• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672009213 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672009213 Full text"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 1. Pendahuluan

Teknologi informasi dapat digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, perusahaan, organisasi dan pemerintahan karena data dapat diolah, diproses, didapatkan, disusun, disimpan, juga dimanipulasi dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat dan mengalami kemajuan mulai dari hardware, software, dan aplikasinya. Dengan perkembangan teknologi, banyak perubahan pada cara berpikir manusia. Lajunya kemajuan teknologi, membuat kebutuhan akan informasi kian hari kian meningkat sehingga menuntut kelancaran dan kecepatan proses distribusi informasi. Oleh karena itu, agar kebutuhan akan informasi ini dapat dipenuhi, dibutuhkan sistem yang semakin canggih untuk mendistribusikan informasi yang lebih baik dan cepat. Jaringan komputer merupakan salah satu sarana untuk mendistribusikan informasi. Sistem jaringan komputer tersebut berkembang dari waktu ke waktu, dimulai dari sistem Adidas Network, kemudian ditemukan sistem Master Slave, Peer To Peer, hingga akhirnya dikembangkan sistem Client Server. Sistem berbasis client server pun digunakan untuk meningkatkan kinerja dan fleksibilitas. Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPPAR) adalah organisasi yang menaungi dan bertanggung jawab terhadap keberadaan etnis Papua dan Papua Barat di Kota Salatiga. Saat ini, HIMPPAR memiliki 623 anggota, yang terdiri dari anggota biasa dan luar biasa, yang berasal dari suku, agama dan bahasa yang berbeda-beda di Papua. HIMPPAR bertujuan menghimpun Mahasiswa dan Pelajar yang berasal dari daerah Papua Barat yang sedang menuntut ilmu di Salatiga serta mengembangkan bakat atau potensi anggota. Kedua, menjalin dan mempererat hubungan keakraban di antara warga Papua Barat yang berada di Salatiga. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan suatu sistem informasi untuk menggantikan proses yang dulunya dilakukan secara manual. Tidak tersedianya sistem informasi di HIMPPAR membuat proses pengolahan data berjalan sangat lambat. Salah satunya adalah proses pendataan anggota. Sekretaris harus mengambil data anggota yang ditulis di buku dari sekretariatan HIMPPAR lalu menyalin kembali. Pendataan anggota secara manual membuat sering terjadi kesalahan perhitungan, maupun kurangnya akurasi data. Pendataan anggota dengan menggunakan kertas, selalu menemui masalah yang sama setiap tahun yaitu tidak terarsipnya data anggota dengan baik bahkan selalu mengalami kehilangan data. Akibatnya Badan Pengurus Harian (BPH) HIMPPAR selalu mengalami kesusahan, baik dalam memantau perkembangan anggotanya, maupun dalam menjalankan tugas-tugas serta program-programnya.

(2)

2 2. Tinjauan Pustaka

Sistem informasi pendataan anggota dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data anggota suatu organisasi menjadi informasi yang berguna bagi organisasi dalam pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi pendataan secara organisasi dapat difenisikan sebagai suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan[1].

Client Server adalah arsitektur jarinngan yang merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan kepada terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Server dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)[2].

Pada model arsitektur ini, client tidak dapat berfungsi sebagai server, tetapi server dapat berfungsi sebagai client. Prinsip kerja jaringan dengan arsitektur ini sangat sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya. Sistem client server tidak hanya diperuntukan bagi pembangunan sistem jaringan komputer lokal (LAN) melainkan juga pembangunan jaringan komputer skala luas (WAN) dengan menggunakan protokol utama Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

Client server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu client, middleware dan server. Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Peran client adalah mengirimkan pesan berupa permintaan layanan ke server. Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Middleware memiliki peran yang strategis karena dengan adanya middleware maka client dapat mengirimkan pesan atau permintaan kepada server, menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server, menerjemahkan hasil proses dari server agar dapat dipahami oleh client dan mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan kembali ke client. Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Server berperan menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.

(3)

3 yang terjadi ialah one-to-many yang berarti satu server yang melayani banyak client. Lokasi yang dimaksud ialah lokasi fisik server dimana client belum tentu mengetahui letaknya walaupun demikian client tetap dapat mengakses server. Kecocokan perangkat yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh client tidak harus sama dengan yang digunakan oleh server namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain. Pertukaran berbasis pesan berarti mekanisme dari client server berdasarkan pada pertukaran pesan dalam artian permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan layanan tersebut. Enkapsulasi layanan yaitu client tidak perlu mengetahui proses pengolahan permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol proses pengolahan permintaan. Skalabilitas ialah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecil, yang berarti ukuran sistem client server dapat diubah secara horizontal (menambah atau mengurangi jumlah client) maupun vertikal (berpindah ke server yang lebih cepat atau mendistribusikan ke beberapa server). Konsistensi data yaitu data hanya dikelola pada server sehingga data lebih terjamin dan biaya pemeliharaan pun menjadi lebih murah.

Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan client server dapat dibedakan menjadi banyak tipe, antara lain server berkas, server basis data, server transaksi, server groupware, server objek, dan server web. Pada jaringan server berkas, client akan meminta berkas tertentu kepada server, kemudian server akan mengirimkan keseluruhan berkas yang diminta ke client. Sistem jaringan server basis data adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan oleh server berupa pengolahan dan penyajian data berdasarkan perintah terstruktur yang diberikan client. Sistem jaringan server transaksi hampir sama dengan server basis data. Perbedaannya terletak pada server transaksi yang memproses sekelompok perintah terstruktur dari client. Sekelompok perintah terstruktur ini disebut prosedur. Sistem jaringan groupware server ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berupa fasilitas pemakaian bersama informasi semi-terstruktur di antara pengguna jaringan. Sistem jaringan server objek ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berbentuk objek. Sedangkan sistem jaringan web server ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang saling terhubung.

(4)

4 merupakan arsitektur client server yang memisahkan antara data (Data Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan penyajian (Presentation Tier). Data Management Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengelolaan basis data. Middle Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-aplikasi di mana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang kompleks dieksekus. Presentation Tier merupakan komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukan data, mengajukan permintaan layanan kepada server dan melihat hasilnya.

Penelitian sistem informasi berbasis client server pernah dilakukan sebelumnya dalam jurnal yang berjudul Implementasi Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server dengan Studi Kasus PT. SAMAFITRO Cabang Bandung. Penelitian ini membahas implementasi sistem informasi penjualan untuk menghasilkan informasi penjualan maupun informasi piutang secara otomatis, sehingga mengurangi pencatatan dan perhitungan[3]. Berdasarkan penelitian ini, dengan menggunakan sistem informasi, HIMPPAR pun akan memperoleh keuntungan seperti mengurangi pencatatan dan perhitungan karena hasil berupa informasi secara otomatis yang ditampilkan.

Teknologi berbasis client server pada penelitian Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Client Server pada kantor Yayasan Perguruan Tinggi Satya Wacana diterapkan agar dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan pengelolaan kerarsipan yang baik, sehinggga dapat menjadi sumber informasi yang lengkap dan terintegrasi saat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan-keputusan penting bagi organisasi[4]. Begitu pun dengan organisasi HIMPPAR yang menjadi objek penelitian dimana kebutuhan HIMPPAR akan pengelolaan data anggotanya akan menjadi lebih baik dengan penerapan sistem berbasis client server.

Alasan menggunakan model jaringan client server yaitu kapasitas, keamanan dan penghematan. Kapasitas dimana bila sebagian besar data dialihkan ke server untuk digunakan bersama oleh banyak client maka akan meringankan beban client. Keamanan dalam artian jika seluruh data ditampung di komputer client maka pengguna akan memiliki akses langsung ke data tersebut, sehingga dengan menyimpan data di server dan membatasi pengguna hanya yang memiliki autorisasi yang dapat mengaksesnya. Penghematan dalam sistem client server berarti sumber daya yang dimiliki server dapat digunakan oleh terminal-terminal client sehingga biaya investasi dapat dihemat. Ada pun kerugian dalam menggunakan client server adalah jika banyak client yang mengakses server secara simultan, maka server akan overload serta ada kemungkinan server fail.

(5)

5 3. Metode Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan penelitian secara garis besar ditunjukan pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Langkah pertama pada tahapan penelitian adalah pengumpulan data, yaitu mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan proses pendataan anggota HIMPPAR di Salatiga melalui proses wawancara dengan BPH HIMPPAR.

Langkah kedua adalah identifikasi masalah. Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada, yaitu hasil wawancara dengan BPH HIMPPAR. Hasil yang didapat dari proses wawancara dengan BPH HIMPPAR adalah sistem pendataan anggota HIMPPAR yang masih menggunakan kertas dan buku untuk penyimpanan data sehingga BPH HIMPPAR sering mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengolahan informasi data anggota. Untuk menjawab masalah tersebut, diusulkan sistem yang dapat menanggulangi sistem pendataan anggota tersebut secara lebih efektif dan efisien dalam menunjang kinerja BPH HIMPPAR.

Langkah ketiga adalah perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan sistem menggunakan UML untuk mengetahui setiap proses beserta semua aktifitas yang akan dibangun pada sistem.

Langkah keempat adalah perancangan database dan interface. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan database meliputi perancangan tabel yang akan digunakan pada sistem. Selain itu pada tahap ini juga dibuat perancangan interface yang akan digunakan dalam sistem.

Start

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

End

(6)

6 Diagram use case merupakan diagram yang menjelaskan manfaat sistem jika dilihat dari sudut pandang orang atau sesuatu yang berada diluar sistem yang sedang dibangun (aktor). Jenis diagram ini dapat digunakan untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja [5].

Berdasarkan identifikasi awal dari sistem maka ditentukanlah user dalam hal ini BPH HIMPPAR yang akan mengakses sistem informasi pendataan anggota seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Use Case Diagram Sistem

Terdapat 2 aktor yaitu admin (Pengurus HIMPPAR Bidang Pendataan Anggota yaitu Bidang I), dan user (Pengurus HIMPPAR selain Bidang Pendataan Anggota) dalam perancangan aplikasi seperti yang terlihat pada Gambar 2. Aktor admin bertugas untuk melakukan proses yang berhubungan dengan administrasi data pengurus, individu, biodata, user, kategori, dan status yang digunakan pada proses pendataan anggota. User adalah semua pengurus HIMPPAR yang diberikan hak akses oleh admin. User dapat melakukan proses edit dan lihat data user dan pengurus sesuai dengan data yang dimiliki. Selain itu user dan admin juga dapat mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem.

Diagram aktivitas adalah diagram yang memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas langkah per langkah dalam suatu proses [5].

(7)

7 Gambar 3 Activity Diagram Management Data Admin

Gambar 3 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang admin (Bidang I). Admin dapat melakukan proses pengolahan data seperti proses penambahan, penghapusan, pengeditan, serta melihat semua data yang ada pada sistem. Data yang dapat diakses oleh admin adalah data individu, anggota, pengurus, user, kategori, status, dan report. Berbeda dengan admin, activity user pada sistem dibatasi sesuai dengan kegunaannya. Adapun activity diagram user dapat dilihat pada Gambar 4.

(8)

8 Gambar 4 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang user. User hanya mempunyai beberapa hak akses pada sistem seperti hak penuh untuk melakukan proses administrasi seperti edit dan lihat data user dan pengurus serta mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem.

Diagram kelas merupakan diagram yang membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem. Dalam diagram ini, diperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas[5]. Class diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Class Diagram Sistem

Gambar 5 merupakan class diagram yang digunakan pada sistem. Pada gambar terlihat relasi antar kelas. Kelas Pengurus berelasi dengan Kelas User dengan derajat relasi 1 to 1, dimana setiap pengurus hanya mempunyai 1 user login. Kelas Biodata berelasi dengan Kelas Pengurus dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 anggota dapat menjadi pengurus HIMPPAR lebih dari 1 periode. Kelas Individu berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 invidu bisa dicatatkan menjadi anggota HIMPPAR lebih dari 1 kali. Kelas Kategori berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 kategori dapat mempunyai lebih dari 1 anggota. Begitu pula dengan Kelas Status yang berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n.

(9)

9 Gambar 6 Deployment Diagram Sistem

Gambar 6 merupakan deployment diagram yang ada pada sistem. Sistem dirancang mempunyai 3 buah komputer dimana sebuah komputer digunakan sebagai server dan komputer yang lainnya digunakan sebagai client. Ketiga komputer dihubungkan dalam satu jaringan dengan menggunakan hub. Pada komputer server diletakan database dan aplikasi sedangkan komputer client hanya diletakan aplikasinya saja.

Sistem Informasi berbasis client server yang diusulkan menggunakan model thick client-thin server dimana client tidak hanya berperan sebagai penyaji interface saja tetapi juga berfungsi mengoperasikan aplikasi karena mengingat kapasitas server yang dimiliki tidak terlalu besar sedangkan terdapat banyak client dalam hal ini BPH HIMPPAR sehingga dengan menggunakan thick client-thin server, kinerja server menjadi ringan, walau disisi lain beban client bertambah. Desain arsitektur jaringan yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 7.

(10)

10 Gambar 7 adalah perancangan arsitektur jaringan client server yang diusulkan untuk sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga dimana server akan melayani beberapa client. Server bertugas menyimpan dan mengolah database serta melayani permintaan akses data dan pemrosesan client. Client memiliki tugas melakukan pemrosesan data melalui interface, dalam hal ini aplikasi. Pada sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga, tiap client yang terhubung ke server melalui hub akan memiliki aplikasi sendiri. Aplikasi yang akan dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2008. Pada sisi server, pembuatan database yang dirancang menggunakan Microsoft SQL Server 2008 R2. Dalam perancangan membuat aplikasi berbasis client server menggunakan Visual Basic 2008, digunakan software jaringan Windows, komponen yang disediakan oleh Visual Basic yang memudahkan aplikasi agar dapat mengirimkan data melalui jaringan. Komponen tersebut adalah Winsock.ocx.

4. Hasil dan Pembahasan

Dalam proses komunikasi client server, hal pertama yang harus dilakukan adalah client harus memperkenalkan dirinya kepada server yang telah siap untuk berkoneksi agar dapat bergabung pada aplikasi yang sama dimana client melakukan koneksi ke IP server yang dituju. Untuk dapat berkoneksi antara client dan server, haruslah menggunakan alamat port yang sama. Perancangan aplikasi client server otomatis menggunakan 2 form yaitu form client dan form server, dimana keduanya sudah terintegrasi Winsock di dalam form masing-masing.

Gambar 8 Halaman Utama Server

Gambar 8 merupakan halaman utama server. Pada kolom IP Server dan Port Number akan ditampilkan IP Address dan nomor port server. Saat aplikasi dijalankan, server harus dalam keadaan aktif atau dalam posisi listening.

(11)

11 Gambar 9 merupakan halaman awal client, dimana client harus memasukan IP server dan nomor port agar bisa berkomunikasi dengan server. Setelah terkoneksi dengan server barulah client dapat mengirimkan pesan.

Perancangan fisik database dalam sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga terdiri dari beberapa tabel yang saling berelasi. Tabel-tabel tersebut di dalam database server yaitu database MS SQL Server. Rancangan yang dilakukan meliputi nama tabel, tipe tabel, dan ukuran tabel.

Tabel 1 Tabel Kategori

Nama Kolom Tipe Data Lebar

IDKategori varchar 5

Deskripsi varchar 20

Tabel 1 merupakan tabel kategori yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi mengenai data kategori yang akan digunakan dalam proses pendataan anggota. Kolom IDKategori digunakan sebagai primarykey pada tabel kategori.

Tabel 2 Tabel Status

Nama Kolom Tipe Data Lebar

IDStatus varchar 5

Deskripsi varchar 20

Tabel 2 merupakan tabel status yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi mengenai data tabel yang akan digunakan dalam proses pendataan anggota. Kolom IDStatus digunakan sebagai primarykey pada tabel kategori.

Tabel 3 Tabel Individu

Tabel 3 merupakan tabel individu yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi individu dari setiap anggota HIMPAR yang ada di Salatiga. Kolom NIK digunakan sebagai primarykey pada tabel individu.

Nama Kolom Tipe Data Lebar

NIK varchar 30

Nama Varchar 50

AlamatAsal varchar 50

NoTelp varchar 20

Kecamatan varchar 20

Kabupaten varchar 20

Foto varbinary max

GolonganDarah varchar 2

(12)

12 Tabel 4 Tabel Biodata

Tabel 4 merupakan tabel biodata yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi biodata anggota HIMPPAR yang melakukan aktivitas di Salatiga. Kolom IDAnggota digunakan sebagai primary key pada tabel biodata. NIK, IDStatus, dan IDKategori pada tabel biodata merupakan foreign key yang merujuk ke individu, tabel status, dan tabel kategori.

Tabel 5 Tabel Pengurus

Nama Kolom Tipe Data Lebar

**IDAnggota varchar 10

Jabatan varchar 30

Periode varchar 20

Tabel 5 merupakan tabel pengurus yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi data pengurus HIMPPAR per periode kerja. Kolom IDAnggota pada tabel pengurus merupakan foreign key yang merujuk ke tabel biodata.

Tabel 6 Tabel User

Nama Kolom Tipe Data Lebar

Username varchar 20

Password varchar 30

Status varchar 5

Tabel 6 merupakan tabel user yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi data login user. Kolom username merupakan primary key yang digunakan pada tabel.

Nama Kolom Tipe Data Lebar

IDAnggota varchar 10

**NIK varchar 30

**IDStatus varchar 5

**IDKategori varchar 5

TahunMasuk int

TahunLulus int

Fakultas varchar 50

Progdi varchar 50

Universitas varchar 50

NamaSekolah varchar 50

Jurusan varchar 50

(13)

13 Perancangan interface merupakan langkah akhir yang dilakukan dalam tahap perancangan. Perancangan interface memberi gambaran bagaimana tampilan interface akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga.

Gambar 10 Halaman Login Aplikasi

Gambar 10 merupakan halaman login aplikasi. Halaman ini akan digunakan untuk verifikasi user. Kotak text box digunakan untuk menerima inputan username dan password. Kotak Login merupakan tombol Login yang akan dipilih oleh user apabila telah memasukan username dan password. Apabila user memasukan username dan password yang valid maka user tersebut akan diijinkan untuk mengakses halaman utama. Menu utama akan ditampilan sesuai dengan hak akses yang diberikan untuk setiap user.

Gambar 11 Halaman Utama

(14)

14 Gambar 12 Halaman Master Kategori

Gambar 12 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data kategori, menambah data kategori, menghapus dan mengubah data kategori.

Gambar 13 Halaman Master Status

Gambar 13 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data status, menambah data status, menghapus dan mengubah data status.

Gambar 14 Halaman Master Individu

(15)

15 Gambar 15 Halaman Pendataan Anggota

Gambar 15 merupakan halaman yang akan digunakan untuk proses pendataan anggota HIMPPAR. Halaman pendataan anggota akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data biodata, menambah data biodata, menghapus dan mengubah data biodata anggota HIMPPAR.

Gambar 16 Halaman Pendataan Pengurus

Gambar 16 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data pengurus, menambah data pengurus, menghapus dan mengubah data pengurus.

Gambar 17 Halaman Pendataan User

(16)

16 Gambar 18 Halaman Laporan

Gambar 18 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk melihat semua laporan mengenai pendataan anggota yang ada pada sistem. Laporan ini dibuat dalam bentuk tabel maupun grafik yang dapat diakses langsung melalui aplikasi. Halaman ini juga dapat diakses oleh user.

Pengujian Sistem menggunakan pengujian black box yaitu pengujian yang akan menjelaskan status dari masing-masing proses dalam sistem, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hasil pengujian sistem yang telah dibuat, ditunjukkan pada Tabel 7

Tabel 7 Hasil Black Box Testing untukProses Output

No Poin

Pengujian

Validasi

Input Data Input Hasil Uji

Status Uji 1 Pengujian Halaman Login Verifikasi

username dan

password.

Username dan

password

Sistem akan memberikan

peringatan kepada user

apabila tidak mengisi

username atau password. Selain itu jika password dan

username sama dengan yang terdaftar pada database, maka

user dapat mengakses

halaman utama. Valid 2 Pengujian Halaman Master (Individu, Pengurus, Status, Kategori) Data yang dibutuhkan untuk informasi individu, kategori dan status. Data-data yang harus diisi karena merupakan primarykey pada setiap tabel yang ada dalam database

Sistem akan memberikan peringatan bahwa data yang diisi tidak lengkap dan data tersebut tidak akan disimpan dalam database jika ada data yang tidak valid. Sebaliknya sistem akan menyimpan data yang valid ke dalam database.

Valid 3 Pengujian Halaman Proses Pendataan Anggota Data yang dibutuhkan untuk pendataan anggota. Data-data yang harus diisi karena merupakan primarykey pada setiap tabel yang ada dalam database

Sistem akan memberikan peringatan bahwa data yang diisi tidak lengkap dan data tersebut tidak akan disimpan dalam database jika ada data yang tidak valid. Sebaliknya sistem akan menyimpan data yang valid ke dalam database.

(17)

17 4 Pengujian

Laporan

Parameter yang dibutuhkan oleh laporan

Periode tahun, ID Anggota, dan periode kepengurusan.

Sistem menampilkan laporan sesuai dengan parameter yang dimasukan oleh user.

Valid

Berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing proses pada Tabel 7, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik. Setelah masing-masing proses uji coba dijalankan secara berulang kali sesuai dengan keinginan user. maka sistem akan dievaluasi apakah telah sesuai dengan prosedur atau tidak. Sistem dapat menampilkan informasi dari setiap anggota HIMPPAR. Selain itu sistem juga sangat membantu pengurus HIMPPAR dalam melakukan proses pendataan dan penyimpanan anggota HIMPPAR apabila dibutuhkan.

Selain melakukan proses uji sistem, dilakukan juga proses pengujian aplikasi pada sisi user. Pengujian yang dilakukan meliputi informasi, tampilan, kemudahan dan kegunaan aplikasi yang diisi dengan menggunakan skala 1 – 5. Skala 5 menunjukan keterangan sangat baik, skala 4 menunjukan keterangan baik, skala 3 menunjukan keterangan cukup, skala 2 menunjukan keterangan kurang, dan skala 1 menunjukan keterangan buruk. Kolom informasi mendefinisikan seberapa baik aplikasi yang dibuat memberikan informasi bagi user. Kolom tampilan mendefinisikan bagaimana tampilan aplikasi menurut user. Kolom kemudahan mendefinisikan apakah aplikasi dapat dengan mudah dimengerti dan dioperasikan. Kolom kegunaan mendefinisikan apakah aplikasi dapat memberi kontribusi yang berguna bagi user sesuai dengan kebutuhan. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Hasil Pengujian Aplikasi Pada User

User Aplikasi

Informasi Tampilan Kemudahan Kegunaan

1 4 4 5 4

2 4 3 4 4

3 4 3 4 5

4 3 4 4 5

5 4 5 3 4

6 5 4 4 5

7 4 4 3 5

8 4 3 3 4

9 5 3 4 5

10 3 5 3 4

Rata-rata 4 3.8 3.7 4.5

(18)

18 Berdasarkan hasil pengujian tersebut dilakukan perhitungan rata-rata dari setiap kolom yang telah diisi user, maka hasil dari penerapan sistem menunjukkan informasi aplikasi baik, tampilan aplikasi menunjukkan hasil cukup, kemudahan aplikasi menunjukkan hasil cukup dan kegunaan untuk aplikasi ini menunjukkan hasil yang baik. Karena nilai dari seluruh rata-rata menunjukan skala 4, sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini temasuk dalam ketegori baik sesuai dengan pengujian yang dilakukan pada user.

5. Simpulan

Berdasarkan pembahasan, analisis, dan perancangan sistem, maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi yang diusulkan bermanfaat untuk membantu BPH HIMPPAR dalam mengolah informasi pendataan anggota HIMPPAR yang kini berjumlah lebih dari 500 orang. Sistem informasi yang dirancang ini pun juga dapat memudahkan BPH HIMPPAR dalam melihat perkembangan anggota yang dilihat dalam bentuk grafik dan dapat dicetak ke dalam bentuk hard copy untuk mendukung kinerja BPH HIMPPAR dalam menjalankan tugas-tugas serta program-program HIMPPAR. Sistem pendataan anggota dibuat dengan client server sehingga dapat diakses dan digunakan oleh beberapa user dan dapat digunakan oleh banyak client.

6. Daftar Pustaka

[1] Jack Febrian, 2007, Kamus Komputer, Bandung : Informatika Bandung. [2] Oetomo, Budi, Esther Wibowo, Eddy Hartono, dkk., 2006, Client Server

dan Sistem Terdistribusi, Yogyakarta : ANDI.

[3] Rio, Agus, Wahyu F., 2012, Implementasi Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server (Studi Kasus: PT. SAMAFITRO Cabang Bandung), Jurnal Riset Komputerisasi Akutansi 1: 21-40, http://aisthebest.ka.unikom.ac.id/. Diakses tanggal 30 Oktober 2013. [4] Agus, Yunita, 2013, Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis

Client Server (Studi pada kantor Yayasan Perguruan Tinggi Satya Wacana), Jurnal Teknologi Informasi-Aiti 10: 46-61.

[5] Nugroho, Adi, 2010, Mengembangkan Aplikasi Basis Data Menggunakan C# + SQL Server, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

[6] Sasongko, 2009, http://agoenxz21.blogspot.com/2009/10/unified-modeling-language-uml.html. Diakses tanggal 18 Februari 2014.

[7] Hariyanto, 2004, http://hasmapsa.staff.gunadarma. ac.id/

Downloads/files/19614/Mg+8+UML.pdf. Diakses tanggal 12 Februari 2014.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 2 Use Case Diagram Sistem
Gambar 4 Activity Diagram Management Data User
Gambar 5 Class Diagram Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alat ukur baku meliputi, penggaris, neraca timbangan (kg), gelas ukur, meteran dan sebagainya. Sedangkan, alat ukur tidak baku meliputi, stick eskrim, timbangan buatan,

Berdasarkan tabel 3 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015 dapat diketahui

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis penjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dikelas, tidak hanya tergantung dalam penguasaan bahan ajar atau penggunaan metode pembelajaran, tetapi proses pembelajaran yang baik

PERU BAHAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN KONTRAK TAHUN JAMAK PEMBANGUNAN BAN DAR UDARA LONG APUNG KABUPATEN

c. Fasilitas belajar sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan proses belajar siswa. Fasilitas belajar sekolah yang memadai

hukum adat secara historis telah ada semenjak zaman pra Islam dan setelah zaman Islam. Kemudian pada Tahun 375 H. 986 M, telah ada Kerajaan Linge Gayo di pimpin oleh Adi

Pemodelan sistem pakar deteksi dini resiko HIV/AIDS menggunakan metode Dempster-Shafer ini dapat mengetahui keputusan dari pakar dengan cara menghitung nilai