• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR NOTASI. tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan. titik pusat tulangan tersebut, dibagi dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR NOTASI. tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan. titik pusat tulangan tersebut, dibagi dengan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar Notasi hatam.an. - 1 DAFTAR NOTASI

a

=

bentang geser, jarak antara beban terpusat dan muka dari tumpuan.

a

=

tinggi blok persegi tegangan tekan ekivalen.

A

=

luas efektif beton tarik di sekitar tulangan lentur tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan titik pusat tulangan tersebut, dibagi dengan jumlah batang tulangan atau kawat, mm2. Bila tulangan lentur terdiri dari batang tulangan atau kawat yang berbeda ukurannya, maka jumlah tulangan atau kawat harus dihitung sebagai luas total tulangan dibagi dengan

luas tulangan atau kawat terbesar yang digunakan.

A

=

luas bagian penampang antara muka serat lentur tarik dan titik berat penempang bruto, mm2.

=

luas penampang satu batang tulangan, mm . 2

A c

=

luas inti dari komponen struktur tekan dengan

A c

tulangan spiral diukur hingga diameter luar dari

. 1 2

sp1ra , mm .

=

luas beton pada penampang yang ditinjau, mm. 2

A c

=

luas penampang beton yang menahan pemindahan geser, mm. 2

Af

=

luas dari tulangan di dalam konsol pendek yang

A g

menahan momen terfaktor, mm . 2

= luas penampang bruto, mm . 2

=

luas dari tulangan geser yang paralel dengan tulangan lentur tarik, mm2.

.:'#,

'_.:·*'

.. ~~

.-,·•.

(2)

Daftar. Notasi halaman - 2 A1 luas total dari tulangan longitudinal yang menahan

t . 2

ors1, mm .

A n luas tulangan di dalam konsol pendek yang menahan

A ps

A s

A' s

=

=

=

gay a luas luas luas

tarik Nuc, mm. 2 tulangan pratekan tulangan tarik non tulangan tekan, mm

dalam daerah tarik, mm. 2 pratekan.P mm. 2

2 .

Ast

=

luas total tulangan longitudinal (batang tulangan atau baja profil), mm2

At = luas baja profil, pipa atau tabung pada suatu penampang kompos it, mm . 2

A1

=

luas daerah yang dibebani.

A2 = luas maksimum dari sebagian permukaan pendukung yang secara geometris serupa dan konsentris dengan daerah yang d ibeban i.

At

=

luas satu kaki dari sengkang tertutup dengan suatu j arak s yang menahan torsi, mm2

A v

=

luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s, atau luas dari tulangan geser yang tegak lurus terhadap tulangan lentur tarik dalam suatu jarak s pada suatu ko~ponen struktur lentur tinggi, mm2.

A v = luas tulangan geser dalam jarak s, mm2 Avf = luas dari tulangan geser friksi, mm2

Avh

=

luas dari tulangan geser yang paralel dengan tulangan lentur tarik dalam suatu jarak s 2

2, mm .

Aw

=

luas penampang satu kawat yang akan dikembangkan atau disambung lewat, mm2.

b

=

lebar dari muka komponen struktur yang tertekan. mm.

(3)

Daftar Notas( hal.aman - 3 b 0 = keliling dari pelat dan pondasi, mm.

bt

=

lebar dari bagian penampang yang dibatasi oleh

sengkang tertutup yang menahan torsi.

b w

=

lebar badan balok. atau diameter dari penampang

bulat, mm.

C =·konstanta penampang untuk menentukan kekakuan puntir.

c = jarak dari serat tekan terluar ke garis netral, mm.

C m = suatu faktor yang menghubungkan diagram momen aktual dengan suatu diagram momen merata ekivalen.

c 1

=

ukuran kolom persegi atau persegi ekivalen. kapital atau konsol pendek diukur dalam arah bentang di mana momen dihitung. mm.

=

ukuran dari kolom persegi atau kolom persegi

ekivalen, kapital atau konsol pendek.

Ct = faktor yang berhubungan dengan sifat khusus tegangan geser dan torsi.

=

b .d w

Ex 2 y

d

=

jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tarik non-pratekan, mm.

d"

=

jarak dari serat tekan terluar ke titik berat

tulangan tekan, mm.

d p

=

jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan pratekan, mm.

D

=

beban mati, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban tersebut.

db

=

diameter nominal dari batang tulangan, kawat atau

.,

(4)

l

Daftar Nota.si. h.alaman - 4

strand pratekan, mm.

d c

=

tebal selimut beton diukur dari serat tarik terluar ke pusat batang tulangan atau kawat yang terdekat, mm.

db

=

faktor pembesar momen untuk kerangka yang ditahan terhadap goyangan ke samping, untuk menggambarkan pengaruh kelengkungan komponen struktur di antara ujung-ujung komponen struktur tekan.

d s = faktor pembesar momen untuk kerangka yang tidak ditahan terhadap goyangan ke

menggambarkan penyimpangan lateral lateral dan gravitasi.

Ecb = modulus elastis balok beton.

E cc = modulus elastis kolom beton.

E cs

=

modulus elastis pelat beton.

E c = modulus elastisitas beton, MPa.

e

=

dasar logaritma Napier.

samping, untuk akibat be ban

f y

=

tegangan leleh yang disyaratkan untuk tulangan non-pratekan, HPa.

f~

=

kuat tekan beton yang disyaratkan, HPa.

f s

=

tegangan dalam tulangan yang dihitung pada beban kerja, MPa.

fct

=

harga rata-rata dari kuat tarik belah dari beton agregat ringan, HPa.

f r

=

modulus keruntuhan lentur beton, HPa.

h

=

tinggi total tebal pelat, mm.

h

=

tebal total komponen struktur, mm.

h

=

tebal pelat cangkang atau pelat lipat, mm.

hv = tinggi total dari penampang shearhead, mm.

I

!

(5)

Dajtar Notasi h.al.aman - 5 h w

=

tinggi total dari dinding diukur dari dasar ke

puncak, mm.

I g = momen inersia penampang bruto beton terhadap sumbu pusat, dengan mengabaikab tulangan.

Ise = momen inersia tulangan terhadap sumbu pusat penampang komponen struktur.

I~

=

momen inersia baja strukturil profil, pipa atau tabung terhadap sumbu penampang komponen struktur komposit.

I = momen inersia dari penampang yang menahan beban luar terfaktor yang bekerja.

Ib = momen inersia terhadap sumbu titik pusat penampang bruto balok.

Ic

=

momen inersia penampang bruto kolom.

Is

=

momen inersia terhadap sumbu titik pusat bruto pelat.

2 .

=

h /12 kal1 lebar slab.

k

=

faktor panjang efektif komponen struktur tekan.

Kb = kekakuan lentur balok, momen per unit rotasi.

K~

=

kekakuan puntir komponen torsi struktur, momen per unit rotasi.

1 = panjang bentang pelat dua arab pada arab yang sejajar dengan tulangan yang ditinjau, mm.

1 n

=

bentang bersih untuk momen positif atau geser dan rata-rata dari bentang bersih yang bersebelahan untuk momen negatif.

1n

=

bentang bersih diukur dari muka ke muka tumpuan.

1u

=

panjang komponen struktur tekan yang tidak ditopang.

' -~

(6)

Daftar Not<U1i hal.am.an. - 6

h tinggi total dari dinding diukur dari dasar ke

w

puncak, nun.

I

=

momen inersia penampang bruto beton terhadap sumbu

g

pusat, dengan mengabaikab tulangan.

I

=

momen inersia tulangan terhadap sumbu pusat penampang se

komponen struktur.

I~

=

momen inersia baja strukturil profil, pipa atau tabung terhadap sumbu penampang komponen struktur komposit.

I

=

momen inersia dari penampang yang menahan beban luar terfaktor yang bekerja.

Ib

=

momen inersia terhadap sumbu titik pusat penampang bruto balok.

Ic

=

momen inersia penampang bruto kolom.

I

=

momen inersia terhadap sumbu titik pusat bruto pelat.

s

=

h2/12 kali lebar slab.

k = faktor panjang efektif komponen struktur tekan.

Kb

=

kekakuan lentur balok, momen per unit rotasi.

K~

=

kekakuan puntir komponen torsi struktur, nomen per unit rotasi.

1 = panjang bentang pelat dua arah pada arah yang sejajar dengan tulangan yang ditinjau, mm.

1 n

=

bentang bersih untuk momen positif atau geser dan rata-rata dari bentang bersih yang bersebelahan untuk momen negatif.

10 = bentang bersih diukur dari muka ke muka tumpuan.

1u = panjang komponen struktur tekan yang tidak ditopang.

(7)

Daf tar Notasi ha.l.aman - 7/~

l v

=

panjang dari lengan shearhead diukur dari titik pusat dari beban terpusat atau reaksi, mm.

1w

=

panjang horisontal dari dinding, mm.

1 a panjang penjangkaran tambahan pada daerah tumpuan atau titik lengkung balik (inflection point), mm.

1 a panjang pengembangan, mm.

= ldb x faktor modifikasi yang berlaku.

1 c jarak vertikal antara dua tumpuan, mm.

1db

=

panjang pengembangan dasar, mm.

ldh

=

panjang pengembangan dari kait standar tarik, diukur dari penampang kritis sampai ujung luar kait (panjang pengembangan yang lurus antara penampang kritis dan titik mula kait (titik garis singgung) ditambah jari-jari dan satu diameter tulangan), mm.

=

lhb x faktor modifikasi yang berlaku.

1hb

=

panjang pengembangan dasar dari kait standar tarik, mm.

11

=

panjang bentang dalam arah di mana momen dihitung, diukur dari pusat ke pusat tumpuan.

1 2 = panjang bentang transversal terhadap 1

1 diukur dari pusat ke pusat tumpuan.

L

M c

= beban hidup, atau momen dan berhubungan dengan beban tersebut.

= momen terfaktor yang digunakan komponen struktur tekan.

gay a dalam yang

untuk perencanaan

M1 b = nilai yang lebih kecil dari momen ujung terfaktor pada komponen struktur tekan akibat beban yang tidak

...

.,

(8)

.•

Daf tar Notasi hal.aman - 8 menimbulkan goyangan ke samping yang berarti,

dihitung dengan anal isis kerangka elastis konvensional, positif bila komponen struktur melentur dalam kelengkungan tunggal, negatif bila melentur dalam kelengkungan ganda.

M2b

=

nilai yang lebih besar dari momen ujung terfaktor struktur tekan akibat beban yang tidak menimbulkan goyangan ke samping yang berarti, dihitung dengan analisis kerangka elastis konvensional.

M2s = nilai yang lebih besar dari momen terfaktor pada komponen strutur tekan akibat beban yang menimbulkan goyangan ke samping yang berarti, dihitung dengan analisis kerangka elastis konvensional.

M cr = momen yang menyebabkan terjadinya retak lentur pada penampang akibat beban luar.

M m

=

momen yang telah dimodifikasikan.

M : momen terfaktor maksimum pada penampang

'!Mia. X akibat be ban

luar.

M p

=

kuat momen leleh perlu dari penampang shearhead.

Mu

=

momen terfaktor dari penampang.

M v

=

ketahanan momen yang disumbangkan oleh tulangan shearhead.

Mn = kekuatan momen nominal pada suatu penampang.

M 0

N u

= momen statis terfaktor.

• beban aksial terfaktor yang normal terhadap penampang dan terjadi bersamaan dengan Vu; diambil positif untuk tekan, negatif untuk tarik dan memperhitungkan

(9)

Daftar Notas£ h.al.aman - 9 pengaruh tarik akibat rangkak dan susut.

N • gaya tarik terfaktor yang bekerja pada puncak dari uc

konsol pendek bersamaan dengan Vu' diambil positif untuk tekan.

N c gaya tarik dalam beton akibat beban mati dan beban hidup tidak terfaktor ( D + L ).

p rasio tulangan tarik non-pratekan

• A /bd s

p• rasio tulangan tekan non-pratekan.

=

A•/bd s

Pb

=

rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang.

Ph

=

rasio dari luas tulangan geser horizontal terhadap luas bruto penampang beton vertikal.

P0 rasio dari luas tulangan geser vertikal terhadap luas bruto penampang beton horizontal.

Ps • rasio dari volume tulangan spiral terhadap volume inti total (diukur dari sisi luar ke sisi luar spiral) dari sebuah komponen struktur tekan cdengan tulangan spiral.

=A /b d

s w

Pb kuat beban aksial nominal pada kondisi regangan seimbang.

P c

=

beban kritis.

P n kuat beban aksial nominal pada eksentrisitas yang diberikan.

P 0

=

beban aksial nominal pada eksentrisitas nol.

(10)

Dajtar Notasi halaman - 10

p u beban aksial terfaktor pada diberikan ~ tp p n

eksentrisitas yang

P nw • kuat dukung beban aksial nominal dari dinding yang direncanakan proporsinya.

r

=

radius girasi suatu penampang komponen struktur tekan.

s spasi dari tulangan geser atau torsi dalam arab paralel dengan tulangan longitudinal, mm.

s1 = spasi vertikal dari tulangan dalam dinding, mm.

s2

=

spasi dari tulangan geser atau torsi yang tegak lurus terhadap tulangan longitudinal a tau spasi

tulangan horizontal dalam dinding, mm.

s

=

jarak antar sengkang, mm.

s w

=

jarak antar kawat yang akan disambung lewat.

dikembangkan

dari

a tau

T c

=

kuat momen torsi nominal yang disumbangkan oleh beton.

T n

=

kuat torsi nominal.

T s

=

kuat torsi nominal yang disumbangkan oleh tulangan torsi.

T u

=

momen torsi terfaktor pada penampang.

u

=

koefisien friksi lengkungan.

Vd

=

gaya geser pada ·penampang akibat beban mati tidak terfaktor.

V1

=

gaya geser terfaktor pada penampang akibat beban luar yang terjadi bersamaan dengan terjadinya M

max V n

=

kuat geser nominal.

V s = kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan

(11)

Do..f tar No laliOl i. f\alCIII\AY\. - 11

geser.

V0 = gaya geser terfaktor pada penampang.

·Vc tegangart geser ijin beton, MPa.

w u beban terfaktor per unit panjang dari balok atau per unit luas pelat.

w c

=

unit massa dari beton, kg/m . 3

Wd = beban mati terfaktor per unit luas.

w1

=

beban hidup terfaktor per unit luas.

W u

=

beban terfaktor per unit luas.

x = sudut di antara sengkang miring dan sumbu longitudinal dari komponen struktur~

xt

=

koefisien sebagai fungsi dari y1/ x1 .

x v

=

rasio kekakuan lengan shearhead terhadap penampang pelat komposit di sekitarnya.

x 2 y

=

konstanta torsi penampang.

xt

=

dimensi pusat ke pusat yang pendek dari sengkang persegi tertutup.

x

=

dimensi yang pendek dari bagian persegi penampang.

Y

=

dimensi yang panjang dari bagian persegi penampang.

Yt

=

dimensi pusat ke pusat yang panjang dari sengkang persegi tertutup.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan-bahan penelitian yang digunakan yaitu Peta lokasi penelitian yang bersumber dari Peta Topografi Lembar Air Batumbuk skala 1 : 50.000 RTRW Pesisir Selatan,

Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong sampai dengan saat ini sekitar 12989, jumlah produksi kakao sebesar 7500% dan produktivitas kakao lebih meningkat

Jika pada periode penugasan yang tumpang tindih tersebut, ternyata realisasi jam kerjanya melebihi 1 jam per hari (bagi APIP yang menerapkan 5 hari kerja dalam 1

ANALISIS PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN RELEVANSI NILAI ( VALUE RELEVANCE) SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN PENUH IFRS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

1) Multi meter berfungsi untuk mengukur arus atau Amper meter, mengukur tegangan atau Volt meter, mengukur tahanan atau Ohm meter, karena kemampuan

Dari penelitian yang sudah dilakukan, dengan memvariasikan waktu pengadukan dalam proses pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dan metanol selama 1 jam dengan

 Ekspansi ini diharapkan dapat mendukung target penjualan CSAP pada tahun 2018 yang diharapkan naik 14% menjadi Rp11 triliun dibandingkan dengan tahun lalu.. Penjualan dari

Penelitian mengenai image processing sudah banyak sekali mengalami perkembangan,khususnya untuk pengenalan wajah sebagai suatu proses deteksi atau pengenalan yang