• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar shooting pada permainan bola basket melalui metode penjelajahan gerak.

Penelitian ini terlaksanakan dalam 2 siklus yang didahului dengan pengambilan data awal. Setiap siklus diberikan beberapa tindakan dan dilanjutkan dengan evaluasi.

4.1.1 Observasi Awal

Dilakukan pengamatan terhadap proses kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan untuk mengetahui penyebab rendahnya keterampilan dasar shooting pada permainan bola basket pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, sekaligus untuk merencanakan skenario dalam penelitian yang lebih baik sehingga akan terjadi peningkatan terhadap sasaran pada penelitian ini. Adapun aspek – aspek yang di nilai adalah :

a. Tahap persiapan : 1. Berdiri tegak dan kaki kanan di depan dengan lutut ditekuk, 2. Bola dipegang diatas telapak tangan dan jari-jari tangan terbuka di atas depan kepala. 3. Siku lengan yang digunakan untuk menembak membentuk 90 derajat.

(2)

2

b. Tahap gerakan : 1. Lutut ditekuk agak dalam mengambil awalan, 2. Siku masih membentuk 90 derajat, 3. Posisi lengan saat menembak lurus ke depan. c. Akhir gerakan : 1. Pandangan ke ring basket, kemudian tangan lurus dan bola dilepas, 2. Tolakkan badan lurus ke atas sehingga posisi badan berdiri dengan kaki lurus, 3. Luruskan tangan dan melecutkan bola dengan ujung-ujung jari. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Data Hasil Observasi Awal

NO NAMA SISWA A Aspek Yang Di Nilai B C Nilai Jlh Rata- Rata Ket

1 Alfandi Moha 75 50 75 200 66.67 C

2 Apriliyansa Mustapa 50 41.66 50 141.66 47.22 KS

3 Arif Rifa’i 41.66 50 41.66 133.32 44.44 KS

4 Bambang Latif Saleh 75 75 50 200 66.67 C

5 Evendi Pakaya 75 50 50 175 58.33 K

6 Fauji Saputra Nawai 50 50 41.66 141.66 47.22 KS

7 Frengki Mahmud 50 75 41.66 166.66 55.55 K

8 Hendra Payuyu 75 50 75 200 66.67 C

9 Mohamad Musa 50 50 50 150 50 KS

10 Ainun Putri Yasin 41.66 50 50 141.66 47.22 KS

11 Astuti Yusuf 50 50 50 150 50 KS 12 Ferawati Lupuo 50 75 50 175 58.33 K 13 Indriyani Polinggapo 75 50 50 175 58.33 K 14 Lisnawati S. Karim 25 50 50 125 41.66 KS 15 Maryati Lamalani 50 25 25 100 33.33 KS 16 Mey O. Pakili 75 50 50 175 58.33 K 17 Minarsih Gani 41.66 50 50 141.66 47.22 KS 18 Nurnaningsih P. 25 50 50 125 41.67 KS 19 Ramla Dilato 50 41.66 50 141.66 47.22 KS 20 Sri Rahayu 75 50 50 175 58.33 K 21 Sukma A. Ntoi 75 75 50 200 66.67 C Jumlah 1174.98 1108.32 1049.98 3333.28 1111.093 Rata-Rata 55.95 52.78 50.00 158.73 52.91

KS

(3)

3

Tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto belum mampu melakukan teknik dasar shooting dalam permainan bola basket. Kondisi inilah yang mengharuskan peneliti untuk segera melakukan tindakan. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini yakni dengan menggunakan metode penjelajahan gerak yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam melakukan teknik dasar shooting pada permainan bola basket. Adapun beberapa hasil capaian masing-masing aspek yang dinilai pada tabel observasi awal di atas yakni sebagai berikut.

a. Tahap persiapan rata-rata siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 13 orang atau sebesar (62%), dan yang mendapat nilai “baik” yakni hanya sebanyak 8 orang atau sebesar (38%). Dan Rata-rata yang diperoleh keseluruhan siswa mencapai sebesar 55.95%, maka peningkatan yang harus dicapai minimal sebesar 19.05% guna untuk mencapai indikator kinerja yakni sebesar 75%.

b. Tahap gerakan rata-rata yang diperoleh siswa dalam melakukan teknik tersebut yakni yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 17 orang atau sebesar (81%), dan siswa yang mendapat nilai “baik” sebanyak 4 orang atau sebesar (19%). adapun rata-rata pencapaian secara keseluruhan yakni sebesar 52.78%, dan peningkatannya untuk mencapai indikator kinerja sebesar 75% minimal sebesar 22.22%.

c. Akhir gerakan rata-rata yang diperoleh siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 19 orang atau sebesar (90%), dan siswa yang mendapat nilai “baik” hanya berjumlah 2 orang atau sebesar (10%) dimana rata-rata yang di

(4)

4

peroleh keseluruhan siswa adalah 50%, maka peningkatannya minimal sebesar 25% guna mencapai indikator kinerja sebesar 75%.

Kesimpulan dari hasil observasi awal menunjukan masih kurangnya keterampilan dasar yang dimiliki siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo dalam melakukan shooting pada permainan bola basket. Maka peneliti menganggap perlu untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu peneliti merancang skenario untuk memberikan tindakan pada siklus I yang direncanakan sebanyak tiga kali pembelajaran (tindakan). Adapun jumlah siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 1. Grafik Hasil Observasi Awal 0 2 4 6 8 10 12 Baik Sekali

Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 0 0 4 6 11 Jum lah S isw a

Data Hasil Observasi Awal

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

(5)

5 4.1.2 Hasil Pengamatan Siklus I

Hasil pengamatan siklus I ( 3 kali pertemuan ) setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode penjelajahan gerak yang dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sudah disiapkan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Adapun hasil yang telah diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2

Data Hasil Evaluasi Siklus I

NO NAMA SISWA A Aspek Yang Di Nilai B C Nilai Jlh Rata Rata Ket

1 Alfandi Moha 75 75 75 225 75 C

2 Apriliyansa Mustapa 75 75 50 200 66.67 C

3 Arif Rifa’i 75 75 58.33 208.33 69.44 C

4 Bambang Latif Saleh 75 75 75 225 75 C

5 Evendi Pakaya 75 75 50 200 66.67 C

6 Fauji Saputra Nawai 75 75 50 200 66.67 C

7 Frengki Mahmud 75 75 50 200 66.67 C

8 Hendra Payuyu 75 75 75 225 75 C

9 Mohamad Musa 75 75 58.33 208.33 69.44 C

10 Ainun Putri Yasin 50 58.33 50 158.33 52.78 KS

11 Astuti Yusuf 75 75 50 200 66.67 C 12 Ferawati Lupuo 50 75 75 200 66.67 C 13 Indriyani Polinggapo 75 58.33 75 208.33 69.44 C 14 Lisnawati S. Karim 58.33 58.33 58.33 174.99 58.33 K 15 Maryati Lamalani 50 58.33 58.33 166.66 55.55 K 16 Mey O. Pakili 75 58.33 75 208.33 69.44 C 17 Minarsih Gani 58.33 58.33 58.33 174.99 58.33 K 18 Nurnaningsih P. 75 50 75 200 66.67 C 19 Ramla Dilato 58.33 58.33 50 166.66 55.55 K 20 Sri Rahayu 75 75 50 200 66.67 C 21 Sukma A. Ntoi 75 75 75 225 75 C Jumlah 1449.99 1433.31 1291.65 4174.95 1391.65 Rata-Rata 69.05 68.25 61.51 198.81 66.27

C

(6)

6

Dari tabel 2 menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto dalam melakukan shooting belum mencapai target. Ketiga aspek yang dinilai adalah : (A) Tahap persiapan rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan shooting yang mendapat nilai “kurang sekali” yakni sebanyak 3 orang atau sebesar (14%), kemudian siswa yang mendapat nilai “kurang” sebanyak 3 orang atau sebesar (14%), dan siswa yang mendapat nilai “baik” sebanyak 15 orang atau sebesar (72%) maka secara sekesluruhan kemampuan yang dicapai oleh siswa yakni sebesar 69.05%, selanjutnya (B) Tahap gerakan rata-rata kemampuan siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 1 orang atau sebesar (5%) dan yang mendapat nilai “kurang” sebanyak 7 orang atau sebesar (33%) sedangkan siswa yang mendapat nilai “baik” sebanyak 13 orang atau sebesar (62%) adapun secara keseluruhan yang diperoleh siswa yakni sebesar 68.25%, (C) Akhir gerakan rata-rata kemampuan siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 8 orang atau sebesar (38%), kemudian yang mendapat nilai “kurang” sebanyak 5 orang atau sebesar (24%) dan yang mendapat nilai “baik” siswa sebanyak 8 orang atau sebesar (38%). Dan secara keseluruhan ketuntasan yan diperoleh siswa sebesar 66.27%.

Dari hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilai setelah siklus 1 selama (3 kali pembelajaran) belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 75%. Sementara hasil yang diperoleh setelah siklus 1 yaitu hanya sebesar 66.27%. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :

(7)

7

Gambar 2. Grafik Data Hasil Evaluasi Siklus I

Berdasarkan hasil pada grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan siswa pada siklus I belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%. Maka langkah selanjutnya yaitu merefleksi siklus 1

4.1.3 Refleksi Hasil Tindakan Siklus I

Refleksi dilaksanakan guna memperbaiki beberapa tindakan yang dilakukan sehingga mencapai tujuan yang ditargetkan yaitu sebesar 75%. Hasil siklus 1 sebesar 66.27% mengharuskan peneliti untuk segera melakukan refleksi dengan cara melanjutkan penelitian melalui siklus 2. Tindakan pada siklus 2 sama halnya dengan apa yang dilakukan pada siklus 1 yaitu meliputi:

0 2 4 6 8 10 12 BAIK SEKALI

BAIK CUKUP KURANG KURANG SEKALI 0 4 12 4 1 J u ml a h S isw a

Data Hasil Evaluasi Siklus I

BAIK SEKALI BAIK CUKUP KURANG KURANG SEKALI

(8)

8

a. Tahap persiapan yang baru mencapai 69.05%, perlu ditingkatkan minimal sebesar 5.95% sehingga bisa mencapai target semula sebesar 75%. Dimana siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 3 orang atau sebesar (14%), yang mendapat nilai “kurang” sebanyak 3 orang atau sebesar (14%), dan yang mendapat nilai “baik” itu sebanyak 15 orang atau sebesar (72%). b. Tahap gerakan rata-rata sebesar 68.25%, jika disesuaikan dengan target

semula 75% maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan hasil belajar shooting minimal sebesar 6.75% sehingga mencapai 75%. Dimana siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 1 orang atau sebesar (5%), yang mendapat nilai “kurang” sebanyak 7 orang atau sebesar (33%), dan yang mendapat nilai “baik” sebanyak 13 orang atau sebesar (62%).

c. Akhir gerakan rata-rata sebesar 61.51%, perlu ditingkatkan minimal sebesar 13.49% guna mencapai 75%. Dimana siswa yang mendapatkan nilai “kurang sekali” sebanyak 8 orang atau sebesar (38%), yang mendapat nilai “kurang” sebanyak 5 orang atau sebesar (24%), dan siswa yang mendapat nilai “baik” sebanyak 8 orang siswa atau sebesar (38%).

Hasil menunjukan bahwa kemampuan dasar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar shooting pada permainan bola basket masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar penilaian indikator kinerja yang telah ditetapkan sebesar 75%. Dengan demikian perlu dilaksanakan tindakan lebih lanjut dengan menerapkan siklus kedua dengan tetap menerapkan metode penjelajahan gerak.

(9)

9 4.1.4 Hasil Pengamatan Siklus II

Hasil penerapan siklus kedua secara umum terjadi peningkatan dari berbagai aspek yang dinilai. Secara rinci peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3

Data Hasil Evaluasi Siklus II

NO NAMA SISWA A Aspek Yang Di Nilai B C Nilai Jlh Rata- Rata Ket

1 Alfandi Moha 91.67 83.33 83.33 258.33 86.11 BS

2 Apriliyansa Mustapa 75 83.33 83.33 241.66 80.55 B

3 Arif Rifa’i 83.33 83.33 75 241.66 80.55 B

4 Bambang Latif Saleh 91.67 83.33 91.67 266.67 88.89 BS

5 Evendi Pakaya 83.33 83.33 75 241.66 80.55 B

6 Fauji Saputra Nawai 83.33 83.33 75 241.66 80.55 B

7 Frengki Mahmud 83.33 75 83.33 241.66 80.55 B

8 Hendra Payuyu 91.67 83.33 83.33 258.33 86.11 BS

9 Mohamad Musa 83.33 75 75 233.33 77.78 B

10 Ainun Putri Yasin 75 75 83.33 233.33 77.78 B

11 Astuti Yusuf 83.33 75 83.33 241.66 80.55 B 12 Ferawati Lupuo 83.33 83.33 75 241.66 80.55 B 13 Indriyani Polinggapo 83.33 83.33 75 241.66 80.55 B 14 Lisnawati S. Karim 75 75 83.33 233.33 77.78 B 15 Maryati Lamalani 75 83.33 75 233.33 77.78 B 16 Mey O. Pakili 75 83.33 75 233.33 77.78 B 17 Minarsih Gani 83.33 83.33 83.33 249.99 83.33 B 18 Nurnaningsih P. 83.33 75 75 233.33 77.78 B 19 Ramla Dilato 75 83.33 83.33 241.66 80.55 B 20 Sri Rahayu 83.33 83.33 75 241.66 80.55 B 21 Sukma A. Ntoi 91.67 83.33 83.33 258.33 86.11 BS Jumlah 1733.31 1699.95 1674.97 5108.23 1702.74 Rata-Rata 82.54 80.95 79.76 243.25 81.08 B Klasifikasi Penilaian BS : 85 – 100 B : 75 – 84 C : 65 – 74 K : 55 – 64 KS : 0 – 54

(10)

10

Tabel 3 menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan dari nilai pada siklus 1. Hal ini dapat diamati pada aspek yang dinilai (A) Tahap persiapan rata-rata kemampuan dasar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo dalam melakukan shooting pada permainan bola basket meningkat menjadi 82.54%, dimana siswa yang mendapat nilai “baik” sebanyak 17 orang atau sebesar (81%) dan siswa yang mendapat nilai “baik sekali” sebanyak 4 orang siswa atau sebesar (19%). selanjutnya (B) Tahap gerakan rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan tahap gerakan ini meningkat menjadi 80.95%, dimana siswa yang mendapat nilai “baik” yaitu sebanyak 21 orang artinya secara keseluruhan siswa pada tahap gerakan semuanya mendapat nilai “baik”. (C) serta Akhir gerakan meningkat menjadi 79.76%, dimana siswa yang mendapat nilai “baik” berjumlah 20 orang atau sebesar (95%), dan siswa yang mendapat nilai “sangat baik” berjumlah 1 orang atau sebesar (5%).

Hasil ini menunjukan kepada peneliti bahwa keterampilan dasar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto dalam melakukan teknik dasar shooting pada permainan bola basket meningkat secara signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 81.084%. artinya siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto sudah mampu melakukan teknik dasar shooting sesuai dengan target yang ditetapkan yakni sebesar 75%. Adapun hasil capaian pada siklus II dapat dilihat secara jelas pada grafik berikut:

(11)

11

Gambar 3. Data Hasil Evaluasi Siklus II

Dari data hasil evaluasi siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode penjelajahan gerak dapat meningkatkan hasil belajar shooting dalam permainan bola basket pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo. Maka langkah selanjutnya yakni melakukan refleksi siklus 2.

4.1.5 Refleksi Hasil Tindakan Siklus II

Berdasarkan perlakukan tindakan pada siklus ke dua maka dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan hasil belajar shooting pada permainan bola basket di kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, yakni dengan menggunakan metode penjelajahan gerak. Dengan demikian setelah

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 BAIK SEKALI

BAIK CUKUP KURANG KURANG SEKALI 4 17 0 0 0 J u ml a h S isw a

Data Hasil Evaluasi Siklus II

BAIK SEKALI BAIK CUKUP KURANG KURANG SEKALI

(12)

12

mengetahui bahwa dengan menggunakan metode penjelajahan gerak maka peneliti mengadakan refleksi tentang hasil dari pada siklus kedua tersebut. Refleksi pada siklus kedua ini berupaya untuk membenahi kesalahan-kesalahan selama tindakan pada siklus ke dua, sehingga hal-hal yang masih kurang akan dibenahi saat proses pembelajaran yang berhubungan dengan materi shooting pada permainan bola basket.

Dari penjelasan di atas mengenai pengamatan siklus ke dua menunjukan rata-rata siswa telah memiliki kemampuan dasar dalam melakukan teknik dasar shooting hingga melebihi standar indikator kinerja, dengan kata lain rata-rata kemampuan dasar siswa meningkat.

Hasil pengamatan pada observasi awal rata-rata kemampuan dasar dalam melakukan shooting bola basket pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto yaitu 52.91%, dan pada siklus ke dua kemampuan dalam melakukan shooting siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo meningkat hingga 81.08%, hal ini jelas bahwa siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo mengalami peningkatan sebesar 28.17% dari hasil siklus dua dan 22.09% dari indikator kinerja 75%.

Gambaran hasil siklus dua tersebut dapat diasumsikan walaupun keseluruhan siswa telah memiliki kemampuan dalam melakukan teknik dasar shooting, tetapi masih perlu untuk dibenahi, khususnya pada tahap persiapan. Sementara untuk komponen aspek yang lain beberapa siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo telah terampil dan bahkan melebihi standar yang menjadi indikator kinerja.

(13)

13 4.2 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar shooting pada permainan bola basket melalui metode penjelajahan gerak.

Berdasarkan hasil penelitian dengan kemampuan siswa melakukan teknik dasar shooting yakni dengan menggunakan metode penjelajahan gerak menunjukan data observasi awal sebesar 52.91%, dimana pada observasi awal siswa yang mendapat nilai “cukup” berjumlah 4 orang atau sebesar 19%, kemudian siswa yang mendapat nilai “kurang” sebanyak 6 orang atau sebesar 29%, dan siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” sebanyak 11 atau sebesar 52% dan pada siklus pertama rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 66.27%, dimana dari keseluruhan siswa yang mendapat nilai “kurang sekali” hanya berjumlah 1 orang atau sebesar 5%, dan siswa yang mendapat nilai “kurang” berjumlah sebanyak 4 orang atau sebesar 19%, serta siswa yang mendapat nilai “cukup” berjumlah 12 orang atau sebesar 57%, dan siswa yang mendapat nilai “baik” berjumlah 4 orang atau sebesar 19%. Dan terakhir siklus ke dua yakni hasil keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 81.08%, dimana siswa yang mendapat nilai “baik” berjumlah sebanyak 17 orang siswa atau sebesar 81%. Berdasarkan perolehan ini menggambarkan bahwa rata-rata siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo mampu memperbaiki kekurangan setelah diberi tindakan sebanyak dua kali. Artinya peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto dalam mata pelajaran bola basket meningkat berkat adanya tindakan melalui metode penjelajahan gerak. Tindakan ini dapat

(14)

14

memberikan pengetahuan baru bagi guru olahraga dalam hal mengajar olahraga khususnya dalam materi shooting pada permainan bola basket.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kreatifitas guru menjadi kunci dalam menuntaskan masalah pembelajaran disekolah. Dalam penelitian ini peningkatan kemampuan dasar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto dalam mata pelajaran bola basket meningkat karena adanya tindakan yang dilakukan dengan menggunkan metode penjelajahan gerak. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran shooting bola basket dengan metode penjelajahan gerak berhasil setelah melalui dua siklus. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto dalam mata pelajaran shooting pada permainan bola basket yang menggunakan metode pembelajaran penjelajahan gerak dengan dua siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Selisih Hasil Peningkatan Observasi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Aspek Yang Dinilai Observasi Awal Siklus I Siklus II

Tahap Persiapan 55.95 69.05% 82.54%

Tahap Gerakan 52.78 68.25% 80.95%

Gerakan Akhir 50.00 61.51% 79.76%

Nilai Rata-Rata 52.91 66.27 81.08

Dari tabel diatas jelas bahwa peningkatan kemampuan melakukan teknik dasar shooting siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo dalam melakukan shooting dengan menggunakan metode penjelajahan gerak melebihi

(15)

15

indikator kinerja yang diharapkan. Artinya pada masing-masing komponen keterampilan dasar pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Adapun pencapaian pada observasi awal, siklus pertama, serta siklus ke dua dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Setiap Siklus

Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: “jika guru menggunakan metode penjelajahan gerak dalam proses pembelajaran maka kemampuan siswa melakukan keterampilan dasar shooting pada permainan bola basket pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo akan meningkat” dapat diterima.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Observasi Awal Siklus I Siklus II 52.91

66.27

81.08

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA SETIAP SIKLUS

Gambar

Gambar 1. Grafik Hasil Observasi Awal
Gambar 2. Grafik Data Hasil Evaluasi Siklus I
Gambar 3. Data Hasil Evaluasi Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa problematika perkuliahan genetika antara lain: belum tersedianya bahan ajar yang relevan dan baik, materi praktikum belum

Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan identifikasi model serangan pada setiap komponen penyusun sistem informasi sehingga akan dapat diketahui langkah pencegahan

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian demi mengetahui dan menelaah lebih jauh mengapa saat ini banyak perusahaan tidak lagi memandang

Pengertian Banjar kaitannya dengan desa adat di Bali adalah kelompok masyarakat yang lebih kecil dari desa adat serta merupakan persekutuan hidup sosial, dalam keadaan

Temuan dari penelitian ini adalah jika dianalisis pendapat M.Yunan Nasution tentang faktor-faktor terjadinya krisis kewibawaan orang tua yang ditandai dengan kenakalan remaja,

Rancangan Pedoman Pengembangan Sistem Jenjang Karir Profeional Perawat, Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.. Depkes RI.,

Dalam lima tahun terakhir (2011-2015) belum ada studi yang mencoba mengidentifikasi skripsi para mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa dari aspek jenis

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi. Berdasarkan hasil analisa data dilakukan refleksi guna melihat