• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTRE CHENNAI PELUANG PASAR PRODUK SEPATU DI INDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTRE CHENNAI PELUANG PASAR PRODUK SEPATU DI INDIA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTRE – CHENNAI

PELUANG PASAR PRODUK

SEPATU DI INDIA

MARKET BRIEF 2014

(2)

1 | P a g e

A socio-economic snapshot of India (2013)

Total penduduk 1.27 billion

Tingkat pertumbuhan penduduk tahunan 1.25% (2014 est.)

GDP (keseimbangan daya beli) $4.962 trillion (2013 est.)

Penduduk di bawah garis kemiskinan nasional 29.8%

Harapan hidup saat lahir (tahun) 67.8 years

Tingkat melek huruf, laki-laki dewasa 75.2%

Tingkat melek huruf, perempuan dewasa 50.8%

Penduduk dengan akses ke air minum yang aman 91.6%

Tenaga Kerja 487.3 million (2013 est.)

Tingkat Pengangguran 8.8% (2013 est.)

Sumber: CIA World Factbook, the World Bank

I. PENDAHULUAN

Dengan adanya globalisasi dan perubahan yang cepat pada skenario ritel, pasar alas kali dunia mengalami perubahan yang besar selama beberapa tahun terakhir. Hal yang serupa juga dialami oleh negara India, masuknya sejumlah pemain internatiosal telah mendorong perubahan drastis terhadap pasar alas kaki di India. Pasar alas kaki di India didominasi oleh pasar alas kaki untuk pria yaitu sebesar 55 % diikuti oleh wanita dan anak – anak masing – masing mencapai sekitar 30 % dan 15 % .

Sektor alas kaki adalah sektor yang sangat penting dari industri kulit di India, sektor ini juga merupakan sebagai mesin pertumbuhan untuk seluruh industri kulit India. India adalah produsen global terbesar kedua alas kaki setelah China, akuntansi dari jumlah produksi sebanyak 2.194 miliar pasang dari total produksi alas kali dunia yaitu sebesar 22 miliar pasang. India mengekspor sekitar 115 juta pasang yaitu sebesar kurang lebih USD 195.8 juta Meskipun, hampir 95% dari produksinya dipergunakan untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sedangkan import India mengalami peningkatan sebesar 133% dalam 5 tahun terakhir.

Industri alas kaki memberikan kontribusi yang besar untuk perekonomian di India, walaupun kontribusi India dalam perdagangan global masih rendah, namun pasar alas kaki di India telah menjadi industri padat karya, kontribusinya terhadap sumber daya manusia sangat signifikan. Jumlah tenaga kerja di India untuk sektor alas kaki mencapai 2,5 Juta dimana 30% diantaranya adalah perempuan.

Terdapat dua sektor pada pasar alas kaki di India yaitu sektor terorganisir dan tidak terorganisir. Sektor tidak terorganisir mewakili 70 % dari industri alas kaki dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi 18 juta orang di India sedangkan untuk sektor terorganisir hanya mewakili 30 % dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk 8 juta orang di India.

II. PROFIL GEOGRAFI

Keberagaman adalah satu kata yang menggambarkan India. Dengan luas sekitar sepertiga ukuran Amerika Serikat, itu adalah rumah bagi lebih dari satu miliar orang dari keragaman ekonomi, etnis, bahasa, budaya, dan agama.

Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan hubungan komersial yang berorientasi terutama untuk blok Soviet, di pertengahan 1980-an India

(3)

2 | P a g e

Secara keseluruhan, negara telah berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi bahkan selama krisis Asia di tahun 1998. Meskipun reformasi dan pertumbuhan ekonomi, India terus membatasi impor melalui tahun 1990-an. Namun, sesuai dengan komitmen WTO, pada tahun 2001 India menghapus semua pembatasan kuantitatif, yang menyebabkan peningkatan pesat impor ke negara itu. Namun demikian, pemerintah terus mencegah impor melalui hambatan tarif dan non-tarif.

Meskipun pertumbuhan ekonomi demikian, proporsi yang sangat besar lebih dari 1 milyar penduduk India terus hidup dalam kemiskinan ekstrim. Di sisi lain, India memiliki kelas menengah dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan perkiraan menunjukkan pertumbuhan yang cepat dari kelas mengkonsumsi. Ada perbedaan serius antara penduduk perkotaan dan pedesaan di India. Sekitar 70% penduduk tinggal di daerah pedesaan di mana tingkat pengangguran yang tinggi dan pendapatan secara signifikan lebih rendah. Hasilnya, ada migrasi yang signifikan terhadap daerah perkotaan untuk mencari pekerjaan dan pembayaran yang lebih baik. Kotak teks menyoroti beberapa indikator sosial-ekonomi India dan menggambarkan keseriusan kesulitan ekonomi dan sosial.

III. GAMBARAN INDUSTRI ALAS KAKI SECARA GLOBAL

Jumlah pasar alas kaki global mencapai USD 185,2 billion pada tahun 2011 dan diperkirakan akan mencapai USD 211,5 billion pada tahun 2018, yaitu bertambah sebesar 1,9 %. Secara keseluruhan di pasar global, asia pasifik diperkirakan akan mempertahankan posisi terdepan mereka dalam hal pendapatan sampai pada tahun 2018. Diperkirakan pula asia pasifik akan menikmati keuntungan sebesar 30,1% dari pasar alas kaki global yang diikuti oleh eropa.

a. Produsen Alas Kaki Dunia

Industri alas kaki berpusat di Asia, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini, Asia memproduksi 87 % pasang sepatu dari seluruh dunia. Negara Cina sendiri memproduksi sekitar 62% dari total produksi sepatu dunia, negara lainnya yang berdekatan seperti India, Vietnam, Indonesia, Pakistan dan Thailand juga berada di antara 10 besar produsen alas kaki dunia, yaitu memproduksi sebesar 20 % dari total alas kaki dunia. Selain Asia, Brazil juga merupakan produsen utama dengan presentase sebesar 4,4% diikuti oleh Meksiko, Italia, dan Turki juga berada di antara produsen yang paling signifikan di dunia. Indonesia berada di peringkat 5 (Tabel 1).

(4)

3 | P a g e Tabel 1.

10 Besar Produsen Alas Kaki di Dunia berdasarkan negara

Negara Indonesia berada pada urutan ke lima sebagai produsen alas kaki di dunia dengan presentase sebesar 3.3 persen sedangkan India berada di urutan ke 2 dengan hasil produksi sebesar 2,060 milyar pasang sepatu.

Bagan 1 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Asia South America

Europe Africa North America Continent 87 6 4 2 2

5 Besar Produsen Alas Kaki di Dunia Berdasarkan Kontinen

Ranking Negara Pasang (juta) Presentase (%)

1. China 12,597 62.4 2. India 2,060 10.2 3. Brazil 894 4.4 4. Vietnam 760 3.8 5. Indonesia 658 3.3 6. Pakistan 292 1.4 7. Thailand 245 1.2 8. Mexico 244 1.2 9. Italy 203 1.0 10. Turkey 174 0.9

(5)

4 | P a g e

b. Daya beli Alas Kaki Dunia

Daya beli alas kaki dunia terbatas dibandingkan dengan produksi alas kaki dunia, hal ini disebabkan oleh populasi dan distribusi kekayaan perorangan. Asia mengambil andil 49% yang diikuti oleh Eropa dan Amerika Utara masing – masing sebesar 20% dan 17%. Benua yang lain bahkan tidak dapat mencapai saham lebih dari 10% untuk daya beli ini. Secara individual, china adalah pasar alas kaki terbesar di dunia, daya beli Negara China adalah sebesar 15% dari jumlah pasang sepatu yang terjual di seluruh dunia dan menggantikan posisi USA sebagai urutan pertama. Jepang dan Brazil megambil andil 4% dari total dunia, diikuti oleh Indonesia dan Inggris dengan presentase sebesar 3 %. Spanyol, Perancis dan jerman masing-masing menyumbang 2% dari daya beli alas kaki dunia. Bersama-sama, sepuluh negara tersebut menyumbang 62% dari total daya beli Alas Kaki dunia.

Tabel 2.

10 Besar Konsumen di Dunia Berdasarkan Negara

Ranking Negara Pasang(Juta) Presentase (%) 1. China 2,700 15.2 2. USA 2,335 13.4 3. India 2,034 11.7 4. Brazil 780 4.5 5. Japan 693 4.0 6. Indonesia 627 3.6 7. United Kingdom 504 2.9 8. Spain 427 2.4 9. France 415 2.4 10. Germany 385 2.2

Indonesia berada pada urutan ke 6 berdasarkan permintaan konsumen. Walaupun populasi Indonesia berada diurutan ke 4 di dunia tetapi daya beli atau permintaan konsumen terhadap alas kaki masih kurang. Seperti yang dapat dilihat pada tabel diatas presentase Indonesia adalah sebesar 3.6 persen dari total keseluruhan yaitu senilai 627 juta pasang sepatu.

(6)

5 | P a g e Bagan 2.

c. Ekspor Alas kaki Dunia

Ekspor Alas kaki berfokus di Asia, dengan presentasi sebesar 85% dari total dunia (Grafik 3). Pada ekspor alas kaki, Eropa berada di peringkat kedua mewakili 11 % dengan diikuti benua lainnya sebesar 1 %. Negara Cina memiliki andil yang cukup besar dalam ekspor alas kaki dunia yaitu hampir tiga dari setiap empat pasang sepatu yang diekspor ke seluruh dunia berasal dari Negara ini (Tabel 3). Negara Asia lainnya seperti Vietnam, Indonesia dan Thailand berada diantara 10 besar Negara pengekspor alas kaki.

Tabel 3.

10 Besar Pengekspor Alas Kaki di Dunia Berdasarkan Negara

0 10 20 30 40 50

Asia Europa North America South America Africa Ocenian Continent 49 20 17 8 5 1 p e rsen %

6 Besar Konsumen di Dunia Berdasarkan Kontinen

Ranking Negara Pasang (juta) Presentase (%)

1. China 9,930 73.4 2. Hong Kong 421 3.1 3. Vietnam 268 2.0 4. Italy 222 1.6 5. Indonesia 213 1.6 6. Belgium 203 1.5 7. Germany 172 1.3 8. Netherlands 148 1.1 9. Brazil 143 1.1 10. Thailand 134 1.0

(7)

6 | P a g e

Indonesia menduduki ranking ke 5 pada daftar 10 besar pengekspor alas kaki di dunia berdasarkan negara. Salah satu penyebab Indonesia mengalami penurunan ekpor yaitu biaya tenaga kerja yang semakin tinggi.

Bagan 3.

d. Impor Alas Kaki Dunia

Eropa berada di peringkat teratas sebagai benua pengimpor alas kaki terbesar dengan selisih yang sangat besar dengan benua lainnya yaitu mewakili seperempat dari total impor alas kaki dunia. Honkong dan Jepang berada di posisi keenam dan ketujuh.

Tabel 4.

10 Besar Pengimpor Alas Kaki di Dunia Berdasarkan Negara.

Ranking Negara Pasang (juta) Persentase (%)

1. USA 2,384 24.8 2. Japan 620 6.5 3. United Kingdom 553 5.8 4. Germany 527 5.5 5. Hong Kong 484 5.0 6. France 459 4.8 7. Spain 444 4.6 8. Italy 356 3.7 9. Rusia 336 3.5 10. Nehtherlands 243 2.5 0 20 40 60 80 100

Asia Europe Africa North America South America continent 85 11 1 1 1 Per sen %

5 Besar Pengekspor Alas Kaki di Dunia Berdasarkan

Kontinen

(8)

7 | P a g e

Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara pengimpor alas kaki didunia. Hal ini dikarenakan jumlah permintaan sepatu impor yang tidak signifikan pada pasar domestic.

Bagan 4.

IV. GAMBARAN INDUSTRI ALAS KAKI DI INDIA

Seperti yang telah diketahui bahwa sektor alas kaki merupakan bagian yang sangat penting pada industri kulit di India. Sepatu kulit dan sejenisnya diproduksi dalam skala menengah keatas pada industri besar sedangkan sandal dan sejenisnya diproduksi dalam sektor rumah tangga dan industri kecil. Industri ini siap untuk mengadopsi teknologi modern untuk memenuhi persyaratan internasional yang dimana menuntut standard dengan kualitas tinggi.

Pemerintah India mengizinkan Investasi Asing Langsung melalui rute otomatis untuk sektor alas kaki sebesar 100 %. Pemerintah India juga menyediakan tempat khusus untuk industri alas kaki di India. Oleh karenya, terdapat banyak minat aktif dari perusahaan lokal untuk bekerja sama dengan perusahaan alas kaki dari negara-negara Eropa seperti Italia, Spanyol dan Portugal.

Industri alas kaki di india telah berubah dari metode produksi yang sederhana ke metode produksi yang modern dan sistematis, hal ini dilengkapi dengan teknologi khusus yaitu berupa sistem CAD yang menggunakan tiga dimensi untuk memudahkan mencetak pola dan produksi dari sepatu tersebut. Banyak pabrik sepatu India juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9000, ISO 14000

Kekuatan industri alas kaki di India berasal dari banyak nya sumber daya alam berupa kulit dan bahan baku, kualitas kulit jadi, banyaknya daya tampung untuk hasil produksi kulit jadi dan alas kaki, sumber daya manusia dengan keahlian dan teknologi yang digunakan, tenaga kerja yang terampil dan biaya tenaga kerja yang relatif rendah, Industri alas kaki di India terbukti

0 10 20 30 40 50 Europa North America

Asia Africa South America Oceania Continent 43 28 21 4 2 2 p e rsen %

6 Besar Pengimpor Alas Kaki di Dunia

Berdasarkan Kontinen

(9)

8 | P a g e

dapat memproduksi sepatu untuk pasar internasional dengan kualitas tinggi menggunakan teknologi yang mereka miliki untuk produksi alas kaki dengan harga menengah keatas.

Pusat produksi alas kaki utama di India berada di wilayah Chennai, Ranipet, Ambur di Tamil Nadu, Mumbai di Maharastra, Kanpur di UP, Jalandhar di Punjab, Agra, Delhi, Kaml, Ludhiana, Sonepat, Faridabad, Pune, Kolkata, Calicut dan Ernakulam.

Industri alas kaki dibagi dalam berbagai bagian yaitu formal, semi formal, santai dan olahraga. Adidas, Bata, Balujas, Converse, Da milano, Lee Cooper, M & B, Metro, Nike, Provouge, Puma, Reebok, Red Tape dan Relaxo adalah merek – merek terkenal yang berada di pasar India. Sebagian besar dari merek tersebut memiliki toko khusus dan mengambil bagian sebesar 55 persen dari total toko alas kaki di India.

Pembelian alas kaki secara online juga merupakan bagian yang penting dalam industri alas kaki di India. Sektor ini menyumbang sekitar delapan persen dari total keseluruhan dan diperkirakan akan mencapai sekitar 20 persen pada tahun 2015.

Industri alas kaki Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa tahun belakangan ini. Industri alas kaki Indonesia memiliki daya saing yang paling kuat yaitu pada desain yang unik dan daya tahan alas kaki itu tersebut, walaupun biaya tenaga kerja yang rendah juga ikut berkontribusi. Desain alas kaki yang dimiliki Indonesia dilihat memiliki keunikan tersendiri dari para pesaing dari berbagai Negara lainnya dengan manik-manik, hiasan logam, bordiran serta motif yang dibuat manual tanpa menggunakan mesin.

V. GAMBARAN ALAS KAKI INDIA DARI SEGI EKSPOR

Industri alas kaki adalah mesin pertumbuha bagi industri kulit di India. Ekspor alas kaki India menyentuh angka USD 2,077.27 Juta ada tahun 2011-2012, yaitu memiliki pangsa sebesar 42,67% dari total ekspor India sedangkan total ekspor kulit adalah sebesarUSD 4,868.71 juta.

Ekspor alas kaki India (kulit, bagian atasnya & non-kulit) tumbuh pada CAGR sebesar 8,67% dalam lima tahun terakhir yang berakhir 2011-2012. Ekspor sepatu kulit telah meningkat dari USD 1,174.03 Juta pada tahun 2007-08 menjadi USD 1,715.17 pada tahun 2011-12.

Ekspor komponen alas kaki india juga ikut meningkat dari USD 269.30 Juta pada tahun 2007-08 menjadi USD 281.83 pada tahun 2011-12. Peningkatan juga terjadi pada ekspor alas kaki non-kulit yaitu sebesar USD 46.02 pada tahun 2007-08 menjadi USD 80.27 pada tahun 2011-12.

(10)

9 | P a g e Bagan 5.

Pasar utama untuk ekpor dari India adalah inggris dengan pangsa pasar sebesar 19.16 %, Jerman 16.15%, Italia sebesar 12.46%, Amerika Serikat sebesar 8.04%, Perancis 8.93%, Spanyol sebesar 6.45%, Belanda 4.51%, Portugal 1.41%, UAE 2.45%, Denmark 0,97%. 10 negara ini bersama-sama menyumbang 80,53% dari total saham ekspor alas kaki di India.

Hampir 90% ekspor alas kaki dari India untuk pasar negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Mereka adalah konsumen utama untuk India. Pertumbuhan masa depan alas kaki India di India akan terus didorong oleh pasar internasional. Untuk meningkatkan ekpor india, pemerintah memberikan bantuan penuh berupa pembentukan pusat pelatihan di mana para buruh bisa dilatih sehingga menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan pemerintah juga membuat ketentuan untuk menyediakan dan memfasilitasi teknologi baru untuk masuk ke dalam industri alas kaki sehingga bisa menjadi industri ini dapat lebih produktif, inovatif dan dapat bersaing dari Negara – Negara pesaing lainnya. Assocham juga telah menyarankan bahwa industri alas kaki harus meningkatkan daya saing biaya melalui efisiensi produksinya.

VI. Gambaran Alas Kaki India Dari Segi Impor

Saat ini industri alas kaki India yang bernilai sekitar USD 35 milyar, mengimpor secara besar – besaran dari cina untuk memenuhi permintaan dari semua kategori alas kaki yaitu pria, wanita, anak-anak dan olahragawan. India mengimpor alas kaki dari cina sebesar 63 persen, Negara Cina merupakan importir terbesar untuk India dan selama lima tahun terakhir ini peningkatan impor sudah mencapai 132,67 persen.

Industri alas kaki India telah tumbuh pada CAGR sebesar 15% dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 25% untuk sepuluh tahun ke depan. Para ahli pakar ekonomi mentargetkan kenaikan akan menyentuh angka USD 60 milyar pada tahun 2015. Selain Cina, Vietnam dan

119.72 443.85 655.35 2077.27 0 500 1000 1500 2000 2500 1981-82 1991-92 2001-02 2011-12 Value in Million $

(11)

10 | P a g e

Italia juga ikut berperan dalam mengekspor alas kaki mereka ke India. Cina memasok alas kaki ke India dengan harga yang lebih rendah dan menawarkan jenis yang beraneka ragam. Hal ini menjadi ancaman tersendir bagi pasar domestik India untuk alas kaki, dikarenakan pasar lokal kurang mampu berkompetisi dengan harga yang sangat rendah yang ditawarkan oleh Negara Cina di pasar lokal. Peningkatan impor membatasi pertumbuhan industri alas kaki India. Hal ini menunjukkan kecenderungan menurunnya ekspor India dan menaiknya impor. Rasio telah jatuh dari hampir 30% menjadi 5,5%.

Berikut ini adalah tabel – tabel yang menunjukkan nilai impor India dari negara – negara pengekspor berdasarkan kode HS :

6401 = Waterproof footwear with outer soles and upper of 6402 = Footwear with outer soles and upper rubber

6403 = Footwear with outer soles of plastic 6404 = Footwear (sport shoes)

6405 = Footwear Nesoi

6406 = Part of Footwear, removable insoles, Heel cushion

Tabel 5.

Import India HS KODE 6401 dari Dunia (USD Juta)

Indonesia belum termasuk dalam daftar 10 besar pemasok sepatu kode hs 6401 ke India pada tahun 2013. Untuk kode hs ini Indonesia masih berada pada urutan ke 12. Pemasok utama produk ini datang dari China, Vietnam, Thailand, USA, Hongkong dst, sementara Indonesia berada diposisi ke 12 dengan nilai impor sebesar USD 5000 atau 0.003% dari total impor produk ini ke India. Sekalipun Indonesia berada dalam kelompok 15 besar namun nilai impornya ke India belum signifikan.

Ranking Nama Negara US dollar (Juta)

( Januari – Desember ) Presentasi % Perubahan 12/13 (%) 2011 2012 2013 2011 2012 2013 World 6.24 9.97 17.93 100 100 100 79.85 1 China 5.47 8.91 17.03 87.66 89.44 94.98 91.00 2 Vietnam 0.12 0.15 0.31 1.99 1.60 1.74 94.92 3 Thailand 0.18 0.22 0.25 2.89 2.29 1.39 8.90 4 United States 0.04 0.04 0.13 0.70 0.48 0.70 165.60 5 Hongkong 0.05 0.05 0.11 0.87 0.55 0.58 88.88

(12)

11 | P a g e Tabel 6. Import India HS KODE 6402 dari Dunia (USD Juta)

Alas kaki dengan kode hs 6402 dari Indonesia mengalami peningkatan ekspor yang cukup signifikan ke India. Hal ini dibuktikan dengan presentasi kenaikan ekspor yang dapat dilihat dari table 5 diatas. Kenaikan terjadi hingga 121.53 % dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi Indonesia. Meskipun demikian nilai ekspor Indonesia masih berada jauh dibandingkan negara pesaing lainnya seperti China, Thailand dan Vietnam.

Tabel 7. Import India HS KODE 6403 dari Dunia (USD Juta)

Indonesia menempati urutan ke 5 dalam daftar suplier ke India. Seperti yang dapat dilihat dari tabel diatas Indonesia hanya mengalami kenaikan sebanyak 11.87 persen dari tahun 2012 ke tahun 2013. Kenaikan ekpor ke India yang sangat drastis dapat dirasakan oleh Spanyol untuk produk alas kaki dengan kode hs 6403 yaitu sebesar 174.7 persen. Vietnam mengalami penurunan ekspor ke India sebesar 6.46 persen.

Ranking Nama Negara US dollar (Juta)

( Januari – Desember )

Presentasi % Perubahan 12/13 (%) 2011 2012 2013 2011 2012 2013 World 57.15 68.73 92.41 100.00 100.00 100.00 34.46 1 China 49.410 59.913 76.772 86.46 87.18 83.08 28.14 2 Thailand 2.151 3.830 6.239 3.76 5.57 6.75 62.87 3 Vietnam 0.211 1.039 4.236 0.37 1.51 4.59 307.56 4 Indonesia 0.879 0.836 1.853 1.54 1.22 2.01 121.53 5 Spain 0.389 0.363 0.936 0.68 0.53 1.01 157.40

Ranking Nama Negara

US dollar (Juta)

( Januari – Desember ) Presentasi % Perubahan

12/13 (%) 2011 2012 2013 2011 2012 2013 World 69.59 79.59 84.38 100.00 100.00 100.00 6.01 1 China 43.160 42.346 47.932 62.02 53.21 56.81 13.19 2 Vietnam 4.239 12.410 11.608 6.09 15.59 13.76 -6.46 3 Italy 6.182 8.576 10.282 8.89 10.78 12.19 19.89 4 Spain 0.888 0.878 2.413 1.28 1.10 2.86 174.75 5 Indonesia 0.679 2.017 2.256 0.98 2.54 2.68 11.87

(13)

12 | P a g e Tabel 8. Import India HS KODE 6404 dari Dunia (USD Juta)

Walaupun Indonesia berada di ranking ke 4 dengan nilai sebesar USD 1,34 juta tetapi ekspor alas kaki dengan kode hs 6404 ke India mengalami penurunan sebesar 6.90 %. Disisi lain, meskipun Bangladesh berada di ranking ke 5 setelah Indonesia, negara ini meraih keuntungan yang cukup besar lewat kenaikan ekspor yang sangat tinggi yaitu sebesar 377.75 persen dari tahun 2012 ke tahun 2013. Bangladesh merupakan pesaing yang harus diperhatikan dengan cermat mengingat India dan Bangladesh tergabung dalam South Asian Free Trade Area (SAFTA) - SAARC.

Tabel 9. Import India HS KODE 6405 dari Dunia (USD Juta)

Pada kode hs 6405, Indonesia tidak masuk kedalam 5 besar pengekspor alas kaki ke India. Indonesia menempati urutan ke 9 dengan nilai ekspor sekitar USD 219.000 pada tahun 2013 dengan presentasi sebesar 0.003 persen. Terjadi penyusutan ekspor ke India pada kode hs ini yaitu sebesar 5 persen dari tahun 2012 dengan nilai ekspor sebesar USD 230.000.

Ranking Nama Negara

US dollar (Juta)

( Januari – Desember ) Presentasi % Perubahan

12/13 (%) 2011 2012 2013 2011 2012 2013 World 31.85 53.12 68.04 100.00 100.00 100.00 28.11 1 China 15.603 22.688 23.602 48.99 42.72 34.69 4.03 2 Nepal 11.577 15.220 22.730 36.35 28.66 33.41 49.34 3 Vietnam 0.986 7.596 10.946 3.10 14.30 16.09 44.10 4 Indonesia 0.425 2.787 2.594 1.34 5.25 3.81 -6.90 5 Bangladesh 0.010 0.500 2.389 0.03 0.94 3.51 377.75

Ranking Nama Negara

US dollar (Juta)

( Januari – Desember ) Presentasi % Perubahan

12/13 (%) 2011 2012 2013 2011 2012 2013 World 62.98 66.73 66.97 100.00 100.00 100.00 0.36 1 China 53.599 57.476 58.499 85.10 86.14 87.35 1.78 2 Vietnam 1.965 3.302 4.214 3.12 4.95 6.29 27.63 3 Hong Kong 0.882 2.264 0.736 1.40 3.39 1.10 -67.47 4 Thailand 0.516 0.633 0.718 0.82 0.95 1.07 13.38 5 Malaysia 0.343 0.378 0.428 0.55 0.57 0.64 13.21

(14)

13 | P a g e Tabel 10. Import India HS KODE 6406 dari Dunia (USD Juta)

Impor India dengan kode hs 6406 ke Indonesia mengalami peningkatan sebesar 91.37 persen dari tahun 2012 ke tahun 2013. Indonesia menempati urutan ke 5 dalam daftar eksportir dengan kode hs ini yaitu sebesar USD 3.27 Juta pada tahun 2013 atau sebesar 4.32 persen dari total keseluruhan impor alas kaki dengan kode hs 6406 ke India. Cina adalah pesaing utama dalam produk alas kaki ini, tetapi negara ini mengalami penurunan ekspor sebesar 5.79 persen, hal yang serupa terjadi pada Amerika Serikat yang menempati urutan ke 4 di atas Indonesia. Walaupun Amerika Serikat berada pada urutan tersebut tetapi negara ini mengalami penurunan yang cukup besar sebesar 30.24 persen. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk dapat menggeser posisi Amerika Serikat.

Penghambat Indonesia untuk bersaing di pasar internasional berada pada teknologi yang digunakan. Negara Cina contohnya menggunakan sistem produksi otomatis dengan waktu yang singkat, hal ini menjadi tantangan sendiri bagi industri alas kaki Indonesia untuk terus berkembang. Pesaing utama Indonesia untuk sepatu olahraga adalah Cina, Nepal dan Vietnam. Indonesia pernah menjadi negara dengan biaya tenaga kerja terendah. Beberapa tahun belakangan ini , dikarenakan banyaknya demonstrasi untuk menaikkan gaji sebesar 50 persen, Indonesia tidak dapat mempertahankan posisi tersebut. Akibatnya adalah menurunnya permintaan untuk memproduksi alas kaki dari pasar internasional, permintaan produksi alas kaki saat ini lebih cenderung ke Negara dengan biaya tenaga kerja yang relative rendah seperti China, Nepal dan Vietnam.

Di India sendiri sepatu olahraga umumnya menggunakan menggunakan kulit yang berwarna putih, menjaga dan mempertahankan keputihan dari kulit itu adalah sebuah tantangan bagi produsen di India. Kendala lain yang menghambat industri alas kaki India adalah LWG sertifikat (http://www.leatherworkinggroup.com/).

Pasar internasional membutuhkan alas kaki yang bersertifikat LWG sedangkan di India hanya beberapa merek sepatu yang sudah bersertifikat LWG.

Ranking Nama Negara

US dollar (Juta)

( Januari – Desember ) Presentasi % Perubahan

12/13 (%) 2011 2012 2013 2011 2012 2013 World 85.18 79.92 75.91 100.00 100.00 100.00 -5.03 1 China 39.047 38.266 36.0500 45.84 47.88 47.50 -5.79 2 Italy 12.664 10.245 10.129 14.84 12.82 13.35 -1.13 3 Hong Kong 6.719 5.815 7.743 7.89 7.28 10.20 33.16 4 United States 5.285 5.445 3.799 6.21 6.82 5.01 -30.24 5 Indonesia 1.712 1.712 3.276 2.43 2.14 4.32 91.37

(15)

14 | P a g e Pasar alas kaki terorganisir dan tidak terorganisir.

Saat ini pasar alas kaki terorganisir di India didominasi oleh segmen sepatu pria yang memberikan kontribusi hampir 60% dari total pasar alas kaki sedangkan pasar tidak terorganisir mendominasi segmen wanita dan anak-anak dengan pangsa sebesar 80 persen. Kurangnya kontribusi dari pasar teroganisir pada sektor ini dikarenakan beragamnya perilaku konsumen wanita dan anak-anak itu sendiri.

Sektor alas kaki untuk wanita dan anak-anak merupakaan salah satu sektor yang paling cepat berkembang. Oleh karenya, banyak merek – merek sepatu yang memfokuskan produksi pada sektor ini.

Beberapa merek alas kaki lokal ternama di India :

RED TAPE

Red Tape adalah produsen dan eksportir dari merek unggulan dari Mirza Internasional. Awalnya model bisnis ini lebih memfokuskan produksi untuk diekspor yang keluar negeri. Perusahaan Mirza Internasional kurang berperan dalam pasar alas kaki lokal hingga pada tahun 2006 dimana perusahaan ini memutuskan untuk juga memfokuskan usaha mereka pada pasar lokal di India. Salah satu cara yang dilakukan adalah memproduksi sepatu wanita. Pada tahun 2006 perusahaan ini meluncurkan merek sepatu dengan harga rendah yang disebut Necleus. Merek ini ditargetkan dapat menarik konsumen dengan permintaan yang tinggi. Perusahaan ini juga memiliki toko-toko eksklusif di berbagai daerah di India.

M & B

M & B adalah salah satu pemain utama dalam bisnis alas kaki di India. M & B memiliki dua tempat produksi utama di daerah di Baddi dan Noida. Dengan lebih dari 75 toko yang tersebar di India, membuat M & B menjadi salah satu merek sepatu yang paling cepat berkembang di India. M & B memiliki jaringan distribusi yang sangat kuat di India dengan pemasaran alas kaki yang dijual pada lebih dari 1.000 toko di seluruh India. ID adalah merek unggulan dari M & B ditargetkan untuk para kaula muda.

Toko iD memiliki pola toko yang unik, dampak visual yang mencolok sehingga dapat meninggalkan kesan yang khas pada konsumen setelah berbelanja.

Beberapa merek ID adalah:

Camdan - boot yang ditargetkan untuk pemuda yang tangguh dengan jiwa berpetualang.

Memiliki bagaian luar yang kuat dengan kesan tangguh pada sepatu tersebut.

Colonge - adalah sepatu trendi dengan gaya ortodoks dicampur dengan warna yang elegan dengan kulit yang antic dan lembut, memiliki kombinasi kulit dan benang pada bagian luar sepatu.

(16)

15 | P a g e Figo - adalah merek sepatu yang terinspirasi oleh sepatu olahraga sepak bola yang

memiliki tema klasik dengan paduan warna sporty. Goresan warna emas dan perak yang memberi tampilan berkelas di padu dengan grip yang nyaman dan kuat.

Fly – merek sepatu ini memiliki sol sepatu yang tinggi dengan warna yang beraneka

ragam.

Hotshot - adalah sepatu yang menggambarkan kesederhanaa dan nyaman digunakan

untuk suasana liburan.

Icon – merek ini memiliki sepatu dengan garis-garis kontras di atas sepatu dengan sol

berwarna – warni.

VII. PERILAKU KONSUMEN

Konsumen di India sangat sensitif terhadap harga jual alas kaki yang telah meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Sebagian besar permintaan dipenuhi dari pasar alas kaki tidak terorganisir. Pasar sepatu bermerek hanya mencapai 20% dari seluruh pasar. Konsumen kelas atas umumnya mendominasi merek alas kaki internasional, sedangkan merek lainnya didominasi oleh konsumen menengah ke bawah. Sepatu pria adalah kategori target terbesar (kontribusi hampir 48%), anak-anak (11%) dan alas kaki perempuan (41%).

Tabel 11. Sektor alas kaki untuk pria

Bagian Kisaran Harga (Rs) % pertumbuhan

Alas kaki yang diproduksi secara besar – besaran

185 – 700 60% (Liberty Bata)

Alas kaki yang diproduksi dengan harga terjangkau

700 – 1000 30% (Bata Liberty)

Alas kaki olahraga 1000 – 3000 7% (Nike Adidas) Alas kaki dari kulit 3000 – 5000 5% (Charles and Keith) Alas kaki yang mewah 10000 - 50000 1% (Gucci Louis Vuitton)

Tabel 12. Sektor alas kaki untuk wanita

Bagian Kisaran Harga (Rs) % pertumbuhan

Alas kaki tradisional 699 – 999 5% Alas kaki buatan perancang 599 – 799 10% Alas kaki resmi 299 – 699 40% Alas kaki kasual 499 – 799 25% Alas kaki olahraga 500 - 699 20%

(17)

16 | P a g e

alas kaki kategori untuk anak juga merupakan salah satu sektor yang paling cepat berkembang di India. Sektor alas kaki ini didominasi oleh pasar alas kaki tidak terorganisir. Sektor ini memiliki potensi usaha yang cukup besar dikarekan jumlah populasi anak di India, dimana berdasarkan survey adalah jumlah yang terbesar di dunia. Sektor ritel untuk alas kaki anak – anak secara keseluruhan memiliki margin yang kuat yaitu dari 20 - 25%, hal ini merupakan peluang besar untuk alas kaki bermerek. S & M adalah salah satu pemain yang telah bergelut lama dalam sektor ini, S & M memiliki 27 outlet eksklusif melalui model waralaba.

Merek ini pernah mengalami resesi akibat buruknya perekonomian namun S & M bangkit dengan mentargetkan pemasaran alas kaki untuk anak- anak di pasar lokal. S & M melihat potensi yang sangat besar pada alas kaki untuk anak –anak ini dengan kelompok usia 3-16 tahun di pasar lokal.

Bata adalah salah satu merek tertua di India yang memiliki pangsa lebih dari 50% di segmen eksekutif. Sebagai kelas eksekutif di India, Bata memiliki kualitas dan desain yang unggul. Menurut perusahaan ini, pertumbuhan dan permintaan atas alas kaki bermerek terjadi dikarenakan oleh migrasi penduduk dari desa ke kota untuk mencari karir yang lebih baik. Kategori alas kaki perempuan sebagian besar adalah di sektor tidak terorganisir yaitu hampir 95 %.

VIII. PELUANG DAN STRATEGI MASUK PASAR ALAS KAKI DI INDIA

a) Lokasi

Merek-merek alas kaki ternama di India menyadari bahwa pusat berbelanja di mal memiliki harga sewa gedung yang cukup tinggi, sedangkan banyak terdapat tempat perbelanjaan di jalan yang dapat dipergunakan. Harga sewa toko yang berada dipinggiran jalan lebih menguntungkan sebesar hampir 40% dibandingkan mal. Para pemuda India lebih menyukai berbelanja di pinggiran jalan karena hal ini lebih menghemat waktu mereka daripada berbelanja di mal. Perusahaan alas kaki kulit menggabungkan dua alternative ini.

b) Fokus Produk

Merek – merek alas kaki yang sukses di pasar India menyadari bahwa pemfokusan harus dilakukan dengan melihat harapan dan pengalaman konsumen. S & M, adalah perusahaan yang berbasis di Coimbatore menargetkan pelanggan muda (7-14 tahun) dan Hidesign, perusahaan butik kulit berkonsentrasi pada bisnis profesional dengan target kaum eksekutif dan mapan. Fokus tidak membayar di pasar domestik. Pemfokusan produk di India sangat penting untuk mentargetkan konsumen langsung ke sasaran.

(18)

17 | P a g e c) Pameran

Aktif mengikuti pameran merupakan salah satu strategi untuk mengenalkan produk Indonesia di pasar India. Hal ini juga merupakan peluang untuk memasuki pasar India. Pameran dapat dilakukan melalui program ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) atau kementrian terkait di Indonesia. Di dalam pameran ini para pengusaha dari Indonesia dapat berkomunikasi langsung dengan pengusaha dari India dimana diharapkan dapat menemukan distributor untuk memasarkan produk Indonesia di India.

IX. IMPOR TARIF UNTUK ALAS KAKI DI INDIA

Berikut ini adalah tarif bea masuk (import tax) secara terperinci untuk HS 6401-6406

Basic Custom Duties : 10% (berlaku untuk MFN) Preferential tax for AIFTA : 6%

Additional Duty of Customs (CVD) : 12% Special additional duty of customs ( Spl. CVD) : 4%

Custom Education Cess : 3%

Central Excise Education Cess : 0%

Total bea masuk : 24.293%

(Catatan : India memiliki perjanjian perdagangan bebas (AIFTA = ASEAN India Free Trade Agreement) dengan ASEAN, sehingga tidak ada pajak bea masuk dasar, hanya pajak preferensial yang dihitung yaitu 6 % untuk segmen alas kaki).

X. KESIMPULAN

Melihat perkembangan industri alas kaki india di masa lalu, banyak terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Pemerintah India mendukung penuh industri alas kaki India, peningkatan produksi dan meningkatnya ekspor juga terjadi pada tahun 2013 sebesar USD 2.07 milyar. Sektor alas kaki india telah berubah dari sistem produksi secara traditional ke sistem modern dengan teknologi otomatis yang didukung dengan mesin bertaraf internasional.

Kekuatan pasar alas kaki di India ada pada kapasitas produksi yang memadai, ketersedian sumber daya manusia yang lebih dari cukup dengan biaya tenaga kerja yang rendah, cakupan pasar ekspor yang luas, kehadiran teknologi untuk memproduksi alas kaki dengan mesin yang canggih dan berkualitas, banyaknya persediaan bahan baku dan input lainnya, manajemen yang berlatar belakang usaha dengan sadar lingkungan, dukungan dari layanan teknis, desain, pengembangan dan pemasaran, kebijakan pemerintah yang ramah untuk para eksportir, hubungan yang baik dengan Eropa dan USA.

Kelemahan pasar alas kaki di India ada pada rendahnya tingkat modernisasi dan pengembangan teknologi yang lambat, rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja karena

(19)

18 | P a g e

pelatihan formal tidak memadai / tenaga kerja tidak terampil, kurangnya produksi alas kaki dari pasar terorganisir, kurangnya fasilitas modern untuk pemprosesan kulit, lingkungan produksi yang sangat tidak higienis, ketidak pekaan terhadap standard internasioanl, kurang tersedianya sertifikat LWG bagi para produsen, kesulitan dalam mengakses pengujian ketahanan alas kaki, sedikitnya ketersediaan komponen alas kaki berkualitas, kurangnya investasi baru di sektor ini, produktivitas tenaga kerja yang buruk, kurangnya kesadaran tentang kualitas, pengiriman barang ekspor yang sering tertunda, lemahnya infrastruktur ekspor.

Alas kaki asal Indonesia bersaing cukup kuat di pasar India. Hal ini dibuktikan dari peringkat Indonesia berdasarkan negara pengimpor alas kaki ke India. Untuk HS Code 6402 dan 6404, Indonesia berada di peringkat ke empat sedangkan untuk HS Code 6405 dan 6403 Indonesia menempati urutan ke lima. Indonesia menempati urutan ke Sembilan untuk HS Code 6405 dan dua belas untuk HS Code 6401.

Penghambat Indonesia untuk bersaing di pasar internasional berada pada teknologi yang digunakan. Negara Cina contohnya menggunakan sistem produksi otomatis dengan waktu yang singkat, hal ini menjadi tantangan sendiri bagi industri alas kaki Indonesia untuk terus berkembang. Pesaing utama Indonesia untuk sepatu olahraga adalah Cina, Nepal dan Vietnam. Indonesia pernah menjadi negara dengan biaya tenaga kerja terendah. Beberapa tahun belakangan ini, dikarenakan banyaknya demonstrasi untuk menaikkan gaji sebesar 50 persen, Indonesia tidak dapat mempertahankan posisi tersebut. Akibatnya adalah menurunnya permintaan untuk memproduksi alas kaki dari pasar internasional, permintaan produksi alas kaki saat ini lebih cenderung ke Negara dengan biaya tenaga kerja yang relative rendah seperti China, Nepal dan Vietnam.

Keunggulan alas kaki asal Indonesia ada pada desain yang unik dan kualitas kulit yang unggul. Meskipun biaya tenaga kerja Indonesia telah meningkat tetapi Indonesia masih berada dalam urutan 10 besar pada peringkat negara dengan biaya tenaga kerja terendah di dunia. Jadi, faktor biaya tenaga kerja yang rendah masih menjadi salah satu keunggulan Indonesia walaupun besar andil dalam upaya peningkatan nilai impor tidak begitu besar dibandingkan tahun – tahun sebelumnya.

Peluang Indonesia untuk memasuki pasar alas kaki di India adalah dengan memfasilitasi Ruang lingkup yang melimpah untuk memasok kulit jadi, menumbuhkan kesadaran model desain untuk alas kaki global, penggunaan teknologi informasi dan perangkat lunak yang dapat membantu proses produksi yang panjang, memfasilitasi ruang untuk diversifikasi ke produk lain, yaitu, pakaian kulit, barang dll, tumbuhnya pasar internasional dan domestic di India, paparan pasar baru melalui Pameran / BSMs, berusaha untuk menyajikan pelanggan dengan desain dan infrastruktur baru, menguatkan pameran di bidang produksi misalnya kekuatan di bidang manufaktur sepatu klasik, kerajinan tangan dll.

(20)

19 | P a g e

XI. REFERENSI

1. Confederation of Indian industry 2. Times of India

3. ASSOCHAM

4. Leather International, World Footwear, World Leather 5. public domain pictures

6. Anil Sahoo, Sport footwear consulatant

7. https://www.wewear.org/assets/1/7/usimportsfootwear1112.pdf

8. http://bambooinnovator.com/2013/10/30/indonesian-footwear-exports-to-fall-by-1- billion-weakening-global-demand-and-rising-labor-costs-in-indonesia-could-be-a-major-blow-to-the-countrys-exports-of-footwear/

9. The Economic Times

10. http://www.peditimes.com/images/20130804.pdf

Daftar Importir Alas kaki di India

1. New Metro Shoes

Mr. Ramachandra Rao

Main road, near Andra Bank, Palakol – 534260, Andra Pradesh India +91-8814-222640, +91-9490-719582

newmetroshoespkl@gmail.com

2. Origin Group Mr. Abdul

1st floor, APHP Commercial Complex Nampally, Hyderabad – 500 001, India +91 040-6526 7635, +91-88851 32176

abduljed@gmail.com

3. Ajay Chaudhry & Company Mr. Ajay Chaudhry

182, Basant Enclave, New Delhi -110057 +91-9811-582288, +91-11-26148939 ajay_chaudhry@yahoo.co.uk

4. Vestito Garments Mr. Toufiq Ahmed

B-7, Honkong Complex, Near Satya Bazar, Chennai, Tamil Nadu – India +91-7299480801

(21)

20 | P a g e 5. Foot Loose

Mr. Prashant Chudasama

Yagnik Road, Rajkot India +91-9898439971 / 9978930730 Prasahant.c.prashant@gmail.com

6. I-Kraft

Mr. Mezhunlid Solo

122, Fellowship Colony, Dimapur Nagaland – India +91-3862-229305, +919436004959

Daftar Pameran Alas Kaki di India

1. India Shoes Accessories Forum (ISAF)

March 18th – 20th 2015, Bombay Exhibition Center, Goregaon, Mumbai – India http://www.isaf.in/

2. India International Leather Fair (IILF)

3rd to 5th July 2014, Pragati Maidan, New Delhi – India http://www.iilfleatherfair.com/leatherfair/

3. Expo Riva Schuh India Fair

4th – 6th July 2014, Delhi India

http://www.leatherindia.org/events-bsm/expo-riva-schuch.asp

Perwakilan Republik Indonesia di India

1. Embassy of the Republic of Indonesia _ Trade Attache

50-A, Kautilya Marg, Chanakyapuri, New Delhi 110021 – India +91-11-2611-2342 | atdag.newdelhi@yahoo.com

2. Consulate General of the Republic Of Indonesia

19, Kemps Corner, Altamount Road, Cumballa Hill, Mumbai-400026 +91-22-2351-1678 | kjrimumb@bom3.vsnl.net.in

3. Indonesian Trade Promotion Center

3rd floor, Ispahani Center, 123/124, Nungambakkam High Road Chennai 600034 +91-44-4208-9196 | itpc.chennai@kemendag.go.id

Gambar

Tabel 7. Import India HS KODE 6403 dari Dunia (USD Juta)
Tabel 9. Import India HS KODE 6405 dari Dunia (USD Juta)

Referensi

Dokumen terkait

“7 Kesilapan Besar Pelaburan Hartanah yang mungkin anda lakukan tanpa sedar” ditulis dengan harapan menjadi panduan kepada mereka yang ingin memulakan langkah menceburi pelaburan

Kepadatan arus listrik pada suatu media yang dialiri arus listrik searah merupakan fungsi bernilai vektor dari suatu vektor posisi, sehingga dapat

Asuransi atau pertanggungan adalah: suatu perjanjian, dimana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk member pengantian

Simpulan penelitian ini adalah (1) dengan analisis semiotik diketahui bahwa kode hermeneutik yang terdapat dalam kumpulan cerpen Tanjung Perempuan karya Abdul Kadir Ibrahim

Atas dasar Surat Keputusan tentang Penetapan Penyelenggara KNM XV dan Kongres Himpunan Matematika Indonesia Tahun 2008 serta pengangkatan Ketua Umum dan Ketua

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan saintifikasi terhadap aktivitas biologi (antimalaria

Jadi seperti, ya sudah ada ide dalam partai, itu jangan terjadi lagi, jangan sampai bisa diprovokasi sekali lagi Pada bulan Januari 1966 Ben Anderson dan Ruth McVey, waktu

Apabila persetujuan melakukan pemeriksaan khusus diberikan oleh KANWIL kepada Kepala KPP, maka tembusan dikirimkan kepada Direktur Pemeriksaan Pajak dan KARIKPA