• Tidak ada hasil yang ditemukan

Call for Proposal IMPLEMENTATION UNIT (IU) PROGRAM PENJANGKAUAN WPS DAN PELANGGANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Call for Proposal IMPLEMENTATION UNIT (IU) PROGRAM PENJANGKAUAN WPS DAN PELANGGANNYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Call for Proposal IMPLEMENTATION UNIT (IU)

PROGRAM PENJANGKAUAN WPS DAN PELANGGANNYA

A. LATAR BELAKANG

Kementerian Kesehatan (Kemenkes), memperkirakan pada tahun 2012 di Indonesia ada 591.823 orang yang hidup dengan HIV (ODHA). Sampai dengan Triwulan 3 tahun 2015, secara kumulatif sejak tahun 1987 telah dilaporkan temuan kasus HIV sejumlah 184.929 orang.

Penurunan prevalensi IMS pada Wanita Pekerja Seks (WPS) juga tercatat pada STBP 2009 dan STBP 2013 di 9 lokasi survei lainnya (Kota Palembang, Yogyakarta, Tangerang, Pontianak, Samarinda, Bitung, Makasar, Sorong, dan Mimika). Prevalensi klamidia turun dari 39,5% menjadi 30,8% pada WPSTL dan dari 42,4% menjadi 40% pada WPSL. Prevalensi gonore mengalami penurunan pada periode waktu yang sama. Meskipun secara umum berdasarkan STBP terlihat adanya kecenderungan penurunan prevalensi HIV dan IMS lainnya pada WPS namun tingkat prevalensi ini masih relatif tinggi untuk mencapai Tujuan zero new infection sesuai Strategi dan Rencana Aksi Nasional (SRAN) Penanggulangan AIDS 2015-2019.

Infeksi baru HIV di Indonesia akan terjadi terutama melalui transmisi seksual, hal ini karena faktor jumlah pelanggan Pekerja Seks yang sangat besar dibandingkan dengan kelompok beresiko lainnya, konsistensi penggunaan kondom yang masih rendah dan masih tingginya prevalensi IMS pada pekerja seks. Untuk itu, masih diperlukan peningkatan coverage dan peningkatan kualitas penjangkauan untuk dapat meningkatkan perubahan perilaku baik pada WPS maupun pelanggan agar epidemi HIV melalui transmisi heteroseksual dapat ditekan serendah mungkin sehingga infeksi baru dapat diturunkan baik pada WPS, pelanggan dan masyarakat umum.

Penanggulangan AIDS nasional mendapatkan dukungan dari GFATM melalui mekanisme New Funding Model (NFM) untuk kurun waktu 2016-2017, dimana Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) menjadi salah satu penerima hibah utama (Principal Recipient = PR) untuk pelaksanaan beberapa kegiatan program.

Salah satu program yang menjadi tanggung jawab KPAN sebagai Principal Recipient (PR) adalah program Penjangkauan pada Wanita Pekerja Sex (WPS). Kegiatan ini akan di manage oleh LSM yang ditunjuk sebagai SR Nasional Program WPS melalui pelaksanaan oleh Implementing Unit (IU) di kabupaten / kota yaitu:

PKBI DKI Jakarta sebagai SR Nasional untuk Region 1: DKI, Banten, Sumatera, Kalimantan (46 Kab/Kota)

(2)

Lembaga Kalandara sebagai SR Nasional untuk Region 2: Jateng, Jabar, DIY (53 Kab/Kota)

Yayasan Kerti Praja sebagai SR Nasional untuk Region 3: Jatim, Sulawesi, Bali, NTB, NTT (29 Kab/Kota)

 SR Nasional untuk Region 4: Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat (13 Kab/Kota).

Untuk itu KPAN (atas nama SR Nasional) mengundang OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) untuk mengajukan proposal dan mengikuti proses seleksi menjadi Implementing Unit (IU) Program Penjangkauan pada Wanita Pekerja Seks (WPS) dan Pelanggan WPS.

Memperhatikan SR Nasional untuk Region 4 masih dalam proses rekrutment maka IU yang mendaftar akan di proses menyusul oleh SR terpilih.

B. TUGAS DAN FUNGSI IU

1. Melaksanakan program penjangkauan pada WPS dan Pelanggan WPS sesuai dengan work plan pada tingkat Kab/Kota melalui PL/PE.

2. Bertangungjawab dan melakukan rekrutment Peer Leaders (PL) di tingkat Kab/Kota secara terbuka, transparan dan mengikuti SOP yang ditetapkan PR & SR.

3. Bertanggungjawab melakukan mentoring, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjangkauan oleh PL baik kuantitas dan kualitas.

4. Bertanggungjawab memastikan terlaksananya distribusi kondom, lubrikan, materi KIE dan voucher rujukan untuk WPS dan pelanggan WPS.

5. Bertanggungjawab dan melakukan penguatan kapasitas (termasuk melakukan pelatihan) terhadap PL dan Peer Educators (PE).

6. Bertanggungjawab dan melakukan pengelolaan keuangan untuk pembiayaan program WPS di tingkat Kab/Kota sesuai dengan standar aturan yang berlaku.

7. Bertanggungjawab memastikan pengumpulan data dan informasi program serta melakukan pelaporan langsung kepada SR secara tepat waktu dan isi, termasuk didalamnya adalah input data capaian sesuai dengan sistem informasi yang digunakan dan tembusan ke KPA Kab/Kota.

8. Melakukan upaya penguatan dan pemberdayaan komunitas pekerja seks dan komunitas lokasi.

9. Mengikuti koordinasi yang dilaksanakan oleh SR, KPA serta pemangku kepentingan terkait di tingkat Kab/Kota.

10. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas untuk test dan pengobatan dan mitra Spiritia untuk pendampingan ODHA PSP dan Pelanggan.

11. Bertanggung jawab dan melakukan inisiatif lainnya untuk pencapaian target program pada WPS dan pelanggan WPS sesuai dengan rencana kerja dan pembiayaan yang ada. C. WILAYAH KERJA

Program yang didukung oleh GFATM dengan New Funding Model (NFM) ini akan berlangsung selama 2 tahun dimulai dari periode 1 Januari 2016 – 30 Desember 2017,

(3)

bekerja di 33 provinsi dan 141 Kabupaten/Kota sesuai daftar Kabupaten/Kota sebagai berikut:

No Provinsi Kabupaten/Kota

1 Papua KOTA JAYAPURA

2 Papua JAYAWIJAYA

3 Papua PANIAI

4 Papua Barat SORONG

5 Papua MIMIKA

6 Papua Barat FAKFAK 7 Papua Barat KOTA SORONG

8 Papua MERAUKE

9 Papua Barat MANOKWARI

10 Papua JAYAPURA

11 Papua NABIRE

12 DKI KOTA JAKARTA PUSAT

13 DKI KOTA JAKARTA SELATAN

14 DKI KOTA JAKARTA BARAT

15 DKI KOTA JAKARTA TIMUR

16 JATIM KOTA SURABAYA

17 JATENG KOTA SURAKARTA

18 JABAR INDRAMAYU

19 JABAR KOTA BANDUNG

20 JABAR CIREBON

21 Bali KOTA DENPASAR

22 JABAR BOGOR

23 SUMUT KOTA MEDAN

24 JABAR BEKASI

25 JATENG KOTA SEMARANG

26 JATENG WONOSOBO

27 JABAR KOTA DEPOK

28 JABAR BANDUNG

29 BANTEN KOTA TANGERANG

30 NTB LOMBOK TENGAH

31 RIAU KOTA PEKANBARU

32 JATENG SEMARANG

33 JATENG KOTA MAGELANG

34 JABAR KARAWANG

35 JABAR KOTA CIREBON

(4)

37 JATIM JEMBER

38 JABAR KOTA BOGOR

39 JATENG BREBES

40 SULSEL KOTA MAKASSAR

41 JABAR GARUT

42 RIAU INDRAGIRI HILIR

43 JABAR CIANJUR

44 JATIM JOMBANG

45 SUMUT LABUHAN BATU

46 JATENG KENDAL

47 JABAR KOTA BEKASI

48 JATIM SIDOARJO

49 JABAR SUBANG

50 RIAU BENGKALIS

51 JABAR BANDUNG BARAT

52 RIAU ROKAN HILIR

53 JATENG TEGAL

54 DIY KOTA YOGYAKARTA

55 KEPRI KOTA TANJUNGPINANG

56 SUMUT SIMALUNGUN

57 JATENG PEMALANG

58 JATENG MAGELANG

59 JABAR TASIKMALAYA

60 RIAU KOTA DUMAI

61 BALI BULELENG

62 JATENG BANYUMAS

63 JATENG KOTA TEGAL

64 JABAR KOTA CIMAHI

65 BANTEN KOTA CILEGON

66 JABAR CIAMIS

67 SUMBAR KOTA BUKITTINGGI

68 NTB LOMBOK TIMUR

69 KALBAR SANGGAU

70 JATENG BATANG

71 JABAR SUMEDANG

72 SULUT KOTA BITUNG

73 JATENG SRAGEN

74 SULUT KOTA MANADO

75 JATENG SUKOHARJO

76 JATENG DEMAK

(5)

78 JABAR MAJALENGKA

79 BANTEN TANGERANG

80 NTT SIKKA

81 SUMUT DELI SERDANG

82 JATENG KOTA SALATIGA

83 JATIM BANYUWANGI

84 JATENG KEBUMEN

85 JATIM TULUNGAGUNG

86 JATENG BOYOLALI

87 JABAR KUNINGAN

88 SULTENG KOTA PALU

89 JATENG CILACAP

90 BANTEN SERANG

91 KEPRI KOTA BATAM

92 JATIM MALANG

93 BALI BADUNG

94 JATENG KLATEN

95 JATIM KOTA MALANG

96 JATENG KARANGANYAR

97 JAMBI KOTA JAMBI

98 NTT KOTA KUPANG

99 JABAR KOTA TASIKMALAYA

100 NTB KOTA MATARAM

101 JATENG PATI

102 JABAR KOTA SUKABUMI

103 Banten KOTA TANGERANG SELATAN 104 KALTENG KOTA PALANGKA RAYA

105 JATIM KEDIRI

106 DIY SLEMAN

107 KEPRI KARIMUN

108 SUMSEL OGAN KOMERING ILIR (OKI)

109 JATENG JEPARA

110 BENGKULU KOTA BENGKULU

111 JATENG GROBOGAN

112 SUMSEL KOTA PALEMBANG

113 DIY BANTUL

114 BENGKULU REJANG LEBONG 115 MALUKU UTARA KOTA TERNATE

116 NAD KOTA LHOKSEUMAWE

117 KALTIM KOTA BALIKPAPAN 118 SULSEL KOTA PARE-PARE

(6)

119 SULTRA KOTA BAU-BAU 120 KALTIM KOTA SAMARINDA 121 Gorontalo KOTA GORONTALO

122 SULUT KOTA TOMOHON

123 SUMSEL BANYUASIN (BA)

124 SUMBAR KOTA PADANG

125 KALSEL KOTA BANJARMASIN

126 MALUKU KOTA AMBON

127 KALBAR PONTIANAK

128 SULSEL SIDENRENG RAPPANG

129 SUMBAR KOTA SOLOK

130 SULSEL JENEPONTO

131 KALBAR KOTA PONTIANAK

132 JABAR KOTA BANJAR

133 NAD KOTA BANDA ACEH

134 DKI KOTA JAKARTA UTARA

135 LAMPUNG KOTA BANDAR LAMPUNG 136 SULTRA KOTA KENDARI

137 SUMSEL KOTA PRABUMULIH

138 KALBAR KOTA SINGKAWANG

139 KALTARA KOTA TARAKAN

140 BABEL KOTA PANGKALPINANG

141 KALTENG KOTAWARINGIN TIMUR

Daftar Kab/Kota tersebut beserta target kerja untuk semester 1 berdasarkan data estimasi 2012, akan disesuaikan pada semester 2 berdasarkan hasil estimasi 2015. Total jumlah IU adalah 75 yang bekerja untuk 141 Kab/Kota tersebut diatas. Calon IU mengusulkan Kabupaten/Kota yang akan menjadi wilayah kerjanya.

Beberapa ketentuan terkait:

 Satu IU akan menangani minimal satu Kab/Kota (calon IU dapat mengusulkan lebih dari satu Kab/Kota untuk wilayah kerjanya).

 Pembagian target kerja untuk setiap wilayah (Kab/Kota) akan didiskusikan dengan calon IU dalam proses penyusunan kontrak kerja IU dengan SR.

 IU akan mengelola dana:

o Biaya kelembagaan organisasi IU (operasional & gaji 2 staff manajemen; program dan keuangan)

o Dana untuk gaji Peer Leaders (PL) purna waktu. 1 PL bekerja dengan sekitar 10 - 20 PE/Kader dan satu PE/Kader bekerja dengan sekitar 20 WPS (kecuali untuk Tanah Papua, 1 PE bekerja dengan sekitar 5 – 10 WPS)

(7)

o Dana insentif atau pengganti transport bagi PE/Kader untuk setiap WPS yang mengikuti masing-masing 3 aktivitas berbeda sebagai berikut:

 WPS mengikuti edukasi / pertemuan kelompok

 WPS mengikuti test HIV / test IMS lainnya dan mengetahui hasilnya  WPS yang mengikuti ART (untuk WPS / Pelanggan WPS yang HIV positif) o Dana untuk pelatihan PL dan PE dan dana edukasi pelanggan.

o Dana untuk pemberdayaan pekerja seks (di Papua) D. INTERVENSI DAN UKURAN KINERJA

1. Pencegahan Penularan HIV pada WPS dan Pelanggan:

a. Penjangkauan WPS (jumlah WPS mendapatkan edukasi, kondom, lubrikan dan materi KIE)

b. Jumlah WPS yang mengikuti test HIV dan test IMS lainnya c. Jumlah WPS yang mengajak Pelanggan-nya mengikuti test HIV d. Jumlah WPS yang HIV positif mendapatkan ART

2. Pemberdayaan WPS

a. Jumlah WPS yang mengikuti edukasi / pertemuan kelompok b. Jumlah WPS yang menjadi PE

c. Jumlah WPS yang menjadi PL 3. Monitoring dan Evaluasi:

a. Terlaksananya Monev termasuk pencatatan dan pelaporan kinerja program yang dipahami dan dilaksanakan oleh PL dan PE

b. Adanya data dan dokumentasi yang baik tentang laporan kinerja program 4. Removing Legal Barriers

a. Adanya kerjasama sinergi dengan SR Nasional CSS-RLB dan TA-Advokasi untuk mengupayakan kebijakan dan mekanisme untuk mencegah kekerasan pada WPS b. Adanya kerjasama dengan SR Nasional CSS-RLB dan TA-Advokasi untuk

meningkatkan anggaran domestik program pada WPS dan akses pada JKN. E. KRITERIA SELEKSI

Organisasi (Calon IU) agar menunjukkan bukti:

1. Terdaftar sebagai entitas legal di Kesbangpol atau institusi berwenang setempat.

2. Memiliki Kantor / Alamat yang dapat diverifikasi (dapat menyertakan Surat Domisili atau keterangan sewa kantor atau kepemilikan tempat kerja) dan berdomisili di wilayah yang akan menjadi wilayah kerjanya.

3. Memiliki NPWP dan rekening atas nama organisasi.

4. Memiliki Profil Organisasi terbaru (tahun 2015) termasuk dengan deskripsi profile Sumber Daya Manusia (CV SDM) yang bekerja dalam Organisasi (CV Penanggungjawab Lembaga dan CV SDM kunci).

5. Memiliki pengalaman melaksanakan program penjangkauan pada WPS dan/atau pelanggan WPS; dibuktikan dengan dokumen pendukung yang relevan sesuai format pada lampiran 1.

(8)

6. Memiliki Kapasitas organisasi untuk menangani program yang dibuktikan dengan melampirkan resume portofolio kegiatan organisasi, SOP kegiatan penjangkauan, Monev, dll (sesuai petunjuk teknis pada aplikasi Database OMS www.aidsindonesia.or.id/oms)

7. Organisasi telah berdiri minimal 2 tahun sebelumnya. 8. Memiliki perangkat komputer atau laptop.

9. Menyertakan rekomendasi dari KPA Kab/Kota atau KPA Provinsi atau Dinas Kesehatan atau PKBI atau NU (SR/SSR dari NU) setempat; (jika ada rekomendasi dari seluruh pihak tersebut maka lebih baik).

F. PROSES SELEKSI

SR Nasional (sesuai region) akan melaksanakan verifikasi administrasi, menilai proposal dan melakukan wawancara serta verifikasi kunjungan lapangan (apabila diperlukan). Selanjutnya SR akan menetapkan IU terpilih (proses ini akan dilakukan SR dengan menginformasikan kepada PR KPAN sebelum ditetapkan oleh SR).

G. FORMAT PROPOSAL

Organisasi mengirimkan surat lamaran (letter of interest) ditujukan kepada SR sesuai region wilayahnya. Organisasi mengajukan Proposal maksimum 15 halaman, ditulis dalam bahasa Indonesia dan kertas A4. Proposal berisi bagian sebagai berikut:

 Halaman Depan/Cover;  Executive Summary

Summary harus menjelaskan pengalaman dalam pelaksanaan program pada WPS dan pelanggan-nya; strategi dan pendekatan yang dilakukan serta metode monev untuk menghindari duplikasi dalam penjangkauan serta memastikan seluruh layanan terkait diterima oleh WPS dan/atau client-nya.

 Isi Proposal

o Latar Belakang Organisasi

o Kinerja / Capaian Penting Organisasi (termasuk dalam hal pemberdayaan WPS / komunitas hotspot, dll). Tabel terlampir pada halaman akhir dari dokumen ini wajib dimasukkan dalam bagian ini.

o Strategi, pendekatan, metodologi program penjangkauan dan pemberdayaan WPS, serta Kabupaten/Kota yang akan menjadi wilayah kerjanya (bagian ini termasuk untuk menjawab situasi terkini seperti: semakin banyaknya lokalisasi yang

dibubarkan, keberadaan teknologi informasi komunikasi, bagaimana memilih PL dan PE yang terbaik, dll)

o Penjelasan tentang jejaring kerjasama multipihak dari organisasi / kemitraan dengan pemangku kepentingan baik di tingkat lokal maupun tingkat nasional (jika ada).

(9)

o Hal-hal lain yang dianggap perlu.

 Lampiran

o Seluruh lampiran yang diperlukan untuk memenuhi Kriteria Administrasi (sesuai ketentuan diatas) dan yang dianggap perlu oleh Organisasi maka dapat di upload pada aplikasi OMS (www.aidsindonesia.or.id/OMS)

H. JADWAL SELEKSI

No Waktu PROSES

1 18 Mar 2016 Pengumuman Call for Proposal Implementing Unit (IU) Program WPS dan Pelanggan melalui website KPAN:

http://www.aidsindonesia.or.id

2 18 – 24 Maret Pengiriman Surat Pengajuan (Letter of Interest) oleh Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) ditujukan kepada SR (sesuai region tersebut diatas) melalui aplikasi:

http://www.aidsindonesia.or.id/oms

(upload Surat Pengajuan pada isian / field “Lainnya”) 3 19 – 25 Maret Pengiriman Proposal dan Dokumen Pendukung

(softcopy) oleh OMS melalui aplikasi:

http://www.aidsindonesia.or.id/oms

4 25 Maret Batas Akhir Pengiriman Softcopy (atau Hardcopy, tidak wajib) pada Jumat, 25 Maret 2016, pukul 16.00 WIB. Alamat Pengiriman:

Panitia Pengadaan Barang/Jasa KPA Nasional Sekretariat KPA Nasional, Wisma Sirca Lt. 2

Jalan. Johar No. 18, Menteng, Jakarta Pusat - 10340 Telp : +6221 390 5918; Fax : +6221 390 5919

5 30 Maret 2016 Pengumuman OMS Lulus Seleksi Administrasi sebagai IU (untuk mengikuti proses lebih lanjut)

Jika terdapat kebutuhan informasi dan pertanyaan; maka dapat dikirimkan kepada Panitia Pengadaan KPAN melalui email: procurement@aidsindonesia.or.id

(10)

Lampiran 1

DATA PENGALAMAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL

DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN HIV&AIDS

Nama OMS : _______________________________________________ Sumber Pembiayaan Program : _______________________________________________ (dapat dituliskan lebih dari satu sumber)

Tabel-1. Perkiraan jumlah populasi WPS tahun 2014 dan 2015 di masing-masing kab/kota

No Kelompok WPS Tahun 2014 Tahun 2015

1 WPS langsung di lokasi (Catatan: lokasi tidak sama dengan lokalisasi)

2 WPS langsung di jalan

3 WPS tidak langsung (panti pijat, cafe, karaoke, warung, salon, dan lain-lain)

Tabel-2. Capaian penjangkauan, skrining IMS, test HIV dan ART pada WPS tahun 2014 dan tahun 2015 di masing-masing kab/kota.

No Indikator Tahun 2014 Tahun 2015

1 Jumlah WPS langsung di lokasi yang dijangkau 2 Jumlah WPS langsung di jalanan yang dijangkau 3 Jumlah WPS tidak langsung yang dijangkau 4 Jumlah WPS langsung di lokasi yang dirujuk untuk

skrining IMS

5 Jumlah WPS langsung di jalanan yang dirujuk untuk skrining IMS

6 Jumlah WPS tidak langsung yang dirujuk untuk skrining IMS

7 Jumlah WPS langsung di lokasi yang dirujuk untuk VCT/test HIV

8 Jumlah WPS langsung di jalanan yang dirujuk untuk VCT/test HIV

(11)

9 Jumlah WPS tidak langsung yang dirujuk untuk VCT/test HIV

10 Jumlah WPS langsung di lokasi yang dirujuk untuk pengobatan ARV

11 Jumlah WPS langsung di jalanan yang dirujuk untuk pengobatan ARV

12 Jumlah WPS tidak langsung yang dirujuk untuk pengobatan ARV

Catatan: bila tidak ada agar ditulis “tidak ada”

Tabel-3. Daftar mitra OMS dalam program penanggulangan HIV & AIDS baik lokal maupun nasional

No Nama mitra Tahun

dimulainya kemitraan

Keterangan mitra (lokal/nasional/ internasional) 1 Misal: Forum Penanggulangan AIDS Jabodetabek 2005 Lokal 2 ...

3 Dst nya

Tabel-4. Daftar aktivitas kelembagaan yang dilakukan OMS dalam program penanggulangan HIV & AIDS

No Aktivitas Isu/Materi

1 Misal: Peningkatan kapasitas staf petugas lapangan Misal: materi Perda HIV di Kota Batam

2 Misal: Audiensi dengan dinas kesehatan Misal: rumah sakit yang diskriminatif 3 Dst nya

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan monitor jenis CRT yang menghasilkan tingkat radiasi yang tinggi sehingga kelelahan mata akibat penggunaan monitor yang lama dapat diabaikan karena

Bunyi atau ‘pic’ bagi not-not yang ditulis pada baluk muzik akan dapat ditentukan apabila tanda ‘klef trebel’ ditulis pada permulaan baluk.. BAR DAN

PEMBENTUKAN TERAS KOMPAK 15 MW RSG-GAS BERBAHAN BAKAR SUJSEDARSG- GAS saat im saing diopaasikai pada daya 15 MW sesuai dengan kebutuhan pengguna reaktor. Untuk lebih efisien maka

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Kasus-kasus pelanggaran

menghubungkan kepulauan tersebut, makH dipilihlah SKKL serat optik sebaga1 medm penghubung karena memihki keunggulan keunggulan seperti kemampunn untuk mentransmisikan

Asupan karbohidrat bayi dan balita di Taman Penitipan Anak sebagian besar masih kurang, hal tersebut dikarenakan balita mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 2x, yaitu

131 23282 DIAN NITA NURJANAH SMA NEGERI 3 DEMAK KABUPATEN DEMAK MANAJEMEN - S1.. 132 23422 DIAN PUSPITASARI MA NEGERI PURWODADI GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN AKUNTANSI

Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau sebagai pengajar di bagian Pulmonologi yang telah memberikan bimbingan, dorongan, saran, dan pengalaman yang baik