• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Output Signal: Sinyal yang dihasilkan oleh suatu Peralatan, element atau system

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. Output Signal: Sinyal yang dihasilkan oleh suatu Peralatan, element atau system"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Measurement Terms dan Karaterisitik:

Istilah Signal

1. Measured Variable:

Banyaknya, Properti atau kondisi yang sedang diukur - Istilah yang lain sering disebut sebagi Measurand

- Contoh Measured Variable yang umum adalah: Temperature, Pressure, Level, Flow , speed dsj

2. Measured Signal:

Electrical, Mekanikal, Pneumatic atau Variable yang lain, yang dipakai sebagai sinyal input terhadap peralatan pengukurnya dan ini mewakili secara tidak langsung dari measured variable yang dikurnya. Suatu transducer akan menghasilkan suatu variable yang lain dari measured variablenya yang sebanding, contohnya:

- Thermocouple, Measured signal nya adalah suatu emf ( elektro magnetic force ) atau gaya gerak listrik yang mewakili dari temperature yang diukur oleh thermocouple

- Differential Press. Flowmeter, Measured signalnya adalah perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh Orrifice yang sebanding dengan flownya.

- Electrical Tachometer, Measured Variablenya adalah berupa tegangan yang dihasilkan oleh pick up coil ( sensor ) yang mewakili dari besarnya

kecepatan.

Measured signal adalah biasanya sinyal yang dihasilkan oleh Primary element atau sensor yang kemudian diteruskan ke secondary element atau amplifier, dan output dari secondary element inilah yang berupa sinyal standard, seperti 3 sampai 15 psig, 4 sampai 20mA dsj, dan sinyal ini dinamai sebagai Transmitted signal.

3. Input Signal:

Suatu sinyal yang dijadikan sebagai input dari suatu peralatan atau system. Tekanan yang masuk ke input nya suatu Press. Transmitter, itu dinamakan sebagai input sinyal

4. Output Signal:

Sinyal yang dihasilkan oleh suatu Peralatan, element atau system

Range Terms

5. Range

Batasan Variable terendah dan tertinggi yang diukur, diterima atau dikirimkan oleh suatu instrument, contoh :

0 ~ 100 deg C 0 ~ 20 kg/s

6. Span

Thermocople

0 ~ 1000 deg Cel Measured Variable

0 ~ 10 mv Measured Signal

Flowmeter

0 ~ 10000 lb/h Measured Variable

0 ~ 100 in H2O Measured Signal

Tachometer

0 ~ 1000 rpm Measured Variable

(2)

Range 0 ~ 100 deg C, Span : 100 deg Range 20 ~ 80 psi , span: 60 psi

7. Overrange

Variable input ke suatu instrument yang melebihi dari range tertingginya atau kurang dari range terendahnya, dan ini yang overrange hanyalah sinyal inputnya saja bukan system atau elementnya, contohnya:

Suatu Pressure Transmitter dengan range 0 ~ 5 bar dipasang disuatu tangki yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan tekanan sampai 15 bar. Ketika tekanan di tangki turun sampai vacuum/ dibawah 0 bar atau lebih dari 5 Bar, maka Transmitter tersebut mengalami overrange dan kadang bisa fail/saturated, padahal prosesnya masih ada dan tidak terjadi overrange.

8. Lower Range Limit ( LRL )

Nilai Batas terendah dari suatu instrument yang bisa diatur untuk mengukur process variablenya

9. Upper Range Limit ( URL )

Nilai batas tertinggi dari suatu instrument yang bisa diatur untuk mengukur process variablenya

10. Lower Range Value ( LRV )

Nilai terendah dari suatu instrument yang telah diset untuk mengukur process variablenya

11. Upper Range Value ( LRV )

Nilai tertinggi dari suatu instrument yang telah diset untuk mengukur process variablenya

Gambar 11.

12. Elevated Zero

Suatu Range dimana nilai zero/nol dari measured variable yang diukurnya lebih

besar dari Lower Range Value -nya ( LRV) dan kadang nilai nol tersebut bisa

diantara Low Range Value (LRV) dan Upper Range Value (URV), ataupun diatas Upper Range Value (URV), contoh

(3)

Range

- 100 mBar 100 mBar

0 mBar

Gambar 12.1 Zero/nol measured variablenya (0 mBar) lebih besar dari LRVnya (-100 mBar )

Elevated Zero Rangenya: -100 mBar ~ 100 mBar Suppressed Range : - 100 mBar ~ 100 mBar Suppression : - 100 mBar

Suppression Span : 100 mBar

Range

- 700 mBar -100 mBar

0 mBar

Gambar 12.2

Rangenya: -700 mbar ~ -100 mBar

: Zero/nol measured variablenya (0 mBar) lebih besar dari URVnya (-100 mBar )

13. Zerro Elevation

Berada dalam Elevated Zero Range, ialah jumlah perbedaan antara Zero/nol measured Variable dengan Low Range Value nya:

Contoh dari gambar 12.1 diatas:

Zero Elevation : 0 mBar ke LRV ( -100 mBar ) : - 100 mBar

Contoh dari gambar 12.2 diatas:

Zero Elevation : 0 mBar ke LRV ( -700 mBar ) : - 700 mBar

14. Suppressed Zero Range:

Suatu Range dimana nilai zero/nol dari measured variable yang diukurnya lebih

kecil dari Lower Range Value -nya ( LRV), contoh:

Range

700 mBar 100 mBar

0 mBar

(4)

15. Zerro Suppression

Berada dalam Suppressed Zero Range, ialah jumlah perbedaan antara Zero/nol measured Variable dengan Low Range Value nya:

Contoh dari gambar 14 diatas:

Zero Suppression : 0 mBar ke LRV ( 100 mBar ) : 100 mBar

16. Suppresion Ratio

( bagian dari Suppression Zero Range ), yaitu perbandingan dari Low Range Value dan Span nya, contoh:

Range : 20 ~ 100 Suppression Ratio : 20/80 = 0.25

Readability Terms

17. Indicator Travel

Lebar jarak yang ditunjukan oleh indikator atau ujung dari pointer/ jarum ketika bergerak dari ujung skala ke skala yang lain.

18. Pen Travel

Lebar jarak yang ditunjukan oleh pena ketika bergerak dari ujung chart skala ke skala yang lainnya.

19. Resolution

Jarak terkecil antara dua garis skala yang masih bisa dilihat dari satu ke yang lainnya. Perubahan terkecil dari signal input yang membuat suatu perubahan yang bisa dibaca di output signal sering dinamakan Threshold dan hampir sama konsepnya dengan konsep Resolusi

20. Sensitivity

Perbandingan besarnya perubahan ouput yang terjadi dengan besarnya input penyebabnya, setelah sebelumnya dalam kondisi steady state ( kondisi dimana tidak adanya perubahan yang terjadi )

Accuracy Terms

21. Calibrate

Suatu cara untuk membuat output dari suatu instrument sesuai dangan nilai yang diinginkan dan masuk ke dalam batas toleranasinya. Output tersebut juga

dibandingkan dengan peralatan yang standard untuk mengetahui seberapa besar errornya.

22. Accuracy

Derajat perbedaan antara nilai yang dihasilkan oleh suatu instrument dengan nilai yang dihasilkan dari peralatan yang standard yang berlaku

23. Accuracy Rating ( istilah lain disebut Reference Accuracy )

Suatu angka atau jumlah yang menunjukan batasan bahwa kesalahan ( error ) tidak akan melebihi nilai tersebut ketika instrument digunakan dalam kondisi ideal kerjanya ( specified operating condition ). Dan ketika digunakan bukan dalam kondisinya maka akan mengakibatkan error yang melebihi dari ratingnya.

Accuracry Rating ini terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya:

a. Accuracy Rating terhadap measured variablenya, contohya:

Accuracy nya ± 1º C,

maksudnya bahwa instrument tersebut akan mampu menghasilkan

pembacaan temperature dengan hasil yang kemungkinan error terbesarnya

± 1º C dari actual temperature process variablenya, diberapapun besarnya

(5)

b. Accuracy Rating terhadap persentase span nya, contohya:

Accuracy : 0.5 % of span

Range instrument : 100 ~ 200 º C Span : 100 º C ,

Jadi 0.5 % x 100 = 0.5 º C , berarti instrument tersebut akan mampu menghasilkan pembacaa dengan kemungkinan error terbesarnya nya adalah ± 0.5 º C dari actual temperature process variablenya..

c. Accuracy Rating terhadap persentase upper range value nya, contohya Accuracy : 0.5 % of upper range value ( 0.5% URV)

Range Instrument : 0 ~ 500 mBar Upper Range Value : 500 mBar

Jadi 0.5% x 500 mBar = 2.5 mBar, berarti instrument tersebut akan mampu menghasilkan pembacan dengan kemungkinan error terbesarnya nya adalah ± 2.5 mBar dari actual process variablenya.\

d. Accuracy Rating terhadap persentase lebar skala nya, contohya:

Accuracy : 0.5 % of scale length ( 0.5 % FS) Range Instrument : 0 ~ 500 mBar

Upper Range Value : 500 mBar

e. Accuracy Rating terhadap actual reading atau terhadap besarnya process variable

yang sedang diukurnya, contohya

Accuracy : 0.2 % of Reading ( 0.2 % R ) Range Instrument : 0 ~ 100 VDC

Ketika instrument tersebut sedang mengukur di tegangan 50 VDC, maka error yang mungkin terjadinya sebesar ± 0.1VDC

Tapi ketika sedang mengukur di tegangan 100 VDC maka error yang mungkin terjadinya sebesar ± 0.2 VDC

24. Error

Jumlah perbedaan antara indikasi yang dihasilkan dengan nilai idealnya. Error positive menunjukan bahwa indikasi yang dihasilkan lebih besar dari nilai idealnya,

Error = Indikasi – Nilai Ideal

25. Zero Error

Besarnya error dari suatu instrument ketika input pengukurannya berada pada nilai Low Range Valuenya ( LRV ). Zero shift adalah lebih menunjukan ke perubahan atau drift dari zero error seiring dengan waktu.

26. Span Error

Perbedaan antara span actual yang terjadi dengan span idealnya

27. Correction

Jumlah perbedaan antara nilai idealnya dengan nilai indikasi yang dihasilkan, dan kemudian nilai ini nanti ditambahkan ke setiap nilai indikasi yang dihasilkan sehingga diperolaeh nilai idealnya. Biasanya ini terjadi ketika suatu instrument yang tidak bisa diadjust atau diperbaiki errornya , tapi masih menunjukan pengukuran yang stabil hasilnya disetiap besaran.

Correction = Nilai Ideal – Indikasi

Contoh:

Suatu Thermometer menunjukan pemabacaan sebesar 61º C padahal actual temperature nya sebesar 60 º C, sehingga correctionnya didapat sebesar 1º C dan pembacaan nya selalu berselisih sama disetiap pengukuran. Sehingga nantinya nilai correction ini harus ditambahkan ke pembacaan setiap kali melakukan pengukuran agar didaapt nilai idealnya

(6)

28. Hysteresys

Adalah suatu karateristik dari suatu instrument yang menjukan nilai respon yang diberikan oleh instrument tersebut ketika diberikan sinyal input naik dan sinyal input pada waktu turunnya.

Semakin lebar jarak antara kedua garis tersebut menunjukan semakin buruk kondisi dari instrument tersebut.

29. Dead Band

Suatu kondisi dimana ketika ada perubahan dari input yang tidak langsusng direspon oleh instrument. Dead band biasanya di ekspresikan dalam persentase spannya.

30. Repeatability

Tingkat kedekatan antara nilai yang dihasilkan oleh suatu instrument ketika mengukur suatu proses dan kondisi yang sama dalam beberapa kali pengukuran secara berurutan dengan arah yang sama dari full range travers nya.

Referensi

Dokumen terkait