• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo yang penyelenggaraan pendidikanya tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia dengan memilki fasilitas sarana dan prasarana berupa:

Tabel 1.

Keadaan Gedung SDN 03 Tolangohula

No Nama Ruangan Jumlah Keterangan

1 Ruang belajar 6 Baik

2 Ruang kepala sekolah -

3 Ruang dewan guru -

4 Ruang tata usaha 1 Baik

5 Kamar mandi / Wc 1 Baik

Sumber Data: Tata Usaha SDN 03 Tolangohula

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan antara lain karena kesadaran masyarakat terhadap pendidikan mulai meningkat sehingga pendidikan sudah dianggap merupakan suatu kebutuhan, sebab karena adanya bantuan pemerintahan yaitu dana Bantuan Operasional membiayai pendidikan.

(2)

2 4. 2 Deskripsi Hasil Penelitian

4. 2. 1 Persiapan

Untuk dapat memperoleh data yang cukup presentatif dalam penelitian, maka dilakukan persiapan dan perencanaan yang matang guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Persiapan dan perencanaan yang dilaksanaan menyangkut prosedur yang ditetapkan serta instrument yang digunakan sebagai alat pokok pengumpulan data.

Selain itu dalam membantu peneliti untuk mendapatkan data penelitian yang valid maka peneliti menggunakan format-format sebagai berikt:

1. Lembar observasi berupa hasil pengamatan kegiatan guru 2. Lembar pengamatan kegiatan belajar siswa

3. Daftar nilai hasil belajar siswa pemberian tes

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk tiap kali pertemuan mengikuti siklus rancangan penelitian tindakan yaitu adanya perangkat pembelajaran, tindakan, observasi dan refleksi. Selanjutnya peneliti bersama guru memulai proses belajar mengajar dan dilakukan dengan pengamatan terhadap aktivitas belajar yang dilakukan oleh guru mitra sebagai pengamat.

Pada akhir kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa diberikan evaluasi untuk melihat skor perkembangan individu dalam setiap pertemuan setelah pembelajaran pada siklus I. peneliti bersama pengamat dan guru pengajar melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I. Hasil masukan yang diberikan oleh pengamat dan guru dijadikan sebagai acuan oleh peneliti dalam masukan berbagai kelemahan pada siklus I dan menyusun pembelajaran untuk pertemuan

(3)

3

ke-2 dalam tindakan selanjutnya pada siklus 2 jika hasil capaian sudah memenuhi target ketuntasan.

4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I pertemuan I

Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi (1) tahap perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) evaluasi dan (5) refleksi.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra melakukan diskusi untuk merancang pelaksanaan tindakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas I SDN 03 Tolangohula Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo.

Dalam tahap perencaan peneliti membuat rancangan dalam proses belajaar mengajar yang akan diksanakan. Perencanaan ini adalah sebagai penuntun ketika peneliti melaksanakan proses pembelajaran. Perencanaan yang dibuat peneliti adalah untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian supaya berjalan dengan sistematis.

Dalam perencanaan ini peneliti membuat beberapa perencanaan, antara lain:

1) Menentukan materi 2) Membuat RPP

3) Mempersiapkan pedoman penelitian 4) Mempersiapkan penilaian.

(4)

4 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas dalam upaya Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas I SDN 03 Tolangohula yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus dengan alokasi waktu masing-masing siklus 2 jam pelajaran (2x45 menit). Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar sebanyak 15 orang.

Dari perencanaan yang disiapkan di atas, peneliti melakukan implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Implementasi tersebut adalah wujud dari pembelajaran menggunakan metode Reward.

3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Observasi ini dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung dengan mengamati langsung pada objek penelitian. Pertemuan pertama pada pembelajaran PKn yang terjadi dengan menggunakan metode Reward ini, siswa terlihat begitu aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat menyenangkan, dan tujuan dari pembelajaran yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.

Peneliti adalah sebagai guru langsung yang menerapkan metode Reward ini. Oleh karena itu, peneliti meminta bantuan dari guru yang bersangkutan dalam mengumpulkan data yang diperlukan, yaitu penilain terhadap tanggapan, perhatian, dan perasaan siswa yang terlihat dari perilaku siswa di dalam kelas. Hal ini dilakukan supaya peneliti tidak terganggu dalam proses pembelajaran dan memperoleh data yang relevan dengan keadaan yang sebenarnya.

(5)

5

Pengamatan dilakukan oleh guru pengamat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas I SDN 03 Tolangohula. Adapun format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 12 aspek, baik dari pra pembelajaran sampai dengan penutup.

Lembar pengamatan tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan atau kompetensi guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. Untuk jelasnya terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2:

Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Guru Siklus 1 pertemuan I

No Unsur-Unsur yang diobservasi Kategori

SB B C K

1 Kegiatan Awal.

a) Salam pembuka

b) Apersepsi

c) Menyebutkan materi yang akan dipelajari √

d) Memberikan penjelasan mengenai metode reward

2 Kegiatan inti

a) Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dibahas pada setiap pertemuan dalam kegiatan pembelajaran.

b) Siswa memperhatikan guru ketika guru

(6)

6 menerangkan materi yang akan diajarkan.

c) Guru memotivasi siswa dengan reward yang akan diberikan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.

d) Setiap siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar akan mendapatkan reward dari guru atau seluruh siswa.

e) Demikian seterusnya ketika siswa siswa maju dan berhasilmengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru akan diberi Reward.

3 Kegiatan akhir

a) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari

b) Memberi pekerjaan rumah

c) Pesan moral dan salam

Jumlah 4 8

Presentase 33,3% 66,7%

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru pengamat dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus I pertemuan I pada tabel sebelumnya, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 12 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang

(7)

7

mencapai kriteria baik sebanyak 4 aspek dengan persentase 33,3% sedangkan kriteria cukup 8 aspek dengan persentase 66,7%, yang kesemuanya itu adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan pada siklus I pertemuan II.

b. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Aspek penilaian yang harus dicapai berupa Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas I SDN 03 Tolangohula. Pada siklus I pertemuan I peneliti memperoleh data hasil belajar siswa yang masih berbeda-beda. Penilaian didasarkan pada hasil kerja siswa sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3:

Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa siklus I pertemuan I

NO NAMA SISWA

ASPEK YANG DINILAI

JLH

RATA - RATA

Tanggap Perhatian Senang

BS B C K BS B C K BS B C K

1 Riski Bukanaung 60 60 55 175 58

2 Abdul Hulainggi 60 60 58 178 59

3 Fadil Ibrahim 75 74 77 226 75

4 Fadlika Ponto 75 75 75 225 75

5 Joko R Nunai 75 75 78 228 76

6 Moh Renaldi Mala 74 68 70 212 77

7 Moh Zulfikar Abdul 75 75 78 228 76

8 Moh Zufriadi Lama 56 55 55 166 55

9 Nizam Mou 74 74 75 223 74

10 Putra Madon 55 54 109 36

11 Rahmad Muslim 56 58 114 38

(8)

8 NO NAMA SISWA

ASPEK YANG DINILAI

JLH

RATA - RATA

Tanggap Perhatian Senang

BS B C K BS B C K BS B C K

12 Ramlan Alamri 76 75 79 230 77

13 Refli Djailani 55 55 54 164 55

14 Sunarto Hanafi 73 73 75 221 74

15 Suriadi Rifai 70 72 70 212 71

Ket :

BS = Baik Sekali (85 - 100), B = Baik (75-84), C = Cukup (60-74), K = Kurang (0-59)

Dengan demikian analisis tentang hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4:

Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I pertemuan I

NO NAMA SISWA NILAI

KETERCAPAIAN

YA TIDAK

1 Riski Bukanaung 58 √

2 Abdul Hulainggi 59 √

3 Fadil Ibrahim 75 √

4 Fadlika Ponto 75 √

5 Joko R Nunai 76 √

6 Moh Renaldi Mala 71 √

7 Moh Zulfikar Abdul 76 √

8 Moh Zufriadi Lama 55 √

(9)

9

NO NAMA SISWA NILAI

KETERCAPAIAN

YA TIDAK

9 Nizam Mou 74 √

10 Putra Madon 36 √

11 Rahmad Muslim 38 √

12 Ramlan Alamri 77 √

13 Refli Djailani 55 √

14 Sunarto Hanafi 74 √

15 Suriadi Rifai 71 √

Jumlah 9 6

Presentase 60% 40%

Berdasarkan indikator keberhasilan yang harus dicapai berupa peningkatan hasil belajar siswa dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 pada pembelajaran PKn sebesar 75% maka tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 9 siswa yang tuntas belajar atau 60% Sedangkan 6 siswa atau 40% yang belum tuntas dan masih memerlukan tindakan pada siklus berikutnya karena rata-rata nilai yang diperloleh di bawah dari 75 dengan skala penilaian 100 (dibawah KKM).

4. Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan bersama guru pengamat menunjukkan belum tercapainya ketuntasan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh masih terdapatnya 8 aspek kegiatan belajar mengajar yang persentasenya masih

(10)

10

termasuk kriteria cukup dengan prosentase 66,7%, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan, hal ini terlihat dari lembar observasi pengamatan kegiatan belajar mengajar yang menyangkut kompetensi guru berupa pembelajaran yang kurang runtut, pembelajaran sesuai hierarki belajar, pembelajaran sesuai tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, penguasaan kelas, penggunaan waktu, merespon siswa, menumbuhkan antusiasme siswa, penggunaan media, kurang baiknya penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis. Namun perubahan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran PKn telah membangkitkan semangat siswa untuk belajar melalui media buku besar. Sementara itu hasil belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan, dengan demikian peneliti perlu melanjutkan ke siklus berikutnya untuk memperoleh hasil yang ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan.

Setelah pembelajaran dilakukan dan pengumpulan data dilaksanakan, peneliti memperoleh data yang memuaskan. Akan tetapi, kendala yang terjadi adalah masalah waktu yang terlalu singkat dengan indikator yang terlalu banyak, sehingga waktu penelitian dilaksanakan waktunya tidak mencukupi. Hal ini yang menjadi pemasalahan, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan terkesan tergesa- gesa, kurang santai sehingga ketuntasan belajar kurang dapat terpenuhi.

4.1.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I pertemuan II

Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan II merupakan tindak lanjut dari siklus I pertemuan I yang didasarkan pada hasil refleksi terhadap pelaksanaan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa.

Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan kegiatan siklus I pertemuan II.

(11)

11 1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti bersama guru pengamat menyusun rancangan kegiatan perbaikan yang ditemui baik kekurangan pada diri peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar serta hasil belajar siswa yang cenderung belum mencapai indikator yang diharapkan. Dalam perencanaan ini peneliti membuat beberapa perencanaan, antara lain:

1) Menentukan materi 2) Membuat RPP

3) Mempersiapkan pedoman penelitian 4) Mempersiapkan penilaian

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II ini sama seperti pada siklus I pertemuan II, namun lebih menitikberatkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I pertemuan I. Pelaksanaan tindakan kelas dalam upaya Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas I SDN 03 Tolangohula yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus dengan alokasi waktu masing-masing siklus 2 jam pelajaran (2x35 menit). Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar sebanyak 15 orang. Adapun proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan ini sebagai berikut:

Dari perencanaan yang disiapkan di atas, peneliti melakukan implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Implementasi tersebut adalah wujud dari pembelajaran menggunakan metode Reward.

(12)

12 3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Pada aspek ini guru pengamat melakukan pengamatan kembali terhadap proses belajar mengajar yang peneliti lakukan di kelas I yang berjumlah 15 orang dengan materi yang sama seperti yang peneliti lakukan pada kegiatan belajar mengajar siklus I pertemuan I. Sebelum peneliti melakukan pembelajaran, telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan rencana pembelajaran bersama guru pengamat berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I pertemuan I yang dianggap kurang, maka dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru pengamat terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah menunjukkan hasil yang baik terlihat kegiatan belajar mengajar mengalami peningkatan dan dapat terlihat pada tabel pengamatan berikut ini:

Tabel 5:

Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Guru Siklus I pertemuan II

No Unsur-Unsur yang diobservasi Kategori

SB B C K

1 Kegiatan Awal.

a) Salam pembuka

b) Apersepsi

c) Menyebutkan materi yang akan dipelajari d) Memberikan penjelasan mengenai metode

reward

(13)

13 2 Kegiatan Inti

a) Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dibahas pada setiap pertemuan dalam kegiatan pembelajaran.

b) Siswa memperhatikan guru ketika guru menerangkan materi yang akan diajarkan.

c) Guru memotivasi siswa dengan reward yang akan diberikan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.

d) Setiap siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar akan mendapatkan reward dari guru atau seluruh siswa.

e) Demikian seterusnya ketika siswa siswa maju dan berhasilmengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru, akan diberi Reward.

3 Kegiatan Penutup

a) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari

b) Memberi pekerjaan rumah

c) Pesan moral dan salam

Jumlah 2 9 1

Presentase 16,7% 75% 8,33% 0%

(14)

14

Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar (KBM) siklus I pertemuan II pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang peneliti laksanakan telah memenuhi target yang diharapkan. Dari 12 aspek pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mitra pada siklus I yang mencapai kriteria aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 4 aspek dengan persentase 33,3% sedangkan kriteria cukup 8 aspek dengan persentase 66,7%

Sedangkan pada siklus II, dari 12 aspek yang diamati pada pelaksanaan kegiatan belajar ternyata telah menunjukan hasil yang diharapkan dimana 2 aspek sangat baik yang diamati mencapai angka prosentase 16,7% sedangkan kriteria baik sejumlah 9 atau 75% sedangkan kriteria cukup 1 aspek yaitu 8,33%.

b. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Pembelajaran pada siklus I pertemuan II siswa diberi tugas kembali untuk lebih memahami tugas yang diberikan yang telah divariasikan dan sedikit ada perbedaan dengan tugas pada siklus sebelumnya.

Aspek penilaian yang harus dicapai berupa Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas I SDN 03 Tolangohula yang lebih ditekankan pada metode reward karena hal ini menjadi salah satu perhatian utama pada siklus sebelumnya setelah melalui refleksi. Berikut ini ditampilkan hasil pengamatan pada siklius I pertemuan II sebagai berikut:

(15)

15 Tabel 6:

Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Siswa pada Siklus I pertemuan II

NO NAMA SISWA

ASPEK YANG DINILAI

JLH

RATA - RATA

Tanggap Perhatian Senang

BS B C K BS B C K BS B C K

1 Riski Bukanaung 90 90 93 273 91

2 Abdul Hulainggi 74 75 75 224 75

3 Fadil Ibrahim 84 87 90 261 87

4 Fadlika Ponto 75 75 78 228 76

5 Joko R Nunai 86 86 90 262 87

6 Moh Renaldi Mala 64 64 65 193 64

7 Moh Zulfikar Abdul 75 75 78 228 76

8 Moh Zufriadi Lama 74 74 76 224 75

9 Nizam Mou 74 74 75 223 74

10 Putra Madon 64 64 64 192 64

11 Rahmad Muslim 70 70 75 215 72

12 Ramlan Alamri 76 75 79 230 77

13 Refli Djailani 75 75 76 226 75

14 Sunarto Hanafi 85 84 89 258 86

15 Suriadi Rifai 77 77 85 239 80

Ket :

BS = Baik Sekali (85 - 100), B = Baik (75-84), C = Cukup (60-74), K = Kurang (0-59)

Dengan demikian analisis tentang hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

(16)

16 Tabel 7:

Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I pertemuan II

NO NAMA SISWA NILAI

KETERCAPAIAN

YA TIDAK

1 Riski Bukanaung 91 √

2 Abdul Hulainggi 75 √

3 Fadil Ibrahim 87 √

4 Fadlika Ponto 76 √

5 Joko R Nunai 87 √

6 Moh Renaldi Mala 64 √

7 Moh Zulfikar Abdul 76 √

8 Moh Zufriadi Lama 75 √

9 Nizam Mou 74 √

10 Putra Madon 64 √

11 Rahmad Muslim 72 √

12 Ramlan Alamri 77 √

13 Refli Djailani 75 √

14 Sunarto Hanafi 86 √

15 Suriadi Rifai 80 √

Jumlah 13 2

Presentase 87% 13,3%

(17)

17

Berdasarkan indikator keberhasilan yang harus dicapai berupa peningkatan hasil belajar siswa dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 pada pembelajaran PKn sebesar 75%, maka tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 13 siswa yang tuntas belajar atau 87% Sedangkan 2 siswa atau 13,3% yang belum tuntas, tapi hasil yang dicapai telah melebihi target indikator yang telah ditetapkan yaitu 87%.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan pada siklus II, baik pengamatan kegiatan pembelajaran maupun hasil belajar siswa sebagaimana telah diuraikan pada tahap pemantauan dan evaluasi, ternyata telah terjadi peningkatan yang signifikan. Dari setiap indikator penentu keberhasilan penelitian berupa peningkatan hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang baik. Persentase capaian jumlah siswa yang memperoleh ketuntasan minimal 75 ke atas meningkat dari 60% menjadi 87% dari jumlah siswa sebanyak 15 orang.

4.2 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tentang Peningkatan aktivitas belajar siswa melalui metode reward di kelas I SDN 03 Tolangohula telah menunjukkan hasil yang memuaskan.

Setelah dilakukan analisis terhadap data hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh data bahwa Siswa yang memperoleh nilai di atas 75 sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 60% dari jumlah siswa sebanyak 15 orang, sementara yang memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 6 orang atau 40% dan Hasil pengamatan guru pengamat dalam kegiatan

(18)

18

belajar mengajar yang mencapai kriteria baik sekitar aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 4 aspek dengan persentase 33,3% sedangkan kriteria cukup 8 aspek dengan persentase 66,7%,

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 40% dari jumlah siswa 15 orang, hal ini menunjukkan bahwa persentase capaian belum memenuhi target berdasarkan indikator kinerja sebesar 75% dari jumlah siswa sebanyak 15 orang yang mencapai nilai KKM sebesar 75 dengan skala penilaian 100.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti telah menempuh langkah-langkah berikut ini.

1. Peneliti melakukan pemantapan pembelajaran materi melalui media buku besar.

2. Peneliti berusaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif tanpa ada tekanan pada diri siswa agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.

3. Peneliti lebih memperhatikan komponen-komponen kegiatan belajar mengajar yang masih memerlukan perbaikan.

Langkah-langkah ini peneliti upayakan agar dapat mengatasi kendala atau kelemahan-kelemahan pada siklus berikutnya. Pada siklus I pertemuan II hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya perubahan, baik dari informasi balikan yang dipantau oleh guru pengamat dalam pengajaran serta hasil belajar siswa yang diuji melalui tes unjuk kerja. Dimana Siswa yang memperoleh nilai di atas 75 sebanyak 13 orang dengan persentase sebesar 87% dari jumlah

(19)

19

siswa sebanyak 15 orang dan Siswa yang memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 2 orang atau 13,3% yang belum tuntas, tapi hasil yang dicapai telah melebihi target indikator yang telah ditetapkan yaitu 75%.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus I pertemuan II sebesar 87% dari 60%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai target sebesar 13,3%. Hasil belajar siswa tersebut melebihi target capaian indikator kinerja sebesar 75% dari jumlah siswa sebanyak 15 orang dengan rata-rata KKM di atas 15.

Berdasarkan dengan hipotesis yang digunakan “apabila guru menggunakan metode reward dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas I SDN 03 Tolangohula Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo”, hal ini sudah berhasil dan dapat diterima.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian kandungan serat kasar BIS yang digiling pada batok termasuk tinggi karena BIS yang digunakan masih terdapat cangkang batok sehingga BIS tidak

Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah masih banyaknya responden yang kurang mengerti untuk mengisi pernyataan dalam kuesioner yang telah dibagikan sehingga

Siswa yang berpindah akan mendiskusikan mengenai langkah-langkah penyelesaian permasalahan yang diberikan guru, pada saat ini siswa akan saling bertanya, menjawab pertanyaan,

Tahapan analisis dalam penelitian ini adalah: eksplorasi data dilakukan dengan pengelompokan data ke dalam tiap jenis pengeluaran rumah tangga.Tahap berikutnya adalah

Ibu yang berpendidikan tinggi lebih cenderung membuat keputusan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan pada anak, selain itu ibu juga merupakan pengasuh utama bagi anak

Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan ditinjau dari dimensi tampilan/bukti fisik terhadap kepuasan pasien rumah sakit Sarila Husada

Pada suhu penyimpanan refrigerasi (9 o C) laju penurunan kadar karoten produk minuman emulsi sebesar 5,541 ppm/minggu, merupakan laju penurunan terrendah

Pada penelitian ini ditemukan hampir seluruh mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado memiliki karies gigi, dengan rerata indeks DMF-T