NUANSA IKHTIBAR
Para santriwan nan budiman Dimalam bernuansa indah ini
Ku ucapkan padamu selamat dan sukses
Dalam acara ikhtibar MMU yang ke 59 dan ultah PPS yang ke 252
Ikhtibar MMU 59 – ulang tahun PPS 252
Kawan…!
Kita sebagai santri sidogiri tentu tak patut tampakkan perangai tinggi Kita sebagai santri sidogiri tentu tak pantas bersifat hewani
Kita sebagai santri sidogiri tentu tak pantas bersifat syaitoni
Kawan, Kita sebagai santri sidogiri amalkan ilmu yang menyelimut diri
Tak terasa kita telah menepi dipantai sana
Sang waktu bergulir ditingkat deras menggores luka Bayang-bayang noda mengintip bagai fatamorgana Bibir bergetar dan disapa …………..
Sungguh terluka, nestapa dibuai angkara
Dimalam ikhtibar yang mengumbar senyum renyah dan ramah ini Sang langit teteskan nafas gembira
Angkasa mengalirkan hujan emas Menguapkan jalan air pengampun dosa
Ya tuhan kami…
Tak mampu diri ini mensyukuri nikmatMu yang melimpah ruah Ampunilah dosa hamba yang tak berdaya
Deru ombak samudera shalawat salam Abadi berderung kusampaikan
Buat si Dia penggenggam kunci rahasia kauniyah Pelita penerang bumi pertiwi tercinta
Nyanyian asik berirama syahdu dalam dada
Citamu cintamu dan citramu bersemayam menggapai lubuk hati
Oh rembulanku, sinarilah daku
Oh mentariku, hangatkanlah tubuhku
Duhai mahkota langit habibullah
Mata ini mengemis cintamu yang cemerlang Malam semakin gelap melelehkan apinya Semua yang bernafas berharap syafaatmu
Dan zaman senantiasa mendendangkan syariatmu Memercik mengukir dan melukis agamamu
Ikhtibar adalah rangkaian duri bunga siklus hayati Berlembah ngarai berkabut tirai gulita laily
Uji coba yang asli dan yang mitasi
Ikhtibar sebagai filterisasi insani Siapa yang kuat iman
dialah yang tahan cobaan
Siapa yang ringan iman bagai kapas terbang Dialah yang tak tahan banting ujian
Siapakah yang paling berat cobaannya
Mereka anbiya, auliya, tsummal amsal kal amsal
Marilah kita pelajari para nabi yang bergelar ulul azmi Siapaan itu?
Nabi Nuh AS dicoba selama 950 tahun
Apa 950 lama banget padahal sidogiri kan masih 252 tahun Beliau semasa itu berjuang mati-matian
Siang dan malam mengajak kaumnya kejalan Allah Namun hanya kira-kira 68 yang ikut
Wah wah wah mokong bener tu kaum aku jadi gerem mendengarnya Ya memang mokong tak seperti santri sidogiri taat-taat ini
Akhirnya mereka dilahap banjir taopan tak kenal ampun
Siapa lagi kanda?
Nabi Ibrohim AS lebih berat lagi
Selain menghadapi rakyat yang bodoh bin tolol Juga berhadapan dengan raja yang berkuasa
Namrud yang tak percaya kepada tuhan yang maha kuasa Ibrohim dibakar dengan api yang panas membara
Ah ah … anga’…
Bukan anga’ api yang berkobar mengepul tebal hitam Allah jadikan dingin dan keselamatan bagi Ibrohim AS
Lantas siapa lagi kanda?
Oh ya setelah ini dengerin shalawat dulu dech…
Dinda sayang – ya kanda…
Nabi Musa AS termasuk barisan Nabi yang berjuluk ulul azmi
ih idih menakutkan…
Bahkan ia sombong berikrar diri sebagai tuhan
Akhirnya firaun dan bala tentaranya ditenggelamkan dilaut merah Makanya jangan buas-buas.. eh eh eh selanjutnya siapa kanda
Nabi isa AS
Dia menghadapi penghianatan bani isroil
Dan kerajaan romawi yang hendak menangkap dan membunuhnya
Akhirnya dia tertangkap dan disalip menurut dugaan mereka (bodoh amat sich) Padahal Isa tak disalip bahkan diangkat dan diselamatkan Allah
Yang terakhir siapa kanda?
Dialah tak lain sang Nabi Habibullah Muhammad SAW
Muhammad adalah rasul pamungkas terbesar dijagat raya Tak ada yang menandingi kebesarannya
Betapapun besarnya gunung – tak sebesar jiwanya Betapapun tingginya langit – tak setinggi cintanya Betapapun beningnya salju – tak sebening kalbunya
Dialah laki-laki – yang berhasil menyelamatkan ummat dari jeratan akidah sesat Dialah laki-laki – yang bergelar Al-Amin terpercaya
Dialah laki-laki – yang tak pernah punya rasa dendam diri
Kendati kaumnya menyakiti, melukai dengan lemparan batu dengan kotoran binatang Sungguh tak manusiawi
Memang dialah laki-laki yang terberat, terbesar dan terdahsyad cobaannya Cobaan yang kita alami
Kesakitan, kekurangan, kepedihan telat kiriman dan ikhtibar tak punya uang Tak seberapa dahsyatnya bila dibandingkan dengan cobaannya
Membuat aku jatuh bangun
Cuma dia – yang sabar dan tabah Cuma dia – yang peramah
Cuma Cuma dia – yang termulya
Cuma Cuma dia – kekasih yang tercinta Tanpa dia – mayapada takkan tercipta
Tanpa dia- cakrawala mustahil keberadaannya
Tanpa dia – mentari, rembulan, dan segenap isi semesta takkan terbilang eksistensinya HANYA DIA – DIA PEMILIK SYAFAAT UDHMA DIHARI KIAMAT