• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENENTUKAN RESISTIVITAS DAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTHERMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER DAERAH GUNUNG SIBUALBUALI SIPIROK TAPANULI SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENENTUKAN RESISTIVITAS DAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTHERMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER DAERAH GUNUNG SIBUALBUALI SIPIROK TAPANULI SELATAN."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MENENTUKAN RESISTIVITAS DAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTHERMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

SCHLUMBERGER DAERAH GUNUNG SIBUALBUALI SIPIROK TAPANULI SELATAN

Oleh:

Dewi Maya Sari NIM 409240005 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan Ridho- Nya,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Menentukan Resistivitas Dan Pola Penyebaran Fluida Geothermal Dengan

Menggunakan Metode Geolistrik Schlumberger Daerah Gunung Sibual-Buali Sipirok Tapanuli Selatan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Sain di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Muhammad

Kadri, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan sampai dengan

selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Togi Tampubolon, M.Si, Drs. Rahmatsyah, M.Si dan Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak

Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf jurusan Fisika FMIPA UNIMED.

Ucapan terima kasih penulis kepada Bapak Arman Dst., SE sebagai pegawai

yang banyak membantu saat melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda

(Margono dan Sundari), beserta Kakanda dan adinda (Sri Mulyani, S,Pd dan

Sri Ayu Azriati) dan keluarga yang telah memberikan doa, motivasi, kasih sayang dan pengorbanan baik secara moril dan materi kepada penulis dalam

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih yang spesial buat teman dekat

penulis kakanda Angga Pratama Putra yang telah memberikan semangat,

dukungan dan inspirasi yang baik, terimakasih pula untuk sahabat-sahabat

terbaikku (Deni, Evi, Yuli, Asrul, Suhendra) yang telah menjadi keluarga kedua

bagi penulis dan rekan- rekan yang telah mambantu penulis sewaktu penelitian

Envilwan, Zulijar, dan Affan. Serta rekan jurusan fisika Non Dik angkatan 2009:

(3)

bisa disebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih untuk sahabat lama yang tetap

bisa menjadi sahabat baru bagi penulis: Yudi, Dani, dan Arei Kanti.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

memberi manfaat bagi mahasiswa di lingkungan FMIPA UNIMED khususnya

jurusan fisika dalam memperkaya khasanah ilmu Sain.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(4)
(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Kata Pengantar iii

Daftar isi iv

Daftar gambar vi

Daftar tabel vii

Daftar Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Tujuan Penelitian 3

1.5. Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Panas Bumi 5

2.1.1. Pengertian Panas Bumi 5

2.1.2. Gadrian Panas Bumi 6

2.1.3. Terjadinya Sistem Panas Bumi 8

2.1.4. Karakteristik Panas Bumi 10

2.1.4.1. Dapur Magma Sebagai Panas Bumi 10

2.1.4.2. Kondisi Hidrologi 11

2.1.4.3. Manifestasi Panas Bumi Di Permukaan 11

2.1.4.3.1. Tanah Hangat 12

2.1.4.3.2. Permukaan Tanah Beruap 12

2.1.4.3.3. Mata Air Hangat atau Panas 13

2.1.4.3.4. Geyser 14

(6)

vii

2.1.4.4. Umur Kegiatan dan Metode Etimasi Potensi Panas Bumi 14

2.1.4.4.1. Metode Etimasi Simulasi Numerik 15

2.2. Jenis Jenis Energi dan Sistem Panas Bumi 15

2.2.1. Sistim Dominasi Uap 16

2.2.2. Sistim Dominasi Air 16

2.3. Reservoir Panas Bumi 18

2.4. Fluida Panas Bumi 19

2.5. Geolistrik 19

2.5.1. Metode Geolistrik Tahanan Jenis 20

2.5.2. Resistivitas Batuan 21

2.5.3. Resistivitas Semu 24

2.5.4. Dasar Kelistrikan 25

2.5.5. Teori Potensial Listrik 26

2.6. Konsep Dasar Metode Shclumberger 30

2.7. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 31

2.8. Kerangka Konsep 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan waktu penelitian 34

3.1.1. Tempat Penelitian 34

3.1.2. Waktu Penelitian 34

3.2. Alat dan Bahan Penelitian 34

3.3. Prosedur Penelitian 35

3.4. Diagram Alir Penelitian 36

3.5. Teknik Pengambilan Data 37

3.6. Analisis Data 37

3.7. Rumusan Pengukuran 37

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengambilan Data 39

(7)

viii

4.3. Pembahasan Hasil Analisis dan Interpretasi Data 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 47

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Steaming Ground (Nenny, 1992) 13

Tabel 2.2. Klasifikasi Sistem Panas Bumi Berdasarkan Temperatur

(Ralph, 1985) 17

Tabel 2.3. Resistivitas Batuan 22

Table 2.4. Variasi Resistivitas Batuan dan Mineral 22

Table 2.5. Variasi Resistivitas Batuan dan Mineral 22

Table 2.6. Variasi Resistivitas Batuan dan Mineral 23

Table 3.1. Alat Pemancar dan Spesifikasinya 32

Table 3.2. Alat Penerima dan Spesifikasinya 33

Table 4.1. Nilai Koordinat Setiap Lintasan 39

Tabel 4.2. Data Hasil Pengamatan 40

Tabel 4.3. Interpretasi Lintasan I 44

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Lapisan Bumi 5

Gambar 2.2. Perpindahan Panas di Bawah Permukaan 8

Gambar 2.3. Elektron Yang Tidak Terikat Kuat 19

Gambar 2.4. Prinsip Kerja Metode Resistivitas 23

Gambar 2.5. Beberapa Konfigurasi Geolistrik Tahanan Jenis 27

Gambar 2.6. Arus Yang Mengalir Dalam Lintasan Tertutup 28

Gambar 2.7. Munculnya Potensial Listrik Akibat Aliran Arus 28

Gambar 2.8. Bentuk umum dari konfigurasi elektroda pada 28

survei resistivitas

Gambar 2.9. Skema Konfigurasi Schlumberger 30

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 37

Gambar 4.1. Lintasan Penelitian 40

Gambar 4.2. Penampang Kontur Resistivitas pada Lintasan Pertama 43

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I. Lokasi Penelitian 50

Lampiran II. Data Hasil Penelitian 51

Lampiran III. Gambar Alat yang Digunakan Saat Melakukan Penelitian 59

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Energi panas bumi adalah energi sumber daya alam berupa air panas atau

uap yang terbentuk dalam reservoir di dalam bumi melalui pemanasan air di

bawah permukaan oleh batuan beku panas. Air permukaan yang berasal dari

sungai, hujan, danau, laut dan lain-lain meresap menjadi air tanah, mengalir dan

bersentuhan dengan tubuh magma atau batuan beku panas tersebut, mendidih serta

kemudian membentuk air dan uap panas. Karena berat jenis, temperatur dan

tekanannya, uap dan air panas ini mengalir kembali ke permukaan melalui

bidang-bidang rekahan di lapisan kulit bumi dan membentuk manifestasi panas bumi.

Energi panas bumi ini dapat dimanfaatkan secara langsung untuk pengeringan

produksi hasil pertanian, pariwisata dan kebutuhan rumah tangga ataupun secara

tidak langsung sebagai penggerak turbin pembangkit listrik (Haerudin, 2008).

Potensi panas bumi di Indonesia mencapai lebih dari 27.000 MW atau

setara 219 juta barel minyak bumi dan merupakan hampir 40% dari potensi panas

bumi di dunia. Potensi ini lebih dari 13 GW yang masih berupa Sumber Daya

(resources) dan lebih dari 14 GW telah berstatus Cadangan (reserves) dimana

2.200 MW diantaranya merupakan cadangan Terbukti (proven reserves) (Husein,

2008).

Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang

menyimpan potensi panas bumi yang cukup banyak karena kepulauan Sumatera

terletak pada pertemuan dua lempeng tektonik yakni Lempeng Eurasia dan

Lempeng Indo-Australia, menyebabkan di pulau Sumatera sering terjadi gempa

bumi dan banyak dijumpai daerah potensi pans bumi. Potensi panas bumi di

Sumatera mencapai 9562 MW (Wardhana, 1998). Jika dibandingkan dengan

pulau-pulau lain di Indonesia, potensi tersebut adalah yang terbesar. Banyaknya

potensi panas bumi di Sumatera belum maksimal penggunannya, selama ini

pemanfaatannya hanya sebagai objek wisata alam. Sedangkan untuk

(12)

daerah panas bumi yang ada di Sumatera adalah di gunung Sibualbuali di

Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (Saptadji, 2008). Untuk menggali

potensi panas bumi di daerah tersebut, perlu dilakukan penelitian pendahuluan

dengan menggunakan metode survei geofisika, salah satunya adalah metode

geolistrik tahanan jenis (Haerudin, 2008).

Peneliti terdahulu yang melakukan penyelidikan tentang panas bumi di

gunung Rajabasa Kalianda Lampung Selatan mendapatkan harga resistivitas pada

Lapisan batuan pasir antara antara 24 – 62,2 Ωm pada kedalaman lebih dari 20

meter (Haerudin, 2008), di daerah Tambu Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi

Tengah dengan tahanan jenis 70 – 150 Ωm, lapisan ini berada pada kedalaman > 600

meter, diikuti oleh lapisan batolit granit yang mendominasi lapisan batuan di daerah ini

dengan tahanan jenis 800-900 Ωm, di daerah Rianiate Kecamatan pangururan berkisar antara 23,6 –84,7 Ωm pada kedalaman dari 6,36 – 9,26 m (Bakrun, 2004).

Metode geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metode geofisika

yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui keadaan bawah

permukaan, seperti penyelidikan air tanah, keberadaan suatu reservoir dan

batuan-batuan penyusun. Untuk lokasi penelitian ini sendiri, sebelumnya sudah dilakukan

penyelidikan dengan menggunakan metode geotermometer empiris, salah satunya

yaitu Perhitungan suhu reservoar dengan menggunakan geotermometer empiris

pada manifestasi panas bumi gunung sibualbuali kecamatan Sipirok kabupaten

Tapanuli Selatan, namun pada penyelidikan ini hanya mendapatkan lokasi keberadaan sesar saja, tetapi tidak diketahui pola dari penyebaran fluida

geothermal itu sendiri (Haerudin, 2008).

Penggunaan metode tahanan jenis perlu dilakukan untuk menentukan

resistivitas batuan yang ada pada panas bumi. Sehingga penulis memilih judul:

(13)

1.2Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan dua lintasan yang berbeda di daerah gunung

Sibualbuali.

2. Restivitas batuan dibawah permukaan daerah gunung Sibualbuali diperoleh

dengan menggunakan metode schlumberger.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang akan dibahas

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pola penyebaran fluida geothermal berdasarkan nilai resistivitas

(tahanan jenis) dari lapisan-lapisan batuan di bawah permukaan daerah

gunung Sibualbuali?

2. Bagaimana hasil data yang diperoleh dengan menggunakan metode geolistrik

tahanan jenis dan nilai resistivitas batuan-batuan yang ada di bawah

permukaaan daerah gunung Sibualbuali?

1.4Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui penyebaran fluida air panas di bawah permukaan pada dua

lintasan yang berada di daerah gunung Sibual-buali.

2. Untuk mengetahui nilai resistivitas batuan yang terdapat di bawah permukaan

daerah gunung Sibualbuali berdasarkan kode warna hasil dari invers dua

dimensi dengan software res2Dinv.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi penelitian lebih lanjut tentang sumber panas bumi

yang ada di Sumatera Utara.

2. Merupakan salah satu bahan pertimbangan apabila ingin mengembangkan

(14)

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan, analisis dan interpretasi data pada penelitian dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil interpretasi pada penampang lintasan pertama (gambar

4.2) dan kedua (gambar 4.3) terdeteksi sebaran air panas di sekitar sumber

tidak kontinu dan potensi air panas masih kecil. Diduga air panas yang

muncul ke permukaan dikarenakan adanya rekahan batuan di bawah

permukaan.

2. Lapisan batuan yang berpotensi mengandung fluida geothermal adalah

lapisan tanah lempung dan batuan pasir yang memiliki harga 6,43 – 11,7

Ωm pada pada lintasan pertama di kedalaman 1,25 – 5,38 meter dan 4,40 –

8,65 pada lintasan kedua dengan kedalaman 1,25 – 6,38 meter.

3. Dari hasil penelitian, nilai resistivitasnya kecil di karenakan daerah

penelitian merupakan aliran sungai.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Dilihat dari pola penyebaran fluida geothermal, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas daerah pengambilan data

sehingga potensinya akan lebih terlihat.

2. Pemodelan penampang bawah permukaan untuk air panas (hidrothermal)

atau struktur bawah permukaan dapat dikembangkan dalam pemodelan

secara tiga dimensi menggunakan software Res3dinv sehingga diperoleh

gambaran aliran air panas yang lebih baik.

3. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode geofisika

yang lain dan juga diperlukan serangkaian survei seperti survei geokimia

survei geologi dan survei hidrogeologi sehingga informasi yang diperoleh

(15)

48 Daftar Pustaka

Burger, H. R., (1992), Exploration Geophysics of the Shallow Subsurface, Diakses tanggal 25 Agustus 2010, dari hhtp://www.mines.edu/fs.home.tboyd GP311/introgp.shtml.

Delita, (2008), perhitungan suhu reservoir daerah panas bumi sipoholon, tapanuli

utara menggunakan persamaan Geotermometer empiris, skripsi FMIPA,

Unimed, Medan

Haerudin, N., Rasimeng, S., Yuliana, E.; Fluida Geothermal Di Daerah Potensi Panasbumi Gunung Rajabasa Kalianda Lampung Selatan, Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008

Hazuardi.,(1992), Pengantar Eksplorasi Panas Bumi, PPT MIGAS (Pusat Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi), Cepu.

Karsa, koko. (2010), Perhitungan suhu reservoar dengan menggunakan

geotermometer emppiris pada manifestasi panas bumi gunung sibualbuali

kecamatan sipirok kabupaten Tapanuli Selatan., Skripsi, FMIPA, Unimed,

Medan.

Lismawaty., (1998), Eksplorasi Geotermal dengan Metode Geolistrik Resistivitas, Karya Ilmiah, Medan: Institut Teknologi Medan.

Petrucci Ralph H, (1985), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Suminar Achmadi,.(Penerjemah), Edisi keempat, jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Reynold, M. J., (1997), An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics, England : Jhon Willey and Sons Ltd.

Santoso, D.(2002), Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: Departemen Teknik Geofisika ITB

Saptadji Miryani Nenny, (1992), TeknikPanasbumi

:http://www.dim.esdm.go.id/makalah/2-8%20ITB-Nenny%20M%20S.pdf.

Suyono, S., 1978, Hidrologi untuk Pengairan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

(16)

49 Parsuhip, Mando, dkk, (2010), Menentukan Akuifer Lapisan Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Di Perumahan Griyo Puspito Dan Bumi Tampan Lestari, FMIPA-UR, Riau.

Gambar

gambaran aliran air panas yang lebih baik.

Referensi