• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Unjuk Kerja (P/K/S) Kriteria Unjuk Kerja. Pertanyaan Jawaban Ket Ketentuan UUJK tentang peran masyarakat diterapkan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indikator Unjuk Kerja (P/K/S) Kriteria Unjuk Kerja. Pertanyaan Jawaban Ket Ketentuan UUJK tentang peran masyarakat diterapkan."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

KODE UNIT

: F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 01

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan

ketentuan UUJK, mencakup masalah keteknikan, sistem manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan

pengendalian dampak lingkungan serta kode etik profesi terkait dengan bangunan gedung.

ELEMEN KOMPETENSI 1

: Menerapkan ketentuan UUJK selama melaksanakan pekerjaan pengukuran.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1. 1.1 Ketentuan UUJK tentang peran masyarakat diterapkan. 1.1.1. Mampu mengidentifikasi isi UUJK secara cermat dan teliti

P

P

1. Untuk menjamin terwujudnya tertib

penyelenggaraan konstruksi, pekerja wajib memenuhi ketentuan ...

a. Tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja serta tata lingkungan setempat.

b. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian kerja. c. a dan b benar

d. Tertib administrasi kontrak.

2. Pasal 8 Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 18 tahun 1999 mengamanatkan tentang ...

a. Semua tenaga perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi ahli maupun trampil harus memiliki sertifikat keahlian dan keterampilan.

b. Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi berbentuk badan usaha harus memenuhi ketentuan perizinan memiliki sertifikat klasifikasi dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi.

c. Usaha perencanaan konstruksi dan pengawasan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum dan spesialis.

d. Pengusaha perencanaan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum

1.c

(2)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1.1.2. Mampu menyiapkan / menterjemahkan UUJK P, S

3. Pasal 9 Undang-undang Jasa Konstruksi No. 18 tahun 1999, mengamanatkan tentang ...

a. Semua tenaga perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi ahli maupun terampil harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan.

b. Badan usaha, perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi harus memenuhi ketentuan perizinan, memiliki sertifikat klasifikasi dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi.

c. Usaha perencanaan konstruksi dan pengawasan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum dan spesialis.

d. Pengusaha perencanaan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum

4. Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi yang berbentuk badan usaha harus ...

a. Memenuhi ketentuan tentang perizinan usaha di bidang jasa konstruksi

b. Memiliki sertifikat, klasifikasi dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi.

c. Melaksanakan amanat UUJK No. 18 tahun 1999 yang tertuang pada Pasal 6. Pasal 7. Pasal 8. Pasal 9. 3.a 4.c 1.1.3. Mampu menginterpretasi pasal-pasal dalam UUJK sesuai lingkup pekerjaannya

P, 5. Masyarakat berhak untuk melakukan

pengawasan untuk mewujudkan tertib

pelaksanaan jasa konstruksi seperti tertuang pada UUJK ...

a. Bab VI, pasal 31, ayat a. b. Bab VII, pasal 29, huruf a. c. Bab VII, pasal 30, ayat (1). d. Bab VI, pasal 31, ayat (1).

(3)

Kerja (P/K/S) 1.2 Ketentuan tentang pencegahan kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan diterapkan. 1.2.1. Mampu mengidentifikasi kegagalan konstruksi dan bangunan P P P

1. Perencana konstruksi bebas dari tuntutan pidana atau denda jika terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan dari ....

a. Pengguna jasa, pelaksana dan pengawas konstruksi

b. Pengguna jasa dan perencana konstruksi. c. Pengawas dan perencana konstruksi, serta

pengguna jasa

d. Perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi

2. Pelaksana konstruksi bebas dari tuntutan pidana atau denda jika terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan dari :

a. Penyedia jasa, pengguna jasa dan pelaksana konstruksi

b. Pengguna jasa, perencana dan pelaksana konstruksi

c. Pengguna jasa, pengawas dan pelaksana konstruksi

d. Pengguna jasa, perencana konstruksi dan pengawas konstruksi

3. Pengawas konstruksi bebas dari tuntutan pidana atau denda jika terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan dari :

a. Pengguna jasa, pengawas dan pelaksana konstruksi

b. Pengawas dan pelaksana konstruksi. c. Pengawas konstruksi dan pengguna jasa d. Pengguna jasa, pelaksana konstruksi dan

pengawas konstruksi

1.a

2.d

(4)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1.2.2. Mampu melaksanakan ketentuan-ketentuan kegagalan konstruksi dan bangunan P P, S P, S P, S

4. Berikut adalah wewenang Pemerintah untuk mengambil tindakan tertentu apabila terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi, kecuali ...

a. Menghentikan sementara pekerjaan

konstruksi.

b. Meneruskan pekerjaan dengan persyaratan tertentu

c. Meneruskan pekerjaan tanpa persyaratan tertentu

d. Menghentikan sebagian pekerjaan.

5. Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebab-kan oleh pengguna jasa maka yang wajib ber-tanggung jawab dan dikenai ganti rugi adalah ... a. Perencana konstruksi.

b. Pelaksana konstruksi. c. Pengawas konstruksi. d. Pengguna jasa.

6. Jika terjadi kegagalan bangunan yang

disebabkan oleh perencana konstruksi maka yang wajib bertanggung jawab dan dikenai ganti rugi adalah ...

a. Perencana konstruksi. b. Pelaksana konstruksi. c. Pengawas konstruksi. d. Pengguna jasa.

7. Jika terjadi kegagalan bangunan yang

disebabkan oleh Pelaksana konstruksi, maka yang wajib bertanggung jawab dan dikenai ganti rugi adalah ... a. Perencana konstruksi. b. Pelaksana konstruksi. c. Pengawas konstruksi. d. Pengguna jasa. 4.c 5.d 6.a 7.b

(5)

Kerja (P/K/S) P, S

P, S

8. Jika terjadi kegagalan bangunan yang

disebabkan oleh Pengawas konstruksi maka yang wajib bertanggung jawab dan dikenai ganti rugi adalah ...

a. Perencana konstruksi. b. Pelaksana konstruksi. c. Pengawas konstruksi. d. Pengguna jasa.

9. Bentuk pertanggung jawaban atas kegagalan konstruksi dan bangunan dapat berupa sangsi ... a. Pembatalan kontrak

b. Diadakan tender ulang.

c. Sangsi administratif, sangsi profesi maupun pengenaan ganti-rugi.

d. Pidana dan denda.

8.c 9.d 1.3 Ketentuan teknis dan tanggung jawab yang tercantum dalam UUJK diterapkan secara teliti dan benar 1.3.1. Mampu menerapkan ketentuan teknis yang tercantum dalam UUJK P P

1. Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan tentang keteknikan, kecuali ...

a. Persyaratan keselamatan umum. b. Tertib administrasi kontrak

c. Konstruksi bangunan, mutu hasil pekerjaan, mutu bahan.

d. Komponen bangunan dan mutu peralatan sesuai dengan standar atau norma yang berlaku.

2. Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja serta tata lingkungan setempat sebagai amanat UUJK tertuang pada : a. Pasal 23, ayat (2). b. Pasal 24, ayat (3). c. Pasal 23, ayat (3). d. Pasal 24, ayat (4). 1.b 2.b

(6)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1.3.2. Mampu mengkoordinir dan bertanggung jawab atas pekerjaan sesuai tercantum dalam UUJK diterapkan secara teliti dan benar

PS 3. Untuk menjamin terwujudnya tertib

penyelenggaraan konstruksi, pelaksana wajib memenuhi ketentuan ...

a. Tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja serta tata lingkungan setempat.

b. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian kerja. c. a dan b benar

d. belum memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian kerja.

(7)

KODE UNIT

: F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 01

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan

ketentuan UUJK, mencakup masalah keteknikan, sistem manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan

pengendalian dampak lingkungan serta kode etik profesi terkait dengan bangunan gedung.

ELEMEN KOMPETENSI 2

: Menerapkan ketentuan K3 selama melaksanakan pekerjaan pengukuran.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

2. 2.1. Ketentuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diinventarisasi secara sistematis dalam suatu daftar simak. 2.1.1. Mampu menginventarisasi K3 secara sistematis dalam suatu daftar simak.

PS

P

P

P

1. Jamsostek terdiri dari :

a. Jaminan kecelakaan kerja, kematian hari tua dan pemeliharaan kesehatan.

b. Jaminan perumahan, transportasi, lembur dan hari tua

c. Jaminan karir, jabatan, tunjangan dan pensiun. d. Jaminan kekayaan dan kesehatan

2. Berikut ini adalah jenis APD (Alat Pelindung Diri) yang harus dipergunakan oleh pekerja, kecuali ... a. Pakaian kerja, pelindung kepala, pelindung

kaki.

b. Pelindung tangan, pelindung pernafasan. c. Topi biasa

d. Pelindung pendengaran, pelindung mata dan sabuk pengaman.

3. Berikut adalah jenis sepatu sebagai APD (Alat Pelindung Diri) dalam menerapkan ketentuan K3, kecuali ...

a. Sepatu untuk memanjat. b. Sepatu Kats

c. Sepatu korosi. d. Sepatu bot

4. Ruang lingkup obyek pengawasan Keselamatan Kerja menurut Undang-undang Keselamatan Kerja ialah ... a. Perusahaan swasta. b. Tempat kerja. c. Perusahaan Negara. d. Tempat Usaha. 1.a 2.c 3.d 4.b

(8)

2.1.2. Mampu menerapkan ketentuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) P P P S PKS

5. Daftar simak K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) disusun berdasarkan ...

a. Hasil identifikasi potensi bahaya / kecelakaan setiap item pekerjaan.

b. Hasil identifikasi tenaga kerja yang sedang melakukan pekerjaan.

c. Hasil identifikasi dan inspeksi lokasi pekerjaan d. Hasil identifikasi peralatan yang digunakan 6. Daftar simak potensi bahaya / kecelakaan dan

daftar simak K3 harus diisi :

a. Sesuai kemauan supervisor / atasan.

b. Sesuai fakta / keadaan senyatanya di tempat kerja.

c. Sesuai permintaan. d. Sesuai perjanjian.

7. Berikut adalah Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dimiliki pekerja, kecuali ...

a. sarung

b. Pakaian kerja dan sarung tangan. c. Helm / topi keselamatan dan sepatu

keselamatan.

d. Masker dan sarung tangan.

8. Bagaimana sikap Anda apabila diberi APD (Alat Pelindung Diri) yang dengan jelas tidak cocok dan kualitasnya jelek?

a. Dipakai saja apa adanya.

b. Dikembalikan dan minta diganti yang memenuhi standar.

c. Dibawa pulang. d. Disimpan dan dijual.

9. Batasan pengertian Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang berakibat, kecuali ...

a. Adanya korban yang cedera luka-luka atau meninggal dunia.

b. Adanya kerusakan peralatan dan nyaris terjadi korban manusia.

c. Terganggunya proses pekerjaan walaupun tidak terjadi korban yang cedera maupun kerusakan peralatan.

d. Adanya korban yang berakibat senang dan

5.a

6.b

7.a

8.b

(9)

P

P

P

P

PS

10. Faktor penyebab kecelakaan kerja, kecuali ….. a. Perbuatan manusia yang tidak aman. b. Kondisi yang berbahaya.

c. Kombinasi a dan b.

d. Dalam mengerjakan pekerjaan penuh kehati-hatian.

11. Kejadian kecelakaan yang disebabkan perbuatan tidak aman dari pekerja merupakan, kecuali …. a. Sebab dasar.

b. Sebab tidak langsung. c. Sebab langsung. d. sebab disengaja. Essay

1. Sebutkan sedikitnya 5 (lima) macam jenis APD (Alat Pelindung Diri) !

2. Apakah yang dimaksud dengan APD (Alat Pelindung Diri)?

1. Dibawah ini manakah yang merupakan alat pelindung diri seorang juru ukur ?

a. Helem pengaman. b. Sepatu kerja c. Sabuk keselamatan. d. Jawaban a, b dan c benar.

10.d

11.d

1. Alat Pelindung Diri (APD) utama terdiri dari:

a. Pakaian kerja b. Pelindung kepala c. Pelindung kaki d. Pelindung tangan e. Pelindung pernafasan f. Pelindung pendengaran 2. APD adalah alat pelin-dung

standar yang wajib digunakan oleh pekerja pada saat melaksanakan aktivitas di areal pekerjaan.

(10)

2. Apakah yang saudara lakukan jika di dalam melaksanakan tugas tidak tersedia alat pelindung diri?

a. Tetap menjalankan tugas dengan resiko ditanggung sendiri

b. Tidak perduli dengan alat pelindung diri. c. Segera melaporkan kepada atasan langsung

atau petugas yang berwenang untuk segera

diadakan alat pelindung diri sebelum

melaksanakan tugas. d. Jawaban a, b dan c salah.

2.c 2.2. Potensi bahaya penilaian resiko dan pengendalian resiko diidentifikasi secara rinci 2.2.1. Mampu mengidentifikasi potensi bahaya penilaian resiko dan pengendalian resiko dalam daftar simak 2.2.2. Mampu mencegah potensi bahaya dan pengendalian resiko P P S PK

1. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipahami oleh pekerja agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman, kecuali ...

a. Jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

b. Mengetahui potensi bahaya yang bisa timbul dari setiap kegiatan pada setiap item pekerjaan yang akan dilakukan.

c. Jenis ketentuan yang tertuang dalam daftar simak K3.

d. Asal-usul pekerja

2. Daftar simak K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) disusun berdasarkan ...

a. Hasil identifikasi potensi bahaya / kecelakaan setiap item pekerjaan.

b. Hasil identifikasi tenaga kerja yang sedang melakukan pekerjaan.

c. Hasil identifikasi dan inspeksi lokasi pekerjaan. d. Semua jawaban benar.

3. Daftar simak potensi bahaya / kecelakaan dan daftar simak K3 harus diisi berdasarkan ... a. Kemauan supervisor / atasan.

b. Fakta / keadaan senyatanya di tempat kerja. c. Sesuai permintaan.

d. Semua jawaban benar.

4. Daftar simak K3 yang sudah disiapkan harus diisi oleh ...

a. Pemangku jabatan sesuai tercantum dalam daftar simak K3. b. Juru ukur. 1.d 2.a 3.b 4.a

(11)

P

d. Teman sejawat.

5. Berikut adalah kecelakaan berat yang sering terjadi pada pekerjaan tanah, kecuali ... a. tertimbun longsoran tanah galian. b. tertimpa lereng lubang galian. c. terperosok pada lereng galian. d. tertimbun struktur bangunan

5.d 2.3. Pengendalian resiko pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan 2.3.1. Mampu mengendalikan resiko pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran. 2.3.2 Dapat mengenali

risiko kerja dan faktor-faktor pencetusnya 2.3.3 Dapat menyusun / menyiapkan langkah-langkah pengendalian risiko kerja PS PKS PS PS PS

1. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja,kecuali ... a. Faktor phisik dan biologis

b. Faktor kimia dan fisiologis. c. Faktor psikologis dan fisiologis. d. Faktor menu makanan

2. Isi kotak obat-obatan di dalam kotak obat P3K : a. Harus diperiksa kelengkapan secara teratur. b. Jenis obat-obatan diperiksa dengan teliti dan

masa berlakunya.

c. Obat-obatan yang sudah rusak dan kadaluwarsa harus dibuang. d. Semua jawaban benar.

3. Apa yang dimaksud dengan risiko kerja?

4. Dapatkah risiko kerja diatasi/dikurangi dengan tindakan preventif? Jelaskan!

5. Sebutkan tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko/ kecelakaan kerja?

1.d

2.d

3. Resiko yang diakibatkan oleh bermacam-macam kesalahan dalam pelaksanaan kerja. 4. Dapat. Dengan cara memberi

informasi mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.

5. Tindakan preventif untuk mengurangi resiko/kecelakaan kerja :

a. Menggunakan APD b. Mengikuti aturan kerja c. Memahami jenis pekerjaan

(12)

UNIT KOMPETENSI

: Menerapkan Ketentuan UUJK, K3, Lingkungan dan Kode Etik Profesi

KODE UNIT

: F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 01

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan

ketentuan UUJK, mencakup masalah keteknikan, sistem manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan

pengendalian dampak lingkungan serta kode etik profesi terkait dengan bangunan gedung.

ELEMEN KOMPETENSI 3

: Menerapkan ketentuan pengendalian lingkungan selama melaksanakan pekerjaan pengukuran.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

3. 3.1. Ketentuan pengendalian lingkungan diterapkan 3.1.1. Mampu menerapkan ketentuan pengendalian lingkungan P P P

1. Pengertian lingkungan hidup menurut UU No. 4 tahun 1982, adalah ...

a. Kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan, makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempunyai kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.

b. Ruang lingkungan kita selalu dikelilingi dengan makhluk hidup, baik dalam bentuk manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

c. Lingkungan kita selalu hidup karena banyak pemikiran dan inisiatif yang mampu

memecahkan kehidupan kita

d. Lingkungan kita selalu hidup abadi sejalan dengan kehidupan bumi ini.

2. 4 (empat) unsur dalam lingkungan hidup yang perlu diketahui adalah ...

a. Materi, energi, ruang, dan kondisi / situasi setempat

b. Manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya

c. Kehidupan kaya, miskin, pandai dan bodoh. d. Lingkungan yang hidup, lingkungan yang sakit,

lingkungan yang positif dan lingkungan yang negatif.

3. Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan meliputi ...

a. Kerangka acuan analisis dampak lingkungan, analisa dampak lingkungan, rencana

pengelolaan lingkungan, rencana pemantauan lingkungan.

1.a

2.a

(13)

3.1.2. Mampu mencegah pencemaran lingkungan P P PS lingkungan.

c. Rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan d. Semuanya benar.

4. Berikut adalah prinsip pengendalian lingkungan kerja, kecuali ...

a. Preventif (Pencegahan). b. Kuratif (Penanggulangan). c. Insentif (Kompensasi). d. Eksekutif (Golongan)

5. Perbedaan yang menonjol antara lingkungan hidup dan ekologi adalah ...

a. Lingkungan hidup lebih menonjol peran manusianya, sehingga faktor manusia lebih dominan, lebih bersifat ilmu aplikatif (applied science) misalnya bagaimana aktivitas manusia agar tidak merusak atau mencemari lingkungan. Sedangkan ekologi sebagai cabang ilmu biologi mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya ditinjau dari disiplin biologi. b. Lingkungan hidup lebih menonjolkan pada

analisa lingkungan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan, sedangkan ekologi lebih mengedepankan pada hewan dan tumbuhan. c. Lingkungan hidup lebih menonjolkan pada

kajian praktis kehidupan nyata sehari-hari, sedangkan ekologi lebih menekankan pada teori tentang kehidupan.

d. Lingkungan hidup dan ekologi pada dasarnya adalah sama saja, hanya perbedaan istilah. 1. Apa yang dimaksud dengan prinsip pengelolaan

lingkungan?

4.d

5.a

1. Upaya terpadu dalam mela-kukan pemanfaatan dan pena-taan, pemeliharaan,

penga-wasan dan pengendalian

pengembangan lingkungan hi-dup dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah

(14)

PS 2. Sebutkan macam-macam pendekatan pengelola lingkungan!

2. Teknologi, ekonomi dan

institusionanal 3.2. Spesifikasi teknis lingkungan diidentifikasi 3.2.1. Mampu memilih ketentuan khusus tentang lingkungan yang tertera dalam spesifikasi teknis 3.2.2. Mampu menerapkan spesifikasi teknis lingkungan PS PS

1. Apa saja dampak yang dapat timbul akibat adanya pekerjaan konstruksi? Jelaskan!

2. Indikator dampak lingkungan dapat dilihat dari kerusakan prasarana dan utilitas umum yang dapat

mengganggu fungsi tersebut serta keluhan

masyarakat disekitar, salah satu upaya menangani dampak tersebut all.

1. Meningkatkan pencemaran

udara dan debu, terjadi erosi dan longsoran tanah serta

genangan air, pencemaran

kualitas air, kerusakan

prasarana jalan dan fasilitas umum dan gangguan lalu lintas

2. Dapat dilakukan langsung

pada sumber atau pengelolaan

terhadap lingkungan yang

terkena dampak 3.3. Upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL) di tempat kerja diterapkan 3.3.1. Mampu menjelaskan Upaya Pengelola Lingkungan (UKL) 3.3.2. Mampu menjelaskan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) di tempat kerja S P P PS

1. Melaksanakan amdal secara baik dan benar, memanfaatkan sumber daya alam dengan efisiensi sesuai potensinya, serta mengacu pada tata ruang yang telah ditetapkan, merupakan prinsip ...

2. Komponen pekerjaan konstruksi yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh ....

3. Berikut adalah dampak yang dapat timbul pada pekerjaan tanah, kecuali ...

a. Meningkatnya pencemaran udara dan debu dan terjadi erosi/ longsor/ genangan air. b. Pencemaran kualitas air dan kerusakan jalan. c. Gangguan lalu lintas dan berkurangnya aneka

ragam flora dan fauna.

d. Meningkatnya jumlah flora dan fauna 4. Berikut adalah upaya-upaya penanggulangan

dampak dari pekerjaan tanah, kecuali ... a. Pengaturan pelaksanaan pekerjaan,

sehingga tidak merusak atau menyumbat saluran-saluran yang ada dan perkuat tebing yang timbul akibat pekerjaan galian.

1. pencegahan/preventif

2. Jenis besaran dan volume pekerjaan serta kondisi lingkungan yang ada di sekitar lokasi kegiatan

3.d

(15)

PS

P

yang memadai dan pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material bangunan pada saat tidak jam sibuk.

c. Pembuatan rambu lalu lintas dan pengaturan lalu lintas disekitar lokasi kegiatan dan menggunakan metode konstruksi yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. d. Penutupan saluran drainase dengan dimensi

yang memadai dan pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material bangunan pada saat tidak jam sibuk.

5. Upaya Pengelolaan Lingkungan yang dimaksud dalam materi yang kita pelajari adalah ...

a. Upaya terpadu dalam melakukan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,

pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah.

b. Upaya terpadu pengelolaan lingkungan disekitar rumah kita dalam skala rukun warga dan rukun tetangga.

c. Upaya pengelolaan lingkungan didalam rumah kita yang sifatnya permanen maupun yang semi permanen.

d. Upaya pengelolaan pembiayaan, sumber daya manusia dan administrasi dalam lingkungan kita.KSA

6. Dampak negatif dari kegiatan penggalian dan penimbunan dalam jangka panjang adalah ... a. Meningkatnya pencemaran udara.

b. Merusak dan merosotnya sumber daya alam. c. Terjadi polusi suara yang berlebihan.

d. Meningkatnya harga tanah lahan.

5.a

(16)

UNIT KOMPETENSI

: Menerapkan Ketentuan UUJK, K3, Lingkungan dan Kode Etik Profesi

KODE UNIT

: F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 01

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan

ketentuan UUJK, mencakup masalah keteknikan, sistem manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan

pengendalian dampak lingkungan serta kode etik profesi terkait dengan bangunan gedung.

ELEMEN KOMPETENSI 4

: Menerapkan ketentuan kode etik profesi.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

4. 4.1. Kaidah kode etik profesi diidentifikasi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan 4.1.1. Mampu mengidentifikasi kaidah kode etik profesi terkait dengan pelaksanaan kegiatan pengukuran 4.1.2. Mampu menerapkan kaidah kode etik profesi.

P

P

P

1. Ketentuan tanggung jawab profesional

merupakan tuntutan UUJK No. 18 tahun 1999 yang tertuang pada ...

a. Bagian pertama, Pasal 10. b. Bagian kedua, Pasal 11. c. Bagian ketiga, Pasal 11. d. Bagian keempat, Pasal 12.

2. Tanggung jawab profesional di landasi prinsip-prinsip keahlian sesuai dengan ...

a. Kaidah dan norma yang sedang berkembang disuatu negara.

b. Kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual.

c. NSPM (Norma, Standar, Pedoman, Manual). d. Semua jawaban benar.

3. Prinsip-prinsip keahlian sesuai dengan kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya dengan tetap mengutamakan:

a. Assosiasi profesi yang menaungi.

b. Kepentingan penguasa negara dan bangsa. c. Kepentingan Umum.

d. Kepentingan partai pemenang pemilu.

1.c

2.b

3.c

4.2. Kode etik profesi selalu

diwujudkan dalam sikap dan perbuatan

4.2.1. Mampu

menerapkan kode etik profesi dalam melaksanakan pekerjaan

S 1. Bentuk pelaksanaan tugas apa saja yang

menunjukkan bahwa seseorang telah menerapkan kode etik profesi?

a. Melaksanakan tugas secara profesional dengan keilmuan yang didasari ilmu

pengetahuan dan teknologi, sosial, budaya dan ekonomi, serta meliputi kearifan lokal kaidah tradisional;

(17)

4.2.2. Dapat

melaksanakan ketentuan kode etik profesi dalam setiap tindakan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan

P 1. Jelaskan isi dari Kode Etik Ahli dan Etika Profesi Ahli!

tugas secara objektif; Melaksanakan tugas tanpa terdapat konflik kepentingan; dan

c. Melaksanakan tugas dengan hati nurani. Melayani

masyarakat senantiasa terbuka dan mempertanggungjawabkan hasil kerja

a. Mengembangkan dan mewujudkan tanggungjawab kecendekiaan dan kepedulian profesi Ahli Teknik Sipil kepada Bangsa, negara dann Komunitas Internasional. b. Menghayati serta mematuhi

Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan tatalaku Profesi Ahli Teknik Sipil

c. Memahami, menerapkan serta mengembangkan wawasan dan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan 4.3. Sikap dan perilaku tim pengukuran dipantau dan dievaluasi sesuai kode etik profesi

4.3.1. Mampu memantau sikap dan perilaku tim pengukuran.

4.3.1. Mampu mengevaluasi sikap dan perilaku sesuai kode etik profesi.

P

PKS

1. Bagaimana seseorang dapat dinyatakan telah mendapatkan sertifikasi menjadi Ahli dalam bidangnya?

2. Apa saja yang harus Anda lakukan untuk dapat menghayati, mematuhi Kode Etik dan tatalaku Profesi?

a. Mempunyai Dasar

Pengetahuan (Knowledge Base) pendidikan ahli tsb b. Mempunyai Pengalaman

Profesi dalam bidang ahli tsb c. Memenuhi syarat Bakuan

kompetansi (Competency Standard) Profesi Ahli tsb a. Menempatkan tanggung jawab

pada kesehjateraan,

kesehatan dan keselamatan masyarakat dia atas

tenggungjawabnya kepada profesi, kepada kepentingan golongan, atau kepada rekan sesama Ahli Geodesi.

b. Bertindak dengan menjunjung tinggi kehormatan, martabat

(18)

PKS 3. Apa yang anda lakukan untuk memahami, menerapkan, serta mengembangkan wawasan dan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan.?

dan nilai luhur profesi. c. Melakukan pekerjaan hanya

dalam lingkup kemampuannya. d. Mengembangkan nama baik

berdasarkan prestasi dan tidak bersaing secara curang. e. Menerapkan ketrampilan

profesi untuk kepentingan perusahaan tempatnya bekerja atau pemberi tugas untuk siapa ia bertindak, dalam semua hal secara profesional, sebagai pihak yang diberi kepercayaan.

f. Memberikan keterangan, pendapat atau pernyataan berdasarkan obyektivitas, kebenaran dan pengetahuan yang memadai.

g. Melakukan pengembangan

kemampuan profesional

secara berkelanjutan.

h. Secara aktif membantu dan mendorong bawahan untuk memajukan pengetahuan dan pengalaman mereka.

a. Menyadari bahwa saling ketergantungan dan keaneka ragaman ekosistem adalah dasar bagi kelangsungan hidup manusia.

b. Menyadari keterbatasan daya dukung lingkungan hidup untuk menyerap perubahan yang dibuat manusia.

c. Mengembankan tindakan profesional yang diperlukan untuk memperbaiki,

mempertahankan dan

memulihkan lingkungan hidup. d. Mempromosikan penggunaan

(19)

memperkecil atau mendaur ulang limbah dan

mengembangkan alternatif lain sejauh mungkin.

e. Berusaha mencapai tujuan pekerjaan bangunan gedung yang bermanfaat dengan penggunaan bahan baku dan energi yang hemat dan dengan menerapkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

4.4. Catatan penerapan ketentuan UUJK, K3, Lingkungan dan Kode Etik Profesi dibuat dengan menggunakan format yang ditetapkan dan diadministrasi sesuai dengan SOP 4.4.1. Mampu menyusun cacatan tentang pelaksanaan UUJK sesuai format yang ditetapkan 4.4.2. Mampu menyusun cacatan tentang pelaksanaan K3 sesuai format yang ditetapkan

4.4.3. Mampu menyusun cacatan tentang pelaksanaan Lingkungan sesuai format yang ditetapkan

PS

PS

PS

1. Ketentuan-ketentuan berikut harus dipenuhi oleh seorang pekerja, kecuali ...

a. Keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Tata cara adat setempat Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK) No. 18 tahun 1999 mengakomodasi tuntutan dan peran masyarakat yang dituangkan pada ...

a. Bab V, Pasal 23, 24 dan 25. b. Bab VI, Pasal 29 dan 30. c. Bab VII, Pasal 29 dan 30. d. Bab V, Pasal 29 dan 30.

3. Hak masyarakat sesuai amanat UUJK No. 18 tahun 1999 adalah ...

a. Melakukan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan jasa konstruksi.

b. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara langsung sebagai akibat penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

1.d

2.c

(20)

4.4.4. Mampu menyusun cacatan tentang pelaksanaan Kode Etik sesuai format yang ditetapkan

PS

PS

PS

c. Gabungan butir a dan b.

d. Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui suatu forum jasa konstruksi.

4. Kewajiban masyarakat sesuai amanat UUJK No. 18 tahun 1999 adalah ...

a. Menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan yang berlaku dibidang pelaksanaan jasa konstruksi.

b. Turut mencegah terjadinya pekerjaan

konstruksi yang membahayakan kepentingan umum.

c. Membentuk asosiasi perusahaan barang dan jasa mitra usaha jasa konstruksi.

d. Gabungan butir a dan b.

5. Berikut adalah isi ayat-ayat Pasal 31, UUJK No. 18 tahun 1999, kecuali ....

a. Masyarakat jasa konstruksi merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kepentingan dan / atau kegiatan yang berhubungan dengan usaha dan pekerjaan jasa konstruksi.

b. Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui suatu forum jasa konstruksi.

c. Penyelenggaraan tokoh masyarakat setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan pengembangan jasa konstruksi

dilakukan oleh suatu lembaga yang

independen dan mandiri.

d. Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan pengembangan jasa konstruksi dilakukan oleh suatu lembaga yang independen dan mandiri.

6. Bagaimana pendapat anda sebagai anggota masyarakat bila menemukan ada tembok rumah berdiri tinggi tepat dipinggir saluran samping jalan : a. Membiarkan karena urusan pemerintah. b. Melaporkan kepihak berwenang.

4.d

5. c

(21)

PKS

PS

PKS

d. Semua jawaban benar.

7. UUJK No. 18 tahun 1999, memberi kesempatan untuk mengingat kerugian akibat penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang diatur pada :

a. Pasal 36, 37 dan 38 UUJK. b. Pasal 37, 38 dan 40 UUJK. c. Pasal 38, 39 dan 40 UUJK. d. Semua jawaban benar.

8. Gugatan ke pengadilan dilakukan secara : a. Orang perorangan.

b. Kelompok orang dengan pemberian kuasa. c. Kelompok orang tidak dengan melalui gugatan

perwakilan.

d. Semua jawaban benar.

9. Jika diketahui bahwa masyarakat menderita sebagai akibat penyelenggaraan pekerjaan konstruksi sedemikian rupa sehingga

mempengaruhi perikehidupan pokok masyarakat, maka pemerintah dapat berlaku/ bertindak : a. Membela instansi penyelenggaraan pekerjaan

konstruksi.

b. Wajib berpihak pada dan dapat bertindak untuk kepentingan masyarakat.

c. Wajib berpihak kepada perorangan yang sedang membangun konstruksi.

d. Membela perusahaan yang berinvestasi

7.a

8.d

(22)

UNIT KOMPETENSI

: Menginventarisasi Gambar Pelaksanaan dan Menyusun Program Pelaksanaan Pengukuran

KODE UNIT

: F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 02

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menginventarisasi

gambar pelaksanaan dan menyusun program pelaksanaan pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI 1

: Menginventarisasi gambar pelaksanaan.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1. 1.1. Gambar pelaksanaan struktur

diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan 1.1.1. Mampu mempelajari gambar pelaksanaan struktur 1.1.2. Mampu menterjemahkan gambar pelaksanaan struktur secara cermat 1.1.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap gambar pelaksanaan 1.1.4. Mampu memberikan laporan apabila menemukan kejanggalan terhadap gambar pelaksanaan struktur. P, S P, S P, S P, S P, S P, S P, S P

1. Mengapa gambar pelaksanan struktur perlu dipelajari dengan cermat?

2. Hal-hal apa yang perlu dipelajari secara cermat pada gambar pelaksanan struktur?

3. Apa dasar yang digunakan seorang geodet untuk memonitoring posisi struktur?

4. Tindakan apakah jika menemukan ketidak

sesuaian gambar pelaksana struktur dengan kondisi lapangan?

5. Mengapa perlu mencatat kejanggalan yang

terdapat pada gambar pelaksanaan struktur?

6. Siapa yang berwenang memperbaiki gambar pelaksanaan struktur?

7. Apa guna gambar pelaksanaan struktur

sehubungan dengan seorang geodet? 8. Apakah kegunaan gambar kerja?

1. Karena kecermatan dalam mempelajari gambar

pelaksanaan struktur adalah salah satu faktor penentu keberhasilan penentuan dan monitoring posisi

2. Besaran dan detail yang ada pada gambar pelaksanaan struktur

3. Gambar pelaksanaan struktur

4. Segera dikoordinasikan dengan tenaga ahli struktur yang bersangkutan

5. Karena gambar pelaksanaan struktur merupakan informasi mengenai pelaksanaan

konstruksi, baik ukuran bentuk, skala dsb.

6. Bagian penggambaran struktur

7. Sebagai acuan kerja struktur

8. Sebagai sarana komunikasi antar berbagai disiplin peker-jaan pada pelaksanaan struk-tur di lapangan. Jika terjadi

(23)

Kerja (P/K/S)

P 9. Mengapa juru ukur konstruksi wajib untuk bisa membaca gambar kerja?

perbedaan pendapat di dalam

pelaksanaan pekerjaan di

lapangan dapat dipakai untuk melakukan klarifikasi.

9. Karena gambar kerja struktur adalah sebagai dasar bagi juru

ukur untuk melakukan

kegiatannya. 1.2. Gambar pelaksanaan arsitektur diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan 1.2.1. Mampu mempelajari gambar pelaksanaan arsitektur 1.2.2. Mampu memonitor kebenaran gambar pelaksanaan arsitektur secara cermat 1.2.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap gambar pelaksanaan arsitektur P, S P, S P, S P, S P, S P, S P, S

1. Mengapa gambar pelaksanan arsitektur perlu dipelajari dengan cermat?

2. Hal-hal apa yang perlu dipelajari secara cermat pada gambar pelaksanan arsitektur?

3. Apa dasar yang digunakan seorang geodet untuk memonitoring posisi arsitektur?

4. Tindakan apakah jika menemukan ketidak

sesuaian gambar pelaksana arsitektur dengan kondisi lapangan?

5. Mengapa perlu mencatat kejanggalan yang

terdapat pada gambar pelaksanaan arsitektur?

6. siapa yang berwenang memperbaiki gambar pelaksanaan arsitektur?

7. Hal penting apa saja yang perlu diketahui dari

gambar pelaksanaan arsitektur sehubungan

dengan seorang geodet?

1. Karena kecermatan dalam mempelajari gambar pelaksa-naan arsitektur adalah salah satu faktor penentu keber-hasilan dan monitoring posisi 2. Besaran dan detail yang ada

pada gambar pelaksanaan arsitektur

3. Gambar pelaksanaan arsitektur

4. Segera dikoordinasikan dengan tenaga ahli arsitektur yang bersangkutan

5. Gambar pelaksanaan

arsitektur merupakan informasi mengenai pelaksanaan

konstruksi, baik ukuran bentuk, skala dsb.

6. Bagian penggambaran arsitektur

7. Sebagai acuan kerja pelaksana arsitektur

(24)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1.2.4. Mampu memberikan laporan apabila menemukan kejanggalan terhadap gambar pelaksanaan arsitektur P, S P P P, S P, S P, S P, S P, S P, S

8. Mengapa gambar kerja harus dicek ulang oleh juru ukur?

9. Apa sajakah yang perlu dicek pada gambar kerja?

10. Apakah yang dimaksud dengan skala pada gambar arsitektur?

11. Siapakah yang berwenang mengecek gambar kerja arsitektur sebelum dicek oleh juru ukur?

12. Apa yang terjadi jika gambar kerja tidak dicek ulang, Jika terjadi kesalahan, maka juru ukur akan melakukan pengukuran yang salah pula?

13. Apa yang dilakukan oleh juru ukur setelah mengevaluasi gambar kerja?

14. Jika ditemukan ada kejanggalan dimensi pada gambar kerja apa yang dilakukan oleh juru ukur?

15. Apa yang terjadi apabila tidak tercapai

kesepahaman pada waktu mengevaluasi dimensi pada gambar kerja?

16. Siapakah yang berwenang untuk mengklarifikasi apabila ditemukan kekeliuran dimensi pada gambar kerja?

8. Sebab tidak tertutup kemung-kinan masih terjadi kekeliuran pada gambar kerja arsitektur 9. Yang perlu di cek adalah :

a. Ukuran

b. Potongan-potongan c. Arah

d. Skala

10. Skala adalah angka perban-dingan antara dimensi pada gambar arsitektur dengan dimensi pada kenyataannya 11. Bagian penggambaran

arsitektur maupun bagian desain arsitektur

12. Jika terjadi kesalahan, maka juru ukur akan melakukan pengukuran yang salah pula

13. Mencatat

kejanggalan-kejanggalan yang ditemui dan segera melaporkan kepada atasannya

14. Melaporkan kepada atasan

langsung untuk segera

diklarifikasi dengan bagian desain dan penggambaran 15. Melakukan pengukuran

dimen-si dengan melibatkan juru ukur

(25)

Kerja (P/K/S)

P, S 17. Siapakah yang berwenang untuk memperbaiki

kekeliuran yang terjadi pada gambar kerja?

17. Bagian desain dan penggam-baran arsitektur 1.3. Gambar pelaksanaan mekanikal diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan disediakan, dipelajari, dikaji dan dimengerti 1.3.1. Mampu mempelajari gambar pelaksanaan mekanikal 1.3.2. Mampu menterjemahkan gambar pelaksanaan mekanikal secara cermat 1.3.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap gambar pelaksanaan mekanikal P, S P, S P, S S P, S P, S P, S P, S

1. Mengapa gambar pelaksanan mekanikal perlu dipelajari dengan cermat?

2. Hal-hal apa yang perlu dipelajari secara cermat pada gambar pelaksanan mekanikal?

3. Apa dasar yang digunakan seorang geodet untuk memonitoring posisi mekanikal?

4. Tindakan apakah jika menemukan ketidak

sesuaian gambar pelaksana mekanikal dengan kondisi lapangan?

5. Mengapa perlu mencatat kejanggalan yang terdapat pada gambar pelaksanaan mekanikal?

6. Siapa yang berwenang memperbaiki gambar pelaksanaan mekanikal?

7. Hal penting apa saja yang perlu diketahui dari

gambar pelaksanaan mekanikal sehubungan

dengan seorang geodet?

8. Apa yang dilakukan oleh juru ukur setelah membaca gambar kerja?

1. Karena kecermatan dalam mempelajari gambar pelaksanaan mekanikal adalah salah satu faktor penentu keberhasilan penentuan dan monitoring posisi

2. Besaran dan detail yang ada pada gambar pelaksanaan mekanikal

3. Gambar pelaksanaan mekanikal

4. Segera dikoordinasikan dengan tenaga ahli mekanikal yang bersangkutan

5. Gambar pelaksanaan mekanikal merupakan informasi mengenai

pelaksanaan konstruksi, baik ukuran bentuk, skala dsb. 6. Bagian penggambaran

mekanikal

7. Sebagai acuan kerja mekanikal

8. Segera menentukan jenis peralatan ukur yang akan dipergunakan serta menentukan metode yang akan dipakai

(26)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1.3.4. Mampu memberikan laporan apabila menemukan kejanggalan terhadap gambar pelaksanaan mekanikal P, S P, S P, S P, K, S P, S

9. Apakah dasar yang digunakan oleh seorang juru ukur untuk memonitor posisi?

10. Mengapa gambar kerja perlu dipelajari secara cermat?

11. Siapakah yang memberikan pengarahan tentang gambar kerja yang diterima kepada juru ukur? 12. Hal-hal apa sajakah yang perlu dipelajari secara

cermat pada gambar ukur?

13. Jika ada yang tidak dimengerti pada gambar kerja

kepada siapa seorang juru ukur akan

mendapatkan informasi?

9. Gambar kerja mekanikal

10. Karena kecermatan seorang juru ukur dalam mempelajari gambar kerja mekanikal

adalah salah satu faktor

penentu keber-hasilan

penentuan dan monitoring

posisi

11. Atasan langsung atau bagian desain mekanikal

12. Besaran dan detil yang ada pada gambar kerja mekanikal 13. Atasan langsung atau bagian

desain mekanikal 1.4. Gambar pelaksanaan elektrikal diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan 1.4.1. Mampu mempelajari gambar pelaksanaan elektrikal 1.4.2. Mampu menterjemahkan gambar pelaksanaan elektrikal secara cermat P, S P, S P, S P, S

1. Mengapa gambar pelaksanan elektrikal perlu dipelajari dengan cermat?

2. Hal-hal apa yang perlu dipelajari secara cermat pada gambar pelaksanan elektrikal?

3. Apa dasar yang digunakan seorang geodet untuk memonitoring posisi elektrikal?

4. Tindakan apakah jika menemukan ketidak

sesuaian gambar pelaksana elektrikal dengan kondisi lapangan?

1. Kecermatan dalam mempelajari gambar

pelaksanaan elektrikal adalah salah satu faktor penentu keberhasilan penentuan dan monitoring posisi

2. Besaran dan detail yang ada pada gambar pelaksanaan elektrikal

3. Gambar pelaksanaan elektrikal

4. Segera dikoordinasikan dengan tenaga ahli elektrikal yang bersangkutan

(27)

Kerja (P/K/S) 1.4.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap gambar pelaksanaan elektrikal 1.4.4. Mampu memberikan laporan apabila menemukan kejanggalan terhadap gambar pelaksanaan elektrika P, S P, S P, S P, S P, S P, S

5. Mengapa perlu mencatat kejanggalan yang terdapat pada gambar pelaksanaan elektrikal?

6. siapa yang berwenang memperbaiki gambar pelaksanaan elektrikal?

7. Hal penting apa saja yang perlu diketahui dari

gambar pelaksanaan elektrikal sehubungan

dengan seorang geodet?

8. Apakah fungsi dari gambar kerja elektrikal?

9. Mengapa gambar kerja perlu dipelajari oleh juru ukur?

10. Apakah acuan seorang juru ukur untuk melakukan pekerjaan di lapangan?

11. Apa hubungan antara gambar kerja elektrikal dan volume awal?

12. Dari manakah dimensi yang ada dapat diketahui?

5. Gambar pelaksanaan elektrikal merupakan informasi mengenai

pelaksanaan konstruksi, baik ukuran bentuk, skala dsb. 6. Bagian penggambaran

elektrikal

7. Sebagai acuan kerja pelaksanaan elektrikal

8. Gambar kerja elektrikal berfungsi sebagai sarana komunikasi antar berbagai disiplin bagian pekerjaan serta pegangan juru ukur untuk melakukan pengukuran di lapangan

9. Agar juru ukur dapat melakukan apa yang dimaksud dalam gambar kerja elektrikal secara benar 10. Jadwal dan gambar kerja

elektrikal

11. Gambar kerja elektrikal memuat dimensi-dimensi detil konstruksi. Dari dimensi yang ada inilah volume pekerjaan dapat diperkirakan

12. Dari gambar kerja elektrikal yang ada

(28)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1.5. Gambar-gambar pelaksanaan disusun dalam suatu daftar simak 1.5.1. Mampu menyusun gambar pelaksanaan kembali secara berturutan dalam daftar simak 1.5.2. Dapat meyebutkan urutan gambar pelaksanaan 1.5.3. Dapat menjelaskan urutan/susunan daftar simak P, S P, S P, S

1. Unsur-unsur apa saja yang perlu dimuat dalam daftar simak penyusunan gambar pelaksanaan?

2. Sebutkan pedoman yang dipakai dalam menyusun gambar pelaksanaan?

3. Sebutkan berbagai macam gambar pelaksanaan?

1. Kelompok gambar dan nomor gambar

2. Nomor gambar

3. Gambar pelaksanaan struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal

(29)

KODE UNIT

: F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 02

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk

menginventarisasi gambar pelaksanaan dan menyusun program pelaksanaan pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI 2

: Menginventarisasi spesifikasi teknis pengukuran yang akan diterapkan.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

2. 2.1. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan struktur diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan . 2.1.1. Mampu menjelas-kan Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan struktur 2.1.2. Mampu menjelas-kan manfaat mempelajari Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan struktur secara cermat 2.1.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran P, S P, S P, S P, S P, S P, S P, S

1. Jelaskan apa itu spesifikasi teknis struktur?

2. Tujuan mempelajari spesifikasi teknis struktur?

3. Apa manfaat mempelajari spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran struktur?

4. Sebutkan 2 butir diantara butir penting yang perlu diidentifikasi dalam spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran struktur?

5. Apakah spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran struktur yang perlu dicek?

6. Menemukan kegagalan terhadap spesifikasi

teknis pekerjaan pengukuran struktur apa yang perlu dilaporkan?

7. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam pekerjaan pengukuran struktur?

1. Acuan dalam pelaksanaan

tugas pekerjaan teknis

struktur

2. Untuk mendapatkan hasil

pekerjaan sesuai dengan

kualitas yang disyaratkan

pekerjaan struktur

3. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan yang akan dilakukan

4. Posisi x dan y

5. Titik-titik pemasangan peker-jaan arsitektur disesuaikan dengan spektek

6. Besarnya perbedaan dengan spektek, serta melaporkan

kemungkinan solusi yang

terbaik dari kejanggalan

tesrsebut 7. Theodolite, meteran 2.2. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan 2.2.1. Mampu mempelajari Spesifikasi teknis pekerjaan

P, S 1. Jelaskan pengertian spesifikasi teknis arsitektur? 1. Spesifikasi teknis arsitektur

adalah acuan dalam

pelaksanaan tugas pekerjaan teknis arsitektur

(30)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

pekerjaan arsitektur diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan pengukuran terkait dengan pekerjaan arsitektur 2.2.2. Mampu menterjemahkan Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan arsitektur secara cermat 2.2.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran 2.2.4. Mampu memberikan laporan apabila menemukan kegagalan terhadap Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran 2.2.5. Mampu menentukan peralatan ukur yang harus digunakan berdasarkan evaluasi Spesifikasi teknis P, S P, S P, S P, S P, S P, S

2. Apa tujuan mempelajari spesifikasi teknis

arsitektur?

3. Apa manfaat mempelajari spesifikasi teknis

pekerjaan pengukuran arsitektur?

4. Sebutkan 2 butir penting yang perlu diidentifikasi dalam spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran arsitektur?

5. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran arsitektur yang perlu dicek antara lain?

6. Menemukan kegagalan terhadap spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran arsitektur apa yang perlu dilaporkan?

7. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran arsitektur peralatan apa saja yang diperlukan?

2. Untuk mendapatkan hasil

pekerjaan sesuai dengan

kualitas yang disyaratkan

pekerjaan pengukuran

arsitektur

3. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan

pekerja-an arsitektur yang akan

dilakukan 4. Posisi x dan y

5. Titik-titik pemasangan peker-jaan arsitektur disesuaikan dengan spektek

6. Besarnya perbedaan dengan

spektek, serta melaporkan

kemungkinan solusi yang

terbaik dari kejanggalan

tesrsebut

(31)

Kerja (P/K/S) pekerjaan pengukuran 2.3. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan mekanikal diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan 2.3.1. Mampu mempelajari Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan mekanikal 2.3.2. Mampu menterjemahkan Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan mekanikal secara cermat 2.3.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran 2.3.4. Mampu memberikan laporan apabila menemukan kegagalan terhadap Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran 2.3.5. Mampu menentukan peralatan ukur PS PS PS PS PS PS PS

1. Jelaskan apa itu spesifikasi teknis?

2. Tujuan mempelajari spesifikasi teknis mekanikal?

3. Apa manfaat mempelajari spesifikasi teknis

pekerjaan pengukuran mekanikal?

4. Sebutkan 2 butir diantara butir penting yang perlu diidentifikasi dalam spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran mekanikal?

5. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran mekanikal yang perlu dicek antara lain?

6. Menemukan kegagalan terhadap spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran mekanikal apa yang perlu dilaporkan?

7. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran mekanikal peralatan apa saja yang diperlukan?

1. Acuan dalam pelaksanaan

tugas pekerjaan teknis

mekanikal

2. Untuk mendapatkan hasil

pekerjaan sesuai dengan

kualitas yang disyaratkan

pekerjaan mekanikal

3. Untuk mengetahui

langkah-langkah pelaksanaan yang

akan dilakukan 4. Posisi x dan y

5. Titik-titik pemasangan peker-jaan mekanikal disesuaikan dengan spektek

6. Besarnya perbedaan dengan

spektek, serta melaporkan

kemungkinan solusi yang

terbaik dari kejanggalan

tesrsebut

(32)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

yang harus digunakan berdasarkan evaluasi Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran 2.4. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan elektrikal diidentifikasi dan dipahami sesuai dengan isi dan teknik gambar yang dipergunakan 2.4.1. Mampu mempelajari Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan elektrikal 2.4.2. Mampu menterjemahkan Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran terkait dengan pekerjaan elektrikal secara cermat 2.4.3. Mampu melakukan pengecekan terhadap Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran 2.4.4. Mampu memberikan laporan apabila menemukan kegagalan terhadap PS PS PS PS PS PS

1. Jelaskan apa itu spesifikasi teknis elektrikal?

2. Tujuan mempelajari spesifikasi teknis elektrikal?

3. Apa manfaat mempelajari spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran elektrikal?

4. Sebutkan 2 butir diantara butir penting yang perlu diidentifikasi dalam spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran elektrikal?

5. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran elektrikal yang perlu dicek antara lain?

6. Menemukan kejanggalan terhadap spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran elektrikal apa yang perlu dilaporkan?

1. Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, produsen dan pelaksanan dalam

merencanakan, memproduksi komponen dan melaksanakan bangunan.

2. Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan, biaya dan waktu pelaksanaan. 3. Untuk mengetahui

langkah-langkah pelaksanaan yang akan dilakukan

4. Posisi x dan y

5. Titik-titik pemasangan pekerjaan elektrikal

disesuaikan dengan spektek

6. Besarnya perbedaan dengan spektek, serta melaporkan kemungkinan solusi yang terbaik dari kejanggalan tesrsebut

(33)

Kerja (P/K/S) Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran 2.4.5. Mampu menentukan peralatan ukur yang harus digunakan berdasarkan evaluasi Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran

PS 7. Spesifikasi teknis pekerjaan pengukuran elektrikal peralatan apa saja yang diperlukan?

7. theodolite, meteran 2.5. Spesifikasi teknis untuk semua pekerjaan pengukuran disusun dalam daftar simak 2.5.1. Mampu menyusun spesifikasi teknis secara berurutan dalam daftar simak

PS

PS

1. Unsur-unsur apa saja yang perlu dimuat dalam daftar simak penyusunan spesifikasi teknis?

2. Sebutkan pedoman yang dipakai dalam menyusun spesifikasi teknis?

3. Lingkup kegiatan dalam menyusun spesifikasi teknis?

1. Volume pekerjaan, waktu, hasil akhir yang diminta sesuai mutu pekerjaan dan biaya seminimal mungkin.

2. Berpedoman pada norma, standar, pedoman dan manual (NSPM) yang tercantum pada Acuan Normatif.

3. Pedoman ini mencakup kegiatan pengumpulan data sekunder (topografi, dll), data primer (pengukuran topografi dan pemetaan, dll), analisis yang menyangkut pekerjaan tersebut, perhitungan volume pekerjaan sebagai acuan dalam penyusunan rencana anggaran biaya, analisis ekonomi, analisis dampak lingkungan serta penyusunan dokumen tender yang

diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan bangunan

(34)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

PS 4. berapa jenis spesifikasi teknis dalam pekerjaan ini?

gedung

4. spesifikasi teknis struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal

(35)

KODE UNIT

: F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 02

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk

menginventarisasi gambar pelaksanaan dan menyusun program pelaksanaan pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI 3

: Menyusun program pelaksanaan pengukuran.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

3. 3.1. Jadwal pelaksanaan konstruksi dipahami untuk memperoleh kesesuaian dengan jadwal kerja berdasar pada dokumen kontrak 3.1.1. Mampu membaca jadwal kerja pada dokumen kontrak/ perintah kerja. 3.1.2. Mampu memperkirakan jadwal pelaksanaan konstruksi PS PS PS PS PS PS

1. Untuk apa jadwal pelaksanaan dibuat?

2. Dengan siapa koordinasi dalam memeriksa jadwal setiap pekerjaan dilakukan?

3. Bagaimana jika jadwal setiap pekerjaan tidak diperiksa?

4. Apa yang dilakukan untuk menghindari tumpang tindih penugasan personil?

5. Mengapa jadwal pelaksanaan pengukuran perlu diteliti?

6. Apa yang dimaksud dengan jadwal pengukuran?

7. Apa yang menjadi pedoman menyusun jadwal pengukuran?

8. Jenis kegiatan apa saja dalam pekerjaan

pengukuran?

1. Agar dapat lebih tepat dalam mempersiapkan peralatan dan personil untuk melaksanakan kegiatan pengukuran

2. Koordinasi dengan bagian

pelaksana

3. Akan menimbulkan ketidaksiapan bagian

pengukuran dalam menangani permintaan pekerjaan

pengukuran dan kemungkinan tumpang tindihnya kegiatan pengukuran

4. Mencermati dan memeriksa jadwal setiap pekerjaan 5. Agar tercipta kegiatan yang

tepat alat, tepat waktu dan

personil tidak kekurangan/

kelebihan.

6. Jadwal yang melibatkan

kegiatan pengukuran pada

pekerjaan konstruksi

7. Jadwal konstruksi secara

keseluruhan

8. Kegiatan konstruksi, awal pekerjaan pengukuran, akhir pekerjaan pengukuran

(36)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

3.1.3. Mampu menentukan jadwal pelaksanaan pengukuran berdasarkan jadwal pelaksanaan konstruksi

9. Apa gunanya mengidentifikasi jadwal pengukuran?

10. Bagaimana jika jadwal setiap pekerjaan tidak diperiksa?

9. Berguna untuk mengetahui

waktu keterlibatan bagian

pengukuran serta penyusunan program kegiatan pengukuran. 10. Akan timbulnya ketidaksiapan

bagian pengukuran menangani

permintaan pekerjaan

pengukuran dan kemungkinan tumpang tindihnya kegiatan pengukuran 3.2. Program kerja pengukuran disusun sesuai dengan jadwal pelaksanaan konstruksi berdasarkan dokumen kontrak / perintah kerja 3.2.1. Mampu mengiidentifikasi jadwal pekerjaan pengukuran 3.2.2. Mampu menentukan langkah-langkah program kerja pengukuran 3.2.3. Mampu menjelaskan keterkaitan jadwal pengukuran terhadap jadwal konstruksi 3.2.4. Mampu menyesuaikan program kerja PS PS PS PS PS PS

1. Bagaimana cara mengantisipasi jadwal penugasan personil?

2. Apa yang dimaksud program kerja pengukuran

3. Bagaimana menentukan langkah-langkah program kerja pengukuran

4. Bagaimana menyusun program kerja pengukuran berdasarkan dokumen kontrak

5. Bagaimana menyusun program kerja pengukuran berdasarkan jadwal pelaksanaan konstruksi 6. Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan

dalam menyusun program kerja pengukuran?

1. Dengan mempelajari jadwal pengukuran, maka akan dapat mengantisipasi kapan saat diperlukan kegiatan persiapan maupun kapan kegiatan pengukuran

2. Langkah-langkah atau rencana kegiatan pekerjaan

pengukuran

3. Sesuai dengan jadwal yang ada dengan mengacu pada hasil identifikasi pekerjaan pengukuran dan jadwal yang sudahdibuat

4. Menyusun program baik waktu, metoda, jenis peralatan maupun personil juru ukur yang terlibat.

5. Menyusun jadwal konstruksi secara keseluruhan

6. Jenis pekerjaan, volume, alokasi waktu, alat, personil

(37)

Kerja (P/K/S) pelaksanaan pengukuran dengan hasil diskusi PS PS

7. Seberapa jauh keterkaitan jadwal pengukuran terhadap jadwal konstruksi?

8. Apa yang anda lakukan jika waktu yang dialokasikan sangat pendek?

7. Jadwal pengukuran mengikuti jadwal konstrusi

8. Menambah personil, peralatan, jam kerja 3.3. Program kerja pengukuran didiskusikan dengan pelaksana untuk disetujui oleh atasan langsung dan diadministrasika n sesuai dengan SOP yang berlaku 3.3.1. Mampu membuat program kerja pelaksanaan pengukuran 3.3.2. Program kerja diadministrasikan sesuai dengan dokumen kontrak S P S S

1. Apakah yang menjadi dasar mengajukan

peralatan?

2. Mengapa program kerja harus dipelajari?

3. Siapa yang berwenang mengecek program kerja?

4. Apa yang terjadi apabila program kerja tidak dicek keberadaannya?

1. Jadwal pekerjaan pengukuran dan penyusunan peralatan yang diperlukan

2. Karena :

a. Untuk memantapkan perencanaan kegiatan juru ukur

b. Akan mempermudah pelaksanaan kegiatan pengukuran

c. jadwal kerja yang tersusun baik dan teridentifikasi dengan baik, akan

menghasilkan yang baik juga d. Sebaliknya tidak dipelajari,

akan berakibat fatal terhadap pekerjaan konstruksi secara keseluruhan

3. Program kerja secara keseluruhan harus

mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan pandangan/ pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas

4. Akan berakibat fatal terhadap pekerjaan konstruksi, kalau terjadi kesalahan

(38)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

PS 5. Kenapa program kerja harus diadministrasikan

sesuai dengan dokumen kontrak?

5. Menyusun program harus dipertimbangkan baik waktu, metoda, jenis peralatan maupun personil juru ukur yang terlibat 3.4. Catatan inventarisasi gambar pelaksanaan dan penyusun program pelaksanaan pengukuran dibuat dengan menggunakan format yang ditetapkan dan diadministrasi sesuai dengan SOP 1. Mampu mencatat inventarisasi gambar pelaksanaan 2. Mampu menyusun program pelaksanaan pengukuran menggunakan format yang ditetapkan 3. Mampu mengadministrasi sesuai dengan dokumen kontark P PS P P

1. Sebutkan gambar –gambar pelaksanaan yang terkait dengan pekerjaan pengukuran!

2. Apa saja yang perlu dicatat dalam daftar inventarisasi gambar pelaksanaan?

3. Apa yang dimaksud dengan program kerja?

4. Unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun program kerja pengukuran?

1. Gambar pelaksana struktur, Arsitektur, mekanikal, dan elektrikal.

2. a. Ukuran b. Potongan-potongan c. Arah d. Skala 3. Program kerja adalah

langkah-langkah atau rencana kegiatan pelaksanaan

pekerjaan

4. Unsur yang diperhatikan: a. Jadwal kegiatan secara

terperinci

b. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga yang diusulkan konsultan perencana untuk melaksanakan tugas perencanaan, serta harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

(39)

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk pengukuran,

menentukan jenis dan spesifikasi alat, klasifikasi juru ukur, dan menetapkan metode kerja

ELEMEN KOMPETENSI 1

: Menentukan jenis alat ukur dan perlengkapannya sesuai dengan jenis pekerjaan.

No Kriteria Unjuk

Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

1. 1.1. Alat ukur dan perlengkapan yang dibutuhkan diinventarisasi dan disusun dalam suatu daftar simak 1.1.1. Mampu mengidentifikasi kebutuhan peralatan dan perlengkapan 1.1.2. Mampu menyusun kebutuhan peralatan dan perlengkapan dalam daftar simak

P, S P P, K P P, K P, K P P

1. Mengapa penggunaan peralatan pengukuran perlu disusun?

2. Bagaimana caranya pengukuran sipat datar dilakukan untuk mengukur titik ketinggian satu dengan yang lain?

3. Hal-hal apa saja yang perlu dicantumkan dalam menyusun peralatan yang diperlukan?

4. Apakah dasar penyusunan peralatan ukur?

5. Jika menyangkut sudut dan jarak, peralatan ukur apa yang perlu disiapkan?

6. Jika menyangkut elevasi atau beda tinggi, peralatan ukur apa yang perlu disiapkan? 7. Siapa yang menentukan peralatan ukur yang

akan dipakai?

8. Kepada siapa pengadaan peralatan ukur

1. Penggunaan peralatan ukur disusun berdasarkan jenis kegiatan akan mempermudah pemahaman tim pengukuran dalam mempersiapkan peralatan sebaliknya kesulitan dalam penggunaan peralatan menyebabkan waktu yang dibutuhkan dalam pengukuran tidak efisien

2. Waterpass diletakkan diantara 2 (dua) titik yang akan diukur beda tingginya bacaan dilakukan terhadap rambu yang dipasang pada 2 titik tersebut serta pengurangan bacaan muka dengan bacaan belakang adalah beda tinggi yang dicari

3. a. Nama alat b. Jumlah

c.Tipe spesifikasi dan lama

pemakaian

4. Jadwal pekerjaan pengukuran dan penyusunan peralatan yang diperlukan 5. a. Total Station

b. Teodolith

6. Alat ukur waterpass

7. Juru ukur, mengacu kepada gambar kerja yang diterima

(40)

No Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja Domain (P/K/S)

Pertanyaan Jawaban Ket

P

perlu dikoordinasikan?

9. Apa kegunaan daftar simak peralatan dan perlengkapan?

gudang

9. Untuk mengkorfirmasi atas pemenuhan ajuan kebutuhan peralatan

1.2. Alat ukur yang akan digunakan dikalibrasi sesuai dengan ketentuan 1.2.1. Mampu menyiapkan alat ukur 1.2.2. Dapat mengatur peralatan total station P, K P, S P, K P P P K

1. Apa yang dilakukan juru ukur terhadap alat ukur sebelum mulai pekerjaan pengukuran?

2. Mengapa penggunaan peralatan perlu

disusun?

3. Apa yang terjadi jika penggunaan peralatan tidak disusun?

4. Sebutkan contoh penyusunan penggunaan peralatan!

5. Siapakah yang menyusun penggunaan

peralatan?

6. Kepada siapa susunan penggunaan

peralatan dikoordinasikan? Praktek :

7. Coba Anda lakukan cara mengatur peralatan total station!

1. Menguasai materi pekerjaan, menyiapkan peralatan dan menyetel peralatan

2. Agar tercipta kegiatan yang tepat alat dan tepat waktu

3. Kemungkinan terjadinya benturan wak-tu penggunaan peralatan ukur

4. untuk pekerjaan yang memerlukan

data sudut saja dikelompokkan

menjadi satu dengan peralatan yang disediakan yaitu theodolith atau total station.

5. juru ukur dan atasannya

6. Kepada atasan langsung dan bagian peralatan

2. Langkah-langkah :

a. Pasang kaki tiga penyangga / tripod / startip pada tempat yang dikehen-daki, biasanya pada titik yang sudah diketahui koordinat dan evelasinya b. Pastikan kaki tiga penyangga

terpa-sang secara kuat dan stabil serta posisi pelat tempat dudukan alat

ukur (tribrach) pada posisi

semendatar mungkin

c. Kencangkan sekrup-sekrup penguat yang ada pada masing-masing kaki secukupnya

Referensi

Dokumen terkait