• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENENTUKAN INVERS SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUGMENTASI DAN REDUKSI ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENENTUKAN INVERS SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUGMENTASI DAN REDUKSI ABSTRACT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENENTUKAN INVERS SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE

AUGMENTASI DAN REDUKSI S. E. Wati1∗, M. Imran2, A. Sirait2

1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika

2 Dosen Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia

[email protected]

ABSTRACT

We discuss a method to obtain an inverse of a nonsingular matrix, called Augmenta- tion and Reduction Method. The total computational cost of this method to obtain an inverse of a matrix is the same as those of Gauss-Jordan method. However this method to be applied needs more storage than those of Gauss-Jordan method.

Keywords: Gauss-Jordan elimination, matrix augmentation, matrix reduction.

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang bagaimana menentukan invers suatu matriks dengan menggunakan metode augmentasi dan reduksi. Secara cost komputasi metode ini mempunyai cost yang sama dengan metode eliminasi Gauss-Jordan. Akan tetapi penerapan metode ini memerlukan storage yang lebih banyak dari metode eliminasi Gauss-Jordan.

Kata kunci: eliminasi Gauss-Jordan, matriks augmentasi, matriks reduksi.

1. PENDAHULUAN

Matriks merupakan sebuah cabang dari ilmu Aljabar Linear, yang merupakan ba- hasan penting dalam matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bidang numerik, operasi riset dan statistika.

Dalam menyelesaikan masalah-masalah di luar matematika yang tersaji dalam bentuk matriks, sering diperlukan penentuan invers dari matriks tersebut agar ma- salah yang disajikan dapat ditentukan penyelesaiannya. Ada beberapa cara yang dikenal dalam menentukan invers suatu matriks antara lain metode adjoint [3], A−1 = det(A)1 adj(A), metode eliminasi Gauss-Jordan [6]

(2)

dan dekomposisisi LU [1]

A−1 = (LU )−1,

dimana L adalah matriks segitiga bawah dan U adalah matriks segitiga atas.

Pada makalah ini dibahas penentuan invers matriks dengan menggunakan metode augmentasi dan reduksi yang merupakan review sebagian dari artikel Theodore J.

Sheskin [5], dengan judul ”Matrix Inversion by Augmentation and Reduction,” yang dasar pemikirannya bermula dari bentuk komplemen Schur [2].

2. INVERS MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUGMENTASI DAN REDUKSI

Asumsikan A = [aij], matriks berorde r yang akan diinverskan. Bentuk sebuah matriks augmented B berorde 2r dengan mengadjoinkan ke A sebuah matriks iden- titas positif, sebuah matriks identitas negatif dan sebuah matriks nol, yang mana seluruhnya berorde r. Susun matriks augmented -nya kebentuk

B =

A Ir

−Ir Or

. (1)

Selanjutnya, untuk menunjukkan proses reduksi pertama lakukan inisialisasi n = 2r, dan kemudian dilanjutkan dengan memisalkan Bn = B = [bij]. Kedua un- tuk menghindari pembagian dengan nol dan untuk mengurangi error pembulatan, dapat dilakukan partial pivoting, yaitu dengan membandingkan elemen b11 dengan elemen n − r pertama pada kolom 1, kemudian pilih nilai mutlak terbesar dari elemen-elemen ini, dan lakukan pergantian pada baris-baris yang sesuai. Ketiga partisi Bn seperti berikut

Bn =



1

z}|{An

n−1

z}|{Rn Un Tn



} 1

} n − 1 ,

dimana

An = elemen tunggal b11, Rn = vektor baris 1 × (n − 1), Un = vektor kolom (n − 1) × 1, Tn = matriks (n − 1) × (n − 1).

Kemudian nyatakan

Bn−1 = Tn− UnA−1n Rn. (2) Keempat turunkan nilai n dengan 1 dan ulangi proses yang sama sehingga proses

(3)

Untuk melihat proses metode yang didiskusikan, pandanglah matriks A=

 a11 a12 a21 a22



yang akan ditentukan inversnya. Maka dari tahapan yang didiskusikan di atas diper- oleh

B =



a11 a12 1 0 a21 a22 0 1

−1 0 0 0 0 −0 0 0



=

 A I

−I 0

 .

Langkah 1

B4 =







a11 a12 1 0 a21 a22 0 1

−1 0 0 0 0 −1 0 0







=

A4 R4 U4 T4

B3 = T4− U4A−14 R4. Langkah 2

B3 =





(a11a22− a12a21) a11

−a21

a11 1 a12

a11

1 a11 0

−1 0 0





=

A3 R3 U3 T3

,

B2 = T3 − U3A−13 R3 atau

B2 = 1

(a11a22− a12a21)

a22 −a12

−a21 a11

 = A−1.

Perhatikan bahwa untuk sebuah matriks A berukuran 2 × 2, diperlukan dua kali pengulangan dari matriks reduksi untuk menghasilkan komplemen Schur B2 = A−1. Maka untuk sebuah matriks A berukuran r × r, diperlukan r pengulangan dari matriks reduksi menghasilkan komplemen Schur Br = A−1.

(4)

3. COST KOMPUTASI PADA ALGORITMA

Pada bagian ini ditunjukkan bahwa matriks augmentasi dan reduksi ekivalen dengan eliminasi Gauss-Jordan dalam cost komputasi. Misalkan

A=







a11 a12 · · · a1n a21 a22 · · · a2n ... ... ... ...

an1 an2 · · · ann







, (3)

untuk menentukan invers (3) dengan eliminasi Gauss-Jordan perlu membentuk ma- triks augmented

[A|I] =







a11 a12 · · · a1n 1 0 · · · 0 a21 a22 · · · a2n 0 1 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ... ...

an1 an2 · · · ann 0 0 · · · 1







. (4)

Pada langkah pertama dilakukan OBE sehingga kolom pertama hanya mem- punyai angka satu pada baris pertama dan nol pada baris lainnya. Dari (4) bentuk matriks augmented menjadi







1 a(2)12 · · · a(2)1n a(2)1,n+1 0 · · · 0 0 a(2)22 · · · a(2)2n a(2)2,n+1 1 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ... ...

0 a(2)n2 · · · a(2)nn a(2)n,n+1 0 · · · 1







. (5)

Elemen-elemen pada (5) diperoleh dengan perhitungan

a(2)1j = a1j

a11 untuk j = 2, . . . , n a(2)1,n+1 = 1

a11

a(2)ij = aij − ai1a(2)1j untuk i, j = 2, . . . , n a(2)i,n+1 = −ai1a(2)1,n+1 untuk i = 2, . . . , n.

(5)

Jadi untuk melakukan langkah pertama (5) diperlukan n(n − 1) perkalian, n pembagian, dan (n − 1)2 pengurangan. Karena ada sebanyak n langkah maka cost komputasinya menjadi 2n3 − 2n2 + n. Jika hanya perkalian dan pembagian yang dihitung, maka diperlukan cost komputasi sebanyak n3.

Untuk menginverskan (3) dengan menggunakan matriks augmentasi dan reduksi, bentuk matriks augmented seperti berikut

B =



















a11 a12 · · · a1n 1 0 · · · 0 a21 a22 · · · a2n 0 1 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ... ...

an1 an2 · · · ann 0 0 · · · 1

−1 0 · · · 0 0 0 · · · 0 0 −1 · · · 0 0 0 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ... ...

0 0 · · · −1 0 0 · · · 0



















=

A I

−I 0

.

Langkah 1: Jadi

B2n =



















a11 a12 · · · a1n 1 0 · · · 0 a21 a22 · · · a2n 0 1 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ... ...

an1 an2 · · · ann 0 0 · · · 1

−1 0 · · · 0 0 0 · · · 0 0 −1 · · · 0 0 0 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ... ...

0 0 · · · −1 0 0 · · · 0



















=

A2n R2n U2n T2n

Dengan menggunakan formula (2) didapat

B2n−1 = T2n− U2nA−12nR2n. atau

(6)

B2n−1 =

















a(2)22 · · · a(2)2n a(2)2(n+1) 1 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ...

a(2)n2 · · · a(2)nn a(2)n(n+1) 0 · · · 1 a(2)12 · · · a(2)1n a(2)1(n+1) 0 · · · 0

−1 · · · 0 0 0 · · · 0 ... ... ... ... ... ... ...

0 · · · −1 0 0 · · · 0

















. (6)

Elemen-elemen pada (6) diperoleh dengan perhitungan

a(2)ij = aij− ai,j−1ai−1,j

a11 untuk i, j = 2, . . . , n a(2)i(n+1) = −ai1

a11 untuk i = 2, . . . , n a(2)1j = a1j

a11 untuk j = 2, . . . , n a(2)1(n+1) = 1

a11.

Untuk melakukan langkah pertama (6) dari matriks augmentasi dan reduksi diperlukan (n − 1)2 perkalian, n2 pembagian, dan (n − 1)2 pengurangan. Karena ada sebanyak n langkah maka cost komputasinya menjadi 3n3−4n2+2n. Jika hanya perkalian dan pembagian yang dihitung, maka diperlukan cost komputasi sebanyak n3. Jadi jika hanya perkalian dan pembagian yang diperhatikan cost komputasi yang diperoleh sama dengan cost komputasi eliminasi Gauss-Jordan.

Contoh:

Diketahui matriks [4]

A=



1 1 1 1 2 2 1 2 3



 dengan A−1 =



2 −1 0

−1 2 −1

0 −1 1



.

Tentukan invers dari matriks A dengan menggunakan metode augmentasi dan reduksi.

(7)

Solusi:

Dari soal diketahui A

A=



1 1 1 1 2 2 1 2 3



,

dan dengan mengikuti bentuk B pada persamaan (1), didapat

B =













1 1 1 1 0 0

1 2 2 0 1 0

1 2 3 0 0 1

−1 0 0 0 0 0

0 −1 0 0 0 0 0 0 −1 0 0 0













=

A I

−I O

.

Kemudian dengan mengikuti prosedur pada Bagian 2 secara berulang diperoleh Langkah 1

B6 =













1 1 1 1 0 0

1 2 2 0 1 0

1 2 3 0 0 1

−1 0 0 0 0 0

0 −1 0 0 0 0 0 0 −1 0 0 0













=

A6 R6 U6 T6

B5 = T6− U6A−16 R6. Langkah 2

B5 =











1 1 −1 1 0 1 2 −1 0 1

1 1 1 0 0

−1 0 0 0 0

0 −1 0 0 0











(8)

B4 = T5− U5A−15 R5. Langkah 3

B4 =







1 0 −1 1 0 2 −1 0 1 −1 1 0

−1 0 0 0







 ,

B3 = T4 − U4A−14 R4 atau

B3 =





2 −1 0

−1 2 −1

0 −1 1



 .

Jadi invers dari matriks A yang berukuran 3 × 3, diperoleh sesudah langkah ketiga.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Allaire, G., & S. M. Kaber. 2008. Numerical Linear Algebra. Springer, New York.

[2] Carlson, D. 1986. What are Schur Complements, Anyway ?. Linear Algebra And Its Applications 74: 257-275.

[3] Jacob, B. 1990. Linear Algebra. W. H. Freeman And Company, New York.

[4] Meyer, C. D. 2000. Matrix Analysis And Applied Linear Algebra. SIAM, Philadelpia.

[5] Sheskin, T. J. 1991. Matrix Inversion by Augmentation and Reduction. Int. J.

Math. Educ. Sci. Technol. 22(1): 103-110.

[6] Strang, G. 1993. Introduction to Linear Algebra. Wellesley-Cambridge Press, U.S.A.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terkait dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk

Fungsi Inter- tekstual berkaitan dengan dimensi semantik, atau bentuk pemaknaan, yang bisa bersifat universal maupun khusus tergantung pada individu yang memaknai,

Hal ini menunjukkan antara kemampuan untuk melakukan pemasaran online dengan media sosial di wilayah Malang Raya dan Kota Surabaya dan kemampuan untuk

5 Generasi muda kita amat sangat memerlukan penulisan sejarah yang obyektif yang menghormati fakta-fakta sejarah, khususnya yang ditulis oleh sejarawan dan

Dari uraian diatas, maka faktor inilah yang telah melatarbelakangi penulis untuk mengangkatnya menjadi topik pembahasan dalam penulisan skripsi dengan judul “PENEGAKAN

Proses pertukaran lengkap apabila pemain gantian memasuki padang permainan dan pemain yang telah diganti itu tidak boleh lagi mengambil bahagian dalam perlawanan tersebut..

41 5.2 Persepsi Kerentanan Terhadap Kanker Kambuh 55 5.3 Persepsi Keseriusan terhadap Kanker Kambuh 57 5.4 Persepsi Manfaat terhadap Tindakan Diet 60 5.5 Persepsi Hambatan