• Tidak ada hasil yang ditemukan

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

2017

LAPORAN INDUSTRI

INDUSTRI ALAT BERAT

(2)

BAB II

PASAR INDUSTRI ALAT BERAT

9

2.1.

SEKTOR PERTAMBANGAN

10

Grafik 2.1. Pertumbuhan Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat Komatsu di Sektor Pertambangan, 2000 – 2017 10 Grafik 2.2. Produksi Batubara Indonesia dan Pertumbuhannya 2000 – 2017 11 Grafik 2.3. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Produksi Batubara 2006 – 2017 12 Grafik 2.4. Perbandingan Tren Harga Batubara Indonesia, Australia, dan Columbia Januari 2011 – Oktober 2017 13 Grafik 2.5. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Harga Batubara Acuan Indonesia 2009 – 2017 14

2.2.

SEKTOR KONSTRUKSI

15

Grafik 2.6. Pertumbuhan Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat Komatsu di Sektor Konstruksi, 2000 – 2017 15 Grafik 2.7. Nilai Konstruksi Indonesia dan Pertumbuhannya 2004 – 2016 16 Grafik 2.8. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Nilai Konstruksi 2004 – 2016 17

2.3.

SEKTOR PERKEBUNAN

18

Grafik 2.9. Pertumbuhan Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat Komatsu di Sektor Perkebunan, 2000 – 2017 18

BAB I

KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT

1

1.1.

KINERJA SAAT INI

1

Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006 – 2017 2 Grafik 1.2. Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat di Indonesia, 1990 – 2017 3 Grafik 1.3. Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat di Indonesia Berdasarkan Merek, 2009 – 2017 4 Grafik 1.4. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Perubahan Ekonomi Indonesia 2005 – 2017 5 Grafik 1.5. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Perubahan Suku Bunga BI 2005 – 2017 6

1.1.

PROSPEK DI MASA DEPAN

7

Grafik 1.6. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk Berbagai Sektor Industri, 2017 – 2019 7 Grafik 1.7. Nilai Konstruksi Indonesia dan Pertumbuhannya, 2004 – 2017 8

(3)

DAFTAR ISI

BAB III

KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT: UNITED TRACTORS

24

3.1.

KINERJA KEUANGAN

25

Grafik 3.1. Pendapatan dan Pertumbuhan Pendapatan PT United Tractors, 2000 – 2017 25 Grafik 3.2. Laba Bersih dan Pertumbuhan Laba Bersih PT United Tractors 2001– 2017 26 Grafik 3.3. Pendapatan PT United Tractors dari Unit Bisnis Mesin Konstruksi 2000 – 2017 27 Grafik 3.4. Pendapatan PT United Tractors dari Unit Bisnis Kontraktor Pertambangan 2000 – 2017 27 Grafik 3.5. Pendapatan PT United Tractors dari Unit Bisnis Pertambangan 2000 – 2017 27 Grafik 3.6. Komposisi Pendapatan PT United Tractors dari Berbagai Unit Bisnis, 2000 – 2017 28

3.2.

KINERJA BISNIS

29

Grafik 3.7. Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat Merek Komatsu, 2009 - 2017 29 Grafik 3.8. Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat Komatsu untuk Sektor Pertambangan, 2000 – 2017 30 Grafik 3.9. Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat Komatsu untuk Sektor AgroIndustri, 2000 – 2017 31 Grafik 3.10. Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat Komatsu untuk Sektor Konstruksi, 2000 – 2017 32 Grafik 3.11. Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat Komatsu untuk Sektor Kehutanan, 2000 – 2017 33 Grafik 3.12. Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat Komatsu Berdasarkan Sektor Industri, 2000 – 2017 34 Grafik 3.13. Jumlah dan Pertumbuhan Jumlah Dump Truck Anak Perusahaan PT Pama Persada, 2004 - 2016 35 Grafik 3.14. Jumlah dan Pertumbuhan Jumlah Excavator Anak Perusahaan PT Pama Persada, 2004 - 2016 35 Grafik 3.15. Jumlah dan Pertumbuhan Jumlah Buldozer Anak Perusahaan PT Pama Persada, 2004 - 2016 36 Grafik 3.16. Jumlah dan Pertumbuhan Jumlah Prime Movers Anak Perusahaan PT Pama Persada, 2004 - 2016 36 Grafik 3.17. Jumlah dan Pertumbuhan Jumlah Alat Berat Anak Perusahaan PT Pama Persada, 2004 - 2016 37

Grafik 2.10. Produksi CPO Indonesia 2000 – 2017 19

Grafik 2.11. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Produksi CPO Indonesia 2007 – 2017 20 Grafik 2.12. Harga CPO Dunia dan Pertumbuhannya 2007 – 2017 21 Grafik 2.13. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Harga CPO 2000 – 2017 22

2.4.

SEKTOR KEHUTANAN

23

(4)

BAB IV

KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT: INTRACO PENTA

38

4.1.

KINERJA KEUANGAN

39

Grafik 4.1. Pendapatan dan Pertumbuhan Pendapatan PT Intraco Penta 2008 – 2017 39 Grafik 4.2. Laba Bersih dan Pertumbuhan Laba Bersih PT Intraco Penta 2008 – 2017 40 Grafik 4.3. Nilai Pendapatan PT Intraco Penta dari Unit Bisnis Penjualan Alat Berat , 2009 – 2017 41 Grafik 4.4. Nilai Pendapatan PT Intraco Penta dari Unit Bisnis Penjualan Suku Cadang , 2009 – 2017 42 Grafik 4.5. Nilai Pendapatan PT Intraco Penta dari Unit Bisnis Pembiayaan, 2009 – 2017 43 Grafik 4.6. Nilai Pendapatan PT Intraco Penta dari Unit Bisnis Jasa perbaikan dan Sewa, 2009 – 2017 44 Grafik 4.7. Komposisi Pendapatan PT Intraco Penta Berdasarkan Unit Bisnis, 2009 – 2017 45 Grafik 4.8. Komposisi Pendapatan dari Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Berdasarkan Sektor Industri, 2013 – 2016 46

4.2.

KINERJA BISNIS

47

Grafik 4.9. Penjualan dan Petumbuhan Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta 2008 – 2016 47 Grafik 4.10. Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Merek Volvo, 2011 - 2015 48 Grafik 4.11. Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Merek Doosan IR, 2011 - 2015 48 Grafik 4.12. Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Merek BobCat, 2011 - 2015 49 Grafik 4.13. Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Merek Mahindra, 2011 - 2015 49 Grafik 4.14. Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Merek Sinotruk, 2012 - 2015 50 Grafik 4.15. Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta MerekTerra Used, 2012 - 2015 50 Grafik 4.16. Komposisi Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Berdasarkan Merek, 2012 – 2015 51 Grafik 4.17. Penjualan Alat Berat dan Nilai Alat Berat PT Intraco Penta untuk Sektor Pertambangan, 2013 – 2016 52 Grafik 4.18. Penjualan Alat Berat dan Nilai Alat Berat PT Intraco Penta untuk Sektor Pertanian & Perkebunan, 2013 – 2016 52 Grafik 4.19. Penjualan Alat Berat dan Nilai Alat Berat PT Intraco Penta untuk Sektor Infrastruktur, 2013 – 2016 53 Grafik 4.20. Penjualan Alat Berat dan Nilai Alat Berat PT Intraco Penta untuk Sektor Industri Umum, 2013 – 2016 53 Grafik 4.21. Penjualan Alat Berat dan Nilai Alat Berat PT Intraco Penta untuk Sektor Transportasi, 2013 – 2016 54 Grafik 4.22. Penjualan Alat Berat dan Nilai Alat Berat PT Intraco Penta untuk Sektor Industri MiGas, 2013 – 2016 54 Grafik 4.23. Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat PT Intraco Penta Berdasarkan Sektor Industri, 2013 – 2016 55

(5)

DAFTAR ISI

BAB V

KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT: KOBEXINDO TRACTORS

56

5.1.

KINERJA KEUANGAN

57

Grafik 5.1. Pendapatan dan Pertumbuhan Pendapatan PT Kobexindo Tractors, 2010 – 2017 57 Grafik 5.2. Laba Bersih dan Pertumbuhan Laba Bersih PTKobexindo, 2010 – 2017 58 Grafik 5.3. Nilai Pendapatan PT Kobexindo Tractors dari Penjualan Alat Berat , 2011 – 2017 59 Grafik 5.4. Nilai Pendapatan PT Kobexindo Tractors dari Penjualan Suku Cadang , 2011 – 2017 60 Grafik 5.5. Nilai Pendapatan PT Kobexindo Tractors dari Penyewaan Alat Berat, 2011 – 2017 61 Grafik 5.6. Nilai Pendapatan PT Kobexindo Tractors dari Jasa perbaikan Alat Berat, 2011 – 2017 62 Grafik 5.7. Komposisi Pendapatan PT Kobexindo Tractors berdasarkan Unit Bisnis, 2007 – 2017 63

BAB VI

KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT: HEXINDO ADIPERKASA

54

6.1.

KINERJA KEUANGAN

65

Grafik 6.1. Pendapatan dan Pertumbuhan Pendapatan PT Hexindo Adiperkasa Tbk, 2008 – 2017 65 Grafik 6.2. Laba Bersih dan Pertumbuhan Laba Bersih PTKobexindo, 2008 – 2017 66 Grafik 6.3. Nilai Pendapatan PT Hexindo Adiperkasa dari Penjualan Alat Berat dan Komisi Penjualan, 2012 – 2017 67 Grafik 6.4. Nilai Pendapatan PT Hexindo Adiperkasa dari Penjualan Suku Cadang Alat Berat, 2012 – 2017 67 Grafik 6.5. Nilai Pendapatan PT Hexindo Adiperkasa dari Jasa Perbaikan Alat Berat, 2012 – 2017 67 Grafik 6.6. Komposisi Pendapatan PT Hexindo Adiperkasa Berdasarkan Unit Bisnis, 2012 – 2017 68

6.2.

KINERJA BISNIS

69

Grafik 6.7. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa untuk Kategori Hydraulic Excavator (di atas 6 Ton), 2012 – 2016 69 Grafik 6.8. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa untuk Kategori Mini Excavator, 2012 – 2016 69 Grafik 6.9. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa untuk Kategori Rigid Frame Truck, 2012 – 2016 69 Grafik 6.10. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa untuk Wheel Loader, 2012 – 2016 70 Grafik 6.11. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa untuk Kategori John Deree, 2012 – 2016 70 Grafik 6.12. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa untuk Kategori Articulated Frame Truck, 2012 – 2016 70 Grafik 6.13. Komposisi Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa Berdasarkan Kategori, 2013 – 2016 71

(6)

Grafik 6.14. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa di Sektor Pertambangan, 2009 – 2016 72 Grafik 6.15. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa di Sektor Konstruksi, 2009 – 2016 72 Grafik 6.16. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa di Sektor Perkebunan, 2009 – 2016 73 Grafik 6.17. Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa di Sektor Kehutanan, 2009 – 2016 73 Grafik 6.18. Komposisi Penjualan Alat Berat PT Hexindo Adiperkasa Berdasarkan Sektor Industri, 2009 – 2016 74

(7)

Industry Research

METODOLOGI

(8)

Pangsa Pasar Masih Didominasi Komatsu.

Persaingan industri alat berat semakin lama semakin ketat. Empat merek besar yaitu Komatsu, Caterpillar, Kobelco, dan Hitachi terus berusaha memperbesar pangsa pasarnya di Indonesia.

Sampai saat ini, Komatsu masih mendominasi pangsa pasar. Pangsa pasar Komatsu mencapai 36% atau berhasil melakukan penjualan alat berat sebanyak 2.744 unit sampai kuartal 3 2017.

Grafik 1.3. Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat di Indonesia Berdasarkan Merek, 2009 – 2017

Sumber: IndoAnalisis Research, diolah dari Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) dan United Tractor *Sampai Kuartal 3 2017

Caterpillar, sebagai pesaing utama Komatsu, berada di posisi kedua dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 17% atau berhasil melakukan penjualan alat berat sekitar 1.300 unit sampai kuartal 3 2017.

Hitachi, menguasai pangsa pasar sebesar 16% sampai kuartal 3 2017 atau berhasil membukukan penjualan sekitar 1.220 unit alat berat. Dan Kobelco, berhasil melakukan penjualan sekitar 1.143 unit sepanjang 2017 sampai kuartal 3. Atau menguasai pangsa pasar 15%. Sisanya, sebesar 16% dikuasai merek lainnya seperti Volvo, dan merek lainnya.

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* Merek Lainnya Kobelco Hitachi Caterpillar Komatsu Data tidak ditampilkan

(9)

1.1. KINERJA SAAT INI

BAB I. KINERJA & PROSPEK INDUSTRI ALAT BERAT

Suku Bunga Bank Indonesia Tidak Terlalu Berpengaruh

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penjualan alat berat, diantaranya adalah kinerja industri pertambangan, kinerja industri kehutanan, kinerja industri konstruksi, pertumbuhan ekonomi global dan salah satunya adalah suku bunga Bank Indonesia.

Suku bunga bank Indonesia diperkirakan akan ikut mempengaruhi penjualan alat berat di Indonesia karena mayoritas proses pembelian alat berat melalui kredit atau pembiayaan perusahaan keuangan.

Grafik 1.5. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Perubahan Suku Bunga BI 2005 – 2017

Sumber: IndoAnalisis Research, diolah dari United Tractors, Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), Bank Indonesia, dan Sumber Lainnya *Kuartal 3 2017

Jika kita melihat pola pergerakan pada grafik di atas, ada dua fenomena yang dapat dijelaskan.

Pertama, antara tahun 2005 sampai 2009, pola pergerakan penjualan alat berat dan suku bunga BI cenderung sama.

Kedua, mulai tahun 2010 sampai kuartal 3 2017, pola pergerakan cenderung tidak sama dan terlihat bila suku bunga BI kecil pengaruhnya terhadap penjualan alat berat.

0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00% 14,00% 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* Penjualan Alat Berat (Unit) Suku Bunga Bank Indonesia

Data tidak ditampilkan Untuk kepentingan contoh

(10)

Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Terus Naik

Beberapa tahun belakangan ini, sektor pertambangan batubara merupakan pasar terbesar untuk penjualan alat berat. Sehingga pertumbuhan penjualan alat berat sangat tergantung pertumbuhan industri ini.

Berdasarkan rencana yang dibuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), alokasi kebutuhan batubara untuk konsumsi dalam negeri naik tiap tahun seperti terlihat pada grafik di atas.

Grafik 1.6. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk Berbagai Sektor Industri, 2017 – 2019

Sumber: IndoAnalisis Research, diolah dari Presentasi Kementerian ESDM

Mayoritas kebutuhan batubara dalam negeri, dialokasikan untuk sektor industri pembangkit listrik. Besarnya mencapai sekitar 80% dari total konsumsi batubara dalam negeri.

Seiring dengan meingkatnya kebutuhan batubara dalam negeri, maka permintaan alat berat diprediksi akan mulai naik, khususnya mulai pertengahan 2016. Prospek penjualan alat berat pun akan kembali bergairah mulai tahun 2018, khususnya untuk pasar pertambangan batubara. 2017 2018 2019 Briket 0,03 0,03 0,03 Kertas 0,76 0,82 0,88 Tekstil 2,59 2,79 3,02 Metalurgi 4,65 4,65 4,65 Pupuk 1,99 6,87 11,07 Semen 11,83 12,45 13,21 PLTU 103,00 106,00 119,00 Total 124,85 133,61 151,86 Juta Ton

Data tidak ditampilkan Untuk kepentingan contoh

(11)

Gambar

Grafik 1.3. Pangsa Pasar Penjualan Alat Berat di Indonesia Berdasarkan Merek, 2009 – 2017  Sumber: IndoAnalisis Research, diolah dari Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) dan United Tractor
Grafik 1.5. Perbandingan Penjualan Alat Berat Vs Perubahan Suku Bunga BI 2005 – 2017
Grafik 1.6. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk Berbagai Sektor Industri, 2017 – 2019  Sumber: IndoAnalisis Research, diolah dari Presentasi Kementerian ESDM

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : Dj.1/1115/2011 tentang Program Beasiswa S2/S3 (Bantuan Biaya Pendidikan Dosen dan

Perbedaan yang ada dalam penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah dalam penelitian sekarang bukan hanya faktor pendukung saja, namun juga memasukkan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dijelaskan diatas maka penulis berpendapat untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kelayakan Usahatani

d) nilai manfaat dapat lebih kecil dari nilai dana yang diinvestasikan, tergantung pada ada atau tidaknya bagian manfaat yang dijamin. Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf

Hasil Penelitian 1) Faktor fisik yang meliputi topografi, suhu udara, curah hujan, kelembaban dan jenis tanah memliliki kesesuaian dengan syarat tumbuh tanaman

Selanjutnya dilakukan “small group discussion” bersama dengan fasilitator untuk membahas kekurangan yang teridentifikasi, membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan

Pengujian algoritma greedy untuk menyelesaikan permainan mahjong solitaire model 2 dilakukan sebanyak 50 kali dan memperoleh tingkat keberhasilan sebesar 54 % dengan

Skripsi dengan judul : Alat Pengukur Kadar Fenol Menggunakan Sensor Berbasis Fiber optik Berprinsip Absorpsi Medan Evanescent dan Atmega32u4 sebagai Media Akuisisi..