58
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan
beberapa sebagai berikut:
1. Proses penyusunan komposisi musik program yang
mengusung kisah sejarah kepahlawanan Pattimura ketika
“Penyerbuan benteng Duurstede” untuk ansambel musik
melewati beberapa tahapan penting yaitu: (a) penulis
mengumpulkan literatur baku yang mendeskripsikan cerita
penyerbuaan benteng Duurstede, (b) penulis menginterpretasi
kembali cerita tersebut agar sesuai dengan kebutuhan
pembuatan komposis dan (c) menyusun komposisi musik
program sesuai interpertasi kisah sejarah tersebut dalam empat
bagian.
2. Pelukisan suasana dalam komposisi ini dituangkan dalam
perubahan-perubahan tonalitas dan tempo instrumen, serta
perubahan dinamika.
3. Analisis struktur bentuk musik komposisi musik program
“Penyerbuan Benteng Duurstede” ini mengacu pada metode
analisis struktur musik klasik. Struktur musik yang dianalisis
adalah leitmotif, suasana, serta sub bagian dari komposisi
tersebut. Namun demikian komposisi ini lebih menekankan
59
B. SaranKeberagaman budaya yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke adalah identitas Indonesia. Oleh sebab itu pelestarian
budaya merupakan salah satu cara untuk mempertahankan
eksistensi kekayaan ini. Tanggung jawab ini mutlak harus dimiliki
setiap generasi muda Indonesia baik secara kolektif maupun
individu.
Dengan demikian Fakultas Seni Pertunjukan sebagai lembaga
pendidikan yang turut bertanggung jawab terhadap pelestarian
budaya dan bagian dari Universitas Kristen Satya Wacana, yang dikenal sebagai “Indonesia Mini” perlu mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan teori-teori musik, solfeggio, ilmu
harmoni, ilmu komposisi, ilmu analisis, dan sejarah musik dalam
memenuhi cita-cita ini.
Penulis berharap karya ini memberikan dorongan positif bagi
seluruh rekan-rekan mahasiswa untuk mengembangkan
musikalitasnya dan berani menciptakan komposisi-komposisi