• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI TEKNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI TEKNIS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1.

2.

       Catatan:

UU ITE No. 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1 "Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah"

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI TEKNIS

Dokumen ini disahkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dengan menggunakan tanda tangan digital.

This Document approved by the Ministry of Energy and Mineral Resource of the Republic of Indonesia with digital signature.

Kepada (To)

PT SAPTA PERSONA DINAMIKA JL.A.YANI 49 A RT 02 RW 05 JAWETEN

Jenis Perizinan (Licensing Type)

Izin Usaha Pertambangan Batubara Perpanjangan

Pemalsuan atau modifikasi terhadap dokumen ini akan dituntut sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Forgery or modification of this document will be prosecuted in accordance with laws and regulations.

Jakarta, 25 November 2021

Ditandatangani secara elektronik oleh:

Dirjen Minerba

Validasi terhadap dokumen secara digital dapat dilakukan dengan mengunjungi website perizinan.esdm.go.id

Digital validation of this document could be done by visiting perizinan.esdm.go.id Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, M.Sc.

(2)

a.

b.

c.

1.

2.

KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR :       

TENTANG

PERPANJANGAN KEDUA IZIN USAHA PERTAMBANGAN TAHAP KEGIATAN OPERASI PRODUKSI KOMODITAS BATUBARA KEPADA PT SAPTA PERSONA

DINAMIKA  

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA  

MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

 

Menimbang : bahwa PT SAPTA PERSONA DINAMIKA telah mengajukan permohonan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Tahap Kegiatan Operasi Produksi komoditas Batubara melalui surat Nomor referensi 2Pxokn pada tanggal 22

; Oktober 2021

bahwa berdasarkan hasil evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, PT SAPTA telah memenuhi persyaratan untuk PERSONA DINAMIKA

dapat diberikan Perizinan Berusaha berupa Izin Usaha Pertambangan Komoditas Batubara;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu Keputusan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang Perpanjangan Kedua Izin Usaha Pertambangan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Untuk Komoditas Batubara Kepada PT SAPTA PERSONA

; DINAMIKA

     

Mengingat : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6525);

(3)

2.

3.

4.

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6186);

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1187) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1629);

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 220);

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1796 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Permohonan, Evaluasi, Serta Penerbitan Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara;

     

     

MEMUTUSKAN :  

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TENTANG PERPANJANGAN KEDUA IZIN USAHA PERTAMBANGAN TAHAP KEGIATAN OPERASI PRODUKSI UNTUK KOMODITAS

KEPADA .

BATUBARA PT SAPTA PERSONA DINAMIKA

     

(4)

a.

KESATU : Memberikan Persetujuan Perpanjangan Kedua Izin Usaha Pertambangan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Untuk Komoditas Batubara yang selanjutnya disebut Perpanjangan IUP, kepada:

a. Nama : PT SAPTA PERSONA DINAMIKA

b. Alamat :

JL.A.YANI 49 A RT 02 RW 05 JAWETEN, Kel. Sumur, Kec. Dusun Timur, Kab.

Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Kode Pos 73618

c. NIB : 0216010031007

d. NPWP : 02.126.280.3-714.001 e. Komoditas : Batubara

f. Lokasi Kegiatan Pertambangan

  1. Provinsi : Kalimantan Tengah   2. Kabupaten : Barito Timur

  3. Kecamatan :Dusun Timur, Patangkep Tutui, dan Banua Lima

g. Kode Wilayah : 3362133032014088 h. Luas Wilayah : 1.698 Hektare

i. Modal Kerja : Rp. 5.000.000.000

     

KEDUA : Susunan pengurus dan/atau pemegang saham pemegang IUP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

     

KETIGA : Perpanjangan IUP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diberikan berdasarkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disebut WIUP, sesuai dengan Daftar Koordinat dan Peta WIUP sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

     

KEEMPAT : Perpanjangan IUP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengembangan dan/atau pemanfaatan serta pengangkutan dan penjualan.

     

KELIMA : Perpanjangan IUP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diberikan untuk jangka waktu selama 10 (sepuluh) tahun sampai dengan tanggal 16 Juni 2031.

     

KEENAM : Pemegang IUP dilarang:

melibatkan anak perusahaan dan/atau afiliasinya yang bergerak di bidang usaha jasa pertambangan dalam pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan tanpa

(5)

a.

b.

c.

d.

e.

f.

1.

2.

persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;

melakukan kegiatan usaha pertambangan pada tempat yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

memindahtangankan IUP-nya kepada pihak lain tanpa persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;

mengalihkan kepemilikan saham tanpa persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;

menjaminkan IUP termasuk komoditas tambangnya kepada pihak lain; dan

melanggar larangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

     

KETUJUH : Dalam hal terjadi perubahan data dalam Diktum KESATU dan/atau Diktum KEDUA, pemegang Perpanjangan IUP wajib mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dan perubahan tersebut dinyatakan sebagai bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

     

KEDELAPAN : Pemegang Perpanjangan IUP mempunyai hak dan kewajiban tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini serta hak dan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

     

KESEMBILAN : Pemegang Perpanjangan IUP dapat diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

     

KESEPULUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

 

  Ditetapkan di Jakarta,

  pada tanggal 25 November 2021

a.n MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL MENTERI INVESTASI/

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BAHLIL LAHADALIA

   

Tembusan disampaikan kepada Yth:

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia

(6)

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Menteri Keuangan Republik Indonesia

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Gubernur Kalimantan Tengah Bupati Kabupaten Barito Timur

Direksi/Pengurus PT SAPTA PERSONA DINAMIKA

(7)

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

NOMOR :   TANGGAL :  

     

 

LAMPIRAN DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU SUSUNAN PENGURUS

IZIN USAHA PERTAMBANGAN PT SAPTA PERSONA DINAMIKA  

Daftar Pemegang Saham  

     

No.

Nama Pemegang

Saham

Asal Negara Nilai Investasi Persentase Saham (%)

1 PT Universal

Resources Indonesia  Rp 4.000.000.000 80 2 Pancani

Gandrung Indonesia Rp 1.000.000.000 20    

 

Daftar Susunan Pengurus     

No. Nama Pengurus Jabatan Npwp Pengurus 1 Pancani Gandrung Direktur Utama 89.300.835.9-416.000 2 Tay Robinto Direktur 06.699.941.8-101.000 3 Alwijaya Aw Komisaris Utama 06.200.097.1-121.000 4 Boelio Muliadi Komisaris 06.090.654.2-121.000  

a.n MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL MENTERI INVESTASI/

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BAHLIL LAHADALIA

(8)

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

NOMOR :   TANGGAL :  

     

 

LAMPIRAN DAFTAR KOORDINAT

IZIN USAHA PERTAMBANGAN PT SAPTA PERSONA DINAMIKA  

 

Nama Perusahaan : PT SAPTA PERSONA DINAMIKA Lokasi Kegiatan

Pertambangan    

Provinsi : Kalimantan Tengah Kabupaten / Kota : Kabupaten Barito Timur

Kecamatan : Dusun Timur, Patangkep Tutui, dan Banua Lima Komoditas : Batubara

Kode Wilayah : -

Luas : 1.698 Hektare

 

Daftar Koordinat  

        

No.

Garis Bujur (BT) Garis Lintang  Garis

Bujur (°)

Garis Bujur (Menit)

Garis Bujur (Detik)

Garis Lintang

(°)

Garis Lintang

(Menit)

Garis Lintang

(Detik)

LU/LS

1 115 16 0,000 -2 3 20,000 LS

2 115 17 0,000 -2 3 20,000 LS

3 115 17 0,000 -2 3 6,000 LS

4 115 17 22,000 -2 3 6,000 LS

5 115 17 22,000 -2 2 30,000 LS

6 115 18 40,000 -2 2 30,000 LS

7 115 18 40,000 -2 4 45,000 LS

8 115 16 0,000 -2 4 45,000 LS

      

(9)

a.n MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL MENTERI INVESTASI/

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BAHLIL LAHADALIA

(10)

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

NOMOR :   TANGGAL :    

PETA WILAYAH IZIN USAHA PERTAMBANGAN  

   

(11)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

LAMPIRAN IV

KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

REPUBLIK INDONESIA NOMOR :  

TANGGAL :  

TENTANG PERPANJANGAN KEDUA IZIN USAHA PERTAMBANGAN UNTUK KOMODITAS BATUBARA KEPADA PT SAPTA PERSONA DINAMIKA.

 

HAK DAN KEWAJIBAN A. Hak

Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan daftar koordinat;

Melakukan kegiatan usaha pertambangan pada WIUP sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

Mengajukan permohonan suspensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Membangun sarana dan/atau prasarana penunjang kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Memanfaatkan atau melakukan kerja sama dengan Badan Usaha lain dalam rangka memanfaatkan   sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan IUP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Bekerja sama dengan perusahaan jasa pertambangan yang telah mendapatkan IUJP atau sertifikat standar untuk kegiatan konsultasi/perencanaan usaha jasa pertambangan sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Menggunakan tenaga kerja asing sesuai dengan persetujuan dari instansi yang menyelenggarakan urusan di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Melakukan perubahan investasi dan sumber pembiayaan termasuk perubahan modal disetor dan ditempatkan sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Mengajukan permohonan penciutan sebagian atau pengembalian seluruh WIUP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Mengusahakan komoditas tambang lain yang ditemukan dalam WIUP dengan mengajukan permohonan kepada Menteri dan membentuk Badan Usaha baru sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Mengambil dan menggunakan kayu, tanah, dan/atau batuan termasuk memanfaatkan sungai dan/atau badan air lainnya yang terdapat pada WIUP untuk menunjang kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau setelah membayar pendapatan negara dan/atau pendapatan daerah;

(12)

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

 

Membangun dan memanfaatkan fasilitas serta sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan operasi produksi baik di dalam WIUP maupun area proyek sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Memiliki batubara yang telah diproduksi setelah memenuhi iuran produksi;

Melakukan kegiatan pencampuran batubara (blending) yang berasal dari pemegang IUP tahap kegiatan operasi produksi lainnya, IUPK tahap kegiatan operasi produksi, atau Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Membangun fasilitas pengangkutan, penyimpanan/penimbunan, dan pembelian atau penggunaan bahan peledak sesuai dengan persetujuan Recana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Membangun tempat penyimpanan/penimbunan bahan bakar cair sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Melaksanakan peledakan tidur sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Mengajukan rencana pengujian kelayakan penggunaan peralatan dan/atau rencana pengujian kelayakan penggunaan instalasi sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Mengajukan permohonan angka pengenal impor produsen sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan kepada instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan;

Mengajukan permohonan wilayah di luar WIUP kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menunjang kegiatan usaha pertambangannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Melakukan kerja sama pemanfaatan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan oleh pemegang IUP lainnya, IUPK, atau Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara sesuai dengan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan;

Melakukan pengangkutan dan penjualan batubara kepada pihak lain yang telah mendapatkan Izin Pengangkutan dan Penjualan bagi pemegang IUP tahap kegiatan operasi produksi;

Mengajukan permohonan persetujuan perluasan WIUP dalam rangka konservasi  untuk pemegang IUP tahap kegiatan operasi produksi batubara;

Menjual batubara, termasuk menjual ke luar negeri setelah terpenuhinya kebutuhan dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Diberikan jangka waktu kegiatan tahap operasi produksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terintegrasi dengan fasilitas pengembangan dan/atau pemanfaatan; dan

(13)

26.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Hak lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Kewajiban

Melakukan seluruh kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk mendapatkan persetujuan;

Menyampaikan Laporan Kegiatan tertulis secara berkala kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atas Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan serta pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan, termasuk pelaksanaan kerjasama dengan pemegang Izin Usaha Jasa Pertambangan;

Memenuhi ketentuan penggunaan produk dalam negeri dan produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia;

Melaksanakan divestasi saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk pemegang IUP tahap kegiatan operasi produksi batubara;

Menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan mata uang Rupiah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan kecuali telah menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;

Menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik (good mining );

practice

Melakukan eksplorasi lanjutan dan mengalokasikan anggaran setiap tahun sebagai dana ketahanan cadangan mineral dan batubara;

Menyusun rencana dan melaksanakan reklamasi dan/atau pascatambang sesuai dengan rencana reklamasi dan/atau rencana pascatambang  yang telah disetujui hingga mencapai tingkat keberhasilan 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Menempatkan jaminan reklamasi dan/atau jaminan Pascatambang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Melakukan pembinaan kepada perusahaan jasa pertambangan dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik (good mining

);

practice

Menerapkan asas kepatutan, transparan, dan kewajaran dalam menggunakan perusahaan jasa pertambangan;

Melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(14)

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

  Mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Menjamin penerapan standar dan baku mutu lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Memasang tanda batas pada WIUP bagi pemegang IUP tahap kegiatan operasi produksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Mematuhi ketentuan pedoman pengelolaan teknis pertambangan;

Menerapkan standar kompetensi kerja yang berlaku dalam pertambangan;

Melaksanakan upaya konservasi batubara;

Menyusun, melaksanakan, dan menyampaikan laporan pelaksanaan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Melaksanakan dan memastikan keberlanjutan seluruh program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat, khususnya program yang bersifat berkesinambungan dan menunjang kemandirian ekonomi;

Meningkatkan biaya program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam hal terjadi peningkatan produksi dan/atau sesuai dengan hasil sinkronisasi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat;

Menyerahkan seluruh data yang diperoleh dari hasil kegiatan usaha pertambangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batubara;

Mengadministrasikan setiap pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan;

Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang, dan jasa dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Mengikutsertakan pengusaha lokal yang ada di sekitar WIUP dalam melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Melakukan penyelesaian hak atas sarana dan prasarana penunjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jika terdapat sarana dan prasarana penunjang kegiatan pertambangan dalam  WIUP yang akan dimanfaatkan;

Menggunakan jalan pertambangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

Menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

Kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

   

(15)

a.n MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL MENTERI INVESTASI/

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BAHLIL LAHADALIA

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.97/MENHUT-II/2014 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan dan Non Perizinan di Bidang

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.97/Menhut-II/2014 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan dan Non Perizinan di

Menetapkan : PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP EON KEHUTANAN TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PEMBERIAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN USAHA DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN

Nomor P.97/MENHUT-II/2014 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan dan Non Perizinan di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka Pelaksanaan

Nomor P.97/MENHUT-II/2014 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan dan Non Perizinan di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka Pelaksanaan

(1) Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan ini adalah pendelegasian wewenang pemberian persetujuan RKAB tahunan IUP dalam pengelolaan pertambangan mineral di

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita