• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan dan Pendampingan Micro Teaching Kelas Akhir Pesantren Babun Najah Ulee Kareng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pelatihan dan Pendampingan Micro Teaching Kelas Akhir Pesantren Babun Najah Ulee Kareng"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

267

Pelatihan dan Pendampingan Micro Teaching Kelas Akhir Pesantren Babun Najah Ulee Kareng

Nurmainiati1, Nurul Fajri2, Fadhliatul Ghina3, Merdu Arika4,Siti Aisyah5, Sri Muliana6

1,2,3

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) An-Nur NAD, Banda Aceh 23115, Indonesia

4,5MAS Babun Najah Ulee Karen, Banda Aceh 23117, Indonesia

6MTsN Babun Najah Ulee Kareng, Banda Aceh 23117, Indonesia Email Karespoden: nurmainiati85@gmail.com

ABSTRACT

Amaliyah At-Tadris program is one of the obligated that must be followed by all the students in the ends class within in Islamic Boarding School Babun Najah, Ulee Kareng. The Training and Preparing conducted in 2 weeks for the students who will teach in Amaliyah At-Tadris and the real program conducted in 1 week which started on November 5th to 12th, 2022. At the training and preparing, they will guide by the pointed teachers with the materials have been prepared as well by the teacher who taught in the class. All the students will train and guide for 2 weeks until they are able to stand, brave and confident in front of the class. The first performance represented by one of male and female students of class XII which representing Arabic and English subject. The lessons they teach in Arabic, such as Tamrin Lughah, Mahfuzat, Muthala’ah, Nahuu dan Sharfu and for English only Grammar. Hence, Training and Preparing process of Micro Teaching is very important to be held at Islamic Boarding School Babun Najah to help end the students in teaching process. The result of this activity showed that during training and preparing process, all the students are very enthusiastic in practicing the knowledge which has obtained, both in mental preparation, understand all the material well, and capable to design the teaching materials and able to give positive respond well so that they could be confident to stand in front of the class and be proud of conducting this Micro Teaching. Although there were 7 students who failed but they also very enthusiastic to repeat the micro teaching with the new spirit.

Key Words: Training, Micro Teaching, English and Arabic.

ABSTRAK

Program Amaliyah At-Tadris merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus diikuti oleh santri kelas akhir yang berada di lingkungan Pesantren Babun Najah, Ulee Kareng. Pelatihan dan Persiapan dilakukan selama 2 minggu untuk santri yang akan mengajar pada kelas Amaliyah At-Tadris dan pelaksanaan juga dilakukan selama 1 minggu mulai dari tang 05 – 12 November 2022. Pada tahap Pelatihan dan persiapan mereka akan diajarkan oleh pembimbing yang telah ditunjuk dengan materi yang juga telah disiapkan oleh guru yang mengajar dikelas tersebut. Para santri sebelum mengajar akan diberikan pelatihan dan bimbingan selama 2 minggu agar mereka mampu, berani dan percaya diri ketika tampil

(2)

268

didepan kelas. Tampil perdana diwakili oleh seorang santri putra dan seorang santri putri kelas XII yang mewakili mata pelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Pelajaran yang akan mereka ajarkan untuk bahasa Arab meliputi Tamrin Lughah, Mahfuzat, Muthala’ah, Nahuu dan Sharfu sedangkan Bahasa Inggris mereka akan mengajar pelajaran Grammar. Oleh karena itu, Proses pelatihan dan pendampingan Micro Teaching ini sangat penting dilaksanakan pada Pesantren Bbaun Najah ini untuk membantu santri kelas akhir dalam proses mengajar. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa selama proses pelatihan dan pendampingan, peserta kelas akhir sangat antusias dalam mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan, baik dalam persiapan mental, memahami materi dengan baik dan mampu mendesain bahan ajar dan mampu bertingkah laku dengan baik sehingga mereka mampu dan percaya diri tampil didepan kelas dengan rasa bangga dalm pelaksanaan Micro Teaching ini. Meskipun ada sekitar 7 santri yang tidak dinyatakan lulus akan tetapi mereka juga sangat antusia untuk melakukan Mictro Teaching kembali dengan semangat baru.

Kata kunci: Pelatihan, Micro Teaching, Bahasa Inggris, Bahasa Arab

PENDAHULUAN

Pesantren Babun Najah adalah salah satu pesantren yang berada di Banda Aceh yang setiap tahunnya akan mengadakan pelatihan dan pendampingan Micro teaching (pelatihan mengajar) bagi santri kelas akhir sebagi salah satu syarat kelulusan. Oleh karena itu sebelum mereka melaksanakan Micro Teaching mereka akan diberikan kesempatan untuk menyiapkan diri dalam pelaksanaan Micro Teaching tersebut. Para santri dan satriah tersebut akan diberikan waktu selama dua minggu untuk menemui para guru pengajar mata pelajaran yang berhubungan dengan mata pelajaran pondok pesantren yang akan mereka ajarkan dalam micro teaching, seperti pelajaran grammar untuk bahasa inggris dan untuk bahasa arab seperti Muthala’ah, Tamrin Lughah, Mahfudhat, Imlak, Nahu dan Sharfu.

Setiap mata pelajaran tersebut dibagi berdasarkan kemampuan tiap para santri dan santriah dalam menguasai pelajaran yang akan diajarkan pada kelas praktikan.

Micro teaching adalah salah satu model praktik mengajar yang dilaksanakan oleh lembaga tertentu dalam mengasah kemampuan mengajar bagi calon guru. Depdiknas (2004: 8), guru sebagai tenaga professional bertugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan profesionalitasnya.

Selanjutnya menurut Aida (2019: 1) Micro teaching merupakan salah satu kegiatan latihan belajar mengajar bagi mahasiswa calon guru untuk mengembangkan kemampuan mengajar dan sebagai media latihan berinteraksi dengan peserta didik.

Meskipun begitu, pada pesantren ini mengajar tidak hanya dilaksanakan bagi siswa calon guru tetapi mereka juga harus dan bisa dalam melaksanakan kegiatan ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan. Para calon siswa yang akan mengikuti micro teaching diwajibkan untuk menanyakan materi yang akan mereka berikan kepada para siswa sesuai dengan silabus yang telah dibuat oleh guru.

Selanjutnya, sebelum mereka mengajar dikelas tertentu sesuai dengan jadwal masing-masing, mereka dilatih dan diajarkan dalam keterampilan mengajar dengan

(3)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

269 seksama dan juga dalam mendalami materi yang akan disamapaikan didalam kelas.

Tidak hanya itu, mereka juga akan diajarkan cara menyampaikan materi tidak secara monoton tetapi mereka juga bisa membawa dan menyiapkan alat peraga yang dapat memancing keingintahuan siswa dalam materi tertentu sesuai dengan topik pembelajaran yang akan diajarkan pada setiap pertemuan.

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan ini berupa pelatihan dan pendampingan Amaliyah At- Tadris santri kelas akhir dalam pengajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang dilaksanakan bagi kelas VII (tujuh) – X (sepuluh) pada Pondok Pesantren Babun Najah Ulee Kareng. Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 minggu dan terhitung dari tanggal 24 Oktober sampai 03 November 2022, dengan fokus pelaksanaan kegitan yang dibagi pada tahap berikut;

1. Tahap Persiapan dan perencanaan

Pada tahap persiapan dan perencanaan dilaksanakan selama 2 minggu berupa pembagian Musrif/ah atau guru pembimbing bagi setiap santri kelas akhir, melakukan kesepakatan waktu bimbingan dengan pembimbing, memilih materi yang akan diajarkan sesuai dengan silabus, menyusun jadwal pelaksanaan, dan menyusun ikdad (tariqah pembelajaran) sesuai dengan arahan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan yaitu melaksanakan praktek mengajar secara nyata yang dipraktekkan oleh santri bimbingan setelah dilaksanakannya pelatihan dan bimbingan secara berkesinambungan untuk mampu dan siap untuk tampil mengajar di dalam kelas. Pada sesi ini, para pembimbing memberikan satu topik bahasan yang akan diajarkan dikelas dan para santri akan menyiapakn materi secara terperinci dan nantinya akan dikoreksi oleh para pembimbing baik dari segi bahasa, aqidah, kosakata dan pembahasan seperti pembukaan kelas (warming up) terhadap keterkaitan antara topik sebelumnya dengan topik yang akan diajarkan pada saat ini.

3. Tahap Evaluasi hasil

Pada tahap ini, para pedamping akan merevisi ulang cara para santri kelas akhir tampil di kelas apakah sudah sesuai dengan yang telah diajarkan, pembimbing memastikan kembali kesiapan, kemampuan atau pemahaman mereka selama proses belajar mengajar dilakukan baik terhadap proses pembelajaran Bahasa Inggris maupun pembelajaran Bahasa Arab. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman santri terhadap pelaksanaan Micro Teaching dan juga persiapan dalam pembelajaran pada setiap topik yang telah diberikan agar menghasilakan hasil yang maksimal sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Setiap para serta dibagi kepada pembimbing masing – masing yang telah ditetapkan. Mereka akan membimbing sesuai dengan mata pelajaran yang diasuh oleh setiap musyrif/ah, seperti grammar, Nahu, Sharfu, Tamrian Lughah, Mahfuzath, dan Muthala’ah. Setiap santri/wati memiliki cukup waktu selama dua minggu untuk melakukan persiapan seperti menyiapkan bahan ajar, metode penyampaian materi dan penguasaan materi yang akan disampaikan pada kelas masing-masing dengan baik dan

(4)

270

terarah. Disamping itu, mereka juga harus melakukan bimbingan dengan pembimbing yang telah ditunjuk dan bisa juga langsung mempraktekkan cara mengajar dan metode yang akan digunakan dan akan dikoreksi sesuai dengan arahan dari para pembimbing, oleh karena itu, calon peserta didik akan dilatih dengan baik agar kemampuan mengajarnya dapat berkembang dengan maksimal dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Disamping itu, santri yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 130 orang yang dibagi kepada 6 kelas. Setiap hari selama satu minggu akan di isi oleh 20 santri yang mengajar dengan mata pelajaran yang berfariasi dan kegiatan ini mulai dilaksanakan dari jam 07.30 – 08.50 dan kemudian akan dilanjutkan lagi pada jam 10.40 – 12.00 dan siang hari juga tetap dilaksanakan micro teaching sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pada siang hari kegiatan ini akan di mulai setelah salat zuhur yaitu pada jam 14.00 – 15.20. Target dari kegiatan ini adalah santri MTsN Babun Najah kelas VII1,2,3,4,5,6

dan santi MAS Babun Najah kelas X-MIA1,2,3,4 dan kelas X-IIS1,2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan, para santri kelas akhir telah mempelajari berbagai materi yang sesuai dengan setiap mata pelajaran yang akan mereka ajarkan pada kelas praktikan masing-masing seperti perkenalan, sapaan, keterangan kelas, bahan ajar dan para santri tentunya diberikan mata pelajaran yang bias dipilih sesuai dnegan kemmapuan masing-masing baik yang berupa pelajaran pada bidang Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab.

Proses Micro Teaching atau Amaliyah At-Tadris ini berlangsung dari tanggal 05 – 12 November 2022 pada tahun ajaran 2022/2023. Peserta yang tampil perdana Micro Teaching dilaksanakan pada tanggal 05 November 2022 yang diwakili oleh seorang santri putra dan satu orang santri putri. Santri putra mewakili pelajaran yang berbahasa Arab dalam pelajaran Muthala’ah sedangkan santri putri mengajar pelajaran Bahasa Inggris yaitu pelajaran Grammar. Tampilan perdana ini disaksikan oleh seluruh dewan guru dan peserta kelas VI yang terdiri dari 120 santri/ah dan ada satu kelas khusus yang disiapkan untuk mengikuti micro teaching perdana ini sebagai sampel dalam proses kegiatan ini. Sebanyak 2 kelas yang disiapkan sebagai subjek atau sampel dalam kegiatan ini dengan sampel level kelas yang berbeda. Dalam mengajar, kedua santri yang tampil perdana juga menyiapkan media dalam proses pembelajaran mereka.

Menurut Steffi dan Syastra (2015: 79), Media pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Selanjutnya menurut Zaki dan Yusri (2020: 813), media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar untuk meransang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Jadi, media pembelajaran adalah salah satu alat bantu yang bisa digunakan untuk memberikan respon positif bagi para siswa untuk menarik minat mereka dalam proses belajar mengajar sehingga tidak membuat siswa merasa jenuh dan merasa senang dalam menerima pelajaran.

(5)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

271

Gambar 1. Para pengabdi sedang memberikan pelatihan kepada siswa yang akan melaksanakan Micro Teaching

Gambar 2. Para santri sedang melaksanakan penilaian kepada santri yang tampil perdana pada Micro Teaching

(6)

272

Gambar 3. Santri kelas akhir yang sedang memberikan penilaian kepada santri yang tampil perdana pada acara Micro Teaching

Gambar 4.Pendamping sedang memberikan evaluasi setelah proses Micro Teaching dilaksanakan

SIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan Micro teaching untuk siswa kelas XII tahun ajaran 2022/2023 berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang ditentukan tanpa adanya kendala yang berarti, hanya saja ada tiga peserta yang terlambat mengikuti kegiatan Micro Teaching ini dikarenakan dirawat inap di rumah sakit ada mereka

(7)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303

273 tentunya wajib untuk mengikuti kegiatan Micro Teaching susulan jika telah dinyatakan sembuh. Para santri, dosen dan dewan guru yang terlibat dalam acara ini sangat antusias dalam melatih dan membimbing para santri dalam kelompok masing-masing sehingga para santri yang telah dibimbing bisa dengan penuh percaya diri tampil ketika melaksanakan praktek mengajar Micro teaching dan mendapatkan hasil yang memuaskan, meskipun ada 7 santri yang harus mengulang kelas Micro Teaching karena dinyatakan tidak lulus oleh para pendamping. Meskipun begitu, semangat positif senantiasa diberikan kepada santri yang belum lulus pada kelas Micro Teaching dan diharapkan setelah mengulang nanti mereka bias mendapatkan hasil yang lebih baik dari pada sebelumnya. Kegiatan ini sangat membantu para santri kelas akhir dalam menyiapkan diri dalam praktek mengajar Micro Teaching yang mereka ikuti.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pengabdian ini dilaksanakan sebagai bentuk sumbangsih pengabdi kepada Masyarakat terkait dengan tridarma perguruan tinggi. Para pengabdi mengucapkan terima kaish kepada pihak terkait terutama kepada Pimpinan Pondok Pesantren Babun Najah Ulee Kareng, kepada kepala sekolah MAS dan MTsN Babun Najah, kepada santri kelas akhir yang berjumlah 130 santri yang telah mempercayai dan memberikan kesempatan kepada para pengabdi untuk melaksanakan pelatihan dan pendampingan Micro Teching bagi kelas XII (duabelas) pesantren Babun Najah pada tahun ajaran 2022/2023.

DAFTAR PUSTAKA

Aida, W. (2019). Analisis Kemampuan Keterampilan Dasar Mengajar (Micro Teaching) Mahasiswa Angkatan I Program Studi Pendiidkan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian. Jurnal Ilmiah Edu Research, Vol 8, No.2.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendiidkan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Steffi, A dan Syastra, M.T. (2015). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam. CIBIS Jurnal.

Vol.3, No.2.

Zaki, A dan Yusri, D. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Unttuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran PKN di SMA Swasta Darussa’adah Kec. Pangkalan Susu. Al-Iktibar: Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 7, No. 2

Referensi

Dokumen terkait

Nota Dinas Kapolres Tanjungpinang nomor : B/ND-15/III/REN.2.3./2018/Bagren tanggal 12 Maret 2018 tentang rapat penyusunan Ranrenja Polres Tanjungpinang TA 2019 dan Anev

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) atau magang III merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh dengan persyaratan harus menempuh mata kuliah Micro Teaching pada

Pemberontakan yang dilakukan oleh DI/TII merupakan suatu bentuk pergolakan di dalam masyarakat Indonesia yang mempunyai tujuan untuk mengubah struktur tatanan

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perhutani Plywood Industri Kediri yang beralamatkan di Jalan Natuna Dusun Kapasan, Desa Gadungan, Kecamatan Pare,

Media aplikasi dipilih sebagai media utama dalam perancangan ini karena melalui smartphone yang merupakan perangkat yang wajib dimilki oleh target audiens di era digital ini,

Pupuk NPK berpengaruh negatif terhadap inefisieni teknis, artinya jika pupuk NPK ditambah maka dapat menurunkan inefisiensi produksi tembakau, analisis ini memberikan gambaran bahwa

Rasa ingin tahu mengenai informasi organisasi ini akhirnya membawa kepada narasumber utama yaitu Misman selaku penggerak dan ketua dari Organisasi Memungut Sehelai Sampah di

Data dan informasi yang digunakan dalam artikel ini bersumber dari literatur (buku, jurnal, proseding dan peraturan perundangan) yang berkaitan dengan konservasi, asosiasi ikan