• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN SISTEM KOPLING TOYOTA AVANZA DENGAN SPESIFIKASI DAYA 92 HP DAN PUTARAN 6000 RPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN SISTEM KOPLING TOYOTA AVANZA DENGAN SPESIFIKASI DAYA 92 HP DAN PUTARAN 6000 RPM."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN SISTEM KOPLING AVANZA DENGAN

SPESIFIKASI DAYA 92 HP DAN PUTARAN 6000 RPM

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menperoleh Gelar Ahli Madya

OLEH : HASRUL AZWAR

NIM. 509220011

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i

PERENCANAAN SISTEM KOPLING TOYOTA AVANZA DENGAN SPESIFIKASI DAYA 92 HP DAN PUTARAN 6000 RPM

HASRUL AZWAR NIM : 509220011

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNIMED. Jl. Willem Iskandar. Pasar V. Medan Estate. Medan

Hasrulazwarjuang@gmail.com

ABSTRAK.

Sistem kopling merupakan salah satu jenis pemindah daya (Power Train). Sistem kopling bekerja dari mulai putaran poros engkol pada mesin, lalu diterima oleh kopling melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan fly wheel. Tenaga yang diterima plat kopling kemudian disalurkan ke transmisi. Permasalahan yang dibahas dalam penulisan tugas akhir ini yaitu mengenai prinsip kerja, cara merencanakan sebuah kopling, dan mengetahui ukuran komponen-komponen kopling. Komponen-komponen utama kopling pada Toyota Avanza antara lain poros, spline dan naaf, plat gesek, pegas dan bantalan. Prinsip kerjanya yaitu pada saat pedal kopling ditekan penuh, gerakkan pedal akan diteruskan oleh mekanis penggerak, sehingga akan mendorong plat penekan melawan dorongan pegas penekan, maka plat kopling tidak mendapat dorongan. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi, sehingga dalam hal ini putaran mesin tidak diteruskan. Apabila plat kopling dilepas, maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling fly wheel dengan kuat, sehingga terjadi gesekan yang kuat dan mengakibatkan plat kopling dan fly wheel berputar bersamaan sesuai dengan putaran poros engkol. Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya tanpa slip. Gangguan yang sering terjadi pada system kopling antara lain kopling slip, kopling tidak dapat dilepas, kopling bergetar, kopling bunyi saat pedal kopling dilepas dan saat pedal kopling diinjak. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya kerja dari system kopling.

(6)

iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

C. Bagian Utama Kopling Yang Dirancang ... 5

D. Data Awal Perencanaan ... 11

E. Toyota Avanza ... 11

BAB III : TINJAUAN PERHITUNGAN A. Poros ... 13

(7)

v

C. Spline Dan Naaf ... 18

D. Perhitungan Spline ... 18

E. Perhitungan Naaf ... 23

F. Plat Gesek ... 25

G. Perhitungan Plat Gesek ... 26

H. Pegas... 34

I. Perhitungan Pegas Matahari ... 34

J. Perhitungan Pegas Tekan ... 38

K. Bantalan ... 41

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Dan Spesifikasi ... 45

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 49

(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cara Kerja Kopling ... 5

Gambar 2.2 Poros ... 6

Gambar 2.3 Spline dan Naaf ... 7

Gambar 2.4 Plat Gesek ... 8

Gambar 2.5 Pegas... 9

Gambar 2.6 Bantalan ... 10

Gambar 3.1 Poros ... 13

Gambar 3.2 Spline dan Naaf ... 18

Gambar 3.3 Plat Gesek ... 26

Gambar 3.4 Pegas... 38

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Toyota Avanza ... 11

Tabel 3.1 Standart Baja ... 14

Tabel 3.2 Diameter Poros ... 17

Tabel 3.3 Jenis-jenis Bahan Plat Gesek ... 26

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kopling merupakan suatu elemen mesin yang sangat diperlukan untuk sebuah

mesin agar bisa beroperasi dengan baik, karena kopling merupakan penghubung

antara poros penggerak dan poros yang digerakkan, agar tidak terjadi gesekan

tiba-tiba yang mengakibatkan kerusakan fatal antara roda-roda gigi yang saling

bersentuhan.

Seiring dengan laju perkembangan teknologi yang pesat sekarang ini, para

ahli dituntut untuk merancang system pemutusan dan pemindahan daya serta putaran

yang meliputi kopling, roda gigi, dan rantai. Untuk meneruskan putaran dan dari

poros input ke output dengan mudah dan efisien tanpa terjadi slip yang

membahayakan.

Pada suatu motor atau mesin, kopling memegang peranan penting, sebab

sebelum kopling ditemukan, untuk menghentikan motor harus dilakukan dengan jalan

mematikan mesinnya, sedangkan untuk memindahkan dayanya, juga harus dilakukan

saat motor dalam keadaan diam. Tetapi setelah kopling ditemukan pemindahan dan

pemutusan daya dapat dilakukan dengan aman dan mudah tanpa telebih dahulu

mematikan mesinnya.

Dalam merencanakan suatu kopling, diperlukan beberapa persamaan dalam

memperhitungkan dan pemilihan bahan yang sesuai dengan daya yang dihasilakn

(11)

2

suatu mesin, sehingga kopling yang akan digunakan nantinya memiliki biaya yang

murah, aman dan bekerja dengan baik yang sesuai diharapkan.

B. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan perancangan

yang akan diharapkan, penulis perlu membatasi masalah yang akan dhitung dalam

rancangan kopling.

Adapun komponen kopling yang dirancang dalam perencanaan ini adalah :

1. Perhitungan poros

2. Perhitungan ukuran spline dan naaf

3. Perhitungan ukuran plat gesek

4. Perhitungan ukuran pegas

5. Perhitungan ukuran bantalan

C. Tujuan Perencanaan

Adapun tujuan dari perencanaan ini adalah :

1. Untuk mengetahui komponen-komponen utama kopling

2. Untuk mengetahui ukuran-ukuran komponen utama kopling

3. Agar dapat menghitung tegangan yang terjadi pada kopling

4. Agar dapat memilih/mengetahui bahan-bahan dan jenis bahan dalam

perencanaan kopling

(12)

3

D. Manfaat Perencanaan

Adapun manfaat dalam perancanaan kopling ini adalah :

1. Untuk menambah wawasan serta meningkatkan pengetahuan penulis

dalam perencanaan unit kopling

2. Untuk mengetahui jenis kopling dan penggantian komponen-komponen

kopling

(13)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam perencanaan ini dapat ditarik bebeprapa kesimpulan :

1. Suatu perencanaan dapat dikatakan aman apabila harga yang didapat lebih

kecil daripada harga yang diijinkan.

2. Dalam perencanaan ini ukuran-ukuran poros sangat penting karena turut

mempengaruhi perhitungan kopling yang direncanakan.

3. Dalam desain poros dan kopling, bahan poros harus lebih kuat dari pada

bahan kopling.

Dari perhitungan perencanaan kopling TOYOTA AVANZA dapat diambil

beberapa kesimpulan :

a. Perhitungan poros

1) Momen torsi (T) = 10997 kg mm

2) Bahan poros = S45C-D

3) Diameter poros = 30 mm

b. Perhitungan sline dan naaf

1) Bahan spline = S45C-D

2) Tinggi spline (w) = 15 mm

(14)

47

3) Kedalaman spline = 3,52 mm

4) Jari-jari spline (d) = 16,75 mm

5) Diameter spline (d) = 37,03 mm

6) Diameter spline (L) = 57 mm

c. Perhitungan plat gesek.

1) Diameter luar (D2) = 686 mm

2) Diameter dalam (D1) = 82,32 mm

3) Luas plat gesek = 203,35

d. Perhitungan pegas

1) Bahan pegas matahari = SUS 316 WPA

2) Panjang pegas maksimum = 30 mm

3) Jari-jari plat pegas = 48 mm

e. Perhitungan bantalan

1) Bahan bantalan = FC45C-D

2) Diameter luar = 72 mm

3) Diameter dalam (d) = 30 mm

(15)

48

B. Saran

Dari perhitungan perencanaan kopling TOYOTA AVANZA dapat diambil

beberapa kesimpulan :

1. Untuk perencanaan ini sebaiknya diperhatikan bahan yang digunakan

untuk desain poros dan komponen-komponen kopling.

2. Dalam perencanaan ini tegangan izin kopling harus lebih besar dari

tegangan yang terjadi.

3. Dalam perencanaan tersebut tegangan yang terjadi harus disesuaikan

dengan bahan dan fungsi serta pemakaian.

4. Untuk memperpanjang masa pemakaian kopling maka perlu diperhatikan

bagian-bagian elemen mesin yang perlu diganti sebelum melewati

ketentuan pemakaian dari elemen mesin tersebut.

5. Perlu perawatan intensif agar kopling dapat bekerja dengan baik.

6. Suatu perencanaan sebaiknya diperhatikan bahwa harga yang didapat dari

Gambar

Gambar 2.1 Cara Kerja Kopling ...............................................................................
Tabel 2.1 Spesifikasi Toyota Avanza .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait