• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI BERBUSANA MUSLIM MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMAN 1 PANGKEP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI BERBUSANA MUSLIM MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMAN 1 PANGKEP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MUSLIM MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMAN 1 PANGKEP

YANTI NOVIANTI NAWAWI Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya

yantinoviantira@gmail.com ABSTRAK

Yanti Novianti Nawawi Nim 224262730831,“ Peningkatan Hasil Belajar siswa kelas X Materi Berbusana Muslim Melalui Penerapan Model Problem Based Learning Di SMAN 1Pangkep”.Pembelajaran dengan materi berbusana Muslim di SMAN 1 Pangkep menunjukkan adanya banyak kendala yang salah satunya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Berbusana Muslim di SMAN 1 Pangkep.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Pangkep yang berjumlah 24 siswa.

Pengumpulan data menggunakan dokumentasi,observasi dan tes tertulis.Teknik penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan langkah- langkah : menyusun rencana kegiatan,pelaksanaan tindakan ,observasi dan, refleksi. Akhir refleksi pada siklus kedua menunjukan bahwa tujuan penelitian telah tercapai sehingga penelitiandihentikan pada siklus kedua.Penelitian menunjukan bahwa Model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Pangkep. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada siklus diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 67,5 dan tingkat keberhasilan siswa terdapat 13 orang siswa (54,17 %) dari 24 siswa ketercapaian test awal nilai hasil belajar siswa mencapai 50 %. Berarti secara klasikal belum mencapai keberhasilan dalam belajar. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 86,6 keberhasilan dalam belajar siswa terdapat 24 orang siswa sebesar 100 % dari 24 siswa, tingkat ketercapaian hasil belajar siswa mencapai 100 % secara keseluruhan sudah mencapai keberhasilan belajar. Penelitian ini bermanfaat untuk guru sebagai masukan agar dapat memperbaiki proses belajar mengajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Kata Kunci : Hasil belajar,Berbusana Muslim,Model Problem Based Learning

(2)

PENDAHULUAN

Busana muslim adalah sebagai suatu bagian dari industry halal, di saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat,beragam model busana muslim yang mulai di gemari dari berbagai kalangan masyarakat baik yang muda maupun yang tua.Berbusana muslim merupakan pakaian wanita islam yang dapat menutupi urat dan diwajibkan agama untuk menutupinya,bergaul kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri.

Menurut Rabbanie, asmahasanah (2020:22), dalam busana atau pakain merupkan alat untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak di inginkan .Maka busana menjadi awal dari menjga perempuan agar tetap mulia dan menjadi anggota masyarakat yang terhormat sebagai pencegah dari peraulan bebas yang terjadi.selain itu Berbusana muslimah juga merupakan aturan pakain dalam syariat Islam yang harus di taati oleh seluruh penganutnya.

Menurut Delisle,(1997) Keunggulan model problem based learning sebagai berikut yaitu Problem based learning berhubungan dengan situasi kehidupan nyata sehingga pembelajaran menjadi bermakna,dalam Problem based learning dapat mendorong siswa untuk belajar secara aktif,mendorong siswa mengoptimalkan kemampuan metakognisisnya serta model Problem based learning dapat menjadikan pembelajaran menjadi bermakna Dari penelitian sebelumnya

Menurut Ngalimun,( 2016:08) Pemilihan metode Problem Based Learning terkait langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal.Oleh karena itu,salah satu yang sangat mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan komponen pendidikan.

Berdasarkan dari obervasi awal yang di lakukan di temukan rendahnya hasil belajar pada materi Berbusana muslim di kelas x di SMAN 1 PANGKEP dari sejumlah siswa yang berjumlah 24 orang terdapat 15 anak orang anak yang

(3)

KKM, oleh karena itu dari kurangnya pemahaman siswa tentang materi Berbusana Muslim di katakana pembelajaran dalam meteri Berbusana muslim tidak tuntas

Rendahnya hasil belajar itu di sebabkan karena dari aspek strategi pembelajarn dimana dalam proses pembelajaran terkadang hanya menjelaskan dam memberikan gambaran tentang bagaiaman berbusana muslim yang baik dan benar secara ketentuan Islam, Dalm aspek guru terkadang seorang guru hanya memjelaskan saja kepada pada siswa tentang pentingnya Berbusana muslim saja yang berujuk pada AL Quran dan hadis dalam aspek media pun terkadang menjadi kendala karena di mana dalam media hnaya sekedar memperlihatkan gamabar saja ,di mana para siswa khususnya di lingkup SMAN 1 PANGKEP gemar menirukan cara Berbusana yang menjadi tern saat ini.oleh karena itu peneliti memilih salah satu strategi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melalui penerapan Problem Based Learning .ada pun kelebihan dari Problem Based Learning yaitu dapat meningkatkan kemapuan berfikir kritis ,menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja dan memotivasi internal untuk belajar.ada pun kekukaranag dari strategi Problem Based Learning yaitu jika siswa tidak mempunyai kepercayaandiri bahwa masalah yang di pelajari sulit untuk di pecahkan,maka siswa akan merasa enggan untuk mencoba dan perlu di tunjang oleh buku yang dapat di jadikan pemahaman dalam pembelajaran.

METODOLOGI PENELITI

Menurut Arikunto (2019:16) dalam peneletian ini terdapa t empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan dan Refleksi.

Adapun desain untuk masing-masing tahap adalah:

(4)

Gambar Alur Siklus PTK (Arikunto,2019)

Model siklus penelitian Tindakan Kelas (Arikunto,2019) Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini diambil melalui instrumen Observasi, dan tes tertulis, dan dokumentasi. Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model problem based Learning. Lembar Observasi yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaannya pembelajaran saat melaksanakan Model Pembelajaran Problem based Learning di setiap akhir siklus di laksanakan tes tertulis yang bertujuan untuk menegtahui peningkatan hasil belajar peserta didik.Setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan Model Problem Based Learning

Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan di mulai pada tanggal 7- 10 November 2022 untuk siklus 1 Tingkat keaktifan peserta didik memiliki Karakteristik yang cukup rendah, tetapi mereka memiliki respon dan tanggung jawab yang baik terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik.

Untuk silus ke 2 di laksanakan pada tanggal 14-17 November 2022. Sudah menempakkan tempak kemajuan dalam respon pembahasan materi serta bertanggung jawab dalam tugas yang di berikan. Model problem based learning.di setiap akhir siklus dilaksanakan tes tertulis yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik .Setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan Model problem based learninTeknik analisis data yang digunakan adalah analisis statika sederhana dengan teknik analisis data kuantitatif.

(5)

observasi yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran. Menurut Arikunto (2004: 85) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar atau presentase keberhasilan siswa dapat membandingkan nilai rata-rata dari setiap silkul dengan rumus

PPH = B/N X 100 %………..

Dimana: PPH = Persentse Penilaian Hasil B = Skor yang diperoleh

N = Skor total

Dan untuk menentukan ketuntasan belajar dalam klasikal maka rumus yang digunakan adalah

P= f/n x 100 %...

Dimana : P : Angka persentasi

F : Jumlah Siswa yang mengalami perubahan N : Jumlah Seluruhsiswa

Penelitian tindakan kelas ini di lakukan dengan menggunakan dua,dalam setiap siklus dilakukan kegiatan seperti:Perencanaan, (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar peseta didik dengan materi Berbusana Muslim dengan melakukan observasi dan tes tertulis terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan kesulitan – kesulitan siswa maka peneliti membuat alternative pemecahan masalah terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dalam materi Berbusana Muslim.Pemecahan masalah yang di lakukan oleh seorang guru seperti membuat scenario pembelajaran sesuai dengan

(6)

Problem Based Learning. membuat lembar observasi untuk melihat kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learningdan membuat lembar kerja siswa sebagai alat untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7-17 November 2022 Pembelajaran dilaksanakan pada setiap silkus selama 1 jam pembelajaran ( 1 x 45 menit) . Materi pembelajaran adalah “Berbusana Muslim “ data-data yang diperoleh adalah data hasil evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada data yang dipaparkan dibawah ini sebagai berikut:

1. Siklus.1

Pada Siklus I,untuk melihat aktivitas siswa guru menerangkan langkah – langkah peroses belajar mengajar dengan menggunakan Model Problem Based Lerning..Berdasarkan hasil observasi,diperoleh bahwa melalui penggunaan Model Problem Based Learning, siswa mulai sedikit termotivasi dan aktif ketika pembelajaran berlangsung tampak dari banyaknya siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan,serta pemahaman siswa akan materi Berbusana Muslim di harapakan dapat meningkat yang ditandai dengan perubahan nilai hasil test siswa

Berdasarkan ketuntasan belajar siswapada siklus 1 diperoleh ketuntasan dari 13 orang siswa sebesar (54,17%).dan yang belum mampu mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa (45,83%). Post test ini menunjukan bahwa yang diharapkan dikelas adalah 80%. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasi l belajar dalam menyelesaikan soal-soal pada materi Berbusana Muslim maka dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus berikutnya.

2.Siklus II

Berdasarkan hasil observasi post test pada siklus I diperoleh bahwa hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan. Dan di hasil observasi pada siklus II, diperoleh peningkatan hasil belajar yang ditandai dengan pemahaman siswa terhadap materi Berbusana Muslim sangat baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Disamping itu keaktifan siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat memberikan

(7)

Berbusana Muslim.

Pada siklus II terjadi peningkatan. Dapat dilihat hasil belajar siswa secara klasikal sebabnya 24 siswa (100%) sudah mencapai hasil belajar yang diharapkan atau dengan kata lain telah mencapai ketuntasan. Dengan melihat test hasil belajar siklus II ini, diketahui bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Sehingga tidak perlu melakukan tindakan pembelajaran kesiklus berikutnya. Secara umum keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan materi Berbusana Muslim dikelas X SMAN 1 Pangkep. Dengan menggunakan Model Problem Based Learning maka Hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan seperti terlihat pada table dibawah ini :

Tabel : 1

Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus

Dari table diatas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas belajar sebelum siklus sebanyak 5 siswa (20,83 % ) yang tuntas pada siklus I sebanyak 13 siswa (54,17 %) sedangkan siklus ke II sebanyak 24 siswa (100%). Dengan demikian, dapatdiketahuisecaraklasikal hasil belajar pada materi Berbusana Musalim melalui penerapan model belajar problem based learning dinilai tuntas.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil pembahasan dan data penelitian dapat di peroleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat

No Pencapaian Prestasi Belajar

Sebelum Siklus

Siklus

I II

1 Nilai Rata-Rata 56,7 67,5 86,6

2 Jumlah Siswa 5 13 24

3 Persentase ketuntasan 20,83 % 54,17 % 100 %

(8)

SMAN 1 Pangkep. Kesimpulan ini diambil berdasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus penelitian. Yang dibuktikan dengan rendahnya nilai awal siswa sebelum siklus dengan nilai rata-rata kelas mencapai 56,7 dari 24 orang namun setelah dilakukan siklus I dengan nilai rata-rata mencapai 67,5 dan pada siklus II nilai rata-rata test hasil belajar meningkat menjadi 86,6.

Pada test awal nilai yang diperoleh siswa masih rendah setelah diadakan perbaikan pada siklus I diperoleh rata-rata kelas mencapai 67,5 dan tingkat keberhasilan belajar siswa terdapat 13 orang siswa (54,17 %) dari 24 orang siswa ketercapaian test hasil belajar siswa sebesar 50%. Berarti secara klasikal belum mencapai keberhasilan dalam belajar. Pada siklus II diperoleh rata-rata kelas mencapai 86,6 dan keberhasilan hasil belajar siswa terdapat 24 orang siswa sebesar 100% dari 24 orang siswa,tingkat ketercapaian test prestasi belajar mencapai 100% secara keseluruhan sudah mencapai keberhasilan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Rogertd, R. (2017). Metode Dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers AmaliaRabbani, & Asmahasana. (2020). Berbusana Muslim Hubungan Dengan Pergaulan Bebas . SMK Plus Trimustu Cibinong , 22-23.

Andira. (2020). Berbusana Muslim. inetrnet.

Arikunto,Suharsimi (2019). Model Siklus Peneliian. Jakarta ;Bumi Aksara Diesle. (1997). Keunggulam Model Problem based Learning. Jakarta :Rajawali Nasaruddin. (2011). Kemaslahatan dan Kebaikan Dalam Berbusana Muslim . 13- 14.

Nganalinum:Sarah. (2016). pemilihan Metode Dalam Pembelajaran. , 34- 38.Pustaka seti

Sugihartono. (2017). konsep dasar Dari Penilaian. internet.

Suharmisi, A. :. (2019). Model Siklus penilitian Tindakan Kelas. 16.Jakarta Rineka Cipta

(9)

.Bandung:Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih strategi untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat.. memilih satu strategi yang tepat

Angket tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta dapat memperoleh manfaat dari program pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, mengetahui cara

Aplikasi Buku Kenangan Elektronik ini dapat menjawab masalah tersebut.Dengan aplikasi ini data â data tentang teman â teman dan kenalan, khususnya data teman â teman 3 KC 39

[r]

[r]

[r]

Kumparan gelombang ini sangat cocok untuk arus searah bertegangan tinggi, karena jumlah kumparan yang terhubung seri antar segmen komutator memungkinkan tegangan

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan