• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG AKADEMIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG AKADEMIK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BIDANG AKADEMIK

PROGRAM MAGISTER (S2) PROGRAM STUDI

PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN

PENGESAHAN

Nama Jabatan Tanda Tangan Dibuat Oleh Sadzuli Rahman, S.Hut

Staf Akademik PS

Diperiksa Oleh

Dr.Noor Arida Fauzana, S.Pi, M.Si

Sekretaris PS

Disahkan

(2)

SOP_S2PSDAL_AKAD05/2020

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERKULIAHAN

A. TUJUAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun dalam rangka meningkat efesiensi pelaksanaan perkuliahan dan memberikan kemudahan pada mahasiswa, dosen dan administrasi akademik Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasajana ULM dalam melaksanakan perkuliahan.

B. RUANG LINGKUP

SOP ini meliputi persiapan awal kuliah, penerbitan SK Rektor Tentang Dosen pengampu Mata Kuliah, jadwal perkuliahan, pelaksanaan perkuliahan, ujian akhir semester, evaluasi proses pembelajaran.

C. PENGGUNA

 Mahasiswa

 Dosen Pengampu Mata Kuliah  Bagian Akademik Prodi S2 PSDAL

 Bagian Administrasi dan Umum Prodi S2 PSDAL  Bagian Adminitrasi Keuangan Prodi S2 PSDAL

D. DEFINISI

 Perkuliahan merupakan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM)/pembelajaran mata-kuliah mata-kuliah yang tercantum dalam kurikulum

 Perkuliahan dilaksanakan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah/Pengampu Pendukung yang diberi tugas oleh Rektor ULM.

 Perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan Satuan Kredit Semester (SKS). Satu SKS setara dengan 50 menit tatap muka/pertemuan dan 2-4 jam belajar mandiri.

 Ujian Akhir Semester merupakan kegiatan untuk mengukur keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM)/pembelajaran mata-kuliah mata-kuliah yang tercantum dalam perkuliahan/jadwal pada semester yang bersangkutan

E. PERSIAPAN AWAL SEMESTER

1. Prodi menyurati Dosen Pengampu Mata Kuliah untuk menyusun rencana perkuliahan

2. Prodi melaksanakan rapat bersama Dosen Pengampu Mata Kuliah untuk menentukan rencana perkuliahan

3. Prodi membuat jadwal perkuliahan

4. Prodi mengajukan usulan Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah ke Program Pascasarjana yang kemudian akan diajukan ke Rektorat untuk penerbitan SK Rektor tentang Dosen Pengampu Mata Kuliah Prodi S2 PSDAL

(3)

6. Prodi menyiapkan ruang kuliah, presensi perkuliahan serta sarana dan prasarana penunjang perkuliahan.

F. DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH

 Dosen Pengampu Mata Kuliah merupaka Tim Dosen yang ditugaskan mengampu/mengajar mata kuliah berdasarkana SK Rektor ULM

 Kualifikasi Dosen Pengampu Mata Kuliah Prodi S2 PSDAL adalah jabatan akademik minimal lektor dengan jenjang pendidikan minimal S3 (Doktor)

 Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah terdiri dari 3 – 4 dosen yang bidang/keahlian sesuai dengan kompetensi mata kuliah

 Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah terdiri 1 (satu) Dosen Koordinator Tim dan 2 – 3 Dosen Anggota.

 Pembagian beban kerja Tim Dosen berdasarkan rencana perkuliahan yang telah disusun, dan dapat disesuaikan berdasarkan koordinasi Tim Dosen

 Dosen yang bertugas mengajar sesuai dengan jadwal yang dibuat menerima Presensi Perkuliahan dari staf bagian akademik (setiap minggu selama satu semester).

G. KOORDINATOR MATA KULIAH / KETUA TIM PENGAJAR

1. Dosen yang diberi tugas melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat adalah dosen di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.

2. Pengangkatan dosen yang melakukan pengajaran di Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PS Magister PSDAL) ditetapkan Ketua PS Magister PSDAL.

3. Seorang dosen hanya dapat mengajar di Program Studi ini maksimum 4 mata kuliah per semester.

4. Mata Kuliah yang ada di Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PS Magister PSDAL) diampu sedikitnya 3 orang dosen dan paling banyak 4 orang dosen serta sesuai dengan kompetensi mata kuliah yang diampunya.

5. Setiap mata kuliah yang diampu sedikitnya 3 orang dosen dan paling banyak 4 orang dosen, salah satunya ditunjuk sebagai Koordinator Mata Kuliah yang ditetapkan oleh Ketua PS Magister PSDAL.

6. Koordinator Mata Kuliah yang ditetapkan oleh Ketua PS Magister PSDAL adalah Dosen Tetap Program Studi Magister PSDAL yang berasal dari Fakultas Perikanan atau Fakultas Pertanian atau Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.(PS Magister PSDAL berada dibawah 3 Fakultas).

7. Dosen Pengampu Mata Kuliah PS S2 PSDAL dapat saja berasal dari luar 3 Fakultas (Fakultas Perikanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan), tetapi sebagai anggota tim pengajar.

8. Dosen yang tidak memenuhi kewajiban mengajar sampai akhir masa kuliah dengan alasan yang tidak jelas dan lemah, akan diberi sangsi oleh Program Studi dengan tidak dilibatkan lagi sebagai dosen pengajar mata kuliah.

9. Setiap dosen di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di

(4)

bawah payung PS Magister PSDAL dengan sepengetahuan Ketua PS Magister PSDAL.

10. Dosen yang tidak memenuhi kewajiban menyelesaikan kewajiban yang disyaratkan dalam penelitian dan pengabdian masyarakat dengan alasan yang tidak jelas dan lemah, akan diberi sangsi oleh Program Studi dengan tidak dilibatkan lagi sebagai dosen yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di bawah payung PS Magister PSDAL.

11. Seorang dosen hanya dapat melakukan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bawah payung PS Magister PSDAL maksimum 6 judul per tahun. 12. Dosen dapat melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian dan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat.

13. Pelibatan mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat dianjurkan dan statusnya penting bagi perkembangan program studi.

14. Panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat.

15. Dosen yang melakukan atau diduga melakukan pelanggaran kode etik dosen di Universitas Lambung Mangkurat akan diberikan sangsi oleh PS Magister PSDAL dengan tidak dilibatkan lagi dalam proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta proses pembimbingan dan pengujian tesis.

16. Pelanggaran kode etik dosen yang dimaksud dalam point 15 merujuk pada pelanggaran kode etik dosen Universitas Lambung Mangkurat.

17. Pelanggaran yang dimaksud dalam point 15 berlaku bagi dosen yang sedang diproses pelanggarannya maupun telah diproses pelanggarannya di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.

18. Hak-hak yang selama ini didapatkan dosen yang melakukan pelanggaran kode etik seperti tercantum dalam point 15, mutlak gugur dan tidak dapat dipergunakan kembali oleh dosen yang bersangkutan.

H. PERKULIAHAN

1. Perkuliahan dilaksanakan di ruang kuliah yang telah disediakan oleh Prodi S2 PSDAL PPs ULM

2. Perkuliahan dapat diawali dengan Kontrak Perkuliahan oleh Tim Dosen Pemangku Kuliah

3. Pengeloloa prodi menyiapkan ruang kuliah, proyektor, laptop dan keperluan kuliah lainnya

4. Staf Akademik menyiapkan Presensi Dosen dan Mahasiswa setiap pekan selama satu semester

5. Dosen dan Mahasiswa melaksanakan kegiatan perkuliahan dan mengisi presensi perkuliahan setiap pekan selama satu semester

6. Selama perkuliahan dosen dan mahasiswa diharapkan mengenakan pakaian rapi dan pantas

(5)

I. ABSENSI

1. Mahasiswa yang tidak dapat menghadiri perkuliahan dapat mengajukan ijin untuk tidak dapat menghadiri perkuliahan

2. Tujuan surat permohonan diharapkan ditujukan ke Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah, bukan ke Prodi

3. Surat permohonan ijin disampaikan ke pengelola prodi paling lambat 1 (satu) hari sebelum perkuliahan dilaksanakan, dan oleh prodi kemudian akan diteruskan ke Dosen Pengampu Mata Kuliah pada saat perkuliahan berlangsung

4. Bagi mahasiswa yang tidak berhadir dalam perkuliahan tanpa keterangan, maka akan diberi keterangan absen pada perkuliahan berlangsung

5. Toleransi jumlah absen (tidak hadir tanpa keterangan) adalah 20% dari jumlah tatap muka perkuliahan yang direncanakan pada semester barjalan

6. Apabila jumlah absen mahasiswa lebih dari 20% dari jumlah tatap muka, maka yang bersangkutan harus menghubungi Tim Dosen atau Dosen, yang dimana mahasiswa ybs tidak menghadiri perkuliahan, untuk meminta kebijakan terkait proses belajar-mengajar yang berlangsung

7. Kebijakan Tim Dosen terkait absensi mahasiswa diatas 20% bisa berupa tambahan tugas dan sejenisnya. Jangka waktu penyelesaian penugasan tidak melebihi jadwal pelaksanaan Ujian Akhir Semester.

J. UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) mengikuti jadwal yang telah ditetapkan melalui Kalender Akademik

2. UAS dapat dalam bentuk ujian tulis dengan catatan terbuka atau tertutup, ujian lisan, atau take home

3. Prodi mengatur jadwal UAS berdasarkan Kalender Akademik dan menetapkan jadwal tersebut, kemudian membagikan jadwal UAS ke Tim Dosen dan mahasiswa

4. Prodi menyampaikan surat permintaan soal UAS kepada Tim Dosen, dan dosen menyerahkan/mengumpulkan soal UAS ke prodi sesuai batas waktu yang disampaikan

5. Prodi merekap dan menyesuaikan format soal UAS yang diterima dari Tim Dosen dan memperbanyak lembaran soal sesuai kebutuhan

6. Prodi menyiapkan kelengkapan berkas kelengkapan UAS berupa presensi/daftar hadir, berita acara UAS, lembar jawaban dan perbanyakan lembar soal UAS dari Dosen

7. Prodi menyiapkan ruang ujian

8. Pengelola prodi bersama dosen melaksanakan UAS sesuai jadwal dan harus diikuti oleh mahasiswa

9. Mahasiswa, Dosen, dan staf prodi pengawas UAS mengisi presensi 10. Dosen, dan staf prodi pengawas UAS mengisi berita acara UAS

11. Prodi merapikan berkas UAS berupa lembar soal dan lembar jawaban mahasiswa beserta lembar Form Nilai UAS ke dalam Map/Amplop UAS sesuai dengan nama Tim Dosen Pemangku Mata Kuliah dan menyerahkan ke dosen yang terkait UAS Mata Kuliah masing-masing

(6)

K. PENILAIAN MATA KULIAH

1. Komponen penilaian mata kuliah secara default terdiri dari komponen Tugas/Kuis, komponen Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)

2. Secara default komposisi komponen penilaian mata kuliah adalah 30% Tugas/Kuis : 30% UTS : 40% UAS

3. Komposisi komponen penilaian dapat disesuaikan oleh Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah berdasarkan koordinasi tim dosen. Komposisi komponen nilai mata kuliah dapat berupa penilaian terhadap ujian, tugas, presentasi, presensi dan lainnya sesuai kebijakan dosen anggota dan Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah 4. Prodi menyerahkan lembar soal, lembar jawaban mahasiswa, lembar Forn

Nilai/Daftar Peserta dan nilai Akhir (DPNA) ke Tim Dosen pada saat UAS

5. Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah menerima berkas UAS dan lembar Form Nilai/DPNA

6. Penilaian mata kuliah dilakukan oleh masing-masing dosen dari Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah

7. Dosen anggota menyerahkan nilai ke Koordinator Mata Kuliah, perekapan Nilai Mata Kuliah dilakukan oleh Koordinator Tim Dosen

8. Koordinator Tim Dosen menandatangani Form Rekap Nilai Mata Kuliah dan menyerahkan Fom Nilai/DPNA ke prodi

9. Prodi menerima Form Nilai/DPNA yang sudah diisi dan ditandatangani oleh Koordinator Tim Dosen

10. Penginputan nilai ke portal SIMARI dapat dilakukan oleh Koordinator Tim Dosen dan atau oleh Operator Prodi setelah menerima rekap nilai akhir dari Tim Dosen

(7)

L. BAGAR ALIR

Prodi Dosen Pengampu Proram

Pascasarjana

Referensi

Dokumen terkait

1) Skor 3, jika peserta didik dapat membuktikan sifat cahaya pada lup dengan tepat. Skor 2, jika peserta didik belum secara tepat membuktikan sifat cahaya pada lup. Skor 1,

Produksi padi untuk upah panen ……….= ……… kuintal GKP Jumlah sisa produksi yang diterima petani ………= ……….kuintal GKP II.. Biaya-biaya produksi yang

Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengajaran menggunakan modul kimia inovatif sesuai kurikulum2013 dan model pembelajaran problem based learning, Variabel

Longsor di Blok Cigintung ini diperkirakan dikontrol oleh faktor geologi berupa kondisi litologi dimana di kedalaman tertentu yang relatif cukup dalam terdapat

VRP merupakan permasalahan kombi- natorial yang berarti bahwa dengan semakin banyaknya jumlah node, maka ruang solusi per- masalahan ini akan semakin besar sehingga dengan

Sehingga dalam memahami tafsir manusia harus senantiasa bersifat inklusif dan mau menghormati pemahaman yang berbeda, karena dalam makna sejatinya apa yang kita pahami

Dari hasil analisis didapat removal maksimum untuk kekeruhan pada prasedimentasi 46,5%, sedangkan pada wetland yaitu pada media pasir mesh 16-32 dan mangrove 6 bulan