwa:
(1) Mediator menyerahkan kesepakatan mediasi kepada Majelis Komisioner yang menangani Penyelesaian Sengketa melalui Panitera Pengganti untuk dikuatkan menjadi Putusan.
(2) Kesepakatan mediasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk Putusan Mediasi oleh Majelis Komisioner.
Menimbang ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU KIP menyatakan bahwa:
Kesepakatan para pihak dalam proses Mediasi dituangkan dalam bentuk Putusan Mediasi Komisi Informasi.
Menimbang Ketentuan Pasal 47 ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik menyatakan bahwa:
(3) Mediator menyerahkan kesepakatan mediasi kepada Majelis Komisioner yang menangani Penyelesaian Sengketa melalui Panitera Pengganti untuk dikuatkan menjadi Putusan.
(4) Kesepakatan mediasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk Putusan Mediasi oleh Majelis Komisioner.
Berdasarkan fakta-fakta a quo, Majelis Komisioner Memutuskan:
Memerintahkan Pemohon dan Termohon untuk menjalankan kewajibannya sebagaimana tertuang di dalam kesepakatan a quo.
KOMISI
INFORMASI
ACEH
8
Demikian diputuskan pada hari Rabu, Dua Puluh Satu Bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh oleh Majelis Komisioner yaitu Arman Fauzi selaku Ketua merangkap anggota,
Yusran dan Hj. Nurlaily Idrus masing-masing sebagai Anggota. Putusan dibacakan dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan didampingi oleh Zulfadli sebagai Panitera Pengganti dihadiri oleh Pemohon dan Kuasa Termohon.
Ketua Majelis
ARMAN FAUZI Anggota Majelis
YUSRAN
Anggota Majelis
Hj. NURLAILY IDRUS Panitera Pengganti
ZULFADLI
KOMISI
INFORMASI
ACEH
9
Untuk salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.
Banda Aceh, 21 Oktober 2020 Panitera Pengganti
(ZULFADLI)