• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Tugas Akhir Mei 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Tugas Akhir Mei 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PATIENT MONITOR TAMPIL PC (PARAMETER ECG DAN SUHU

(Ghofar Nur Eka Susilo, Dr. Endro Yulianto., ST., MT. ,Endang Dian Setioningsih ST., MT.) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya

Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

ABSTRAK

Pasien monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor fisiologis pasien. Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus. Penelitian dan pembuatan modul ini penulis menggunakan sensor suhu LM 35 untuk mendeteksi suhu .

Kemudian penulis menggunakan elektroda untuk menyadap sinyal jantung yang mana sinya jantung yang deteksi adalah lead 2. Modul penulis digunakan untuk satu pasien yang mana hanya untuk pasien dewasa (>17 tahun). Tampilan hasil dari modul penulis akan ditampilkan pada PC menggunakan aplikasi Delphi. Terdapat pula penyimpanan databese yang sesuai dengan parameter penulis yaitu ECG dan suhu.

Modul penulis desain penelitan pre-eksperimental dengan jenis penelitian “one group post tes design“, dengan alat ukur untuk ECG yaitu alat ECG pabrik dan untuk suhu alat ukurnya berupa termometer.Hasil penelitian pada parameter ECG ditemukan masalah grafik yang ditampilkan tidak stabil dan naik turun, untuk itu dalam penelitian selanjutnya dapat lebih stabil

Berdasarkan hasil penelitian yang dialakukan pada parameter suhu dengan nilai error 0,5% dimana masih dalam nilai toleransi karena batas toleransi 5%. Dari hasil yang diperoleh maka alat Patient Monitor Tampil PC layak digunakan untuk memonitoring keadaan pasien

Kata Kunci : EKG, Jantung, Suhu

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bedside Monitor (BSM) adalah suatu alat yang digunakan untuk memantau vital sign pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature, dan bentuk pulsa jantung secara terus menerus. (Jevon Ewens, 2009).

Selama ini alat Bed Side Monitor yang datang di Indonesia masih didatangkan dari luar negeri atau import. Selain itu dalam mencari suku cadang alat di indonesia masih susah. Masalah lain yang terjadi adalah pada umumnya board rangkaian bed side monitor selalu digabung

(2)

dengan display yang berupa monitor, sehingga apabila terjadi kerusakan pada alat maka harus melepas semua board dan monitornya, belum lagi waktu pengiriman alat dari luar negeri tentu membutuhkan waktu yang lama. Inilah yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.

Oleh karena itu penulis ingin membuat modul yang meskipun masih sederhana dan hanya beberapa parameter serta menggunakan catu daya berupa sumber listrik AC, tetapi telah menggunakan komponen dalam negeri ,sehingga jika melakukan penggantian komponen akan lebih mudah dicari dan displaynya berupa Personal Computer (PC), sehingga apabila display terjadi kerusakan tidak perlu lagi membongkar seluruh board yang normal.

Pada penelitian sebelumnya alat semacam ini pernah dibuat oleh Fahmi Farisandi dan Ahmad Fatkudin yang berjudul “Patient Diagnostik Portable dilengkapi dengan Indikator

Normal/Abnormal”. Yang mampu

menganalisis tingkat perunbahan BPM, dan perubahan suhu tubuh pasien. Pada tahun 2016 dikembangkan lagi oleh Raden Duta Ikrar dan Farah Diska dengan judul “Monitoring Heart Rate, Respiration Rate Dilengkapi Dengan Sensor Suhu Ke PERSONAL COMPUTER (PC) Melalui Bluetooth”. Yang menambahkan parameter berupa respiration rate dan tampil ke PC. Namun alat ini masih belum terdapat

Parameter yang akan kami buat yaitu SPO2 dan ECG.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka penulis akan membuat alat yang berjudul “Patient Monitor Tampil PC (Parameter ECG dan Suhu Tubuh)” yang merupakan penyempurnaan dari alat yang telah dibuat sebelumnya. Penyempurnaan alat yang akan penulis buat sebagai kombinasi alat tersebut diatas yaitu dengan menggunakan parameter untuk ECG, suhu tubuh, BPM dan SPO2 dengan hasilnya langsung ditampilkan pada PC. Namun alat ini belum terdapat NIBP (Non Invasive Blood Presure).

1.2. Batasan Masalah

1.2.1 Menggunakan LM 35 1.2.2 Menggunakan elektroda

1.2.3 Monitoring ECG hanya untuk

lead II

1.2.4 Hanya digunakan untuk satu

pasien.

1.2.5 Menggunakan IC

mikrokontroler Atmega 8535. 1.2.6 Menggunakan program delphi

untuk interface ke PC.

1.2.7 Database penyimpanan pada parameter ECG dan Suhu

1.2.8 Hanya untuk pasien dewasa (>

17 tahun).

(3)

Dapatkah dibuat alat “Patient Monitor Tampil PC (Parameter ECG dan Suhu Tubuh)”?

1.4. Tujuan

1.4.1. Tujuan Umum

Dibuatnya alat “Patient Monitor Tampil PC (Parameter ECG dan Suhu Tubuh)”.

1.4.2. Tujuan Khusus

1.4.2.1 Membuat rangkaian penyadap ECG 1.4.2.2 Membuat rangkaian minimum system

Atmega8535.

1.4.2.3 Membuat rangkaian Pengkondisi Sinyal

Analog (PSA).

1.4.2.4 Membuat software menggunakan delphi

untuk ditampilkan di PC.

1.4.2.5Membuat software pemrograman mikrokontroler.

1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis

1.5.1.1Untuk menambah pengetahuan

mahasiswa Teknik Elektromedik

mengenai alat diagnostik terutama sinyal ECG dan Suhu Tubuh

1.5.1.2Sebagai referensi penelitian selanjutnya.

2. METODOLOGI 2.1. Diagram Blok

2.2 Diagram Alir

3. HASIL DAN ANALISA

3.1 Pengujian dan Pengukuran Modul Terdapat perbedaan bentuk sinyal EKG pada modul asli dengan modul untuk Tugas Akhir. Pada BPM 30 sinyal S pada modul terlihat sangat kecil sedangkan pada alat yang asli muncul sinyal S nya. Pada BPM 60 sinyal ST pada modul tugas akhir berbentuk diagonal sedangkan pada modul asli sinyal ST cenderung landai. Pada BPM 120 bentuk sinyal ECG antara modul asli dan modul tugas akhir hampir sama. Begitu juga pada BPM 180 bentuk sinyal ECG antara modul asli dan modul tugas akhir sama. Pada BPM 240 bentuk sinyal ECG antara modul asli dan modul tugas akhir sama.

(4)

Table 2.3 Data Pengkuran Suhu

4 PEMBAHASAN

4.1 Rangkaian Keseluruhan

Gambar 5.1. Rangkaian Keseluruhan Output rangkaian sadapan EKG dan rangkaiansuhu masuk pada PORT ADC minsis Atmega 8535, data atau sinyal yang diolah minsis dari sinyal analog menjadi digital akan ditransimiterkan melalui modul kabel PL.

4.2 Program pengiriman data ADC

// USART initialization

// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity

// USART Receiver: Off // USART Transmitter: On // USART Mode: Asynchronous // USART Baud Rate: 9600 While(1)

while (1)

{

// Place your code here isuhu++; if(isuhu==1500) {isuhu=0;printf("i%dj",numreading(1)); {PORTC=0xff;} } printf("k%dl",numreading(0)); delay_us (12500); Responde n Alat

Pengukuran Saturasi Suhu

Mean %Error X1 X2 X3 X4 X5 1 Pembandin g 36 36 35 36 36 35,8 - Modul 36 37 35 36 36 36 0,5 2 Pembandin g 35 35 35 35 36 35,2 - Modul 35 35 35 35 36 35,2 0 3 Pembandin g 35 35 35 36 36 35,4 - Modul 35 35 35 35 36 35,2 0,5 4 Pembandin g 35 36 35 36 36 35,6 - Modul 35 36 36 36 36 35,8 0,5 5 Pembandin g 36 36 35 36 36 35,8 - Modul 36 36 35 36 36 35,8 0

(5)

} }

Sinyal output dari sadapan ekg dan outputan suhu menjadi inputan pin adc. Untuk suhu menggunakan batasan data i sampai j sdeangkan untuk EKG batsan data k sampai L. Data yang telah dipisah-pisahkan akan ditransmisikan atau dikirim menggunakan komunikasi serial dengan settingan baudrate: 9600 melalui modul kabel PL

4.3 Program penerimaan data ADC

Berikut adalah listing program penerimaan data ADC dari minsis ke PC ;

procedure TForm1.ECG(Sender: TObject; const Str: String); var E,dataAdc :Integer; tegangan:Double; begin Val(Str,dataAdc,E); if E = 0 then begin tegangan :=(dataAdc); label17.Caption:=floattostr(tegangan); memo2.Lines.Add(label17.Caption); Chart3.Series[0].AddY(tegangan); tegrefecg:=300;

if (tegangan <300) AND (tegangan>290) then begin inc(jantung);

label25.Caption:=floattostr(jantung); if strtoint (label25.Caption)<1 then begin comport3.WriteStr('5');

end else if strtoint (label25.Caption)=1 then begin comport3.WriteStr('e');

end else begin

comport3.WriteStr('e'); end;

end; end;

procedure TForm1.Suhu(Sender: TObject; const Str: String); var data_adc, suhu:real; begin data_adc:=strtofloat(str); suhu:=((data_adc/1023)*5*100); suhu:=round(suhu*1); label19.Caption:=floattostr(suhu);

if strtoint (label19.Caption) < 35 then begin label20.Caption:='Hypotermia';

comport3.WriteStr('4');

end else if strtoint (label19.Caption) > 38 then begin

label20.Caption:='hypertermia'; comport3.WriteStr('4');

end else begin

label20.Caption:='Normal'; comport3.WriteStr('d');

end;

end; // program perhitungan suhu dan alarm upnormal

data ADC yang telah ditransmisikan kemudian akan diterima dengan komunikasi serial melalui kabel PL

Data ADC yang telah ditampung pada kemudian diolah dengan „dataADC‟dan „data_adc sebagai variabel penampung data pengolahan selanjutnya sebelum ditampilkan dalam bentuk grafik. Dengan persamaan : Untuk EKG : tegangan : =(dataAdc); Untuk suhu : suhu:=((data_adc/1023)*5*100); Untuk merubah data adc dalam bentuk virtual analog yang kemudian ditampilkan pada grafik sebagai sinyal ekg dan suhu dalam bentuk angka 4.4 Kelemahan/Kekurangan Sistem

1. Jika Pasien bergerak akan membuat sinyal ECG menjadi banyak noise. 2. Pemasangan suhu harus tepat pada

ketiak. Apabila tidak tepat akan mempengaruhi pembacaaan .

5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa:

Hasil pengukuran dengan alat pembanding memiliki memiliki error yang tidak terpaut jauh

5.2 Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut :

1. Lebih meminimalisir jumlah minsis.

2.

Memperkecil ukuran box

.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Agung Budi Wijaya dan Achmad Subban Khalilaullah, “Rancang bangun alat

pengukur detak jantung dan suhu

tubuh berbasis komunikasi

bluetooth”.Teknik Telekomunikasi-PENS ITS, Surabaya: Telekomunikasi-PENS ITS

2010.

H, Andrianto. Pemrograman Mikrokontroller AVR ATmega 8535 menggunakan Code Vision AVR Bandung. 2018

Rajasa, Moh Fajar (dkk), Rancang

Bangun Prototipe Monitoring Suhu

Tubuh Manusia Berbasis O.S

Android menggunakan Koneksi

Bluetooth. Surabaya : Jurusan Teknik

Fisika-ITS.

Ratna Adil, Alat Bantu Monitoring Rate

Jantu, Suhu Tubuh dan Kontrol

Tetetsan Infus pada Ruang

Perawatan Rumah Sakit. Surabaya:

Teknik Elektronika – PENS ITS 2011.

Tortora, G.J., Derrickson, B., 2012. The Cardiovascular System: The Heart.

In: Roesch, B., et al., eds. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed.

Gambar

Gambar 5.1. Rangkaian Keseluruhan  Output  rangkaian  sadapan  EKG  dan  rangkaiansuhu  masuk  pada  PORT  ADC  minsis  Atmega  8535, data  atau  sinyal  yang  diolah  minsis  dari  sinyal  analog  menjadi  digital akan ditransimiterkan melalui modul  kabe

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Gale dalam Palilati (2006) menyatakan bahwa persepsi konsumen terhadap nilai atas kualitas yang ditawarkan relatif lebih tinggi dari pesaing akan mempengaruhi

mengungkapkan proses dalam pemahaman kepemimpinan dari beberapa pendekatan, ada yang melihat dengan memfokuskan dari personalitas, tantangan psikologis, perilaku pemimpin,

Penelitian ini menarik dilakukan guna mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang interaksi sosial, khususnya simbol yang berkelindan pada orang idiot maupun pemaknaan

Menetapkan Pemberian Pensiun PNS Daerah Propinsi Atas Permohonan Sendiri (APS) bagi Golongan IV/b kebawah yang belum mencapai BUP,.. Menetapkan Pemberhentian PNS

Perlindungan Pernafasan : Gunakan perlindungan pernafasan melainkan jika pengalihan udara setempat yang mencukupi disediakan atau penilaian pendedahan menunjukkan bahawa

(1)Komite audit independent dengan keahlian keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba (2)Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

Mengenai kejahatan yang melibatkan seorang difabel sebagai korbanya dalam tindak pidana perkosaan dalam perkara Nomor 33/Pid.B/2013/PN.Kdl Menjatuhkan pidana penjara

Penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Cash Value Added terhadap Harga Saham Perusahaan Whole Sale and Retail Trade di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008”