IP PBX System on Cloud
for Next Generation Network
Anton Raharja
antonrd@gmail.com
http://antonraharja.com
Tentang PBX
●
PBX, Private Branch eXchange
–
Sistem telepon pribadi
● Dipasang oleh pribadi, di kantor/gedung sendiri ● Dipelihara oleh pengguna PBX
● Digunakan oleh pribadi, hanya 1 jaringan sederhana terdiri dari PBX dan extensions
–
Dikenal dengan istilah “Legacy PBX”
–
Lokasi PBX dan extensions dalam 1 lokasi fisik
● Dalam 1 gedung atau ruang kantor ● Dalam 1 wilayah yang berdekatan
–
Circuit Switching
● Komunikasi antara 2 node menempati 1 kanal dedicated (misal 1 kabel telepon)
–
Beberapa fungsi yang tersedia:
● Multi line, multi extensions ● Call Transfer
● IVR
● Ring Groups ● CTI
Daftar Isi
●
Tentang PBX, SIP dan IP PBX
●
Tentang NGN
●
Implementasi IP PBX
●
On Premise vs Hosted IP PBX
Tentang SIP
●
SIP, Session Initiation Protocol
–
RFC 3261 (
https://www.ietf.org/rfc/rfc3261.txt
)
–
Digunakan untuk membuat sesi komunikasi via IP
●Membuat, memantau, memutuskan sesi komunikasi
–
Bukan media protocol, artinya tidak membawa media voice
dan/atau video
●
Bekerjasama dengan Media Gateway
●Memanfaatkan RTP
–
Salah satu protokol komunikasi IP yang paling banyak
digunakan saat ini
Tentang IP PBX
●
IP PBX, PBX dengan penambahan fungsi komunikasi berbasis IP
●Fungsi dan layanan mencakup PBX dan beberapa tambahan
seperti Secure Call dan Video Call
●
Packet Switching
–
Komunikasi antar node tidak exclusive menempati 1 kanal dedicated
–
Data disampaikan dalam blok-blok yang disebut dengan packets
●
Mendukung protokol standar untuk komunikasi berbasis IP seperti
SIP dan/atau H.323
●
Karena berbasis IP maka lokasi fisik tidak benar-benar
berpengaruh, IP PBX dan extensions dapat berada dalam wilayah
geografis berbeda
Tentang NGN
●
NGN, Next Generation Network
–
Packet-based
network able to provide Telecommunication Services to users and able to make use of multiple broadband, QoS-enabled transport technologies and in which service-related functions are independent of the underlying transport-related technologies. It enables unfettered access for users to networks and to competing service providers and services of their choice. It supports generalised mobility which will allow consistent and ubiquitous provision of services to users (ITU-T)●
Memisahkan access network dengan service network
–
Mendukung berbagai teknologi Last Mile
–
Fixed dan mobile network terintegrasi
–
Mendukung berbagai jenis aplikasi, tidak hanya voice dan
internet
●
All IP, hampir seluruh interaksi antar bagian menggunakan IP
●Memanfaatkan IMS, IP Multimedia Subsystem
Implementasi IP PBX
●
IP PBX masa kini adalah berupa Computer Server
+ IP PBX software
●
Computer Server dapat berupa PC biasa,
industrial PC, embedded PC, Virtual Machine
●
IP PBX software
–
Komersil
●
3CX, OmniPCX, SoftX3000, PortSIP Mera MVTS
–
Open Source
Open Source IP PBX
●
Free and Open Source IP PBX Software
–
Asterisk (
http://asterisk.org
)
–
OpenSIPS (
http://opensips.org
)
●
Membangun IP PBX dengan Asterisk
– https://github.com/antonraharja/book-asterisk-101
– https://antonraharja.com/2016/02/19/experimenting-with-asterisk-13-and-freepbx-13/
– https://antonraharja.com/2016/02/13/do-it-yourself-ippbx-with-centos-6-7-minimal-asterisk-11-and-freepbx-12/
●
Membangun IP PBX dengan OpenSIPS
Contoh Implementasi IP PBX
●
Gedung-gedung baru memanfaatkan IP PBX untuk mengurangi
implementasi Legacy PBX berikut jaringannya
–
Memanfaatkan 1 jaringan yaitu jaringan berbasis IP untuk LAN,
Internet dan Telepon
●
Perusahaan perkebungan memanfaatkan IP PBX untuk
menghubungkan beberapa node di wilayah-wilayah yang tidak
terjangkau jaringan telepon Telkom namun terjangkau IP
●
Universitas-universitas memanfaatkan IP PBX untuk
memanfaatkan jaringan IP antar kampus
●
IP PBX besar skala nasional yang gratis:
On Premise vs Hosted IP PBX (i)
●
On Premise IP PBX
–
Implementasi IP PBX dilaksanakan di-lokasi fisik pengguna (baca:
pemilik)
–
Pengguna mempersiapkan seluruh kebutuhannya
●
Membangun atau memasang IP PBX
●
Membeli atau menyewa perangkat fisik IP PBX
●Memelihara perangkat fisik
●
Mengoperasikan secara langsung pada mesin IP PBX
●Mengintegrasikan IP PBX dengan trunks
–
Pengguna mempunyai akses secara langsung pada infrastruktur, oleh
karena itu mempunyai kesempatan kustomisasi layanan yang besar
On Premise vs Hosted IP PBX (ii)
●
Hosted IP PBX atau Cloud IP PBX
–
Implementasi IP PBX dilaksanakan oleh pemilik layanan Hosted IP PBX
–
Pemilik layanan Hosted IP PBX:
●
Membangun dan memasang IP PBX di-lokasi fisik dengan kecepatan akses
Internet yang memadai (misal di data center)
●
Membeli, menyewa atau membangun sendiri perangkat IP PBX
●Memelihara hardware dan software nya agar SLA tercapai
●
Mengoperasikan layanan on-behalf para penggunanya
●Mempersiapkan billing
●
Mempersiapkan integrasi dengan trunks
–
Pengguna tidak mempersiapkan IP PBX secara khusus, namun perlu
menyiapkan infrastruktur jaringan berbasis IP untuk extensions
Kelebihan Hosted IP PBX
●
Dari kacamata pengguna:
–
TCO, Total Cost of Ownership, relatif lebih rendah
●
Membeli/menyewa perangkat
●
Biaya dan kerumitan dari proses support dan maintenance yang lebih rendah
–
Scalability, penambahan dan pengurangan extensions maupun layanan dapat
dilakukan segera tanpa perubahan infrastruktur
–
Accessibility, kemudahan akses darimanapun di seluruh dunia
–Fitur
●
Feature packs, berbagai macam fitur biasanya tersedia dengan biaya relatif rendah (banyak
yang gratis)
●
Multi-trunks, pilihan uplink/carrier/ITSP, berbagai macam paket dan harga
–
Backups
●
Line backups, trunks failover
Kekurangan Hosted IP PBX
●
Dari kacamata pengguna:
–
Infrastruktur Internet yang memadai biayanya relatif
lebih mahal
–
Banyak pengguna yang menginginkan fitur standar
seperti dapat menerima dan membuat panggilan
telepon
Mengatasi Kekurangan
●
Bagi pengguna:
–
Biaya Internet
●
Internet tidak perlu dipisahkan antara data dan voice, namun
dapat implementasi QoS untuk paket voice (dan video)
●