Menimbang
Mengingat .1
MENTERI PERTAIIIAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NoMOR: 33 /PER/ SM.060 I I I 07 / 20 17
TENTANG
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA PETANI MUDA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
: a.
bahwauntuk
menumbuhkan kelembagaan ekonomi yangdikelola petani muda dalam rangka meningkatkan peran
petani
muda dalam
mendukung
program
prioritasKementerian Pertanian, serta membangun daya saing dan posisi tawa,r dengan pelaku usaha
lain,
diperlukan acuan dalam Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Usaha Bersama Petani Muda;b.
agar
penyelenggaraankegiatan
sebagaimana dimaksudpada
huruf a
dapat berjalan efektif dan efisien,
perludisusun
pengaturan
tentang
Penumbuhan
danPengembangan Kelompok Usaha Bersama Petani Muda;
Undang-Undang
Nomor
25 Tahun
1992
tentangPerkoperasian Lembaran Negara
Republik
IndonesiaTahun
1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor 3502);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3
Nomor
47,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);Undang-Undang
Nomor
I Tahun
2OO4
tentangPerbendaharaan
Negara (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor
5,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);2.
4.
7
8.
9.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun2007 Nomor lO6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
Undang-Undang
Nomor
40
Tahun
2OO9
tentang Kepemudaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009
Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067);6.
Undang-Undang
Nomor19
Tahun
2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran NegaraRepublik Indonesia
Tahun 2013 Nomor
131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);Undang-Undang Nomor
6
Tahun
2014
tentang
Desa (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor sa9s);Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2Ol4
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Nega-ra Nomor 5587);Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara
Pelaksanaan
Anggaran
dan
Belanja
Negara (Lembaran Nega-ra Repubik Indonesia Tahun 2013 Nomor103, Tambahan Lembaran
NegaraRepubiik
Indonesia Nomor 5423);10.
Peraturan
Presiden
Nomor
7
Tahun 2015
tentangOrganisasi Kementerian
Negara
(Lembaran
Nega,ra Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);11.
Peraturan Presiden
Nomor
45
Tahun
2015
tentangKementerian
Pertanian
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);12. Keputusan Presiden Nomor 165/TPA Tahun 2017 tentang
Pengankatan
dalan Jabatan
PimpinanTinggi
Madya di Lingkungan Kementerian Pertanian;13. Peraturan Menteri Pertanian tentag
25 / Permentan/ PI. 130/ 5/ 2008
Penumbuhan
dan
Pengembangan Usaha Pelayanan JasaAlat dan Mesin Pertanian;
Nomor Pedoman
14. Peraturan Menteri Pertanian
07lPermentan/Ol.AO I
112013
tentangPengembangan Generasi
Muda
Pertanian(Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 105);15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43lPermentan I OT.OIO I 8 12O15
tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);16.
Peraturan
Menteri
Petanian
Nomor67lPermentanlSM.OSO/12/2016
tentang
Pembinaan Kelembagaan Petani;17. Keputusan Menteri Pertanian
Nomor Pedoman Nomor Kerja Upaya Dan Kedelai
dan
Sarana2OlKpts/OT.050
/
| I 20 17 tentang KelompokKhusus
Peningkatan Produksi Padi, JagungMelalui
Pogram PerbaikanJaringan
Irigasi Pendukungnya;Menetapkan
MEMUTUSI(AN:
PERATURAN
MENTERI
PERTANIAN TENTANG PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA PETANI MUDA.Pasal 1
Penumbuhan
dan
PengembanganKelompok Usaha Bersama petani
Mudasebagaimala
tercantum dalam
Lampiran
yang
merupakan
bagian
tidakterpisahkal dari
Peraturan Menteri ini.Pasal 2
Peraturan Menteri
ini
dimaksudkan
sebagaiacuan dalam
Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Usaha Bersama Petani Muda.Pasal 3
Peraturan Menteri
ini mulai
berlaku pada tanggal diundangkan.Ditetapkan di
Jalarta
Pada
tanggal
24JuLi
2O17a.n MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PEI{YULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN.
o$k
SALINAN Peraturan
ini
disampaikan kepada Yth.: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan:Menteri Pertanian; Menteri Keuangan; Menteri Dalam Negeri;
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
lingkup
Kementerian Pertanian; Gubenur provinsi seluruh Indonesia;Bupati/Walikota
seluruh Indonesia;Kepala Dinas daerah provinsi yang menyelenggara,kan urusa,n pemerintah bidang pertanian seluruh Indonesia;
Kepala Dinas daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusarr pemerintahan bidang pertanian seluruh Indonesia; dan
Tim Penggerak Program Swasembada Pangan Berkelanjutan Melalui Gerakan Peningkatan Peran serta Pemuda Tani Pusat.
(i
1. 2. A 5. 6. .7 8. 9. 10. OMON RUSMONOt9610524
198603i
f,-
Iw
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
: 33/PER/SM.060/t/or
/2017
TANGGAL : 24Juli
2017PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA PETANI MUDA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangSektor
pertanian
mempunyai peran yang strategis dalam pembangunannasional terutama
untuk
menjamin
ketersediaan
pangan
sertatercapainya kedaulatan pangan melalui
ProgramUpaya Khusus
Padi,Jagung
dan Kedelai.
Adapun target produksi pada
tahun
2OI7
yangtelah
ditetapkan
KementerianPertanian
padi
sebesar78,00
juta
ton,jagung
22,40juta
ton dan kedelaiI,2juta
tonbiji
kering.Sesuai
data
BPS
tahun
2OI3,
sektor pertanian
menyerap38,23
juta
(38,89%) tenaga kerja nasional dan sebanyak
13,11juta
(34,28o/ol orangmerupakan generasi
muda
pertanian
(umur
15-34
tahun).
Denganjumlah
yang
cukup
besar generasimuda pertanian
mempunyai peranstrategis
untuk
dikembangkan
kapasitasnya sehinggadapat
berfungsisebagai pengungkit keberhasilan pembangunan
nasional
khususnyapembangunan pertanian.
Melihat potensi
generasimuda pertanian yang
cukup
besar
tersebut,untuk
percepatan sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalammeningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai, Kementerian Pertanian
melakukan terobosan dengan
mencanangkan
program
percepatan swasembada panganberkelanjutan melalui
gerakan peningkatan peranserta pemuda
tani
untuk
menjadi penggerakdan
pelopor pembangunan pertanian.Salah satu perwujudan peningkatan peran serta generasi muda
di
bidangpertanian adalah
dengan mendorong agar merekatertarik dan
mampu mengelola usahapertanian. Untuk
mencapaiskala
ekonomi usaha dan efisiensi, maka pembinaan kepada pemuda/petani muda diarahkan agar mereka mau berkelompok dan mengembangkan usaha bersama.B.
Kelompok Usaha Bersama Petani
Muda merupakan salah satu
bentukKelembagaan
Ekonomi
Petani
(KEP)
dalam
rangka
pemberdayaangenerasi muda pertanian. Diharapkan melalui Kelompok Usaha Bersama
ini,
para
petani muda
ini
dapat
mengimplementasikan
prinsip pengembanganagribisnis
di
kawasan pertanian
yang
secara
nyataberkontribusi positif
dalam mewujudkan target pembangunan pertaniankhususnya pada pencapaian target produksi dan produktivitas komoditas
prioritas.
Dalam rangka
pengembangan
sumber
daya
manusia
pertaniankhususnya
dalam mewujudkan peningkatan peran serta generasi mudadi
bidang pertanian,
perlu
menlrrsun
Pedoman penumbuhan
dan Pengembangan Kelompok Usaha Bersama PetaniMuda
sebagai acuandalam
pelaksanaan Penumbuhandan
Pengembangan Kelompok Usaha Bersama Petani Muda.Tujuan
l.
Meningkatkan
peran
pemuda/petani
muda dalam
mendukunsprogram prioritas Kementerian Pertanian;
2.
Menumbuhkan
kelembagaan ekonomiyang dikelola
pemuda/petanrmuda dalam rangka membangun daya saing dan posisi tawar dengan pelaku usaha lain; dan
3.
Mengembangkanmetode pembinaan pemuda/petani
muda
yang berorientasi agribisnis.Sasaran
1.
Instansi
terkait
di
pusat,
provinsi,
kabupaten/
kota,
penyuluh pertanian dan petugas lapanganterkait
lainnya; dan2.
Petanimuda/organisasi
kepemudaan petani/ organisasi kepemudaandi
masyarakat
yang
mempunyai
kepedulian
dan
bersediaberkontribusi
aktif
mendukung
program
prioritas
Kementerian Pertanian.Keluaran
1. Meningkatnya
peran
pemuda/petani
muda
dalam
mendukung program prioritas Kemeneterian Pertanian;2.
Tumbuhnya
KelompokUsaha
BersamaPetani
Muda yang
dikelolapemuda/petani
muda
dalam rangka membangun
daya
saing
dan posisi tawar dengan pelaku usaha lain; dan3.
Terbangunnya
metode
pembinaan pemuda/petani
muda
yang berorientasi agribisnis.E.
PengertianDalam Pedoman
ini,
yang dimaksud dengan:1.
Pengembangan generasi muda pertanian adalah upaya penumbuhandan
peningkatan
minat,
keterampilan
dan
jiwa
kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian.2.
Petani muda adalah warga negara Indonesia perseorangandan/atau
beserta keluarganya yang mencintai pertanian, berminat,
turut
serta dan/ atauterlibat
dalam kegiatan pertanian.3.
Kelembagaanpetani adalah
lembagayang
ditumbuhkembangkandari,
oleh,
dan
untuk
petani guna memperkuat
kerjasama dalammemperjuangkan kepentingan petani
dalam bentuk poktan
dan gapoktan.4.
Kelompoktani
adalah
kumpulan
petani/ peternak/pekebun
yangdibentuk
atas
dasar
kesamaan kepentingan, kesamaan
kondisilingkungan (sosial, ekonomi,
sumberdaya)dan
keakraban
untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.5.
Gabungan
kelompoktani
(Gapoktan)adalah
kumpulan
beberapakelompoktani
yang
bergabung
dan
bekerjasama
untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.6.
KelompokUsaha
Bersama (KUB)Petani Muda adalah
kumpulanpemuda/petani
muda yang bergabungdan
bekerjasama mengelolausaha pertanian
bersamauntuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.Kelembagaan ekonomi petani adalah kelembagaan petani baik yang
berbadan
hukum
maupun
yang
tidak
berbadan
hukum,
yangmemiliki
kegiatan
usahatani
dari
hulu
sampai
hilir di
sektorpertanian
yang ditumbuhkembangkan oleh,dari dan
untuk
petaniguna
meningkatkan
skala
ekonomi
yang
menguntungkan
dan efisiensi usaha.Agribisnis
adalah rangkaian kegiatanusaha pertanian
yangterdiri
dari
4
(empat) sub-sistem,yaitu: a)
subsistem sarana
prasarana,yaitu
kegiatan ekonomi yang menghasilkan saranaproduksi
(input)pertanian; b)
subsistem budidayapertanian primer,
yaitu
kegiatanekonomi
yang
menggunakan
sarana produksi
yang
dihasilkansubsistem
hulu;
c) subsistem pengolahan,yaitu
yang mengolah danmemasarkan komoditas pertanian;
dan
d)
subsistem
penunjang,7.
yaitu
kegiatan
yang
menyediakanjasa
penunjang
antara
lainpermodalan, teknologi, penyuluhan dan lain-lain.
Usaha Pelayanan Jasa
Alat dan
Mesin Pertanianyang
selanjutnyadisebut
UPJA
adalah
suatu
lembaga
ekonomi
perdesaan yangbergerak
di
bidang
pelayanan
jasa
dalam
rangka
optimalisasipenggunaan
alat dan
mesin
pertanian
untuk
mendapatkankeuntungan
usaha
baik
di
dalam
maupun
di
luar
kelompoktani/gapoktan.
Alat dan
Mesin Pertanian yang selanjutnya disebutAlsintan
adalahperalatan yang
dioperasikantanpa
atau
denganmotor
penggerakuntuk
kegiatan
budidaya, pemeliharaan,
panen, pasca
penen, pengolahan hasil tanaman, peternakan dan kesehatan hewan.BAB II
ARAH PENUMBUHAN DAN PBNGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA PETANI MUDA
A.
KebijakanKebijakan Penumbuhan dan Pengembangan KUB Petani Muda diarahkan
pada:
1.
Peningkatan kapasitas pemuda/petani muda yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis;2.
Peningkatan kemampuan kelembagaanpetani dan
KUB Petani Mudadalam
memberikan pelayanan
kebutuhan
pemuda/petani
mudadalam
berusahatani
dan jasa alsintan secara profesional;3.
Peningkatan usahatani modern yang berdaya saing dan berkelanjutan;4.
Peningkatan pendapatanpemuda/petani muda melalui
peningkatanproduktivitas dan efisiensi biaya usahatani; dan
5.
Pimpinan
Balai
Peny'uluhan
Pertanian (BPP)
berkewajibanmenumbuhkembangkan
minimal
satu
KUB
Petani
Muda
disetiap Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian (WKBPP).9.
B. Strategi
Strategi
yang ditempuh dalam penumbuhan
dan
pengembangan KUB Petani Muda, sebagai berikut:1.
Penumbuhan KUB Petani Mudaa.
Identifikasi
pemuda/petani muda yangmemiliki minat untuk
atautelah melakukan
kegiatanusahatani
komoditasunggulan
sebagai calon anggota KUB Petani Muda;b.
Peningkatan kemampuan
KUB petani
muda
dalam
menyrrsunperencanaan
partisipatif,
baik
dalam
pengelolaan
organisasimaupun pengelolaan agribisnis;
c.
Pembelajaranpeningkatan kapasitas
KUB petani
muda
dalam mengelola kegiatan usaha secara bersama; dand.
Pendampingandan
pengawalanaktif dari
penyuluh pertanian
diBPP, tenaga
ahli,
organisasi
kepemudaan/kemasyarakatan, danperguruan tinggi.
2.
Pengembangan KUB Petani Mudaa. Identifikasi
KUB
Petani Muda
yang
telah
tumbuh
untuk
dikembangkan
kualitas
usahanya (skala
usaha,
pengembangankomoditas
unggulan,
pengembangan
perbengkelan
dan
jasaalsintan, jaringan
serta kemitraan usaha);b.
Pendampingan
dan
pengawalan
secara
berkelanjutan
olehpenyrrluh pertanian
di BPP,
tenaga
ahli,
organisasi kepemudaan/ kemasyarakatan, dan perguruan tinggi; danc.
Pembelajaran dalam upaya pengembangankualitas
usaha (antaralain:
penyrrsunan businessplan,
diversifikasi produk,
perbaikan pasca panen dan pengolahan hasil, d11).Ruang Lingkup Materi
Ruang
lingkup materi
dalam kegiatan penumbuhandan
pengembanganKUB
Petani
Muda
meliputi
peningkatan kapasitas
manajerial,kepemimpinan
dan
kewirausahaanyang
berorientasiagribisnis
secaraberkelanjutan diantaranya yaitu:
1. Arah penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda;
2.
Penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda;3.
Pengorganisasian;4.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; danBAB III
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA PETANI MUDA
A.
Sasaran dan Lokasi1.
Sasarana.
Penumbuhan1)
Pemuda/petani muda yang memiliki
minat
untuk
atau
telahmelakukan kegiatan usahatani komoditas unggulan;
Berminat
untuk
memiliki usaha
bersamadi
bidang
pertanianatau mengembangkan skala ekonomi usahataninya;
Memiliki
jaringan afinitas
dengan
individu/ perseoranganpemuda/petani
muda
lain, baik
di
dalam maupun
di
luar
wilayah desanya dalam satu kecamatan; dan
Pemuda/
petani muda dapat
berasal
dari
kelompoktani,gabungan kelompok
tani,
organisasi kepemudaan
petani,gerakan pemuda
tani,
atau
dari
organisasi kepemudaan yangtumbuh dan
berkembang
di
masyarakat
yang
mempunyaikepedulian
serta
bersedia
berkontribusi
aktif
mendukung program-program prioritas Kementerian Pertanian.Identifikasi
sasaran/CPCLuntuk
penumbuhan KUB
Petani Mudamempergunakan
format
Identifikasi Penumbuhan
KUB
Petani Muda (Lampiran 1).b.
Pengembangan1) KUB Petani Muda; dan
2)
Diutamakan KUB Petani Muda yang berpotensi
memberikankontribusi
terhadap peningkatan produksi komoditas unggulan.Identifikasi
sasaran/CPCLuntuk
pengembangan KUB Petani Mudamempergunakan
format
Identifikasi
PengembanganKUB
Petanr Muda (Lampiran 2).2.
Lokasia.
Lokasi kegiatan penumbuhan
dan
pengembanganKUB
Petani Muda berada di wilayah kerja BPP; danb. Diutamakan
di
kecamatan
pada
kawasan pertanian
yangberpotensi memberikan
kontribusi
terhadap peningkatan produksikomoditas unggulan.
)\
3)
B.
Persiapan1.
Sosialisasi Penumbuhan dan Pengembangan KUB petani MudaSosialisasi penumbuhan
dan
pengembanganKUB
petani
Muda merupakan kegiatan yang dilaksanakanuntuk
menyamakan persepsidan
pemahaman semua pemangku kepentingandalam
penumbuhandan pengembangan KUB petani muda di perdesaan.
a.
Tujuan1)
Mengkomunikasikan
konsepsi
kegiatan
penumbuhan
danpengembangan
KUB petani
muda
dalam upaya
peningkatan peran serta pemuda di sektor pertanian;2)
Mengkomunikasikan
pedoman
teknis
Penumbuhan
dan Pengembangan KUB Petani Muda di Perdesaan; dan3)
Mendiskusikan
penetapan
target
penumbuhan
danpengembangan
KUB
petani
muda
secara
nasional
dengan penjabaranuntuk
setiap provinsi.b.
Waktu PelaksanaanSosialisasi dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan.
c.
PesertaPeserta kegiatan sosialisasi, yaitu:
I
)
Penanggungjawab kegiatan peny'uluhan pertanian di provinsi;2) Dinas/instansi
yang terkait
dengan
peningkatan
produksikomoditas unggulan;
3) Mitra
yang terkait
dengankegiatan
ekonomihulu-hilir
sektorpertanian; dan
4) Organisasi
kepemudaan/kemasyarakatan
yang
mempunyai kepedulian dan perhatian dalam pembangunan pertanian.2.
Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan KUB Petani MudaBimbingan
teknis penumbuhan dan pengembangan KUB petani mudamerupakan kegiatan
yang
dilaksanakan
oleh
Pusat
untuk
memberikan
pendampingan
dan
bantuan
teknis
kepada
parapemangku kepentingan
di
daerah (provinsi
dan
kabupaten)
dalamrangka
pelaksanaan kegiatan penumbuhandan
pengembangan KUB Petani Muda.a.
Tujuan1)
Melakukan
sinkronisasi
kegiatan
penumbuhan
dan pengembangan KUB Petani Muda yang dilaksanakandi
provinsi2)
Mengkoordinasikan pelaksanaankegiatan
dan
rencana
kerja penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda;3)
Mendiskusikan
hasil
identifikasi pemuda/petani
muda
yangakan difasilitasi
untuk
membentuk KUB Petani Mudal4) Verifikasi dan validasi KUB
PetaniMuda
yang telah tumbuh
serta
berpeluang
untuk
ditingkatkan
kapasitasnya
dalam mengembangkan agribisnis komoditas unggulan; dan5)
Menyrrsun dan menyepakatimatriks
kegiatan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda.b.
Waktu PelaksanaanBimbingan teknis dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan.
c.
PesertaPeserta kegiatan bimbingan teknis, yaitu:
1) Penanggungjawab
kegiatan penumbuhan
dan
pengembanganKUB Petani Muda pada satker yang menyelenggarakan urusan
penyuluhan
provinsi
atau
kepala
bidang
yang
membidangi kelembagaan petani/kelembagaan ekonomi petani;2)
Penanggungjawabkegiatan penumbuhan
dan
pengembanganKUB Petani Muda pada satker yang menyelenggarakan urusan peny'urluhan
di
kabupaten/kota atau
kepala
bidang
yangmembidangi kelembagaan petani/kelembagaan ekonomi petani kabupaten/ kota terpilih;dan
3)
Pimpinan BPP.3.
Temu Teknis Tingkat KecamatanPenyusunan
rencana penumbuhan dan
pengembanganKUB
Petani Muda disinergikan waktu pelaksanaannya dengan kegiatan pertemuandi
BPP,salah satunya dapat dilakukan melalui Temu Teknis
yangdiadakan pada tingkat kecamatan.
a.
Tujuan1)
Menyusun rencana kerja
dan
pelaksanaanpenumbuhan
dan pengembangan KUB Petani Muda;2)
Mendiskusikan
hasil
identifikasi pemuda/petani
muda
yang akan difasilitasi dalam membentuk KUB Petani Muda;3)
Memverifikasi
KUB
Petani
Muda
yang telah tumbuh
danberpeluang
untuk
ditingkatkan
kapasitasnya
dalam mengembangkan agribisnis komoditas unggulan ;Menyusun dan menyepakati
matriks
kegiatan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda; danMensosialisasikan
kegiatan penumbuhan
dan
pengembanganKUB
Petani
Muda
kepada calon anggota KUB Petani
Muda sesuai hasil identifikasi CPCL.b. Waktu Pelaksanaan
Mengikuti
jadwal
pertemuan
di
kecamatan
atau
menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.Peserta
Kegiatan Temu Teknis
ini
melibatkanunsur-unsur
sebagai berikut:pimpinan
BPP,peneliti pendamping/Lo BPIP,
mantri
tani,
parapemuda/petani muda
calon anggotaKUB
PetaniMuda,
Penyuluh Pertanian Lapangan, dan instansi/organisasiterkait
lainnya sesuaikebutuhan.
C.
Penumbuhan KUB Petani MudaKegiatan penumbuhan KUB Petani Muda
dilakukan
melalui seranskaian tahap dan langkah sebagai berikut:1. Identilikasi
pemuda/petani muda calon anggota KUB petani MudaIdentifikasi
ini
bertujuan
untuk
menyusun
daftar
dan profil
parapemuda/petani muda yang memenuhi ketentuan
untuk
difasilitasidalam
membentuk
KUB Petani Muda.
Langkah-langkahidentifikasinya adalah sebagai berikut:
a.
Identifikasi
para
pemuda
yang
berdomisili
dalam
wilayahkecamatan,
baik
secara
individu ataupun
yang
berasal
dari berbagai organisasi kepemudaan,yang mempunyai
minat
untuk
melakukan
kegiatanusaha
tani
dan
membentukusaha
bersamadengan pemuda
lainnya,
sesuaiketentuan yang tercantum
pada bagian Sasaran Penumbuhan KUB petani Muda;b.
Identifikasi
para
petani muda yang
berdomisili dalam
wilayahkecamatan, baik yang belum
berkelompokataupun yang
sudahbergabung
dalam kelompok
tani,
yang mempunyai
minat
untuk
mengembangkanskala ekonomi usahataninya
atau
membentukusaha
bersama denganpemuda/petani muda lainnya
di
bidangpertanian,
sesuai ketentuan yang tercantum pada bagian Sasaran Penumbuhan KUB Petani Muda;4)
s)
c. Pendataan alat dan mesin pertanian (pra sampai pasca panen) yang
terdapat
di
wilayah kecamatan, baik yang beradadi
kelompoktani, Gapoktan, KUB, ataupun di kelembagaan lainnya;Hasil
identifikasi
tersebut menjadi
bahan
pembahasan
pada pertemuan perencanaan/rembugtani
ditingkat
kecamatan; danMetode
yang digunakan
untuk
melakukan identilikasi
yaitu:
a)pengumpulan dan penelaahan data pemuda dan petani muda yang
ada
di
wilayah
kecamatanyang sesuai dengan ketentuan
padabagian
Sasaran Penumbuhan,
melalui
koordinasi
antara
BPPdengan
organisasi
kepemudaan/kemasyarakatan
yang ada
diwilayah kecamatan;
dan
b)kunjungan
untuk
verifikasi kesesuaian data pemuda I petani muda calon anggota KUB Petani Muda.Keluaran
1)
Tersedianya
daftar
dan
profi1 pemuda/petani
muda
calonanggota
KUB
Petani
Muda yang akan
difasilitasi
untuk
membentuk KUB Petani Muda;2)
Tersedianyadaftar
ketersediaanalat dan mesin pertanian
(prasampai
pasca
panen)
di
wilayah
kecamatan
yang
bisadidayagunakan
untuk
memfasilitasi
KUB
Petani Muda
yangakan terbentuk; dan
3)
Diketahuinya kebutuhan materi
pembelajaran yang diperlukanoleh masing-masing sasaran/ pelaku kegiatan.
g.
Waktu pelaksanaanDilaksanakan setelah Temu Teknis Kecamatan / sesuai kesepakatan
di lapangan.
h.
PelaksanaIdentifikasi
dilakukan oleh
Penyuluh Pertanian
Lapangan yang bertugas di WKPP yang dibantu Penyuluh Swadaya (bila tersedia) dt bawah supervisi Koordinator Penyuluh Pertanian dan berkoordinasidengan pengurLls organisasi kepemudaaan/kemasyarakatan yang ada di wilayah kecamatan.
2.
Rembug TaniRembug
tani
merupakan pertemuan yangdifasilitasi
oieh BPP denganmelibatkan semua pemuda/petani muda yang telah
diidentifikasi
danmemenuhi ketentuan
sebagaimanatercantum pada bagian
SasaranPenumbuhan,
untuk
membahasdan
mengambil kesepakatan yangmenyangkut pembentukan KUB Petani Muda. d.
c.
Topik/ materi
Topik atau
materi yang dibahas dalam rembugtani
sesuai denganhasil identifikasi pemuda/petani muda
calon anggota KUB Petani Muda, di antaranya sebagai berikut:1) Pengenalan bentuk usaha bersama di bidang pertanian;
2)
Manfaat
pada
pemuda/petani
muda
bergabung
membentuk KUB Petani Muda;3)
Pemilihanjenis/bidang
usaha bersama; dan4)
Organisasi dan manajemen KUB Petani Muda. Keluaran1) Terbentuknya KUB Petani Muda yang didaftarkan dalam Sistem
Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan);
2)
Tersusunnya organisasi/ kepengurusan KUB Petani Muda; dan3)
Tersusunnya jadwal kegiatan pembelajaran penguatan kapasitasKUB Petani Muda.
Waktu pelaksanaan
Kegiatan
rembug
tani
dilakukan
setelah pelaksanaan identifikasipemuda/petani
muda
calon
anggotaKUB Petani Muda.
Waktupelaksanaannya
ditetapkan setelah
para
Penyuluh
pertanianLapangan memperoleh
konfirmasi
kesesuaianwaktu
dari
semuapemuda/petani
muda yang
memenuhi ketentuan
sebagaimana tersebut pada bagian Sasaran Penumbuhan.Peserta
1) Seluruh pemuda/petani muda hasil identifikasi;
2)
Perwakilan organisasi
kepemudaan/
kemasyarakatan kecamatan.e.
FasilitatorTim Penyuluh Pertanian BPP
3.
Pembelajaran Penguatan Kapasitas KUB petani MudaProses pembelajaran dalam rangka penguatan kapasitas KUB petani
Muda, diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan belajar dan rencana
kegiatan pembelajaran masing-masing
sasaran/pelaku yang
telah disepakati dalam rembug tani.a.
T\rjuan1)
Meningkatkan
kemampuan pengurusdan
anggotaKUB
petaniMuda di dalam mengelola organisasi KUB petani Muda;
b.
2)
Meningkatkan kapasitas KUB Petani Mudadalam
menerapkanprinsip-prinsip praktek usahatani yang
baik
(GoodAgiaiture
Practice),praktek
pemanenan dan pasca panen yangbaik
(Good Handling Practice),praktek
pengendalianmutu
yangbaik
(Good M anufachtring Practice) dalam pen gelolaan usaha bersamanya.3)
Meningkatkan
kapasitas
KUB Petani Muda
dalampengembangan
usaha
bersamadan
penciptaan
usaha-usaha bersama baru.b.
Keluaranc.
Terwujudnya KUB
Petani bersama secara efisien dan PesertaAnggota dan Pengurus KUB Narasumber/ Fasilitator
Muda
yang
mampu
mengelola usaha menguntungkan.Petani Muda.
Penyuluh Pertanian Lapangan,
petani,
atau
praktisi
yang
ahlidibidangnya sesuai dengan kebutuhan belajar KUB petani Muda.
Materi pembelajaran
Materi
pembelajaran disesuaikan dengankebutuhan KUB
petaniMuda, namun
beberapa topik/materi berikut
ini
dapat
dijadikan pilihan:1) Pengertian dan manfaat KUB Petani Muda;
2)
Pengertian, manfaat,dan
tata cara penumbuhan
kelembagaan ekonomi petani;3)
Tata kelola dan manajemen organisasi;4)
Pengorganisasian dan penerapan kegiatan usahatani atauunit-unit
usaha agribisnis;5)
Pengembangan pelayananjasa
alsintan diantaranya
pelayannjasa alsintan, perbengkelan, manajemen jasa alsintan;
6)
Perencanaan Usaha, pencatatan dan pembukuan usaha;7)
Jejaring dan kemitraan usaha; dan8)
Dukungan
aspek legal formal untuk
memperkuatpengembangan usaha. Metode
Metode pembelajaran yang digunakan menerapkan prinsip-prinsip
pembalajaran orang dewasa,
siklus
pembelajaran mengalami, danpembelajaran
partisipatif, yang
secaraumum
mengkombinasikan antara praktek langsung, pemaparan konsep dan teori, diskusi dan penggalian pendapat dan pengalaman peserta pembelajaran.d.
g.
WaktuProses pembelajaran
ini
dilakukan
sesuai dengan
kesepakatan dalam rembug tani.D.
Pengembangan KUB Petani MudaFasilitasi
pengembangan
KUB
Petani
Muda
dimaksudkan
untuk
memperkuat kapasitas KUB yang sudahtumbuh
agar menjadikuat
danmandiri.
Sasaranatau
pelaku kegiatan pengembangan KUB ditetapkandari hasil identifi kasi.
KUB Petani Muda yang dikembangkan adalah KUB yang telah mendapat
fasilitasi
pembelajaran penguatan kapasitas,namun
masih memerlukan peningkatan dalam manajemen usaha dan tata kelola organisasi.1.
Pertemuan Rencana Pengembangan KUB petani MudaPertemuan
rencana
pengembanganKUB difasilitasi
oleh
peny,uluhpertanian
di
kabupaten/kota
bersama-sama denganpengurus
ataupengelola
KUB
yang akan
ditingkatkan
kapasitas
dan
kualitaspengembangan usahanya.
a.
Topik/materi
yang dibahas dalam kegiatanini,
antara lain: 1) Evaluasi Pelaksanaan UsahataniMengevaluasi kegiatan usaha yang sudah
dilakukan
dan sedang berlangsung, meliputi:a)
Identifikasi
potensi pasar guna menelaah kesesuaian produkyang dihasilkan dengan kebutuhan dan permintaan pasar;
b)
Identifikasi peluang
peningkatan
teknologi
pengolahan,pengemasan
hasil yang
ramah
lingkungan
denganmembantu
petani
menghubungkan dengan lembaga
atauinstansi
terkait
selaku
penyedia
layanan
petani
dalampengembangan agribisnis (erternal seruice prouider); dan
c)
Evaluasi kebutuhan dan ketersediaan alsintan2)
Identifikasijejaring dan kemitraan usaha
KUB dengan poktan,gapoktan, asosiasi petani,
atau
dengan
pihak
luar
penyedialayanan
(Balai
pengkajian
Teknologi pertanian,
BalaiPengawasan
dan Sertifikasi Benih,
koperasi,perguruan
tinggi, brigade alsintan, bengkel, swasta);3)
Penyusunan rencana
pengembanganjejaring
usaha
serta perumusan kesepakatan kemitraancalon mitra:
dan
kemitraan(MOU) dengan
4)
Penlusunan jadwal operasional pendayagunaan alsintan; danb.
Keluaran1)
Daftar kebutuhan materi
pembelajaranyang diperlukan
oleh masing-masing KUB; dan2)
Jadwal kegiatan pengembangan KUB.c.
WaktuPertemuan Rencana
PengembanganKUB
dilaksanakan
sesuai dengan kesepakatan.2.
Pembelajaran
dalam
rangka
PengembanganAgribisnis
Komoditi Unggulan dan Pengembangan Kelompok Usaha Bersamaa.
T\rjuan1)
Meningkatkan
kapasitasKUB dalam
membangunjejaring
dankemitraan usaha serta pelayanan informasi; dan
2)
Meningkatkan kapasitas KUB dalam
pengembahgan kawasanagribisnis komoditi unggulan.
b.
KeluaranBerkembangnya
kegiatan agribisnis komoditi unggulan
berbasisagroindustri.
c.
PesertaPengurus dan anggota KUB.
d.
Narasumber/FasilitatorPelaku
usaha, praktisi
yangahli
di
bidangnya sertamitra
usaha sesuai dengan kebutuhan belajar.e.
Materi pembelajaranMateri
pembelajaran disesuaikan dengankebutuhan KUB
dalam mengembangkan usaha dan kelembagaannya, dengan fokus antaralain
sebagai berikut:l)
Perencanaan usaha yang
berorientasi
pasar/pembuatanbusiness plan;
2) Analisis rantai
nilai
dan
pasokandalam rangka
meningkatkanproduktivitas dan
nilai
tambah produk;3)
Pengorganisasiandan
diversifikasi kegiatan
usahatani
atauunit-unit
usaha agribisnis;4)
Pengembangan unit jasa alsintan;5)
Penguatan
kelembagaan
meliputi legalitas
dan
struktur
organisasi termasuk kelengkapanadministrasi dan
pembukuan usahal6)
Pengembanganskala usaha
dan
jejaring
kerjasama
dankemitraan usaha; dan
7)
Pengembangan pelayanan informasi usaha. MetodeMetode pembelajaran pengembangan agribisnis
komoditi
unggulanyang digunakan
menerapkanprinsip-prinsip
pembelajaran orangdewasa,
siklus
pembelajaran mengalami,
dan
pembelajaranpartisipatif,
yang secaraumum
mengkombinasikan antara prakteklangsung,
pemaparan konsepdan teori, diskusi dan
penggalian pendapat dan pengalaman peserta pembelajaran.Waktu
Waktu pembelajaran
ini dilakukan
sesuai dengan kesepakatan.BAB IV
PENGORGANISASIAN
Organisasi pelaksana kegiatan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani
Muda
berada
pada
kelembagaan penyuluhan
atau
kelembagaan
yangmembidangi
penyuluhan
serta
instansi
terkait
di
Pusat,
provinsi,kabupaten/kota, dan kecamatan.
A.
PusatBadan Penyrrluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bertanggungjawab
dalam kebijakan penumbuhan dan
pengembanganKUB Petani
Muda, dengan tugas sebagai berikut:1.
Men5,rrsun Pedoman Penumbuhandan
PengembanganKUB
PetaniMuda
sebagaiacuan
para
penyelenggara peny'uluhandan
instansi terkait di provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan;2.
Mensosialisasikan Pedoman Penumbuhandan
Pengembangan KUBPetani Muda kepada
para
penyelenggarapenyuluhan
dan
instansiterkait
di provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan;3.
Menl'usun
perencanaan
dan
melaksanakan pengawalan
danpendampingan
penumbuhan dan
pengembanganKUB
Petani Muda dalam rangka pemberdayaan pemuda/petani muda;4.
Melakukan kompilasi dan validasi
data
berdasarkanhasil
laporandari
provinsi
tentang
perkembangan
KUB
Petani
Muda
melaluiSimluhtan
sebagai
bahan
perumusan
kebijakan
pembinaan
dan pemberdayaan lebihlanjut;
5.
Melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaanpenumbuhan
danpengembangan
KUB
Petani
Muda
sebagai
bahan
informasi
danperumusan perencanaan program tingkat nasional; dan
6.
Melaporkan
hasil
pembinaan
KUB petani Muda
kepada
Menteri Pertanian dengantembusan
kepada eselonI
terkait
sebagai bahanperumusan kebijakan penumbuhan dan
pengembanganKUB
petaniMuda.
B.
ProvinsiSatuan
Kerja
yang
melaksanakan
urusan
penyuluhan
di
provinsi bertanggung j awabdalam
pembinaan penumbuhandan
pengembanganKUB
PetaniMuda.
Dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan dinas terkaittingkat
provinsi, dengan tugas sebagai berikut:1. Meny'usun
petunjuk teknis tingkat provinsi
penumbuhan
danpengembangan
KUB
Petani
Muda
sebagaiacuan
para
pelaksana penyuluhan di provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan;2.
Mensosialisasikanpetunjuk teknis tingkat provinsi
penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda kepada para pelaksana penyuluhandi provinsi,
kabupaten/kota,
dan kecamatan;3.
Meny'usun rencanadan
melaksanakan pembinaan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda dalam rangka pemberdayaan petani;4.
Melakukan kompilasi dan validasi data berdasarkan hasil laporan darikabupaten/
kota
tentang
perkembanganKUB Petani Muda
melaluiSimluhtan
sebagai
bahan
perumusan kebijakan pembinaan
lebihlanjut;
5.
Melakukan monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaanhasil
pembinaanpenumbuhan
dan
pengembangan KUB Petani Muda bersama dengan dinas/instansi
terkait
di
provinsi
sebagai
bahan
informasi
dan perumusan perencanaan program di tingkat provinsi; dan6.
Melaporkanhasil
pembinaan KUB Petani Muda ke Badan Penlrrluhandan
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Pertanian
dengantembusan
ke
dinas/instansi
terkait
di
provinsi
sebagai
bahanperumusan kebijakan dan implementasi pembinaan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda.
Kabupaten/ Kota
Satuan
Kerja
yang
menyelenggarakan
urusan
penyuluhan
dikabupaten/kota
bertanggungjawab dalam pembinaan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda. Dalam pelaksanaannya berkoordinasidengan
dinas terkait tingkat
kabupaten/kota, dengan
tugas
sebagar berikut:1. Meny'usun
petunjuk
lapangan
pengembanganKUB
petani
Mudasebagai
acuan
para
pelaksanapenyuluhan
di
kabupaten/kota
dan kecamatan;2. Mensosialisasikan
petunjuk lapangan
penumbuhan
danpengembangan KUB Petani Muda kepada para pelaksana pen),uluhan
di kabupaten/ kota, dan kecamatan;
3.
Menyusun rencanadan
melaksanakan pembinaan penumbuhan dan pengembanganKUB
Petani Muda dalam rangka
pemberdayaan di setiap kecamatan;4.
Melakukan kompilasi dan validasi data berdasarkan hasil laporan darikecamatan
tentang
perkembangan
KUB
Petani Muda
melalurSimluhtan
sebagai
bahan
perumusan kebijakan pembinaan
lebihIanjut
sehinggadapat diusulkan
untuk
mendapatkanfasilitasi
dariberbagai program / kegiatan melalui mekanisme e-proposal;
5.
Melakukan monitoring
dan
evaluasi pelaksanaanpenumbuhan
danpengembangan
KUB
Petani
Muda
sebagai
bahan
informasi
dan perencanaan kegiatan lebihlanjut;
dan6.
Melaporkanhasil
pembinaan KUB Petani Mudake
satuan kerja yangmelaksanakan urLrsan peny'uluhan
di
provinsi
dengan tembusan kedinas/instansi terkait. Hasil
laporandigunakan
untuk
merumuskankebijakan
operasional pembinaanpenumbuhan
dan
pengembangan KUB Petani Muda.Kecamatan
Satuan
kerja
yang
melaksanakan
tugas
penyuluhan
di
kecamatanbertanggungjawab
dalam
pengawalanpelaksanaan penumbuhan
dan pengembanganKUB Petani Muda,
dan
berkoordinasi
dengan petugasteknis
terkait
di lapangan dengan tugas sebagai berikut:1.
Menyebarluaskan
petunjuk lapangan
penumbuhan
danpengembangan KUB Petani Muda sebagai acuan bagi para peny'uluh
pertanian di lapangan;
2.
Mensosialisasikan
petunjuk
lapangan
penumbuhan
danpengembangan KUB Petani Muda kepada para penyuluh pertanian di
lapangan;
3.
Menyusun
jadwal
pengawalan
dan
pendampingan
pelaksanaan kegiatan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda;4.
Melakukan kompilasi dan validasi data
berdasarkandari
penyuluh pertanian tentang
perkembangan KUB dan memasukkan dalam Simluhtan;5. Melakukan monitoring dan
evaluasihasil
laporanPetani Muda
pelaksanaan
penumbuhkembangan
KUB
PetaniMuda yang hasilnya
digunakan sebagai bahan informasi dan perencanaan kegiatan lebihlanjut;
dan6.
Melaporkan perkembangan KUB PetaniMuda ke satuan kerja
yang melaksanakanurusan
penl'uluhan di kabupaten/kota.BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A.
Monitoring dan EvaluasiPemantauan proses pelaksanaan penumbuhan
dan
pengembangan KUBPetani
Muda
dilakukan
dengan membandingkan
antara
hasil
yang dicapai dengan rencana yang telahdisusun
serta merumuskan masalah-masalah yang terjadi dantidak
sesuai dengan perencanaan sebagai dasarperbaikan
selanjutnya.
Aspek rencana
yang
dipantau
meliputipelaksanaan penumbuhan dan pengembangan KUB Petani Muda.
Monitoring
dan Evaluasi penumbuhan dan
pengembanganKUB
PetaniMuda
dilakukan
secara berjenjangoleh
kelembagaanpenl'uluhan
atausatker
yang
menyelenggarakanurusan
penyuluhan bersama
denganinduk
organisasi kepemudaan/kemasyarakatanterkait,
baik
di
Pusat,provinsi maupun kabupaten/kota. Adapun ruang
lingkup
monitoring danevaluasi penumbuhan
dan
pengembangan
KUB
Petani
Muda
di antaranya:1.
Keragaan pemuda/petani
muda
yang
memenuhi
kriteria
untuk
difasilitasi membentuk KUB Petani Muda;2.
Proses
rembug
tani
pemuda/petani
muda
untuk
menyepakati pembentukan KUB Petani Muda;3.
Dokumen-dokumen kelengkapan pembentukan
KUB
Petani
Muda sesuai dengan bentuk kelembagaan/organisasi yang disepakati;4.
Jumlah
KUB Petani Muda yang terbentuk;5.
Penguatan kapasitas manajerial usaha KUB Petani Muda; dan6.
Jumlah
KUB
PetaniMuda yang
melakukanjejaring dan
kemitraanMonitoring dan evaluasi
dilakukan
secaraterjadwal.
Secararinci
formatdan
aspek
yang
dijadikan
unsur
dalam
pelaksanaanmonitoring
dan evaluasi (Lampiran 3).B.
PelaporanHasil monitoring dan
evaluasidilaporkan
secara berjenjangmulai
darikecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai
ke
pusat
dengan
arus pelaporan sebagai berikut:1. Peny'uluh
Pertanian
melaporkan pelaksanaan penumbuhan
dan pengembangan KUB Petani Muda kepadapimpinan
satuan kerja yangmelaksanakan
tugas penyuluhan
di
kecamatan/BPP sesuai denganjadwal
pelaksanaan penumbuhan
dan
pengembanganKUB
Petani Muda yang telah ditetapkan pada Temu Teknis tingkat kecamatan;Pimpinan
satuan kerja yang
melaksanakan
tugas
peny'uluhan
dikecamatan/BPP melaporkan pelaksanaan
kegiatan
pada
minggukedua
setiap
tiga
bulan
sekali
kepada
pimpinan satker
yang menyelenggarakan urusan penyuluhan di kabupaten/kota;Pimpinan satuan
kerja
yang
melaksanakanurusan
penyuluhan
dikabupaten/kota
melaporkanrekapitulasi
perkembanganKUB
PetaniMuda
di
wilayahnya
pada minggu ketiga setiap
tiga bulan
sekali kepadapimpinan satuan
kerja yang melaksakanurusan
pen1ruluhandi provinsi;
Pimpinan satuan kerja yang
melaksanakanurusan
penyuluhan
ditingkat provinsi
melaporkanrekapitulasi
perkembanganKUB
PetaniMuda
di
wilayahnya pada mingguke
empat setiaptiga
bulan
sekalikepada Kepala
Badan
Penyuluhandan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian dengan tembusan kepada eselonI
terkait; dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPertanian melaporkan
rekapitulasi
perkembanganKUB
Petani Mudase
Indonesia kepada Menteri Pertanian dengan tembusan
kepada eselon I terkait.2.
3.
4.
BAB VI PEMBIAYAAN
Pembiayaan
untuk
kegiatan penumbuhan
dan
pengembanganKUB
PetaniMuda dapat
bersumberdari
APBN, APBD,dan
sumberlain
yang sah
dantidak
mengikat
pelaksanaannya
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undanganan.BAB VII PtrNUTUP
Penumbuhan
dan
Pengembangan KelompokUsaha
BersamaPetani
Mudasebagai
acuan bagi
dinas/kelembagaan
yang
membidangi
penyuluhanpertanian
di
pusat,
provinsi,
kabupaten/kota,
dart
kecamatan
gunameningkatkan
kinerja
penyuluhan pertanian
dalam
mendukung
upaya percepatan pencapaian produksi komoditas strategis nasional.a.n MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PBRTANIAN,
MOMON RUSMONO
f
19610524 198603 1 003