• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Jurusaan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Agustus 2011

ABSTRAK

Windi Wulandari

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali

XIV + 128 halaman + 23 tabel + 4 gambar + 10 lampiran

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor risiko apa sajakah yang berhubungan dengan kejadian skabies di wilayah kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian skabies di wilayah kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali.

Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan kasus kontrol (case control). Kelompok kasus adalah penderita skabies yang tinggal di wilayah Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali berjumlah 43 orang. Kelompok kontrol adalah tetangga kasus yang tinggal menetap di Kecamatan Mojosongo pada saat penelitian berlangsung berjumlah 43 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, hygrometer dan meteran. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square

dengan α=0,05).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan secara statistik bermakna dengan kejadian skabies adalah umur (p value=0,014, OR=3,457), pendidikan (p value=0,018, OR=3,703), status ekonomi (p value=0,042, OR=2,870), pengetahuan (p value=0,008, OR=3,795), higiene perorangan (p value=0,018, OR=3,703), riwayat kontak (p value=0,000, OR=27,619). Variabel yang tidak berhubungan adalah pekerjaan (p value=0,737), kepadatan hunian kamar (p value=1,000), kelembaban kamar (p value=0,313), penyediaan air bersih (p value=1,000).

Saran yang dapat diberikan yaitu agar masyarakat semaksimal mungkin menghindari kontak langsung dengan penderita skabies. Bagi puskesmas supaya meningkatkan promosi kesehatan seperti penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan skabies.

Kata Kunci: Skabies

Kepustakaan: 28 (2000-2011)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Status Gizi Ibu dan Anak dengan Kejadian Penyakit Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Teras Kabupaten Boyolali... Hubungan Antara Status Imunisasi

hubungan antara status gizi ibu dengan kejadian penyakit campak di Wilayah Kerja Puskesmas Teras Kabupaten Boyolali..

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kejadian kusta di Kabupaten Brebes Tahun 2010.. Tujuan dari

Hasil penelitian menunjukkan factor risiko yang terbukti berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Randomayang

Penelitian ini ingin mengetahui Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Difteri Di Wilayah Kerja Puskesmas Cikupa Tahun 2018.. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah

Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang.. BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN